Anda di halaman 1dari 14

STRATEGI MARKETING GUNA MENINGKATKAN DANA PIHAK

KETIGA PADA PELAKU PASAR DI PASAR JAYA PALMERIAM

HASNA ALIFA NABILAH


211084

ACCOUNT OFFICER PROGRAM


ANGKATAN IX
PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL TBK
2021
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2 Sistematika Pembahasan..................................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................ 5
2.1 Strategi Marketing............................................................................................... 5
2.2 Dana Pihak Ketiga............................................................................................... 5
2.3 Pasar Jaya............................................................................................................. 6
BAB III ANALISIS MASALAH.......................................................................... 7
3.1 Gambaran Umum Pasar Jaya Palmeriam.......................................................... 7
3.2 Konsep Strategi Marketing................................................................................. 7
3.3 Strategi Marketing Guna Meningkatkan DPK Pada Pelaku Pasar di Pasar
Jaya Palmeriam..................................................................................................9
3.4 Estimasi Pendapatan Bank................................................................................. 10
3.5 Cross Selling Kepada Pelaku Pasar di Pasar Jaya Palmeriam........................11
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................. 12
4.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 12
4.2 Saran..................................................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era globalisasi ini, Bank merupakan industri yang mengalami
perkembangan yang cukup pesat, baik dari sisi volume usaha, mobilisasi
masyarakat maupun pemberian kredit. Dengan semakin banyaknya jumlah Bank
membuat persaingan dalam menarik minat masyarakat untuk menyimpan uang nya
di Bank semakin ketat. Hal ini mempengaruhi pola dan strategi Bank untuk lebih
kreatif dan inovatif dalam mengembangkan dan memperoleh sumber-sumber dana
baru.

Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan


penting di dalam perekonomian suatu Negara. Fungsi Bank menurut Undang-
Undang No. 10 Tahun 1998 yakni sebagai dan penyalur dana masyarakat guna
menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan
pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan
kesejahteraan rakyat banyak.
Suatu Bank yang ingin berkembang atau bertahan harus dapat memberikan
kepuasan kepada nasabah, baik melalui pelayanan, maupun melalui produk yang
sesuai dengan kebutuhan nasabahnya. Namun, ada yang berbeda dengan kondisi
ekonomi saat ini. Situasi dan kondisi pandemic Covid-19 ini menjadi faktor
melemahnya ekonomi di Indonesia. Banyak pekerja di- PHK, karena perusahaan-
perusahaan khususnya perusahaan swasta yang saling berupaya menjaga nyawa
dengan melakukan efisiensi dana maupun sumber daya.
Berdasarkan informasi Kementerian Ketenagakerjaan yang diperoleh dari
laman https://economy.okezone.com/read/2020/10/15/622/2294023/terungkap-
covid-19 bikin-masyarakat-lebih-gemar-menabung, lebih dari 3,5 juta orang telah
kehilangan pekerjaan selama pandemic Covid-19. Tingkat pengangguran yang
sempat turun ke posisi 6,8 juta orang pada Februari 2020, naik melampaui 10 juta

1
orang hanya dalam waktu enam bulan.
Tidak hanya berdampak besar pada bisnis perusahaan, pandemic Covid-19
juga mengubah tatanan kehidupan manusia, terutama perilaku konsumsi
masyarakat. Melemahnya ekonomi Indonesia tidak hanya terjadi saat ini saja.
Sebelumnya, Indonesia juga mengalami kelemahan ekonomi khususnya pada krisis
1998. Namun, perlu diketahui bahwa kondisi perbankan saat ini jauh lebih baik
dibandingkan saat krisis 1998. Hal itu diungkapkan Deputi Gubernur Senior Bank
Indonesia, Destry Damayanti dalam laman berita
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200717171310-78-525980/bi-kondisi-
perbankan-lebih-baik-dibandingkan-krisis-98 bahwa, kondisi perbankan saat ini
jauh lebih baik dibandingkan krisis 1998 ataupun 2008. Bahkan kalau dilihat CAR
perbankan terus meningkat, alat likuid dibagi dengan DPK itu masih dalam rasio
yang jauh diatas dari minimum levelnya.
Pernyataan tersebut diperkuat oleh Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry
Asmoro yang melihat perubahan pola dalam pengelolaan keuangan bagi sebagian
orang. Dalam laman berita https://matabanua.co.id/2020/09/24/era-covid-19-dpk-
bank-meningkat/ Andry Asmoro mengungkapkan bahwa, masyarakat banyak
menaruh dana menjadi simpanan bank di era Covid-19 dengan jumlah yang tidak
sedikit. Pertumbuhan simpanan bank dinilai sebagai cerminan dari kepercayaan diri
(confidence) masyarakat. Semakin tinggi angka penularan, semakin banyak pula
dana masyarakat yang dititipkan. Simpanan yang dimaksud yakni DPK yang terdiri
dari giro, tabungan, dan deposito.

