Anda di halaman 1dari 46

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA PASIEN Ny. D DENGAN HIPERTENSI

OLEH:

NI KADEK DIAN RASTIKA DEWI


2114901057

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
DENPASAR
2021
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
PADA PASIEN NY. D DENGAN HIPERTENSI

Nama Mahasiswa : Ni Kadek Dian Rastika Dewi


NIM : 2114901057
Tanggal Pengkajian : 18 Oktober 2021 Pukul. 10.00 WITA

PENGKAJIAN
I. IDENTITAS
Nama : Ny. D
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 66 tahun
Agama : Hindu
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan :-
Alamat rumah : Link. Muding Kelod Gg. Beringin Indah No.10

II. KELUHAN UTAMA


Klien mengatakan sering merasa sakit kepala dan badannya lemas setelah
beraktivitas

III. RIWAYAT KESEHATAN


a. Masalah kesehatan yang pernah dialami dan yang dirasakan saat ini (yang
dapat meningkatkan morbiditas bila kontak dengan COVID-19)
- Saat pengkajian pasien mengatakan sering merasakan sakit kepala.
Sakit kepala dirasakan pada pagi hari terutama saat bangun tidur dan
bertambah berat saat beraktivitas, sakit kepala di rasakan seperti
tertusuk-tusuk dan terasa seperti berputar, nyeri hilang timbul, dengan
skala nyeri 4. Tekanan darah pasien saat pengkajian 160/100 mmHg.
Pasien mengatakan jarang melakukan kontrol kedokter terkait
penyakitnya. Klien mengatakan tidak mempunyai obat hipertensi
karena sudah habis. Klien mengatakan belum mengetahui cara
pengobatan/penanganan hipertensi yang benar. Klien juga mengatakan
kurang paham mengenai makanan yang boleh dimakan ataupun harus
dihindari.
b. Masalah kesehatan sebelumnya
Klien mengatakan tidak mempunyai keluarga yang menderita penyakit
yang sama seperti dirinya.

Genogram

Keterangan Laki-laki Penjelasan :

Ny. D adalah anak pertama dari 5


bersaudara. Ny. D memiliki 4
Perempuan orang saudara yaitu 2 adik
perempuan dan 2 adik laki-laki.
Klien memiliki 3 orang anak yang
berjenis kelamin perempuan.
Hubungan
Sekarang Ny. D tinggal serumah
dengan suami dan anaknya

Klien/ pasien
Tinggal dalam satu rumah

Meninggal

IV. KEBIASAAN SEHARI – HARI


1. Biologis
a. Pola makan
Klien mengatakan makan rutin 3 kali sehari yaitu dengan nasi dan
lauk pauk seperti sayur dan daging, sesekali makan buah-buahan.
b. Pola minum
Klien mengatakan biasa minum air putih +6 gelas/hari (+2000
cc/hari). Hari ini pasien sudah minum air putih ±2 gelas. Klien
mengatakan suka minum kopi
c. Pola tidur
Klien mengatakan kadang-kadang tidur siang ± 1-2 jam , klien
mengatakan tidak mempunyai kesulitan ataupun gangguan saat tidur.
Malam hari klien biasanya tidur pukul 21.00 s/d pukul 05.00 WITA
d. Pola eliminasi (BAB/BAK)
 Klien mengatakan tiak ada gangguan dalam BAB serta biasa
BAB 1 x sehari. BAB di kamar mandi dengan konsistensi
feses lembek dan bau khas feses. Pasien mengatakan hari ini
sudah BAB 1 kali dengan warna kuning kecoklatan,
konsistensi lembek, tidak ada lendir maupun darah.
 Klien mengatakan tidak ada gangguan atau nyeri saat BAK,
biasanya BAK ± 5 x dalam sehari, tidak mengalami gangguan
dalam BAK, Urine dengan bau khas urine. Pasien mengatakan
hari ini sudah 2 kali BAK dengan warna kekuningan, tidak ada
darah maupun nyeri saat BAK.
e. Aktivitas sehari - hari
Aktivitas (ADL) 0 1 2 3 4
Makan 

Mandi 

Toileting 

Berpakaian 

Mobilisasi ditempat tidur 

Mobilisasi berpindah 

Berias 

ROM 

Keterangan:
0 : Mandiri
1 : Membutuhkan alat bantu
2 : Membutuhkan pengawasan orang
3 : membutuhkan bantuan orang lain
4 : Ketergantungan total
Klien mengatakan dapat melakukan aktivitas seperti makan, mandi,
toileting, berpakaian, mobilisasi di tempat tidur, mobilisasi berpindah,
berhias, ROM secara mandiri tanpa bantuan orang lain atau tanpa
bantuan alat.
f. Rekreasi
Klien mengatakan biasanya klien menonton TV dan terkadang
menghabiskan waktu luangnya dengan berjalan-jalan dipantai dan
berkumpul bersama keluarga, anak dan cucunya
g. Indeks KATZ :
Indek Keterangan
A Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB, BAK),
menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah, dan mandi.
B Mandiri semuanya kecuali salah satu dari fungsi diatas.
C Mandiri, kecuali mandi, dan satu lagi fungsi yang lain.
D Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan satu lagi fungsi yang
lain.
E Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu
F Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan
satu fungsi yang lain.
G Ketergantungan untuk enam fungsi tersebut
Lain Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat
– lain diklasifikasi sebagai C, D, E, F dan G
Penilaian A : Klien dapat makan, BAB, BAK, Menggunakan pakaian,
Pergi ke toilet, berpindah, mandi secara mandiri dan
tanpa bantuan orang lain

2. Psikologis
a. Mental (SPMSQ/ MMSE)
Short Portabel Mental Status Questionaire (SPMSQ)

Skore
N0 Pertanyaan
+ -

+ 1. Tanggal berapa hari ini?

+ 2. Hari apa sekarang ini?

+ 3. Apa nama tempat ini?

+ 4. Berapa nomer telepon anda?

+ 4a. Dimana alamat anda?

+ 5 Berapa umur anda?

+ 6 Kapan anda lahir?

+ 7 Siapa presiden indonesia sekarang?

+ 8 Siapa presiden sebelumnya?

+ 9 Siapa nama kecil ibu anda?

