Anda di halaman 1dari 60

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

LANJUT USIA PADA KELUARGA N.y E.L

Pengkajian

Tanggal pengkajian

Senin, 14 Agustus 2017

1. Identitas Klien

Identitas klien Klien Klien


1 2
Nama Tn. B Tn. L
KK 68 Tahun 76 tahun
Umur Desa Rendawahono, DesaRendawahono,Gond
Alamat Gondang Rejo, ang Rejo, Karanganyar
Karanganyar. Petan
Pekerjaan Pensiu i SD
Pendidikan n S1
Komposisi
keluarga Nama Ny.
Ny. S
M An.
An. D
L
Jenis kelamin An.
T
Perempua
m Laki-
Permpua laki
Hubungan n Laki-
dengan KK laki
Laki-
laki Istri
Ana
Umur k
Istri
Ana
k
Ana 72 tahun
Pekerjaan k 28 tahun

60 tahun
35 tahun IRT
30 tahun Swata
Pendidikan

Karyawan
swasta Swasta Tidak sekolah
Swasta
SD
SM SMK
K
S1
Tipe Keluarga inti (nuclear
keluarga keluarga inti (nuclear family) Jawa/ Indonesia
Suku family) Jawa/ Indonesia Islam
bangsa Islam
Agama Penghasilan keluarga
Penghasilan keluarga Tn. Tn. L diperoleh dari Tn.
Status sosial B diperoleh dari Tn. B L yang bekerja sebagai
ekonomi sebagai pensiunan PNS Tani.
dan bertani karet. Penghasilan rata-rata
Penghasilan rata-rata sebulan
sebulan ± Rp 1.800.000, ± Rp 1.700.000, yang
yang dipergunakan untuk dipergunakan untuk
bayar listrik rumah Rp bayar listrik rumah Rp
85.000 perbulan, untuk 15.000 perbulan, untuk
membeli air bersih Rp membeli air ledeng Rp
32.000 25.000 jika air ledeng
Aktivitas habis.
rekreasi Aktivitas rekreasi yang Aktivitas rekreasi yang
keluarga biasa dilakukan keluarga biasa dilakukan keluarga
Tn B dan Ny M adalah Tn S dan Ny L adalah
menonton TV di rumah. menonton TV dan
mendengarkan radio .

Genogram

Klien 1

Gambar 4.1. Genogram (Pasien 1)

/ : Sudah meninggal

: Laki – laki

: Perempuan

: Klien
: Tinggal bersama
Klien 2

Gambar 4.2 Genogram (Pasien 2)

Keterangan :

/ : Sudah meninggal

: Laki – laki

: Perempuan

: Klien

: Tinggal bersama

2. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga

Riwayat dan Klien Klien


tahap 1 2
perkembangan
keluarga
Tahapan Tahap perkembangan Tahap perkembangan
perkembangan keluarga Tn. B saat ini keluarga Tn. L saat ini
keluarga saat ini termasuk keluarga termasuk keluarga
dengan tahap lanjut usia. Tn. L
perkembangan berumur 76 tahun dan
keluarga usia lanjut : Ny. S 72 tahun,
Baik Tn. B maupun mempunyai 5 anak dan
Ny. M saat ini dalam yang belum menikah
masa pensiunan anak terakhir berumur
dimana Tn. B sudah 28 tahun. Tn. L masih
tidak lagi mengajar aktif pergi ke sawah
namun masih tetap dan Ny. S kadang-
menyadap karet kadang membantu Tn.
sedangkan Ny. M L.
masih melakukan
kegiatan sebagai ibu
rumah tangga dengan
dibantu oleh kedua
anaknya yang sudah
menikah. Keduanya
saling memberikan
perhatian dan kasih
sayang baik kepada
anak, menantu dan cucu.
Serta tetap aktif
dalam kegiatan
sosial di
masyarakat sebagai
anggota
Tugas tahapan masyarakat. Tahap perkembangan
perkembangan keluarga saat ini yang
yang belum Tahap perkembangan belum terpenuhi yaitu
terpenuhi keluarga saat ini yang melepas anak
belum terpenuhi yaitu terakhirnya dan
An. L dan an. T yg segera menikahkan
belum menikah.
Riwayat Keluarga Tn. L dan
keluarga Tn. B dan Ny. M Ny. S menikah ± 52
sebelumnya menikah tahun yang lalu,
± 42 tahun yang lalu, perkawinnya direstui
perkawinnya direstui oleh kedua orang
oleh kedua orang tuanya masing-
tuanya masing- masing. Penyakit yang
masing. Penyakit yang diderita oleh orang tua
diderita oleh orang tua dan saudara Tn. L
dan saudara Tn. B kebanyakkan
kebanyakkan Hipertensi Riwayat
Hipertensi orang tua pihak Tn. L
dan Ny. S tidak
mempunyai kebiasaan
kawin cerai.
Sedangkan orang tua
laki- laki Tn. L dan
kakak Tn. L
meninggal
karena
Hipertensi

3. Lingkungan

Lingkungan Klien Klien


1 2
Karakteristik rumah Rumah yang dihuni Tn. Rumah yang dihuni
B merupakan rumah Tn. L merupakan
sendiri, berukuran rumah sendiri,
panjang 15 m2 lebar 8 berukuran panjang 12
m2terdiri dari dari m2 dan lebar 6 m2
ruang tamu, kamar terdiri dari dari ruang
tidur, dapur dan WC, tamu, kamar tidur,
kondisi WC bersih dapur dan WC, kondisi
dengan model WC WC bersih dengan
leher angsa, lantai model WC leher angsa,
sebagian terbuat dari lantai terbuat dari
papan dan beton, rumah papan, rumah semi
semi permanen, permanen, sirkulasi
sirkulasi udara udara diperoleh dari
diperoleh dari pintu pintu jendela dan
jendela dan ventilasi, ventilasi, keluarga
keluarga mempunyai mempunyai halaman
halaman rumah yang rumah, sampah
dipergunakan untuk keluarga yang kering
buka warung kecil- dibakar dan yang
kecilan, sampah basah dibuang
keluarga yang kering ditempat sampah,
dibakar dan yang basah kebersihan rumah
dibuang ditempat kurang bersih, air
sampah, kebersihan minum sehari-
rumah lumayan bersih, hari diperoleh dari air
air minum ledeng dengan kondisi
air
sehari-hari diperoleh bersih
dari air ledeng dengan
kondisi air bersih.
Dan keluarga ingin
merehap rumahnya
tetapi sampai
sekarang belum ada
Karakteristik Keluarga Tn. L tinggal
biayanya.
tetangga dan di lingkungan yang
komunitasnya baik dan ramah
Keluarga Tn. B
penduduknya,
tinggal di lingkungan
mayoritas
yang berpenduduk
penduduknya bersuku
baik, mayoritas
Jawa, lingkungan
penduduknya bersuku
tetangga cukup akrab
Jawa, lingkungan
dan saling menolong
tetangga akrab dan
bila ada kesusahan
Mobilitas saling menolong bila
geografis ada kesusahan
Keluarga Tn. L sudah
keluarga lama tinggal sejak
Keluarga Tn. B sudah
tahun 1999, kendaraan
lama tinggal di
yang di pakai biasanya
Rendawahono sejak
motor dan Tn. L jika
tahun 1987, kendaraan
ingin pergi keluar
yang di pakai biasanya
diantar oleh anak
motor dan angkutan
Perkumpulan bungsunya.
umum
keluarga dan
interaksi dengan Ny. S sangat aktif
masyarakat mengikuti arisan di RT
Ny. M sangat aktif
nya yang dilakukan
mengikuti arisan di RT
sebulan sekali
nya yang dilakukan
Sistem sebulan sekali
pendukung Keluarga Tn. L bila
keluarga ada masalah keluarga
Keluarga Tn. B bila
biasanya dibantu oleh
ada masalah keluarga
keluarganya yang lain
biasanya dibantu oleh
keluarganya yang lain
Denah rumah klien 1

Luas rumah Tn. B 15 x 8 m2

U
3 2

4
1
5 7

8
6

K1
2
Gambar 4.3 Denah Rumah (Klien 1)
eterangan
: Ruang tamu
: Kamar 1
3 : Kamar 3
4 : Kamar 2
5 : Kamar mandi
6 : Dapur
7 : Ruang makan
8 –I I- : Pintu
9 : Jendela
Denah rumah klien 2

Luas rumah Tn. L 12 x 6 m2.