Tabel 1. 1 Perbandingan DPK Secara Nasional


DPK Sep 2021 Okt 2021 Growth
Giro 13,7% YoY 22,0% YoY 8,3%
Tabungan 11,7% YoY 12,8% YoY 1,1%
Deposito 1,7% YoY 0,3% YoY -1,4%
(Sumber: www.finansialbisnis.com)

Berdasarkan data Bank Sentral (Bank Indonesia) yang penulis peroleh dari
laman berita https://finansial.bisnis.com/read/20210723/90/1421058/dana-pihak-

2
ketiga-bank-naik-117-persen-terdongkrak-dana-murah persentase pada DPK bank
umum, yakni giro naik sebesar 8,3%, tabungan naik sebesar 1,1%, dan deposito
-0,8%. Persentase DPK memang mengalami peningkatan, tetapi jumlah tersebut
masih didominasi bank BUKU IV.

Sebagai salah satu bank BUKU III yang juga berperan dalam
perekonomian masyarakat, PT Bank Artha Graha Internasional, Tbk (BAGI) ini
dituntut untuk mampu bertahan dalam persaingan ketat perbankan. Persaingan
BAGI yakni dengan sesama bank umum, khususnya bank BUKU III lain yang ada
di Indonesia. Persaingan tersebut meliputi jumlah aset yang dimiliki, jumlah DPK,
dan jumlah kredit yang diberikan bank.
Berbagai upaya juga dilakukan BAGI guna meningkatkan pendapatan
yang berasal dari bunga, non bunga (fee based income), maupun Dana Pihak Ketiga
(DPK). Adapun segmen penghimpunan DPK BAGI terdiri dari produk giro,
tabungan, dan deposito. Berikut penulis lampirkan data penghimpunan DPK BAGI:

Tabel 1.2 Jumlah Penghimpunan DPK BAGI


Uraian Sept 2021 Okt 2021 Growth
Giro 22,6% 24,4% -1,8%
Tabungan 7,02% 6,9% -0,12%
Deposito 65,3% 63,1% -2,2%
Sumber: www.arthagraha.com/publikasi

Data diatas menunjukkan penghimpunan DPK BAGI per September 2021


dan per Oktober 2021. Dari data ini terlihat penurunan DPK, untuk Giro sebesar
-1,8%, tabungan sebesar -0,12% dan deposito sebesar -2,2%. Walaupun terjadi
penurunan, namun BAGI tetap berkomitmen untuk melayani kebututuhan keuangan
dan transaksi nasabah di berbagai segmen pasar. Didasari komitmen dan didukung
oleh produk dan layanan yang berkualitas itulah, maka BAGI dapat bertahan dalam
persaingan ketat.
Sebagai salah satu Bank Umum, BAGI pun hadir untuk memenuhi
kebutuhan para pelaku pasar di Pasar Jaya Palmariam. Salah satunya melalui
kerjasama dengan pelaku pasar yaitu menawarkan produk Tabungan Wira untuk
wirausaha. Kerjasama ini diharapkan dapat menjadi sebuah terobosan yang efektif,

3
sehingga membuat para pelaku pasar tertarik untuk menyimpan dananya di BAGI.
Oleh karenanya, penulis merumuskan makalah ini dengan judul
“STRATEGI MARKETING GUNA MENINGKATKAN DANA PIHAK
KETIGA PADA PELAKU PASAR DI PASAR JAYA PALMERIAM”.

1.2 Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan bertujuan untuk memberikan gambaran kepada


pembaca mengenai seluruh bahasan dalam makalah yang akan disusun ini. Adapun
sistematika penulisan makalah ini yakni sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi gambaran umum terkait topik yang akan dibahas dan sistematika
pembahasan makalah.

BAB II LANDASAN TEORI


Pada bab ini berisi teori-teori pendukung dalam penulisan makalah. Landasan teori
tersebut akan membahas mengenai strategi marketing, dana pihak ketiga, serta pasar
jaya, sehingga diharapkan akan memberikan gambaran kepada pembaca mengenai
makalah ini.
BAB III ANALISIS MASALAH
Pada bab ini berisi pembahasan dan analisis mengenai permasalahan topik makalah,
juga membahas strategi pemasaran apa saja yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan dana pihak ketiga.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi kesimpulan hasil analisis penulis, dan beberapa saran yang dapat
digunakan sebagai masukan untuk pengembangan yang dapat diterapkan pihak-
pihak terkait.

