Anda di halaman 1dari 18

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

‘TUGAS BESAR STUDIO PERANCANGAN 2’

NAMA : MUHAMMAD LUTFHI SIDDIQ NIM : 41113010082

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL 2 LANTAI

I. PEKERJAAN PENDAHULUAN

1. Pekerjaan Persiapan
1. Segala sesuatunya menyangkut kelancaran pekerjaan palaksanaan
harus telah disiapkan di lokasi sebelum melaksanakan pekerjaan.
2. Jadwal terinci, Time schedule, mobilisasi peralatan dan tenaga
kerja,serta kelengkapan administrasi lapangan harus disiapkan
sebelum memulai pekerjaan.
3. Demi kelancaran kegiatan sebelumnya kontraktor harus
memperhatikan penempatan bahan / material dan lalu lintas.
4. Situasi dan Ukuran-ukuran

Situasi

o Volume pekerjaan tersebut dalam pasal terdahulu merupakan


batasan minimal yang harus dipenuhi dan dimaksudkan sebagai
garis pelaksanaan dan pegangan kontraktor.
o Kontraktor wajib meneliti situasi lapangan, terutama keadaan tanah,
sifat dan luasan pekerjaan serta hal-hal lain yang dapat
mempengaruhi harga penewaran kontraktor.
o Kelalaian atau kekurangan telitian kontraktor dalam hal ini tidak
dijadikan alasan untuk mengajukan tuntutan.

Ukuran

o Kontraktor Bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan


pekerjaan menurut bentuk ukuran-ukuran dan mutu yang tercantum
dalam rencana kerja dan Syarat-syarat (RKS) pekerjaan ini.
o Kontraktor berkewajiban mencocokkan ukuran-ukuran satu sama
lain dan segera melaporkan kepada Direksi bilamana terdapat
ketidak cocokan ukuran-ukuran didalam gambar-gambar RKS ini,
dan tidak diperkenangkan membetulkan kesalahan-kesalahan
ukuran / gambar-gambar sebelum berkonsultasian dari Direksi.
o Apabila terdapat ketidak sesuaian ukuran-ukuran, maka
pengukuran bersama dijadikan patokan.
o Letak titik duga (titik nol) sebagaimana dinyatakan dalam gambar
atau sesuai kesepakatan dalam peninjauan lokasi.
o Titik peil ini harus ditetapkan dengan membuat patok permanen
yang selama dalam pelaksanaan tidak boleh bergesar/berubah.

Universitas Mercu Buana


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK

‘TUGAS BESAR STUDIO PERANCANGAN 2’

NAMA : MUHAMMAD LUTFHI SIDDIQ NIM : 41113010082

o Untuk selanjutnya patok permanen tersebut harus menjadi dasar


bagi setiap ukuran dan kedalaman.
o Atas persetujuan Direksi, penentuan titik lainnya dilakukan oleh
pemborong dilapangan dengan alat ukur optic yang sudah diTera
kebenarannya dan harus selalu berpedoman pada titik duga patok
(peil nol).
o Untuk Bangunan rehabilitasi sebelum kontraktor memulai pekerjaan
terlebih dahulu mengambil Foto Nol.

II. PEKERJAAN PERSIAPAN


Pembuatan Barak kerja/Gudang , Merupakan salah satu sarana awal
yang sangat menunjang pekerjaan utama (mayor work) dalam pelaksanaan
proyek. Pengadaan tanah untuk base camp yaitu menentukan luas areal base
camp yang diperlukan dan harga per satuan luas baik yang sifatnya sewa
maupun beli. Sedangkan fasilitas kontraktor dan meliputi: base camp, barak/
tempat tinggal, fasilitas lainnya merupakan biaya yang harus disediakan
kontraktor untuk menyediakan bangunan dengan perlengkapannya serta
peralatan untuk digunakan oleh para teknis, biasanya meliputi: bangunan
kantor, bangunan dan peralatan laboratorium,mess. Tempat tinggal,
kendaraan dan sebagianya. Perlengkapan pemeliharaan pekerjaan di
sediakan secukupnya dan dokumen –dokumen, administrasi proyek dan lain-
lain yang berhubungan dengan pekerjaan.
Mobilisasi peralatan yaitu biaya untuk mendatangkan dan / atau
memasang peralatan ke lokasi pekerjaan dimana jenis peralatan disesuaikan
dengan kebutuhan volume pekerjaan dan jangka waktu
pelaksanaan. Sedangkan Demobilisasi yaitu merupakan biaya yang
diperlukan untuk mengembalikan peralatan, membongkar bangunan, Stone
Chrusher/plant, dan sekaligus membersihkan peralatan dan bangunan dari
lokasi pekerjaan yang masih menjadi hak kontraktor.
Adapun jenis pekerjaan persiapan meliputi :
1. Barak kerja atau gudang
Pembuatan barak dengan menggunakan material kayu dan peralatan
tukang sesuai dengan kebutuhan dilokasi kerja.Luas Gudang akan
disesuaikan dengan jumlah material dan tenaga kerja yang akan ditempati.
2. Pengadaan Air / Listrik Kerja
Air dan listrik merupakan sebagai sarana penunjang untuk kebutuhan para
pekerja dan untuk kelancaran dalam proses pekerjaan bangunan.yang
akan disiapkan sesuai dengan tingkat kwantitas pelaksanaan pekerjaan.

