Anda di halaman 1dari 16

BAB II

Sikap Ikhlas, Sabar,


dan Pemaaf
Peta Konsep

Ikhlas, Sabar,
dan Pemaaf

Al-Qur’an Hadits

Q.S. An-Nisā’ ayat Q.S. Al-Baqarah Q.S. Āli ‘Imrān Ikhlas Sabar Pemaaf
146 ayat 153 ayat 134

Ikhlas Sabar Pemaaf

Memahami Perilaku sesuai Al-


kandungan ayat Qur’an
Pengertian Sabar

❖ Secara bahasa, Sabar berasal dari bahasa Arab yakni diambil dari kata sobaro yasbiru,
artinya menahan. Secara istilah, sabar yakni ialah menahan diri dari berbagai macam
bentuk kesulitan, kesedihan atau dengan kata lain menahan diri dari hal yang tidak
disukai dan dibenci.

❖ Arti sabar secara lebih luasnya yakni adalah menahanan diri agar tidak mudah marah,
benci, dendam, tidak mudah putus asa, berkeluh kesah, melatih diri agar selalu
melakukan ketaatan dan membentengi diri untuk tidak melakukan perbuatan keji &
maksiat.
Pengertian Ikhlas

❖ Kata Ikhlas dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai: hati yang bersih (kejujuran);
tulus hati (ketulusan hati) dan kerelaan.

❖ Sedangkan dalam bahasa Arab kata ikhlas berasal dari kata khalasha yang mempunyai pengertian
adalah mengosongkan sesuatu dan membersihkannya.

❖ Secara etimologi, kata ikhlas dapat berarti membersihkan (bersih, jernih, suci dari campuran dan
pencemaran baik berupa materi ataupun nonmateri). Sedangkan secara terminologi, ikhlas
mempunyai pengertian kejujuran hamba dalam keyakinan atau akidah dan perbuatan yang hanya
ditujukan kepada Allah.

❖ Arti ikhlas adalah mengerjakan segala sesuatu yang telah digariskan oleh Allah dan Rasul-Nya
(ibadah) dengan penuh ketulusan semata-mata hanya untuk mendapat keridhaan-Nya, baik di
dunia maupun di akhirat.
Pengertian Pemaaf

❖ Pengertian Sifat pemaaf ialah salah satu sifat terpuji yang harus ada pada diri seorang
muslim, lawan dari sifat pemaaf yaitu sifat pendendam dan pemarah. Sifat pemaaf juga
merupakan suri tauladan yang dicontohkan Rasulullah Saw kepada umatnya agar saling
memaafkan.

❖ Pemaaf berarti orang yang rela memberi maaf kepada orang lain. Sikap pemaaf berarti sikap
suka memaafkan kesalahan orang lain tanpa sedikit pun ada rasa benci dan keinginan untuk
membalasnya. Dalam bahasa Arab sikap pemaaf disebut al-‘afw yang juga memiliki arti
penghapusan, ampun, atau anugerah.
DALIL IKHLAS

ِ‫اِاَّل اللا ِذين ََتب وا واَصلَحوا واعتصموا ِِبهللِ واَخلَصوا ِدي ن هم ِهلِل‬
ٰ ْ ُ َْ ْ ُ ْ َ ْ ُ َ َْ َ ْ ُ ْ َ ُْ َ ْ ۤ
‫ْي اَ ْجًرا َع ِظْي ًما‬ِ‫ت هللا الْمؤِمن‬
َْ ُ ُْ ِ ‫ؤ‬ْ ‫ي‬ ‫ف‬
َ ‫و‬‫س‬‫و‬ ‫ْي‬ِ
‫ن‬ ِ
‫م‬‫ؤ‬ْ
ُ َْ َ َْ ُ َ َ ‫م‬‫ل‬
ْ ‫ا‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫ك‬
َ ِ
‫ئ‬ ‫ل‬‫و‬ُ
‫أ‬ ‫ف‬
َ
)۱٤٦ :‫(النساء‬
Artinya: “Kecuali orang-orang yang bertaubat dan memperbaiki diri dan
berpegang teguh pada (agama) Allah dengan tulus ikhlas (menjalankan)
agama mereka karena Allah. Maka mereka itu bersama-sama orang yang
beriman dan kelak Allah akan memberikan pahala yang besar kepada orang-
orang yang beriman.” (Q.S. An-Nisa-’/4: 146)
DALIL MEMAAFKAN

