PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan
pemerintah. ASN diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas
dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (UU No 5 tahun 2014 Aparatur Sipil
Negara).
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta perekat dan pemersatu bangsa.
Selain itu, dalam mewujudkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sesuai dengan
diatur dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara (Per LAN) No. 12 Tahun
2018 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Tujuan dari pelatihan
dasar ini adalah untuk membentuk ASN yang berkarakter serta dapat melakukan
1
Pelayanan masyarakat yang dilakukan oleh pemerintahan atau koporasi
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara
sosial dan ekonomis. Sumber daya di bidang kesehatan adalah segala bentuk dana,
tenaga, perbekalan kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan serta fasilitas
dipengaruhi oleh pengetahuan, gaya hidup, dan kualitas pelayanan yang diberikan
2
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya
Salah satu bagian dari puskesmas yaitu Instalasi Farmasi, instalasi farmasi
Tahun 2016). Instalasi farmasi dalam penyimpanan obat dapat di tata dengan
sebaik mungkin sesuai standar operasional prosedur agar mutu atau kualitas obat
tetap terjaga, memudahkan dalam pengambilan obat serta mengetahui jumlah obat
yang tersedia. Kondisi Instalasi Farmasi di Puskesmas Sungai Keranji pada saat
ini, masih belum tertatanya obat secara alfabetis dan bentuk sediaan obat
kesehatan lainnya dalam memberikan pelayanan obat. Dengan alasan diatas maka
Keranji“
3
B. IDENTIFIKASI ISU
Puskesmas Sungai
puskesmas puskesmas
3 Tidak adanya Terpantaunya Banyaknya Whole Of
4
ruang farmasi dengan adanya tidak Management ASN
ya di ruang
farmasi
Beberapa isu yang akan penulis jadikan sebagai bahan rancangan untuk
aktualisasi
Sungai Keranji
puskesmas.
farmasi.
Dari tiga isu/masalah diatas, penulis menetapkan isu yang harus segera
Layak).
KRITERIA TOTAL
NO ISU AKTUAL A K P L RANKING
NILAI
5
1 Kurang 5 5 5 5 20 I
optimalnya
penataan obat di
instalasi farmasi
Puskesmas Sungai
Keranji
2 Belum optimalnya 5 5 3 5 18 III
pelaksanaan
Pemberian
Informasi Obat
(PIO) di
puskesmas
3 Banyaknya obat 4 3 4 5 16 II
yang tidak
diketahui alur
pengeluarannya di
ruang farmasi
Keterangan :
1. Skala Nilai 1 s/d 5 4. P = Problematika
2. A = Aktual 5. L = Layak
3. K = Kekhalayakan
Maka isu utama yang diperoleh adalah “Kurang optimalnya penataan obat di
6
instalasi farmasi Puskesmas Sungai Keranji”. Isu tersebut berhubungan dengan
ditindak lanjuti.
Seriousness : seberapa serius isu harus dibahas dan akibat apa yang akan
ditimbulkan.
tingkat urgensi, serius atau pertumbuhan masalah tersebut maka semakin tinggi
skor untuk masing – masing unsur tersebut. Adapun metode USG dan metode
Tabel 1.3 Penentuan Faktor Penyebab yang Dominan Berdasarkan Analisis USG
terlaksananya
7
penyusunan obat
prasarana di
instalasi farmasi
(Gudang)
3 Kurangnya tenaga 4 4 4 12 III
farmasi di
puskesmas
Keterangan :
3 = Cukup Mempengaruhi
YANG DIHARAPKAN
Rencana kegiatan dan tahapan kegiatan serta output yang diharapkan dari
8
penyusunan obat secara alfabetis dan bentuk sediaan obat oleh penulis dapat
Keranji.
1.
2. Belum optimalnya pelaksanaan
puskesmas.