Universitas Mercu Buana


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK

‘TUGAS BESAR STUDIO PERANCANGAN 2’

NAMA : MUHAMMAD LUTFHI SIDDIQ NIM : 41113010082

3. Photo Dokumentasi
Tiap jenis pekerjaan akan di dokumentasikan sebagai dokumentasi proyek
yang akan digunakan dan diminta oleh direksi proyek.
4. Pembersihan Lahan
Pembersihan lahan merupakan langkah awal dalam pelaksanaan
proyek,pekerjaan ini akan dilakukan dengan mengerahkan peralatan alat
berat dan atau disesuaikan dengan kondisi riel lapangan.Perataan dan
Land Clering dengan mengambil 10 cm permukaan tanah dan
membersihkan semak – semak disekitar lokasi proyek.
5. Pembuatan Pagar Sementara
Pagar sebai batas pengaman tempat pekerjaan lokasi proyek akan dibuat
senyaman mungkin dengan berpedoman pada batas yang telah dijelaskan
oleh direksi proyek.Pagar ini di buat dari papan atau seng bekas setinggi 2
m,dan bersifat sementara,selama masa proyek.
6. Papan Nama Proyek
Papan nama merupakan salah satu syarat utama dalam pelaksanaan
proyek,yang akan di tempatkan pada sisi bagian depan lokasi proyek
dengan menggunakan ukuran ( 90 cm x 120 cm ).
7. Keamanan dan Keselamtan
P3k dan keamanan harus selalu disiapsiagakan di lokasi proyek,guna
untuk mengantisipasi setiap kemungkinan kecelakaan ataupun intimidasi
terhadap pekerja dan material.Kontraktor akan menyiapkan Tenaga
setempat sebagai pihak pengaman lokasi proyek.

III. PEKERJAAN TANAH & PASIR

1. Pasangan Bowplank

Pekerjaan ini merupakan pekerjaan yang sangat awal dikerjakan


dalam pembangunan gedung,pemasangan bowplank dilakukan dengan
menggunakan bahan material kayu yang terdiri dari kayu balok 5/7, papan
ukuran 0,02 x 0,25 cm,paku,benang, selang air atau waterpass,meter,dan
palu.Pekerjaan ini dikerjakan oleh beberapa orang tukan dan beberapa
orang kernet.Pemasangan bowplank dilakukan berdasarkan site plant
yang telah direncanakan yang terlampir pada gambar bestek.

Universitas Mercu Buana


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK

‘TUGAS BESAR STUDIO PERANCANGAN 2’

NAMA : MUHAMMAD LUTFHI SIDDIQ NIM : 41113010082

2. Galian tanah

Pekerjaan galian tanah di kerjakan oleh beberapa pekerja


galian,dengan menggunakan scop,cangkul,liggis,pangki dan
belicong,dengan ukuran kedalaman disesuaikan dengan bentuk tanah
yang akan direncanakan bangunan,yaitu tidak boleh kurang dari 40 cm
pada tanah tanah yang berstruktur keras.

Galian Tanah

1. Sebelum melaksanakan penggalian, posisi galian dan ukuran seperti


tertera dalam gambar sudah dipastikan benar dan harus mendapat
persetujuan Direksi / Pengawas lapangan.
2. Penggalian tanah pondasi dapat dimulai setelah pemasangan
bouwplank dan patok-patok disetujui Direksi / Pengawas lapangan.
3. Dasar galian harus mencapai tanah keras, dan jika pada galian
terdapat akar-akar kayu, kotoran-kotoran dan bagian-bagian tanah
yang longgar (tidak padat), maka bagian ini harus dikeluarkan
seluruhnya kemudian lubang yang terjadi diisi dengan pasir urug.
4. Untuk mempertahankan kepadatan muka tanah galian, maka lubang
yang sudah siap segera dilanjutkan dengan urugan pasir dan batu
kosong.

3. Pekerjaan timbunan kembali lubang galian

Pekerjaan ini dilakukan setelah pemasangan pondasi terpasang pada


bagian lubang yang telah digali,penimbunan kembali pada sisi galian yang
masih renggang pada sisi samping pondasi.

4. Pekerjaan tanah timbun

Pekerjaan tanah timbun dikerjakan setelah pondasi menerus selesai


terpasang,pada bagian depan,belakang,samping kiri dan kanan
bangunan,dengan ketinggian sesuai dengan elevasi pondasi yang telah
terpasang dan ditambah dengan pasir bawah lantai setebal 20 cm.

5. Pekerjaan pasir urug

Pekerjaan pasir urug dilakukan setelah bagian bangunan akan


dikerjakan untuk lantai.setebal 20 cm. Pekerjaan urugan yang
dilaksanakan adalah urugan pasir, urugan tanah dan urugan kembali eks
tanah galian sesuai dengan gambar kerja.

