Anda di halaman 1dari 7

Konflik Sosial dalam Novel O Karya Eka Kurniawan

(Kajian Konflik Sosial Lewis A. Coser)

Konflik Sosial dalam Novel O Karya Eka Kurniawan

(Kajian Konflik Sosial Lewis A. Coser)

Arum Rizka Nursantari


Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
E-mail: arumrizkanursantari@gmail.com
Dosen Pembimbing: Drs. Parmin, M.Hum

Abstrak
Novel O merupakan novel yang menggambarkan keinginan tidak masuk akal dari seekor monyet yang ingin
menjadi manusia. Karena keinginan yang tidak masuk akal dari seekor monyet bernama O tersebut, dalam novel terjadi
konflik. Konflik yang terjadi dalam novel ini adalah konflik sosial. Konflik sosial yang dikaji dalam penelitian hanya
konflik realistis dan non realitis.
Permasalahan yang akan dijelaskan dalam penelitian ini adalah konflik sosial yang ada dalam novel O. Konflik
sosial yang terdapat dalam novel antara lain konflik realistis, konflik non-realistis dan fungsi konflik sosial. Ketiga hal
tersebut yang mendasari penggunaan teori sosiologi sastra.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologi sastra. Penulis menggunakan
penelitian sosiologi sastra karena konflik sosial berhubungan dengan fenomena sosial dalam masyarakat. Konflik
berhubungan dengan interaksi antar individu maupun antar kelompok.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa konflik sosial yang terdapat dalam novel didominasi
oleh konflik realistis. Karena konflik di dalam novel banyak yang terjadi antara dua orang dan tanpa unsur pembalasan
dendam.

Kata Kunci: Novel O, Sosiologi Sastra, Konflik Sosial.

Abstract
Novel O is a novel that describes the unreasonable desire of a monkey who wants to be human. Because of the
unreasonable desire of a monkey named O, then in the novel there is conflict. The conflict that occurred in this novel is
social conflict. The social conflicts studied in the study are only realistic and non-realistic conflicts
The problems that will be explained in this research are the social conflicts that exist in novel O. Social
conflicts contained in the novel include realistic conflict, non-realistic conflict and the function of social conflict.
The three things that underlie the use of the theory of sociology of literature.
The approach used in this research is the approach of literary sociology. The author uses the research of sociology of
literature because of social conflict related to social phenomena in society. Conflict is related to inter-individual and
inter-group interactions.
Based on the research results, it can be concluded that the social conflict contained in the novel is dominated
by realistic conflict. Because of the conflict in the novel much goes between two people and without the element of
retaliation.

Keywords: Novel O, Sociology of Literature, Social Conflict.

konflik batin dan konflik sosial. Konflik yang


PENDAHULUAN (TIMES NEW ROMAN 10, BOLD, SPASI munculdalamnovel O karya Eka Kurniawan ini adalah
1, SPACING BEFORE 12 PT, AFTER 2 PT) konflik sosial.
Eka Kurniawan adalah seorang penulis yang pernah Konflik sosial terdiri atas dua kata yakni konflik
mendapatkan penghargaan World Reader dengan dan sosial. Konflik merupakan kenyataan hidup yang
karyanya yang berupa novel berjudul Cantik Itu Luka. tidak dapat dihindari. Awal mula konflik yaitu adanya
Eka Kurniawan adalah seorang penulis yang lahir di perbedaan, perbedaan sendiri adalah kenyataan yang pasti
Tasikmalaya, Jawa Barat pada 28 November 1975. Novel terjadi pada setiap manusia. perbedaan dapat bersifat
Cantik Itu Luka merupakan novel pertamanya yang alamiah dan non alamiah. Contoh perbedaan alamiah
diterbitkan oleh penerbit Jendela pada tahun 2002. Selain adalah jenis kelamin, warna kulit, bahasa, latar belakang,
Cantik Itu Luka, Eka Kurniawan juga menulis novel yang sejarah, identitas kesukaan, agama, keyakinan, ideologi,
berjudul Lelaki Harimau, Seperti Dendam Rindu Harus dan lain sebagainya, sedangkan perbedaan non alamiah
Dibalas Tuntas, dan yang terakhir adalah novel O. Novel misalnya perbedaan antara yang kaya dengan yang
O diterbitkan pada tanggal 22 Februari oleh Gramedia miskin, perbedaan antara penguasa dan yang dikuasai,
Pustaka Utama. dan lain sebagainya. Sosial adalah hal yang
Novel O karya Eka Kurniawan memiliki sisi beruhubungan dengan masyarakat. Jadi, dapat
menarik, yaitu dari konflik yang disuguhkan pengarang. disimpulkan bahwa konflik sosial adalah konflik yang
Konflik yang dapat dikaji dalam karya sastra antara lain berhubungan dengan masyarakat.

