Infus Ringer Kelompok 2a Teknolgi Sediaan Steril
Infus Ringer Kelompok 2a Teknolgi Sediaan Steril
PEMBUATAN INFUS
INFUS RINGER/NATRIUM KLORIDA MAJEMUK
DisusunOleh :
Dhea Aprilia (PO.71.39.1.19.007)
Dian Rana Yusriah (PO.71.39.1.19.008)
Elza Novia (PO.71.39.1.19.009)
Fransiska Angelina (PO.71.39.1.19.010)
Hanifah Dzakira (PO.71.39.1.19.011)
Inka Salsabila (PO.71.39.1.19.012)
REGULER II A
Dosen Pembimbing :
Drs. Sadakata Sinulingga, Apt, M.Kes
Dra. Ratnaningsih Dewi Astuti, Apt, M.Kes
Mona Rahmi Rulianti, M.Farm, Apt
NILAI PARAF
II. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu membuat sediaan steril berupa infus dengan Natrium Klorida
sebagai zat berkhasiatnya serta melakukan teknik pembuatannya.
2. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi terhadap sediaan infus Natrium Klorida.
III. TEORI
A. Teori Infus
Infus adalah larutan injeksi dosis tunggal untuk intravena dan dikemas dalam wadah lebih
dari 100 ml. (FI IV hal 10). Infuse merupakan sediaan steril, berupa larutaan atau emulsi
besas pirogen dan sedapat mungkin harus isotonis terhadap darah, disuntikkan langsung
langsung ke dalam vena dalam volume relative banyak. ( FI III hal 12). Infus merupakan
larutan dalam jumlah besar terhitung mulai dari 10 ml yang diberikan melalui intravena tetes
demi tetes dengan bantuan peralatan yang cocok. Asupan elektrolit dan air dapat terjadi
melalui makanan dan minuman dan dikeluarkan dalam tubuh dalam jumlah relative sama.
Rasionya dalam tubuh adalah air 57%, lemak 20,8%, protein 17,0%, serta mineral dan
glikogen 6%.ketika terjadi gangguan homeostasis (keseimbangan cairan tubuh), maka tubuh
harus segera mendapatkan terapi untuk mengembalikan keseimbangan air dan elekrolit.
Tujuan penggunaan sediaan parenteral volume besar antara lain :
a. Bila tubuh kekurangan air, elektrolit dan karbohidrat maka kebutuhan tersebut harus
cepat diganti
b. Pemberian infus memiliki keuntungan karena tidak harus menyuntik pasien berulang kali
c. Mudah mengatur keseimbangan keasam dan kebasaan obat dalam darah.
d. Sebagai penambah nutrisi bagi paseien yang tidak dapat makan secara oral.
e. Berfungsi sebagai dialisa pada pasien gagal ginjal.
Syarat sediaan parenteral volume besar harus steril dan bebas pirogen, karena sediaan
diinjeksikan langsung kedalam aliran darah (i.v), sediaan ditumpahkan pada tubuh dan
daerah gigi (larutan penguras), sediaan langsung berhubungan dengan darah (hemofiltrasi),
sediaan langsung ke dalam tubuh (dialisa peritoneal). Persyaratan infuse intra vena adalah
sebagai berikut: sediaan steril berupa larutan atau emulsi, babas pirogen ( pirogen adalah
senyawa organic yang menyebabkan demam berasal dari pencemaran mikroba), sedapat
mungkin isohidris dan harus isotonis terhadap darah, infuse intravena tidak mengandung
bakterisida dan zat dapar, jika berupa emulsi harus bertipe o/w dengan diameter fase dalam
tidak lebih dari 5µm dan harus dinyatakan, penyimpan dalam dosis tunggal, dan jika
digunakan untuk melengkapi cairan, makanan bergizi dan injeksi manitol disyaratkan untuk
mencantumkan kadar osmolarnya. Adapun tujuan Pemberian Infus Larutanyaitu :
Sediaan parenteral volume besar digunakan dalam terapi pemeliharaan untuk pasien-
pasien yang akan atau sudah dioperasi, atau untuk penderita yang tidak sadar dan tidak dapat
menerima cairan, elektrolit, dan nutrisi lewat mulut. Larutan â larutan ini dapat juga
diberikan dalam terapi pengganti pada penderita yang mengalami kehilangan banyak cairan
dan elektrolit yang berat.
Infus Ringer adalah larutan steril Natrium klorida, Kalium klorida, dan Kalsium klorida
dalam air. Kadar ketiga zat tersebut sama dengan kadar zat-zat tersebut dalam larutan
fisiologis. Larutan ini digunakan sebagai penambah cairan elektrolit yang diperlukan tubuh
(Ansel hal 408).
Air beserta unsur-unsur didalamnya yang diperlukan untuk kesehatan sel disebut cairan
tubuh. Cairan tubuh dibagi menjadi dua yaitu :
Cairan Intraseluler, cairan ini mengandung sejumlah ion Na dan klorida serta hampir
tidak mengandung ion kalsium, tetapi cairan ini mengandung ion kalium dan fosfat
dalam jumlah besar serta ion Magnesium dan Sulfat dalam jumlah cukup besar.
Cairan Ekstraseluler, cairan ini mengandung ion Natrium dan Klorida dalam jumlah
besar, ion bikarbonat dalam jumlah besar, tetapi hanya sejumlah kecil ion Kalium,
Kalsium, Magnesium, Posfat, Sulfat, dan asam-asam organik (Guyton hal 309).
Keseimbangan air dalam tubuh harus dipertahankan supaya jumlah yang diterima
sama dengan jumlah yang dikeluarkan. Penyesuaian dibuat dengan penambahan /
pengurangan jumlah yang dikeluarkan sebagai urin juga keringat. Ini menekankan
pentingnya perhitungan berdasarkan fakta tentang jumlah cairan yang masuk dalam
bentuk minuman maupun makanan dan dalam bentuk pemberian cairan lainnya.
Elektrolit yang penting dalam komposisi cairan tubuh adalah Na, K, Ca, dan Cl.
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka dibuatlah sediaan infus Ringers zebagai
pengganti cairan tubuh.
Infus adalah larutan dalam jumlah besar, terhitung mulai dari 10 ml yang diberikan
melalui intravena tetes demi tetes dengan peralatan yang cocok. Infus intravena adalah
sediaan steril berupa larutan atau emulsi, bebas pirogen, dan sedapat mungkin dibuat
seperti darah, disuntikan langsung ke dalam vena dan volume relatif besar. Infus
intravena tidak diperbolehkan mengandung bakterisida, dan zat dapar larutan dalam infus
intravena harus jernih dan praktis bebas partikel (FI III, Hal 112). Persyaratan :
Infus intravena tidak mengandung bakterisida, zat dapar, zat pengawet, isotonis,
jernih, dan bebas pirogen.
Ion natrium (Na+) dalam injeksi berupa natrium klorida dapat digunakan untuk
mengobati hiponatremia, karena kekurangan ion tersebut dapat mencegah retensi
air sehingga dapat menyebabkan dehidrasi.
Kalium klorida (KCl), kalium merupakan kation (positif) yang terpenting dalam
cairan intraseluler dan sangat esensial untuk mengatur keseimbangan asam-basa
serta isotonis sel.
Ion kalsium (Ca2+), bekerja membentuk tulang dan gigi, berperan dalam proses
penyembuhan luka pada rangsangan neuromuskuler. Jumlah ion kalsium di bawah
konsentrasi normal dapat menyebabkan iritabilitas dan konvulsi.
Ion Magnesium (Mg2+) juga diperlukan tubuh untuk aktivitas neuromuskuler
sebagai koenzim pada metabolisme karbohidrat dan protein.
