Pengkajian
Tanggal pengkajian
1. Identitas Klien
60 tahun
35 tahun IRT
30 tahun Swata
Pendidikan
Karyawan
swasta Swasta Tidak sekolah
Swasta
SD
SM SMK
K
S1
Tipe Keluarga inti (nuclear
keluarga keluarga inti (nuclear family) Jawa/ Indonesia
Suku family) Jawa/ Indonesia Islam
bangsa Islam
Agama Penghasilan keluarga
Penghasilan keluarga Tn. Tn. L diperoleh dari Tn.
Status sosial B diperoleh dari Tn. B L yang bekerja sebagai
ekonomi sebagai pensiunan PNS Tani.
dan bertani karet. Penghasilan rata-rata
Penghasilan rata-rata sebulan
sebulan ± Rp 1.800.000, ± Rp 1.700.000, yang
yang dipergunakan untuk dipergunakan untuk
bayar listrik rumah Rp bayar listrik rumah Rp
85.000 perbulan, untuk 15.000 perbulan, untuk
membeli air bersih Rp membeli air ledeng Rp
32.000 25.000 jika air ledeng
Aktivitas habis.
rekreasi Aktivitas rekreasi yang Aktivitas rekreasi yang
keluarga biasa dilakukan keluarga biasa dilakukan keluarga
Tn B dan Ny M adalah Tn S dan Ny L adalah
menonton TV di rumah. menonton TV dan
mendengarkan radio .
Genogram
Klien 1
/ : Sudah meninggal
: Laki – laki
: Perempuan
: Klien
: Tinggal bersama
Klien 2
Keterangan :
/ : Sudah meninggal
: Laki – laki
: Perempuan
: Klien
: Tinggal bersama
3. Lingkungan
U
3 2
4
1
5 7
8
6
K1
2
Gambar 4.3 Denah Rumah (Klien 1)
eterangan
: Ruang tamu
: Kamar 1
3 : Kamar 3
4 : Kamar 2
5 : Kamar mandi
6 : Dapur
7 : Ruang makan
8 –I I- : Pintu
9 : Jendela
Denah rumah klien 2
U
3 2
4
1
5
7
8
6
K1
2 Gambar 4.4 Denah Rumah (Klien 2)
eterangan
: Ruang tamu
: Kamar 1
3 : Kamar 3
4 : Kamar 2
5 : Kamar mandi
6 : Dapur
7 : Ruang makan
8 –I I- : Pintu
9 : Jendela
4. Struktur komunikasi keluarga
7. Harapan keluarga
8. Pemeriksaan fisik
Mesochep Mesochep
al Hitam al Hitam
Bersih tidak ada Bersih tidak ada ketombe
ketombe
Muka
a. Mata
1) Palbebra Simetris dan tidak Simetris dan tidak
ada perubahan ada perubahan
2) Konjungtiva warna Berwarna warna Berwarna
3) Sklera merah cerah Warna merah cerah Warna
4) Pupil putih putih
5) Reflek terhadap Warna hitam isokor Warna hitam isokor
cahaya +/ + +/ +
6) Penggunaan alat Tidak menggunakan Tidak menggunakan
bantu alat bantu alat bantu
Bersih tidak ada Bersih tidak ada
b. Hidung sekret Bibir tampak sekret Bibir tampak
c. Mulut lembab Tidak lembab
d. Gigi berlubang warna Tidak berlubang warna
putih bersih putih bersih
e. Teling Simetris tidak Simetris tidak
teraba membesar teraba membesar
a Leher Tidak ada Tidak ada pembesaran
pembesaran tiroid tiroid
Dada
a. Paru - paru
1) Inspeksi Tidak
2) Palpasi terkaji Tidak
3) Perkusi Tidak terkaji
4) Auskultasi terkaji Tidak
b. Jantung Tidak terkaji
1) Inspeksi terkaji Tidak
2) Palpasi terkaji
Tidak
3) Perkusi Tidak
4) Auskulta terkaji
terkaji
si Abdomen
Genetalia Tidak
terkaji Tidak
Rektum terkaji
Tidak
Ekstremitas Tidak
terkaji
a. Atas terkaji
Tidak
1) Kekuatan otot Tidak
terkaji
2) ROM terkaji
Tidak
3) Perubahan Tidak
terkaji
bentuk tulang terkaji
4) Perabaan akral Tidak
terkaji Tidak
5) Pitting edema
Tidak terkaji
b. Bawah
terkaji Tidak
1) Kekuatan otot
Tidak terkaji
2) ROM
terkaji Tidak
3) Perubahan
terkaji
bentuk tulang
4) Perabaan akral
5) Pitting edema 5/5 kekuatan otot
penuh Gerakan 5/5 kekuatan otot penuh
Keluhan saat persendian aktif Tidak Gerakan persendian
ada perubahan bentuk aktif Tidak ada
pengkajian tulang perubahan bentuk tulang
Teraba hangat Teraba hangat
Tidak ada pitting edema Tidak ada pitting edema
Keluarga mengatakan
cemas dengan
penyakitnya Tn. B
yaitu darah tinggi,
keluarga mulai cemas
ketika Tn. B mulai
sakit,
keluarga
mengatakan
cemas saat terjadi
perubahan status
kesehatan keluarga
khususnya Tn. B,
keluarga mengatakan
jika Tn. B sakit
keluarga cemas tetapi
tidak segera ditangani.