10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari


setiap angka baru, semua secara menurun

Jumlah kesalahan total : 0

Penilaian SPMSQ :

 Kesalahan 8 - 10 fungsi intelektual berat


 Kesalahan 5 - 7 fungsi intelektual sedang

 Kesalahan 3 - 4 fungsi intelektual ringan

 Kesalahan 0 - 2 fungsi intelektual utuh

Jumlah kesalahan total klien 0, klien mengalami fungsi intelektual


utuh dengan total skor : 10.

b. Depresi (Beek/ Yesavage)


Penilaian dengan menggunakan skala Depresi Beck

Skor
No Uraian Depresi Beck
e

A. Kesedihan

3 Saya sangat sedih atau tidak bahagia dimana saya tak dapat
menghadapinya

2 Saya galau atau sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat
keluar darinya

1 Saya merasa sedih atau galau

0 Saya tidak merasa sedih 0

B. Pesimisme

3 Saya merasa bahwa masa depan saya adalah sia-sia dan


sesuatu tidak dapat membaik

2 Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk memandang


kedepan

1 Saya merasa terkecil hati mengenai masa depan

0 Saya tidak begitu pasimis atau kecil hati tentang masa depan 0

C.Rasa kegagalan

3 Saya merasa saya benar-benar gagal sebagi seseorang (orang


tua, suami, Istri)
2 Seperti melihat ke belakang hidup saya, semua yang dapat
saya lihat hanya kegagalan

1 Saya merasa saya telah gagal melebihi orang pada umumnya

0 Saya tidak merasa gagal 0

D. Ketidakpuasan

3 Saya tidak puas dengan segalanya

2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun

1 Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan

0 Saya tidak merasa tidak puas 0

E. Rasa Bersalah

3 Saya merasa seolah-olah saya sangat buruk atau tak berharga

2 Saya merasa sangat bersalah

1 Saya merasa buruk atau tak berharga sebagai bagian dari


waktu yang baik

0 Saya tidak merasa benar-benar bersalah 0

F. Tidak Menyukai Diri Sendiri

3 Saya benci diri saya sendiri

2 Saya muak dengan diri saya sendiri

1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri

0 Saya tidak mempunyai pikiran-pikiran mengenai 0


membahayakan diri sendiri

G. Membahayakan Diri Sendiri

3 Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai


kesempatan

2 Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri

1 Saya merasa lebih baik mati

0 Saya tidak mempunyai pikiran-pikiran mengenai 0


membahayakan diri sendiri

H. Menarik Diri dari Sosial

3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan
tidak perduli pada mereka semua

2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan
tidak sedikit perasaan pada mereka

1 Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya

0 Saya tidak kehilangan minta pada orang lain 0

I. Keragu-raguan

3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali

2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat


keputusan

1 Saya berusaha mengambil keputusan

0 Saya membuat keputusan yang baik 0

J. Perubahan Gambaran Diri

3 Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikkan

2 Saya merasa bahwa ada perubahan-perubahan yang permanet


dalam penampilan saya dan ini membuat saya tidak menarik

1 Saya khawatir bahwa saya tampak tua atau tidak menarik

0 Saya tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk daripada 0


sebelumnya

K. Kesulitan Kerja

3 Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali

2 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk


melakukan sesuatu

1 Ini memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan


sesuatu
0 Saya dapat bekerja kira-kira sebaik sebelumnya 0

L. Keletihan

3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu

2 Saya lelah untuk melakukan sesuatu

1 Saya lelah lebih dari yang biasanya

0 Saya tidak lebih lelah dari biasanya 0

M. Anoreksia

3 Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama sekali

2 Nafsu makan saya sangat buruk sekarang

1 Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya

0 Nafsu makan saya tidak buruk dari yang biasanya 0

Penilaian:

 0-4 = Depresi tidak ada atau minimal


 5-7= Depresi ringan
 8-15= Depresi sedang
 >15 =depresi berat

Penilaian : Klien tidak mengalami depresi atau depresi minimal dengan


nilai skala Depresi Back adalah 0.

c. Keadaan emosi
Saat pengkajian pasien tampak ramah dan mampu menjawab setiap
pertanyaan dengan baik. Emosi klien terkontrol, klien tidak merasakan
marah ataupun sedih. Klien sangat kooperatif saat di ajak mengobrol
d. Konsep diri
 Identitas diri :
Klien mengatakan namanya Ny. D, klien mengatakan sudah
menikah dan mempunyai 3 orang anak perempuan dan tinggal
bersama di rumah.
 Gambaran diri :
Klien mengatakan tidak ada masalah dengan penampilannya saat
ini, klien menyukai seluruh bagian tubuhnya dan mampu menjaga
penampilannya
 Ideal diri :
Klien mengatakan tidak ingin meraih apa-apa lagi, klien
mengatakan sudah senang merasa cukup dengan kehidupannya saat
ini.
 Peran diri :
Klien mengatakan perannya sebagai orang tua dan suami telah ia
lakukan, bahagia dengan perannya sebagai seorang suami dan ayah.
 Harga diri :
Klien mengatakan tidak malu dengan penyakit yang dideritanya
sekarang. Pasien mengatakan bahwa banyak diluar sana lansia juga
yang mengalami hipertensi di umur sepertinya

e. APGAR Gerontik
APGAR Gerontik

N Fungsi Uraian Skore


o

1 Saya puas bahwa dapat kembali pada 2


Adaptasi gerontik saya untuk membantu pada waktu
sesuatu menyusahkan saya

2 Saya puas dengan cara gerontik saya 2


Hubungan membicarakan sesuatu dengan saya dan
mengungkapkan masalah dengan saya

3 Pertumbuhan Saya puas bahwa gerontik saya menerima 2


dan mendukung keinginan saya untuk
melakukan aktivitas atau arah baru.

4 Saya puas dengan cara gerontik saya 2


mengespresikan afek dan berespon terhadap
Afeksi
emosi-emosi saya, seperti marah, sedih atau
mencintai.

5 Saya puas dengan cara teman-teman saya 0


Pemecahan
dan saya menyediakan waktu bersama-sama

Keterangan :
Skor 2 jika selalu
Skor 1 jika kadang-kadang
Skor 0 jika hampir tidak pernah
Penilaian APGAR Gerontik Tn.M mendapat skor 8
3. Sosial
a. Dukungan keluarga
Klien mengatakan bahwa keluarganya selalu mendukung klien dalam
mengambil. Ny. D mengatakan dalam mengambil keputusan selalu
dibicarakan terlebih dahulu dengan keluarganya.
b. Hubungan dengan gerontik
Klien mengatakan hubungan dengan keluarganya sampai saat ini masih
terjalin dengan harmonis.
c. Hubungan dengan orang lain
Menurut orang yang menemani klien dan tetangga sekitar mengatakan
bahwa klien adalah orang yang sangat ramah dan caring terhadap sesama.
4. Spiritual
a. Pelaksanaan ibadah
Klien mengatakan sembahyang atau mebanten 2 kali sehari yaitu pada
pagi dan sore hari. Pasien juga mengatakan sering kepura bila ada hari
raya.
b. Keyakinan tentang Kesehatan
Klien mengatakan dapat menerima kondisi penyakitnya saat ini, dan
ingin mengetahui perawatan yang tepat tentang penyakitnya.
c. Pemeriksaan Fisik
Tinjauan Sistem
1) Keadaan umun : Baik
2) GCS :E4V5M6
3) Tingkat kesadaran : Compos mentis
4) Suhu : 36,3oC Nadi : 95 x/menit
Tekanan Darah : 150/80 mmHg Pernafasan : 24 x/menit
Tinggi Badan : 170 cm Berat Badan : 65 Kg
5) Kepala (rambut)
Kulit kepala dan rambut panjang bersih, warna rambut sudah mulai
putih (uban), klien mengatakan keramas 2x dalam seminggu
menggunakan shampo. Tidak ada nyeri tekan dan tidak teraba massa.
6) Mata, telinga, hidung dan mulut
Mata : Simetris, isokor, konjungtiva merah muda, sklera putih,
tidak ada ikterus, tidak terdapat massa dan tidak ada nyeri
tekan.
Telinga : Simetris, tidak terdapat serumen, tidak ada lesi, tidak
teraba massa, tidak ada nyeri tekan dan pendengaran
baik
Hidung : Bersih, tidak ada lesi, tidak ada sekret, tidak ada
pernafasan cuping hidung dan penciuman klien baik.
Mulut : Mukosa bibir lembab, tidak ada sianosis, tidak ada
perdarahan pada gusi dan lidah cukup bersih
7) Leher
Keadaan baik, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada distensi
vena jugularis, tidak teraba massa, dan tidak ada nyeri saat menelan.
8) Dada dan punggung
Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak ada retraksi otot dada
Palpasi : Tidak ada massa/benjolan, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Suara paru resonan/sonor
Auskultasi : Suara vesikuler, whezing (-), Suara jantung S1 S2
tunggal reguler
9) Abdomen
Inspeksi : Tidak ada lesi, bentuk simetris
Auskultasi : Peristaltik usus 10 x permenit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa/benjolan,
tidak ada ascites
Perkusi : Suara timpani

10) Ekstrimitas atas dan bawah


- Atas : Pergerakan ekstremitas atas terkoordinasi, tidak ada lesi
atau edema, tidak ada clubbing finger tidak terdapat sianosis pada
kedua ekstremitas atas, tidak ada nyeri tekan dan massa
- Bawah : Pergerakan ekstremitas bawah terkoordinasi, tidak ada lesi
atau edema, tidak ada clubbing finger, tidak ada sianosis, tidak ada
nyeri tekan dan massa
- Kekuatan otot :
555 555
555 555

11) Kulit
Warna kulit sawo matang, turgor kulit kurang elastis, kulit sudah
keriput, turgor kulit <2 detik, dan tidak ada lesi
12) Genitalia
Klien mengatakan tidak ada keluhan pada genitalia seperti tidak ada
nyeri tekan, tidak ada benjolan, tidak ada pengeluaran cairan yang
tidak normal
13) Keadaan lingkungan
Keadaan lingkungan rumah Tn.M bersih dan tertata rapi, terdapat
ventilasi, terdapat pekarangan yang cukup, mendapat sinar matahari
yang cukup. Klien tinggal bersama anak dan istrinya.

V. INFORMASI PENUNJANG
Tidak ada informasi penunjang

ANALISA DATA
DATA MASALAH ETIOLOGI
DS : Defisiensi Umur, jenis kelamin, gaya
- Klien mengatakan belum pengetahuan hidup
mengetahui lebih jelas terkait
cara pengobatan/penanganan Hipertensi
hipertensi yang benar
- Klien juga mengatakan kurang Perubahan Situasi
paham terkait diet makananan
seperti mengenai makanan Informasi yang minim
yang boleh dimakan ataupun
harus dihindari.
Defisiensi Pengetahuan
DO :
- Klien menanyakan tentang
bagaimana cara untuk
mengatasi hipertensi yang
dideritanya.
DS : Nyeri akut Peningkatan tekanan vascular
- Klien mengatakan sering selebral
mengalami sakit kepala. Sakit
kepala dirasakan terutama saat
Pelebaran pembuluh darah
bangun tidur dipagi hari serta
bertambah berat saat
melakukan aktivitas, sakit
kepala di rasakan seperti Merangsang reseptor nyeri
tertusuk-tusuk dan terasa
seperti berputar, nyeri hilang
timbul, dengan skala nyeri 4 Nyeri Akut
DO :
1. Klien tampak meringis
2. Klien tampak sering
memegangi kepala
3. TD : 150/80 mmHg

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi mengenai
penyakit yang diderita di tandai dengan Klien mengatakan belum mengetahui
cara pengobatan/penanganan hipertensi yang benar, Klien juga mengatakan
kurang paham mengenai makanan yang boleh dimakan ataupun harus
dihindari, serta Klien menanyakan tentang cara mengatasi hipertensi yang
dideritanya.

2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis ditandai dengan klien
mengatakan sering mengalami sakit kepala. Sakit kepala dirasakan terutama
saat bangun tidur dipagi hari dan semakin berat saat melakukan aktivitas, sakit
kepala di rasakan seperti ditusuk-tusuk dan terasa seperti berputar, nyeri
hilang timbul, dengan skala nyeri 4, klien tampak lemas, klien tampak sering
memegangi kepala, TD : 150/80 mmHg.