B. Zat Aktif
1. Indikasi
Mengatasi dehidrasi
Mengganti cairan ekstraseluler tubuh dan ion klorida yang hilang
Mengembalikan keseimbangan elektrolit
2. Kontra Indikasi
Hiperhidrasi
Hipernatremia
Hiperkalemia
Kelainan fungsi ginjal
Kerusakan sel hati
Asidosis laktat
3. Efek samping
Panas, iritasi, dan infeksi tempat penyuntikan
Trombosis, atau flebitis vena yang meluas dari tempat penyuntikan dan
ekstravasasi
4. Mekanisme Kerja
Komposisi elektrolit dan konsentrasinya yang sangat serupa dengan yang
dikandung cairan ekstraseluler. Natrium merupakan kation utama dari plasma
darah dan menentukan tekanan osmotik. Klorida merupakan anion utama di
plasma darah. Kalium merupakan kation terpenting di intraseluler dan
berfungsi untuk konduksi saraf dan otot. Elektrolit-elektrolit ini dibutuhkan
untuk menggantikan kehilangan cairan pada dehidrasi dan syok hipovolemik
termasuk syok perdarahan.
5. Dosis Pemberiaan
Injeksi intravena 5 -7.7 ml / kg berat badan / jam atau 120 – 180 tetes / 70
kg berat badan/ menit atau 350 – 560 ml / 70 kg berat badan / jam. Maksimal
3000 ml / 70 kg berat badan / hari .Takaran pemakaian disesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisipenderita secara individual.
6. Rute Pemberian
Di injeksikan secara intravena ke dalam pembuluh darah vena
a. Preformulasi
1. Natrium Klorida (Handbook of Pharmaceutical Excipients 6 th Edition hal637-
638)
Natrium klorida berbentuk serbuk hablur putih atau hablur tidakberwarna
mempunyairasa asin.Sinonimnya Natrii Chloridum.NaClberkhasiatsebagai
Pengisotonis.Kelarutannya Agak larut dalam etanol, larut dalam 250 bagian
etanol 95%, larut dalam 10 bagian gliserin, larut dalam 2,8 bagian air.Rentan pH
NaCl 6,7- 7,3 denganWadah dan penyimpanan yang tertutup baik.
Inkompatibilitas cairan Natrium Klorida encer bersifat korosif terhadap besi.
Bereaksi membentuk endapan dengan perak, timah, dan garam raksa.
Pengoksidasi kuat yang melepaskan klorin dari larutan natrium klorida. Daya
larut dari bahan pengawet metilparaben dapat menurun dalam larutan natrium
klorida.
2. CaCl2
Pemerian : Granul atau serpihan, putih, keras, tidak berbau.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, dalam etanol, dan dalam etanol mendidih,
sangat mudah larut dalam air panas.
pH : 4,5 – 9,2 (5% larutan air)
OTT : karbonat, fosfat, sulfat, tartrat, sefalotin sodium, CTM dengan tetrasiklin
membentuk kompleks
Stabilitas : Injeksi kalsium dilaporkan inkompatibel dengan larutan IV yang
mengandung banyak zat aktif.
Kegunaan : Untuk mempertahankan elektrolit tubuh, untuk hipokalemia, sebagai
elektrolit yang esensial bagi tubuh untuk mencegah kekurangan ion kalsium
yang menyebabkan iritabilitas dan konvulsi.
Sterilisasi : autoklaf
Kesetaraan equivalent elektroit :
1 g CaCl2 ≈13,6 mEq Ca++
Ekuivalensi : 0,51
Farmakologi : penting untuk fungsi integritas dari saraf musular, sistem skeletal,
membran sel dan permeabilitas kapiler
3. KCl
Pemerian : Kristal atau serbuk kristal putih atau tidak berwarna, tidak berbau,
tidak berasa atau berasa asin.
Kelarutan : Larut dalam air, sangat mudah larut dalam air panas, praktis tidak
larut dalam eter, etanol dan alkohol.
pH : 4-8
Konsentrasi : 2,5-11,5%
Dosis : konsentrasi kalium pada rute iv tidak lebih dari 40 mEq/L dengan
kecepatan 20 mEq/jam ( untuk hipokalemia). Untuk mempertahankan
konsentrasi kalium pada plasma 4 mEq/L ( DI 2003 hal 1410). K+ dalam plasma
= 3,5-5 mEq/L ( steril dosage form hal 251)
Stabilitas : Stabil dan harus disimpan dalam wadah tertutup rapat, ditempat sejuk
dan kering.
Kegunaan : Biasa digunakan dalam sediaan parenteral sebagai senyawa
pengisotonis.
OTT : Larutan KCl IV inkompatibel dengan protein hidrosilat, perak dan garam
merkuri.