ِ‫ظ والْعاف‬ ِ ِ ِ ۤ ِ ۤ ِ ِ ِ ‫ا‬


‫ْي َع ِن‬ َ
َ ْ َ َْ َ ْ ۤ‫ي‬ ‫غ‬ْ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ْي‬‫م‬ ‫اظ‬‫ك‬َ ‫ل‬
ْ ‫ا‬
‫و‬ ‫اء‬‫ر‬ ‫ض‬
‫ا‬ ‫ال‬
‫اا َ ا‬‫و‬ ‫اء‬ ‫ر‬ ‫س‬ ‫ال‬ ‫ِف‬ َ ْ ُ ُْ َ ْ ‫الل‬
‫ن‬ ‫و‬ ‫ق‬ ‫ف‬ ‫ن‬ ‫ي‬ ‫ن‬‫ي‬ ‫ذ‬
)۱۳٤ :‫نْي (ال عمران‬ ‫س‬ِ ‫ب املح‬ُّ ِ
‫ُي‬
ُ ‫هللا‬‫و‬ ِ
‫ااس‬ ‫ن‬ ‫ال‬
َْ ْ ُ ُ َ
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang berinfak, baik diwaktu lapang maupun
sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan
(kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat
kebaikan.” (Q.S. Ali ’Imran/3: 134)
DALIL BERSABAR

ِ ‫ه‬
‫صلوة ا ان‬ ‫ال‬
‫و‬ ِ
‫ب‬ ‫ص‬‫ل‬ ِ
‫ِب‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫ن‬ ‫ي‬ِ
‫ع‬ ‫ت‬‫اس‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫ن‬‫م‬‫ه‬
‫ا‬ ‫ن‬‫ي‬ ِ
‫ذ‬ ‫ا‬
‫هٰيَيُّ َها الل ْ َ َ ُ ْ ْ َ ْ ُ ْ ا ْ َ ا‬
)۱۵۳ :‫الصِِبيْ َن (البقرة‬
‫هللاَ َم َع ٰه‬

Artinya:“Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan


(kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh, Allah beserta orang-
orang yang sabar.”
(Q.S. Al-Baqarah/2: 153)
Hadits Tentang Ikhlas

‫ت‬ ‫ص‬ ‫ق‬


َ ‫ن‬
َ ‫ا‬‫م‬ ‫ال‬
َ ‫ق‬
َ ‫م‬‫ا‬‫ل‬ ‫س‬‫و‬ ِ
‫ه‬ ‫ي‬َ‫ل‬ ‫ع‬ ‫هللا‬ ‫ى‬ ‫ا‬
‫ل‬ ‫ص‬ ِ
‫هللا‬ ِ
‫ل‬‫و‬ ‫س‬ ‫ر‬ ‫ن‬‫ع‬ ‫ة‬
َ‫ر‬ ‫ي‬‫ر‬‫ه‬ ِ
‫ِب‬َ
‫أ‬ ‫ن‬ ‫ع‬
ْ َ َ َ ََ َْ ُ َ ُْ َ ْ َ َ ْ ْ َ
َ ْ ُ
ِ ‫ص َدقَةٌ ِمن م ٍال وما زاد هللا عب ًدا بِع ْف ٍو إِاَّل عِازا وما تَواضع أح ٌد ِه‬
‫لِل‬
ٰ َ َ َ َ ََ َ َْ ُ َ َ َ َ َ ْ َ
)‫إِاَّل َرفَ َعهُ هللاُ (رواه مسلم‬
Artinya: Dari Abu Hurairah r.a., dari Rasulullah saw. bersabda, "Tidaklah sedekah itu
mengurangi harta, dan tidaklah Allah menambah bagi seorang hamba dengan pemberian
maafnya (kepada saudaranya) kecuali kemuliaan (di dunia dan akhirat), serta tidaklah
seseorang merendahkan diri karena Allah kecuali Allah akan meninggikan derajatnya (di
dunia dan akhirat)."
(H.R. Muslim)
Hadits Tentang Sabar