PRIORITAS MASALAH
1. Nyeri Akut
2. Defisiensi Pengetahuan
RENCANA KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny. D

Diagnosa Medis : Hipertensi

No Dx. Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional

1. Nyeri akut berhubungan Setelah diberikan asuhan 1. Observasi tanda-tanda vital 1. Untuk mengetahui tanda-
dengan agen cedera keperawatan selama 3x kunjungan klien tanda vital terutama tekanan
biologis ditandai dengan selama 2 jam diharapkan pasien 2. Kaji tingkat nyeri klien. darah. Untuk menentukan
klien mengatakan sering dapat mengontrol nyeri atau sakit tindakan selanjutnya.
3. Ajarkan klien untuk
mengalami sakit kepala. kepala hilang atau berkurang 2. Untuk mengetahui tingkat
melakukan tehnik distraksi
Sakit kepala dirasakan dengan kriteria hasil : nyeri klien dengan
dan relaksasi
terutama saat bangun tidur menggunakan pengkajian
a. Klien mampu mengontrol
di pagi hari serta semakin 4. Berikan tindakan non PQRST.
nyeri
berat saat melakukan farmakologis: merendam
b. Klien tidak mengungkapkan 3. Untuk meningkatkan
aktivitas, sakit kepala di kaki dengan air hangat
adanya nyeri atau sakit kepala relaksasi dan menurunkan
rasakan seperti ditusuk-
berkurang. 5. Berikan penjelasan mengenai rasa nyeri
tusuk dan terasa seperti
c. Klien tampak nyaman. terapi merendam kaki dengan
berputar, nyeri hilang 4. Terapi merendam kaki
timbul, dengan skala nyeri Tanda-tanda vital dalam batas air hangat dengan air hangat dapat
4, klien tampak lemas, normal terutama tekanan darah menurunkan tekanan darah
klien tampak sering (TD : normal 110-130 mmHg, pada pasien hipertensi
memegangi kepala, TD : diastole 70-80 mmHg) 5. Untuk menambah wawasan
150/80 mmHg klien tentang cara
penanganan hipertensi
dengan tindakan non
farmakologis

2. Defisiensi pengetahuan Setelah diberikan asuhan 1. Kaji pengetahuan klien 1. Mengetahui tingkat
berhubungan dengan keperawatan selama 3x kunjungan tentang penyakitnya pengetahuan klien sehingga
kurangnya informasi selama 2 jam diharapkan 2. Berikan pasien pendidikan memudahkan perawat dalam
mengenai penyakit yang pengetahuan klien meningkat kesehatan tentang penyakit memberikan informasi
diderita di tandai dengan dengan kriteria hasil: hipertensi (pengertian, siapa 2. Memberikan informasi yang
Klien mengatakan belum saja yang berisiko, penyebab, adekuat ke pasien tentang
a. Menyatakan pemahaman
mengetahui cara tanda dan gejala, diet, penyakitnya
tentang penyakit
pengobatan/penanganan pencegahan, pengobatan, dan 3. Mengobservasi sikap klien
b. Mampu menjelaskan kembali
hipertensi yang benar, akibat lanjut) terhadap pemberian materi
apa yang dijelaskan
Klien juga mengatakan 3. Pantau respon klien saat 4. Memberi kesempatan klien
kurang paham mengenai pemberian materi untuk mengoreksi persepsi
makanan yang boleh 4. Dorong klien yang salah dan mengurangi
dimakan ataupun harus mengekspresikan kecemasan
dihindari, serta Klien ketidaktahuan/kecemasan 5. Mengidentifikasi keefektifan
menanyakan tentang cara dengan bertanya pemberian materi
mengatasi hipertensi yang 5. Evaluasi kemampuan pasien 6. Reinforcement terhadap
dideritanya. mengenai Hipertensi kemampuan klien
6. Beri pujian terhadap 7. Deteksi dini terhadap resiko
kemampuan klien komplikasi hipertensi
7. Anjurkan klien sering kontrol
ke fasilitas kesehatan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny. D

Diagnosa Medis : Hipertensi

Hari/tanggal No Implementasi Evaluasi Paraf


/jam DX
Senin, 25 1 1. Mengobservasi tanda-tanda vital klien DS : - Dian
Oktober DO :
2021  TTV : TD : 150/80 mmHg, N : 95x/menit
10.00 WITA S : 36,3oC , RR : 24x/menit

10.15 WITA 1 2. Mengkaji tingkat nyeri klien. DS : Dian


 Klien mengatakan sering merasakan sakit
kepala. Sakit kepala bertambah saat bangun
tidur di pagi hari dan memberat saat
beraktivitas. Sakit kepala yang di rasakan
seperti di tusuk-tusuk dan terasa seperti
berputar, nyeri hilang timbul, dengan skala
nyeri 4
DO :
 Klien tampak meringis
 Klien tampak memegangi kepalanya

10.30 WITA 2 3. Mengkaji pengetahuan klien tentang DS : Dian


penyakitnya  Klien mengatakan belum mengetahui lebih
jelas terkait cara pengobatan/penanganan
hipertensi yang benar
 Klien juga mengatakan kurang paham terkait
diet makananan seperti mengenai makanan
yang boleh dimakan ataupun harus dihindari.

DO :
 Klien tampak menanyakan bagaimana cara
untuk mengatasi hipertensi yang dideritanya.
10.45 WITA 1 4. Mengajarkan klien untuk melakukan DS : Dian
tehnik distraksi dan relaksasi  Klien mengatakan akan mengikuti dan
melaksanakan arahan untuk teknik distraksi
dan relaksasi yang diajarkan
DO :
 Klien tampak kooperatif dalam melakukan
tehnik distraksi dan relaksasi
 Klien tampak mengerti dengan tehnik yang
diberikan

11.00 WITA 1 5. Memberikan penjelasan mengenai terapi DS : Dian


merendam kaki dengan air hangat  Klien mengatakan paham tentang penjelasan
terapi merendam kaki dengan air hangat
yang diberikan
DO :
 Klien tampak kooperatif dalam mendengar
penjelasan dengan baik
 Klien tampak bersemangat saat diberikan
penjelasan terapi meredam kaki dengan air
hangat

11.20 WITA 1 6. Memberikan tindakan non farmakologis: DS: Dian


merendam kaki dengan air hangat  Klien mengatakan merasa nyaman saat
diberikan terapi
 Klien mengatakan akan melakukan terapi
merendam kaki dengan rutin
DO :
 Klien tampak antusias saat diberikan terapi
merendam kaki dengan air hangat
 Klien tampak mampu melakukan terapi
merendam kaki dengan air hangat.