P: nyeri karena
tekanan darah tinggi
Q: nyeri seperti
tertusuk tusuk
R: nyeri dibagian
kepala S: skala nyeri
4 (sedang) T: nyeri
sering ketika tekanan
darah tinggi
Tidak Tidak
terkaji terkaji
Tidak Tidak
terkaji terkaji
3) Perkusi Tidak Tidak
4) Auskultasi terkaji terkaji
d. Jantung Tidak Tidak
1) Inspeksi terkaji terkaji
2) Palpasi
3) Perkusi Tidak Tidak
4) Auskulta terkaji terkaji
si Abdomen Tidak Tidak
Genetalia terkaji terkaji
Rektum Tidak Tidak
Ekstremitas terkaji terkaji
c. Atas
Tidak Tidak
1) Kekuatan otot
terkaji terkaji
2) ROM
Tidak Tidak
3) Perubahan
terkaji terkaji
bentuk tulang
4) Perabaan akral Tidak Tidak
5) Pitting edema terkaji terkaji
d. Bawah Tidak Tidak
1) Kekuatan otot terkaji terkaji
2) ROM
3) Perubahan
bentuk tulang 5/5 kekuatan otot 5/5 kekuatan otot penuh
4) Perabaan akral penuh Gerakan Gerakan persendian
5) Pitting edema persendian aktif Tidak aktif Tidak ada
ada perubahan bentuk perubahan bentuk tulang
Keluhan saat tulang Teraba hangat
Teraba hangat Tidak ada pitting edema
pengkajian Tidak ada pitting edema
5/5 kekuatan otot penuh
5/5 kekuatan otot Gerakan persendian
penuh Gerakan aktif Tidak ada
persendian aktif perubahan bentuk tulang
Tidak ada perubahan Teraba hangat
bentuk tulang Tidak ada pitting edema
Teraba hangat
Tidak ada pitting edema
Pasien mengatakan
takut bila terjadi
komplikasin klien
terlihat bingung dan
cemas. Setiap tekanan
darah Tn. L tinggi Tn.
L merasakan pusing
dan nyeri dibagian
kepala, pegal didaerah
tengkuk jika tekanan
darah tinggi, Keluarga
mengatakan jika Tn. L
merasakan nyeri itu
sudah biasa dan tidak
perlu ditangani.
P: nyeri karena
tekanan darah tinggi
Q: nyeri seperti
ditusuk
– tusuk
R: nyeri dibagian
kepala S: skala nyeri
5 (sedang)
T: nyeri sering
ketika tekanan
darah tinggi
Analisis Data
DO:
- Tn. B tampak lemah
- tampak kesakitan
- TD : 150/110 mmHg
- N : 85x/menit
- RR: 20x/menit
- S : 36 oC
DS: Cemas Perubahan
- Keluarga mengatakan cemas status
dengan penyakitnya Tn. B kesehatan
yaitu darah tinggi, keluarga pada keluarga
mulai cemas ketika Tn. B
mulai sakit
- keluarga mengatakan cemas
saat terjadi perubahan status
kesehatan keluarga khususnya
Tn. B,
- keluarga mengatakan jika Tn.
B sakit keluarga cemas tetapi
tidak segera ditangani.
DO:
- keluarga tampak cemas dengan
penyakitnya Tn. B
DS: Kurangny Ketidakmampu
- Tn. B mengatakan tidak a an keluarga
mengerti tentang penyakit pengetahu mengenal
hipertensi an masalah
- keluarga mengatakan tidak Hipertensi
tahu tentang penyakit
hipertensi
- keluarga mengatakan Tn. B
mengalami penyakit Hipertensi
tetapi tidak tahu cara
mengatasinya.
- Keluarga mengatakan mau
mendengarkan penjelasan
tentang penyakit hipertensi.
DO: keluarga dan Tn. B tampak
bingung keluarga tampak tidak
mengerti
ketika ditanya
Klien 2
DS: Pasien mengatakan stiap Nyeri Agen
tekanan darah Tn. L tinggi akut cidera
Tn. L merasakan: biologis
- pusing
- nyeri dibagian kepala
- pegal didaerah tengkuk
- pengkajian nyeri:
P: nyeri karena tekanan
darah tinggi
Q: nyeri seperti ditusuk –
tusuk R: nyeri dibagian
kepala
S: skala nyeri 5 (sedang)
T: nyeri sering ketika
tekanan darah tinggi
DO:
- Tn. L tampak lemah
- tampak kesakitan
- TD: 160/100 mmHg
- N : 80x/menit
- RR: 20x/menit
- S : 36,6oC
DS: Cemas Perubahan
- Tn. L mengatakan takut bila status
terjadi komplikasi kesehatan
- keluarga mengatakan tidak pada keluarga
tahu apa yang harus dilakukan
terhadap Tn.L
DO:
- Tn. L terlihat cemas dan
bingung dengan penyakitnya
DS: Kurangny Ketidakmampu
- Tn. L mengatakan sering pusing a an keluarga
- Tn. L juga mengatakan jarang pengetahu mengenal
olahraga an masalah
- Tn. L mengatakan banyak Hipertensi
pikiran
- Tn. L takut bila terjadi
komplikasi
- keluarga mengatakan tidak
tahu apa yang harus dilakukan
terhadap Tn. L agar tidak
terjadi komplikasi,
DO:
- Tn. L tampak lemah, Tn. L
sering pusing
Klien 1
Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis
Skoring prioritas masalah keperawatan
keluarga
Kriteria Sko Bobo Rumus Pembenaran
r t menghitung
Sifat 3 1 3/3 x 1 = 1 Setiap tekanan darah Tn.