‫صلاى هللاُ َعلَْي ِه‬ ِ‫ قَ َال رسوُل هللا‬،‫ب بن ِسنَا ْن ر ِضي هللا عْنه قَ َال‬ ِ ِ
َ
َ ُْ َ َ
ُ ُ َ َ ُ ْ ْ َ ُ َ ْ ‫َع ْن أ‬
‫ي‬ ‫ه‬ ‫ص‬ ‫َي‬‫ُي‬
ْ َ ‫ِب‬
‫ إِ ْن‬:‫ك ِِلَ َح ٍد إِاَّل لِلْ ُم ْؤِم ِن‬ ِ‫ عجبا ِِلَم ِر الْمؤِم ِن إِ ان أَمره ُكلُّه لَه خْي ولَيس َذل‬:‫وسلام‬
َ َ ْ َ ٌْ َ ُ ُ ُ َ ْ ْ ُ ْ ًَ َ َ َ َ
ِ َ
‫ص ٌْب فَ َكا َن َخ ًْْيا لَهُ (رواه‬ ‫اء‬
‫ر‬ ‫ض‬
َ ‫ه‬ ‫ت‬
ْ
َ ٌَ ََُ َ ُ ًَ‫اب‬ ‫أص‬ ‫ن‬
ْ ‫إ‬‫و‬ ، ‫ه‬َ‫ل‬ ‫ْي‬
‫ا‬ ْ ‫خ‬ ‫ن‬َ ‫ا‬ ‫ك‬
َ ‫ف‬
َ ‫ر‬ٌ ٌ ََ ُ َ َ ‫أ‬
‫ك‬
ْ ‫ش‬ُ ‫اء‬
‫ر‬ ‫س‬ ‫ه‬ ‫ت‬
ْ ‫اب‬ ‫ص‬
)‫مسلم‬
Artinya: Dari Abu Yahya, yaitu Shuhaib bin Sinan r.a., berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Amat
menakjubkan sekali keadaan orang mu’min itu, sesungguhnya keadaannya itu adalah merupakan
kebaikan baginya dan kebaikan yang sedemikian itu hanya untuk orang mu’min itu belaka: yaitu
apabila ia mendapatkan kelapangan hidup, lalu ia bersyukur, maka hal itu adalah kebaikan
baginya, sedang apabila ia ditimpa oleh kesukaran, dan ia bersabar, hal ini pun adalah kebaikan
baginya.” (H.R. Muslim)
Hadits Tentang Pemaaf
‫ا‬ ِ
:‫صلى هللاُ َعلَْيه َو َسل َم‬ ‫ا‬ ِ ِ ِ
َ ۤ ‫ال َر ُس ْوُل هللا‬
َ َ‫ ق‬:‫ال‬
َ َ‫َع ْن َعل ٍٰي َرض َي هللاُ َعْنهُ ق‬
ِ ِ ٍ
ُّ ‫أخ ََلق ِ ْف‬
‫الدنْيَا َو ْاَّلخَرة؟ أَ ْن تَ ْع ُف َو َع ام ْن‬ ِ َ ُّ
ْ َ ‫م‬ ‫ر‬ ‫ك‬
ْ ‫أ‬ ‫ى‬ ‫ل‬
َ َ ْ ‫أَََّل أَ ُدل‬
‫ع‬ ‫م‬‫ك‬ُ
)‫ك (رواه البيهقي‬ ِ
َ ‫ َوتُ ْعط َي َم ْن َحَرَم‬،‫ك‬ ‫ق‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ل‬ ِ
َ ‫ َوتَ َ َ ْ َطَ َع‬،‫ك‬
‫ص‬ َ ‫ظَلَ َم‬
Artinya: Ali ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda, “Maukah kalian aku
tunjukkan akhlak yang paling mulia di dunia dan di akhirat? Memberi maaf
orang yang menzalimimu, menyambung silaturahim orang yang
memutuskanmu, dan memberi orang yang menghalangimu.”
(H.R. Baihaqi)
Kandungan Q.S. An-Nisa’ Ayat
146 dan Q.S. Al-Baqarah Ayat
153
Kandungan Q.S. An-Nisa’ Ayat Kandungan Q.S. Al-Baqarah Ayat 153
146 ❖ Allah memerintahkan orang-orang yang beriman
untuk menjadikan shalat dan sabar sebagai
penolong dalam menghadapi cobaan hidup.
❖ Allah akan memberi pahala yang besar dan ❖ Dalam menghadapi cobaan dan kesulitan hidup,
menempatkan orang-orang munafik yang orang-orang yang beriman hendaknya
bertaubat dan memperbaiki diri menyertakan Allah dalam mengatasinya.
sebagaimana tempat orang-orang mu’min ❖ Allah mencintai orang-orang yang sabar dan mau
di surga. menjadikan kesabaran sebagai salah satu sikap
❖ Amal perbuatan manusia harus dilakukan yang diperlukan dalam menghadapi cobaan,
ikhlas karena Allah swt. tanpa adanya rasa kesedihan, dan kesulitan hidup.
pamrih dan riya atau pamer, karena ❖ Allah memberikan gambaran bahwa kesabaran
keikhlasan inilah amal perbuatan manusia akan membawa kebaikan dan kebahagiaan hidup,
diterima oleh Allah swt. dan diberi balasan sehingga tidak ada alasan bagi orang-orang yang
berupa pahala yang besar. beriman untuk larut atau sedih dalam cobaan
atau ujian hidup.
Kandungan Q.S. Ali ’Imran Ayat
134 dan Hadits Tentang Ikhlas

