Anda di halaman 1dari 2

1. Hak Asasi manusia adalah hak yang kita peroleh dari lahir sampai dengan kita mati.

Hak asasi manusia sendiri diperjuangkan sejak pasukan Raja Cyrus the Greath, raja
Persia Kuno pada tahun 539 M berhasil menaklukan Babylon dan membebaskan para
budak kemudian memberikan kebebasan kepada mereka untuk memilih agamanya
masing masing, selain itu membangung persamaan ras juga dia lakukan pada saat itu.
Kemudian keputusannya itu dicatat dalam prasasti berbentuk silinder tanah liat dalam
bahasa Akkadia menggunakan aksara runcing disebut sebagai Cyrus Cylinder yang
kemudian di tejemahkan ke dalam 6 bahasa resmi yang di tetapkan PBB dan dinyatakan
sebagai piagam hak asasi manusia pertama di dunia. Pada tahun 1950 Dewan Umum
PBB mendeklarasikan Universal Declaration of Human Right yang berisi berisi tentang
hak yang tidak dapat diganggu gugat dan dicabut oleh siapapun terkait hak sebagai
manusia. Perlu diingat bahwa sejarah Hak Asasi Manusia di Indonesia ini tidak akan
pernah lepas dari sejarah yang muncul di dunia yang di jabarkan tadi. Indonesia sendiri
mulai menyadari betapa pentingnya Hak Asasi Manusia Jauh sebelum kemerdekaan itu
ada terbukti dari kemunculan organisasi organisasi kemanusiaan yang menjunjung
tinggi HAM seperti Pergerakan Nasonal Budi Oetomo, Sarekat Islam, Indesche Partij,
Perhimpunan Indonesia, Partai Nasional Indonesia (1908-1945). Setelah kemerdekaan
hingga sekarang HAM yang kita peroleh saat ini sudah diatur secara tertulis dalam
UUD 1945 dalam pasal 27-34.
2. Budaya politik di Indonesia sangat jauh dari aspek buadaya politik yang seharusnya
melandasi budaya politik. Dimana tidak adanya sifat apatis dalam diri masyarakat kita
terhadap kebijakan yang diambil dan keputusan yang diterapkan karena notabennya
politik diIndonesia itu dikendalikan oleh kaum elite dan sebagai rakyat biasanya kita
hanya menjadi penonton saja, politik uang dan kampanye yang meriah untuk menarik
simpatisan itu sepertinya hal yang lumrah setiap kali pesta demokrasi berlangsung.
Tidak adanya budaya politik mobilisasi dimana adanya kemauan untuk merubah sistem
demokrasi yang selama ini di budayakan yang pada dasarnya jauh dari harapan
kebaikan untuk bangsa dan negara. Namun seiiring beralannya waktu masyarakat
Indonesia sudah mulai menerapkan budaya politik partisipatif dimana masyarakat saat
ini sudah mulai aktif ikut dalam keputusan yang diambil dan juga ikut dalam kebijakan
yang dirasa kurang tepat dengan mempertimbangkan keadilan tanpa diskriminasi di
dalamnya.
3. Bentuk partisipasi politik melembaga itu adalah segala bentuk keikutsertaan seseorang
dalam politik dimana dia dalam hal ini terjun langsung ke dalam dunia politik itu dan
ada dukungan lembaga tertentu di belakangnya. Contohnya seorang calon legislatif
yang ingin mencalonkan dirinya menjadi anggota DPR dan menjabat maka ini bentuk
dari suatu partisipasi politik melembaga dimana dia nanti akan masuk ke dalam suatu
lembaga yaitu Dewan Perwakilan Rakyat dan akan melakukan kegiatan politik di dalam
lembaga itu. Sedangkan partisipasi politik tidak melembaga adalah segala bentuk
kegiatan politik yang dilakukan atas dasar kesadaran dan kemauan untuk melakukan
suatu tindakan politik demi kepentingan bersama. Dalam hal ini kegiatan yang
mengambarkan partisipasi tidak melembaga adalah mengadakan demonstrasi, pawai,
aksi damai, rapat umum, dan mimbar bebas yang di atur dalam UU no.09 thn 1998, ada
juga contoh lain seperti ikut serta dalam pemilu yang dilakukan dan masih banyak lagi
bentuk partisipasinya.
4. Menurut weber dia menetapkan bahwa birokrasi yang baik itu adanya functioning of
authority (fungsi kekuasaan) yang tebagi menjadi 3 Traditionally authority,
Charismatic authority, dan Rational-legal authority di Indonesia sendiri yang diterapkan
itu adalah yang ketiga Rational-legal authority dimana kekuasaan yang didapatkan dari
kemampuan individu itu sendiri. Selanjutnya sistem hirarki yang ketat dalam hal ini
maksudnya adanya pembagian jabatan dan wewenang antara satu orang dengan yang
lainnya ini di dijalankan di Indonesia dimana di setiap lembaga yang ada pasti ada
tingkatan jabatan dan sistem yang mengatur untuk bisa melakukan suatu diskusi ke
jabatan yang lebih tinggi di atasnya. Selain itu juga adanya pembagian kerja yang jelas
juga sangat penting menurutnya ini juga di terapkan di Indonesia dimana adanya
pembagian tanggung jawab seperti hal nya pembagian tanggung jawab bagi para
menteri dimana menteri pendidikan akan fokus memperhatikan bagaimana pendidikan
di Indonesia dijalankan dan sebagainya. Kekuasaan yang memusat dengan tetap
mementingkan aturan yang diterapkan dalam sebuah birokrasi juga menjadi salah satu
tipe idel dari sebuah birokrasi, ini juga di terapkan di Indonesia contohnya walaupun
menteri pendidikan memiliki fokus tanggung jawab terhadap pendidikan tapi setiap
keputusan yang diambil hendaknya atas persetujuan presiden. Sistem birokrasi adalah
sistem tertutup hal yang menurut weber ideal dalam birokrasi ini tidak di terapkan di
Indonesia karena setiap keputusan dan kebijakan yang diambil akan di publikasikan dan
di nilai oleh masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai