Anda di halaman 1dari 9

LABORATORIUM

ELEKTRONIKA DIGITAL DAN MIKROKONTROLER


SEMESTER GANJIL 2020/2021
TIMER/PWM/MOTOR DC

OLEH :
ALWI RIZAL
321 19 054
KELOMPOK 1

PROGRAM STUDI DII TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MAKASSAR
2020/2021
TIMER/PWM/MOTOR DC
A. TUJUAN
Setelah melakukan praktik mahasiswa diharapkan dapat :
1. Membuat layout simulasi rangkaian keluaran sensor suhu LM 35 di proteus
menggunakan Arduino Uno.
2. Membuat program sketch di IDE Arduino dengan menyalakan simulasi sensor suhu
LM 35 di proteus.
3. Mengaplikasikan hasil simulasi di proteus ke Board Modul Arduino Uno.

B. TEORI DASAR
Metode dalam pengaturan kecepatan putaran motor DC salah satunya yang populer
adalah dengan teknik PWM (Pulse Width Modulation). Dengan metode PWM ini motor DC
diberikan sumber tegangan yang stabil dengan frekuensi kerja yang sama tetapi ton duty
cycle pulsa kontrol kecepatan motor DC yang bervariasi. Konsep PWM pada driver motor
DC adalah mengatu lebar sisi positif dan negatif pulsa kontrol pada frekuensi kerja yang
tetap. Semakin lebar sisi pulsa positif maka semakin tinggin kecepatan putaran motor DC dan
semakin lebar sisi pulsa negatif maka semakin rendah kecepatan putaran motor DC. Metode
PWM pada driver motor DC secara singkat dapat dijelaskan menggunakan rangkaian driver
motor DC satu arah dengan kontrol PWM menggunakan IC NE555 seperti pada gambar
rangkaian dibawah.

Rangkaian Driver Motor DC PWM Dengan IC 555

Gambar 2.1 Rangkaian Driver Motor DC PWM dengan IC 555


Rangkaian sederhana diatas dapat memberikan gambaran tentang teknik PWM pada
driver motor DC. IC 555 diset sebagai astabil multivibrator dengan frekuensi kerja tetap
(nilai RC tetap) dengan output diberikan ke rangkaian driver motor DC sederhana dengan
MOSFET. Konsep dasar kontrol PWM menggunakan rangkaian diatas terletak pada
penambahan 2 buah dioda yang mengendalikan proses charge dan discharge kapasitor C 0,1
uF. Posisi tuas potensiometer 100K yang terhubung dengan 2 buah dioda tersebut akan
menetukan waktu charge atau discharge kapasitor C 0,1 uF. Berikut bentuk gelombang
charge dan discharge terhadap output astabil multivibrator NE555 sebagai kontrol PWM
driver motor DC pada rangkaian diatas.

Posisi Tuas Potensiometer Ditengah (Ton Duty Cycle 50%)

Gambar 2.2 Posisi Tuas Potensiometer Ditengah (Ton Duty Cycle 50%)

Posisi Tuas Potensiometer Pada Sudut D1 (Ton Duty Cycle ±95%)

Gambar 2.3 Posisi Tuas Potensiometer Pada Sudut D1 (Ton Duty Cycle ±95%)
Posisi Tuas Potensiometer Pada Sudut D2 (Ton Duty Cycle ±5%)

Gambar 2.4 Posisi Tuas Potensiometer Pada Sudut D2 (Ton Duty Cycle ±5%)

Dengan tiga posisi tuas potensiometer seperti diatas, bentuk pulsa output yang
dihasilkan oleh astabil multivibrator berfariasi dengan ton duty cyle 50%, 90% dan 5%
dimana semakin tingi ton duty cycle-nya maka daya yang di berikan ke motor DC semakin
besar dan kecepatan motor DC semakin tinggi begitu pula sebaliknya semkin rendah ton duty
cycle maka semkin rendah kecepatan putaran motor DC.

Gambar 2.5 Bentuk Driver L298N


C. ALAT DAN BAHAN
1. Tools Proteus (Software)
2. Tools IDE Arduino Uno
3. Board Modul Arduino Uno : 1 Set
4. Kabel USB : 1 Buah
5. Kabel Jumper Male-Female : Secukupnya
6. Laptop : 1 Buah

D. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Mengikuti Langkah a – h pada “Membuat Rangkaian dan Simulasi” yang terdapat
dalam ARDUINO DAN SOFTWARE PROTEUS.
b. Mencari komponen yang dibutuhkan yaitu ARDUINO UNO R3, PUSH BUTTON,
POTENSIO, LCD 2x16, dan LM 35.
c. Setelah komponen semua ada, menghubungkan kaki-kaki komponen seperti pada
gambar 4.1.

Gambar 4.1 Rangkaian Percobaan Sensor Suhu


d. Membuka Sketch Arduino dan membuat source code seperti berikut :
#include <LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd (2,3,4,5,6,7);
int potPin =0;
long val =0;
float temperature =0;
void setup() {
lcd.begin(16,2);
}
void loop() {
val = analogRead(potPin);
temperature = (5.0 * val * 100.0)/1024.0;
lcd.clear();
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("Suhu Sekarang ");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print((long)temperature);
lcd.print(" deg.C");
delay(1000);
}
e. Jika coding kita telah benar pada bagian kiri bawah akan terlihat seperti ini

Gambar 4.2 Tampilan Verify


f. Kemudian mencari hasil kompailer tersebut yang berekstensi “.hex”

Gambar 4.3 Mencari hasil kompailer yang berekstensi “.hex”


g. Setelah itu menyalin alamat lokasi tersimpannya tanpa tanda
“C:\\Users\\User\\AppData\\Local\\Temp\\arduino_build_515678/Sensor_Suhu.ino
.hex” kemudian membuka Arduino Proteus lalu klik 2x Arduino hingga muncul jendela
seperti ini.

Gambar 4.4 Menyalin alamat lokasi hasil codingan pada jendela Arduino Edit component
h. Kemudian mentempel pada kotak “Program File”, kemudian menklik “Ok”. Sekarang
rangkaian kita siap untuk disimulasikan, dengan mengklik simbol “Play” pada bagian
kiri bawah jendela Proteus

Gambar 4.5 Mengklik tombol Play pada Simulation Operation


i. Apabila pada Proteus menampilkan seperti pada gambar di bawah ini LCD pada
rangkaian akan muncul tulisan “Suhu Sekarang” pada baris 1 dan “(angka sesuai
keluaran LM) deg.C” pada contoh ini adalah 41 jadi yang tertulis adalah “41 deg.C”.
Gambar 4.6 Rangkaian Sensor Suhu berfungsi
j. Simulasi selesai.

E. DATA HASIL PERCOBAAN

F. ANALISIS HASIL PERCOBAAN

G. KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka praktikan dapat menyimpulkan


bahwa :

a. Mahasiswa mampu membuat layout simulasi Sensor Suhu LM 35 di proteus


menggunakan Arduino uno
b. Mahasiswa mampu membuat program sketch di IDE Arduino dengan menyalakan
simulasi ADC di proteus
c. Mahasiwa mampu mengimplemtasikan hasil simulasi di proteus ke Board Modul
Arduino Uno

Anda mungkin juga menyukai