Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN RESUME HALUSINASI

DI PANTI SOSIAL BINA LARAS HARAPAN SENTOSA 2

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktek Profesi Ners


Stase Keperawatan Jiwa

Oleh :
Fathorrahman
211030230206

PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN


STIKes WIDYA DHARMA HUSADA
TANGERANG
2022
RESUME KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIKes WIDYA DHARMA HUSADA

Tanggal Pengkajian : 17 Januari 2022


Ruangan Rawat :-

Kasus
Ny.E usia 42 tahun tinggal hanya seorang diri di rumah karena ketiga anaknya
sudah berkeluarga semuanya,pada saat dilakukan pengkajian pasien tampak duduk
sendiri,bicara sendiri,pandangan mata kesatu arah,afek datar,pasien mengatakan
mendengar ada suara yang memanggilnya sampai 5 kali dalam satu hari,yang
paling sering siang hari pada saat sedang sendiri,kadang pasien engatakan kesal
dengan suara itu,pasien sampai saat ini belum mampu mengatasi masalahnya.

ANALISA DATA

No Data Masalah
1 Subjektif : Gangguan Sensori
- Klien mengatakan mendengar ada Persepsi : Halusinasi
suara yang memanggilnya sampai 5 Pendengaran
kali dalam satu hari.
- Klien mengatakan mendengar suara
yang memanggilnya paling sering
siang hari saat sedang sendiri
Objektif :
- Klien tampak duduk
sendiri
- Klien tampak berbicara
sendiri
- Pandangan mata ke satu
arah
Pohon Masalah Halusinasi

Resiko Perilaku Kekersan

Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi


(Pendengaran )

Isolasi Sosial
(Keliat, 2006)

DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran
RENCANA KEPERAWATAN

Nama Klien : Ny.E


Umur : 42 Tahun
DX Medis : Schizofrenia

No Dx Perencanaan
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
1 Gangguan TUM: Klien
sensori dapat
persepsi: mengontrol
halusinasi halusinasi
(lihat/dengar/ yang
penghidu/ dialaminya
raba/kecap) Tuk 1 : 1. Setelah….x interaksi klien 1. Bina hubungan saling percaya dengan Bila sudah terbina hubungan saling
Klien dapat menunjukkan tanda-tanda menggunakan prinsip komunikasi percaya diharapkan klien dapat
membina percaya kepeda perawat : terapeutik : kooperatif, sehingga pelaksanaan asuhan
hubungan  Ekspresi wajah  Sapa klien dengan ramah baik verbal keperawatan dapat berjalan dengan baik.
saling bersahabat maupun non verbal
percaya  Menunjujkkan rasa  Perkenalkan nama, nama panggilan
senang dan tujuan perawat berkenalan
 Ada kontak mata  Tanyakan nama lengkap dan nama
 Mau berjabat tangan panggilan yang disukai klien
 Mau menyebutkan  Buat kontrak yang jelas
nama  Tunjukkan sikap jujur dan menepati
 Mau menjawab salam janji setiap kali interaksi
 Mau duduk  Tunjukkan sikap empati dan
berdampingan dengan menerima apa adanya
perawat  Beri perhatian kepada klien dan
 Bersedia perhatikan kebutuhan dasar klien
mengungkapkan  Tanyakan perasaan klien dan
masalah yang dihadapi masalah yang dihadapi klien
 Dengarkan dengan penuh perhatian
ekspresi perasaan klien