U
3 2

4
1
5
7

8
6

K1
2 Gambar 4.4 Denah Rumah (Klien 2)

eterangan
: Ruang tamu
: Kamar 1
3 : Kamar 3
4 : Kamar 2
5 : Kamar mandi
6 : Dapur
7 : Ruang makan
8 –I I- : Pintu
9 : Jendela
4. Struktur komunikasi keluarga

Struktur Klien Klien 2


komunikasi 1
keluarga
Pola Komunikasi keluarga Interaksi dalam Interaksi dalam keluarga
keluarga paling sering paling sering dilakukan
dilakukan pada pada malam hari, pola
malam hari, pola komunikasi keluarga
komunikasi keluarga tertutup antara Tn. L, Ny.
terbuka antara Tn. B, S dan anaknya. Bila ada
Ny. M dan anaknya. maslah keluarga selalu
Bila ada masalah mendiskusikan secara
keluarga selalu bersama untuk mecari
mendiskusikan secara jalan keluarnya
Struktur kekuatan bersama untuk mecari
keluarga jalan keluarnya.
Keluarga Tn. L saling
Keluarga Tn. B saling mendukung satu
mendukung satu dengan yang lainnya,
dengan yang lainnya, respon keluarga bila
respon keluarga bila ada anggota keluarga
ada anggota keluarga yang bermasalah
yang bermasalah selalu mencari jalan
Strukur peran selalu mencari jalan keluarnya bersama-
keluarnya bersama- sama
sama
Tn. L sebagai kepala
Tn. B sebagai kepala keluarga, mencari nafkah
keluarga, mencari dan bekerja sebagai tani.
nafkah dan pensiunan Ny. S sebagai pengasuh
PNS. Ny. M sebagai anak, pengatur rumah
IRT, pengatur rumah tangga dan An D sebagai
tangga dan An L anak yang dewasa dan
sebagai anak yang bekerja sebagai swasta
sudah menikah dan
Struktur nilai dan budaya
tinggal satu rumah
dengan Tn. B bekerja
sebagai penyadap karet,
An. T sebagai anak Keluarga menerapkan
yang belum menikah nilai- nilai agama pada
setiap anggota keluarga
Keluarga menerapkan seperti
nilai-nilai budaya Jawa mengaji, shalat dan
dan agama Islam dalam berpuasa
kehidupan sehari-hari
5. Fungsi keluarga

Fungsi keluarga Klien 1 Klien 2


Fungsi afektif Keluarga Tn. B saling keluarga Tn. L dan
menyayangi dan Ny. S sebagai keluarga
menghargai, memberikan bisa berhubungan
kesempatan kepada secara harmonis di
keluarganya tanpa dalam sebuah
membeda-bedakan satu keluarga.
dan yang lain. Ny. M
mengatakan ia sangat
bahagia perkawinannya
dengan Tn B, adanya rasa
saling memiliki dalam
anggota keluarga dan
Fungsi sosialisasi adanya perasaan yang
dekat serta dukungan dari
pasangan. Tn. L dan Ny. S
mengatakan anggota
keluarga selalu berusaha
Tn. B dan Ny. M
melakukan sosialisasi
mengatakan berusaha untuk
dengan lingkungan
belajar dan banyak bertanya
sesuai dengan nilai
kepada orang
kedisiplinan
-orang yang lebih
Fungsi berpengalaman seperti
perawatan orang tua, kakak dan
kesehatan teman - teman serta
a. Mengen tetangga mengenai tugas
al peran dan fungsi keluarga
masalah yang baik Tn L dan Ny. S`
kesehata mengatakan apabila ada
n salah satu keluarga yang
sakit. Klien menganggap
Tn. B mengatakan bahwa sakit tersebut
penyakit hipertensi yang dikarenakan masuk angin
diderita sudah lama dan dan kelelahan saja.
menahun dan sampai
sekarang masih menjalani
pengobatan dirumah. Tn.
B dan keluarga sudah
mengetahui sejak lama
penyakit yang diderita,
namun keluarga hanya
mengetahui nama
b. Mengamb penyakit, tetapi kurang
il mengerti tentang
pengertian hipertensi, Tn. L dan Ny. S
keputusa mengatakan dalam
n penyebab, tanda dan
mengenai gejala, komplikasi,
mengambil keputusan
tindakan penanganan dan cara
mengenai kesehatan
kesehatan pencegahan hipertensi.
apabila sedang sakit.
Klien biasanya
Keluarga Tn. B tidak
menggunakan obat - obat
pernah menyerah dengan
warung. Sekiranya
masalah yang dihadapi
minum obat warung
oleh istrinya nya. Selalu
belum sembuh.
mengambil keputusan
Klien baru ke
yang tepat jika ada
puskesmas untuk
masalah dalam keluarga.
berobat.
c. Kemampuan Keluarga Tn. B kurang Cara merawat ketika
merawat mengerti cara perawatan keluarganya sakit adalah
anggota dan pemecahan masalah . Klien hanya
keluarga terhadap anggota menganjurkan dengan
yang sakit keluarga yang mengalami beristirahat, makan -
hipertensi makanan yang bergizi.

d. Dalam Pengetahuan keluarga Klien mengatakan


melihara atau tentang kebersihan biasanya untuk
memodifikasi lingkungan cukup memelihara
kesehatan mengetahui tetapi untuk kesehatannya klien
merubahnya belum bisa sering jalan jalan santai
karena terkendala situasi berkeliling sekitar
dan kondisi. Keuntungan rumah dikala sore hari.
dan yang manfaat
pemeliharaan lingkungan
sangat mempengaruhi
kesehatan dan jika
lingkungan selalu
dibersihkan maka akan
menciptakan kondisi yang
nyaman serta terbebas dari
Fungsi reproduksi
penyakit.
Tn. L yang berusia 76
tahun, telah mempunyai
Tn. B yang berusia 68
5 orang anak dari hasil
tahun, telah mempunyai 2
perkawinannya. Saat ini
orang anak dari hasil
Tn. L tidak
perkawinannya. Saat ini
menggunakan KB lagi.
Fungsi ekonomi keluarga tidak
menggunakan KB lagi.
Semua pendapatan yang
ada digunakan untuk
keperluan sehari - hari
Semua pendapatan yang
dan masih
ada digunakan untuk
terdapat sisa. Sisanya
keperluan sehari - hari digunakan untuk
dan masih menabung.
terdapat sisa. Sisanya
digunakan untuk
menabung.

6. Stress dan koping keluarga

Stress dan koping Klien 1 Klien 2


keluarga
Stresor jangka pendek Stresor jangka pendek Stresor jangka pendek
dan jangka panjang keluarga mengatakan keluarga mengatakan
saat ini stres saat ini stres memikirkan
memikirkan masalah masalah kesehatan yang
kesehatan yang terjadi terjadi dalam
dalam keluarganya keluarganya khususnya
khususnya Tn. B. Tn.
Stresor jangka panjang L. Stresor jangka
keluarga mengatakan panjang keluarga
ingin An. L segera mengatakan stres
menikah dan membina memikirkan anaknya
keluarga. yang berusia 28 tahun
Kemampuan keluarga
tetapi belum menikah.
berespon terhadap
stresor dan sit Tn. B memberikan
semangat kepada Ny. S memberikan
anggota keluarganya semangat kepada
jika ada anggota keluarganya jika
masalah. Keluarga ada masalah. Keluarga
juga membantu
memecah kan juga membantu
memecah kan masalah
yang ada
masalah yang dikeluarga tersebut.
ada dikeluarga
tersebut.
Strategi koping Bila ada salah satu
Bila ada masalah anggota keluarga yang
dalam keluarga salah Tn. L selalu
maka cara keluarga menegurnya
untuk memecahkan
masalah yang
dilakukan adalah
musyawarah.

7. Harapan keluarga

Harapan keluarga Klien 1 Klien 2


Persepsi keluarga Bagi keluarga perawat Keluarga menganggap
terhadap perawat merupakan tenaga perawat adalah sosok
kesehatan yang orang yang peduli
membantu terhadap kesehatan
memberikan masyarakat
penyuluhan -
penyuluhan pendidikan
kesehatan selain itu
bagi keluarga perawat
mampu
menanggulangi dan
Harapan keluarga
mengatasi masalah
terhadap perawat Dengan adanya
kesehatan
perawat yang datang
Keluarga ke rumahnya menurut
mengharapkan dalam klien. Kien
keadaan sehat selalu, mengharapkan supaya
dengan kedatangan petugas kesehatan bisa
mahasiswa Tn. Z memberikan
berharap sedikit pengetahuan.
banyaknya akan
membantu keluarganya
dalam menghadapi
masalah kesehatan
di keluarganya.

8. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik Klien 1 (Tn. B) (Ny.


