Anda di halaman 1dari 8

Nama : Fuadatul Maghfiroh

NIM : 2019012174

Kelas : PSIK 4A

Mata Kuliah : Keperawatan Medikal Bedah 1

SOP PERAWATAN TRAKEOSTOMI

A. Pengertian
Trakeostomi merupakan suatu tindakan dengan membuka dinding depan
atau anterior trakea untuk mempertahankan jalan napas sehingga udara dapat
masuk ke paru-paru dan melintasi jalan napas pada bagian atas. (Handikawarta,
Rusmarjono, Soepardi. 2004)
B. Tujuan
1. Menjaga keutuhan jalan napas
2. Mencegah infeksi
3. Mencegah kerusakan integritas kulit disekitar trakeostomi
4. Sarana untuk mengangkat sekret
C. Indikasi
1. Mencegah obstrulsi jalan napas atas karena tumor, pembedahan, trauma,
benda asing, atupun infeksi
2. Injuri atau trauma berat
3. Menjaga jalan napas yang stabil pada pasien yang membutuhkan ventilasi
mekanis atau oksigenasi prolonged
4. Membantu respirasi untuk periode yang lama
5. Memasang alat bantu pernapasan
6. Mengeluarkan secret pada bronkus yang tidak dapat dikeluarkan secara
fisiologis, misalnya pada pasien dalam keadaan koma
7. Mengurangi ruang rugi ( dead air space) disaluran napas atas seperti rongga
mulut, sekitar lidah, dan faring.
D. Persiapan
I. Persiapan alat
1. Tali pengikat trakeostomi
2. Kom atau mangkuk steril
3. Cairan NaCl, Hydrogen Peroksida (H202), spuit 10 cc
4. Stetoskop
5. Suction set
6. Set ganti balut steril
7. 1 pasang handscoen bersih dan 2 pasang handscoen steril
8. Kapas apus (swab), alcohol 70 %
9. Nierbeken atau bengkok,
10. Plester
11. Gunting
12. Sikat pembersih
13. Handuk
14. Perlak
15. Kantung plastic
16. Tromol kasa
17. Kaca mata pelindung
18. Masker
19. Gaun atau skort (jika diperlukan)
II. Persiapan pasien
Atur posisi pasien dengan posisi terlentang atau semifowler.
E. Prosedur pelaksanaan
I. Fase pra interaksi
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat-alat didekat pasien
4. Menjaga privasi pasien
II. Fase orientasi
1. Salam terapeutik dan panggil klien dengan namanya
2. Perkenalkan diri apabila ini menjadi pertemuan antara perawat dan
klien
3. Tanyakan keluhan dan kaji keadaan spesifik klien
4. Jelaskan kepada klien dan keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan, serta tujuan dan prosedurnya
5. Jelaskan kontrak waktu dan perkiraan lamanya prosedur yang akan
dijalani
6. Beri kesempatan kepada klien untuk bertanya
7. Minta persetujuan klien atau keluarga (informant consent)
III. Fase kerja
1. Menjelaskan prosedur dan tujuannya kepada klien

2. Membantu klien mengatur posisi yang nyaman (supine atau


semifowler)

3. Membentangkan handuk didada klien

4. Menjaga kebutuhan privacy klien

5. Mendekatkan alat pada tempat yang mudah dijangkau

6. Menutup sampiran

7. Mencuci tangan dan memakai handscoen bersih

8. Membuka set peralatan dan bungkus alat-alat yang dibutuhkan untuk


pembersihan trakeostomi.

a. Meletakkan perlak paling bawah

b. Mengatur mangkuk steril kedua dekat, jangan menyentuh bagian


dalam mangkuk
c. Tuangkan 50 ml hidrogen peroksida ke mangkuk, jangan sampai
menetes ke perlak

d. Membuka sikat steril dan letakkan disebelah mangkuk yang


berisi hydrogen peroksida

e. Membuka bungkusan kasa, tuangkan hydrogen peroksida diatas


kasa pertama, dan normal saline pada kasa kedua. Sedangkan
kasa ketiga tetap dibiarkan kering

f. Jika trakeostomi menggunakan kanule dalam sekali pakai


(disposable), buka bungkusnya sehingga dapat dengan mudah
diambil. Pertahankan sterilisasi kanule dalam

g. Menenrukan panjang tali pengikat trakeostomi yang diperlukan


dengan menggandakan lingkar leher dan menambah 5 cm dan
gunting tali pada panjang tersebut