Universitas Mercu Buana


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK

‘TUGAS BESAR STUDIO PERANCANGAN 2’

NAMA : MUHAMMAD LUTFHI SIDDIQ NIM : 41113010082

IV. PEKERJAAN PONDASI

1. Pondasi pasangan batu 1 : 4


Pekerjaan pemasangan pondasi dengan adukan 1 ( satu ) ember Sement
Portland dan 4 (empat) ember pasir ikat,pemasangan pondasi dikerjakan
sesuai dengan jenis material yang tersedia di lokasi kerja,sebelum
pemasangan pondasi,terlebih dahulu disiapkan material batu kali dengan
diameter 5 – 10 cm,pada lokasi proyek.
2. Cor pondasi tapak beton bertulang 1 : 2 : 3
Pondasi tapak beton bertulang dengan adukan 1 ( satu ) semen : 2 ( dua )
pasir ikat : 3 ( tiga ) kerikil cor.Pondasi ini bentuk sedemikian rupa sesuai
dengan petunjuk gambar,dengan menggunakan bahan besi,semen,dan
ukuran yang disesuaikan dengan bangunan,Pekerjaan ini dikerjakan oleh
1 org Tukang Batu,2 org kernet,1 org tukang besi dan 2 org kernet.
3. Batu kosong
Pekerjaan pemasangan batu kosong ini dilakukan setelah pekerjaan
galian pondasi dengan jenis material berupa batu kali yang berdiameter 2
– 5 cm,dengan adukan 1 ( satu ) semen : 2 ( dua ) pasir ikat.
4. Cor beton 1 : 3 : 5
Pekerjaan beton cor dengan menggunakan material semen,pasir ikat dan
kerikil cor.Dengan adukan 1 (satu) semen : 2 (dua ) pasir ikat : 5 ( lima )
kerikil cor.
Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan
sebagai berikut :

1. Pasangan pondasi batu kosong tebalnya dibuat minimum 20 cm atau


sesuai gambar rencana.
2. Untuk pondasi dipake batu gunung yang berkualitas baek, keras, tidak
polos dan permukaannya tajam. Batu gunung yang dipakai harus dipecah-
pecah sehingga diameternya antar 30 cm dan minimum 10 cm. Pasangan
batu gunung untuk pondasi ini harus dipasang dengan adukan 1PC : 5 psr
yang diaduk matang. Ukuran kedalaman, dan lebar pondasi batu gunung
dibuat sesuai gambar rencana.
3. Batu gunung harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh
serta terikat baik satu sam lainnya dengan adukan. Untuk keperluan
kemudahan pemasangan pipa saluran air bersih, air hujan kabel-kabel
dan lain-lain yang menembus pondasi dapat dipasang bahan lunak yang
mudah dibuka. Dimensi pondasi batu gunung disesuaikan dengan gambar

Universitas Mercu Buana


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK

‘TUGAS BESAR STUDIO PERANCANGAN 2’

NAMA : MUHAMMAD LUTFHI SIDDIQ NIM : 41113010082

rencana. Tidak diperkenangkan melakukan pelubangan pada sloef dan


pondasi.
4. Pasangan pondasi batu kosong tebalnya dibuat minimum 20 cm atau
sesuai gambar rencana.
5. Untuk pondasi dipake batu gunung yang berkualitas baek, keras, tidak
polos dan permukaannya tajam. Batu gunung yang dipakai harus dipecah-
pecah sehingga diameternya antar 30 cm dan minimum 10 cm. Pasangan
batu gunung untuk pondasi ini harus dipasang dengan adukan 1PC : 5 psr
yang diaduk matang. Ukuran kedalaman, dan lebar pondasi batu gunung
dibuat sesuai gambar rencana.
6. Batu gunung harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh
serta terikat baik satu sam lainnya dengan adukan. Untuk keperluan
kemudahan pemasangan pipa saluran air bersih, air hujan kabel-kabel
dan lain-lain yang menembus pondasi dapat dipasang bahan lunak yang
mudah dibuka. Dimensi pondasi batu gunung disesuaikan dengan gambar
rencana. Tidak diperkenangkan melakukan pelubangan pada sloef dan
pondasi.

V. PEKERJAAN BETON

1. Cor Sloof beton bertulang 1 : 2 : 3


Pekerjaan Sloof dilakukan setelah pekerjaan pemasangan pondasi
menerus selesai terpasang,sloof beton bertulang ini dengan menggunakan
bahan tulangan besi berdiameter 12 mm penuh,dan adukan campuran 1
(satu) semen : 2 (dua) pasir ikat : 3 (tiga) kerikil Cor.Cor beton sloof dengan
menggunakan kayu bekisting klass II.
2. Cor kolom beton bertulang 1 : 2 : 3
Pekerjaan cor beton bertulang dilakukan setelah pekerjaan Cor beton sloof,
dan membutuhkan waktu beberapa hari sampai beton sloof mempunyai
umur beton yang memadai.Beton cor kolom ini menggunakan bahan
material tulangan besi diameter 12 mm dan besi beugel berdiameter 8 mm
dengan jarak beugel 15 cm pada tumpuan dan jarak pada lapangan 20
cm,dengan adukan 1 ( satu) semen : 2 (dua) pasir ikat : 3 (tiga) kerikil cor
dengan memasang kayu bekisting klass II.
3. Cor kolom praktis beton bertulang 1 : 2 : 3
Pekerjaan ini dilakukan bersamaan waktu dengan pemasangan dinding
batu bata dengan bahan material yang digunakan besi tulangan
berdiameter 10 mm dan besi beugel 8 mm jarak pada tumpuan 15 cm dan
pada lapangan 20 cm,dengan adukan 1 (satu) semen : 2 (dua ) pasir ikat :
3 (tiga) kerikil cor.Dan menggunakan kayu bekisting klass II.
4. Cor balok lantai beton bertulang 1 : 2 : 3

Universitas Mercu Buana


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK

‘TUGAS BESAR STUDIO PERANCANGAN 2’