Hasil
1 Pelaksanaan 1.1 Mendiskusikan dan 1.1 Hasil
9
Atasan dilaksanakan
1.2 Meminta persetujuan kepala 1.2 Hasil
atasan
2. Pembuatan daftar 2.1 Melakukan konsultasi 2.1 Catatan
obat
3. Pengadaan Rak 3.1 Melakukan konsultasi dengan 3.1 Catatan
obat
4. Penyusunan obat 4.1 Membuat Label untuk 4.1 Label
bentuk sediaan
5. Pelaksanaan 5.1 Melaporkan hasil kegiatan 5.1 Laporan
ada di puskesmas
10
BAB II
DESKRIPSI LOKUS
A. DESKRIPSI UMUM
adat istiadat serta bahasa Minangkabau. Kabupaten ini berada di bagian barat daya
Kabupaten Kuantan Singingi terdiri dari dataran rendah dan dataran tinggi
kira kira 400 m di atas permukaan laut. Dataran tinggi di daerah ini cenderung
Singingi yaitu Sungai Kuantan dan Sungai Singingi. Peranan sungai tersebut
11
sangat penting terutama sebagai sarana transportasi, sumber air bersih, budi daya
listrik tenaga air. Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Kuantan mengaliri 9
Kecamatan Cerenti.
pertambangan dan energi, yaitu emas, batu gamping, suntan, batu bara, gas alam,
pasir sungai, sirtu, mangan dan kaolin. Pada bidang industri yang memiliki
potensi ekonomi yaitu industri minyak sawit, industri lempengan karet, industri
12
Gambar 2.1 Peta wilayah dan lambang kabupaten kuantan singingi
Jumlah wilayah kerjanya meliputi 4 desa, yaitu Desa Air Emas, Desa Pasir Emas,
13
Gambar 2.2 Peta wilayah Kerja Puskesmas Sungai Keranji
Tabel 2.1 Luas Wilayah Desa (km2) yang ada di UPTD Kesehatan Sungai
Dari tabel di atas memperlihatkan bahwa wilayah terluas adalah Desa Air
Emas, lalu Desa Sungai Keranji, Desa Pasir Emas, dan terakhir Desa Sumber
14
Jumlah penduduk yang besar merupakan modal pembangunan, dan juga
Emas
desa Sungai Keranji (2.564 jiwa), paling sedikit Desa Sumber Datar (1.865
jiwa)
15
2. Sumber Daya
16
29 Irma Yanti, AMd.Keb 19881007 201705 2 003 Pengatur, II/c
Bidan Desa
Penata Muda Tk.I,
Herlina Sirait, SST 19740428 200604 2 004
30 III/b
31 Lili Suryani, AMd.Keb 19860706 201705 2 004 Pengatur, II/c
32 Gusti Randayani, AMd.Keb 19890807 201705 2 005 Pengatur, II/c
33 Afni Hidayati, AMd.Keb 19850313 201705 2 002 Pengatur, II/c
b. Biaya/Anggaran
1. Komputer : 5 unit
2. Laptop/notebook : 4 unit
3. Printer : 4 unit
17
4. Jaringan IT : 1 Jaringan
5. Ambulance : 1 unit
Masyarakat
f. Pelaksanaan Pelayanan
upaya peningkatan mutu maka harus ditetapkan standar proses yang merupakan
1. Pendaftaran Pasien
kedatangan pasien sampai dengan pengiriman kartu rekam medis ke masing2 unit
semula.
18
2. Upaya Pengobatan
dengan melibatkan seluruh tim kesehatan sesuai dengan masalah kesehatan klien.
Dimulai dari anamnesa sampai dengan tindakan dan pengobatan yang sesuai
dengan diagnosanya.
a. Pelayanan Umum,
b. Pelayanan Gigi,
c. Pelayanan KIA,
e. Pelayanan KB.
3. Pemeriksaan Laboratorium
rujukan dari unit pemeriksaan .yang dimulai dari kedatangan pasien atas rujukan
4. Kefarmasian
memenuhi kebutuhan obat yang meliputi aspek teknis dan non teknis mulai dari
19
1. Upaya KIA
dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu meneteki, bayi dan anak balita serta
anak prasekolah.
Upaya kesehatan ibu ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu sehingga mampu
melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas serta mengurangi angka kematian
ibu.
2. Upaya P2P
penyakit, menurunkan jumlah yang sakit, cacat dan/atau meninggal dunia, serta
3. Upaya Kesling
20
masyarakat. Untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia,
Promosi kesehatan adalah salah satu program puskesmas yang berfokus pada
penyuluhan kesehatan dan pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
21
Bagi pasien lama (pasien yang sudah pernah berobat ke Puskesmas),
Batu Basa.