Selasa, 26 2 1. Memberikan pasien pendidikan kesehatan DS: Dian


Oktober tentang penyakit hipertensi (pengertian,  Klien mengatakan paham terkait pendidikan
2021 siapa saja yang berisiko, penyebab, tanda kesehatan tentang hipertensi yang diberikan
10.00 WITA dan gejala, diet, pencegahan, pengobatan,  Klien mengatakan akan selalu mengingat dan
dan akibat lanjut) menerapkan pendidikan kesehatan yang
diberikan

DO :
 Klien tampak mengerti dengan pendidikan
kesehatan yang diberikan
 Klien tampak senang setelah diberikan
penjelasan mengenai hipertensi dan cara
penanganannya
 Klien tampak kooperatif saat menyimak
penjelasan

10.30 WITA 2 2. Memantau respon klien saat pemberian DS : Dian


materi  Klien mengatakan sudah mengerti dengan
materi yang diberikan
 Klien mengatakan akan menerapkan materi
pendidikan kesehatan tersebut kedalam hari-
harinya
DO :
 Klien tampak menyimak pemberian materi
dengan baik

10.40 WITA 2 3. Dorong klien mengekspresikan DS : Dian


ketidaktahuan/kecemasan dengan bertanya 
DO :
 Klien mau dan aktif berdiskusi dengan
perawat

10.50 WITA 2 4. Menganjurkan klien sering kontrol ke DS : Dian


fasilitas kesehatan  Klien mengatakan akan memanfaatkan
fasilitas kesehatan dengan baik dan rutin
melakukan kontrol demi kesembuhannya
DO :
 Klien tampak antusias untuk melaksanakan
anjuran dan penjelasan dari perawat

11.00 WITA 1 5. Memberikan tindakan non farmakologis: DS: Dian


merendam kaki dengan air hangat.  Klien mengatakan merasa lebih hangat dan
nyaman saat diberikan terapi merendam kaki
pada air hangat
 Klien mengatakan akan melakukan terapi
merendam kaki dengan air hangat secara
rutin
DO :
 Klien tampak mampu melakukan terapi
merendam kaki dengan air hangat
 Klien tampak bersemangat dan kooperatif
saat terapi diberikan

11.45 WITA 1 6. Mengkaji tingkat nyeri klien. DS : Dian

 Klien mengatakan sakit kepala pada pagi hari


sudah mulai berkurang
 Klien mengatakan sakit kepala masih
memberat saat beraktivitas
 Klien mengatakan sakit kepala di rasakan
seperti berputar, nyeri hilang timbul, dengan
skala nyeri 3
DO :
 Klien tampak lebih tenang
 Klien tampak lebih bersemangat dan tidak
memegangi kepala nya lagi

Rabu, 27 1 1. Memberikan tindakan non farmakologis: DS: Dian


Oktober merendam kaki dengan air hangat  Klien mengatakan merasa nyaman saat
2021 diberikan terapi
10.00 WITA  Klien mengatakan sudah mulai rutin
melakukan terapi merendam kaki dengan air
hangat.
DO :
 Klien tampak mampu melakukan terapi
merendam kaki dengan air hangat secara
mandiri
 Klien tampak lebih nyaman dari sebelumnya

10.40 WITA 2 2. Mengevaluasi kemampuan pasien Dian


DS :
mengenai Hipertensi
 Klien menjelaskan pengertian mengenai
penyakit hipertensi, siapa saja yang berisiko,
penyebab, tanda dan gejala, diet,
pencegahan, pengobatan, dan akibat lanjut.
DO :
 Klien tampak mampu menjelaskan kembali
mengenai penyakit hipertensi dengan baik
sesuai dengan penjelasan yang telah
diberikan

11.00 WITA 2 3. Memberi pujian terhadap kemampuan DS : Dian


klien  Klien mengucapkan terimakasih
DO :
 Klien tampak senang karena sudah
mengetahui dan mampu menjelaskan
kembali mengenai hipertensi

11.30 WITA 1 4. Mengkaji tingkat nyeri klien. DS : Dian

 Klien mengatakan sakit kepalanya sudah


berkurang saat pagi hari maupun saat
beraktivitas berat
 Klien mengatakan sakit kepala di rasakan
seperti tertusuk, nyeri hilang timbul, dengan
skala nyeri 2
DO :
 Klien tampak lebih nyaman dan rileks

11.50 WITA 1 5. Mengobservasi tanda-tanda vital klien DS : - Dian


DO :
 TTV : TD : 130/80, N : 84x/menit
S : 36,5oC , RR : 20x/menit
PENGARUH TERAPI MERENDAM KAKI DENGAN AIR HANGAT
TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN
HIPERTENSI