M)
Keadaan umum
a. Kesadaran Compos Compos
b. Tanda – tanda vital
1) Tekanan darah mentis 150/ mentis 110/
2) Nadi
a) Frekuensi 110 mmHg 80 mmHg
b) Irama 85x/ 84x/
c) Kekuatan menit menit
3) Pernapasan Teratur Teratur
a) Frekuensi Teraba Teraba
b) Irama kuat kuat
c) Kekuatan
4) Suh 20x/ 21x/
u Kepala menit menit
a. Bentuk kepala Teratur Teratur
b. Rambut Teraba Teraba
c. Kulit kepala
kuat 36,8 kuat 37
°C °C

Mesochep Mesochep
al Hitam al Hitam
Bersih tidak ada Bersih tidak ada ketombe
ketombe
Muka
a. Mata
1) Palbebra Simetris dan tidak Simetris dan tidak
ada perubahan ada perubahan
2) Konjungtiva warna Berwarna warna Berwarna
3) Sklera merah cerah Warna merah cerah Warna
4) Pupil putih putih
5) Reflek terhadap Warna hitam isokor Warna hitam isokor
cahaya +/ + +/ +
6) Penggunaan alat Tidak menggunakan Tidak menggunakan
bantu alat bantu alat bantu
Bersih tidak ada Bersih tidak ada
b. Hidung sekret Bibir tampak sekret Bibir tampak
c. Mulut lembab Tidak lembab
d. Gigi berlubang warna Tidak berlubang warna
putih bersih putih bersih
e. Teling Simetris tidak Simetris tidak
teraba membesar teraba membesar
a Leher Tidak ada Tidak ada pembesaran
pembesaran tiroid tiroid
Dada
a. Paru - paru
1) Inspeksi Tidak
2) Palpasi terkaji Tidak
3) Perkusi Tidak terkaji
4) Auskultasi terkaji Tidak
b. Jantung Tidak terkaji
1) Inspeksi terkaji Tidak
2) Palpasi terkaji
Tidak
3) Perkusi Tidak
4) Auskulta terkaji
terkaji
si Abdomen
Genetalia Tidak
terkaji Tidak
Rektum terkaji
Tidak
Ekstremitas Tidak
terkaji
a. Atas terkaji
Tidak
1) Kekuatan otot Tidak
terkaji
2) ROM terkaji
Tidak
3) Perubahan Tidak
terkaji
bentuk tulang terkaji
4) Perabaan akral Tidak
terkaji Tidak
5) Pitting edema
Tidak terkaji
b. Bawah
terkaji Tidak
1) Kekuatan otot
Tidak terkaji
2) ROM
terkaji Tidak
3) Perubahan
terkaji
bentuk tulang
4) Perabaan akral
5) Pitting edema 5/5 kekuatan otot
penuh Gerakan 5/5 kekuatan otot penuh
Keluhan saat persendian aktif Tidak Gerakan persendian
ada perubahan bentuk aktif Tidak ada
pengkajian tulang perubahan bentuk tulang
Teraba hangat Teraba hangat
Tidak ada pitting edema Tidak ada pitting edema

5/5 kekuatan otot 5/5 kekuatan otot penuh


penuh Gerakan Gerakan persendian
persendian aktif aktif Tidak ada
Tidak ada perubahan perubahan bentuk tulang
bentuk tulang Teraba hangat
Teraba hangat Tidak ada pitting edema
Tidak ada pitting edema

Keluarga mengatakan
cemas dengan
penyakitnya Tn. B
yaitu darah tinggi,
keluarga mulai cemas
ketika Tn. B mulai
sakit,
keluarga
mengatakan
cemas saat terjadi
perubahan status
kesehatan keluarga
khususnya Tn. B,
keluarga mengatakan
jika Tn. B sakit
keluarga cemas tetapi
tidak segera ditangani.
P: nyeri karena
tekanan darah tinggi
Q: nyeri seperti
tertusuk tusuk
R: nyeri dibagian
kepala S: skala nyeri
4 (sedang) T: nyeri
sering ketika tekanan
darah tinggi

Pemeriksaan fisik Klien 2 (Tn. L) (Ny. S)


Keadaan umum
c. Kesadaran Compos Compos
d. Tanda – tanda vital
5) Tekanan darah mentis 160/ mentis 120/
6) Nadi
a) Frekuensi 100 mmHg 70 mmHg
b) Irama
c) Kekuatan
7) Pernapasan 80x/ 78x/
a) Frekuensi menit menit
b) Irama Teratur Teratur
c) Kekuatan Teraba Teraba
8) Suh kuat kuat
u Kepala
a. Bentuk kepala 20x/ 21x/
b. Rambut menit menit
c. Kulit Teratur Teratur
kepala Muka Teraba Teraba
f. Mata kuat 36,6 kuat 36,5
1) Palbebra °C °C

2) Konjungtiva Mesochep Mesochep


3) Sklera al Hitam al Hitam
4) Pupil Bersih tidak ada Bersih tidak ada ketombe
5) Reflek terhadap ketombe
cahaya
6) Penggunaan alat Simetris dan tidak
bantu
Simetris dan tidak ada perubahan
ada perubahan warna Berwarna
g. Hidung
warna Berwarna merah cerah Warna
h. Mulut
merah cerah Warna putih
i. Gigi
putih Warna hitam isokor
j. Teling Warna hitam isokor +/ +
+/ + Tidak menggunakan
Tidak menggunakan alat bantu
a Leher alat bantu Bersih tidak ada
Bersih tidak ada sekret Bibir tampak
Dada
c. Paru - paru sekret Bibir tampak lembab
1) Inspeksi lembab Tidak Tidak berlubang warna
2) Palpasi berlubang warna putih bersih
putih bersih Simetris tidak
Simetris tidak teraba membesar
teraba membesar Tidak ada pembesaran
Tidak ada tiroid
pembesaran tiroid

Tidak Tidak
terkaji terkaji
Tidak Tidak
terkaji terkaji
3) Perkusi Tidak Tidak
4) Auskultasi terkaji terkaji
d. Jantung Tidak Tidak
1) Inspeksi terkaji terkaji
2) Palpasi
3) Perkusi Tidak Tidak
4) Auskulta terkaji terkaji
si Abdomen Tidak Tidak
Genetalia terkaji terkaji
Rektum Tidak Tidak
Ekstremitas terkaji terkaji
c. Atas
Tidak Tidak
1) Kekuatan otot
terkaji terkaji
2) ROM
Tidak Tidak
3) Perubahan
terkaji terkaji
bentuk tulang
4) Perabaan akral Tidak Tidak
5) Pitting edema terkaji terkaji
d. Bawah Tidak Tidak
1) Kekuatan otot terkaji terkaji
2) ROM
3) Perubahan
bentuk tulang 5/5 kekuatan otot 5/5 kekuatan otot penuh
4) Perabaan akral penuh Gerakan Gerakan persendian
5) Pitting edema persendian aktif Tidak aktif Tidak ada
ada perubahan bentuk perubahan bentuk tulang
Keluhan saat tulang Teraba hangat
Teraba hangat Tidak ada pitting edema
pengkajian Tidak ada pitting edema
5/5 kekuatan otot penuh
5/5 kekuatan otot Gerakan persendian
penuh Gerakan aktif Tidak ada
persendian aktif perubahan bentuk tulang
Tidak ada perubahan Teraba hangat
bentuk tulang Tidak ada pitting edema
Teraba hangat
Tidak ada pitting edema

Pasien mengatakan
takut bila terjadi
komplikasin klien
terlihat bingung dan
cemas. Setiap tekanan
darah Tn. L tinggi Tn.
L merasakan pusing
dan nyeri dibagian
kepala, pegal didaerah
tengkuk jika tekanan
darah tinggi, Keluarga
mengatakan jika Tn. L
merasakan nyeri itu
sudah biasa dan tidak
perlu ditangani.
P: nyeri karena
tekanan darah tinggi
Q: nyeri seperti
ditusuk
– tusuk
R: nyeri dibagian
kepala S: skala nyeri
5 (sedang)
T: nyeri sering
ketika tekanan
darah tinggi

Analisis Data

Analisis Data Etiologi Problem


Klien 1
DS: Tn. B mengatakan stiap tekanan Nyeri akut Agen cidera
darahnya tinggi, Tn. B biologis
merasakan:
- pusing
- nyeri dibagian kepala
- pegal didaerah tengkuk.
- Pengkajian nyeri:
P: nyeri karena tekanan
darah tinggi
Q: nyeri seperti tertusuk
tusuk R: nyeri dibagian
kepala
S: skala nyeri 4 (sedang)
T: nyeri sering ketika
tekanan darah tinggi

DO:
- Tn. B tampak lemah
- tampak kesakitan
- TD : 150/110 mmHg
- N : 85x/menit
- RR: 20x/menit
- S : 36 oC
DS: Cemas Perubahan
- Keluarga mengatakan cemas status
dengan penyakitnya Tn. B kesehatan
yaitu darah tinggi, keluarga pada keluarga
mulai cemas ketika Tn. B
mulai sakit
- keluarga mengatakan cemas
saat terjadi perubahan status
kesehatan keluarga khususnya
Tn. B,
- keluarga mengatakan jika Tn.
B sakit keluarga cemas tetapi
tidak segera ditangani.
DO:
- keluarga tampak cemas dengan
penyakitnya Tn. B
DS: Kurangny Ketidakmampu
- Tn. B mengatakan tidak a an keluarga
mengerti tentang penyakit pengetahu mengenal
hipertensi an masalah
- keluarga mengatakan tidak Hipertensi
tahu tentang penyakit
hipertensi
- keluarga mengatakan Tn. B
mengalami penyakit Hipertensi
tetapi tidak tahu cara
mengatasinya.
- Keluarga mengatakan mau
mendengarkan penjelasan
tentang penyakit hipertensi.
DO: keluarga dan Tn. B tampak
bingung keluarga tampak tidak
mengerti
ketika ditanya

