Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TINJAUAN TEORI
2. Etiologi
Sampai saat ini, penyebab pasti tumor payudara belum diketahui. Namun, ada
beberapa faktor resiko yang telah teridentifikasi, yaitu :
1. Zat karsinogenik
2. Gaya hidup tidak sehat
3. Jenis kelamin
Wanita lebih beresiko menderita tumor payudara dibandingkan dengan pria.
Prevalensi tumor payudara pada pria hanya 1% dari seluruh tumor payudara
4. Riwayat keluarga
Wanita yang memiliki keluarga tingkat satu penderita tumor payudara beresiko
tiga kali lebih besar untuk menderita tumor payudara.
5. Faktor genetic
Mutasi gen BRCA1 pada kromosom 17 dan BRCA2 pada kromosom 13 dapat
meningkatkan resiko tumor payudara sampai 85%.
6. Faktor usia
Resiko tumor payudara meningkat seiring dengan pertambahan usia.
7. Faktor hormonal
Kadar hormon yang tinggi selama masa reproduktif, terutama jika tidak
diselingi oleh perubahan hormon akibat kehamilan, dapat meningkatkan resiko
terjadinya tumor payudara.
8. Terpapar radiasi
9. Intake alcohol
10. Pemakaian kontrasepsi oral
Pemakaian kontrasepsi oral dapat meningkatkan resiko tumor payudara.
Penggunaan pada usia kurang dari 20 tahun beresiko lebih tinggi dibandingkan
dengan penggunaan pada usia lebih tua.
3. Patofisiologi
Normalnya, sel yang mati sama dengan jumlah sel yang tumbuh. Apabila sel tersebut
sudah mengalami malignansi/keganasan atau bersifat kanker maka sel tersebut terus
menerus membelah tanpa memperhatikan kebutuhan.
Neoplasma yang maligna terdiri dari sel-sel kanker yang menunjukkan proliferasi
yang tidak terkendali yang mengganggu fungsi jaringan normal dengan menginfiltrasi dan
memasukinya dengan cara menyebarkan anak sebar ke organ-organ yang jauh. Di dalam
sel tersebut terjadi perubahan secara biokimia terutama dalam intinya. Hampir semua
tumor ganas tumbuh dari suatu sel di mana telah terjadi transformasi maligna dan berubah
menjadi sekelompok sel-sel ganas di antara sel-sel normal.
Proses jangka panjang terjadinya kanker ada 4 fase:
1. Fase induksi: 15-30 tahun
Sampai saat ini belum dipastikan sebab terjadinya kanker, tapi bourgeois
lingkungan mungkin memegang peranan besar dalam terjadinya kanker pada manusia.
Kontak dengan karsinogen membutuhkan waktu bertahun-tahun sampai bisa
merubah jaringan displasi menjadi tumor ganas. Hal ini tergantung dari sifat, jumlah,
dan konsentrasi zat karsinogen tersebut, tempat yang dikenai karsinogen, lamanya
terkena, adanya zat-zat karsinogen atau ko-karsinogen lain, kerentanan jaringan dan
individu
2. Fase in situ: 1-5 tahun
Pada fase ini perubahan jaringan muncul menjadi suatu lesi pre-cancerous yang
bisa ditemukan di serviks uteri, rongga mulut, paru-paru, saluran cerna, kandung
kemih, kulit dan akhirnya ditemukan di payudara.
3. Fase invasi
Sel-sel menjadi ganas, berkembang biak dan menginfiltrasi melaluiui membrane
sel ke jaringan sekitarnya ke pembuluh darah serta limfe.
Waktu antara fase ke 3 dan ke 4 berlangsung antara beberpa minggu sampai
beberapa tahun.
4. Fase diseminasi: 1-5 tahun
Bila tumor makin membesar maka kemungkinan penyebaran ke tempat-tempat
lain bertambah.