Bertambahnya usia setiap orang, dengan sendirinya akan terjadi penurunan


kemampuan tubuh sehingga dengan demikian akan berkurang kemampuan dalam
berespon terhadap stimulus yang datang dari dalam ataupun dari luar tubuhnya.
Akibat dari penururnan fungsi pada sistem kardiovaskuler, lansia akan mengalami
berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah tekanan darah tinggi
(hipertensi). Selain pengobatan–pengobatan farmakologi, Hipertensi dapat
ditangani dengan berbagai pengobatan – pengobatan alternatif , seperti dengan
terapi rendam kaki menggunakan air hangat (hydrotherapy). Terapi ini bersifat
akut, artinya dapat diberikan pada penderita Hipertensi tetapi tidak sebagai satu
satunya penanganan melainkan menjadi terapi pendamping. Hidroterapi
(hydrotherapy) adalah metode menggunakan air untuk mengobati atau
merenggangkan kondisi yang menyakitkan yang mengandalakan respon tubuh
terhadap air. Manfaat yang di berikan oleh terapi air yaitu: dapat mengatasi
demam, dapat memperbaiki kesuburan, menghilangkan rasa lelah, sistem
pertahanan tubuh meningkat, kekuatan tubuh meningkat, serta bermanfaat dalam
melancarkan peredaran darah (Biahimo, dkk. 2020)
Di Indonesia menunjukkan 60% menggunakan obat-obatan, 30%
menggunakan herbal terapy, dan 10% fisikalterapy. Pengobatan secara non
farmakologis dapat dilakukan dengan mengubah gaya hidup yang lebih sehat dan
melakukan terapi. Salah satu pengobatan secara non farmakologis yang dapat
dilakukan adalah terapi merendam kaki dengan air hangat. Prinsip kerja dari terapi
ini adalah dengan merendam kaki menggunakan air hangat yang bersuhu 38-40 oC
selama 20-25 menit, secara konduksi dimana terjadi perpindahan panas dari air
hangat ke tubuh sehingga akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah sehingga
sirkulasi darah menjadi lancar, menstabilkan aliran darah dan kerja jantung serta
dapat menurunkan ketegangan otot sehingga mampu menurunkan tekanan darah
(Damayanti, 2014).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Harnani dan Axmalia (2017)
dengan judul “Terapi Rendam Kaki Menggunakan Air Hangat Efektif
Menurunkan Tekanan Darah Pada Lanjut Usia” didapatkan hasil bahwa rendam
kaki menggunakan air hangat efektif dalam menurunkan tekanan darah pada
penderita hipertensi. Responden pada penelitian ini diberikan terapi rendam kaki
menggunakan air hangat selama 20-25 menit dengan suhu 38-40 Cᵒ sampai batas
mata kaki, penelian ini dilakukan pada jam yang sama selama tiga hari. Hasil
pengukuran tekanan darah didapatkan adanya penurunan signifikan antara mean
tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan rendam kaki menggunakan air
hangat.
Pada hipertensi biasanya terjadi peningkatan tekanan darah yang konstan
sehingga diperlukan waktu untuk mengontrolnya dimana salah satu usaha yang
sering dilakukan pasien hipertensi dengan mengkonsumsi obat hipertensi secara
terus menerus. Harnani dan Axmalia (2017) menyatakan pemberian terapi rendam
kaki menggunakan air hangat dapat dimanfaatkan sebagai tindakan kemandirian
untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi disamping pengobatan
farmokologi. Terapi ini tidak memiliki efek samping, dan efektif bila dilakukan
secara rutin, karena prinsip dari terapi ini melancarkan peredaran darah. Selain
dapat menurunkan tekanan darah terapi ini juga dapat meringankan nyeri sendi,
menurunkan ketegangan otot, melebarkan pembuluh darah, membunuh kuman,
menghilangkan bau dan juga dapat meningkatkan kualitas tidur untuk lansia.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Gito, Setyaningsih,
dan Muti (2016) dengan judul “Pengaruh Pemberian Terapi Air Hangat
Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi” hasil dari
penelitian tersebut adalah terdapat perbedaan yang bermakna antara tekanan
darah sebelum dan sesudah diberikan terapi, dimana setelah diberikan terapi
terjadi penurunan tekanan darah baik sistolik maupun diastolic. Adanya
penurunan tekanan darah setelah terapi air hangat dapat terjadi karena pembuluh
darah mengalami pelebaran dan relaksasi. Air hangat dengan suhu 38o-40oC
dapat mengendorkan otot yang kaku, melebarkan pembuluh darah, dan
meningkatkan permeabilitas pembuluh darah serta membuat sirkulasi darah
menjadi lancar. Selain itu secara psikologis respon tubuh terhadap air hangat
yaitu dimana terjadi perpindahan hangatnya air ke tubuh dapat menghilangkan
stress, kegelisahan, kecemasan sehingga membuat perasaan menjadi rileks,
tenang dan nyaman.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Edi, Luluk, dan Ida (2017)
dengan judul “Pengaruh Terapi Rendam Kaki Air Hangat Terhadap Penurunan
Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi (Studi di RT 04 Kelurahan Pangkut
Kecamatan Arut Utara Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan
Tengah)” hasil dari penelitian tersebut adalah ada pengaruh terapi rendam kaki
air hangat terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di RT 04
Kelurahan Pangkut. Peneliti berpendapat bahwa setelah diberikan perlakuan
berupa merendam kaki dengan air hangat didapatkan hasil hampir seluruhnya
menunjukkan perubahan yaitu tekanan darah yang mulai menurun. Informasi
tentang mengatasi hipertensi dengan herbal menggunakan air hangat sangat
penting bagi masyarakat. Karena responden memiliki keinginan yang tinggi
untuk melakukan terapi, karna sangat terjangkau tidak memerlukan biaya yang
sangat mahal dan disamping itu tidak memili efek samping.
Pada kasus Ny.D sudah dilakukan terapi merendam kaki dengan air hangat
selama 3 hari. Sebelum diberikan terapi, tekanan darah Ny.D adalah 150/80
mmHg. Setelah dilakukan terapi selama 20-25 menit per hari , tekanan darah
klien mengalami penurunan menjadi 130/80mmHg. Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa pemberian terapi merendam kaki dengan air hangat
merupakan salah satu cara yang efektif dalam menurunkan tekanan darah pada
penderita hipertensi.
EVALUASI KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny. D
Diagnosa Medis : Hipertensi
Hari/ Dx. Kep Evaluasi Paraf
Tanggal/ Jam
Kamis, 28 Nyeri akut berhubungan dengan S : Dian
Oktober 2021 agen cedera biologis ditandai dengan  Klien mengatakan sakit kepalanya sudah berkurang pada
12.00 WITA klien mengatakan sering mengalami saat bangun tidur maupun saat beraktivitas berat, sakit
sakit kepala. Sakit kepala dirasakan kepala di rasakan seperti berputar, nyeri hilang timbul,
terutama saat bangun tidur di pagi dengan skala nyeri 2
hari serta semakin berat saat  Klien mengatakan merasa lebih nyaman dan rileks
melakukan aktivitas, sakit kepala di  Klien mengatakan akan menerapkan terapi merendam
rasakan seperti ditusuk-tusuk dan kaki dengan air hangat secara rutin
terasa seperti berputar, nyeri hilang  Klien mengatakan paham dan mengerti tentang manfaat
timbul, dengan skala nyeri 4, klien dari terapi merendam kaki dengan air hangat.
tampak lemas, klien tampak sering  Klien mengatakan merasa nyaman saat diberikan terapi
memegangi kepala, TD : 150/80 dan mengatakan akan melakukan terapi merendam kaki
mmHg dengan air hangat.
O:
 Klien tampak lebih rileks
 Klien tampak mampu melakukan terapi merendam kaki
dengan air hangat.
 TTV : TD : 130/80, N : 84x/menit
S : 36,5oC, RR : 20x/menit
A:
 Masalah keperawatan nyeri akut teratasi. Tujuan nomor 1,
2 dan 3 tercapai.
P:
 Pertahankan kondisi klien.