Tuk 2 : 2. Setelah….x interaksi klien 2.1. Adakan kontak sering dan singkat  Kontak sering dan singkat selain
Klien dapat menyebutkan: secara bertahap upaya membina hubungan saling
mengenal o Jenis 2.2. Observasi tingkah laku klien terkait percaya, juga dapat memutuskan
halusinasiny o Isi dengan halusinasinya (* halusinasi.
a o Waktu dengar/lihat/penghidu/raba/kecap), jika  Mengenal perilaku pada saat
o Frekuensi menemukan klien yang sedang halusinasi timbul, memudahkan
o Perasaan halusinasi : perawat dalam melakukan intervensi.
o Situasi dan kondisi  Tanyakan apakah klien mengalami  Mengenal halusinsi memungkinkan
yang menimbulkan sesuatu (halusinasi klien untuk menghindarkan factor
halusinasi dengar/lihat/penghidu/raba/kecap) pencetus timbulnya halusinasinya.
o Respons  Jika klien menjawab ya, tanyakan  Dengan mengngetahui waktu, isi dan
apa yang sedang dialaminya frekuensi munculnya halusinasi
 Katakana bahwa perawat percaya mempermudah tindakan keperawatan
klien mengalami hal tersebut, namun yang akan dilakukan perawat.
perawat sendiri tidak mengalaminya  Untuk mengidentifikasi pengaruh
(dengan nada bersahabat tanpa halusinasi pasien.
menuduh atau menghakimi)
 Katakan bahwa ada klien lain yang
mengalami hal yang sama
 Katakan perawat akan membantu
klien
Jika klien tidak sedang berhalusinasi
klarifikasi tentang adanya pengalaman
halusinasi, diskusikan dengan klien :
 Isi, waktu dan frekuensi
terjadinya halusinasi (pagi, siang,
sore, malam atau sering dan
kadang-kadang)
 Situasi dan kondisi yang
menimbulkan atau tidak
menimbulkan halusinasi

2. Setelah…x interaksi klien 2.3.Diskusikan dengan klien apa yang  Untuk mengetahui koping yang
menyatakan perasaan dan dirasakan jika terjadi halusinasi dan beri digunakan oleh klien.
responnya saat mengalami kesempatan untuk mengungkapkan  Agar klien mengetahui akibat dari
halusinasi : perasaannya. menikmati halusinasi sehingga klien
 Marah 2.4.Diskusikan dengan klien apa yang meminimalisir halusinasinya.
 Takut dilakukan untuk mengatasi perasaan
 Sedih tersebut.
 Senang 2.5.Diskusikan tentang dampak yang akan
 Cemas dialamunya bila klien menikmati
 Jengkel halusinasinya.
Tuk 3 : 3.1. Setelah…x interaksi klien 3.1.Identifikasi bersama klien cara atau  Upaya untuk memutuskan siklus
Klien dapat menyebutkan tindakan tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi sehingga halusinasi tidak
mengontrol yang biasanya dilakukan halusinasi (tidur,marah,menyibukkan berlanjut.
halusinasiny untuk mengendalikan diri dll)  Reinforcement positif dapat
a halusinasinya. 3.2. Diskusikan vara yang digunakan klien,
3.2. Setelah…x interaksi klien  Jika cara yang digunakan adaptif beri meningkatkan harga diri klien.
menyebutkan cara baru pujian  Memberikan alternatif pilihan bagi
mengontrol halusinasi.  Jika cara yang digunakan klien untuk mengontrol lingkungan.
3.3.Setelah…x interaksi klien maladaptive diskusikan kerugian
dapat memilih dan cara tersebut
memperagakan cara 3.3. Diskusikan cara baru untuk
mengatasi halusinasi memutus/mengontrol timbulnya
(dengar/lihat/penghidu/rab halusinasi :
a/kecap)  Katakan pada diri sendiri bahwa ini
3.4.Setelah…x interaksi klien tidak nyata (“saya tidak mau
melaksanakan cara yang dengar/lihat/penghidu/raba/kecap
telah dipilih untuk pada saat halusinasi terjadi)  Memotivasi meningkatkan kegiatan
mengendalikan  Menemui orang lain klien untuk mencoba memilih salah
halusinasinya. (perawat/teman/anggota keluarga) satu cara mengendalikan halusinasi
3.5.Setelah…x pertemuan untuk menceritakan tentang dan dapat meningkatkan harga diri
klien mengikuti terapi halusinasinya. klien.
aktivitas kelompok.  Membuat dan melaksanakan jadwal  Member kesempatan kepada klien
kegiatan sehari-hari yang telah untuk mencoba citra yang sudah
disusun. dipilih.
 Meminta keluarga/teman/perawat  Stimulasi persepsi dapat mengurangi
menyapa jika sedang berhalusinasi. perubahan interpretasi realitas klien
3.4. Bantu klien memilih cara yang sudah akibat halusinasi.
diajurkan dan latih untuk mencobanya.
3.5. Beri kesempatan untuk melakukan cara
yang dipilih dan dilatih.
3.6. Pantau pelaksanaan yang telah dipilih
dan dilatih, jika berhasil beri pujian.
3.7. Anjurkan klien mengikuti terapi
aktifitas kelompok, orientasi realita,
stimulasi persepsi.