Bagi pasien JKN harus menunjukkan kartu JKN sebagai bukti kepesertaan.
pasien. Bagi pasien umum (tidak memiliki kartu JKN) setelah mendapatkan
diminta menunggu di depan ruang pelayanan yang dituju (BP Umum, BP Gigi,
KIA/KB, MTBS, Imunisasi, Klinik IMS, Pemeriksaan IVA). Bagi pasien umum
masing.
22
» Bila diperlukan konsultasi ke unit pelayanan terkait, maka pasien
yang dituju.
Bila pasien tidak mendapatkan rujukan internal maupun eksternal, maka pasien
Visi :
Misi :
berwawasan kesehatan.
dan lingkungan.
23
4. Pelayanan sesuai standar, berkualitas, terjangkau, tepat waktu, tepat guna
Tata Nilai :
jawab).
A Anti korupsi (peduli, adil, kerja keras, tanggung jawab & disiplin).
bahwa Asisten Apoteker mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan
dan pelayanan obat publik dan perbekalan pada unit pelayanan kesehatan yang
diduduki oleh pegawai negeri sipil dengan hak dan kewajiban yang diberikan
menyelenggarakan tugas:
24
b. Pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan obat publik dan perbekalan
kesehatan
sebagai berikut:
UPTD kesehatan;
perbekalan kesehatan;
5. Struktur Organisasi
25
Gambar 2.3 Struktur Organisasi UPTD Kesehatan Puskesmas Sungai Keranji
B. DESKRIPSI KHUSUS
secara alfabetis dan bentuk sediaan obat dapat meningkatkan pelayanan di bidang
26
pelayanan resep yang optimal serta membantu melengkapi sarana dan prasarana
Kegiatan yang dilakukan berupa pembuatan dan penataan rak obat dengan
akan dilaksanankan
4. Membuat label
2. Role Model
Role model merupakan sosok atau tokoh yang akan dijadikan panutan di
unit kerja dan di butuhkan di tempat kerja sehingga layak untuk dijadikan teladan.
role model pada Ibu Iria Ningsih Busri, A.Md.Keb yang merupakan kepala
Puskesmas Sungai Keranji. Tokoh tersebut penulis anggap sebagai atasan yang
dapat memberikan teladan dan contoh baik yang dibuktikan dengan kedisplinan
27
beliau, tepat waktu, berkerja keras, tanggung jawab dan professional terhadap
pekerjaannya.
Selain itu hal yang patut dicontoh dari beliau adalah tidak membeda –
bedakan perlakuan terhadap staf-staf yang berada di unit kerja. Selain itu Ibu
Ningsih juga dapat ditauladani dalam segi berpakaian yang selalu berpenampilan
sopan, rapi dan sesuai sariat agama islam. Oleh karena itu penulis menetapkan
Bunda Iria Ningsih Busri, A.Md.Keb sebagai role model bagi penulis.
BAB III
REALISASI AKTUALISASI
dimana berisi tentang paparan realisasi kegiatan dari rencana kegiatan yang telah
28
Kegiatan 1 Pelaksanaan diskusi dan konsultasi dengan Atasan
30 Oktober 2019
- Hasil diskusi
- Foto
- Hasil persetujuan
Pada tanggal 12 Oktober 2019, saya terlebih dahulu menemui atasan untuk
yang baik dan sopan. Selain itu saya juga membuat lembar persetujuan dalam
29
Lampiran 1.1
Pada tanggal 30 Oktober 2019 saya kembali melakukan diskusi dengan atasan
yang baru. Atasan yang baru juga menyetujui dan mendukung rancangan
kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan. Dari hasil diskusi atasan berharap
ada di Instalasi Farmasi berdasarkan alfabetis dengan membuat rak obat dan
30
lemari obat.
Gambar 3.2 Diskusi lanjutan dengan atasan yang baru tentang rancangan
kegiatan
permasalahan yang ada di instalasi farmasi yang tertuju dan berorientasi pada
31
Lampiran 1.2
Saya melakukan musyawarah dengan atasan tentang rencana kegiatan apa saja
rancangan aktualisasi yang telah di setujui saat seminar rancangan. Dalam hasil
diskusi atasan berharap agar setiap kegiatan dicatat dengan tanggung jawab
dan benar benar dikerjakan dengan jujur dan transparan. Saya melakukan
pencatatan hasil konsultasi dengan atasan secara efisien dan setiap kegiatan
dicatat dengan tanggung jawab, sehingga tidak ada hal yang dibuat-buat.
Pelaksanaan
32
Bukti Fisik Lampiran 2
- Hasil diskusi
- foto
Setelah berdiskusi dengan atasan, pada tanggal 25 Oktober 2019 setelah jam
pelayanan selesai saya mencari dan mengumpulkan bahan yang akan dibuat ke
dalam daftar obat dengan terlebih dahulu bermusyawarah antar rekan kerja.
Dengan rasa tanggung jawab Saya merekap semua obat yang ada di instalasi
berdasarkan bentuk sediaan dan saya urutkan secara alfabetis, saya berharap
dengan ini tercipta inovasi baru tentang hasil desain yang berorientasi pada
mutu. Kemudian hasil list daftar obat saya print untuk saya diskusikan dengan
33
Gambar 3.3 Mengelompokkan list obat sacara alfabetis
Lampiran 2.1
34
Gambar 3.4 Diskusi terkait daftar list nama obat yang akan di buat
Setelah saya mencari dan mengumpulkan nama untuk dijadikan daftar dilist obat
maka pada hari rabu tanggal 30 Oktober 2019 saya berdiskusi dengan atasan
tentang nama obat yang telah dikumpulkan dengan menggunakan bahasa yang
35
Lampiran 2.2
Dari hasil diskusi atasan menyetujui daftar list obat yang telah saya rancang
Dari hasil musyawarah didapat hasil rancangan list dengan sediaan tablet 65 item,
sediaan luar 11 item, cairan 13 item, BMHP 33 item, dan injeksi 6 item (lampiran
2.3)
36
Lampiran 2.3
Dari hasil daftar obat yang telah saya dan atasan tanda tangan selanjutnya saya
pedoman dalam pengisian obat nantinya sekaligus akan dijadikan label obat.
Pelaksanaan
- Catatan konsul
- Foto
37
2. Mendiskusikan dengan atasan dan meminta izin membuat rak obat
Setelah Mencetak daftar obat yang akan saya jadikan pedoman dalam pembuatan
rak dan lemari, saya melakukan musyawarah dengan rekan kerja mengenai
ukuran lemari obat, kemudian saya membuat desain rak obat dan lemari obat
dengan rasa penuh tanggung jawab dan penuh semangat saya menemui atasan
untuk melakukan konsultasi meminta izin dalam pembuatan rak dan lemari obat
(Lampiran 3.1).
38
Lampiran 3.1
Pada hari sabtu tanggal 2 November 2019 saya berdiskusi dengan atasan tentang
Lampiran 3.2
39
Gambar 3.7 Meminta persetujuan atasan tentang model rancangan rak yang akan
dibuat
Ketika melakukan musyawarah untuk mengadakan rak dan lemari obat saya
meminta izin dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan, atasan
menyarankan rak dan lemari obat dibuat sesuai kebutuhan dan tahan lama untuk
menyimpan obat-obatan dan segera hubungi atau datangi tempat pemesanan rak
dan lemari.
40
Setelah mendapat izin dari atasan saya dan rekan kerja dengan jujur dan
untuk dibuatkan lemari dan rak sesuai desain dan ukuran yang telah dibuat. Maka
secara jujur dan transparan didapat kesepakatan dari ukuran, biaya dan waktu
Gambar 3.10 Menemui mentor untuk melihatkan foto rak obat yang telah selesai
Setelah saya menemui atasan, dengan senang atasan mengapresiasi hasil rak yang
telah selesai, dan berharap dengan adanya fasilitas baru di Instalasi farmasi
hendaknya memberikan inovasi baru bagi unit pelayanan yang lain dipuskesmas.