1
Nilai Moral Tokoh Hanum Dalam Novel Trilogi Karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra
(Kajian Moral James Rachels)

Konflik dapat berupa proses yang bersifat sebagai Entang Kosasih yang telah membunuh sahabatnya Joni
alat pembentukan, penyatuan, dan pemeliharaan struktur simbolon dengan sisa pelor yang ada dalam revolvernya.
sosial. Konflik juga dapat menetapkan dan menjaga Pembalasan yang lain dilakukan oleh tokoh Emakkepada
garis batas antara dua atau lebih kelompok. Konflik Boboh si Sanca yang telah mencoba membunuh anaknya.
merupakan bagian dari kehidupan sosial yang tidak bisa Terdapat Individu maupun kelompok yang melakukan
lepas dari setiap individu maupun dalam setiap pembalasan dari pihak satu ke pihak lain karena dendam
kelompok. Konflik sosial merupakan bagian dari konflik. yang belum terbalas.
Novel O karya Eka Kurniawan ini akan dikaji Penelitian mengenai konflik sosial dalam novel
menggunakan teori konflik sosial Lewis A. Coser. O karya Eka Kurniawan termasuk dalam kajian sosiologi
Lewis A. Coser adalah tokoh yang melahirkan sastra karena menggambarkan gejala sosial, jadi dapat
teori konflik sosial, lahir di kota Berlin, tahun 1913. disimpulkan bahwa penelitian ini termasuk kajian
Padatahun 1975 Coser dipilih menjadi Presiden American sosiologi sastra. Hal tersebut sejalan dengan pendapat
Sosiologycal Assisiation (ASA). Karya Coser yang cukup Ratna (2009: 11) bahwa tujuan penelitian sosiologi sastra
terkenal adalah The Function of Sicial Conflict. Dalam ialah untuk meningkatkan pemahaman terhadap sastra
bukunya Coser mengembangkan gagasan dari George dalam kaitannya dengan masyarakat. Penelitian ini
Simmel untuk kemudian dikembangkan lagi menjadi dibantu oleh teori sosiologi yang dapat menjelaskan
pembahasan mengenai konflik yang menarik. hakikat fakta-fakta sosial dan karya sastra sebagai
Pembahasan yang diciptakan Coser mengenai konflik komunikasi.
antara lain, konflik realistis, konflik non-realistis, konflik Berdasarkan uraian tersebut, sisi menarik dari
in group, konflik out group, dan fungsi konflik sosial. novel O karya Eka Kurniawan ialah mengenai konflik
Konflik realistis merupakan konflik yang berawal sosial yang dialami tokoh di dalamnya serta bagaimana
dari kekecewaan terhadap tuntutan-tuntutan khusus yang pengarang menampilkan berbagai konflik yang terjadi
terjadi dalam hubungan, contohnya adalah seorang adik dalam kehidupan tokoh sehingga menjadi cerita yang
yang memukul kakaknya kerena kesal selalu dimintai menarik pembaca.
tolong terus-menerus tanpa melihat keadaan. Dapat
dikatakan konflik realistis karena si adik merasa kecewa Batasan Masalah
atas tuntutan kakaknya, jika seorang adik harus selalu Mengingat banyaknya perkembangan yang bisa
menurut apa yang diminta oleh kakaknya, karena kakak ditemukan dalam permasalahan ini, maka perlu adanya