4. Manifestasi Klinis
Gejala-gejala umum Ca mamae ialah :
a. Teraba adanya massa/benjolan pada payudara
b. Payudara tak simetris/mengalami perubahan wujud & ukuran karena semenjak
muncul pembengkakan
c. Ada perubahan kulit : penebalan, cekungan, kulit pucat disekitar puting susu,
mengkerut seperti kulit jeruk purut & adanya ulkus pada payudara
d. Ada perubahan suhu pada kulit : hangat, kemerahan, panas
e. Ada cairan yg keluar dari puting susu
f. Penyebaran ke tulang sehingga tulang menjadi rapuh & kadar kalsium darah
berkembang/berubah naik
g. Adanya rasa nyeri / sakit pada payudara.
h. Kulit payudara menjadi berkerut seperti kulit jeruk (Peau d’ Orange).
i. Benjolan menyerupai bunga kobis & gampang berdarah.
j. Metastase (menyebar) ke kelenjar getah bening sekitar & alat tubuh lain
7. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan dengan :
1. Pemeriksaan payudara sendiri
2. Pemeriksaan manografi
3. Biopsi
4. USG Payudara, pemeriksaan darah lengkap, X-ray dada
5. Pemeriksaan labortorium meliputi: Morfologi sel darah, LED
8. Penatalaksanaan
1. Pembedahan
Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara. Mastektomi segmental
(lumpektomi) melakukan pengangkatan benjolan dan sejumlah kecil jaringan
payudara di sekitarnya. Mastektomi sederhana (atau dimodifikasi) mengangkat
seluruh payudara. Mastektomi radikal mengangkat seluruh payudara bersama dengan
otot yang mendasari dan kelenjar getah bening ketiak.
2. Radiotherapi
Biasanya merupakan kombinasi dari terapi lainnya tapi tidak jarang pula merupakan
therapi tunggal. Adapun efek samping: kerusakan kulit di sekitarnya, kelelahan, nyeri
karena inflamasi pada nervus atau otot pectoralis, radang tenggorokan.
3. Chemotherapy
Pemberian obat-obatan anti kanker yang sudah menyebar dalam aliran darah. Efek
samping: lelah, mual, muntah, hilang nafsu makan, kerontokan membuat, mudah
terserang penyakit.
4. Manipulasi hormonal.
Biasanya dengan obat golongan tamoxifen untuk kanker yang sudah bermetastase.
Dapat juga dengan dilakukan bilateral oophorectomy. Dapat juga digabung dengan
therapi endokrin lainnya.
9. Komplikasi
a. Metastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe (limfogen) ke paru,pleura, tulang
dan hati
b. Gangguan neuro varkuler
c. Faktor patologi
d. Fibrosis payudara
e. Kematian
10. Pathway
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN CA MAMMAE
i. Pengkajian
a. Identitas Klien dan Penanggung Jawab
b. Keluhan Utama
Nyeri, benjolan pada payudara
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Biasanya klien masuk ke rumah sakit karena merasakan adanya benjolan yang
menekan payudara, adanya ulkus, kulit berwarna merah dan mengeras,
bengkak dan nyeri.
d. Riwayat Kesehatan Dahulu
Adanya riwayat ca mammae sebelumnya atau ada kelainan pada mammae,
kebiasaan makan tinggi lemak, pernah mengalami sakit pada bagian dada
sehingga pernah mendapatkan penyinaran pada bagian dada, ataupun
mengidap penyakit kanker lainnya, seperti kanker ovarium atau kanker serviks
e. Riwayat Kesehatan Keluarga
Adanya keluarga yang mengalami ca mammae berpengaruh pada
kemungkinan klien mengalami ca mammae atau pun keluarga klien pernah
mengidap penyakit kanker lainnya, seperti kanker ovarium atau kanker
serviks.
f. Pemeriksaan Fisik
a) Kepala
Normal, kepala tegak lurus, tulang kepala umumnya bulat dengan tonjolan
frontal di bagian anterior dan oksipital dibagian posterior.
b) Rambut
Biasanya tersebar merata, tidak terlalu kering, tidak terlalu berminyak.
c) Mata
Biasanya tidak ada gangguan bentuk dan fungsi mata. Mata anemis, tidak
ikterik, tidak ada nyeri tekan
d) Telinga
Normalnya bentuk dan posisi simetris. Tidak ada tanda-tanda infeksi dan
tidak ada gangguan fungsi pendengaran
e) Hidung
Bentuk dan fungsi normal, tidak ada infeksi dan nyeri tekan
f) Mulut
Mukosa bibir kering, tidak ada gangguan perasa
g) Dada
Adanya kelainan kulit berupa peau d’orange serta tanda-tanda radang
h) Hepar
Biasanya tidak ada pembesaran hepar
i) Ekstremitas
Biasanya ektremitas lemah
8. Ajarkan pasien
bagaimana
membuat catatan
makanan harian.
9. Monitor jumlah
nutrisi dan
kandungan kalori
Nutrition
Monitoring
16. Monitor
lingkungan selama
makan
17. Jadwalkan
pengobatan dan
tindakan tidak
selama jam makan
20. Monitor
kekeringan, rambut
kusam, dan mudah
patah
24. Monitor
pertumbuhan dan
perkembangan
7 NOC : NIC :
§ Immune Status 1. Pertahankan teknik
§ Knowledge : Infection aseptif
control 2. Batasi pengunjung
§ Risk control bila perlu
3. Cuci tangan setiap
Setelah dilakukan
sebelum dan
tindakan keperawatan
sesudah tindakan
selama 3x24 jam pasien
keperawatan
tidak mengalami infeksi
4. Gunakan baju,
dengan kriteria hasil:
sarung tangan
§ Klien bebas dari tanda
sebagai alat
dan gejala infeksi
pelindung
§ Menunjukkan
5. Ganti letak IV
kemampuan untuk
perifer dan
mencegah timbulnya
dressing sesuai
infeksi
dengan petunjuk
§ Jumlah leukosit dalam
umum
batas normal
6. Gunakan kateter
§ Menunjukkan perilaku intermiten untuk
hidup sehat menurunkan
§ Status imun, infeksi kandung
gastrointestinal, kencing
genitourinaria dalam 7. Tingkatkan intake
batas normal nutrisi
8. Berikan terapi
antibiotik
9. Monitor tanda dan
gejala infeksi
sistemik dan lokal
10. Pertahankan teknik
isolasi
11. Inspeksi kulit dan
membran mukosa
terhadap
kemerahan, panas,
drainase
12. Monitor adanya
luka
13. Dorong masukan
cairan
14. Dorong istirahat
15. Ajarkan pasien dan
keluarga tanda dan
gejala infeksi
16. Kaji suhu badan
pada pasien
neutropenia setiap
4 jam
BAB III
TINJAUAN KASUS
Ruangan : Matahari
No. RM : 036190
1. Identitas
1. Identitas klien
Nama klien : Ny. M
Umur : 42 thn
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
Agama : Islam
Suku : Kaili
Alamat : Bambaira
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. M
Umur :
Jenis kelamin : laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :
Agama : Islam
Suku : Kaili
Alamat : Bambaira
Hubungan Dengan Klien : Adik pasien
2. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Genogram
4. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Lemah
Kesadaraan : Composmentis
TTV TD : 140 / 90 mmHg
N : 107 x/m
R : 24 x/ m
S : 36,8 c
SPO2 : 93 %
GCS : 15 E4 V5 M6
a. Sistem pernafasan
Irama nafas teratur,suara nafas vaskuler, bentuk dada tidak simetris, ada lesi di
bagian payudara. Tidak ada WSD trakeostomi . respirasi 24x/m dan tidak ada
keluhan pada sistem respirasi
b. Sistem kardiovaskuler
Klien mengatakan nyeri pada dada sebelah kanan di karenakan adanya benjolan di
payudara kanan, suara jantung normal (S1/S2) tunggal, tidak terdapat suara
tambahan konjungtiva anemia dan akral terabah hangat
c. Sistem persyarafan
Tidak terdapat gangguan/ kelelahan pada persarafan klien, tidak ada kejang, suhu
klien 36,8 c dan GCS 15 E4 M6 V5
d. Sistem perkemihan
Tidak terdapat pembesaran kandung kemih dan nyeri tekanserta tidak ada keluhan
gangguan BAK
e. Sistem pencernaan
Keadaan mulut agak kotor, membran mukosa lembab, tidak ada nyeri menelan dan
pembesaran tonsil. Klien makan 3x1 dengan porsi dihabiskan
f. Sistem penglihatan
Penglihatan klien normal, klien membaca tanpa menggunakan kacamata, tidak ada
nyeri pada palpepra dan riwayat oprasi.
g. Sistem pendengaran
membran tympani normal, tidak ada keluhan nyeri dan tidak ada lesi
h. Sistem muskuluskeletal
Kekuatan otot : 5 5
5 5
Tidak terdapat kelainan, tidak terdapat fraktur, tidak menggunakan gips, turgor kulit
baik, tidak terdapat sianosis dan tidak adaluka pada kaki
i. Sistem endokrin
Tidak terdapat pembesaran kelenjaran trioid, tidak terdapat pembesaran getah bening
dan riwayat amputasi sebelumnya.
j.
5. Pemeriksaan penunjang
1. Laboratorium
RDWsd 38 µm³ 39 – 52
6. Penatalaksanaan
Injeksi
- Inj. Ranitidine 50gr/12jam
- Inj. Pct 1gr/8jam
Oral
7. Pengumpulan data
1. klien mengatakan nyeri pada sekitar payudara sebelah kanan
2. klien mengatakan lemas
3. Skala nyeri 4 (sedang)
4. ADL klien di bantu oleh keluarga klien
5. Expresi wajah meringis
6. Keadaan umum lemah
7. Keadaan umum compasmentis
8. TTV : TD : 140/90 mmHG
N : 107x/m
R : 24x/m
S : 36,8.C
SP02 : 93%
GCS : 15 E4 V5 M6
8. Klasifikasi data
TTV : TD : 140/90mmhg
N : 107x/M
R : 24x/m
S : 36,8.C
SP02 : 93%
GCS : 15 E4 V5 M6
9. Analisa Data
DO : Mengubah DNA
- ekspresi wajah meringis
Mengganggu perbaikan
- Skala nyeri 4 biologis sel-sel normal
Korteks serebri
Nyeri dipersepsikan
Kelemahan Umum
Nyeri akut berhubungan dengan penekanan Setelah dilakukan tindakan 2x24 jam 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
massa tumor diharapkan tingkat nyeri menurun/teratasi frekuensi, intensitas
dengan kriteria hasil :
DS : - Klien mengatakan nyeri pada sekitar 1. Keluhan nyeri menurun 2. Kaji skala nyeri
payudara sebelah kanan
- GCS 15 E4 V5 M6
P : Intervensi dilanjutkan
1. Identifikasi adanya
nyeri atau keluhan
fisik lainya
2. Kaji kemampuan pasien
dalm mobilisasi
3. Menjelaskan tujuan dan
prosedur mobilisasi
Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan.
1. Selasa, Nyeri berhubungan 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, S:
04/05/21 dengan penekanan durasi, frekuensi, intensitas nyeri Klien mengatakan nyeri pada
masa tumor H : klien mengatakan nyeri pada payudara payudara bagian kanan mulai
bagian kanan mulai berkurang berkurang
P: lanjutkan intervensih
1. Identifikasih lokasi,
karakteristik, durasi,
intensitas.
2. Kaji skala nyeri
3. Berikan teknik non
farmakologi untuk
mengurang nyeri
2. Gangguang 1. Megidentifikasih adanya nyeri atau keluhan S :
mobilitas fisik fisik yang lainnya - Klien mengeluh nyeri
berhubungan H: klien mengeluh nyeri dibagian payudara di bagian payudara
dengan kelemahan sebelah kanan sebelah kanan
umum - Klien mengatakan
2. Mengkaji kemampuan pasien dalam mampu bangun dari
mobilitas tempat tidur tapi jika
H : klien mengatakan mampu bangun dari kekamar kecil di bantu
tempat tidur tapi jika ke kamar kecil di bantu oleh keluarga
oleh keluarga
O:
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur mobilitas
H : tujuan mobilitas untuk mempertahankan
fungsi tubuh, memperlancar peredaran
darah, mengembalikan aktifitas normal
setidak-tidaknya dapat beraktifitas mandiri