Kegiatan 4 Penyusunan obat secara alfabetis dan bentuk sediaan obat
41
Waktu Pelaksanaan 7 November 2019
- Label
- Foto
Pada hari Kamis tanggal 7 November 2019 saya membuat label untuk ditempel
pada rak dan lemari obat secara kreatif dengan rasa tanggung jawab dan membuat
label dengan ukuran yang dapat terbaca dengan jelas (lampiran 4.1)
42
Lampiran 4.1
Setelah label selesai dicetak saya menemui atasan untuk melihatkan hasil label
yang telah saya buat dengan kreatif dan rasa tanggung jawab.
Atasan dengan senang mengapresiasi hasil label yang saya buat dan berharap
43
dengan adanya label dapat mempermudah dalam pengambilan obat dan
memberikan inovasi baru ( komitmen mutu ) bagi unit pelayanan yang lain
dipuskesmas.
Gambar 3.13 Rak obat yang lama dan pemindahan obat ke rak yang baru
Gambar 3.14 Menyusun obat secara alfabetis dan bentuk sediaan obat
Pada hari Rabu tanggal 13 November 2019 Sebelum menempelkan label pada rak
44
obat saya terlebih dahulu menyusun obat, penyusununan obat dilakukan dengan
bekerjasama dengan rekan kerja. Saya dan rekan kerja menyusun obat secara
Penyusunan obat secara alfabetis dan bentuk sediaan agar mempermudah dalam
Tahap selajutnya saya memberikan label pada rak obat dengan semangat dan
45
Gambar 3.16 Hasil rak dan lemari obat siap digunakan
Setelah obat tersusun dan label di tempel, obat tertata dengan baik dan
Pelaksanaan
- Foto
1. Melakukan Sosialisasi
kesehatan mengenai adanya rak baru yang akan membantu kita dalam pelayanan
46
Gambar 3.17 Sosialisasi dengan tenaga kesehatan lain
Setelah kegiatan selesai dengan rasa tanggung jawab saya membuat laporan hasil
Lampiran 5.1
47
Gambar 3.18 Membuat laporan hasil sosialisasi
Setelah membuat laporan sosialisasi saya melaporkan hasil kegiatan ini kepada
Dari hasil diskusi ada beberapa hal yang disampaikan oleh atasan agar saya tidak
berhenti sampai disini dalam ber inovasi memberikan kemajuan dalam pelayanan
kefarmasian dipuskesmas sungai keranji dan saya juga mengucapkan terima kasih
kepada atasan yang telah banyak meluangkan waktunya terhadap saya dalam
mensukseskan kegiatan aktualisasi ini sesibuk dan seletih apapun beliau masih
48
mau memberikan saran dan pendapatnya.
diantaranya adalah :
BAB IV
ANALISA
49
A. REALISASI AKTUALISASI DAN KETERKAITAN DENGAN
Pelatihan Dasar Prajabatan Pegawai Negeri Sipil, ditetapkan bahwa salah satu
jenis latihan dasar yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari
ASN menjadi profesional seperti tersebut di atas adalah latihan dasar calon PNS.
Latihan dasar ini dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai dasar profesi PNS.
Kompetensi ini yang kemudian berperan dalam membentuk karakter PNS yang
kuat, yaitu PNS yang mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani
masyarakat.
Dalam Undang Undang No.5 tahun 2014, tentang Aparatur Sipil Negara
pendidikan dan pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil ( CPNS )
selama 1 tahun masa percobaan. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk
mencetak PNS.
Pemahaman ini adalah langkah awal dari internalisasi dan habituasi nilai-nilai
50
dasar PNS dalam menjalankan fungsi jabatannya bukan hanya ketika dalam masa
pelatihan dasar, tetapi diharapkan dapat terus dilaksanakan hingga berakhir masa
Nilai-nilai dasar PNS yang disampaikan pada saat sesi on campus adalah
anti korupsi serta manajemen ASN, pelayanan Publik dan whole Of Government (
WOG )
Regional Bukittinggi di Batu Sangkar 2019 serta hasil review dari modul-modul
1. Akuntabilitas
oleh setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab
a. Kepemimpinan
b. Transparansi
c. Integritas
d. Tanggung jawab
e. Keadilan
f. Kepercayaan
51
g. Keseimbangan
h. Kejelasan
i. Konsistensi.