lebih tua dari adik. batasan-batasan masalah yang jelas mengenai apa yang
Konflik non-realistis merupakan konflik yang dibuat dan diselesaikan dalam penelitian ini. Batasan-
tidak berasal dari kebutuhan untuk meredakan batasan masalah pada penelitian ini sebagai berikut:
ketegangan, paling tidak dari salah satu pihak, contohnya a. Konflik realistis merupakan konflik yang
adalah pembalasan dendam oleh pihak lain yang berawal dari kekecewaan terhadap tuntutan-
merupakan rekan dari pihak yang dirugikan, misalnya
tuntutan khusus yang terjadi dalam hubungan,
Adi memiliki rekan kerja yang sengaja dibunuh oleh
kekasihnya. Karena ia ingin melegakan pihak dari korban contohnya adalah seorang adik yang memukul
yang terbunuh, maka Adi melakukan pembalasan dendam kakaknya kerena kesal selalu dimintai tolong
dengan menjadikan rekannya yang terbunuh dengan cara terus-menerus tanpa melihat keadaan. Dapat
membayarkan hutang nyawa kepada orang yang telah dikatakan konflik realistis karena si adik merasa
membunuh rekan kerja Adi. kecewa atas tuntutan kakaknya, jika seorang
Konflik in group merupakan konflik yang pada adik harus selalu menurut apa yang diminta oleh
umumnya didasarkan pada faktor simpati dan selalu
kakaknya, karena kakak lebih tua dari adik.
mempunyai perasaan dekat dengan anggota-anggota
kelompok, sedangkan konflik out group memiliki sikap b. Konflik non-realistis merupakan konflik yang
yang selalu ditandai dengan suatu kelainan yang tidak berasal dari kebutuhan untuk meredakan
berwujud antagonism atau antipati (Basrowi, 2005: 51). ketegangan, paling tidak dari salah satu pihak,
Dalam struktur besar atau kecil konflik in group contohnya adalah pembalasan dendam oleh
dapat merupakan indiktor adanya suatu hubungan yang pihak lain yang merupakan rekan dari pihak
sehat. Coser sangat menentang para ahli sosiologi yang yang dirugikan, misalnya Adi memiliki rekan
selalu melihat konflik hanya dalam pandangan negatif
kerja yang sengaja dibunuh oleh kekasihnya.
saja. Perbedaan antara suami-istri, buruh-majikan,
perawat-dokter, merupakan peristiwa normal yang Karena ia ingin melegakan pihak dari korban
sebenarnya dapat memperkuat struktur yang terbentuk yang terbunuh, maka Adi melakukan
lewat hubungan sosial (Coser, 1956: 85). pembalasan dendam dengan menjadikan
Oleh karena itu konflik sosial yang ada dalam rekannya yang terbunuh dengan cara
novel O karya Eka Kurniawan yang diteliti oleh penulis membayarkan hutang nyawa kepada orang yang
hanya konflik realistis dan konflik non-realistis saja,
telah membunuh rekan kerja Adi.
karena konflik in group dan out group tidak
mendominasi bahkan tidak ada sama sekali. Konflik yang
muncul dalam novel O adalah konflik yang berupa
pembalasan dendam seperti pembalasan Sobar kepada