Klien 2
DS: Pasien mengatakan stiap Nyeri Agen
tekanan darah Tn. L tinggi akut cidera
Tn. L merasakan: biologis
- pusing
- nyeri dibagian kepala
- pegal didaerah tengkuk
- pengkajian nyeri:
P: nyeri karena tekanan
darah tinggi
Q: nyeri seperti ditusuk –
tusuk R: nyeri dibagian
kepala
S: skala nyeri 5 (sedang)
T: nyeri sering ketika
tekanan darah tinggi
DO:
- Tn. L tampak lemah
- tampak kesakitan
- TD: 160/100 mmHg
- N : 80x/menit
- RR: 20x/menit
- S : 36,6oC
DS: Cemas Perubahan
- Tn. L mengatakan takut bila status
terjadi komplikasi kesehatan
- keluarga mengatakan tidak pada keluarga
tahu apa yang harus dilakukan
terhadap Tn.L
DO:
- Tn. L terlihat cemas dan
bingung dengan penyakitnya
DS: Kurangny Ketidakmampu
- Tn. L mengatakan sering pusing a an keluarga
- Tn. L juga mengatakan jarang pengetahu mengenal
olahraga an masalah
- Tn. L mengatakan banyak Hipertensi
pikiran
- Tn. L takut bila terjadi
komplikasi
- keluarga mengatakan tidak
tahu apa yang harus dilakukan
terhadap Tn. L agar tidak
terjadi komplikasi,
DO:
- Tn. L tampak lemah, Tn. L
sering pusing

Skoring Prioritas Masalah Asuhan Keperawatan Keluarga

Klien 1
Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis
Skoring prioritas masalah keperawatan
keluarga
Kriteria Sko Bobo Rumus Pembenaran
r t menghitung
Sifat 3 1 3/3 x 1 = 1 Setiap tekanan darah Tn.
masalah B tinggi, Tn. B merasakan
Aktual pusing (nyeri dibagian
kepala)
dan tidak dilakukan
tindakkan apa pun
Kemungkinan 2 2 2/2x 2 = 2 Harapan keluarga terhadap
masalah dapat kesembuhan Tn. B dari
diubah sebagian pusing (nyeri dibagian
kepala) yang dapat
disebab kan
karena Tn. B stres
Kemungkinan 2 1 2/3 x 1 = Tn. B merasakan nyeri
masalah dapat 2/3 saat tekanan darah Tn.
dicegah cukup B tinggi
Menonjoln 2 1 2/2x 1 = 1 Keluarga mengatakan jika
ya masalah Tn. B merasakan nyeri itu
tidak sudah biasa dan tidak
dirasakan perlu
ditangani
Total 4 2/3

Klien 1
Cemas berhubungan dengan perubahan status kesehatan pada keluarga
Skoring prioritas masalah keperawatan
keluarga
Kriteria Sko Bobo Rumus Pembenaran
r t menghitung
Sifat masalah 3 1 3/3 x 1 = 1 Keluarga tampak cemas
Aktual ketika Tn. B mulai sakit
Kemungkinan 1 2 1/2 x 2 = 1 Harapan keluarga agar
masalah dapat penyakit Tn. B dapat
diubah sembuh agar keluarga
sebagian tidak cemas lagi
Kemungkin 2 1 2/3 x 1 = Keluarga merasakan
an masalah 2/3 cemas saat terjadi
dapat perubahan status
dicegah kesehatan keluarga
cukup khususnya
Tn. B
Menonjolnya 1 1 1/2 x 1 = Keluarga mengatakan jika
masalah 1/2 Tn.
dirasakan B. Sakit keluarga cemas
dan harus tetapi tidak segera
segera ditangani
ditangani
Total 3 1/ 6

Klien 1
Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal
masalah Hipertensi
Skoring prioritas masalah keperawatan
keluarga
Kriteria Sko Bobo Rumus Pembenaran
r t menghitung
Sifat 3 1 3/ 3 x 1 = 1 Keluarga tidak tahu
masalah tentang masalah
Aktual kesehatan penyakit
Hipertensi
Kemungkin 1 2 1/2 x 2 = 1 Keluarga mengatakan
an masalah mau mendenagrkan
dapat apa yang
diubah sebagian sudah dijelaskan
Kemungkin 1 1 1/ 3 x 1 = 1/ Keluarga tidak
an masalah 3 mengetahui pentingnya
dapat kesehatan
dicegah cukup
Menonjolnya 1 1 1/ 2 x 1 = Keluarga mengatakan
masalah. 1/2 Tn. B mengalami
Masalah tidak penyakit
dirasakan Hipertensi tetapi tidak
tahu cara mengatasinya
Total 2 5/6
Klien 2
Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis
Skoring Prioritas Masalah Keperawatan
Keluarga
Kriteria Sko Bobo Rumus Pembenaran
r t menghitung
Sifat masalah 3 1 3/ 3 x 1 = 1 Keluarga tidak tahu tentang
Aktual masalah kesehatan
Kemungkin 2 2 2/2 x 2 = 2 Keluarga mengatakan
an masalah mau mendenagrkan
dapat apa yang
diubah mudah sudah dijelaskan
Kemungkinan 2 1 2/ 3 x 1 = 2/ Keluarga tidak
masalah dapat 3 mengetahui pentingnya
dicegah cukup kesehatan
Menonjolnya 2 1 2/ 2 x 1 = 1 Keluarga mengatakan
masalah Tn. L mengalami
dirasakan penyakit
dan harus Hipertensi tetapi tidak
segera tahu cara mengatasinya
ditangani
Total 4 2/3

Klien 2
Cemas berhubungan dengan perubahan status kesehatan pada keluarga
Skoring prioritas masalah keperawatan
keluarga
Kriteria Sko Bobo Rumus Pembenaran
r t menghitung
Sifat masalah 3 1 3/3 x 1 = 1 Keluarga tampak cemas
Aktual ketika Tn. L mulai sakit
Kemungkin 1 2 1/2 x 2 = 1 Harapan keluarga agar
an masalah penyakit Tn. L dapat
dapat sembuh
diubah sebagian agar keluarga tidak cemas
lagi
Kemungkin 2 1 2/3 x 1 = Keluarga merasakan
an masalah 2/3 cemas saat terjadi
dapat perubahan status
dicegah kesehatan keluarga
cukup khususnya
Tn. L
Menonjolnya 1 1 1/2 x 1 = Keluarga mengatakan jika
masalah 1/2 Tn.
dirasakan dan L. Sakit keluarga cemas
harus segera tetapi tidak segera
ditangani ditangani
Total 3 2/ 3
Klien 2
Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal
masalah Hipertensi
Skoring Prioritas Masalah Keperawatan
Keluarga
Kriteria Sko Bobo Rumus Pembenaran
r t menghitu
ng
Sifat 3 1 3/ 3 x 1 = 1 Jika tekanan darah Tn. L
masalah tinggi, Tn. L merasakan
Aktual pusing (nyeri dibagian
kepala) dan tidak
dilakukan tindakkan
apa pun
Kemungkinan 1 2 1/2 x 2 = 1 Harapan keluarga
masalah dapat terhadap kesembuahan
diubah tinggi tetapi pusing (nyeri
sebagian dibagian kepala)
dapat disebab kan karena
Tn. L stress
Kemungkin 2 1 2/ 3 x 1 = Tn. L merasakan nyeri
an masalah 2/3 saat tekanan darah Tn.
dapat L tinggi
dicegah cukup
Menonjolnya 2 1 2/ 2 x 1 = 1 Keluarga mengatakan jika
masalah Tn. L merasakan nyeri itu
dirasakan dan sudah biasa dan tidak
harus segera perlu
ditangani ditangani
Total 3 2/3

Prioritas Diagnosa Keperawatan

Prioritas diagnosa
keperawatan
Klien 1 Klien 2
a. Nyeri akut berhungan dengan a. Nyeri akut berhungan dengan
agen cidera biologis agen cidera biologis
b. Cemas berhubungan dengan b. Cemas berhubungan dengan
perubahan status kesehatan pada perubahan status kesehatan pada
keluarga keluarga
c. Kurangnya pengetahuan c. Kurangnya pengetahuan
berhubungan dengan berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah Hipertensi mengenal masalah Hipertensi