masalah B tinggi, Tn. B merasakan
Aktual pusing (nyeri dibagian
kepala)
dan tidak dilakukan
tindakkan apa pun
Kemungkinan 2 2 2/2x 2 = 2 Harapan keluarga terhadap
masalah dapat kesembuhan Tn. B dari
diubah sebagian pusing (nyeri dibagian
kepala) yang dapat
disebab kan
karena Tn. B stres
Kemungkinan 2 1 2/3 x 1 = Tn. B merasakan nyeri
masalah dapat 2/3 saat tekanan darah Tn.
dicegah cukup B tinggi
Menonjoln 2 1 2/2x 1 = 1 Keluarga mengatakan jika
ya masalah Tn. B merasakan nyeri itu
tidak sudah biasa dan tidak
dirasakan perlu
ditangani
Total 4 2/3
Klien 1
Cemas berhubungan dengan perubahan status kesehatan pada keluarga
Skoring prioritas masalah keperawatan
keluarga
Kriteria Sko Bobo Rumus Pembenaran
r t menghitung
Sifat masalah 3 1 3/3 x 1 = 1 Keluarga tampak cemas
Aktual ketika Tn. B mulai sakit
Kemungkinan 1 2 1/2 x 2 = 1 Harapan keluarga agar
masalah dapat penyakit Tn. B dapat
diubah sembuh agar keluarga
sebagian tidak cemas lagi
Kemungkin 2 1 2/3 x 1 = Keluarga merasakan
an masalah 2/3 cemas saat terjadi
dapat perubahan status
dicegah kesehatan keluarga
cukup khususnya
Tn. B
Menonjolnya 1 1 1/2 x 1 = Keluarga mengatakan jika
masalah 1/2 Tn.
dirasakan B. Sakit keluarga cemas
dan harus tetapi tidak segera
segera ditangani
ditangani
Total 3 1/ 6
Klien 1
Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal
masalah Hipertensi
Skoring prioritas masalah keperawatan
keluarga
Kriteria Sko Bobo Rumus Pembenaran
r t menghitung
Sifat 3 1 3/ 3 x 1 = 1 Keluarga tidak tahu
masalah tentang masalah
Aktual kesehatan penyakit
Hipertensi
Kemungkin 1 2 1/2 x 2 = 1 Keluarga mengatakan
an masalah mau mendenagrkan
dapat apa yang
diubah sebagian sudah dijelaskan
Kemungkin 1 1 1/ 3 x 1 = 1/ Keluarga tidak
an masalah 3 mengetahui pentingnya
dapat kesehatan
dicegah cukup
Menonjolnya 1 1 1/ 2 x 1 = Keluarga mengatakan
masalah. 1/2 Tn. B mengalami
Masalah tidak penyakit
dirasakan Hipertensi tetapi tidak
tahu cara mengatasinya
Total 2 5/6
Klien 2
Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis
Skoring Prioritas Masalah Keperawatan
Keluarga
Kriteria Sko Bobo Rumus Pembenaran
r t menghitung
Sifat masalah 3 1 3/ 3 x 1 = 1 Keluarga tidak tahu tentang
Aktual masalah kesehatan
Kemungkin 2 2 2/2 x 2 = 2 Keluarga mengatakan
an masalah mau mendenagrkan
dapat apa yang
diubah mudah sudah dijelaskan
Kemungkinan 2 1 2/ 3 x 1 = 2/ Keluarga tidak
masalah dapat 3 mengetahui pentingnya
dicegah cukup kesehatan
Menonjolnya 2 1 2/ 2 x 1 = 1 Keluarga mengatakan
masalah Tn. L mengalami
dirasakan penyakit
dan harus Hipertensi tetapi tidak
segera tahu cara mengatasinya
ditangani
Total 4 2/3
Klien 2
Cemas berhubungan dengan perubahan status kesehatan pada keluarga
Skoring prioritas masalah keperawatan
keluarga
Kriteria Sko Bobo Rumus Pembenaran
r t menghitung
Sifat masalah 3 1 3/3 x 1 = 1 Keluarga tampak cemas
Aktual ketika Tn. L mulai sakit
Kemungkin 1 2 1/2 x 2 = 1 Harapan keluarga agar
an masalah penyakit Tn. L dapat
dapat sembuh
diubah sebagian agar keluarga tidak cemas
lagi
Kemungkin 2 1 2/3 x 1 = Keluarga merasakan
an masalah 2/3 cemas saat terjadi
dapat perubahan status
dicegah kesehatan keluarga
cukup khususnya
Tn. L
Menonjolnya 1 1 1/2 x 1 = Keluarga mengatakan jika
masalah 1/2 Tn.