2
Konflik Sosial dalam Novel O Karya Eka Kurniawan
(Kajian Konflik Sosial Lewis A. Coser)

Berdasarkan latar belakang yang telah agama, antar-etnis, dan konflik antar-kepercayaan
dipaparkan di atas diperoleh rumusan masalah sebagai lainnya. (Susan, 2009:47).
berikut. Konflik realistis dan non-realistis merupakan
a) Bagaimana konflik sosial dalam novel O karya bagian dari sumbangan Coser mengenai teori konflik
Eka Kurnawan? sosial yang diadaptasi dari pemikiran Simmel. Konflik
b) Bagaimana fungsi positif konflik sosial dalam realistis dan non realistis tepat digunakan untuk
novel O karya Eka Kurniawan? menganalisis konflik dalam novel O karya Eka
Kurniawan.
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian Menurut Lewis A. Coser terdapat dua konsep
yang ingin dicapai adalah sebagai berikut. dalam Konflik Sosial, yaitu konsep konflik realistis dan
a) Mendeskripsikan konflik sosial yang dalam konflik non realistis. Kedua konsep tersebut akan
novel O karya Eka Kuniawan. dijabarkan sebagai berikut.
b) Mendeskripsikan fungsi positif konflik sosial
dalam novel O karya Eka Kurniawan. 1. Konsep Konflik Realistis
Dalam situasi konflik, Coser membedakan
konflik menjadi dua yaitu konflik realistis dan konflik
Lewis A. Coser
non realistis. Konflik realistis merupakan konflik yang
Lewis A. Coser merupakan pencetus teori berawal dari kekecewaan terhadap tuntutan-tuntutan
Konflik Sosial. Teori yang dikemukakan oleh Lewis A. khusus yang terjadi dalam hubungan. Konflik realistis
Coser adalah teori yang diadaptasi dari pemikiran George muncul dari frustasi atas tuntutan khusus dalam
Simmel. George Simmel mempunyai pikiran sejalan hubungan dan dari perkiraan keuntungan pada objek
dengan Lewis A. Coser menyatakan bahwa konflik frustasi. Disamping itu, konflik realistis juga dapat terjadi
disebabkan oleh benturan kepentingan atau benturan karena keinginan untuk mendapatkan sesuatu. Konflik
kepentingan yang memuat pembatasan sejauh perjuangan realistis merupakan alat untuk mendapatkan hasil
hanya menjadi alat pencapai hasil. Jika hasil yang tertentu. Langkah untuk mencapai hasil tersebut jelas
diinginkan dapat dicapai, maka dalam beberapa contoh, disetujui oleh kebudayaan orang yang sedang terlibat
konflik hanyalah satu dari beberapa pilihan fungsional. konflik.
Konflik dapat muncul dari pengaruh agresif yang terjadi Konflik realistis dapat terjadi antar-individu
karena ada pernyataan yang tidak ada konsekuensi maupun antar-kelompok. Contoh konflik realistis antar
pentingnya terhadap suatu objek. individu adalah dua orang individu dengan sifat yang
sama yaitu egois, mereka telah bersahabat sangat lama,
Teori Konflik Sosial Lewis A.Coser tetapi pada satu waktu mereka memiliki perbedaan
Konflik dalam karya sastra merupakan salah pendapat yang benar-benar tidak dapat diambil jalan
satu unsur pembangun dalam sebuah karya yang akan tengahnya, kemudian hal tersebut membuat salah satu
menjadi satu hal menarik bagi pembaca, sedangkan teori dari mereka marah dan berkata kasar misalnya, maka hal
konflik dalam kacamata Lewis A. Coser merupakan tersebut akan menimbulkan konflik antar-individu,
fenomena yang tidak dapat begitu saja dilepaskan dari sedangkan contoh konflik antar-kelompok salah satunya
kondisi umum manusia. adalah mahasiswa yang berdemo karena pemerintah
Coser memberikan perhatian terhadap asal mula menaikkan harga bahan bakar minyak. Kelompok
konflik sosial, sama seperti pendapat Simmel, bahwa ada mahasiswa berdemo karena kecewa dengan keputusan
permusuhan dalam diri seseorang. Coser sependapat pemerintah atas kenaikan BBM, mengingat sebagian
dengan Simmel dalam melihat unsur dasar konflik, yaitu besar dari mahasiswa adalah anak rantau yang harus
hostile feeling. Meskipun Coser sependapat dengan benar-benar mengatur keuangan di kota perantauan
Simmel namun ia mengkritik pendapat Simmel yang mereka, jika harga BBM dinaikkan oleh pemerintah
hanya berhenti pada unsur hostile feeling. Bagi Coser, maka uang saku mereka akan kurang karena banyak
hostile feeling belum tentu menjadi penyebab konflik dikeluarkan untuk membeli BBM..
terbuka, sehingga dalam pendapatnya yang diadaptasi 2. Konsep Konflik Non Realistis
dari Simmel ia menambahkan unsur perilaku permusuhan Konflik yang tidak realistis adalah konflik yang
(hostile behavior). Perilaku permusuhan inilah yang bukan berasal dari tujuan-tujuan saingan yang antagonis,
menyebabkan masyarakat mengalami situasi konflik tetapi dari kebutuhan untuk meredakan ketegangan,
(Susan, 2009:46). paling tidak dari salah satu pihak. (Coser, 1956: 49).
Coser membedakan dua tipe konflik dasar, yaitu Contoh konflik yang tidak realistis adalah pembalasan
konflik realistis dan konflik non realistis. Konflik realistis dendam dengan menjadikan satu orang sebagai kambing
sendiri adalah konflik yang memiliki sumber yang hitam atas pembalasan dendam tersebut.
kongkret atau bersifat material, sedangkan konflik non Sekalipun konflik non-realistis melibatkan dua
realistis adalah konflik yang didorong oleh keinginan orang atau lebih dan tidak diakhiri dengan permusuhan
yang tidak rasional dan cenderung bersifat ideologis. dari lawan, namun ada keinginan untuk membebaskan
Koflik non realistis ini contohnya adalah konflik antar- ketegangan setidaknya pada salah satu pihak. Jika
dibandingkan dengan konflik realistis, konflik non-