NAMA : MUHAMMAD LUTFHI SIDDIQ NIM : 41113010082

Pekerjaan ini dilakukan bersamaan pada saat pemasangan kozen,cor


beton balok latei ini dengan menggunakan material besi tulangan
berdiameter 10 mm,beugel diameter 8 mm dengan jarak antar beugel 15
cm,dengan adukan 1 (sat) semen : 2 (dua) pasir ikat : 3 (tiga) kerikil
cor.Dan menggunakan kayu bekisting klass II.
5. Cor level beton bertulang 1 : 2 : 3
Pekerjaan ini dilakukan bersamaan dengan pekerjaan cor rinkbalk dengan
menggunakan material besi berdiameter 10 mm dan adukan 1 (satu)
semen : 2 (dua) pasir ikat : 3 (tiga) kerikil cor.Bahan bekisting yang
digunakan kayu klass II.
6. Cor ringbalk beton bertulang 1 : 2 : 3
Pekerjaan ini dilakukan setelah semua pekerjaan cor kolom bertulang dan
pemasangan dinding kecuali plesteran selesai dilakukan,dengan
menggunakan material besi tulangan berdiameter 12 mm,beugel
berdiameter 8 mm dengan jarak pada tumpuan 15 cm dan pada lapangan
20 cm,dengan adukan 1(satu) semen : 2 (dua) pasir ikat : 3 (tiga) kerikil
cor,dengan menggunakan bekisting kayu klass II.
Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan
sebagai berikut :

Bahan

1. Portland camen

o Portland cament yang digunakan adalah jenis-jenis yang memenuhi


ketentuan-ketentuan dalam N1-1 atau menurut standart Portland
cemen yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia.
o Semen yang digunakan harus berkualitas baik dan pada saat
digunakan harus dalam keadaan fresh (belum mulai mengeras)
o Untuk menjaga mutu semen,cara penyimpanan harus mengikuti
syarat-syarat penyimpangan bahan tersebut.

2. Air

Air yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971. Air tawar
yang dipakai harus bersih, tidak mengandung minyak, asam alkali bahan-
bahan organis dan bahan-bahan lain yang dapat menurungkan mutu
beton.

Universitas Mercu Buana


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK

‘TUGAS BESAR STUDIO PERANCANGAN 2’

NAMA : MUHAMMAD LUTFHI SIDDIQ NIM : 41113010082

3. Kerikil / Batu Pecah

o Kerikil/batu pecah yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat PBI


1971.
o Kerikil/batu pecah harus mempunyai gradasi yang baik, tidak porous,
memenuhi syarat kekerasannya.
o Kerikil tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% ditentukan
terhadap berat kering. Apabila kadar lumpur melampaui 1%, maka
kerikil harus dicuci.

4. Pasir

o Pasir yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971.


o Pasir yang dipakai dapat berupa pasir alam, atau pasir buatan yang
dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu. Pasir harus terdiri dari butir-
butir yang tajam dan mempunyai gradasi yang baik, tidak porous cukup
syarat kekerasannya.
o Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebuh dari 5% ditentukan
terhadap berat kering.
5. Besi Beton

Baja tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai


dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas
dari cacat-cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang
bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus
sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi minimal)
seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera
dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada perintah
tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal
1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.

6. Kayu

o Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa


segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
o Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar
kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu yang
apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.

Universitas Mercu Buana


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK

‘TUGAS BESAR STUDIO PERANCANGAN 2’

NAMA : MUHAMMAD LUTFHI SIDDIQ NIM : 41113010082

o Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih


kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi
syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.

7. Pengecoran Beton

o Beton tidak bertulang/beton tumbuk/ rabat beton dibuat dengan


adukan. 1PC : 3 Psr : 5krl dipergunakan untuk lantai kerja, lantai alas
keramik untuk lantai kerja, lantai alas keramik, neut-kusen dan rabat
beton, ukuran disesuaikan dengan gambar.
o Semua pekerjaan konstruksi beti pada bangunan dikerjakan dengan
mutu beton K -225. Semua pekerjaan konstruksi beton harus
memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
o Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan
menggunakan Ready Mix pada K-225.
o Untuk beton konstruksi bermutu K-175 dapat dilakukan dengan cara
manual.
o Pengecoran beton dapat dilakukan setelah cara pemasangan
pembesian disetujui oleh Direksi Pelaksanaan secara tertulis dan
tersedian cukup bahan, perlatan serta tenaga kerja.

8. Pekerjaan Besi beton

o Besi beton yang dipakai bermutu U-24. (SI.1). ukuran-ukurannya


diameter besi beton yang terpasang harus sesuai dengan gambar
rencana, sedangkan perubahan diameter tulangan harus dengan
persetujuan Direksi/Pengawas. Penggatian diameter tulangan tidak
diperkenankan.
o Besi beton bekas dan yang sudah berkarat tidak diperkenankan
dipakai dalam konstruksi. Besi beton harus bebas dari sisik, karat dan
lain-lain lapisan yang dapat mengurangi daya lekatnya pada beton.
o Ikatan besi beton harus rapih dan kuat, bahan untuk pengikat adalah
kawat beton dengan diameter minimum 1mm.
o Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang diminta, maka
disamping adanya sertifikat dari pabrik, juga diminta harus ada
sertifikat dari laboratorium.

9. Berkesting dan Acuan

o Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat


bekesting atau pun acuan yang kokoh dan rapat, sehingga air semen
tidak bocor.
o Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan
dilaksanakan.