dirasakan dan L. Sakit keluarga cemas
harus segera tetapi tidak segera
ditangani ditangani
Total 3 2/ 3
Klien 2
Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal
masalah Hipertensi
Skoring Prioritas Masalah Keperawatan
Keluarga
Kriteria Sko Bobo Rumus Pembenaran
r t menghitu
ng
Sifat 3 1 3/ 3 x 1 = 1 Jika tekanan darah Tn. L
masalah tinggi, Tn. L merasakan
Aktual pusing (nyeri dibagian
kepala) dan tidak
dilakukan tindakkan
apa pun
Kemungkinan 1 2 1/2 x 2 = 1 Harapan keluarga
masalah dapat terhadap kesembuahan
diubah tinggi tetapi pusing (nyeri
sebagian dibagian kepala)
dapat disebab kan karena
Tn. L stress
Kemungkin 2 1 2/ 3 x 1 = Tn. L merasakan nyeri
an masalah 2/3 saat tekanan darah Tn.
dapat L tinggi
dicegah cukup
Menonjolnya 2 1 2/ 2 x 1 = 1 Keluarga mengatakan jika
masalah Tn. L merasakan nyeri itu
dirasakan dan sudah biasa dan tidak
harus segera perlu
ditangani ditangani
Total 3 2/3
Prioritas diagnosa
keperawatan
Klien 1 Klien 2
a. Nyeri akut berhungan dengan a. Nyeri akut berhungan dengan
agen cidera biologis agen cidera biologis
b. Cemas berhubungan dengan b. Cemas berhubungan dengan
perubahan status kesehatan pada perubahan status kesehatan pada
keluarga keluarga
c. Kurangnya pengetahuan c. Kurangnya pengetahuan
berhubungan dengan berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah Hipertensi mengenal masalah Hipertensi
Intervensi Keperawatan
Implementasi Keperawatan
Diagnosa Har
keperawatan i
Senin, 14 Agt 2017 Selasa, 15 Agt 2017
Klien 1
Nyeri akut Jam Implementasi Jam Implementasi
berhubungan 15.30 Membina 15.30 Memberikan
dengan agen hubungan saling penjelasan pada
cidera percaya keluarga cara
biologis mengurangi/mencega
h nyeri dengan teknik
relaksasi nafas dalam
dan
kompres dingin
15.40 Mengakaji nyeri 15.45 Memberikan
dan skala nyeri informasi untuk
dan TTV meningkatkan
pemahaman diri
mengenai pemberian
obat
15.45 Mengajarkan teknik
relaksasi
Cemas 15.50 menanyakan 16.00 Memberikan
berhubunga kepada keluarga pendidikan kesehatan
n dengan penyebab dari tentang perubahan
perubahan kecemasan status kesehatan
status pada Tn. B
kesehatan 16.00 Mengukur TTV 16.10 Mengukur TTV klien
pada klien 16.20 Melakukan pemeriksaan
fisik klien
keluarga 16.30 Menganjurkan klien
berhubunga 16.10 Memberikan mengenai kapan
n dengan
dukungan dalam harus memeriksakan
ketidak
mengatasi stuasi kesehatannya ke
mampuan
yang sedang dokter
keluarga
dialami
merawat
anggota
keluarga
yang
sakit
Kurangnya 16.20 Kaji tingkat 16.40 Memberikan
pengetahuan pengetahuan pendidikan kesehatan
berhubungan keluarga tentang mengenai pengertian,
dengan penyakit klasifikasi, tanda dan
ketidakmam Hipertensi. gejala, penyebab, dan
pu an komplikasi
keluarga dari Hipertensi
mengenal 16.30 Memberikan 16.50 Mendiskuskan
masalah dukungan dalam kembali tentang
hipertensi mengatasi stuasi hipertensi
yang
sedang dialami
Diagnosa Har
keperawatan i
Senin, 14 Agt 2017 Selas, 15 Agt 2017
Klien 2
Nyeri akut Jam Implementasi Jam Implementasi
berhubungan 15.00 Membina hubungan 10.00 Mengakaji nyeri dan
saling percaya skala nyeri dan TTV
dengan agen
15.10 Mengakaji nyeri dan 10.10 Mengajarkan teknik
cidera skala nyeri dan TTV relaksasi
biologis
Cemas 15.20 menanyakan kepada 10.20 Mengkaji
berhubunga keluarga penyebab tingkat
n dengan dari kecemasan kecemasan
perubahan 15.30 Mengukur TTV klien 10.30 Memberikan
status pendidikan
kesehatan kesehatan
pada mengenai
keluarga bagaimana
berhubunga menghindari
n dengan komplikasi
ketidak Hipertensi.
mampuan
keluarga
merawat
anggota
keluarga
yang sakit
Kurangnya 15.40 Mengkaji riwayat 10.40 Menganjurkan klien
pengetahuan keluarga serta untuk memenuhi
berhubungan keluhan yang pencahayaan guna
dengan dialami oleh memenuhi
ketidakmam keluarga kebutuhan klien
pu an 16.10 Memberikan 10.50 Memberikan
keluarga dukungan dalam pendidikan
mengenal mengatasi stuasi kesehatan
masalah yang sedang mengenai
hipertensi dialami pengertian,
klasifikasi, tanda
dan gejala,
penyebab, dan
komplikasi dari
Hipertensi
Evaluasi Keperawatan
Diagnosa Hari/
tanggal
keperawata Senin, 14 Agt 2017 Selasa, 15 Agt 2017
n
Klien 1
Nyeri akut S : Tn. B mengatakan stiap S : Tn. B mengatakan
berhubung tekanan darah Tn. B nyeri sudah
an dengan tinggi Tn. B merasakan berkurang
agen pusing dan P: nyeri karena
cidera biologis nyeri dibagian kepala, tekanan darah
pegal tinggi
didaerah tengkuk jika Q: nyeri seperti di
tekanan darah tinggi, gigit semut
Keluarga mengatakan jika R: nyeri dibagian
Tn. B merasakan nyeri itu kepala S: skala nyeri 1
sudah biasa dan tidak (ringan)
dilakukan tindakkan yang T: nyeri sering ketika
perlu ditangani. tekanan darah tinggi.