Tuk 4 : 4.1.Setelah…x pertemuan 4.1.Buat kontrak dengan keluarga untuk Untuk mendapatkan bantuan keluarga
Klien dapat keluarga, keluarga pertemuan (waktu, tempat dan topic) mengontrol halusinasi.
dukungan menyatakan setuju untuk 4.2. Diskusikan dengan keluarga (pada saat
dari mengikuti pertemuan pertemuan keluarga kunjungan rumah) Untuk mengetahui pengetahuan keluarga
keluarga dengan perawat.  Pengertian halusinasi dan meningkatkan kemampuan
dalam 4.2.Setelah…x interaksi  Tanda dan gejala halusinasi pengetahuan tentang halusinasi.
mengontrol keluarga menyebutkan  Proses terjadinya halusinasi
halusinasiny pengertian, tanda dan  Cara yang dapat dilakukan klien dan Agar keluarga dapat merawat klien atau
a gejala, proses terjadinya keluarga untuk memutus halusinasi : anggota keluarga lain yang berhalusinasi
halusinasi dan tindakan  Obat-obatan halusinasi di rumah.
untuk mengendalikan  Cara merawat anggota keluarga yag
halusinasi. halusinasi di rumah (beri kegiatan, Keluarga klien menjadi tahu cara mencari
jangan biarkan sendiri, makan bantuan jika halusinasi tidak dapat diatasi
bersama, berpergian bersama, dirumah.
memantau obat-obatan dan cara
pemberiannya untuk mengatasi
halusinasi)
 Beri informasi waktu control
kerumah sakit dan bagaimana cara
mencari bantuan jika halusinasi tidak
dapat diatasi di rumah.

Tuk 5: 5.1.Setelah…x interaksi klien 5.1. Diskusikan dengan klien tentang  Dengan menyebutkan dosis,
Klien dapat menyebutkan ; manfaat dan kerugian tidak minum frekuensi dan manfaat obat,
memanfaatk  Manfaat minum obat obat, warna, dosis, cara, efek terapi dan diharapkan klien melaksanakan
an obat  Kerugian tidak munum efek samping penggunaan obat. program pengobatan.
dengan baik obat 5.2. Pantau klien saat penggunaan obat.  Menilai kemampuan klien dalam
 Nama, warna, dosis, 5.3. Beri pujian jika klien menggunakan pengobatannya sendiri.
efek terapi dan efek obat dengan benar.  Program pengobatan dapat berjalan
samping obat 5.4. Diskusikan akibat berhenti minum obat sesuai rencana.
5.2.Setelah…x interaksi klien tanpa konsultasi dengan dokter.  Dengan mengetahui prinsip
mendemonstrasikan 5.5. Ajurkan klien untuk konsultasi kepada penggunaan obat, maka kemandirian
penggunaan obat dengan dokter/perawat jika terjadi hal-hal yang klien untuk pengobatan dapat
benar tidak diinginkan. ditingkatkan secara bertahap.
5.3.Setelah…x interaksi klien
menyebutkan akibat
berhenti minum obat tanpa
konsultasi dokter.
Perilaku TUM: Klien
kekerasan dapat meng
/RPK ontrol
perilaku
kekerasan 1. Setelah….x interaksi klien 1. Bina hubungan saling percaya dengan :  Bila sudah terbina hubungan saling
menunjukkan tanda-tanda  Beri salam setiap berinteraksi percaya diharapkan klien dapat
Tuk : percaya kepeda perawat :  Perkenalkan nama, nama panggilan kooperatif, sehingga pelaksanaan
1. Klien  Wajah cerah, dan tujuan perawat berkenalan asuhan keperawatan dapat berjalan
dapat tersenyum  Tanyakan dan panggil nama dengan baik.
membina  Mau berkenalan kesukaan klien
hubunga  Ada kontak mata  Tunjukkan sikap empati, jujur dan
n saling  Bersedia mencritakan menepati janji setiap kali interaksi
percaya perasaan  Tanyakan perasaan klien dan
masalah yang dihadapi klien
 Buat kontrak interaksi yang jelas
 Dengarkan dengan penuh perhatian
ungkapan perasaan klien