Jumat, 28 Defisiensi pengetahuan berhubungan S : Dian


Oktober 2021 dengan kurangnya informasi  Klien mengatakan paham dan mengerti tentang
12.30 WITA mengenai penyakit yang diderita di penjelasan yang diberikan mengenai pengertian
tandai dengan Klien mengatakan penyakit hipertensi, siapa saja yang berisiko,
belum mengetahui cara penyebab, tanda dan gejala, diet, pencegahan,
pengobatan/penanganan hipertensi pengobatan, dan akibat lanjut.
yang benar, Klien juga mengatakan  Klien mengatakan akan melakukan kontrol secara rutin ke
kurang paham mengenai makanan fasilitas kesehatan
yang boleh dimakan ataupun harus  Klien mengatakan akan memanfaatkan fasilitas kesehatan
dihindari, serta Klien menanyakan yang ada dan akan minum obat secara teratur
tentang cara mengatasi hipertensi O :
yang dideritanya.  Klien tampak mampu menjelaskan kembali mengenai
penyakit hipertensi sesuai dengan penjelasan yang telah
diberikan
 Klien tampak kooperatif saat mendengarkan penjelasan
yang diberikan
 Klien mau bertanya jika tidak mengerti dan aktif
berdiskusi dengan perawat
 Klien tidak meninggalkan tempat diskusi
 Keluarga tampak antusias untuk melaksanakan anjuran
perawat
A:
 Masalah keperawatan defisiensi pengetahuan teratasi.
Tujuan no 1 dan 2 tercapai.
P:
 Pertahankan kondisi klien.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN HIPERTENSI PADA NY. D

OLEH

NI KADEK DIAN RASTIKA DEWI

NIM : 2114901057

PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN 
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
2021
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN Ny. D

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi
a. Data Subjektif :
1) Pasien mengatakan sakit kepala nyeri pada bagian kepala
2) Nyeri dirasakan saat bangun tidur dipagi hari, skala nyeri 4, terasa
seperti berputar dan tertusuk tusuk
b. Data Objektif
1) Pasien tampak sering memegangi kepalanya yang sakit
2) Pasien tampak meringis
3) TD : 150/80 mmHg
2. Diagnosa
a. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral
b. Defisiensi pengetetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
tentang penyakit
3. Tujuan Khusus
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3x kunjungan selama 2 jam
diharapkan pasien dapat mengontrol nyeri atau sakit kepala hilang atau
berkurang dengan kriteria hasil :
a. Klien mampu mengontrol nyeri
b. Klien tidak mengungkapkan adanya nyeri atau sakit kepala berkurang.
c. Klien tampak nyaman.
d. Tanda-tanda vital dalam batas normal terutama tekanan darah (TD :
normal 110-130 mmHg, diastole 70-80 mmHg)

Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3x kunjungan selama 2 jam


diharapkan pengetahuan klien meningkat dengan kriteria hasil:
a. Menyatakan pemahaman tentang penyakit
b. Mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan
4. Tindakan Keperawatan
Tindakan yang dilakukan adalah mengajarkan pasien untuk melakukan
tehnik relaksasi (latihan napas dalam) untuk mengurangi nyeri dan
mengajarkan terapi merendam kaki pada air hangat

B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SP)


1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
Selamat pagi bapak perkenalkan saya Dian mahasiswa dari ITEKES
Bali yang pada pagi hari ini bertugas untuk mengecek kondisi Ibu
b. Evaluasi / Validasi
“Apakah benar dengan Ibu. D ?”
“Bagaimana keadaan Ibu hari ini ? Apakah masih terasa nyeri ibu?
Nyeri yang di rasakan seperti apa ibu? Skala nyeri yang dirasakan
rentang 1-10 kira-kira berapa ibu?”
c. Kontrak
1) Topik
“Tujuan saya datang kesini untuk membantu dan mengajarkan Ibu
bagaimana cara melakukan teknik relaksasi nafas dalam dan
memgajarkan ibu teknik merendam kaki pada air hangat untuk
mengurangi rasa nyeri ibu dan untuk melancarkan peredaran darah
ibu”
2) Tempat
“Untuk tempatnya kita lakukan disini saja ya Bu”
3) Waktu
“waktu yang akan diperlukan yakni selama kurang lebih 30 menit
kedepan ya Bu, kita belajar sampai Ibu benar-benar bisa
melakukannya”
2. Kerja (Langkah-Langkah Tindakan Keperawatan Sesuai Ceklist)
Terlampir
3. Terminasi
a. Evaluasi Subjektif
1) Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan sudah sedikit berkurang
2) Pasien menagatakan sudah sedikit merasa hangat dan nyaman
setelah diberikan teknik merendam kaki pada air hangat
3) Pasien merasa kondisinya lebih baik dibandingkan kondisi
sebelumnya
b. Evaluasi Objektif
1) Pasien tampak antusias saat diberikan tindakan
2) Klien tampak kooperatif saat mendengarkan penjelasan yang
diberikan
3) Pasien terlihat rileks dan nyaman
c. Rencana tindak lanjut
“Baik Ibu, kegiatan hari ini sudah selesai. Besok saya akan datang lagi
untuk melakukan kegiatan yang sama seperti hari ini ya Bu”
d. Kontrak waktu
“Untuk waktunya besok akan dimulai pukul 10.00 Wita ya Bu”
e. Topik
“Untuk besok akan dimulai dengan pengecekan TTV, melakukan
teknik relaksasi nafas dalam, dan melakukan teknik merendam kaki
pada air hangat ya Bu”
Ceklist Teknik Relaksasi (Nafas Dalam)

