Anda di halaman 1dari 12

HERNIA DIAFRAGMATIKA KONGENITAL (HDK)

Suciati Hambali*
*Bagian Bedah Fakultas Kedokteran UMI

PENDAHULUAN terdapat pada 20% pasien hernia.(1, 2, 3)


Terdapat dua tipe hernia diafragmatika Penggunaan secara luas USG di obstetric
kongenital yaitu: meningkatkan frekuensi diagnosis antenatal
1. Hernia Bochdalek Yaitu terdapatnya HDK yang dapat memperlihatkan viscera
lubang pada bagian posterolateral dalam rongga dada. Tiga gambaran yang
diafragma sisi kiri. Biasanya lambung mudah di deteksi adalah polihidramnios,
dan usus halus masuk ke kavum toraks. pergeseran mediastinum dan tidak adanya
2. Hernia Morgagni Jenis hernia ini stomach buble dalam abdomen. Harus
biasanya di belakang sternum sisi ditelusuri lebih lanjut untuk organ abdomen
kanan. Hati dan usus halus masuk ke dalam rongga dada. Polihidramnios terdapat
rongga dada. pada 80% kehamilan dengan HDK dan
Hernia diafragmatika kongenital outcomenya buruk.(4, 5)
adalah malformasi yang ditandai oleh defek Setelah lahir, bayi yang mengalami
foramen Bochdalek di bagian posterolateral HDK berat memperlihatkan gejala
diafragma dimana visera abdomen masuk ke distress pernapasan (sianosis, takipnea
toraks melalui foramen tersebut, sejak masa dan penonjolan sternum). Beberapa bayi
kehidupan janin. Menurut laporan, insiden mengalami sianosis, takipnea dan grunting
hernia diafragmatika congenital bervariasi respiration setelah lahir beberapa menit atau
yaitu 1 dari 2200 kelahiran sampai 1 diantara beberapa jam kemudian. Pemeriksaan fisik
5000 kelahiran. Polihidramnosis terdapat memperlihatkan abdomen scaphoid, diameter
pada 20% kehamilan yang melahirkan anak anteroposterior thoraks meningkat, dan
penderita HDK dan 50% kehamilan yang pergeseran mediastinum. Bunyi pernapasan
mengandung janin dengan HDK akan lahir tidak ada pada lokasi yang terkena, Pada 10
mati. 80% hernia diafragma dilaporkan % sampai 20 % kasus, akan memperlihatkan
terjadi pada sisi kiri dan 20% pada sisi kanan. gejala pada jam-jam pertama setelah lahir.(2, 3)
HDK bilateral jarang terjadi. Ukuran defek Diagnosis HDK dibuat setelah lahir
bervariasi, mulai dari yang kecil berdiameter dengan foto polos thoraks dan abdomen
2-3 cm sampai ukuran sangat besar yang dimana akan terlihat loop usus yang berisi
hampir mengenai satusisidiafragma. Biasanya udara dalam cavum thorax. Margin diafragma
di sekitar defek terdapat cincin muscular yang tidak terlihat, mediastinum bergeser ke sisi
sering tertutup oleh peritoneum di bagian yang berlawanan, dan hanya sebagian kecil
posteromedialnya. Kantong hernia yang paru-paru yang terlihat pada sisi yang terkena.
terdiri dari pleura dan peritoneum dilaporkan
Tingkat kematian bayi yang lahir dengan dada dengan rongga perut tetapi membiarkan
HDK tinggi walaupun perawatan perinatal kanal perikardioperitoneal berjalan pada
sudah optimal. Tingginya tingkat kematian kedua sisi esofagus.(3, 6)
pada HDK disebabkan oleh hipolasia paru dan Pada kehamilan minggu ke 5,
hipertensi pulmoner persisten. Sekarang ini, pleuroperitoneal terbentuk dan
strategi penatalaksanaan yang baru seperti menghubungkan akar kosta ke 12 dengan
permissive hiperkapnia, ventilasi frekuensi ujung kosta 7-12. Membran pleuroperitoneal
tinggi, oksigenasi membrane ekstrakorporeal, tumbuh ke ventral untuk bergabung dengan
dan delayed surgical repair telah digunakan margin posterior septum transversum dan
dalam penanganan pasien-pasien HDK yang mesenterium dorsal esofagus. Oleh karena
beresiko tinggi dimana ini memberikan itu, pada kehamilan minggu ke 6-7 kanal
harapan untuk meningkatkan harapan hidup. pleuroperitoneal akan tertutup, kanal kanan
(1, 2, 3)
dulu baru kanal kiri. Mesenterium esofagus
memadat untuk membentuk krura kanan dan
EMBRIOLOGI DAN ANATOMI krura kiri diafragma dan mesoderm dinding
Embriologi tubuh akan membentuk rim otot diafragma.
Diafragma berasal dari 4 struktur Defek diafragma posterolateral diduga
embrionik yaitu septum transversum, disebabkan oleh kegagalan penutupan kanal
membran pleuroperitoneal, mesoderm kulit, pleuroperitoneal yang menyebabkan kanal
dan mesenkim esofagus. Setelah kepala tetap terbuka ketika usus sudah masuk ke
janin terbungkus pada minggu ke 4-5, maka rongga perut pada minggu 10 kehamilan.
septum transversum membentuk lapisan Sebagian usus dan visera lainnya masuk ke
semisirkular yang memisahkan hati dengan toraks dan akan menekan paru yang sementara
jantung. Septum transversum tidak menutup berkembang dan mengeser mediastinum ke
secara komplit untuk memisahkan rongga kontralateral. Ini akan menekan jantung dan
juga paru-paru di sisi kontralateral.(3, 4, 6)
Anatomi(14, 15, 16)
Diafragma adalah struktur otot dan
tedon yang memisahkan rongga dada
dengan rongga perut. Bagian tengah/sentral
diafragma adalah tendon yang dikelilingi
oleh lingkaran otor (muscular rim) di bagian
luarnya serta krura diafragmatika kanan dan
kiri. Krura diafragma kanan dan kiri adalah
dua pita otot yang masing-masing berasal dari
korpus vertebra L1-L3 dan L1-L2. Kedua pita
otot ini berakhir pada (berinsersio) diafragma
dorsomedial.
Diaphragma thoracica terdiri dari:
1. Pars muscularis terletak di bagian luar.
Terbagi menjadi (1) pars sternalis, (2)
pars costalis, dan (3) pars lumbalis.
Ketiga bagian ini melekat pada centreum
tendineum. Gambar 3. Diafragma dan otot-otot dinding
2. Pars sternalis melekat pada permukaan poisterior abdomen
dorsal processus xiphoideus. Di antara pars costalis dan pars
Pada setiap sisi terdapat sebuah lumbalis terdapat celah dinamakan trigonum
lubang berbentuk segitiga, disebut trigonum costolumbalis. Hiatus aorticus dibentuk oleh
sternocostalis yang dibentuk oleh pars crus mediale sinister dan dexter, letaknya
sternalis dan pars costalis. Lubang ini dilalui setinggi vertebra Th. 12-L1. Disebelah ventral
oleh vasa epigastica superior dan pembuluh hiatus aorticus agak ke kiri terdapat foramen
lymphe. Pada lubang ini sering terjadi hernia oesophageum setinggi vertebra Th. 10 dilalui
diafragmatica. oleh oesophagus dan N. Vagus.
Foramen vena cava yang dilalui
oleh vena cava inferior terletak setinggi
vertebra Th. 8, sebelah anterior foramen
oesophageum agak ke kanan. Vena azygos
dan nn. splanchnici berjalan melawati celah
yang terdapat di antara crus mediale dan crus
intermedius. Antara crus intermedius dan
crus lateral terdapat celah yang dilalui oleh
truncus simpaticus.

Gambar 2. Dinding anterior dada dilihat dari dalam


INSIDEN Hernia Morgagni disebabkan oleh
HDK sering mengakibatkan distress kegagalan fusi (penyatuan) bagian sternal
pernapasan neonatal dengan insiden antara dan bagian krural diafragma. Pada lokasi
1:2000 sampai 1:5000 bayi yang lahir hidup. yang dilintasi oleh arteri epigastrika superior.
80-90 % hernia diafragmatika kongenital Hernia Morgagni berkaitan dengan penyakit
terjadi pada sisi kiri. Kantung dan sakkus jantung kongenital dan trisomi kromosom
hernia hanya terdapat pada 20% kasus. 21. Terdapat varian hernia retrosternal yang
Hernia retrosternal disebut hernia Morgagni berkaitan dengan pentalogy Cantrell yaitu
sangat jarang terjadi yaitu hanya sekitar 2-6% omphalokel, inferior sternal cleft, defek
dari seluruh defek diafragma.(7, 8, 9) jantung berat (misalnyaectopiacordis), hernia
diafragmatika dan defek perikardial. Varian
ini disebabkan oleh kegagalan pembentukan
ETIOLOGI
septum transversum pada masa embrio.(3, 6, 13)
Etiologi pasti HDK belum diketahui
tetapi diduga gangguan pembentukan
PATOLOGI DAN PATOFISIOLOGI
membran pleuroperitoneal. Pada minggu-
minggu pertama pembentukannya, kavum Hernia diafragmatika kongenital
pleura dan kavum peritoneum bersatu melalui patofisiologinya cukup kompleks. Hipoplasia
sepasang kanal pleuroperitoneal. Pada paru adalah konsekuensi langsung dari
minggu ke delapan, kavum pleura berpisah kompresi paru yang sementara berkembang
dari kavum peritoneal dengan terbentuknya oleh viscera hernia. Derajat atau beratnya
membran pleuroperitoneal. Apabila hipoplasia paru tergantung pada lamanya dan
membran pleuraperitoneal gagal terbentuk, waktu herniasi viscera ke dalam rongga dada.
maka penutupan kanal pleuroperitoneal Hipoplasia lebih berat pada sisi yang terkena
tidak komplit maka terjadilah defek tetapi terjadi pada kedua sisi. Pertukaran gas
diafragma posterolateral. Hipotesis terbaru pada paru-paru yang kecil tersebut sangat
telah muncul berdasarkan model HDK pada kurang karena berkurangnya area fungsional,
tikus yang terpajan nitrofen. Pemeriksaan berkurangnya cabang-cabang bronkus,
dengan mikroskop elektron pada tikus yang berkurangnya jumlah alveoli matur, dan
terpajan nitrofen menunjukkan bahwa HDK defisiensi surfaktan. Alveoli paru pada HDK
disebabkan oleh gangguan pembentukan immatur dan septum intraalveolar menebal.
“posthepatic mesenchymal plate” dimana Pada vaskularisasi paru terjadi peningkatan
lempeng ini juga berperan untuk penutupan otot pada dinding arteriol Karena vaskuler
kanal pleuroperitoneual. Walaupun pernah paru banyak mengandung otot maka terjadi
dilaporkan kasus yang bersifat familial hipertensi pulmoner, dan akhirnya gagal
(genetik), tetapi pada umumnya kasus HDK pernapasan akut. Hipoplasia ventrikel
bersifat sporadik. HDK berkaitan dengan kiri juga terdapat pada HDK dan semakin
trisomi kromosom 18, 21, dan 22 tetapi memperburuk fungsi kardiopulmoner.(3, 10)
etiologi genetiknya yang spesifik belum Paru hipoplastik pada pasien HDK
diketahui.(3, 6) secara fungsional immatur dan tidak mampu
melakukan pertukaran gas yang adekuat. Anamnesa
Pada kebanyakan kasus, fungsi alveoli • Keluhan Utama: sesak napas
tidak optimal sehingga akan cepat terjadi • Anamnesis Terpimpin :
hipoksemia, hiperkapnea dan asidosis.
Dialami sejak ±7 bulan yang lalu (usia
Arteri paru yang mengalami muskularisasi
9 bulan), tidak terus-menerus, memberat jika
cepat mengalami vasokonstriksi sebagai
menangis dan bermain. Demam (-), Batuk
respon terhadap tekanan oksigen yang
(-), mual (-), muntah (-), riw. Demam (-). Riw.
rendah dan asidosis. Respon vasokonstriksi
Berobat sebelumnya di dokter anak di Palopo.
yang semakin bertambah dan menetap ini
BAB : Biasa
akan mengakibatkan hipertensi pulmoner.
Hipertensi pulmoner pada bayi dengan HDK BAK : Lancar
akan menyebabkan kembali ke pola sirkulasi Pemeriksaan Fisis
janin yaitu rightto left shunting melalui duktus Status Generalis : sakit sedang/gizi cukup/
arteriosus dan foramen ovale. Juga terjadi sadar
shunting pada paru. Right to left shunting Tanda Vital: HR : 100 x/mnt
lebih lanjut akan mengurangi pertukaran gas
P : 32 x/mnt
sehingga semakin memperberat hipoksia,
S : 36,5 0C
hiperkapnea, dan asidosis. Lingkaran proses
ini akan terus berlanjut dan akhirnya dengan Status Lokalis
cepat akan mengakibatkan hipotensi, syok Thorax
dan gagal/henti kardiopulmoner.(10) • I : pergerakan hemithorax kanan = kiri
Hernia Morgagni tidak menimbulkan • P : NT(-), MT(-), fokal fremitus kiri=kanan
problem patofisiologi seperti pada defek • P : sonor kiri= kanan, batas jantung atas:
diafragma posterolateral. Obstruksi ICS III, bawah: ICS VI, kiri: 1 jari dari
gastrointestinal atau iskemia dan midclavikula (S), kanan: 2 jari dari
perkembangan patofisiologinya adalah parasternal dextra
• A : BP; bronkovesikular ki= ka, Rh-/-,
gambaran klinik dari lesi ini apabila
Wh-/-
simptomatik.(3, 10)
• bising usus (+) hemithorax (S)
Abdomen
LAPORAN KASUS
• I : datar, ikut gerak napas, darm cuntour
NAMA : An. J (-), darm stefung (-)
UMUR : 1 tahun • A : Peristaltik (+)
JK : Laki-Laki • P : NT (-), MT (-)
MRS : 07 /07 /2009 • P : Nyeri ketok (-), tympani
RM : 39 42 48
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Darah Rutin (07/07/09): Darah Rutin (07/07/09):
• WBC : 15,23 x 103/mm3 • CT : 5’30”
• RBC : 5,31 x 106/mm3 • BT : 2’00”
• HGB : 13,8 g/dL • PT : 9.5’
• HCT : 40,9 % • APTT : 21.0’
• PLT : 414.000/mm3 Kimia Darah (07/07/09)
• GDS : 75 mg/dl
• SGOT : 42 u/L
• SGPT : 22 u/L
• Ur/Cr : 26/0.3
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Foto Thorax AP/ Lateral(06/07/09): Kesan: hernia diafragmatika
• Tampak bayangan loop-loop usus • DD/: Hernia bochdalek, hemia
memasuki dan memenuhi hemithorax diafragmatika (S), hernia morgagni
kiri disertai dengan pendesakan organ- Usul: barium follow through, CT-Scan thorax.
organ mediastinum ke kanan dan
tampak jantung mendesak ke posterior HASIL ECHOCARDIOGRAFI 13/07/09
• Cor sulit dinilai
• Fungsi sistolik LV normal
• Sinus dan diafragma kanan baik:
• Intracardiac normal
difragma kiri sulit dinilai, sinus kiri
tidak tervisualisasi
• Tulang-tulang intak DIAGNOSIS
Hernia Diafragmatica Congenital Sinistra.