2. Klien 2. Setelah….x pertemuan 2. Bantu klien mengungkapkan perasaan  Mengetahui kondisi klien saat itu dan
dapat klien menceritakan marahnya : mengurangi tekanan kemarahan klien.
mengide penyebab perilaku  Motivasi klien untuk menceritakan  Mengidentifikasi penyebab.
ntifikasi kekerasan yang penyebab rasa kesal atau jengkelnya
penyeba dilakukannya :  Dengarkan tanpa menyela atau
b o Menceritakan penyebab member penilaian setiap ungkapan
perilaku perasaan jengkel/keal perasaan klien
kekerasa baik dari diri sendiri
n yang maupun lingkungannya
dilakuka
nnya.
3. Klien 3. Setelah…x pertemuan klien 3. Bantu klien mengungkapkan tanda-tanda  Identifikasi penyebab marah
dapat menceritakan tanda-tanda perilaku kekerasaan yang dialaminya :  Identifikasi perubahan fisik
Mengide saat terjadi perilaku  Motivasi klien menceritakan kondisi  Menyamakan persepsi bahwa hal
ntifikasi kekerasaan fisik (tanda-tanda fisik) saat perilaku tersebut terjadi dan ada pada klien.
tanda- o Tanda fisik : mata kekerasan terjadi
tanda merah, tangan  Motivasi klien menceritakan kondisi
perilaku mengepal, ekspresi emosinya (tanda-tanda emosional)
kekerasa tegang dan lain-lain saat terjadi perilaku kekerasan
n o Tanda emosional :  Motivasi klien menceritakan kondisi
Perasaan marah, hubungan dengan orang lain (tanda-
jengkel, bicara kasar tanda social) saat terjadi perilaku
o Tanda social : kekerasan
bermusuhan yang
dialami saat terjadi
perilaku kekerasaan
4. Klien 4. Setelah…x pertemuan klien 4. Diskusikan dengan klien perilaku  Identifikasi cara klien dalam
dapat menjelaskan : kekerasan yang dilakukannya selama mengungkapkan perilaku kekerasan.
mengide o Jenis-jenis ekspresi ini :  Mempermudah perawat
ntifikasi kemarahan yang selama  Motivasi klien menceritakan jenis- mengidentifikasi perilaku kekerasan
jenis ini telah dilakukannya jenis kekerasan yang selama ini yang bisa dilakukan saat marah.
perilaku o Perasaan saat pernah dilakukannya  Memberikan wawasan yang baru bagi
kekerasa melakukan kekerasan  Motivasi klien menceritakan klien terhadap tindakan yang
n yang o Efektivitas cara yang perasaan klien setelah tindak maladaptive.
pernah dipakai dalam kekerasan tersebut terjadi  Bantu klien dalam mengidentifikasi
dilakuka menyelesaikan masalah  Diskusikan apakah dengan tindak kerugian dari cara yang dilakukan.
nnya kekerasan yang dilakukannya
masalah yang dialami teratasi

