(Perbaikan) Motivasi Belajar - Kelompok 5
(Perbaikan) Motivasi Belajar - Kelompok 5
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan
Disusun Oleh:
KELOMPOK 5
210016301002 NUR FITRIANI DWI FEBRIANTI
210016301004 NURFITRAH TUWO
A. Latar Belakang
Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan. Tujuan dapat
diartikan sebagai suatu usaha untuk memberikan rumusan hasil yang diharapkan
pengajaran salah satunya adalah terlihat dari prestasi belajar yang diraih peserta
didik. Dengan prestasi yang tinggi, para peserta didik mempunyai indikasi
berpengetahuan yang baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi peserta
didik adalah motivasi. Dengan adanya motivasi, peserta didik akan belajar lebih
keras, ulet, tekun dan memiliki dan memiliki konsentrasi penuh dalam proses
belajar pembelajaran. Dorongan motivasi dalam belajar merupakan salah satu hal
dengan mengetahui hasil-hasil yang sudah dicapai maka peserta didik akan lebih
belajar dapat lebih optimal karena peserta didik tersebut merasa termotivasi untuk
meningkatkan prestasi belajar yang telah diraih sebelumnya. Biggs dan Tefler
motivasi atau tiadanya motivasi belajar akan melemahkan kegiatan, sehingga mutu
prestasi belajar akan rendah. Oleh karena itu, mutu prestasi belajar pada peserta
didik perlu diperkuat terus-menerus. Dengan tujuan agar peserta didik memiliki
motivasi belajar yang kuat, sehingga prestasi belajar yang diraihnya dapat optimal.
Motivasi belajar yang dimiliki peserta didik dalam setiap kegiatan pembelajaran
sangat berperan untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam mata
akan memperoleh hasil belajar yang tinggi pula, artinya semakin tinggi
motivasinya, semakin intensitas usaha dan upaya yang dilakukan, maka semakin
tinggi prestasi belajar yang diperolehnya. Oleh karena itu, dalam proses pengajaran
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Motivasi Belajar
memicu timbulnya rasa semangat dan juga mampu merubah tingkah laku manusia
atau individu untuk menuju pada hal yang lebih baik untuk dirinya sendiri. Menurut
yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar seseorang tersebut
hasil dan tujuan tertentu. Sedangkan, Menurut (Winkel, 2004), mengatakan bahwa
motivasi adalah daya penggerak di dalam diri orang untuk melakukan aktivitas-
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling”
dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang
dikemukakan Mc. Donald ada tiga elemen penting yaitu sebagai berikut:
1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap
manusia.
2. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa atau “feeling”, afeksi seseorang.
3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini
sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi, yaitu tujuan. Motivasi memang
daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang
menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat
tercapai. Motivasi adalah perubahan dalam diri atau pribadi seseorang yang ditandai
belajar adalah suatu dorongan atau daya penggerak dari dalam diri individu yang
memberikan arah dan semangat pada kegiatan belajar, sehingga dapat mencapai
tujuan yang dikehendaki. Jadi peran motivasi bagi siswa dalam belajar sangat
Ada tiga fungsi motivasi menurut (Hamalik, 2003), yaitu sebagai berikut :
seseorang mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Fungsi motivasi menurut
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang
melepaskan energi.
pemenuhan kebutuhan
demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan
sesuai tujuannya.
bagi tujuan.
dan menentukan seseorang. Dalam hal ini adalah siswa, yaitu untuk melakukan
Orang termotivasi dapat dilihat dari ciri-ciri yang ada pada diri orang tersebut.
Berikut ini akan diuraikan beberapa pendapat tentang ciri-ciri dalam motivasi
belajar siswa:
sekolah.
sebagai berikut:
Dari beberapa ciri-ciri motivasi menurut para ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukan hasil yang baik.
Dengan kata lain bahwa dengan adanya usaha yang tekun, menunjukan
pembelajaran akan berhasil dan seseorang yang belajar itu dapat mencapai prestasi
yang baik.
D. Komponen Motivasi
daya manusia melalui kegiatan pengajaran. Salah satu faktor dari dalam diri yang
dari kegiatan belajar. Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang
seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu. Misalnya kekuatan dalam hal
terhadap sesuatu.
individu.