P: nyeri karena O:
tekanan darah TD: 130/80
tinggi mmHg N :
Q: nyeri seperti 85x/menit
tertusuk tusuk RR:
R: nyeri dibagian 20x/menit
kepala S: skala nyeri S : 36 oC
4 (sedang) A : TUK 1 tercapai
T: nyeri sering ketika sesuai Rencana
tekanan darah tinggi. P : lanjutkan TUK 2 :
Keluarga mengatakan Memberikan
tidak tahu tentang penjelasan pada
hubungan nyeri dengan keluarga cara
Hipertensi. mengurangi/mencega
O : Tn. B tampak lemah, h nyeri dengan teknik
tampak kesakitan relaksasi nafas dalam
TD: 150/110 mmHg dan kompres dingin.
N :
85x/menit
RR:
20x/menit
S : 36 oC
Keluarga tampak
bingung saat ditanya.
A : TUK 1 tercapai
sesuai Rencana
P : lanjutkan TUK 2 :
Memberikan penjelasan
pada keluarga cara
mengurangi/mencegah
nyeri
dengan teknik relaksasi
nafas dalam dan kompres
dingin.
Cemas S : Keluarga mengatakan S : keluarga mengatakan
berhubungan cemas dengan mengerti dengan
dengan penyakitnya Tn. B yaitu perubahan kesehatan
perubahan darah ditinggi,, keluarga yang terjadi dan
status mengatakan cemas saat berharap dapat
kesehatan perubahan status membantu Tn. B.
pada keluarga kesehatan keluarga keluarga mengatakan
berhubungan khusunya Tn. B, keluarga mengerti dengan
dengan mengatakan jika Tn. B perubahan status
ketidak sakit keluarga cemas kesehatan yang terjadi
mampuan tetapi tidak segera pada Tn. B
keluarga ditangani O : keluarga tampak
merawat O : keluarga tampak mengerti tentang
anggota cemas A : TUK 1 perubahan status
keluarga yang tercapai sesuai kesehatan Tn. B.
sakit rencana keluarga tampak
P : lanjutkan TUK 2 an 3 : mengerti dengan
Memberikan pendidikan perubahan status
kesehatan tentang kesehatan Tn. B
perubahan status A : TUK 2 dan 3
kesehatan pada Tn. B. tercapai sesuai
Memberikan pendidikan dengan rencana
kesehatan mengenai P : lanjutkan TUK 4 dan 5
perubahan status : Memberikan
kesehatan Tn. B. pendidikan kesehatan
kepada keluarga tentang
cara merawat Tn. B
Memberikan pendidikan
kesehatan bagaimana
cara mengontrol
cemas
Kurangnya S: keluarga mau S : keluarga mengatakan
pengetahuan memperkenalkan diri mengerti tentang
berhubungan dengan baik, keluarga penyakit Hipertensi.
dengan mau memberikan data- keluarga mengatakan
ketidakmampu data keluarga, keluarga tahu keputusan apa
an keluarga dan Tn. B mengatakan yang harus dibuat
mengenal tidak mengerti dengan untuk Tn. B.
masalah penyakitnya. O : keluarga tampak
Hipertensi O: keluarga tampak mengerti dan tidak
kooperatif A:TUK 1 bingung keluarga
tercapai sesuai tampak berdikusi untuk
rencana membuat keputusan.
P: melanjutkan TUK 2 dan A : TUK 2 dan 3
3 : Memberikan tercapai sesuai
pendidikan kesehatan dengan rencana
mengenai pengertian, P : lanjutkan TUK 4 dan 5
klasifikasi, tanda dan : Memberikan
gejala, penyebab, dan pendidikan kesehatan
komplikasi dari mengenai diet rendah
Hipertensi. Berikan garam untuk Tn. B
pendidikan kesehatan Anjurkan kepada
pada keluarga jika Terjadi keluarga dan Tn. B
komplikasi. untuk
menurunkan tingkat
stress yang ada di
rumah.
Diagnosa Hari/
keperawat tanggal
an Senin, 14 Agt 2017 Selasa, 15 Agt 2017
Klien 2
Nyeri akut S : Pasien mengatakan stiap S : keluarga
berhubungan tekanan darah Tn. L mengatakan
dengan agen tinggi Tn. L merasakan mengerti dengan
cidera pusing dan nyeri cara mengurangi
biologis dibagian kepala, pegal nyeri.
didaerah tengkuk jika Keluarga
tekanan darah tinggi, mengatakan
Keluarga mengatakan mengerti dengan
jika Tn. L merasakan yang telah di
nyeri itu sudah biasa dan demonstrasikan
tidak perlu ditangani. O : keluarga tampak
P: nyeri karena mengerti Keluarga
tekanan darah tinggi tampak mengerti
Q: nyeri seperti A : TUK 2 dan 3
tertusuk tusuk R: tercapai sesuai
nyeri dibagian dengan rencana
kepala P : lanjutkan TUK 4 dan 5
S: skala nyeri 5 : Memberikan
(sedang) T: nyeri sering pendidikan kesehatan
ketika tekanan darah pada keluarga tentang
tinggi Keluarga diet yang sesuai
mengatakan tidak dengan penderita
tahu tentang hubungan Hipertensi, yaitu diet
nyeri dengan Hipertensi. rendah garam.