5. Klien 5. Setelah…x pertemuan klien 5. Diskusikan dengan klien negative  Menyamakan persepsi dalam
dapat menjelaskan akibat tindak (kerugian) cara yang dilakukan pada : merspons perilaku yang salah.
mengide kekerasan yang  Diri sendiri  Membantu klien mencari cara yang
ntifikasi dilakukannya :  Orang lain/keluarga terbaik.
akibat o Diri sendiri : luka  Lingkungan
perilaku dijauhi teman, dll
kekerasa o Orang lain/keluarga :
n luka, tersinggung
ketakutan, dll
o Lingkungan : barang
atau benda rusak dll
6. klien 6. Setelah…x pertemuan klien 6. Diskusikan dengan klien :  Identifikasi pengetahuan dan
dapat :  Apakah klien mau mempelajari cara keinginan klien untuk melakukan cara
mengide o Menjelaskan cara-cara baru mengungkapkan marah yang yang sehat.
ntifikasi sehat mengungkapkan sehat  Sebagai motivasi untuk melakukan
cara marah  Jelaskan berbagai alternative pilihan perilaku yang sehat.
konstruk untuk mengungkapkan marah selain  Di dapatkannya cara lain yang sehat
tif dalam perilaku kekerasan yang diketahui yang akan membantu klien untuk
mengung klien. mencari cara yang adaptif dalam
kapkan  Jelaskan cara-cara sehat untuk mengekspresikan marahnya.
kemarah mengungkapkan marah :
an  Cara fisik : nafas dalam, pukul bantal
atau kasur, olah raga
 Verbal : mengungkapakan bahwa
dirinya sedang kesal kepada orang
lain
 Social : latihan asertif dengan orang
lain
 Spiritual : sembahyang/doa, zikir,
meditasi, dsb sesuai keyakinan
agamanya masing-masing

7. Klien 7. Setelah…x pertemuan klien 7.1. Diskusikan cara yang mungkin dipilih  Cara yang cocok akan membuat klien
dapat memperagakan cara dan dianjurkan klien memilih cara yang nyaman.
mendem mengontrol perilaku mungkin untuk mengungkapkan  Praktek langsung lebih tepat untuk
onstrasik kekerasan : kemarahan mengetahui manfaat cara yang
an cara o Fisik : tarik nafas 7.2. Latih klien mempergunakan cara yang dilakukan.
mengont dalam, memukul dipilih  Identifikasi adanya keuntungan dan
rol bantal/kasur  Peragakan cara melaksanakan cara kekurangan
perilaku o Verbal: yang dipilih  Membangkitkan motivasi dan minat
kekerasa mengungkapkan  Jelaskan manfaat cara tersebut klien.
n perasaan kesal/jengkel  Anjurkan klien menirukan peragaan
pada orang lain tanpa yang sudah dilakukan
menyakiti  Beri pengertian pada klien, perbaiki
o Spiritual : zikir/doa, cara yang masih belum sempurna
meditasi sesuai 7.3. Anjurkan klien menggunakan cara yang
agamanya sudah dilatih saat marah/jengkel