PENDIDIKAN
KEPERAWATAN

INSTITUT TEKNOLOGI
DAN KESEHATAN
BALI
Jl. Tukad Balian No. 180,
Denpasar-Bali
TEKNIK MANIPULASI Tanggal
NYERI: RELAKSASI Terbit
Ditetapkan Dosen Akademik
15-08-
Ketua Itekes Bali
2011

Tanggal
I Gede Putu Darma Ns. Ni P Inca
Revisi
Suyasa Buntari A,
12-05-
2017
NILAI
0 1 2
ASPEK YANG DINILAI

Definisi:
Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk
asuhan keperawatan, yang dalam hal ini perawat
mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan
napas dalam, napas lambat (menahan inspirasi secara
maksimal) dan bagaimana menghembuskan napas secara
perlahan, Selain dapat menurunkan intensitas nyeri,
teknik relaksasi napas dalam juga dapat meningkatkan
ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi

Tujuan:

1. Untuk meningkatkan ventilasi alveoli


2. Memelihara pertukaran gas
3. Mencegah atelektasi paru
4. Meningkatkan efesiensi batuk
5. Mengurangi stress baik stress fisik maupun emosional
yaitu menurunkan intensitas nyeri dan menurunkan
kecemasan.
INDIKASI:

Restriksi ekspansi dada,misalnya pada klien dengan


penyakit asma atau menjelang pasca operasi.

Persiapan

Persiapan pasien

1. Usahakan pasien dalam keadaan yang rileks dan tenang.


2. Ciptakan lingkungan yang tenang di sekitar pasien.
3. Berikan waktu kepada pasien untuk konsentrasi.
Persiapan lingkungan

1. Lingkungan yang bersih dan nyaman.


2. Suasana yang tenang.
3. Sirkulasi udara yang lancar.
Tahap orientasi

1. Memberi salam, panggil klien dengan panggilan yang


disenangi
2. Memperkenalkan nama perawat
3. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien atau
keluarga
Menjelaskan tentang kerahasiaan

Tahap pre interaksi

1. Cuci tangan
2. Siapkan alat-alat
Tahap Kerja

1. Atur posisi yang nyaman bagi klien dengan posisi


setengah duduk di tempat tidur atau dengan lying
position (posisi berbaring) di tempat tidur dengan
satu bantal.
2. Fleksikan lutut lien untuk merilekskan otot abdomen.
3. Tempatkan satu atau dua tangan pada abdomen,tepat
dibawah tulang iga.
4. Tarik nafas dalam melalui hidung, jaga mulut tetap
tertutup.Hitung sampai 3 selama inspirasi.
5. Konsentrasi dan rasakan gerakan naiknya abdomen
sejauh mungkin,tetap dalam kondisi relaks dan cegah
lengkung pada punggung.Jika ada kesulitan
menaikkan abdomen ,sambil napas dengan cepat,lalu
napas kuat lewat hidung.
6. Hembuskan napas lewat bibir,seperti meniup dan
ekspiasi secara perlahan dan kuat sehingga terbentuk
suara hembusan tanpa menggembungkan dari pipi.
7. Konsentrasi dan rasakan turunnya abdomen dan
kontraksi otot abdomen ketika ekspirasi.
8. Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil
terpejam.
9. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang
nyeri.
10. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri
terasa berkurang.
11. Bila nyeri menjadi hebat, klien dapat bernafas secara
dangkal dan cepat.
Tahap terminasi

1. Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah


dilakukan kegiatan
2. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
3. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
4. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien
Tahap dokumentasi

Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan

Keterangan:

0 = Tidak dikerjakan

1 = Dikerjakan dengan lengkap/ tidak sempurna

2 = Dikerjakan dengan sbenar/ sempurna

Ceklist Teknik Rendam Kaki Pada Air Hangat

HYDROTERAPY RENDAM KAKI AIR HANGAT

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
Memberikan tindakan merendam kaki pada air hangat untuk
PENGER
TIAN menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi
1. Produksi perasaan rileks
2. Merangsang ujung saraf untuk membuat perasaan segar
kembali
TUJUAN
3. Meningkatkan sirkulasi darah
4. Meningkatkan metabolisme jaringan
5. Penurunan kekuatan tonus otot
KEBIJA Dilakukan pada klien dengan hipertensi
KAN
PETUGAS Perawat
1. Baskom
PERAL 2. Air hangat 400C
ATN 3. Handuk kering
A. Tahap Pra Interaksi
1. Melakukan verifikasi program pengobatan klien
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam kepada pasien dan sapa nama
pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
klien/keluarga
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum
PROSEDUR kegiatan dilakukan
PELAKSANAAN C. Tahap Kerja
1. Melakukan tindakan persiapan:
a. Persiapan tempat duduk
b. Persiapan alat dan bahan untuk terapi
c. Spyhnomonometer dengan stetoskop (Gea)
d. Termometer air raksa
2. Persiapan pasien
a. Diposisikan ditempat sesuai kenyamanan pasien
3. Melakukan terapi meliputi:
Sebelum terapi responden anjurkan untuk mencuci kaki
Mengukur tekanan darah sebelum di lakukan terapi
Menyiapkan air hangat dengan suhu 40ºC.
Responden anjurkan utk rileks dan mulai merendam kaki di dalam
baskom selama 15 menit pada pagi hari pukul 08.00 WIB dalam 1 x
sehari.
Pengukuran tekanan darah post test (Sumber : Nurhaidah Syam,
2016).

D. Tahap Terminasi
Mengevaluasi hasil tindakan yang baru dilakukan
Berpamitan dengan pasien
Membereskan dan kembalikan alat ke tempat semula
Mencuci tangan
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai