Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
GEMBALA DEWAN
SIDANG DIAKEN
JEMAAT
Model Penatua Tunggal.
GS atau HT menjadi satu-satunya
penatua dalam Jemaat, namun
termasuk dalam sebuah badan
diaken yang memerintah jemaat.
Masalah dengan model ini ialah:
tidak pernah sekalipun disebutkan
dalam Alkitab bahwa diaken
memiliki otoritas memerintah atau
mengajar dalam jemaat. Jemaat dan
pemimpinnya gagal memahami dan
menerapkan prinsip alkitabiah
tentang posisi dan peran penatua
dalam jemaat.
Model Corporate Board.
Bentuk pemerintahan ini disebut struktur
“you-work-for-us” (Anda bekerja untuk
kami).
Struktur ini bekerja baik di dunia bisnis,
dan timbul dari coba menjalankan gereja
seperti bisnis.
GS/HT bukan dilihat sebagai pemimpin
rohani melainkan pekerja yang dibayar.
GS/HT kekurangan otoritas untuk
melaksanakan tugas kepenatuaannya
dengan baik.
Anggota board adalah juga anggota jemaat
yang atasnya GS/HT memiliki otoritas
namun otoritas itu harus dikompromikan
kalau para pemimpin jemaat itu adalah bos-
nya.
Sistem Penatua Jamak (System
Presbyterial).
Penatua memerintah dan memiliki
otoritas atas jemaat sesuai dengan otoritas
yang diberikan Kristus kepadanya oleh
Roh Kudus (KPR 20:28; Tit 1:5; Ibr 13:17).
GS/HT menjadi salah satu Penatua namun
ia tidak punya otoritas atas mereka, juga
bukan bekerja sebagai pegawai mereka.
Ia bisa jadi ketua namun tidak harus
namun ia punya otoritas tertentu untuk
membuat keputusan-keputusan yang
berhubungan dengan tugas-tanggung
jawabnya, yang telah diberikan oleh
dewan penatua.
Seperti penatua lainnya, GS/HT tunduk
kepada otoritas dewan penatua.
Sejauh mana kepemimpinan jemaat yang
bersesuaian dengan pedoman Kitab Suci perlu
kita wujudkan?
Apakah yang perlu dilakukan untuk
memaksimalkan pelayanan kepemimpinan yang
berbasis otoritas Kristus?
Bagaimana mengembangkan kepemimpinan
jemaat yang mendorong perkembangan gereja?