9. Melakukan prosedur penghisapan. Pastikan telah menggunakan


skort, kaca mata pelindung dan handscoen steril

10. Melepaskan handscoen yang sudah basah dan kenakan handscoen


steril yang baru

11. Membersihkan kanule dalam

12. Mengganti kanule dalam sekali pakai (Disposible inner-canule)

a. Buka dan lepaskan kanul dalam dengan menggunakan tangan


yang tidal dominan dengan hati-hati

b. Lakukan teknik penghisapan dengan teknik steril (jika


diperlukan)
c. Mengeluarkan kanul dalam baru steril dari bungkusnya dan
siramkan normal salin steril pada kanul baru tersebut. Biarkan
normal salin menetes dari kanul dalam

d. Memasang kanul dalam dengan hati-hati dan cermat, serta kunci


kembali agar tetap pada tempatnya

e. Menghubungkan kembali klien dengan sumber oksigen

13. Bersihkan dalam tak disposable

a. Lepaskan kanule dalam menggunakan tangan tidal dominan dan


masukkan kanule tersebut ke dalam mangkuk berisi hydrogen
peroksida

b. Membersihkan kanule dalam dengan menggunakan sikat (tangan


dominan memegang sikat dan tangan yang tidal dominan
memegang kanul)

c. Memegang kanule diatas mangkuk berisi hydrogen peroksida dan


tuangkan normal saline pada kanul sampai semua bagian kanule
terbilas dengan baik. Biarkan normal saline menetes dari kanul
dalam

d. Memasang kembali kanule dalam dan kunci

e. Hubungkan kembali klien ke sumber oksigen

14. Membersihkan bagian luar atau sekitar kanule dan kulit sekirarnya
dengan menggunakan hydrogen peroksida, lalu bilas dengan NaCl
dan keringkan dengan kasa

15. Mengganti tali pengikat trakeostomi

a. Membiarkan tali yang lama tetap pada tempatnya sementara


memasang tali yang baru
b. Menyisipkan tali yang baru pada salah satu sisi faceplate.
Melingkarkan kedua ujung bebasnya mengelilingi bagian
belakang leher klien ke sisi lainnya faceplate dan ikat dengan
kuat tetapi tidal ketat. Lalu gunting tali trakestomi yang lama.

16. Memasang kasa mengelilingi kanul luar dibawah tali pengikat dan
faceplate. Periksa kembali untuk memastikan bahwa tali pengikat
tidal terlalu ketat tetapi pipa trakeostomu tertahan dengan aman pada
tempatnya

17. Mengempiskan dan mengembangkan balon (Cuff) pipa trakeostomi:

a. Memakasi handscoen

b. Jika terdapat klem pada pipa Cuff lepaskan klemnya dan


sambungkan dengan spuit

c. Meminta klien menghidup napas dalam (biasanya 5 cc). amati


kesulitan bernapas

18. Mengatur kembali posisi klien, memasang pengaman tempat tidur


dan atur kembali ketinggian tempat tidur

19. Rapikan peralatan

20. Melepaskan handscoen dan mencuci tangan

III. Fase terminasi


1. Mengevaluasi dan mengobservasi reaksi klien
2. Membuat kontrak waktu selanjutnya
3. Mengakhiri percakapan dan memberikan salam
4. Mendokumentasikan tindakan keperawatan
5. Mencatat kegiatan dilembar catatan keperawatan
DAFTAR PUSTAKA

Ghadira, Saufa. “Tanpa Tahun”. Standar Operasional Prosedur (SOP) Perawatan


Tracheostomy (Tracheostomy Care).
https://seputarkuliahkesehatan.blogspot.com/2018/07/standar-operasioanl-
prosedur-sop_20.html, (Diunduh pada 28 Maret 2021)

Mpeng, Feriyan I. 2017. SOP Perawatan Trakeostomi.


https://id.scribd.com/document/336853142/SOP-Perawatan-Trakeostomi,
(Diunduh Pada 28 Maret 2021)
Yuliastusti, E. 2018. BAB II TINJAUAN PUSTAKA TRAKEOSTOMI.
http://repository.unimus.ac.id/2052/13/BAB%20II.pdf. (Diunduh pada 28
Maret 2021)

Anda mungkin juga menyukai