Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : 1401043
Kelas : Teknik Industri A 2014
Tugas Mandiri 2
Pada dasarnya system panas bumi terbentuk sebagai
perpindahan panas dari suatu sumber panas sekelilingnya
yang terjadi secara konduksi dan secara konveksi.
Perpindahan panas secara konduksi terjadi melalui
batuan,sedangkan perpindahan panas secara konveksi
karena adanya kontak antara air dengan suatu sumber
panas . Perpindahan secara konveksi pada dasarnya
terjadi karena gaya apung (buoyancy). Air karena gaya
gravitasi selalu mempunyai kecenderungan untuk
bergerak ke bawah,akan tetapi apabila air tersebut kontak
dengan suatu sumber panas maka akan terjadi
perpindahan panas sehingga temperature air menjadi
lebih tinggi dan air menjadi semakin ringan. Keadaan ini
menyebabkan air yang lebih panas bergerak ke atas dan
air yang lebih dingin bergerak turun ,sehingga terjadi arus
konveksi atau sirkulasi air.
Terbentuknya panas bumi sama halnya dengan
memanaskan air(erat hubungannya dengan arus
konveksi) . Air yang terdapat pada teko yang
dimasak ditas kompor ,setelah panas air akan
berubah menjadi uap air. Air panas yang
terjebak pada batuan kedap dan terletak diatas
dapur magma otomatis akan memasakkan air
tanah yang terletak diatasnya sampai suhu yang
cukup tinggi (100-250oC).
Apabila terdapat rekahan atau sesar yang menghubungkan tempat terjebaknya air
tanah yang dipanaskan tadi dengan permukaan maka pada permukaan kita akan
melihat manifestasi thermal. Uap hasil penguapan air tanah yang terdapat didalam
tanah akan tetap di tanah jika tidak ada saluran yang menghubungkan daerah
tersebut kita bor,sehingga ada saluran penghubung ke permukaan sehingga air
tersebut akan terliht manifestasinya di atas tanah. Uap yang mengalir dengan cepat
dan mempunyai entalpi inilah yang kita manfaatkan dan dapat memutar turbin
sehingga dihasilkan energy listrik.
1. ENERGI PANAS BUMI “AIR PANAS’
Pemanfaatan paling umum energy panas bumi di
Indonesia adalah air panas. Air panas yang keluar
dari perut bumi pada dasarnya berupa air asin panas
yang disebut “brine” dan mengandung banyak
mineral. Karena banyaknya mineral ini,maka air
panas tidak dapat digunakan langsung,sebab dapat
menimbulkan penyumbatan pada pipa-pipa system
pembangkit tenaga listrik. Untuk dapat
memanfaatkan energy panas bumi jenis
ini,digunakan system biner(dua system utama).
2. MANIFESTASI PANAS BUMI
Beberapa manifestasi menjadi penting untuk diketahui
karena dapat digunakan sebagai indikator dalam
penentuan suhu reservoir panas bumi, diantaranya :
1. Mata air panas, dapat terbentuk dalam beberapa
tingkatan mulai dari rembesan hingga menghasilkan
air dan uap panas yang dapat dimanfaatkan secara
langsung (pemanas ruangan/rumah pertanian atau air
mandi) atau penggerak turbin listrik; dan yang paling
penting adalah bahwa dengan menghitung/mengukur
suhunya dapat diperkirakan besaran keluaran energi
panas (thermal energy output) dari reservoir di bawah
permukaan.
2. Sinter silika, berasal dari fluida hidrotermal bersusunan alkalin
dengan kandungan cukup silika; diendapkan ketika fluida yang
jenuh silika amorf mengalami pendinginan dari 100o ke 50oC.
Endapan ini dapat digunakan sebagai indikator yang baik bagi
keberadaan reservoir bersuhu >175oC.