3
Nilai Moral Tokoh Hanum Dalam Novel Trilogi Karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra
(Kajian Moral James Rachels)

realistis kurang stabil. Pilihan-pilihan fungsional bukan menyajikannya dalam bentuk deskripsi. Data yang
sebagai alat tetapi objek itu sendiri. Kepentingan yang digunakan bukan angka-angka, melainkan bentuk
berbeda bersatu dengan keinginan untuk melakukan deskripsi dengan mengutamakan kedalaman penafsiran
permusuhan yang sebenarnya merupakan konflik terhadap interaksi antar konsep (Ratna, 2013:64).
realistis, namun tidak sedikit elemen non-realistis Sumber penelitian ini adalah novel O karya Eka
bercampur dengan perjuangan yang dilakukan bersama- Kurniawan. Novel tersebut diterbitkan oleh PT.
sama atau mendorong adanya peran tertentu. Gramedia pada 2016. Novel tersebut merupakan novel
cetakan pertama dengan tebal 470 halaman. Sampul
3. Fungsi Positif Konflik Sosial depan novel tersebut adalah seekor monyet dengan
Coser menyatakan bahwa konflik sosial identitas nama dibawahnya yaitu O. Sumber data yang
seringkali diabaikan oleh para sosiolog, karena mayoritas digunakan dalam penelitian ini adalah novel O
cenderung menekankan konflik pada sisi negatif yang Data penelitian ini berupa kutipan dalam dialog,
telah menjatuhkan tatanan, stabilitas, dan persatuan atau kalimat, dan penggalan paragraf mengenai konflik
dalam kata lain konflik selalu menggambarkan realistis, non realistis, dan fungsi positif konflik sosial
perpecahan. dalam novel O karya Eka Kuniawan.
Coser ingin memperbaiki permikiran jika Teknik yang digunakan adalah teknik simak dan
konflik tidak selalu identik dengan perpecahan dengan teknik catat. Faruk (2002: 168-169) mengartikan bahwa
cara menekankan konflik pada sisi positif, yakni simak yaitu menyatukan satuan-satuan linguistik yang
bagaimana konflik itu dapat memberi sumbangan signifikan yang ada di dalam karya sastra menjadi
terhadap ketahanan dan adaptasi kelompok, interaksi, dan sumbernya. Teknik catat adalah cara yang dilakukan
sistem sosial. Jadi, Lewis A. Coserber pendapat jika peneliti untuk mencatat data-data yang ada kaitannya
konflik yang terjadi pada masyarakat tidak semata dengan objek yang diteliti. Data-data yang diperoleh
menunjukkan fungsi negatifnya saja, melainkan dapat dengan metode ini akan bisa ditambah atau dikurangi
pula menimbulkan dampak posistif. Oleh karena itu, atau bahkan dibuang sama sekali setelah dibandingkan
konflik dapat menguntungkan bagi yang bersangkutan. dengan temuan mengenai variabel yang lain
Coser berpendapat bahwa konflik merupakan salah satu Berdasarkan permasalahan yang ada maka langkah-
bentuk interaksi dan tak perlu dihindari keberadannya. langkah yang dilakukan untuk menganalisis data adalah
Hal tersebut selaras dengan pendapat Simmel bahwa sebagai berikut:
konflik merupakan salah satu bentuk interaksi dasar, dan 1. Membaca novel O karya Eka Kurniawan.
proses konflik itu berhubungan dengan bentuk-bentuk 2. Menandai kalimat atau paragraf yang mengulas
alternatif seperti kerja sama dalam berbagai cara yang tak tentang konflik realistis, non realistis dan fungsi
terhitung jumlahnya dan bersifat kompleks (Basrowi, positif konflik sosial.
2004: 41). 3. Menganalisis hasil temuan tentang konflik
realistis, konflik realistis, dan fungsi positif
METODE konflik sosial karya Eka Kurniawan.
Penelitian ini menggunakan salah satu Mendeskripsikan hasil temuan tentang konflik
pendekatan dalam sastra, yakni pendekatan sosiologi realistis, konflik non realistis, dan fungsi positif
sastra. Pendekatan sosiologi sastra merupakan konflik sosial.
perkembangan dari pendekatan mimetik. Pendekatan ini
memahami karya sastra dalam hubungannya dengan HASIL DAN PEMBAHASAN
realitas dan aspek sosial kemasyarakatannya. Pendekatan Dalam novel O karya Eka Kurniawan terdapat
ini dilatarbelakangi oleh fakta bahwa keberadaan karya konsep konflik realistis yang terbagi menjadi Hostile
sastra tidak dapat lepas dari realitas sosial yang terjadi di Feeling dan Hostile Behaviour, Konflik non realistis dan
suatu masyarakat (Damono 1979). Menurut semi fungsi positif konflik sosial adalah sebagai berikut.
(1993:73), pendekatan sosiologis bertolak dari asumsi
bahwa sastra merupakan pencerminan kehidupan Konsep Konflik Realistis
masyarakat. Pendekatan ini dipilih dalam penelitian ini a. Hostile Feeling
dikarenakan kajian konflik sosial selalu berpacu pada Hostile Feeling merupakan konflik yang muncul
sosiologi sastra, karena soiologi sastra berhubungan dari dalam diri sendiri. Jadi konflik tesebut berhubungan
dengan kehidupan nyata. dengan perasaan orang itu sendiri, tidak melibatkan orang
Pendekatan sosiologis bertolak dari asumsi lain. Misalnya, seseorang yang sering bingung dengan
bahwa sastra merupakan pencerminan kehidupan apa yang akan ia lakukan, maka orang tersebut akan
masyarakat, melalui karya sastra seorang pengarang mempunyai konflik dengan perasaannya sendiri
mengungkapkan problem kehidupan yang pengarang kemudian menentukan apa yang seharusnya ia lakukan.
sendiri ikut di dalam karya sastra menerima pengaruh Memang untuk mencapai keinginan siapapun
dalam masyarakat dan sekaligus memberi pengaruh harus berusaha agar keinginannya terwujud. Hal tersebut
kepada masyarakat. juga tidak lupa dilakukan oleh Entang Kosasih yang
Metode yang digunakan dalam penelitian ini sangat ingin menjadi seorang manusia karena ingin
adalah metode kualitatif. Metode kualitatif merupakan mengikuti jejak Armo Gundul. hal tersebut dapat dilihat
suatu cara yang memanfaatkan penafsiran dengan pada data dibawah ini.