Universitas Mercu Buana


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK

‘TUGAS BESAR STUDIO PERANCANGAN 2’

NAMA : MUHAMMAD LUTFHI SIDDIQ NIM : 41113010082

o Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau


multiplex.
o Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah
berumur minimal 14 (empat belas) hari.

VI. PEKERJAAN LANTAI

1. Urugan tanah dibawah lantai

o Bahan yang dipakai untuk pekerjaan pengurugan terdiri dari tanah


yang baik dan memenuhi syarat teknis serta bebas dari akar – akar,
bahan – bahan organis, barang – barang bekas / sampah yang terlebih
dahulu mendapat persetujuan direksi lapangan. Jika diizinkan oleh
direksi lapangan, pengurungan dapat menggunakan tanah bekas
galian.
o Perurungan dilakukan lapis demi lapis dengan tebal maksimum kira –
kira 20 cm dan dipadatkan dengan alat sederhana (stamper), disiram
sampai jenuh hingga mencapai kepadatan maksimum, baru boleh
dilanjutkan dengan lapisan berikutnya sampai mencapai ketinggian
sesuai dengan gambar rencana.

2. Urugan pasir dibawah lantai

o Urugan pasir harus disiram dengan air sehingga mencapai yang


dikehendaki / padat.
o Pasir laut tidak boleh digunakan untuk urugan dibawah pondasi, bawah
lantai dan urugan pasir lainnya .
o Pasir pasang dari jenis yang kasar dapat dipakau sebagai pasir urug

3. Pekerjaan keramik lantai

o Rendam keramik yang akan dipasang kedalam bak air selama 1 jam .
o Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan /
tatakan keramik setelah proses perendaman.
o Tentukan garis dasar pemasangan serta peil dari lantai. Penentuan
peil ini untuk seluruh kesatuan .
o Pasang benang arah horizontal dan vertical pada lantai sesuai elevasi
pada shop drawing. Kedudukan benang harus datar dan siku, apabila
dinding yang ada dinding keramik, maka kedudukan nad lantai harus
disesuaikan dengan ada pada dinding.
o Pasang keramik sebagai pasangan kepalaan, sepanjang garis dasar
yang telah terpasang .
o Cek kesikuan keramik dengan besi siku dan kerataan elevasi keramik
dengan waterpass .

Universitas Mercu Buana


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK

‘TUGAS BESAR STUDIO PERANCANGAN 2’

NAMA : MUHAMMAD LUTFHI SIDDIQ NIM : 41113010082

o Isi bagian / daerah permukaan lantai yang lainnya dengan adukan/


spesi.
o Setelah itu pasang keramik berikutnya sesuai posisinya sampai
selesai, usahakan supaya tidak ad alas – lasan.
o Jika keramik sudah terpasang semua, ketuk permukaan keramik
dengan palu karentutuk mendatarkan / meratakan permukaan keramik
supaya tidak rusak / cacat.
o Setelah iru cek kerataan elevasi keramik dengan waterpass.
o Bersihkan permukaan pasangan keramik yang telah terpasang dengan
krain/ lap besah sampai bersih.
o Untuk menghindari naiknya lantai maka buatlah delatasi .
o Kemudian siapkan isian / bahan corn ad pada bak air dan aduklah
hingga rata .
o Setelah adukan rata, isi sela – sela nad dengan bahan cor nad dengan
menggunakan sendok spesi. Pengisian nad dilakukan apabila
kedudukan keramik telah kuat atau spesi telah kering .
o Kemudian rapihkan nad terssebut dengan cape .
o Diamkan dan tunggu sampai nad tersebut benar – benar kering.
o Setelah kering bersihkan permukaan pasangan keramik yang sudah
dipasang nad dari sisa – siaa bahan cor nad dengan menggunakan
kain / lap basah sampai bersih.

Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan


sebagai berikut :

Pemasangan Lantai sesuai dengan petunjuk Direksi Pelaksana.


Pekerjaan pemasangan ubin lantai baru diperkenankan untuk dipasang
setelah semua Pekerjaan-pekerjaan dinding/plesteran dan plafond telah
selesai dikerjakan. Sebelum pemasangan keramik lantai, harus direndam
dalam air sampah jenuh.

o Lantai keramik yang dipasang tidak boleh ada cat berupa : retak-retak,
gelombang-gelombang, berlubang, noda, permukaan cembung atau
cekung. Sisi ubin keramik harus siku, penyimpangan kesikuan ubin tidak
boleh lebih besar dari 0,5 cm setiap jarak 10 cm ke kanan dank ke kiri.
o Bahan lantai gedung digunakan keramik 40 x 40 cm sedangkan pada jenis
keramik kualitas KW 1, Warna keramik disesuaikan dengan petunjuk
Direksi.
o Pemasangan ubin keramik harus dikerjakan oleh tukang kayu yang benar-
benar ahli dan harus menghasilkan penyelesaian yang rapih dan naad
yang lurus. Naad harus didisi dengan bahan grouting / pasta semen /
okker yang warnanya disesuiakan dengan warna ubin yang dipakai.
Pengisian naad dilakukan paling cepat 24 jam setelah tegel/ubin keramik
dipasang serta celah-celah keramik atau satu sama lain harus dibersihkan
terlebih dahulu dari kotoran yang menghambat masuknya cairan

Universitas Mercu Buana


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK

‘TUGAS BESAR STUDIO PERANCANGAN 2’

NAMA : MUHAMMAD LUTFHI SIDDIQ NIM : 41113010082

bahan pengisi. Segera setelah pengisian naad dengan semen,


permukaan lantai harus segera dibersihkan agar tidak terdapat noda
bekas semen.
o Pemasangan keramik yang tidak rapih, bergelombang, naad tidak lurus
dan sebagainya akibat dari pemasangan yang tidak baik harus
dibongkar/diganti sehingga memuaskan Direksi.