4
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Strategi Marketing


Menurut (Siagian, 2004) Strategi adalah merupakan metode atau rencana
yang dipilih untuk membawa masa depan yang diharapkan. Sedangkan Marketing
adalah beberapa proses kegiatan perencanaan dalam pengelolaan barang dan juga
jasa, penetapan harga barang dan jasa tersebut hingga proses promosi maupun
pendistribusian yang semuanya memiliki tujuan yakni untuk memenuhi kebutuhan
dan memperoleh keuntungan dari proses pemasaran yang mereka lakuakan. Basu &
Hani (2004:4). Maka dapat disimpulkan bahwa, Strategi Marketing adalah metode
atau cara-cara mempromosikan barang atau jasa sehingga memperoleh keuntungan.

2.2 Dana Pihak Ketiga

Menurut Kasmir (2014:72) dalam bukunya Dasar-Dasar Perbankan, Dana


pihak ketiga adalah dana yang dihimpun oleh bank yang berasal dari masyarakat
luas, yang terdiri dari simpanan giro (deman deposit), simpanan tabungan (saving
deposit) dan simpanan deposito (time deposit).

Menurut Undang–Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,


Dana Pihak Ketiga adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank
berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk giro, deposito, sertifikat
deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

Sumber dana yang berasal dari pihak ketiga antara lain:

1. Giro

Giro adalah simpanan dari nasabah perseorangan ataupun badan usaha, baik
dalam mata uang rupiah maupun valuta asing (valas) yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek/bilyet giro.

2. Tabungan

Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut

5
syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro,
dan /atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. (UU Perbankan No. 10
Tahun 1998)

3. Deposito

Deposito adalah uang yang disimpan di dalam rekening yang penarikan atau
pencairannya sesuai dengan tanggal jatuh temponya. Umumnya, jangka waktu
deposito yakni 1, 3, 6, 12, dan 24 bulan. Apabila dilihat dari sisi nasabah, bunga
yang akan didapatkan dari deposito akan lebih besar dibandingkan giro atau
tabungan biasa.

2.3 Pasar Jaya

Pasar Jaya adalah Perusahaan Daerah milik Pemerintah Provinsi DKI


Jakarta yang melaksanakan pelayanan umum dalam bidang pengelolaan area pasar,
membina pedagang pasar, ikut membantu stabilitas harga dan kelancaran distribusi
barang dan jasa.

Pasar Jaya didirikan berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah


Khusus Ibukota Jakarta No. lb.3/2/15/66 pada tanggal 24 Desember 1966.
Kemudian pengesahan oleh Menteri Dalam Negeri lewat Keputusan No. Ekbang
8/8/13-305 tanggal 23 Desember 1967.

6
BAB III

ANALISIS MASALAH

3.1 Gambaran Umum Pasar Jaya Palmeriam

Berdasarkan laman https://www.beritajakarta.id/read/4150/pindah-ke-


pasar-palmeriam-pkl-dapat-keringanan#.Yby1gr1BzIU, Pasar Jaya Palmeriam
memiliki ± 700 kios dan ada sekitar ±1000 pedagang. Bangunan pasar terdiri dari 3
Lantai, yaitu lantai basement, lantai 1, dan lantai 2. Berikut adalah tabel
pengkelompokkannya:
Tabel 3.1 Pengelompokan Pedagang di Pasar Jaya Palmeriam

LANTAI KETERANGAN
Pakaian Anak-Anak
2 Busana Wanita
Grosir Tas
Perhiasan/Emas
Toko Mainan Anak
Grosir Alat Tulis
1 Perlangkapan rumah tangga
Perabotan plastic
Arena bermain anak (mandi bola, kereta mainan)
Sayur-mayur
Rempah (cengkeh, jahe, lengkuas, kunyit, dll)
Basement Beras
Minyak
Daging
Ikan

(Sumber: http://www.fotolokasi.com/2014/08/pasar-palmeriam.html).

3.2 Konsep Strategi Marketing

Sebagai bank yang hadir tidak jauh dari lingkungan Pasar Jaya Palmeriam,
BAGI memiliki kesempatan tinggi untuk memperluas jangkauan calon nasabah-
nasabahnya, salah satunya dengan menjalin kerjasama dengan pelaku pasar di Pasar

7
Jaya Palmeriam. Bentuk kerjasama antara BAGI dengan pelaku pasar tersebut yaitu
dengan menawarkan produk Tabungan dari Bank Artha Graha Internasional, yaitu
Tabungan Wira.

Tabungan Wira adalah Tabungan bisnis yang memberikan suku bunga


optimal, hemat biaya dan memberikan kemudahan dalam bertransaksi. Dengan
adanya pembukaan rekening dari Tabungan Wira, diharapkan akan mempengaruhi
Number of Account (NOA) dan DPK BAGI, sehingga nantinya bisa menawarkan
produk lainnya seperti halnya giro atau deposito, dan sebagainya yang disesuaikan
dengan kebutuhan nasabah. Dibawah ini, penulis cantumkan tabel tarif dari
Tabungan Wira:

Tabel 3.2 Tarif Tabungan Wira

Keterangan Tarif

Setoran Awal 1.000.000.000

Setoran Selanjutnya 10.000

Saldo Minimum 100.000

Biaya Administrasi Bulanan Saldo <25jt = 15.000, ≥25jt = bebas

Denda dibawah Saldo Minimum 15.000

Rekening Tidak Mutasi selama 6bln 5.000

Biaya Penutupan Tabungan 100.000

Biaya Ganti Passbook Rusak/Hilang 10.000

Biaya Admin Bulanan Kartu ATM Bebas Biaya

Suku Bunga s/d 2,75% p.a.

Selain itu, dalam kaitannya dengan strategi untuk meningkatkan DPK


BAGI ini, penulis juga menggunakan pendekatan strategi marketing lainnya, yaitu
Cross Selling.

Cross Selling adalah teknik penjualan yang dilakukan dengan cara


menawarkan produk lain yang secara umum produk tersebut sifatnya komplementer

8
(pelengkap) dari produk utama yang akan dibeli pelanggan. Singkatnya, Cross
Selling adalah dimana penjual, dalam hal ini (BAGI) menawarkan produk
perbankan lainnya yang masih berhubungan dengan produk awal yang nasabah
pilih.

3.3 Strategi Marketing Guna Meningkatkan DPK Pada Pelaku


Pasar di Pasar Jaya Palmeriam

Penulis melihat, BAGI memiliki kesempatan untuk memanfaatkan kondisi


pandemic covid-19 ini dengan mengarahkan para pelaku pasar untuk menggunakan
jasa BAGI sebagai tempat menyimpan dananya yang aman. Dalam hal ini, BAGI
bersaing dengan banyak bank yang juga beroperasi di lingkungan Pasar Jaya
Palmeriam, di antaranya BRI, BNI, Mandiri, BJB, BCA, dan Bank Mega. Oleh
karenanya, penulis melihat kehadiran BAGI sangat penting karena sebagai
representasi bank yang turut serta menjadi tempat yang dibutuhkan nasabah untuk
menyimpan dananya.

Sebagai lembaga keuangan yang dipercaya masyarakat, bank-bank di


Indonesia tentu berupaya menarik perhatian dengan membuat stimulus berupa
program yang saling menguntungkan. Semakin mudah bank memberi akses
menabung, masyarakat akan semakin tertarik untuk menyimpan uangnya di bank
tersebut. Apalagi jika diiringi dengan fasilitas suku bunga kompetitif, khususnya
pada produk simpanan seperti tabungan atau deposito. Karena, selama DPK
mengendap di bank, maka hal itu akan berpengaruh terhadap likuiditas bank itu
sendiri.
Menurut penulis, cara-cara yang bisa dilakukan untuk menawarkan produk
BAGI kepada pelaku pasar di Pasar Jaya Palmeriam, antara lain:

1. Melakukan pengelompokkan pedagang berdasarkan tabel 3.1 dan membuat


rencana kerja terlebih dahulu untuk menetapkan sasaran pedagang.

2. Melakukan pendekatan kepada pedagang-pedagang yang ada di Pasar Jaya


Palmeriam dengan membagikan brosur produk. . Dalam hal ini, produk
yang tepat yakni, Tabungan Wira. Namun, tidak menutup kemungkinan

9
menawarkan produk lain seperti giro dan deposito. Disesuaikan dengan
kebutuhan calon nasabah.

3. Jika ada respon positif dari pedagang, catat nama toko dan mintakan
kontak toko/pedagang yang secepatnya akan dihubungi.

4. Melakukan follow up dengan menghubungi pedagang melalui nomor


kontak toko/pedagang yang sudah diperoleh sebelumnya. Bisa via
whatsapp atau telepon.

5. Jika pedagang memberikan feedback positif, sebisa mungkin dimaintain.


Caranya yaitu melakukan pendekatan selanjutnya dengan berkunjung ke
tokonya, menjelaskan kembali secara terperinci perihal Tabungan Wira.
Terutama kelebihan-kelebihan yang ada di dalam Tabungan Wira. Dan
tidak lupa berikan informasi perihal keuntungan yang akan didapat dari
calon nasabah tersebut jika menggunakan Tabungan Wira.

Hal-hal tersebut merupakan cara-cara yang penulis kira bisa digunakan


untuk menawarkan produk BAGI kepada pelaku pasar di Pasar Jaya Palmeriam.

3.4 Estimasi Pendapatan Bank

Dibawah ini perhitungan estimasi pendapatan bank perbulannya:

Tabel 3.3 Estimasi Pendapatan Bank

Produk Total Pengguna Per Bulan Total Pendapatan

Rekening Wira 400 15.000 (Biaya 6.000.000


Administrasi saldo
<25jt)

Transaksi di ATM 400 6.500 (Biaya 2.600.000


Prima/Alto Transfer/Tarik
Tunai)

Total 8.600.000

10
3.5 Cross Selling kepada Pelaku Pasar di Pasar Jaya Palmeriam

Pada 3.3 penulis telah menjelaskan cara-cara yang sekiranya dapat


digunakan dalam menawarkan produk Tab. Wira. Penulis pun juga melihat adanya
potensi lain yang akan didapatkan oleh BAGI dari usaha yang dijalankan oleh
pelaku pasar tersebut. Oleh karena itu, strategi Cross Selling sekiranya cocok untuk
menggarap potensi tersebut. Cara yang dilakukan yaitu dengan menawarkan
produk-produk perbankan BAGI lainnya, seperti:

1. Pemasangan Qris yang bisa ditawarkan kepada seluruh pelaku pasar. Karena
dengan adanya Qris, sistem pembayaran akan lebih praktis (cashless).
Keuntungan dari Qris Bank Artha Graha Internasional ini pun, yaitu dapat
menerima pembayaran dari Bank manapun, lalu Qris bisa juga sebagai
media promosi kepada para pembeli yaitu Qris yang digunakan oleh pelaku
pasar (pedagang itu sendiri) adalah Qris dari Bank Artha Graha Internsional.

2. Rekening Giro Perorangan/Perusahaan. BAGI bisa menawarkan pembukaan


Rekening Giro kepada pelaku pasar, baik Giro Perorangan maupun Giro
Perusahaan jika pelaku pasar tersebut adalah Badan Usaha. Tujuannya
adalah agar memudahkan pelaku pasar dalam pembayaran dengan mitra
bisnisnya.

3. Deposito. Disamping itu, bagi bisa menawarkan produk pendaan lainnya


untuk meningkatkan DPK yaitu dengan pembukaan Deposito. Tujuannya
yaitu pelaku pasar dapat menginvestasikan dananya dengan mendapatkan
keuntungan dari suku bunga tersebut. Jangka waktunya pun juga fleksibel,
yaitu 1, 3, 6 dan 12 bulan atau on call.

11
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Penawaran produk untuk meningkatkan DPK kepada pelaku pasar di Pasar


Jaya Palmeriam, tidak hanya sebatas tabungan, tetapi juga dengan menerapkan
strategi Cross Selling, yaitu menawarkan Qris serta giro dan deposito dengan tujuan
untuk memudahkan transaksi keuangan nasabah serta dapat mengivestasikan
dananya secara tepat. Pada dasarnya, semua disesuaikan dengan kebutuhan nasabah.
Namun, memang sebagai pembuka jalan memperkenalkan produk kepada calon
nasabah, diawali dengan kerjasama dengan menawarkan produk Tabungan Wira
tersebut, sehingga nantinya bisa mengenal lebih dalam mengenai produk BAGI
yang lain.

4.2 Saran

Penulisan dalam makalah ini masih bersifat asumsi dari penulis, sehingga
perlu dilakukan pembahasan lebih mendalam oleh pihak terkait dengan
menyesuaikan kondisi di lapangan sehingga bisa merumuskan langkah atau strategi
yang lebih tepat untuk dieksekusi. Apapun strateginya, diharapkan itu bisa
meningkatkan perolehan DPK untuk Bank Artha Graha Internasional.
Penulis berharap, makalah ini dapat dipergunakan dengan baik dan
menjadi saran yang baik bagi pihak terkait, berikut dengan strategi-strategi yang
dituliskan dalam makalah ini dapat menjadi insprirasi untuk memasarkan produk
pada BAGI.

12

Anda mungkin juga menyukai