LAPORAN OPERASI

- insisi transversal subcostal kiri ±10 cm

- Buka fascia otot rectus, obliquus externus & internus transversus abdominus
- Buka peritoneum
- Tampak gaster, lakukan eksplorasi

- Tampak colon transversum, ascendens, caecum & usus halus sampai ligamentum treitz,
masuk ke dalam defek diafragma kiri posterior.

- Reposisi isi hernia, jahit defek diafragma ±3-4 cm 2 lapis


- Kontrol perdarahan, aspirasi udara hemithorax kiri sampai habis
- Jahit dinding abdomen lapis demi lapis.

DAFTAR PUSTAKA 7. Gallot D. Prenatal detection and outcome


1. Puri P. Congenital Diaphragmatic of congenital diaphragmatic hernia: a
Hernia and Evantration. Chapter 13, French registry-based study. [on line]
In Pediatric Surgery, Springer Surgery 2009 January 03th. [7 screen]. Available
Atlas Series. Germany:Springer-Verlag from: URL: http//www.interscience.
Berlin Heidelberg. 2006. p. 115-124. wiley.com.
2. Rush. The Diafragmatic Hernia, Newborn 8. Duarte Ignacio. Congenital
High Risk. [on line] 2009 January 03th. diaphragmatic hernia. [on line] 2009
[5 screen]. Available from: URL: http// January 03th. [3 screen]. Available from:
www.rush.edu.com. URL: http//www.escuela.med.puc.com.
3. Bambini Daniel A. Diaphragmatic 9. Alvarez Alejandro, et all. Congenital
Anomalies, Chapter 72. In Vademecum diaphragmatic hernia: A case report of
Pediatric Surgery. USA, Texas: Landes late filling. [on line] 2009 January 03th.
Bioscience. 2000. p. 325-332. [7 screen]. Available from: URL: http//
4. Kattan Javier. Congenital Diaphragmatic www.scielo.com.
Hernia:Border Basic Science and 10. Hackam David J., Newman Kurt, and Ford
Clinical. [on line] 2009 January 03th.[14 Henri R. Congenital Diaphgragmatic
screen]. Available from: URL: http// Hernia, Respiratory system, Chapter 38.
www.scielo.com. Pediatric Surgery. In Schwartz Manual of
5. Gratacos. Congenital Diaphragmatic Surgery. USA: McGraw-Hill Companies,
Hernia. [on line] 2009 January 03th. [5 Inc. 2006. p. 991-994.
screen]. Available from: URL: http// 11. Gonzales Ileana et al. Morgagni
www.medicinefetalbarcelona.org. diaphragmatic hernia. A case report.
6. Lewis Nicola, Glick Philip. Diaphragmatic [on line] 2009 January 03th. [5 screen].
Hernias. [on line] 2009 January 03th. Available from: URL: http//www.bvs.
[8 screen]. Available from: URL: http// cld.cu.com.
www.emedicine.com.
12. Lally, Kevin. Congenital Diaphragmatic 15. Anonym. Diaphrgamatic hernia. Bank
Hernia. [on line] 2009 January 03th. [5 of images, Medical Collage Division of
screen]. Available from: URL: http// Surgery, Catholic University of Chile.
www.globalcdh.org. Available from: URL: http//escuela.
13. Augosto Carlos, et all. Inhaled Nitric med.puc.com
Oxide in The Management of Persistent 16. Frick Hans. Atlas Anatomi Manusia, Wolf
Pulmonary Hypertension of The Heidegger, edisi ke-4. Switzerland, 1990.
Newborn: A Meta Analysis. [on line] p 80-81.
2009 January 03th.[14 screen]. Available
from: URL: http//www.scielo.com.
14. Luhulima J. W. Abdomen, Anatomi
jilid II, dalam Anatomi II Program
Pendidikan Dokter. Bagian Anatomi FK-
UH, Makassar. 2001. hal 4-6.

Anda mungkin juga menyukai