O : Tn. L tampak Menganjurkan pada
lemah, tampak keluarga untuk
kesakitan TD: memisahkan makan
160/110 mmHg pada Tn. L yang
N : sesuai dengan diet
80x/menit
RR:
20x/menit
S : 36 oC
Keluarga tampak
bingung saat ditanya.
A : TUK 1 tercapai
sesuai Rencana
P : lanjutkan TUK 2 :
Memberikan penjelasan
pada keluarga cara
mengurangi/mencegah
nyeri dengan teknik
relaksasi nafas dalam
dan kompres dingin
Cemas S: keluarga mau S : keluarga mengatakan
berhubungan memperkenalkan diri mengerti tentang
dengan dengan baik, keluarga penyakit Hipertensi.
perubahan mau memberikan data- keluarga mengatakan
status data keluarga, keluarga tahu keputusan apa
kesehatan pada dan Tn. L mengatakan yang harus dibuat
keluarga tidak mengerti dengan untuk Tn. L.
berhubungan penyakitnya. O : keluarga tampak
dengan ketidak O: keluarga tampak mengerti dan tidak
mampuan kooperatif A: TUK 1 bingung keluarga
keluarga tercapai sesuai tampak berdikusi
merawat rencana untuk membuat
anggota P: melanjutkan TUK 2 dan keputusan.
keluarga yang 3 : Memberikan A : TUK 2 dan 3
sakit pendidikan kesehatan tercapai sesuai
mengenai pengertian, dengan rencana
klasifikasi, tanda dan P : lanjutkan TUK 4 dan
gejala, penyebab, dan 5 : Memberikan
komplikasi dari pendidikan kesehatan
hipertensi. Berikan mengenai diet rendah
pendidikan kesehatan garam untuk Tn. L
pada keluarga jika Anjurkan kepada
Terjadi komplikasi keluarga dan Tn. L
untuk menurunkan
tingkat stress yang ada
di rumah.
Kurangnya S: Tn. L mengatakan sering S : keluarga dan Tn. L
pengetahuan pusing, Tn. L mengerti jika tekanan
berhubungan mengatakan jika tekanan darahnya dapat
dengan darahnya 160/100 dikontrol Tn. L akan
ketidakmampua mmHg sudah biasa, Tn. terhindar dari
n keluarga L juga mengatakan komplikasi
mengenal jarang olahraga, Tn. L O : keluarga dan
masalah mengatakan banyak Tn. L tampak
Hipertensi pikiran dan Tn. L takut mengerti
bila terjadi komplikasi, A : TUK 3 tercapai
keluarga mengatakan sesuai dengan
tidak tahu apa yang rencana
harus dilakukan terhadap P : lanjutkan TUK 4 dan
Tn. L agar tidak terjadi 5 : Memberikan
komplikasi, keluarga pendidikan kesehatan
mengatakan penyakit kepada keluarga
Hipertensi sudah biasa tentang cara merawat
dan tidak perlu segera Tn. L Memberikan
ditangani dan akibatnya pendidikan kesehatan
akan beresiko bagaimana cara
komplikasi. Keluarga mencegah terjadinya
dan Tn. L mengatakan komplikasi.
mengerti dengan
komplikasi yang
dapat terjadi jika tekanan
darahnya terus tinggi.
O: Tn. L mau
menceritakan
permasalahannya
Keluarga dan Tn. L
tampak mengerti
A: TUK 1 dan 2 tercapai
sesuai rencana
P: lanjutkan TUK 3 :
Memberikan
pendidikan kesehatan
mengenai
komplikasi dari
Hipertensi.
BAB V
PEMBAHASAN
Berisi perbandingan diantara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus yang disajikan untuk
Pembahasan berisi tentang mengapa (why) dan bagaimana (How). Konsep diuraikan
Pengkajian
menerus dan keputusan profesional yang mengandung arti terhadap informasi yang
2010).
Berdasarkan hasil pengkajian tekanan darah pada Tn. B 150/110 mmHg dan pada
Tn. L 160/100 mmHg. Tekanan darah pada Tn. B dan Tn. L termasuk tekanan darah tinggi
atau hipertensi. Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas
140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg (Smeltzer, 2010). Tn. B merasakan
pusing dan nyeri dibagian kepala, pegal didaerah tengkuk jika tekanan darah tinggi,
Keluarga mengatakan jika Tn. B merasakan nyeri itu sudah biasa dan tidak dilakukan
tindakan yang perlu ditangani. Pada keluarga Tn. L berdasarkan hasil pengkajian pada Tn. L
keluarga mengatakan setiap tekanan darah Tn. L tinggi Tn. L merasakan pusing dan nyeri
dibagian kepala, pegal didaerah tengkuk jika tekanan darah tinggi, Keluarga mengatakan
berdasarkan teori (Corwin, 2009) yaitu Tn. B dan Tn. L mengatakan nyeri dibagian kepala,
Tanda dan gejala yang khas dijumpai pada penderita hipertensi adalah nyeri kepala.
Nyeri kepala pada pasien hipertensi memiliki ciri-ciri seperti nyeri kepala yang terasa berat
di tengkuk namun tidak berdenyut, sering muncul dipagi hari namun akan hilang seiring
matahari terbit (Julianti, Nurjanah & Soetrisno, 2005). Hipertensi dengan nyeri kepala
merupakan satu hal yang berkaitan. Hal ini dikarenakan adanya faktor yang dapat memicu
naiknya tekanan darah. Namun tidak dipungkiri tidak semua sakit kepala merupakan
pengidap hipertensi. Marliani dan Tatan (2007), menyatakan bahwa kebanyakan nyeri
kepala berasal dari meningkatnya aliran darah pada pembuluh darah di otak. Proses ini
mengalami nyeri kepala dan hal ini juga menyebabkan peningkatan tekanan darah atau
hipertensi.
Persamaannya pada saat kita membaca teori bahwa salah satu tanda dan gejala
yang dialami pada Tn. B dan Tn. L adalah nyeri. Pengkajian nyeri menggunakan PQRST.
P adalah provokatif atau paliatif penyebab terjadinya nyeri, Q adalah qualitas, untuk
mengetahui seberapa berat nyeri yang dirasakan. R adalah region, untuk mengetahui letak
nyeri yang dirasakan. S merupakan skala, di sini peneliti menggunakan skala numeric
dengan pengelompokan sakala 1-3 nyeri ringan, skala 4-6 nyeri sedang dan skala 7-10
tinggi, Q: nyeri seperti tertusuk tusuk, R: nyeri dibagian kepala, S: skala nyeri 4 (sedang),
T: nyeri sering ketika tekanan darah tinggi. Sedangkan pada Tn. L P: nyeri karena tekanan
darah tinggi, Q: nyeri seperti ditusuk – tusuk, R: nyeri dibagian kepala, S: skala nyeri 5
Teori tersebut sudah dibuktikan oleh peneliti sebelumnya mengenai tanda dan
gejala hipertensi, sehingga pada saat peneliti melakukan penelitian kepada kedua keluarga
khusnya Tn. B dan Tn. L tersebut terdapat kesamaan tanda dan gejala dengan teori namun
tidak semua tanda dan gejala didalam teori sama dengan tanda dan gejala pada keluarga
khususnya Tn. B dan Tn. L yang dikarenakan setiap pasien memiliki respon yang berbeda-
beda.
Diagnosa keperawatan
gangguan kesehatan atau proses kehidupan atau kerentanan respon dari seorang individu,
Disini peneliti akan membahas persamaan antara masalah yang didapatkan pada
teori, Tn. B dan Tn. L. Persamaannya yaitu peneliti melakukan pengkajian muncul masalah
yang sesuai dengan teori (komang, 2010) dimana masalah yang muncul yaitu nyeri akut
Nyeri akut adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan
yang muncul akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan
dalam hal kerusakan sedemikian rupa (international association for the study of pain)
awitan yang tiba – tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat
dengan akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung <6 bulan
(Nanda, 2012).
Batasan karakteristik nyeri akut antara lain perubahan selera makan, perubahan
distraksi (misal berjalan mondar mandir, mencari orang lain dan atau aktivitas lain, aktivitas
iritabilitas, mendesah), masker wajah (misal mata kurang bercahaya, tampak kacau, gerakan
mata berpencar atau tetap pada satu fokus, meringis), laporan isyarat, diaforesis, sikap
melindungi area nyeri, fokus menyempit (misal gangguan persepsi nyeri, hambatan proses
berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan), indikasi nyeri yang dapat
diamati, perubahan posisi untuk menghindari nyeri, sikap tubuh melindungi, dilatasi pupil,
melaporkan nyeri secara verbal, fokus pada diri sendiri, gangguan tidur.
Pada pengkajian keluarga Tn. B, Tn. B mengatakan setiap tekanan darahnya tinggi,
Tn. B merasakan pusing dan nyeri dibagian kepala, serta pegal didaerah tengkuk. Keluarga
mengatakan jika Tn. B merasakan nyeri itu kadang mengganggu aktifitas Tn.
B. Pengkajian nyeri pada Tn. B, P: nyeri karena tekanan darah tinggi, Q: nyeri seperti tertusuk
tusuk, R: nyeri dibagian kepala, S: skala nyeri 4 (sedang), T: nyeri sering ketika tekanan darah
tinggi.
Sedangkan pada Tn, L, pasien mengatakan stiap tekanan darah Tn. L tinggi Tn.
L merasakan pusing dan nyeri dibagian kepala, pegal didaerah tengkuk jika tekanan darah
tinggi, Keluarga mengatakan jika Tn. L merasakan nyeri itu sudah biasa dan tidak perlu
ditangani. Pengkajian nyeri pada Tn. L, P: nyeri karena tekanan darah tinggi, Q:
nyeri seperti ditusuk – tusuk, R: nyeri dibagian kepala, S: skala nyeri 5 (sedang), T: nyeri
Berdasarkan teori masalah yang sering terjadi pada penderita hipertensi yaitu
nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis. Hipertensi dengan nyeri kepala
merupakan satu hal yang berkaitan. Hal ini dikarenakan adanya faktor yang dapat memicu
naiknya tekanan darah. Namun tidak dipungkiri tidak semua sakit kepala merupakan
pengidap hipertensi. Marliani dan Tatan (2007), menyatakan bahwa kebanyakan nyeri
kepala berasal dari meningkatnya aliran darah pada pembuluh darah di otak. Proses ini
mengalami nyeri kepala dan hal ini juga menyebabkan peningkatan tekanan darah atau
hipertensi.
Intervensi keperawatan
tujuan khusus. Intervensi keperawatan meliputi : perumusan tujuan, tindakan dan penilaian
perencanaan yang di dapat berdasarkan diagnosa yang di dapat dari keluarga memiliki
kesamaan dengan teori. Tahap perencanaan yang terdapat pada tinjauan teori yang dibuat
meliputi penentuan prioritas masalah, menentukan tujuan, kriteria hasil dari rencana
serta menerapkan kriteria hasil yang diharapkan. Perencanaan keperawatan ini dibuat
biologis. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 60 menit keluarga dan klien
mampu melakukan terapi relaksasi nafas dalam untuk mengurangi rasa nyeri. Intervensi
atau rencana tindakan yang dilakukan mengkaji tingkat pengetahuan keluarga tentang nyeri
keluarga.
Relaksasi adalah suatu prosedur dan teknik yang bertujuan untuk mengurangi
ketegangan dan kecemasan, dengan cara melatih pasien agar mampu dengan sengaja untuk
membuat relaksasi otot-otot tubuh setiap saat, sesuai dengan keinginan. Menurut
pandangan ilmiah, relaksasi merupakan suatu teknik untuk mengurangi stres dan
ketegangan dengan cara meregangkan seluruh tubuh agar menca pai kondisi mental yang
sehat (Varvogli & Darvivi, 2011). Relaksasi terbagi menjadi dua kelompok, yaitu relakasi
yang menekankan pada fisik, seperti yoga, relaksasi otot progresif, latihan pernafasan.
darah dan memperbaiki kualitas hidup penderita hipertensi disimpulkan bahwa relaksasi
dapat menurunkan tekanan darah baik sistolik maupun diastolic pada penderita hipertensi.
hipertensi yang ditunjukkan dengan berkurangnya keluhankeluhan fisik seperti rasa nyeri di
Perencanaan atau intervensi yang diberikan kepada dua keluarga dengan KK yang
berbeda yaitu sama. Namun tanggapan dari setiap keluarga yang berbeda dimana ada
keluarga yang lebih cepat penerimaan dalam penyampaian, namun ada juga keluarga yang
kemungkinan masalah untuk dipecahkan didalam keluarganya cukup lama sehingga harus
Implementasi keperawatan
keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan. Implementasi, perawat sebaiknya
tidak bekerja sendiri, tetapi perlu melibatkan secara integrasi semua profesi kesehatan yang
dimana didalam implementasi kita memberikan informasi atau penyuluhan kepada keluarga
mengatasi nyeri yang disebabkan hipertensi dengan cara teknik relaksasi nafas dalam.
Tekanan darah yang meningkat mengakibatkan rasa nyeri di kepala hal ini terjadi
dikarenakan darah yang memaksa untuk mengalir ke otak sedangkan pembuluh darah
(2004) dalam Tarwoto (2011) bahwa relaksasi nafas dalam dapat menstimulasi respon saraf
respon saraf simpatif yang bekerja untuk meningkatkan aktivitas tubuh dan
peningkatan respon parasimpatis untuk menurunkan aktivitas tubuh. Dalam melakukan
implementasi keperawatan pada keluarga Tn. B dan Tn. L, peneliti menyesuaikan dengan
Evaluasi keperawatan
Tahap terakhir dari proses keperawatan adalah evaluasi. Tahap penilaian atau
evaluasi adalah perbandingan yang sistematis dan terencana tentang kesehatan keluarga
dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara bersinambungan dengan
melibatkan klien dengan tenaga kesehatan lainnya. Tujuan evaluasi adalah untuk melihat
Tn. B dan Tn. L telah melakukan relaksasi nafas dalam untuk mengurangi rasa nyeri
karena hipertensi. Sebelum dilakukan relaksasi nafas dalam Tn. B merasakan nyeri dengan
Setelah dilakukannya relaksasi nafas dalam rasa nyeri yang di rasakan Tn. B dan Tn. L
berkurang. Tn. B merasakan nyeri dengan skala 1 (ringan), begitu juga dengan Tn. L nyeri
Dalam evaluasi kita melihat seberapa jauh keberhasilan yang telah dicapai dari
bahwa relaksasi nafas dalam memiliki efek yang sangat positif untuk mengurangi rasa
nyeri. Relaksasi nafas dalam adalah suatu cara yang dilakukan dengan menarik nafas dalam
Nurachmah, dan Gayatri (2010), telah melakukan penelitian dan didapat bahwa latihan
relaksasi nafas dalam memiliki hasil yang baik dan efektif menurunkan tekanan darah
selama beberapa hari kita melakukan pengkajian dan kita melihat respon dari kedua
keluarga selama kita melakukan asuhan keperawatan, disini terdapat persamaan antar
kedua pasien yang mana kedua pasien tersebut sama-sama memiliki respon yang baik
yang mana selama saya melakukan asuhan keperawatan kedua pasien tersebut dapat
mengerti apa yang telah peneliti sampaikan selama melakukan asuha keperawatan
dibuktikan dengan dokumentasi. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut keluarga Tn. B dan