Sterilisasi : Dengan autoklaf atau filtrasi.
Kesetaraan equivalent elektrolit :
1 g KCl ≈ 13,4 mEq K+
Ekuivalen : 0,76
4. Aqua pro Injectione (Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th Edition hal 766-
768)
Cairan jernih, tidak berbau tidak berbau dan tidak berasa. SinonimAir
steril untuk injeksi. Berkhasiatsebagai Pelarut.Disimpan dalam wadah dosis
tunggal, dari kaca atau plastic, tidak lebih besar dari 1L.
Sumber ion
Air Pro Sterilisasi
Natrium Klorida Infusi 5 – 7,5 1 klorida dan
Injectio A atau C
ion natrium
VI. PERHITUNGAN
Perthitungan Isotonis (Tonisitas)
Perhitungan Ekivalensi :
E Natrium Chlorida = 17 L / M
= 17 x 3,4 / 58,5
= 0,98 ≈ 1
E KCl = 0,76 (Farmakope Indonesia Edisi IV, Hal :1245)
E CaCl2 = 0,70 (Farmakope Indonesia Edisi IV, Hal :1246)
Perhitungan Konsentrasi zat :
1. NaCl = 4,3 g /500 ml x 100% = 0,86%
2. KCl = 0,15 g/ 500 ml x 100% = 0,03%
3. CaCl2 = 2,4 g/ 500 ml x 100% = 0,48%
Perhitungan mEq
1.) Natrium Klorida = 2,15 gram/250 ml x 100
= 0,86 g = 860 mg
Perhitungan Osmolaritas
1. BM NaCl = 58, 5
2,15 ❑ 0,5
NaCl = ❑ x 1000 x 2=147
58,5
2. BM KCl = 74,55
0,075/0,5
KCl = x 1000 x 2=4,024
74,55
3. BM CaCl2 = 147
1,2/0,5
CaCl2 = x 1000 x 3=48.97
147
Total = 147+ 4,024+ 48.97= 199,99
Berdasarkan tabel hubungan osmolarita dan tonsisitas :
Osmolaritan (Mosmole/liter) Tonsisitas
>350 = Hipertonis
329-350 = Sedikit hipertonis
270-328 = Isotonis
250-269 = Sedikit Hipotonis
1.249= Hipotonis
Perhitungan Bahan
Volume Total :
Kelebihan volume tiap wadah untuk cairan encer lebih dari 50 ml yaitu 2%
Maka, volume sediaan yang dimasukkan dalam flakon adalah :
Kelebihan volume total untuk antisipasi kehilangan selama proses yaitu 20%
Maka, Volume total yang dibuat adalah :
250ml + (250 ml x 20%) = 250 ml + 50 ml = 300 ml
Perhitungan bahan =
I. DATA TAMBAHAN
a. Data Zat Pembantu (Fornas Edisi II, 1978 hal.203)
Note :
Sterilisasi A atau pemanasan secara basa, autoclave pada suhu 115o-116oselama 30 menit
dengan uap air panas.
Sterilisasi C dengan penyaring bakteri steril.
Topi Lab
Masker wajah
Sarung tangan atau
handscoon
Sepatu Lab
Jas Lab
Topi Lab
Dian Rana Yusriah
Masker Wajah
Sarung tangan atau
handscoon
Sepatu Lab
Jas Lab
Topi Lab
Jas Lab
Topi Lab
Jas Lab
Topi Lab
Masker Wajah
Sarung tangan atau
handscoon
Sepatu Lab
Kalii Chloridum 75 mg
VI. EVALUASI
a. Uji Kejernihan
Kejernihan sediaan ditandai dengan tidak adanya kotoran atau Zahra pada
sediaan, kemudian lakukan dengan memutar botol 180o berulang-ulang di depan suatu
background, larutan jernih jika tidak berwarna sesuai dengan warna sediaan. Prosedur
kejernihan adalah melihat botol infus pada latar belakang yang gelap lalu dilihat
adakah kotoran yang mengapung pada sediaan dan pada latar putih untuk partikel
hitam
b. Uji Ph
Cek PH larutan dengan menggunakan PH meter atau dengan kertas indicator univeral
Dengan PH meter : sebelum digunakan, periksa elektroda dan jembatan
garam. Kalibrasi PH meter.
Pembakuan PH meter : bilas elektroda dan sel beberapa kali dengan larutan uji
dan isi sel dengan sedikit larutan. Baca harga PH. Gunakan air bebas CO2
untuk pelarutan dengan pengenceran larutan uji.
Prosedur :
a. PH meter di kalibrasi dengan larutan dapar standar yang PH sama dengan PH yang
akan diukur.
b. Batang elektrode PH meter dibersihkan dengan aquadest dan dikeringkan.
c. Batang elektrode dicelupkan dalam sediaan injeksi yang akan diukur PH nya.
d. Menekan auto read lalu enter.
e. Tunggu angka sampai berhenti lalu catat PH
1. √ √ √
Keterangan :
VII.PEMBAHASAN
NACIFIE
Infus NaCl Majemuk
Komposisi:
Tiap 250 ml mengandung :
NaCl…................................................................................................ 2,15g
VIII. PENGEMASAN
KaCl.................................................................................................... 75 mg
Brosur
CaCl2................................................................................................... 1,2 g
Elektrolit: mmol/L
Na+...................................................................................................... 14,7
K+........................................................................................................ 0,40
Ca2+..................................................................................................... 8,64
Cl-........................................................................................................ 23,34
Indikasi:
Mengatasi dehidrasi, menggantikan cairan ekstraseluler tubuh dan ion Cl yang hilang, mengembalikan
keseimbangan elektrolit.
Kontraindikasi:
Dosis:
Kotak Obat
Eticket
NACIFIE
Infus NaCl Majemuk
PT. FiveFarm
Palembang-Indonesia
1. BOBOT
2. VOLUME
3. STERILITAS
4. KEBOCORAN
5. WARNA
DAFTAR PUSTAKA
Sirait, Midian. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
NAClOR
Infus Nacl Majemuks
Komposisi :
Tiap 250 ml mengandung :
NaCl 2,15 g
KaCl 75 ml
CaCl 1,2 g
Elektrolit mmol?L
Na+ 14,7
K+ 0,40
Ca+ 8,64
Cl+ 23,34
Indikasi :
Mengatasidehidrasi, menggantikan cairan ekstraseluler tubuh dan ion Cl yang hilang, mengembalikan
keseimbangan elektrolit.
Kontraindikasi :
Hipertensi,Hipematremia,gangguan fungsi ginjal.
Efek samping :
Panas, Iritasi dan infeksi pada tempat penyuntikan trombosit atau flebitis vena yang meluas dari tempat
penyuntikan dan ekstravasasi.
Dosis :
Injeksi Intravena 5-7,7ml/kg BB/Jam
Maksimal 3000 ml/70 kg BB/Hari
Penyimpanan :
Simpan pda suhu kamar 25-30ºC
No.Reg : DKL2012341000A1
No.Batch : 0131121
Mg.Date : Nov 2020
Exp.Date : Nov 2022
NAClOR
Indikasi : Komposisi :
Mengatasidehidrasi,
menggantikan cairan
NAClOR Tiap 250 ml mengandung :
NaCl 2,15 g
Infus Nacl
NAClOR
ekstraseluler tubuh dan ion Cl KaCl 75 ml
yang hilang, mengembalikan CaCl 1,2 g
keseimbangan elektrolit.
Infus Nacl Dosis :
Kontraindikasi : Injeksi Intravena 5-7,7ml/kg
Hipertensi,Hipematremia,ganggu BB/Hari
an fungsi ginjal.
Penyimpanan :
Efek samping : Simpan pda suhu kamar 25-
Panas, Iritasi dan infeksi pada 30ºC
tempat penyuntikan trombosit PT. HEDFIKFARM
atau flebitis vena yang meluas Palembang - Indonesia No.Reg : DKL2012341000A1
dari tempat penyuntikan dan No.Batch : 0131121
PT. HEDFIKFARM
ekstravasasi. Mg.Date : Nov 2020
Palembang - Indonesia Exp.Date : Nov 2022
NAClOR
Infus Nacl Majemuk
PT. HEDFIKFARM
Palembang - Indonesia
250 ml