2. Nasionalisme
a) Berintegritas tinggi
b) Profesional
Tunggal Ika.
3. Etika Publik
52
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang
pelayanan publik.
undang Nomor 5 tahun 2014 Pasal 4 tentang ASN, yaitu sebagai berikut:
Pemerintah
53
o. Meningkatkan efektivitas sistem Pemerintahan yang demokratis
4. Komitmen Mutu
b. Inovasi
perkembangan teknologi
5. Anti Korupsi
54
Korupsi bisa diartikan sebagai kerusakan, kebobrokan dan kebusukan.
Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa hal tersebut dikarenakan
a. Jujur
b. Peduli
c. Mandiri
d. Disiplin
e. Tanggung jawab
f. Kerja keras
g. Sederhana
h. Berani.
55
2. Nasionalisme Ketuhanan : religius, toleran, etos kerja,
diskriminatif.
tersingkat,teringan,terpendek), inovasi
6. Manajemen ASN
56
Berdasarkan modul Pelatihan Dasar Calon PNS 2019 disebutkan bahwa
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas
dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Untuk
berikut:
7. Pelayanan Publik
BUMN atau BUMD, dan korporasi. Pelayanan publik adalah “Sebagai segala
dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
57
undangan bagi setiap warga negara dan/atau dan penduduk atas barang, jasa,
Berdasarkan definis diatas, dapat disimpulkan bahwa ada tiga unsur utam
responsif, tidak diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien, dapat
barang publik dan jasa publik serta pelayanan administratif yaitu pendidikan,
pikir ASN sebagai pelayan publik harus terus dibangun demi terwujudnya
58
dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
sebaliknya.
segar terkait implementasi dari WoG. WoG akan terselenggara dengan baik jika
setiap unsur dapat bersinergi dan bekerja sama dengan tujuan memberikan
30 Oktober 2019
- Hasil diskusi
59
- Foto
- Hasil persetujuan
- Hasil diskusi
60
- Hasil daftar obat
- foto
2. Setelah saya mencari dan mengumpulkan nama untuk dijadikan daftar dilist
obat kemudian saya melakukan musyawarah (Nasionalisme) dengan atasan
tentang nama-nama yang telah dikumpulkan dengan menggunakan bahasa
yang sopan dan santun (Etika Publik) kemudian atasan mengarahkan saya
mengenai pengelompokan obat obat tersebut dan menanyakan jumlah item
obat yang akan dibuat
3. Dari hasil diskusi dengan atasan menyetujui daftar list obat yang telah
saya rancang Kemudian saya mengelompokkan materi yang telah
disepakati pada saat musyawarah denganatasan agar lebih efektif
(Komitmen mutu). Dari hasil musyawarah (nasionalisme) didapat hasil
rancangan list dengan sediaan tablet 65 item, sediaan luar 11 item,
cairan 13 item, BMHP 33 item, dan injeksi 6 item setelah didapat hasil
61
pengelompokan kemudian dengan segera saya cetak daftar obat
tersebut
- Catatan konsul
- Foto
1. Setelah Mencetak daftar obat yang akan saya jadikan pedoman dalam
pembuatan rak dan lemari, saya melakukan musyawarah (Nasionalisme)
dengan rekan kerja mengenai ukuran lemari obat, kemudian saya membuat
desain rak obat dan lemari obat narkotika dan psikotropika berdasarkan
peraturan permenkes. Dengan rasa penuh tanggung jawab
(Akuntabilitas) dan penuh semangat saya menemui atasan untuk
melakukan konsultasi meminta izin dalam pembuatan rak dan lemari obat.
62
3. Setelah mendapat izin dari atasan saya dan rekan kerja dengan jujur dan
bertanggung jawab (Akuntabilitas) mendatangi tempat pembuatan
lemari. Disini saya berdiskusi untuk dibuatkan lemari dan rak sesuai desain
dan ukuran yang telah dibuat. Maka secara jujur dan transparan (Anti
Korupsi) didapat kesepakatan dari ukuran, biaya dan waktu penyelesaian
rak dan lemari. Setelah saya menemui atasan, dengan senang atasan
mengapresiasi hasil rak yang telah selesai, dan berharap dengan adanya
fasilitas baru di Instalasi farmasi hendaknya memberikan inovasi baru
( komitmen mutu) bagi unit pelayanan yang lain dipuskesmas.
1. Saya membuat label untuk ditempel pada rak dan lemari obat secara kreatif
(Komitmen mutu) dengan rasa tanggung jawab (Akuntabilitas) dan
membuat label dengan ukuran yang dapat terbaca dengan jelas. Atasan
dengan senang mengapresiasi hasil label yang saya buat dan berharap
dengan adanya label dapat mempermudah dalam pengambilan obat dan
63
memberikan inovasi baru ( komitmen mutu ) bagi unit pelayanan yang
lain dipuskesmas.
3. Tahap selajutnya saya memberikan label pada rak obat dengan semangat
dan profesionalisme (Akuntabilitas) agar hasilnya berkualitas
(Komitmen mutu). Setelah obat tersusun dan label di tempel, obat tertata
dengan baik dan mempermudah dalam pengambilan obat sehingga
berorintasi pada mutu obat (komitmen mutu).
64
Ketika sosialisasi berjalan saya akan ramah (etika publik) dalam
mensosialisasikan kepada rekan kerja (nasionalisme) dan berlaku adil
dalam memberikan penjelasan ( anti korupsi).
MISI ORGANISASI
Kegiatan I
Pelaksanaan diskusi dengan atasan dan meminta persetujuan dari atasan terkait
Kegiatan II
65
Kegiatan mulai dari mengumpulkan bahan, mendiskusikan sehingga
Kegiatan III
Menuju Masyarakat yang Sehat dan Mandiri untuk Hidup Sehat. Kegiatan
membuat rak termasuk dalam Pelayanan sesuai standar dan berkualitas (Misi
4).
Kegiatan IV
Kegiatan menyusun obat dalam bentuk alfabetis dan bentuk sediaan obat
2)
Kegiatan V
Pelaksaan sosialisasi
NILAI-NILAI ORGANISASI
66
Realisasi aktualisasi dan keterkaitan terhadap keterkaitan terhadap nilai-nilai
Kegiatan I
Pelaksanaan diskusi dengan atasan dan meminta persetujuan dari atasan terkait
Kegiatan II
Dengan membuat daftar obat maka akan menguatkan nilai sopan, jujur,
Kegiatan III
Kegiatan IV
Dengan menyusun obat secara alfabetis dan bentuk sediaan obat akan
menguatkan nilai jujur, kerja sama, tanggung jawab dan berorientasi mutu
67
Kegiatan V
Pelaksaan sosialisasi
transparan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
68
3. Kegiatan aktualisasi ini mendukung pencapaian visi puskesmas
Sehat dan Mandiri untuk Hidup Sehat” dan misi nomor 1 (satu)
B. Saran
berikut :
membawa kan nilai ANEKA tidak hanya dalam hal pekerjaan tapi
69
3. Kegiatan aktualisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas
Keranji.
DAFTAR PUSTAKA
70
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen ASN
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
LAMPIRAN
71
Lampiran 1.2 Catatan Diskusi Rancangan Kegiatan
72
Lampiran 2.1 Daftar Obat
73
Lampiran 2.2 Catatan Diskusi Daftar Obat
74
Lampiran 2.3 Hasil List Obat
75
Lampiran 3.1 Catatan diskusi Pengadaan Rak Obat
76
Lampiran 3.2 Desain Rak dan Lemari Obat
77
Lampiran 4.1 Label
78
Lampiran 5.1 Laporan Kegiatan
79
BIODATA PENULIS
80
Nama : Sri Yulia, A.Md.Farm
Tempat/Tanggal Lahir : Seberang Pantai/ 20 Juli 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : DIII Farmasi
Pekerjaan : Asisten Apoteker Terampil
Pangkat/Golongan : Pengatur/ II c
NIP : 19950720 201904 2 001
Tempat Tugas : Puskesmas Sungai Keranji
Alamat : Jl. Melati Sungai Keranji Kecamatan Singingi
Email : sriyulia25@gmail.com
No HP : 082283876715
81