8. Klien 8. Setelah…x pertemuan 8.1. Diskusikan pentingnya peran serta  Kejelasan waktu, tempat dan topic
mendapa keluarga : keluarga sebagai pendukung klien akan membantu keluarga untuk
t o Menjelaskan cara untuk mengatasi perilaku kekerasan kooperatif.
dukunga merawat klien dengan 8.2. Diskusikan potensi keluarga untuk  Perlu dilakukan secara bertahap
n perilaku kekerasan membantu klien mengatasi perilaku  Memudahkan pemahaman dan
keluarga o Mengungkapkan rasa kekerasan penerimaan.
untuk puas dalam merawat 8.3. Jelaskan pengertian, penyebab, akibat  Memberikan wawasan kepada
mengont klien dan cara merawat klien perilaku keluarga dalam menggali kemampuan
rol kekerasan yang dapat dilaksanakan yang ada.
perilaku oleh keluarga  Memberikan cara perawatan yang
kekerasa 8.4. Peragakan cara merawat klien tepat dan mencegah cara yang salah
n (menangani perilaku kekerasan) atau kurang tepat.
8.5. Beri kesempatan keluaraga untuk  Membiasakan keluarga agar terlatih
memperagakan ulang dalam pelaksanaan dirumah.
8.6. Beri pujian kepada keluarga setelah
peragaan
8.7. Tanyakan perasaan keluarga setelah
mencoba cara yang dilatihkan
9. Klien 9.1. Setelah…x pertemuan 9.1. Jelaskan manfaat menggunakan obat  Kejelasan akan membantu klien dan
menggun klien menjelaskan : secara teratur dan kerugian jika tidak keluarga untuk melaksanakan
akan o Manfaat minum obat menggunakan obat tidanakan yang benar.
obat o Kerugian tidak minum 9.2. Jelaskan kepada klien :  Dengan tahu manfaat dan kerugian
sesuai obat  Jenis obat (nama, warna, dan bentuk keluarga dan klien akan lebih
program o Nama obat obat) perhatian.
yang o Bentuk dan warna obat  Dosis yang tepat untuk klien  Kejelasan ajan membantu
telahditet o Dosis yang diberikan  Waktu pemakaian pelaksanaan tindakan yang benar.
apkan kepadanya  Cara pemakaian  Waktu yang tepat didasari pada kerja
o Waktu pemakaian  Efek yang akan dirasakan klien dan efektifitas dan penggunaan obat.
9.3. Anjurkan klien :  Efek obat yang diketahui lebih awal
o Cara pemakaian
 Minta dan menggunakan obat tepat memudahkan penanganan akibat efek
o Efek yang dirasakan
waktu tersebut.
9.2. Setelah…x pertemuan
 Lapor ke perawat/dokter jika  Membangkitkan minat dan motivasi
klien meggunakan obat
mengalami efek yang tidak biasa
sesuai program
 Beri pujian terhadap kedisiplinan
klien menggunakan obat
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA

Nama : Ny.E
Umur : 42 Tahun
Tanggal : 17/01/2022

IMPLEMENTASI EVALUASI

Subjektif : S:
- Klien mengatakan mendengar ada - Klien mengatakan namanya Ny.E, usia 42 tahun,
suara yang memanggilnya sampai 5 asal Tangerang, hobi nonton memasak
kali dalam satu hari - Klien mengatakan mendengar ada suara yang
- Klien mengatakan mendengar suara memanggilnya sampai 5 kali dalam satu hari
yang memanggilnya paling sering siang - Klien mengatakan mendengar suara yang
hari saat sedang sendiri memanggilnya paling sering siang hari saat
Objektif : sedang sendiri
- Klien tampak duduk - Klien mengatakan kesal dengan suara itu
sendiri - Klien mengatakan mengerti cara menghardik
- Klien tampak bicara
sendiri O:
- Pandangan mata klien - Klien mau berkenalan
kesatu arah - Klien mau menyebutkan nama, usia, asal dan
hobinya
Diagnosis Keperawatan : - Klien mau menjelaskan isi, waktu, frekuensi,
Halusinasi pendengaran dan situasi yang menimbulkan halusinasi
- Klien sangat kooperatif saat berkomunikasi
Tindakan Keperawatan : - Klien aktiv mengikuti latihan
- Membina hubungan saling percaya
- Mengidentifikasi isi halusinasi A : Halusinasi (+)
- Mengidentifikasi waktu terjadinya - Klien mampu membina hubungan saling percaya
halusinasi - Klien mampu mengidentifikasi isi, waktu,
- Mengidentifikasi frekuensi frekuensi, situasi dan respons pasien terhadap
halusinasi halusinasi
- Mengidentifikasi situasi yg - Mengajarkan pasien menghardik halusinasi
menimbulkan halusinasi - Menganjurkan pasien memasukkan cara
- Mengidentifikasi respons pasien thd menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan
halusinasi harian
- Mengajarkan pasien menghardik - Klien mampu menghardik dan memasukkan cara
halusinasi menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan
- Menganjurkan pasien memasukkan hariannya
cara menghardik halusinasi dalam
jadwal kegiatan harian P : Planing pasien
- Anjurkan menghardik ketika halusinasi datang
dan masukan kedalam jadwal
Rencana Tindak Lanjut (Planing Perawat) : - Mengingatkan klien cara menghardik
Lanjutkan SP II Halusinasi :
- Evaluasi jadwal kegiatan harian
pasien
- Latih pasien mengendalikan
halusinasi dengan cara bercakap-
cakap dengan orang lain
- Anjurkan pasien memasukkan (Neni Nuraeni)
dalam jadwal kegiatan harian
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA

Nama : Ny.E
Umur : 42 Tahun
Tanggal : 18/01/2022

IMPLEMENTASI EVALUASI

Subjektif : S:
- Klien mengatakan mendengar ada suara - Klien mengatakan masih ingat cara
yang memanggilnya sampai 5 kali dalam menghardik
satu hari - Klien mengatakan sering bercakap-
- Klien mengatakan mendengar suara yang cakap dengan teman sekamarnya
memanggilnya paling sering siang hari saat - Klien mengatakan bisa memasukan
sedang sendiri kedalam jadwal kegiatan harian
Objektif :
- Klien tampak duduk sendiri O:
- Klien tampak bicara sendiri - Klien bisa mengulangi cara menghardik
- Pandangan mata klien satu - Klien sangat kooperatif saat
arah berkomunikasi dan bercakap-cakap
dengan temannya
Diagnosis Keperawatan : - Klien aktif mengikuti latihan
Halusinasi pendengaran dan penglihatan
A : Halusinasi (+)
Tindakan Keperawatan : - Klien mampu menghardik dan
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian memasukkan cara menghardik
pasien halusinasi dalam jadwal kegiatan
- Melatih pasien mengendalikan halusinasi hariannya
dengan cara bercakap-cakap dengan orang - Klien mampu mengendalikan halusinasi
lain dengan cara bercakap-cakap dengan
- Menganjurkan pasien memasukkan dalam orang lain dan memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian jadwal kegiatan hariannya

Rencana Tindak Lanjut (Planing Perawat) : P : Planing pasien


Lanjutkan SP III Halusinasi : - Anjurkan klien bercakap-cakap dengan
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian orang lain ketika halusinasi datang dan
pasien masukan kedalam jadwal
- Melatih pasien mengendalikan halusinasi - Mengingatkan klien cara bercakap-
dengan melakukan kegiatan dan diawali cakap
dengan menyusun jadwal
- Menganjurkan pasien memasukkan ke
dalam jadwal kegiatan harian (Fatur)
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA

Nama : Ny.E
Umur : 42 Tahun
Tanggal : 19/01/2022

IMPLEMENTASI EVALUASI

Subjektif : S:
- Klien mengatakan mendengar ada suara - Klien mengatakan masih ingat cara
yang memanggilnya sampai 5 kali dalam bercakap-cakap dengan orang lain
satu hari - Klien mengatakan bisa menyusun jadwal
- Klien mengatakan mendengar suara yang kegiatan hariannya
memanggilnya paling sering siang hari - Klien mengatakan melakukan kegiatan
saat sedang sendiri harian seperti membantu mencuci baju
Objektif : dan membersihkan kamar mandi
- Klien tampak duduk sendiri - Klien mengatakan bisa memasukan
- Klien tampak bicara sendiri kedalam jadwal kegiatan hariannya
- Pandangan mata klien satu
arah O:
- Klien bisa mengulangi cara bercakap-
Diagnosis Keperawatan : cakap dengan orang lain
Halusinasi pendengaran - Klien memiliki aktivitas rutin, yang bisa
mengalihkan halusinasinya
Tindakan Keperawatan : - Klien bisa menyusun jadwal kegiatan
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian hariannya
pasien - Klien aktiv mengikuti kegiatan
- Melatih pasien mengendalikan halusinasi
dengan melakukan kegiatan dan diawali A : Halusinasi (+)
dengan menyusun jadwal - Klien mampu mengendalikan halusinasi
- Menganjurkan pasien memasukkan ke dengan cara bercakap-cakap dengan
dalam jadwal kegiatan harian orang lain dan memasukkan dalam
jadwal kegiatan hariannya
- Klien mampu mengendalikan halusinasi
Rencana Tindak Lanjut (Planing Perawat) : dengan cara melakukan kegiatan yang
Lanjutkan SP IV Halusinasi : diawali dengan menyusun jadwal dan
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian memasukkan dalam jadwal kegiatan
pasien hariannya
- Memberikan pendidikan kesehatan
tentang penggunaan obat secara teratur
- Menganjurkan pasien memasukkan ke P : Planing pasien
dalam jadwal kegiatan harian - Anjurkan klien melakukan kegiatan
ketika halusinasi datang dan masukan
kedalam jadwal
- Mengingatkan klien untuk melakukan
kegiatan