Intervensi Keperawatan

Diagnosa Tujua Intervensi


keperawatan n
Tujuan umum Tujuan khusus
Klien 1
Nyeri akut Setelah Tujuan 1. Kaji tingkat
berhubungan dilakukan khusus: pengetahuan
dengan agen tindakan Setelahdilakuk keluarga tentang
cidera keperawatan an tindakan nyeri dan
biologis selama 2 x 60 keperawatan hubungannya
menit selama 2 x 60 dengan
diharapkan menit keluarga Hipertensi.
nyeri dapat mampu: 2. Berikan
berkurang 1. Mengen penjelasan pada
dengan kriteria al keluarga cara
hasil : masalah mengurangi/men
a. Klien kesehata ceg ah nyeri.
n 3. Demonstrasikan
tidak 2. Mengambil
mengatakan
nyeri
b. Skala nyeri keputusan pada keluarga
0- 1 3. Merawat dan Tn. B
anggota tentang cara
keluarga mengurangi
yang sakit nyeri.
4. Memodifik 4. Berikan
asi pendidikan
lingkungan kesehatan pada
5. Memanfaatk keluarga tentang
an fasilitas diet yang sesuai
pelayanan dengan penderita
kesehatan Hipertensi, yaitu
diet rendah
garam.
5. Anjurkan pada
keluarga untuk
memisahkan
makan pada Tn.
B yang sesuai
dengan diet.
6. Anjurkan
pada keluarga
untuk
mengatur
jadwal tidur
Tn. B
7. Ajarkan
teknik
relaksasi
nafas dalam
Klien 1
Cemas Tujuan umum: Tujuan khusus: 1. Kaji penyebab
berhubungan Setelah Setelahdilakuk dari kecemasan
dengan dilakukan an tindakan keluarga
perubahan kunjungan ke keperawatan 2. Berikan
status kesehatan rumah selama 4 selama 2 x 60 pendidikan
pada keluarga hari diharapkan menit keluarga kesehatan
berhubungan cemas dan mampu: mengenai cemas.
dengan status 1. Mengen 3. Berikan
ketidakmampua kesehatan al pendidikan
n keluarga teratasi masalah kesehatan
merawat kesehata mengenai
anggota n bagaimana cara
keluarga yang 2. Mengamb mengatasi cemas.
sakit il 4. Berikan
keputusan pendidikan
3. Merawat kesehatan
anggota kepada keluarga
keluarga tentang cara
yang sakit merawat Tn. B
4. Memodifik 5. Berikan
asi pendidikan
lingkungan kesehatan
5. Memanfaatk bagaimana cara
an fasilitas mengontrol
pelayanan cemas.
kesehatan 6. Anjurkan
keluarga untuk
membawa Tn.
B ke fasilitas
kesehatan
terdekat
Klien 1
Kurangnya Tujuan umum: Tujuan khusus: 6. Kaji tingkat
pengetahuan Setelah Setelah pengetahuan
berhubung dilakukan dilakukan keluarga tentang
an dengan kunjungan ke tindakan penyakit
rumah selama keperawat Hipertensi.
4 an
ketidakmampu hari diharapkan selama 2 x 7. Berikan
an keluarga keluarga dapat 60 menit pendidikan
mengenal mengenal keluarga kesehatan
masalah masalah mampu: mengenai
Hipertensi Hipertensi 1. Mengen pengertian,
al klasifikasi, tanda
masalah dan gejala,
kesehata penyebab, dan
n komplikasi dari
2. Mengamb Hipertensi.
il 8. Berikan
keputusan pendidikan
3. Merawat kesehatan pada
anggota keluarga jika
keluarga Terjadi
yang sakit komplikasi.
4. Memodifik 9. Berikan
asi pendidikan
lingkungan kesehatan
5. Memanfaatk mengenai diet
an fasilitas rendah garam
pelayanan untuk Tn. B
kesehatan 10. Anjurkan
kepada keluarga
dan Tn. B untuk
menurunkan
tingkat stress
yang ada di
rumah.
11. Anjurkan
keluarga
memanfaatkan
fasilitas
kesehatan yang
ada untuk
pemeriksaan
rutin
Klien 2
Nyeri akut Setelah Tujuan 1. Kaji tingkat
berhubungan dilakukan khusus: pengetahuan
dengan agen tindakan Setelahdilakuk keluarga tentang
cidera keperawatan an tindakan nyeri dan
biologis selama 2 x 60 keperawatan hubungannya
menit selama 2 x 60 dengan
diharapkan menit keluarga Hipertensi.
nyeri dapat mampu: 2. Berikan
berkurang 1. Mengen penjelasan pada
dengan kriteria al keluarga cara
hasil : masalah mengurangi/men
a. Klien kesehata ceg ah nyeri.
tidak n 3. Demonstrasika
mengatakan 2. Mengamb n pada keluarga
nyeri il dan tentang
b. Skala nyeri keputusan cara
0- 1 3. Merawat mengurangi
anggota nyeri.
keluarga 4. Berikan
yang sakit pendidikan
4. Memodifik kesehatan pada
asi keluarga tentang
lingkungan diet yang sesuai
5. Memanfaatk dengan penderita
an fasilitas Hipertensi, yaitu
pelayanan diet rendah
kesehatan garam.
5. Anjurkan pada
keluarga untuk
memisahkan
makan
an yang sesuai
dengan diet.
6. Anjurkan
pada keluarga
untuk
mengatur
jadwal tidur
7. Ajarkan
teknik
relaksasi
nafas dalam
Klien 2
Cemas Tujuan umum: Tujuan khusus: 1. Kaji penyebab
berhubungan Setelah Setelahdilakuk dari kecemasan
dengan dilakukan an tindakan keluarga
perubahan kunjungan ke keperawatan 2. Berikan
status rumah selama 4 selama 4x60 pendidikan
kesehatan pada hari diharapkan menit keluarga kesehatan
keluarga cemas dan mampu: mengenai cemas.
berhubungan status 1. Mengen 3. Berikan
dengan kesehatan al pendidikan
ketidakmampua teratasi masalah kesehatan
n keluarga kesehata mengenai
merawat n bagaimana cara
anggota yang 2. Mengamb mengatasi cemas.
sakit il 4. Berikan
keputusan pendidikan
3. Merawat kesehatan
anggota kepada keluarga
keluarga tentang cara
yang sakit merawat klien
4. Memodifik 5. Berikan
asi pendidikan
lingkungan kesehatan
5. Memanfaatk bagaimana cara
an fasilitas mengontrol
pelayanan cemas.
kesehatan 6. Anjurkan
keluarga untuk
membawa klien
ke fasilitas
kesehatan
terdekat
Klien 2
Kurangnya Tujuan umum: Tujuan khusus: 1. Kaji tingkat
pengetahuan Setelah Setelah pengetahuan
berhubungan dilakukan dilakukan keluarga tentang
dengan kunjungan ke tindakan penyakit
ketidakmampu rumah selama 4 keperawatan Hipertensi.
an keluarga hari diharapkan selama 4x60 2. Berikan
mengenal keluarga dapat menit keluarga pendidikan
masalah mengenal mampu: kesehatan
hipertensi masalah 1. Mengen mengenai
hipertensi al pengertian,
masalah klasifikasi, tanda
kesehata dan gejala,
n penyebab, dan
2. Mengamb komplikasi dari
il Hipertensi.
keputusan 3. Berikan
3. Merawat pendidikan
anggota kesehatan pada
keluarga keluarga jika
yang sakit Terjadi
4. Memodifik komplikasi.
asi 4. Berikan
lingkungan pendidikan
5. Memanfaatka kesehatan
n mengenai diet
fasilitas rendah garam
pelayana 5. Anjurkan kepada
n keluarga untuk
menurunkan
tingkat
kesehatan stress yang ada
di rumah
6. Anjurkan
keluarga
memanfaatkan
fasilitas
kesehatan yang
ada untuk
pemeriksaan
rutin

Implementasi Keperawatan

Diagnosa Har
keperawatan i
Senin, 14 Agt 2017 Selasa, 15 Agt 2017
Klien 1
Nyeri akut Jam Implementasi Jam Implementasi
berhubungan 15.30 Membina 15.30 Memberikan
dengan agen hubungan saling penjelasan pada
cidera percaya keluarga cara
biologis mengurangi/mencega
h nyeri dengan teknik
relaksasi nafas dalam
dan
kompres dingin
15.40 Mengakaji nyeri 15.45 Memberikan
dan skala nyeri informasi untuk
dan TTV meningkatkan
pemahaman diri
mengenai pemberian
obat
15.45 Mengajarkan teknik
relaksasi
Cemas 15.50 menanyakan 16.00 Memberikan
berhubunga kepada keluarga pendidikan kesehatan
n dengan penyebab dari tentang perubahan
perubahan kecemasan status kesehatan
status pada Tn. B
kesehatan 16.00 Mengukur TTV 16.10 Mengukur TTV klien
pada klien 16.20 Melakukan pemeriksaan
fisik klien
keluarga 16.30 Menganjurkan klien
berhubunga 16.10 Memberikan mengenai kapan
n dengan
dukungan dalam harus memeriksakan
ketidak
mengatasi stuasi kesehatannya ke
mampuan
yang sedang dokter
keluarga
dialami
merawat
anggota
keluarga
yang
sakit
Kurangnya 16.20 Kaji tingkat 16.40 Memberikan
pengetahuan pengetahuan pendidikan kesehatan
berhubungan keluarga tentang mengenai pengertian,
dengan penyakit klasifikasi, tanda dan
ketidakmam Hipertensi. gejala, penyebab, dan
pu an komplikasi
keluarga dari Hipertensi
mengenal 16.30 Memberikan 16.50 Mendiskuskan
masalah dukungan dalam kembali tentang
hipertensi mengatasi stuasi hipertensi
yang
sedang dialami