VII. PEKERJAAN PEMASANGAN PLAFOND GYPSUM GRC

1. Persiapan

o Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan plafond


gypsum dan GRC.
o Approval material yang akan digunakan.
o Persiapan lahan kerja.
o Persiapan material kerja, antara lain : gypsum board GRC board, list
gypsum, hollow 2/4 & 4/4, sekrup gypsum, textile tape, compound, air,
dll.
o Persiapan alat bantu kerja, antara lain : theodolith, waterpass,
meteran, schafolding, gerinda, gergaji besi, bor screw driver, kape,
ampelas, cutter, selang dan air.

2. Pengukuran

o Level/peil plafond diukur dahulu dengan menggunakan theodolith dan


dibantu menggunakan selang air.
o Untuk mempermudah pemasangan, titik tetap pengukuran dipindahkan
ke dinding atau kolom dengan ketinggian 1 m dari lantai.

3. Pasang rangka hollow

o Setelah posisi peil plafond didapatkan, pekerjaan awal adalah


pemasangan rangka hollow pada bagian tepi untuk memperoleh titik
tetap plofond.
o Dilanjutkan pemasangan rangka hollow pembagi yang digantung ke
plat beton dengan menggunakan paku beton/penggantung. Perkuatan
antara rangka hollow dengan menggunakan sekrup gypsum.
o Penempatan jarak rangka hollow maksimum berjarak 60 cm.
o Setalah semua rangka hollow terpasang, lakukan perataan (leveling)
dengan menggunakan tarikan benang, setelah itu penggantung bisa
dimatikan.

Universitas Mercu Buana


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK

‘TUGAS BESAR STUDIO PERANCANGAN 2’

NAMA : MUHAMMAD LUTFHI SIDDIQ NIM : 41113010082

4. Pemasangan plafond gypsum dan GRC

o Setelah rangka hollow terpasang dengan benar, rata dan kuat serta
instalasi ME sudah terpasang semua, maka lembaran gypsum dan
GRC dapat mulai dipasang.
o Untuk gypsum dan GRC, pertemuan diatur secara menyilang.
o Sebelum pemasangan sekrup pastikan bor sekrup disesuaikan benar,
sehingga kepala sekrup hanya masuk sedikit kedalam permukaan
lembaran gypsum dan GRC.
o Tekan ujung sekrup perlahan ke dalam permukaan lembaran gypsum
dan GRC sebelum menjalankan mesin bor untuk memasukkan sekrup.
o Sekrup berfungsi sebagai titik perkuatan dipasang pada jarak
maksimal 30 cm.
o Setelah lembaran gypsum dan GRC terpasang semua, cek leveling
permukaan plafond.

5. Finishing plafond gypsum dan GRC

o Untuk gypsum dan GRC, sambungan antara pertemuan diberi textile


tape dan di compound kemudian digosok dengan ampelas untuk
mendapatkan permukaan yang rata/flat.
o Tutup semua kepala sekrup dengan compound lalu gosok dengan
ampelas halus.
o Setelah plafond selesai terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan list
plafond gypsum. Untuk List plafond gypsum dipasang pada pertemuan
antara dinding dan plafond dengan perkuatan menggunakan
compound jenis casting + lem.

VIII. PEKERJAAN SANITASI

1. Sebelum dipasang pipa pembuangann air kotor terlebih dahulu dilakukan


penggalian tanah pada garis pemasangan pipa, pipa kemudian ditanam
supaya terhindar dari tersimpannya benda – benda lain, sedangkan untuk
pemasangan pipa air bersih ditanam dalam dinding bata.Pipa yang
digunakan untuk air kotor atau pembuang tinja adalah paralon PVC Ø3”
yang tebal dan elastis, sedangkan pipa air bersih gunakan pipa PVC
Ø3/4”.
2. Pada sistem penyambungan lurus pipa tersebut menggunakan socket dan
dilem dengan lem pipa, untuk disambungkan dipasang elbow dan juga
mengguanakan lem pipa. Pipa dipasang harus ada kemiringan ke arah
pembuangan air. Pada lobang pembuangan air lantai pada kamar mandi
dipasang saringan (flow drain) supaya tidak masuk kotoran atau binatang
kedalam pipa yang bisa menyebabkan penyumbatan. Pemasangan kran
air pada drat dipasang lem atau isolasi tape khusus supata tidak terjadi
kebocoran .

Universitas Mercu Buana


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK

‘TUGAS BESAR STUDIO PERANCANGAN 2’

NAMA : MUHAMMAD LUTFHI SIDDIQ NIM : 41113010082

3. Septicktank ini merupakan biotech septictank . pelaksanaan pekerjaan


biotech septitank adalah :
o Gali tanah seukuran biotank. Kedalaman disesuaikan dengan saluran
pipa wc.
o Beri landasan pasir yang dipadatkan setebal kira – kira 10 cm.
o Letakkan biotank kedalam galian tersebut dan atur posisi dengan
benar (water level).
o Sambungkan pipa – pipa saluran inlet dan outlet.
o Isi biotank dengan air ¼ bagian melalui semua manhole ke masing –
masing ruangan / sekat secara bersamaan.
o Mulai timbun dengan tanah disekeliling biotank setinggi ¼ dari tinggi
total.
o Pengisian air hingga melewati outlet dan lanjutkan penimbunan galian
setinggi lebar manhole.
o Pasang pipa ventilasi.
o Jika permukaan atas akan dibebani maka diperlukan cor bertulang.