Kandungan Q.S. Ali ’Imran Ayat 134


❑ Orang yang mengaku bertaqwa harus Kandungan Hadits tentang Ikhlas
membuktikan diri dengan membiasakan diri
menafkahkan hartanya di jalan Allah, baik di ❑ Orang Islam yang ikhlas dalam berbuat,
termasuk menafkahkan harta kepada
kala memiliki kelebihan harta maupun ketika keluarganya, maka amal perbuatannya
tidak memiliki kelebihan harta. tersebut dinilai sebagai sedekah.
❑ Allah menyanjung orang-orang yang mampu
menahan amarah dan bersedia memaafkan ❑ Orang yang berjihad, beribadah, dan
berhijrah (melakukan perbaikan diri demi
kesalahan orang lain.
kebaikan) dengan mengharapkan
❑ Allah memerintahkan orang-orang yang sanjungan, upah, atau niatnya bukan
bertaqwa untuk berbuat kebaikan kepada karena Allah swt., maka orang tersebut
orang-orang yang pernah berbuat salah atau tidak mendapatkan apa-apa di sisi Allah.
menyakitinya.
Kandungan Hadits Tentang
Sabar dan Pemaaf

Kandungan Hadits tentang Sabar


❑ Kesabaran seseorang akan semakin meningkat apabila
ia berusaha meningkatkan kesabaran dengan Kandungan Hadits tentang Pemaaf
berperilaku sabar dalam menghadapi permasalahan
hidup, termasuk ketika bershadaqah kepada orang- ❑ Seseorang tidak emosional dalam menyikapi
orang yang meminta shadaqah. perilaku orang-orang di sekitarnya, meskipun
❑ Seseorang yang ditimpa musibah harus sabar dan ia dihina atau disakiti, biasanya ia tidak
ikhlas dalam menjalaninya, dengan mengharap membalas dengan balasan yang serupa atau
bahkan yang lebih kejam, namun ia akan
pertolongan dan ridha dari Allah swt.
melapangkan hati untuk senantiasa memberi
❑ Orang-orang mu’min harus hidup berbaur atau
maaf.
berinteraksi dengan masyarakat sekitar atau orang-
orang di daerah lain. Saat berbaur ini biasanya terdapat ❑ Allah akan memuliakan orang-orang yang
orang-orang yang berbuat buruk, maka hendaklah mempunyai sifat pemaaf. Dengan mempunyai
orang-orang mu’min itu tetap sabar dalam sifat pemaaf ini, maka Allah akan mengangkat
menjalaninya, tetapi tetap dengan memberikan derajat mereka dalam kehidupan sehari-hari.
nasihat atau mengajak ke jalan kebaikan. Sabar dalam
posisi ini akan dibalas Allah dengan pahala yang besar.
Perilaku Ikhlas

Ikhlas menurut bahasa tulus hati, membersihkan hati, dan


memurnikan niat. Menurut istilah mengerjakan amal ibadah dengan
niat hanya kepada Allah karena bertujuan mengharap ridha Allah.
Langkah yang dilakukan ulama untuk menghindari riya
❑Menghadirkan sikap muraqabah (selalu diawasi oleh Allah SWT)
❑Menumbuhkan keyakinan dalam hati bahwa riya menghapus amal
ibadah
❑Mengambil hikmah dari setiap balasan atas perilaku
❑Banyak berzikir
❑Takut murka Allah
❑Memperbanyak ibadah sirri (tersembunyi)
Perilaku Sabar dan Pemaaf
Dalam ajaran Islam, penerapan sabar
dikelompokan menjadi 4 macam.
Ada tingkatan manusia yang
• Sabar menjaga diri dari perbuatan yang dilarang
berkaitan dengan pemaaf oleh Allah
❖ Orang yang mampu menahan amarahnya
• Sabar didalam menahan kesusahan hidup,
❖ Orang yang memafkan
musibah, cobaan, dan penderitaan
❖ Orang yang tetap berbuat baik kepada
• Sabar dari kesulitan dalam menjalankan perintah
orang yang pernah melakukan kesalahan
agama karena tekanan dari orang lain
atau menyakiti dirinya
• Sabar menghadapi hambatan, ujian, dan rintangan
dalam mencapai keinginan dan cita-cita

Anda mungkin juga menyukai