Sejalan dengan apa yang telah diuraikan di atas Hoy dan Miskel dalam
sendiri yaitu suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan, dan
motivasi yaitu (a) kebutuhan, (b) dorongan, dan (c) tujuan. Kebutuhan terjadi bila
individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan yang ia
rangka memenuhi harapan. Sedangkan tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh
seorang individu. Tujuan tersebut mengarahkan perilaku, dalam hal ini perilaku
belajar. Kekuatan mental atau kekuatan motivasi belajar dapat diperkuat dan
dikembangkan. Interaksi kekuatan mental dan pengaruh dari luar ditentukan oleh
sangat penting dipraktikkan untuk terus dijaga sehingga motivasi siswa terpelihara
1. Attention (perhatian) yaitu dorongan rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu seseornag
ini muncul karena dirangsang melalui elemen-elemen baru, aneh, lain dengan
pembelajaran, kebutuhan dan kondisi siswa. Ada tiga strategi yang dapat
berikut:
a. Sampaikan kepada siswa apa yang akan dapat mereka lakukan setelah
pengalaman berhasil.
berhasil.
tangan siswa.
mencapai tujuan serupa. Ada sejumlah strategi untuk mencapai kepuasan, yaitu
sebagai berikut:
yaitu:
a. Attention (Perhatian)
Perhatian peserta didik muncul karena didorong rasa ingin tahu. Oleh
sebab itu, rasa ingin tahu ini perlu mendapat rangsangan, sehingga peserta
didik akan memberikan perhatian selama proses pembelajaran. Rasa ingin tahu
tersebut dapat dirangsang melalui elemen-elemen yang baru, aneh, lain dengan
pembelajaran, hal ini dapat menstimulus rasa ingin tahu peserta didik. Namun,
menjaga efektifitasnya.
b. Relevance (Relevansi)
kebutuhan dan kondisi peserta didik. Motivasi peserta didik akan terpelihara
apabila mereka menganggap bahwa apa yang dipelajari memenuhi kebutuhan
motif pribadi, motif instrumental dan motif kultural. Motif nilai pribadi
keberhasilan lebih lanjut. Sedangkan nilai kultural yaitu apabila tujuan yang
ingin dicapai konsisten atau sesuai dengan nilai yang dipegang oleh kelompok
yang diacu peserta didik, seperti orang tua, teman, dan sebagainya.
berinteraksi secara positif dengan lingkungan. Prinsip yang berlaku dalam hal
diterima, baik yang berasal dari dalam maupun luar individu. Untuk
PENUTUP
A. Kesimpulan
Motivasi adalah sebuah dorongan atau suatu alasan yang djadikan sebagai
tujuan atau motto hidup tertentu. Salah satu faktor dari dalam diri yang
belajar. Munculnya motivasi tidak semata-mata dari diri siswa sendiri tetapi
guru harus melibatkan diri untuk memotivasi belajar siswa. Adanya motivasi
Motivasi belajar dapat muncul apabila siswa memiliki keinginan untuk belajar.
Oleh karena itu motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik harus ada pada diri
secara optimal. Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat
non intelektual. Seseorang yang mempunyai intelegensi yang cukup tinggi, bisa
B. Saran
Sardiman, A., M. 2001. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Hamzah, B,. U. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara.
Winkel, W., S. 2004. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Angkowo R. dan A. Kosasih. 2017. Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta :
PT. Grasindo.
Keller, J.M.,& Kopp, T. W. (2017). Application of the ARCS Model of mtivatioonal
design. In C. M Reigeluth (Ed.), Instructinal theories in action: Lessn
Illustrating selected theories and model. Hillsdale, NJ: Lawrence
Earlbaum Associates.
Kompri. (2016). Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa. Bandung: PT
Rosda Karya.
Madaina, Mekka Jamil. 2019. Optimalisasi Model ARCS Dalam Pembeljaran
Saintifik Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik pada
Peminatan Mata Pelajaran Geografi D Kelas Mateatika Ilmu Alam.
Indonesia Jounal of Science Education (IJIS Edu). 1 (1)
Syah, Muhibbin. (1999). Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung:
PT Remaja.
Sardiman, AM. (2006). Integrasi dan Motivasi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Slameto. (1991). Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bumi
Aksara.