TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1.7
2.1. Evaluasi
2.1.1. Pengertian Evaluasi
Evaluasi adalah kegiatan untuk menilai hasil suatu program atau kegiatan dan
merupakan suatu proses untuk menilai atau menetapkan sejauh mana tujuan yang telah
ditetapkan tercapai. Evaluasi membandingkan antara hasil yang telah dicapai oleh suatu
program dengan tujuan yang direncanakan (Notoadmodjo, 2011). Evaluasi merupakan proses
pengukuran dan pembandingan dari hasil-hasil pekerjaan yang dicapai dengan hasil-hasil
yang seharusnya dicapai, serta dilaksanakan sebagai upaya untuk melakukan perbaikan atas
segala kegiatan (Ayuningtyas, 2014). Terdapat tiga elemen penting yang harus diperhatikan
dan harus ada dalam proses evaluasi, yaitu kriteria atau pembanding yang merupakan ciri
ideal dari situasi yang diinginkan yang dapat dirumuskan dalam tujuan operasional, bukti
atau kejadian merupakan kenyataan yang diperoleh dari hasil penelitian, dan penilaian yang
dibentuk dengan membandingkan kriteria dengan kejadian tersebut sehingga evaluasi
merupakan suatu proses yang sistematis (Sutjipta, 2009).
Adapun fungsi evaluasi yaitu, memberi informasi yang valid dan dapat dipercaya
mengenai kinerja suatu program, yaitu seberapa jauh kebutuhan, nilai, dan kesempatan yang
telah dicapai melalui tindakan-tindakan yang direncanakan (Ayuningtyas, 2014). Selain itu
fungsi pengawasan dan pengendalian adalah fungsi yang erat kaitannya dengan fungsi
perencanaan. Untuk menerapkan fungsi 10 pengawasan dan pengendalian diperlukan standar
meliputi input, proses, output, dan outcome yang dituangkan dalam bentuk-bentuk target atau
prosedur kerja. Standar input digunakan untuk menilai keberhasilan persiapan dan
pelaksanaan program. Fungsi pengawasan dan pengendalian bertujuan agar penggunaan
sumber daya dapat lebih diefisienkan dan tugas-tugas staf untuk mencapai tujuan program
dapat lebih diefektifkan (Muninjaya, 2011).
2.1.3. Jenis Evaluasi
1. Evaluasi input
Evaluasi input dilaksanakan sebelum kegiatan program dimulai, untuk mengetahui
ketepatan jumlah, mutu sumber daya, metode, standar prosedur pelaksanaan disesuaikan
dengan sumber daya yang dimanfaatkan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan program.
Evaluasi ini bersifat pencegahan (preventive evaluation) karena kegiatan evaluasi ini
mengkaji persiapan kegiatan sehingga dapat mencegah terjadinya penyimpangan sedini
mungkin.
2. Evaluasi proses
Evaluasi proses dilaksanakan pada saat kegiatan sedang berlangsung. Tujuannya untuk
mengetahui efektivitas pelaksanaan kegiatan program atau metode yang digunakan,
meningkatkan motivasi staf, dan memperbaiki komunikasi di antara staf, dan sebagainya.
Evaluasi ini disebut dengan formative evaluation.
3. Evaluasi output
Evaluasi output dilaksanakan pada hasil kegiatan program. Kegiatan evaluasi ini disebut
summative evaluation atau impact evaluation. Dilaksanakan setelah 11 pekerjaan selesai
untuk mengetahui ketepatan waktu pelaksanaan kegiatan. Output dibandingkan dengan
target, efek, atau outcome untuk mengetahui pengaruh kegiatan program terhadap sikap dan
perilaku masyarakat atau dampak program pada penurunan kejadian sakit atau kematian.
Evaluasi ini juga ditujukan untuk mengetahui mutu pelayanan kesehatan dibandingkan
dengan standar mutu yang sudah ditetapkan pada saat penyusunan perencanaan.
2.2. Puskesmas
2.2.1. Definisi Puskesmas
Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 75 Tahun 2014 Pasal 1
menjelaskan puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
menyelenggarakan Upaya kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan
(UKP) dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Sedangkan menurut
Depkes RI (2004) puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten atau
kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kesehatan. Puskesmas merupakan ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia
dengan tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan. Berdasarkan kemampuan penyelenggaraannya sesuai dengan Peraturan Menteri
Kesehatan (Permenkes) Nomor 75 Tahun 2014 Pasal 25, puskesmas dikategorikan menjadi
Puskesmas Non Rawat Inap dan Puskesmas Rawat Inap. Puskesmas non rawat inap adalah
puskesmas yang tidak menyelenggarakan pelayanan rawat inap kecuali pertolongan
persalinan normal. Puskesmas rawat inap adalah puskesmas yang diberi tambahan sumber
daya untuk menyelenggarakan pelayanan rawat inap sesuai dengan pertimbangan kebutuhan
pelayanan.
2.1.1.7
2.2.2. Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas
Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional dan penyelenggaraan puskesmas di era
desentralisasi, puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama mempunyai tugas pokok
dan fungsi sebagai berikut:
1. Puskesmas sebagai Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan di
wilayah kerjanyaharus mampu menggerakkan dan turut serta memantau
pembangunan yang dilaksanakan di wilayah kerjanya agar mengacu, berorientasi
serta dilandasi oleh kesehatan sebagai pertimbangan utama.
2. Puskesmas sebaagai Pusat Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga, mampu
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dan keluarganya agar
mampu mengidentifikasi masalah, merencanakan dan melakukan pemecahannya
dengan memanfaatkan potensi dan fasilitas yang ada tanpa atau dengan bantuan
pihak lain
3. Puskesmas sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama yang
diselenggarakan bersifat holistic, komprehensif, terpadu dan berkesinambungan
yang mengacu pada pelayanan kesehatan dasar yang sangat dibutuhkan. Program
kesehatan tingkat pertama ini meliputi pelayanan kesehatan masyarakat (promotif
dan preventif) dengan pendekatan kelompok masyarakat dan pelayanan medic
dasar (kualitatif dan rehabilitatif) dengan pendekatan individu dan keluarga.
2.1.2.7
2.3.2. Visi dan Misi
Visi UPTD Puskesmas Pasar Ikan adalah mewujudkan masyarakat kota Bengkulu yang
sehat, yang mendiri, dan berkeadilan, khususnya masyarakat dalam wilayah kerja UPTD
Puskesmas Pasar Ikan. Dimana masyarakatnya mampu mengenali, mencegah, dam mengatasi
permasalahan kesehatan yang dialaminya. Untuk mewujudkan visi tersebut, Puskesmas Pasar
Ikan memiliki tujuh Misi yaitu:
1. Mengoptimalkan mutu pelayanan
2. Melindungi kesehatan masyarakat, dan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang
paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan.
3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat,
termasuk swasta dan masyarakat madani.
4. Mengefektifkan sarana dan prasarana yang ada.
5. Menjadi puskesmas sehat dan bersih lingkungan
6. Meningkatkan peran serta masyarakat
7. Menjalinkan hubungan lintas sektor yang baik dalam suasana kekeluargaan
2.3.3. Motto
Motto UPTD Puskesmas Pasar Ikan adalah CERDAS :
Cepat
Enerjik
Ramah
Disiplin
Aktif
Simpatik