4
Konflik Sosial dalam Novel O Karya Eka Kurniawan
(Kajian Konflik Sosial Lewis A. Coser)

Dilihat dari penyebab terjadinya konflik, dapat


Data 3 diketahui jika konflik tersebut termasuk konflik realistis
Banyak monyet mulai berpikir bisa mengikuti yang terjadi karena permusuhan antara dua pihak, yaitu
jejak Armo Gundul untuk menjadi manusia. polisi dan seekor monyet bernama Entang Kosasih.
Mereka pergi ke Rawa Kalong untuk bergabung Karena terlihat seorang polisi bernama Sobar yang
dengan sirkus topeng monyet, yang tak mereka kecewa terhadap seekor monyet yang bernama Entang
ketahui, sebab mereka percaya melalui sirkus Kosasih yang seharusnya tidak mengambil pistol
semacam itulah seekor monyet bisa menjadi miliknya, bahkan menggunakannya tanpa mengetahui
manusia. sebagian besar di antara mereka mati cara penggunaan dan kegunaan dari pistol tersebut.
hanya beberapa langkah setelah keluar dari Penyebab kekecewaan tersebut adalah, seekor monyet
Rawa Kalong, saat harus menyeberang jalan told seharusnya tidak berperilaku seperti manusia dan tidak
an dihajar truk atau sedan yang melintas cepat. berkeinginan tinggi ingin berubah menjadi manusia
Beberapa mungkin selamat melewati jalan tol, dengan cara menirukan apa saja yang dilakukan manusia.
tapi kemudian mati juga karena kelaparan Kekecewaan yang dialami Sobar karena monyet yang
(Kurniawan, 2016: 5-6). menyalahgunakan pistolnya membuatnya bersembunyi di
balik rongsokan mobil agar dirinya tidak menjadi korban
Dilihat dari penyebab terjadinya konflik, konflik dari pistol yang telah berada di tangan Entang Kosasih.
tersebut termasuk konflik realistis, karena seekor monyet
yang kecewa karena keadaan disekitarnya tidak Konsep Konflik Non Realistis
menunjukkan adanya tanda yang dapat membantu dirinya Konflik yang tidak realistis adalah konflik yang
menjadi seorang manusia, maka ia pergi dari Rawa yang bukan berasal dari tujuan-tujuan saingan yang
Kalong untuk menjadi sirkus topeng monyet karena antagonis, tetapi dari kebutuhan untuk meredakan
menurutnya menjadi sirkus topeng monyet akan ketegangan, paling tidak dari salah satu pihak. (Coser,
membantunya menjadi manusia. Menjadi sirkus topeng 1956: 49). Contoh konflik yang tidak realistis adalah
monyet dijalaninya agar ia dapat mengetahuiapa saja pembalasan dendam dengan menjadikan satu orang
yang dilakukan manusia kemudian ia akan sebagai kambing hitam atas pembalasan dendam tersebut.
menirukannya. Dengan menirukan apa yang dilakukan Banyak individu kelas menengah dalam dunia
manusia pada umumnya ia akan terbiasa berperilaku pekerja menunjukkan prasangka terhadap orang-orang
seperti manusia, meskipun wujudnya tetap menjadi tidak mampu yang menerima bantuan pajak pendapatan
seekor monyet. Hal tersebut dilakukannya, karena yang diperoleh dengan susah payah. Tetapi pada
monyet di Rawa kalong percaya hanya dengan cara itulah kenyataanya pajak tersebut lebih banyak jatuh ke tangan
seekor monyet bisa menjadi manusia. kaum kaya dalam bentuk subsidi secara tidak langsung
b. Hostile Behaviour melalui pemotongan pajak, daripada ke dalam bentuk
Hostile Behavior merupakan konflik yang keringanan bagi kaum yang tidak mampu. Oleh sebab itu,
terjadi karena permusuhan dengan orang lain, jadi konflik ketika rakyat yang berprasangka tersebut tidak mampu
ini melibatkan lebih dari satu orang. bermusuhan dengan petinggi yang mengurus pajak maka
Seorang polisi bernama Sobar kecewa terhadap orang tersebut akan mengkambing-hitamkan si penerima
monyet yang bernama Entang Kosasih karena monyet bantuan untuk dijadikan objek kemarahannya. Dengan
tersebut berhasil merebut pistol miliknya, bahkan monyet demikian konflik non-realistis merupakan kekecewaan
tersebut bermain dengan pistol milik Sobar dengan cara serta kerugian atau, sebagai pengganti antagonisme
ia berusaha meletakkan satu jarinya ke pelatuk, karena realistis semula yang tidak terungkapkan.
Sobar merasa dirinya terancam karena ada kemungkinan
pelor melesat tepat pada dirinya. Sobar menghindari
terjadinya kemungkinan tersebut dengan bersembunyi di Data 10
balik rongsokan mobil yang tergeletak tak jauh dari ³6XGDK EHUDSD NDOL NXELODQJ MDQJDn
tempat tersebut. Penjelasan tersebut dapat dilihat pada PHQ\LNVD SHUHPSXDQ" .DX EXGHN"´
data dibawah ini. Tanya Sobar sambil berdiri hanya
terpaut sejengkal dari Toni Bagong,
Data 1 yang memilih mundur dan bersandar ke
Dari dahan pohon lamtoro, Entang kotak telepon bekas. Joni Simbolon
Kosasih menodongkan revolver ke datang menghampiri, menggeledah,
arah Si Polisi, membuat polisi cepat tapi tak menemukan apa-apa. Hanya
mengangkat tangannya dengan wajah korek api dan kondomk murah
GLELNLQ SXFDW ³7RORO WXUXQNDn ditemukan di saku calananya
revolver itu. Kau mau bunuh polisi, (Kurniawan, 2016: 19)
KHK"´ (QWDQJ NRVDVLK PHOHWDNNDQ VDWX
jarinya ke peletuk. Membuat si Polisi Dilihat dari penyebab terjadinya konflik, konflik
melompat dan bersembunyi di balik tersebut termasuk konflik non-realistis. Pada kutipan
rongsokan mobil yang tergeletak tak tersebut dapat dilihat jika Sobar marah kepada Toni
jauh di sana (Kurniawan, 2016: 1). Bagong yang selalu menyiksa Dara. Hal tersebut
termasuk dalam konflik nonrealistis karena Sobar marah