(Fatur)
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA

Nama : Ny.E
Umur : 42 Tahun
Tanggal : 20/01/2022

IMPLEMENTASI EVALUASI

Subjektif : S:
- Klien mengatakan mendengar ada suara - Klien mengatakan masih melakukan
yang memanggilnya sampai 5 kali dalam kegiatan hariannya
satu hari - Klien mengatakan minum obat 2x/ hari
- Klien mengatakan mendengar suara yang - Klien mengatakan mengetahui warna dan
memanggilnya paling sering siang hari jumlah obat yang diminum
saat sedang sendiri - Klien mengetahui manfaat minum obat
Objektif : dan kerugian jika tidak minum obat
- Klien tampak duduk sendiri - Klien mengatakan bisa memasukan
- Klien tampak bicara sendiri kedalam jadwal kegiatan hariannya
- Pandangan mata klien ke satu
arah O:
- Klien mau minum obat secara teratur
Diagnosis Keperawatan : setiap hari
Halusinasi pendengaran
A : Halusinasi (+)
Tindakan Keperawatan : - Klien mampu mengendalikan halusinasi
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian dengan cara melakukan kegiatan yang
pasien diawali dengan menyusun jadwal dan
- Memberikan pendidikan kesehatan tentang memasukkan dalam jadwal kegiatan
penggunaan obat secara teratur harian
- Menganjurkan pasien memasukkan ke - Klien mampu mengetahui pengguaan
dalam jadwal kegiatan harian obat secara teratur
- Klien mampu minum obat secara teratur
dan memasukkan dalam jadwal kegiatan
Rencana Tindak Lanjut (Planing Perawat) : hariannya
SP Halusinasi Selesai
P : Planing pasien
- Anjurkan klien minum obat secara
teratur untuk mengendalikan
halusinasinya dan masukan kedalam
jadwal
(Fatur)

JADWAL KEGIATAN HARIAN

Nama : Ny.E
Umur : 42 Tahun

Tanggal Kegiatan Ket


No Jam Kegiatan
17 18 19 20 - - -
1 05.00-06.00
2 06.00-07.00
3 07.00-08.00 Minum obat M M M M
4 08.00-09.00 Senam pagi - M - -
5 09.00-10.00 Silabi M M M M
6 10.00-11.00 Silabi M M M M
7 11.00-12.00 Bercakap-cakap dengan orang lain - M M M
8 12.00-13.00 Menghardik - M M M
9 13.00-14.00 Silabi M M M M
10 14.00-15.00 Silabi M M M M
11 15.00-16.00
12 16.00-17.00 Minum obat, Mencuci baju M M M M
13 17.00-18.00 Membersihkan kamar mandi M M M M
14 18.00-19.00
15 19.00-20.00
16 20.00-21.00
17 21.00-22.00
18 22.00-23.00
19 23.00-24.00
20 24.00-01.00
21 01.00-02.00
22 02.00-03.00
23 03.00-04.00
24 04.00-05.00

KETERANGAN :
Isi kolom tanggal kegiatan dengan :
M : Jika melakukan secara mandiri tanpa bantuan orang lain
B : Jika melakukan dengan bantuan orang lain
T : Jika tergantung penuh pada orang lain
Tuliskan di kolom keterangan jika melakukan atau dengan bantuan serta
kendalanya

Anda mungkin juga menyukai