Diagnosa Har
keperawatan i
Senin, 14 Agt 2017 Selas, 15 Agt 2017
Klien 2
Nyeri akut Jam Implementasi Jam Implementasi
berhubungan 15.00 Membina hubungan 10.00 Mengakaji nyeri dan
saling percaya skala nyeri dan TTV
dengan agen
15.10 Mengakaji nyeri dan 10.10 Mengajarkan teknik
cidera skala nyeri dan TTV relaksasi
biologis
Cemas 15.20 menanyakan kepada 10.20 Mengkaji
berhubunga keluarga penyebab tingkat
n dengan dari kecemasan kecemasan
perubahan 15.30 Mengukur TTV klien 10.30 Memberikan
status pendidikan
kesehatan kesehatan
pada mengenai
keluarga bagaimana
berhubunga menghindari
n dengan komplikasi
ketidak Hipertensi.
mampuan
keluarga
merawat
anggota
keluarga
yang sakit
Kurangnya 15.40 Mengkaji riwayat 10.40 Menganjurkan klien
pengetahuan keluarga serta untuk memenuhi
berhubungan keluhan yang pencahayaan guna
dengan dialami oleh memenuhi
ketidakmam keluarga kebutuhan klien
pu an 16.10 Memberikan 10.50 Memberikan
keluarga dukungan dalam pendidikan
mengenal mengatasi stuasi kesehatan
masalah yang sedang mengenai
hipertensi dialami pengertian,
klasifikasi, tanda
dan gejala,
penyebab, dan
komplikasi dari
Hipertensi

Evaluasi Keperawatan
Diagnosa Hari/
tanggal
keperawata Senin, 14 Agt 2017 Selasa, 15 Agt 2017
n
Klien 1
Nyeri akut S : Tn. B mengatakan stiap S : Tn. B mengatakan
berhubung tekanan darah Tn. B nyeri sudah
an dengan tinggi Tn. B merasakan berkurang
agen pusing dan P: nyeri karena
cidera biologis nyeri dibagian kepala, tekanan darah
pegal tinggi
didaerah tengkuk jika Q: nyeri seperti di
tekanan darah tinggi, gigit semut
Keluarga mengatakan jika R: nyeri dibagian
Tn. B merasakan nyeri itu kepala S: skala nyeri 1
sudah biasa dan tidak (ringan)
dilakukan tindakkan yang T: nyeri sering ketika
perlu ditangani. tekanan darah tinggi.
P: nyeri karena O:
tekanan darah TD: 130/80
tinggi mmHg N :
Q: nyeri seperti 85x/menit
tertusuk tusuk RR:
R: nyeri dibagian 20x/menit
kepala S: skala nyeri S : 36 oC
4 (sedang) A : TUK 1 tercapai
T: nyeri sering ketika sesuai Rencana
tekanan darah tinggi. P : lanjutkan TUK 2 :
Keluarga mengatakan Memberikan
tidak tahu tentang penjelasan pada
hubungan nyeri dengan keluarga cara
Hipertensi. mengurangi/mencega
O : Tn. B tampak lemah, h nyeri dengan teknik
tampak kesakitan relaksasi nafas dalam
TD: 150/110 mmHg dan kompres dingin.
N :
85x/menit
RR:
20x/menit
S : 36 oC
Keluarga tampak
bingung saat ditanya.
A : TUK 1 tercapai
sesuai Rencana
P : lanjutkan TUK 2 :
Memberikan penjelasan
pada keluarga cara
mengurangi/mencegah
nyeri
dengan teknik relaksasi
nafas dalam dan kompres
dingin.
Cemas S : Keluarga mengatakan S : keluarga mengatakan
berhubungan cemas dengan mengerti dengan
dengan penyakitnya Tn. B yaitu perubahan kesehatan
perubahan darah ditinggi,, keluarga yang terjadi dan
status mengatakan cemas saat berharap dapat
kesehatan perubahan status membantu Tn. B.
pada keluarga kesehatan keluarga keluarga mengatakan
berhubungan khusunya Tn. B, keluarga mengerti dengan
dengan mengatakan jika Tn. B perubahan status
ketidak sakit keluarga cemas kesehatan yang terjadi
mampuan tetapi tidak segera pada Tn. B
keluarga ditangani O : keluarga tampak
merawat O : keluarga tampak mengerti tentang
anggota cemas A : TUK 1 perubahan status
keluarga yang tercapai sesuai kesehatan Tn. B.
sakit rencana keluarga tampak
P : lanjutkan TUK 2 an 3 : mengerti dengan
Memberikan pendidikan perubahan status
kesehatan tentang kesehatan Tn. B
perubahan status A : TUK 2 dan 3
kesehatan pada Tn. B. tercapai sesuai
Memberikan pendidikan dengan rencana
kesehatan mengenai P : lanjutkan TUK 4 dan 5
perubahan status : Memberikan
kesehatan Tn. B. pendidikan kesehatan
kepada keluarga tentang
cara merawat Tn. B
Memberikan pendidikan
kesehatan bagaimana
cara mengontrol
cemas
Kurangnya S: keluarga mau S : keluarga mengatakan
pengetahuan memperkenalkan diri mengerti tentang
berhubungan dengan baik, keluarga penyakit Hipertensi.
dengan mau memberikan data- keluarga mengatakan
ketidakmampu data keluarga, keluarga tahu keputusan apa
an keluarga dan Tn. B mengatakan yang harus dibuat
mengenal tidak mengerti dengan untuk Tn. B.
masalah penyakitnya. O : keluarga tampak
Hipertensi O: keluarga tampak mengerti dan tidak
kooperatif A:TUK 1 bingung keluarga
tercapai sesuai tampak berdikusi untuk
rencana membuat keputusan.
P: melanjutkan TUK 2 dan A : TUK 2 dan 3
3 : Memberikan tercapai sesuai
pendidikan kesehatan dengan rencana
mengenai pengertian, P : lanjutkan TUK 4 dan 5
klasifikasi, tanda dan : Memberikan
gejala, penyebab, dan pendidikan kesehatan
komplikasi dari mengenai diet rendah
Hipertensi. Berikan garam untuk Tn. B
pendidikan kesehatan Anjurkan kepada
pada keluarga jika Terjadi keluarga dan Tn. B
komplikasi. untuk
menurunkan tingkat
stress yang ada di
rumah.

Diagnosa Hari/
keperawat tanggal
an Senin, 14 Agt 2017 Selasa, 15 Agt 2017
Klien 2
Nyeri akut S : Pasien mengatakan stiap S : keluarga
berhubungan tekanan darah Tn. L mengatakan
dengan agen tinggi Tn. L merasakan mengerti dengan
cidera pusing dan nyeri cara mengurangi
biologis dibagian kepala, pegal nyeri.
didaerah tengkuk jika Keluarga
tekanan darah tinggi, mengatakan
Keluarga mengatakan mengerti dengan
jika Tn. L merasakan yang telah di
nyeri itu sudah biasa dan demonstrasikan
tidak perlu ditangani. O : keluarga tampak
P: nyeri karena mengerti Keluarga
tekanan darah tinggi tampak mengerti
Q: nyeri seperti A : TUK 2 dan 3
tertusuk tusuk R: tercapai sesuai
nyeri dibagian dengan rencana
kepala P : lanjutkan TUK 4 dan 5
S: skala nyeri 5 : Memberikan
(sedang) T: nyeri sering pendidikan kesehatan
ketika tekanan darah pada keluarga tentang
tinggi Keluarga diet yang sesuai
mengatakan tidak dengan penderita
tahu tentang hubungan Hipertensi, yaitu diet
nyeri dengan Hipertensi. rendah garam.
O : Tn. L tampak Menganjurkan pada
lemah, tampak keluarga untuk
kesakitan TD: memisahkan makan
160/110 mmHg pada Tn. L yang
N : sesuai dengan diet
80x/menit
RR:
20x/menit
S : 36 oC
Keluarga tampak
bingung saat ditanya.
A : TUK 1 tercapai
sesuai Rencana
P : lanjutkan TUK 2 :
Memberikan penjelasan
pada keluarga cara
mengurangi/mencegah
nyeri dengan teknik
relaksasi nafas dalam
dan kompres dingin
Cemas S: keluarga mau S : keluarga mengatakan
berhubungan memperkenalkan diri mengerti tentang
dengan dengan baik, keluarga penyakit Hipertensi.
perubahan mau memberikan data- keluarga mengatakan
status data keluarga, keluarga tahu keputusan apa
kesehatan pada dan Tn. L mengatakan yang harus dibuat
keluarga tidak mengerti dengan untuk Tn. L.
berhubungan penyakitnya. O : keluarga tampak
dengan ketidak O: keluarga tampak mengerti dan tidak
mampuan kooperatif A: TUK 1 bingung keluarga
keluarga tercapai sesuai tampak berdikusi
merawat rencana untuk membuat
anggota P: melanjutkan TUK 2 dan keputusan.
keluarga yang 3 : Memberikan A : TUK 2 dan 3
sakit pendidikan kesehatan tercapai sesuai
mengenai pengertian, dengan rencana
klasifikasi, tanda dan P : lanjutkan TUK 4 dan
gejala, penyebab, dan 5 : Memberikan
komplikasi dari pendidikan kesehatan
hipertensi. Berikan mengenai diet rendah
pendidikan kesehatan garam untuk Tn. L
pada keluarga jika Anjurkan kepada
Terjadi komplikasi keluarga dan Tn. L
untuk menurunkan
tingkat stress yang ada
di rumah.
Kurangnya S: Tn. L mengatakan sering S : keluarga dan Tn. L
pengetahuan pusing, Tn. L mengerti jika tekanan
berhubungan mengatakan jika tekanan darahnya dapat
dengan darahnya 160/100 dikontrol Tn. L akan
ketidakmampua mmHg sudah biasa, Tn. terhindar dari
n keluarga L juga mengatakan komplikasi
mengenal jarang olahraga, Tn. L O : keluarga dan
masalah mengatakan banyak Tn. L tampak
Hipertensi pikiran dan Tn. L takut mengerti
bila terjadi komplikasi, A : TUK 3 tercapai
keluarga mengatakan sesuai dengan
tidak tahu apa yang rencana
harus dilakukan terhadap P : lanjutkan TUK 4 dan
Tn. L agar tidak terjadi 5 : Memberikan
komplikasi, keluarga pendidikan kesehatan
mengatakan penyakit kepada keluarga
Hipertensi sudah biasa tentang cara merawat
dan tidak perlu segera Tn. L Memberikan
ditangani dan akibatnya pendidikan kesehatan
akan beresiko bagaimana cara
komplikasi. Keluarga mencegah terjadinya
dan Tn. L mengatakan komplikasi.
mengerti dengan
komplikasi yang
dapat terjadi jika tekanan
darahnya terus tinggi.
O: Tn. L mau
menceritakan
permasalahannya
Keluarga dan Tn. L
tampak mengerti
A: TUK 1 dan 2 tercapai
sesuai rencana
P: lanjutkan TUK 3 :
Memberikan
pendidikan kesehatan
mengenai
komplikasi dari
Hipertensi.
BAB V