5
Nilai Moral Tokoh Hanum Dalam Novel Trilogi Karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra
(Kajian Moral James Rachels)

dan mendekat ke Toni Bagong seperti ingin Data 53


menghabisinya karena ia telah menyiksa orang yang Tetua desa dan banyak penduduk
dicintainya yaitu Dara. Dalam dialog tersebut perlakuan dibunuh oleh monyet-monyet, hanya
Sobar kepada Toni Bagong yang dikambinghitamkan menyisakan segelintir orang yang
adalah Dara. Menjadi alasan Sobar ingin menghabisi tunggang-langgang kabur
Toni Bagong karena ia telah beberapa kali diingatkan menyelamatkan diri.
untuk tidak menyiksa perempuan, tetapi Toni Bagong Ayah si gadis tahu mengenai kisah ini.
tidak mendengarkan apa yang dikatakan Sobar. Maka ketika ia mendengar anak
gadisnya bertemu dengan si dukun
Fungsi Positif Konflik Sosial jahat, dan bahwa si dukun jahat ingin
a. Meningkatkan Interaksi Antar Individu menjadikan si gadis sebagai isterinya,
maupun Kelompok dengan kepastian sang ayah berkata:
Dalam novel O karya Eka Kurniawan ini yang ³$NX WDN VXGL ´ 6L GXNXQ PHQMDGL
menunjukkan jika konflik tidak selalu bernilai negatif marah dan mengirim monyet-
adalah bertemunya antar individu yang sebelumnya tidak monyetnya, yang masih dalam
mengenal akan mengenal setelah terjadinya konflik yang pengaruhnya, ke permukiman
terjadi pada masing-masing individu tersebut. (Kurniawan, 2016: 226).
Kirik dan Rini Juwita awalnya tidak saling
kenal, mereka memiliki konflik masing-masing. Konflik Pada kutipan tersebut terlihat bahwa seorang
yang terjadi antara kirik dan Rudi Gudel beserta ayah yang tidak setuju jika putrinya dinikahi oleh seorang
rekannya. Rini juwita dengan konflik yang terjadi dalam dukun jahat. Hal tersebut membuat ayahnya memanggil
kehidupan di dalam rumahnya, yaitu ia memiliki suami seorang rekannya bernama Aulia yang berhasil mengusir
yang sangat membenci anjing. Melihat kirik yang pada dukun tersebut menuju ke hutan.
waktu itu sudah seperti bangkai berjalan, Rini Juwita
tidak tega melihatnya, kemudian ia langsung PENUTUP
membawanya ke klinik yang sekaligus menjadi penitipan Simpulan
anjing di wilayah sekitarnya. Anjing tersebut dirawat
Penelitian yang berjudul Konflik Sosial dalam
oleh dokter yang ada di klinik. Mengingat suaminya yang
Novel O karya Eka Kurniawan (Kajian Konflik Sosial
tidak menyukai anjing Rini Juwita membiarkan kirik
Lewis A. Coser) dapat disimpulkan bahwa konflik sosial
untuk tinggal di klinik, sesekali ia akan menjenguknya,
yang terjadi dalam novel O sebagian besar merupakan
dan lain waktu ia akan membawany pulang dengan
konflik realistis yang disebabkan oleh perbedaan di
mencarikannya teman. Hal tersebut dapat dibuktikan
antara dua kelompok maupun dua individu yang
pada kutipan dibawah ini.
dianggap saling mengecewakan. Disimpulkan jika
konflik yang banyak terjadi adalah konflik realistis,
Data 21
karena terdapat bukti berupa kutipan sebanyak 72 data
Borok memenuhi sekujur tubunya,
dari 96 merupakan bukti yang berupa konflik realistis.
menyerangnya dengan rasa gatal.
Selain konflik realistis ada pula konflik lain yang terjadi
Dalam keadaan tidur, duduk, makan,
yaitu konflik non realistis yang terjadi karena
berjalan, anjing kecil itu menggaruki
pengkambinghitaman kelompok atau individu guna
tubuhnya dengan kaki mana pun yang
meredakan ketegangan. Dalam novel O
memungkinkan. Jika kakinya tak bisa
pengkambinghitaman dilakukan oleh Sobar kepada Toni
menjangkaubagian yang gatal, ia akan
Bagong yang selalu menyiksa perempuan yang
menggarukkan dirinya ke pohon atau
dicintainya. Toni menjadi Objek kambing hitam agar
tiang listrik, atau batu. Itu malah
pihak dara merasa lega karena Sobar telah membalaskan
membuat kulitnya mengelupas, dan
apa yang telah dilakukan Toni kepada Dara.
rasa gatal berganti menjadi perih. Lalu
Rumusan masalah yang kedua dalam penelitian
lalat datang dan berputar-putar di atas
punggungnya, hinggap di borok yang ini dapat disimpulkan jika konflik tidak selalu bernilai
terkelupas (Kurniawan, 2016: 57). negative melainkan juga dapat memiliki fungsi positif.
Dalam novel O fungsi positif dari konflik adalah
b. Meningkatkan Solidaritas antar Individu maupun meningkatkan interaksi antar individu maupun kelompok
Kelompok yang kedua yaitu meningkatkan solidaritas antar individu
Membangun kesatuan dan meningkatkan maupun kelompok. Hal yang menunjukkan adanya fungsi
kerjasama atau partisipasi dalam kelompok itu sangat
konflik meningkatkan interaksi antar individu maupun
penting karena jika kerjasama dalam kelompok bagus
maka kelompok tersebut tidak akan hancur ketika kelompok adalah semakin seringnya orang tua dan anak
melawan kelompok lain. Hal tersebut dapat dibuktikan berinteraksi tentang hal apapun. Hal yang menunjukkan
pada kutipan dibawah ini. fungsi positif konflik meningkatkan solidaritas yaitu
kompaknya antar kelompok untuk melakukan sesuatu.