IX. PEKERJAAN PEMASANGAN DAUN PINTU dan JENDELA

1. Ukur lebar dan tinggi kusen pintu/jendela.


2. Ukur lebar dan tinggi daun pintu/jendela.
3. potong daun pintu/jendela (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi).
4. Masukkan/pasang daun pintu/jendela pada kusennya, stel sampai masuk
dengan toleransi kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun
kearah tinggi.
5. Lepaskan daun pintu/jendela, pasang/tanam engsel daun pintu pada
tiang daun pintu (sisi tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah 30 cm,
dan dari sisi bagian atas 25 cm (untuk pintu/jendela dengan 2 engsel),
dan pada bagian tengah (untuk pintu dengan 3 engsel).
6. Masukkan/pasang lagi daun pintu/jendela pada kusennya, stel sampai
baik kedudukannya, kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu/jendela
tempat engsel yang sesuai dengan engsel pada daun pintu/jendela.
7. Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu/jendela dengan cara
melepas pennya, kemudian pasang/tanam pada tiang kusen.
8. Pasang kembali daun pintu/jendela pada kusennya dengan
memasangkan engselnya, kemudian masukkan pennya sampai pas,
sehinggaterpasanglah daun pintu pada kusen pintunya.
9. Coba daun pintu/jendela dengan cara membuka dan menutup.
10. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu/jendela dengan
cara melepaskan pen.
11. Stel lagi sampai daun pintu/jendela dapat membuka dan menutup
dengan baik, rata dan lurus dengan kusen.

Universitas Mercu Buana


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK

‘TUGAS BESAR STUDIO PERANCANGAN 2’

NAMA : MUHAMMAD LUTFHI SIDDIQ NIM : 41113010082

X. PEKERJAAN RAILING TANGGA

1. Marking As dan elevasi untuk posisi railing tangga dan temukan letak
tiang railing tangga.
2. Pasang tiang railing pada awal tiap tangga dan pada bordes lantai
atasnya.
3. Tarik benang antar kedua tiang railing tangga.
4. Pasang tiang railing tangga sesuai dengan jarak desain.
5. Pasang railing horizontal dengan menumpu pada tiang.
6. Sambung railing horizontal untuk trap berikutnya.
7. Ratakan dan haluskan sambungan serta bersihkan railing tangga yang
telah terpasang.

XI. PEKERJAAN DINDING BATA

1. Pelaksanaan pekerjaan pasang dinding bata ½ bata


o Pasangan bata biasa dengan menggunakan adukan 1PC : 5Psr dan
pasangan.
o bata transram menggunakan adukan 1PC : 3Psr.
o Sebelum bata dipasang terlebih dahulu direndam dalam air jenuh, agar
air semen adukan tidak terserap dalam bata yang mana akan
mengakibatkan adukan mudah rontok dan dan pasangan batu bata
cukup kuat.
o Buat adukan untuk pasangan dinding bata.
o Pasang profil dan benang serta unting-unting untuk acuan pasangan
dinding bata.
o Pasang dan susun bata pada area yang telah diberi tanda marking
dengan menggunakan perekat adukan.
o Pemasangan bata diikuti dengan pengecoran kolom praktis.
o Cek dan periksa kesikuan/kerataan pasangan bata pada setiap
ketinggian 1 m.
o Pekerjaan pasangan bata dihentikan pada ketinggian 1 m, setelah
kolom praktis dicor dan pasangan bata /kuat baru pekerjaan
pemasangan bata dapat dilanjutkan kembali.

XII. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

1. Ruang Lingkup

o Lingkup Pekerjaan listrik ini meliputi penyediaan seluruh material,


perlengkapan/peralatan dan melaksanakan seluruh pekerjaan system
listrik sehingga dapat beropersai secara sempurna.
o Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang akan dilaksanakan harus
dikerjakan oleh instalatur yang sudah berpengalaman serta terdaftar
sebagai instalatur resmi PLN dengan memegang SPT dan Surat Izin

Universitas Mercu Buana


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK

‘TUGAS BESAR STUDIO PERANCANGAN 2’

NAMA : MUHAMMAD LUTFHI SIDDIQ NIM : 41113010082

Kerja- SIKA C yang masih berlaku. Seluruh Pekerjaan listrik harus


dikerjakan sesuai peraturan pekerjaan listrik yang berlaku di Indonesia
terutama SPLN dan PUIL.
o Lingkup Pekerjaan listrik meliputi pengadaan dan pemasangan semua
komponen listrik termasuk lampu, saklar, stop kontak, instalasi
pengkabelan lengkap conduit, panel listrik dan pengetesannya.
o Hasil pekerjaan listrik sampai menyala.

Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan


sebagai berikut :

Material

o Kontraktor Pelaksana harus memasang lampu jenis merk Philips atau


setara. Tipe armature aotbow lengkap dengan aksesorisnya, serta lampu
lainnya seperti yang ditujukkan dalam gambar..
o Semua stop kontak, saklar dari kualitas terbaik atau dari sekualitas merk
MK atau.
o Isolasi untuk sambungan kabel digunakan pipa isolasi sekualias 3 M,
legrand atau yang sekualitas.
o Pipa kabel (conduit) dari jenis high-impact dari merk EGA, clipsall atau
yang sekualitas. Sambungan (copling), T-Dos harus dengan merk yang
sama dengan jenis konduitnya.
o Seluruh material yang dipergunakan harus baru dan dipasang dengan
cara penempatan yang benar atau dari material bangunan lama yang
masih layak/baik dapat dipasang dengan persetujuan pihak
Direksi/Pengawas.
o Kontraktor Pelaksana harus menyerahkan contoh dari seluruh material
Pekerjaan listrik untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi sebelum
dipasang. Seluruh biaya ditanggung atas biaya Kontraktor pelaksana.
Material yang harus diajukan contohnya antara lain :
- Kabel
- Stop kontak,
- Saklar
- Lampu (setiap jenisnya)
- Konduit, Ballast, dll

Universitas Mercu Buana


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK

‘TUGAS BESAR STUDIO PERANCANGAN 2’

NAMA : MUHAMMAD LUTFHI SIDDIQ NIM : 41113010082

Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan


sebagai berikut :

Material

o Pipa kabel (konduit) dari jenis high-impact dari merk EGA, clipsall atau
sekualitas. Sambungan (copling), T-Dos harus dengan merk yang sama
dengan jenis konduitnya.
o Seluruh material yang dipergunakan harus baru dan dipasang dengan cara
penempatan yang benar atau dari material bangunan lama yang masih
layak/baik dapat dipasang dengan persetujuan pihak Direksi/pengawas.
o Kontraktor Pelaksana harus menyerahkan contoh dari seluruh material
Pekerjaan listrik untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi sebelum
dipasang. Seluruh biaya ditanggung atas biaya kontraktor pelaksana.
Material yang harus diajukan contohnya antara lain : Pipa, Konduit, Ballast,
dll.

XIII. PEKERJAAN CAT

Penjelasan Umum

Meliputi bahan/ material yang bermutu baik, serta tenaga yang terampil untuk
mendapatkan hasil yang baik.Ruang Lingkup

Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh permukaan yang kelihatan seperti yang
disebutkan / ditunjuk dalam gambar untuk mendapatkan hasil yang sesuai
dengan petunjuk Direksi/ konsultan pengawas.

Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan


sebagai berikut :
o Sebelum pekerjaan pengecatan dimulai permukaannya harus diberi acian
semen dan dibersihkan dari kotoran. Setelah pekerjaan pembersihan
selesai, permukaan dinding harus digosok dengan amplas kemudian
diplamur untuk menutupi bagian-bagian permukaan tembok berlubang dan
yang terdapat celah-celah kemudian digosok lagi hingga permukaan
pekerjaan menjadi halus lalu dicat paling sedikit tiga kali.
o Untuk Pekerjaan pengecatan kolom menggunakan cat tembok merk
Metrolite atau setara, warna akan ditentukan kemudian oleh Direksi/
Pengawas.
o List plank dan semua Pekerjaan kayu lainnya dicat menggunakan cat
kayu/Besi sekualitas produk Avian, Glotex atau yang setara.
o Keseluruhan Warna Pengecatan akan ditentukan kemudian oleh
Direksi/Pengawas.

Universitas Mercu Buana


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK

‘TUGAS BESAR STUDIO PERANCANGAN 2’

NAMA : MUHAMMAD LUTFHI SIDDIQ NIM : 41113010082

XIV. PEKERJAAN PEMBERSIHAN

Sebelum diadakan Serah Terima-1 (Pertama) Pekerjaan, Kontraktoer


pelaksana wajib membersihkan semua bagian Pekerjaan, terutama pada
atap, lantai dinding, pintu/jendela, plafond dan lain-lain. Kontraktor Pelaksana
juga harus membersihkan barang bekas/peralatan yang diperlukan. Semua
sisa materialyang digunakan lagi harus dibawa ke luar dari lingkungan
pekerjaan, sehingga halaman benar-benar bersih dan rapih.

XV. MASA PEMELIHARAAN

Selama masa pemeliharaan Kontraktor Pelaksana berkewajiban untuk


mengganti material yang tidak berfungsi dengan baik, dan bertanggung jawab
atas semua kekurangan dari item pekerja yang telah dikerjakan.

XVI. KETENTUAN TAMBAHAN

a. Semua pekerjaan yang terdapat dalam gambar bestek tapi tidak


dinyatakan dalam RKS ini atau sebaliknya, akan tetapi menyangkut
pekerjaan bangunan ini, maka pemborong wajib menyelesaikan sesuai
petunjuk Pengawas Lapangan / Pihak Direksi.
b. Selain Bestek ringkas ini, semua ketentuan-ketentuan administrasi
pemeriksaan bahan dan mutu pekerjaan serta ketentuan-ketentuan lain
dari pemerintah yang menyangkut pelaksanaan pekerjaan pembangunan
termasuk pula sebagai pedoman penyelenggara pekerjaan yang harus
ditaati oleh Rekanan. Satu dan lain-lain menurut petunjuk Unsur Teknis
yang tidak bertentangan dengan uraian dan syarat-syarat ini.

Universitas Mercu Buana

Anda mungkin juga menyukai