PEMBAHASAN

Berisi perbandingan diantara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus yang disajikan untuk

menjawab tujuan khusus. Setiap temuan perbedaan diuraikan dengan konsep.

Pembahasan berisi tentang mengapa (why) dan bagaimana (How). Konsep diuraikan

berdasarkan urutan penulisan paragraf meliputi, F - T - O (Fakta - Teori - Opini).

Pengkajian

Proses pengkajian keluarga ditandai dengan pengumpulan informasi yang terus

menerus dan keputusan profesional yang mengandung arti terhadap informasi yang

dikumpulkan. Data dikumpulkan secara sistematik menggunakan alat pengkajian keluarga,

kemudian diklasifikasikan dan dianalisis untuk menginterprestasikan artinya (Marilyn,

2010).

Berdasarkan hasil pengkajian tekanan darah pada Tn. B 150/110 mmHg dan pada

Tn. L 160/100 mmHg. Tekanan darah pada Tn. B dan Tn. L termasuk tekanan darah tinggi

atau hipertensi. Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas

140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg (Smeltzer, 2010). Tn. B merasakan

pusing dan nyeri dibagian kepala, pegal didaerah tengkuk jika tekanan darah tinggi,

Keluarga mengatakan jika Tn. B merasakan nyeri itu sudah biasa dan tidak dilakukan

tindakan yang perlu ditangani. Pada keluarga Tn. L berdasarkan hasil pengkajian pada Tn. L

keluarga mengatakan setiap tekanan darah Tn. L tinggi Tn. L merasakan pusing dan nyeri

dibagian kepala, pegal didaerah tengkuk jika tekanan darah tinggi, Keluarga mengatakan

jika Tn. L merasakan nyeri itu sudah biasa dan tidak


perlu ditangani, Tn. L mengatakan tidak mengerti tentang penyakit hipertensi. Persamaan

berdasarkan teori (Corwin, 2009) yaitu Tn. B dan Tn. L mengatakan nyeri dibagian kepala,

pegal didaerah tengkuk.

Tanda dan gejala yang khas dijumpai pada penderita hipertensi adalah nyeri kepala.

Nyeri kepala pada pasien hipertensi memiliki ciri-ciri seperti nyeri kepala yang terasa berat

di tengkuk namun tidak berdenyut, sering muncul dipagi hari namun akan hilang seiring

matahari terbit (Julianti, Nurjanah & Soetrisno, 2005). Hipertensi dengan nyeri kepala

merupakan satu hal yang berkaitan. Hal ini dikarenakan adanya faktor yang dapat memicu

naiknya tekanan darah. Namun tidak dipungkiri tidak semua sakit kepala merupakan

pengidap hipertensi. Marliani dan Tatan (2007), menyatakan bahwa kebanyakan nyeri

kepala berasal dari meningkatnya aliran darah pada pembuluh darah di otak. Proses ini

menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang merupakan alasan utama seseorang

mengalami nyeri kepala dan hal ini juga menyebabkan peningkatan tekanan darah atau

hipertensi.

Persamaannya pada saat kita membaca teori bahwa salah satu tanda dan gejala

yang dialami pada Tn. B dan Tn. L adalah nyeri. Pengkajian nyeri menggunakan PQRST.

P adalah provokatif atau paliatif penyebab terjadinya nyeri, Q adalah qualitas, untuk

mengetahui seberapa berat nyeri yang dirasakan. R adalah region, untuk mengetahui letak

nyeri yang dirasakan. S merupakan skala, di sini peneliti menggunakan skala numeric

dengan pengelompokan sakala 1-3 nyeri ringan, skala 4-6 nyeri sedang dan skala 7-10

nyeri berat. T adalah timing untuk mengetahui kapan nyeri berlangsung.


Hasil pengkajian nyeri pada Tn. B antara lain P: nyeri karena tekanan darah

tinggi, Q: nyeri seperti tertusuk tusuk, R: nyeri dibagian kepala, S: skala nyeri 4 (sedang),

T: nyeri sering ketika tekanan darah tinggi. Sedangkan pada Tn. L P: nyeri karena tekanan

darah tinggi, Q: nyeri seperti ditusuk – tusuk, R: nyeri dibagian kepala, S: skala nyeri 5

(sedang), T: nyeri sering ketika tekanan darah tinggi.

Teori tersebut sudah dibuktikan oleh peneliti sebelumnya mengenai tanda dan

gejala hipertensi, sehingga pada saat peneliti melakukan penelitian kepada kedua keluarga

khusnya Tn. B dan Tn. L tersebut terdapat kesamaan tanda dan gejala dengan teori namun

tidak semua tanda dan gejala didalam teori sama dengan tanda dan gejala pada keluarga

khususnya Tn. B dan Tn. L yang dikarenakan setiap pasien memiliki respon yang berbeda-

beda.

Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis tentang respon manusia terhadap

gangguan kesehatan atau proses kehidupan atau kerentanan respon dari seorang individu,

keluarga, kelompok, atau komunitas (Herdman 2015).

Disini peneliti akan membahas persamaan antara masalah yang didapatkan pada

teori, Tn. B dan Tn. L. Persamaannya yaitu peneliti melakukan pengkajian muncul masalah

yang sesuai dengan teori (komang, 2010) dimana masalah yang muncul yaitu nyeri akut

berhubungan dengan agen cidera biologis.

Nyeri akut adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan

yang muncul akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan

dalam hal kerusakan sedemikian rupa (international association for the study of pain)

awitan yang tiba – tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat
dengan akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung <6 bulan

(Nanda, 2012).

Batasan karakteristik nyeri akut antara lain perubahan selera makan, perubahan

tekanan darah, perubahan frekuensi janutng, perubahan frekuensi pernapasan, perilaku

distraksi (misal berjalan mondar mandir, mencari orang lain dan atau aktivitas lain, aktivitas

yang berulang), mengekspresikan perilaku (mis., gelisah, merengek, menangis, waspada,

iritabilitas, mendesah), masker wajah (misal mata kurang bercahaya, tampak kacau, gerakan

mata berpencar atau tetap pada satu fokus, meringis), laporan isyarat, diaforesis, sikap

melindungi area nyeri, fokus menyempit (misal gangguan persepsi nyeri, hambatan proses

berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan), indikasi nyeri yang dapat

diamati, perubahan posisi untuk menghindari nyeri, sikap tubuh melindungi, dilatasi pupil,

melaporkan nyeri secara verbal, fokus pada diri sendiri, gangguan tidur.

Pada pengkajian keluarga Tn. B, Tn. B mengatakan setiap tekanan darahnya tinggi,

Tn. B merasakan pusing dan nyeri dibagian kepala, serta pegal didaerah tengkuk. Keluarga

mengatakan jika Tn. B merasakan nyeri itu kadang mengganggu aktifitas Tn.

B. Pengkajian nyeri pada Tn. B, P: nyeri karena tekanan darah tinggi, Q: nyeri seperti tertusuk

tusuk, R: nyeri dibagian kepala, S: skala nyeri 4 (sedang), T: nyeri sering ketika tekanan darah

tinggi.

Sedangkan pada Tn, L, pasien mengatakan stiap tekanan darah Tn. L tinggi Tn.

L merasakan pusing dan nyeri dibagian kepala, pegal didaerah tengkuk jika tekanan darah

tinggi, Keluarga mengatakan jika Tn. L merasakan nyeri itu sudah biasa dan tidak perlu

ditangani. Pengkajian nyeri pada Tn. L, P: nyeri karena tekanan darah tinggi, Q:
nyeri seperti ditusuk – tusuk, R: nyeri dibagian kepala, S: skala nyeri 5 (sedang), T: nyeri

sering ketika tekanan darah tinggi

Berdasarkan teori masalah yang sering terjadi pada penderita hipertensi yaitu

nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis. Hipertensi dengan nyeri kepala

merupakan satu hal yang berkaitan. Hal ini dikarenakan adanya faktor yang dapat memicu

naiknya tekanan darah. Namun tidak dipungkiri tidak semua sakit kepala merupakan

pengidap hipertensi. Marliani dan Tatan (2007), menyatakan bahwa kebanyakan nyeri

kepala berasal dari meningkatnya aliran darah pada pembuluh darah di otak. Proses ini

menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang merupakan alasan utama seseorang

mengalami nyeri kepala dan hal ini juga menyebabkan peningkatan tekanan darah atau

hipertensi.

Intervensi keperawatan

Intervensi keperawatan merupakan serangkaian tindakan untuk mencapai setiap

tujuan khusus. Intervensi keperawatan meliputi : perumusan tujuan, tindakan dan penilaian

rangkaian asuhan keperawatan (Triyana 2013).

Perencanaan yang dirancang untuk merubah pengetahuan keluarga, sikap dan

tindakkan keluarga terhadap masalah kesehatan yang dialamai keluarga. Berdasarkan

perencanaan yang di dapat berdasarkan diagnosa yang di dapat dari keluarga memiliki

kesamaan dengan teori. Tahap perencanaan yang terdapat pada tinjauan teori yang dibuat

meliputi penentuan prioritas masalah, menentukan tujuan, kriteria hasil dari rencana

keperawatan, mengidentifikasi tindakan keperawatan yang tepat untuk mencapai tujuan

serta menerapkan kriteria hasil yang diharapkan. Perencanaan keperawatan ini dibuat

sesuai kebutuhan klien dan sesuai dengan teori yang ada.


Diangnosa pada Tn. B dan Tn. L yaitu nyeri akut berhubungan dengan agen cidera

biologis. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 60 menit keluarga dan klien

mampu melakukan terapi relaksasi nafas dalam untuk mengurangi rasa nyeri. Intervensi

atau rencana tindakan yang dilakukan mengkaji tingkat pengetahuan keluarga tentang nyeri

dan hubungannya dengan hipertensi, memberikan penjelasan pada keluarga cara

mengurangi/mencegah nyeri dan mendemonstrasikan terapi relaksasi nafas dalam pada

keluarga.

Relaksasi adalah suatu prosedur dan teknik yang bertujuan untuk mengurangi

ketegangan dan kecemasan, dengan cara melatih pasien agar mampu dengan sengaja untuk

membuat relaksasi otot-otot tubuh setiap saat, sesuai dengan keinginan. Menurut

pandangan ilmiah, relaksasi merupakan suatu teknik untuk mengurangi stres dan

ketegangan dengan cara meregangkan seluruh tubuh agar menca pai kondisi mental yang

sehat (Varvogli & Darvivi, 2011). Relaksasi terbagi menjadi dua kelompok, yaitu relakasi

yang menekankan pada fisik, seperti yoga, relaksasi otot progresif, latihan pernafasan.

Sementara jenis relaksasi yang menekankan pada mental/psikis adalah autogenic

suggestion, imagery, relaxating self talk dan meditasi.

Menurut Sulistyarini dalam penelitian terapi relaksasi untuk menurunkan tekanan

darah dan memperbaiki kualitas hidup penderita hipertensi disimpulkan bahwa relaksasi

dapat menurunkan tekanan darah baik sistolik maupun diastolic pada penderita hipertensi.

Selanjutnya penurunan tekanan darah mempengaruhi peningkatan kualitas hidup penderita

hipertensi yang ditunjukkan dengan berkurangnya keluhankeluhan fisik seperti rasa nyeri di

tengkuk dan kepala, meningkatnya kemampuan individu dalam


mengendalikan perasaannya serta kemampuan dalam melakukan aktivitas fisik dan

membantu penderita dalam berinteraksi di dalam lingkungannya.

Perencanaan atau intervensi yang diberikan kepada dua keluarga dengan KK yang

berbeda yaitu sama. Namun tanggapan dari setiap keluarga yang berbeda dimana ada

keluarga yang lebih cepat penerimaan dalam penyampaian, namun ada juga keluarga yang

kemungkinan masalah untuk dipecahkan didalam keluarganya cukup lama sehingga harus

disampaikan informasi kembali.

Implementasi keperawatan

Implementasi atau tindakan adalah pengelolaan dan perwujudan dan rencana

keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan. Implementasi, perawat sebaiknya

tidak bekerja sendiri, tetapi perlu melibatkan secara integrasi semua profesi kesehatan yang

menjadi tim perawatan kesehatan dirumah (Setiadi 2010)

Implementasi keperawatan dilakukan untuk membantu memandirikan keluarga

dimana didalam implementasi kita memberikan informasi atau penyuluhan kepada keluarga

dengan tujuan menambah pengetahuan keluarga.

Didalam implementasi peneliti memperkenalkan kepada keluarga mengenai cara

mengatasi nyeri yang disebabkan hipertensi dengan cara teknik relaksasi nafas dalam.

Tekanan darah yang meningkat mengakibatkan rasa nyeri di kepala hal ini terjadi

dikarenakan darah yang memaksa untuk mengalir ke otak sedangkan pembuluh darah

mengalami vasokonstriksi ataupun arterosklerosis. Menurut Velkumary & Madanmohan

(2004) dalam Tarwoto (2011) bahwa relaksasi nafas dalam dapat menstimulasi respon saraf

otonom melalui pengeluaran neurotransmitter endorphin yang berefek pada penurunan

respon saraf simpatif yang bekerja untuk meningkatkan aktivitas tubuh dan
peningkatan respon parasimpatis untuk menurunkan aktivitas tubuh. Dalam melakukan

implementasi keperawatan pada keluarga Tn. B dan Tn. L, peneliti menyesuaikan dengan

rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.

Evaluasi keperawatan

Tahap terakhir dari proses keperawatan adalah evaluasi. Tahap penilaian atau

evaluasi adalah perbandingan yang sistematis dan terencana tentang kesehatan keluarga

dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara bersinambungan dengan

melibatkan klien dengan tenaga kesehatan lainnya. Tujuan evaluasi adalah untuk melihat

kemampuan keluarga dalam mencapai tujuan (Setiadi 2010).

Tn. B dan Tn. L telah melakukan relaksasi nafas dalam untuk mengurangi rasa nyeri

karena hipertensi. Sebelum dilakukan relaksasi nafas dalam Tn. B merasakan nyeri dengan

skala 4 (ringan) sedangkan Tn. L merasakan nyeri dengan skala 5 (ringan).

Setelah dilakukannya relaksasi nafas dalam rasa nyeri yang di rasakan Tn. B dan Tn. L

berkurang. Tn. B merasakan nyeri dengan skala 1 (ringan), begitu juga dengan Tn. L nyeri

yang dirasakan berskala 1 (ringan).

Dalam evaluasi kita melihat seberapa jauh keberhasilan yang telah dicapai dari

implementasi asuhan keperawatan yang telah dilakukan. Beberapa penelitian mengatakan

bahwa relaksasi nafas dalam memiliki efek yang sangat positif untuk mengurangi rasa

nyeri. Relaksasi nafas dalam adalah suatu cara yang dilakukan dengan menarik nafas dalam

kemudian dihembuskan secara perlahan dan dilakukan secara berkala. Sepdianto,

Nurachmah, dan Gayatri (2010), telah melakukan penelitian dan didapat bahwa latihan

relaksasi nafas dalam memiliki hasil yang baik dan efektif menurunkan tekanan darah

dibanding dengan seseorang yang tidak terpapar latihan.


Keefektifan latihan relaksasi nafas dalam ini dilakukan sebanyak 6x/menit. Dilihat dari

selama beberapa hari kita melakukan pengkajian dan kita melihat respon dari kedua

keluarga selama kita melakukan asuhan keperawatan, disini terdapat persamaan antar

kedua pasien yang mana kedua pasien tersebut sama-sama memiliki respon yang baik

yang mana selama saya melakukan asuhan keperawatan kedua pasien tersebut dapat

mengerti apa yang telah peneliti sampaikan selama melakukan asuha keperawatan

dibuktikan dengan dokumentasi. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut keluarga Tn. B dan

keluarga Tn. L telah mampu mealakukan teknik relaksasi.

Anda mungkin juga menyukai