6
Konflik Sosial dalam Novel O Karya Eka Kurniawan
(Kajian Konflik Sosial Lewis A. Coser)

Ratna, Nyoman Kutha. 2013. Teori, Metode, dan Teknik


Saran Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bagi pembaca karya sastra secara umum, Rahayu, Rufaida. 2011. Jurnal Online. Konflik Sosial
diharapkan dapat mengetahui permasalahan kemudian pada Tokoh Rosa Van Hogendrop dalam Novel
memahami permasalahan yang ada dalam novel O karya Tsumi No Hi Karya Abe Tomoji. Universitas
Eka Kurniawan secara teliti dan mengambil hikmah Negeri Surabaya.
tentang berbagai konflik yang terjadi dalam kehidupan
pada novel O, sehingga menjadi lebih bijaksana dan Semi, Atar. 1993. Metode Penelitian Sastra. Bandung:
berhati-hati dalam memilih jalan keluar untuk Angkasa.
menyelesaikan sebuah masalah dalam kehidupan.
Novel O karya Eka Kurniawan diharapkan dapat Susan, Novri. 2009. Pengantar Sosiologi Konflik.
memberikan pelajaran dalam menghadapi sebuah konflik Jakarta: Kencana.
dan cara penyelesaiannya agar konflik tersebut tidak
menimbulkan perpecahan antar individu maupun
kelompok.
Bagi Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia, dapat menambah pengetahuan
mengenai penelitian yang membahas kehidupan sosial
termasuk konflik dalam novel O karya Eka Kurniawan
ini lebih lanjut dengan objek kajian yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA
Basrowi. 2005. Pengantar Sosiologi. Bogor: Ghalia
Indonesia.

Basrowi, Muhammad, dan Soenyono. 2004. Teori


Sosiologi dalam Tiga Paradigma. Surabaya:
Yayasan Kampusina Surabaya.

Coser, Lewis. 1956. The Function of Social Conflict.


New York: Free Press.

Dody, 2009. ³.RQIOLN 6RVLDO 7RNRK 6REUDW GDODP 1DVNDK


'UDPD 6REUDW .DU\D $UWKXU 6 1DWDQ´.
Skripsitidak diterbitkan. JBSI. FBS. Universitas
Negeri Surabaya.

Faruk. 2012. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.

Fata, Rofi Ul. 2017. Jurnal Online. Anomali Perilaku


Tokoh Utama dalam Novel O Karya Eka
Kurniawan (Kajian Psikoanalisis). Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.

Linggar, Esa Wahyu Setyo. 2017. ³ .RQIOLN 6RVLDO GDODP


Novel Kambing & Hujan Karya Mahfud
Ikhwan (Kajian Konflik Sosial Lewis A.
&RVHU ´. Skripsi tidak diterbitkan. JBSI. FBS.
Universitas Negeri Surabaya.

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi.


Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Poloma, Margaret. 2004. Sosiologi Kontemporer. Jakarta:


PT Raja Grafindo Persada.

Ratna, Nyoman Kutha. 2009. Paradigma Sosiologi


Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai