Anda di halaman 1dari 4

KALIBRASI INTERNAL TERMOMETER GLASS DENGAN

METODE ICE POINT METHOD

Suhu merupakan faktor penting dalam beberapa jenis pengujian laboratorium, salah satunya
pada pengujian daya berkecambah. Salah satu metode pengukuran suhu yang paling banyak
digunakan adalah menggunakan termometer. Laboratorium harus memastikan bahwa
termometer yang digunakan harus memiliki sensitivitas dan akurasi yang memenuhi
persayaratan ISO 386, yaitu memiliki skala ketelitian minimal 0,5OC. Untuk menjamin
keakuratan termometer, maka dapat dilakukan kalibrasi eksternal pada laboratorium kalibrasi
yang kompeten, serta kalibrasi internal/pengecekan antara.

Ketertelusuran pengukuran kepada acuan spesifik merupakan mata rantai yang tidak terbatas
pada proses kalibrasi, dimana setiap mata rantai memiliki pengaruh dalam ketidakpastian
pengukuran. Hal tersebut penting untuk diperhatikan karena ketertelusuran dibutuhkan untuk
mendapatkan hasil pengukuran yang akurat dan terpercaya.

Ketika es meleleh, hasil percampuran antara es dan air memiliki suhu tepat 0.00OC dibawah
tekanan atmosfer normal. Kondisi dimana suhu kesetimbangan dari es dan air adalah titik leleh
air. Titik leleh air secara internasional dikenal sebagai standar pengukuran acuan spesifik.

Tujuan: termometer harus dikalibrasi internal/pengecekan antara secara rutin untuk memastikan
bahwa pembacaan hasil pengukuran suhu benar/tepat.

Ice point methods adalah metode yang paling umum digunakan untuk kalibrasi termometer

 Termometer acuan harus dikalibrasi eksternal

 Termometer yang digunakan untuk sehari-hari harus dikalibrasi internal minimal setahun
sekali

 Perbedaan antara termometer acuan dengan termometer yang dikalibrasi internal tidak
lebih dari + 0.5OC

 Hasil data kalibrasi digunakan untuk menentukan pembacaan suhu dan limit

Bahan dan Alat :

Bahan yang digunakan adalah air bebas ion atau aquabidestilata yang telah dibekukan
sehingga menjadi es.

Peralatan yang harus disiapkan antara lain alat serut es, termos es dengan ukuran besar,
termos es dengan ukuran kecil (Gambar 1)
Gambar 1. Peralatan kalibrasi thermometer dengan metode Ice point method

Metode Pengujian:

Skema umum tahapan kalibrasi internal termometer glass dengan metode ice point method
adalah seperti pada Gambar 2.

Selisih antar termometer


Es dari air murni/aquades 10 menit, suhu dibaca O O
pada 0 C max 0.5 C

Masukkan termometer Ukur suhu pengujian dg 2


Dihancurkan sekecil mungkin (standar & yg diuji) termoteter

15 menit, tidak ada es


Masukkan ke thermos es Catat selisih data
terapung atau luber?

Gambar 2. Tahapan kalibrasi internal menggunakan “international ice point method

1. Air bebas ion yang telah beku terlebih dahulu dihancurkan sekecil mungkin, dapat
menggunakan alat serut es
2. Masukkan serutan es tersebut kedalam termos es yang cukup besar dan termos es dengan
ukuran yang lebih kecil, namun memiliki kedalaman yang cukup untuk merendam seluruh
bagian termometer glass (Gambar 3)
3. Amati terlebih dahulu selama kurang lebih 15 menit, apakah terdapat es yang mengapung
atau meluap pada termos yang berukuran kecil. Apabila terdapat es yang mengapung atau
mencair maka es tersebut tidak dapat digunakan untuk kalibrasi internal, karena termometer
tidak akan mencapai titik 0OC
4. Masukkan termometer acuan dan termometer yang akan dikalibrasi internal kedalam termos
es yang berukuran lebih kecil (Gambar 3)
5. Biarkan selama kurang lebih 10 menit, cek apakah termometer acuan telah mencapai titik
0OC
6. Lakukan pembacaan suhu baik pada termometer acuan maupun termometer yang
dikalibrasi internal (Gambar 3)
7. Cek apabila terdapat perbedaan antara termometer acuan dan termometer yang dikalibrasi
internal, selisih maksimal yang diperbolehkan adalah <0,5OC

a b c

Gambar 3. a) es serut dimasukkan kedalam termos; b) termometer glass direndam


dalam es; c) pengamatan suhu pada termometer glass

Apabila terdapat selisih suhu antara termometer acuan dengan termometer yang dikalibrasi
internal, maka cara penggunaan termometer adalah sebagai berikut:

• A : termometer yang terkalibrasi eksternal (standar)

• B : termometer yang akan digunakan untuk mengukur suhu pengujian

Hasil kalibrasi menunjukkan bahwa terdapat selisih antara termometer acuan dan
termometer yaitu termometer B lebih rendah 0,5OC dibanding termometer A (-0,5OC)

• Jika A menunjukkan suhu germinator 20OC, dan B menunjukkan suhu 19.5OC (B selisih
0.5 lebih rendah dari A)

Maka:

• Pada saat pengukuran pada suhu kontan 20OC, B menunjukkan angka 17.5OC 
dikonversi menjadi 18OC (memenuhi syarat pengujian)

• B menunjukkan angka 22OC  konversi 22.5OC (tidak memenuhi syarat pengujian)


Daftar Pustaka:

ISTA [International Seed Tengting Association]. 2013. ISTA Handbook on Seedling Evaluation.
3rd ed. ISTA. Switzerland.

https://www.nist.gov/sites/default/files/documents/2017/04/28/Ice-Melting-Point-Validation-
Method-for-Data-Loggers.pdf

(Penulis: Siti Fadhilah, SP., M.Si, dan Ismiatun, PBT Balai Besar PPMB-TPH)

Anda mungkin juga menyukai