Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muhammad Adhitya Nugraha

NPM : 0115101392

Akuntansi Keuangan Lanjutan 1

PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN

Akuntan sering kali diminta bantuannya dalam hal pendirian dan operasi dari persekutuan
untuk memastikan pengukuran dan penilaian yang benar atas transaksi dalam persekutuan.

Pengertian Persekutuan

Partnerships allow persons to share their talents, capital and the risks and rewards of
business ownership. Because two or more individuals share ownership, partnerships require
clear agreenebts about how authority, risks, and profits will be shared. Prudent partners
minimize misunderstandings by hiring attorneys to prepare a partnership agreement which
defines the responsibilities of each partner and describes how income or losses will be
divided

Pendirian Persekutuan
Salah satu keuntungan utama dari bentuk persekutuan adalah mudah dalam pendirian. Akta
pendirian persekutuan harus mencakup hal-hal berikut:
1. Nama dari persekutuan dan nama dari para sekutu.
2. Jenis usaha yang akan dijalani dan jangka waktu perjanjian persekutuan.
3. Kontribusi modal awal dari masing-masing sekutu dengan metode di mana kontribusi
modal di masa depan diterapkan.
4. Penjelasan lengkap tentang distribusi keuntungan dan kerugian, termasuk gaji, bunga,
atas saldo modal, bonus, batas penarikan dalam mengantisipasi laba, dan persentase
yang digunakan untuk mendistribusikan sisa keuntungan dan kerugian .
5. Prosedur yang digunakan dalam perusahaan persekutuan, seperti penambahan sekutu
baru dan berhentinya sebuah sekutu.
6. Aspek lain dalam operasi yang diputuskan oleh sekutu, seperti hak manjemen dari
masing-masing sekutu, prosedur pemungutan suara dan metode akuntansi.

Unsur Pokok Persekutuan


Gabungan atau asosiasi para sekutu. Sebagai suatu asosiasi dari beberapa sekutu ( individu )
maka persekutuan tidak dapat dipisahkan dengan kesepakatan atau perjanjian, yaitu
perjanjian untuk mendirikan, memiliki, dan mengelola persekutuan. Pemilikan dan
pengelolaan bersama. Didalam Persekutuan harus selalu dituntut adanya kebersamaan, yaitu :

a) Persekutuan dimiliki bersama.

b) Persekutuan dikelola bersama.

c) Kalau ada risiko ditanggung bersama.

d) Kalau memperoleh laba dibagi bersama.

Jenis – Jenis Persekutuan Terbatas

1. Persekutuan Terbatas (Limited Partnership –LP)


Dalam Persekutuan Terbatas (LP), terdapat paling sedikit satu sekutu namun satu atau
lebih sekutu terbatas. Sekutu umum bertanggung jawab secara pesonal dan atas kewajiban
persekutuan dan memiliki tanggung jawab hanya sampai dengan kontribusi modal tapi tidak
memiliki wewenang manajemen.
2. Persekutuan Dengan Kewajiban Terbatas (Limited Liability Partnership-LLP)
Persekutuan dengan kewajiban terbatas adalah dimana tiap sekutu memiliki tingkat
perlindungan kewajiban yang sama. Tidaka ada sekutu umum atau sekutu terbatas di LLP;
sehingga tiap sekutu memiliki hak dan kewajiban sebagai sekutu umum, tapi dengan
kewajiban hukum terbatas. Sekutu dalam LLP tidak bertanggungjawab secara personal atas
kewajiban persekutuan. Namun, beberapa negara bagian telah mendefinisikan bahwa tiap
sekutu dalam LLP bertanggungjawab penuh atas kewajiban persekutuan, tapi tidak akibat
tindakan kelalaian profesional atau malpraktik yang dilakukan sekutu lain.
3. Persekutuan Terbatas dengan Kewajiban Terbatas (Limited Liability Limited
Partnership-LLLP)
Di sebagian besar negara bagian, persekutuan terbatas dapat memilih persekutuan
terbatas dengan kewajiban terbatas. Di LLLP setiap sekutu bertanggungjawab hanya atas
kewajiban bisnis persekutuan, dan tidak atas terjadinya malpraktik atau kesalahan yang
dilakukan sekutu lain dalam berbisnis normal perusahaan. Keuntungan LLLP adalah tiap
sekutu umum, walau bertanggungjawab atas manajemen persekutuan, tidak memiliki
kewajiban personal atas kewajiban persekutuan. Sama dengan perlindungan kewajiban yang
diberikan di sekutu terbatas. Identifikasi sebagai “LLLP” atau “Persekutuan terbatas dengan
Kewajiban Terbatas” harus tercantum dalam nama atau identitas entitas.

Bentuk – Bentuk Persekutuan

Persekutuan dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu :  

1. Persekutuan Firma ( Fa )
Suatu usaha kerjasama yang didirikan untuk menjalankan perusahaan dengan
menggunakan nama bersama dan semua sekutu dalam usaha tersebut bertanggung
jawab penuh (dan biasanya ikut aktif) mengelola perusahaan.

Ciri - ciri Firma :

 Anggota firma biasanya sudah saling mengenal dan saling mempercayai.


 Perjanjian firma dapat dilakukan di hadapan notaris maupun di bawah tangan.
 Memakai nama bersama dalam kegiatan usaha

Keuntungan Firms

 Kemampuan manajemen lebihbesar, karena ada pembagian kerja diantara para


anggota
 Pendiriannya relative mudah,
 Kebutuhan modal lebih mudah terpenuhi

Kelemahan Firma

 Tanggung jawab pemilik tidak terbatas


 Kerugian yang disebabkan oleh seorang anggota, harus ditangung bersama
anggota lainnya
2. Persekutuan Komanditer ( cv )
Suatu bentuk perjanjian kerja sama untuk berusaha di mana salah satu atau lebih dari
anggotanya bertanggung jawab terbatas.

a. Sekutu Aktif, adalah :


Sekutu yang ikut aktif mengelola perusahaan dan bertanggung jawab penuh dengan
seluruh harta pribadinya.

b. Sekutu Pasif (Silent Partner), adalah :


Sekutu yang hanya menyetor modal saja tanpa ikut mengelola perusahaan.
Keuntungan CV

 Kemampuan manajemen lebih besar


 Proses pendirianya relative mudah
 Modal yang dikumpulkan bisa lebih besar
 Mudah memperoleh kredit

Kelemahan CV

 Sebagian memiliki tanggung jawab tidak terbatas


 Sulit menarik kembali modal
3. Joint Stock Company
Persekutuan yang struktur modalnya terbagi atas saham-saham yang dapat dipindah-
tangankan. Besarnya saham masing-masing sekutu didalam Joint Stock Company
tidak menunjukkan besarnya tanggung jawab sekutu yang bersangkutan melainkan
hanya menunjukkan besarnya kepemilikan.

Karakteristik Persekutuan

Karakteristik utama adalah merupakan sifat utama atau ciri khas persekutuan yang meliputi:
1. Mutual Agency
Masing-masing sekutu merupakan agen ( wakil, perantara, perpanjangan tangan ) dari
persekutuan.
2. Limited Life
Umur persekutuan adalah terbatas. Hal-hal yang mebatasi umur persekutuan antara
lain perjanjian persekutuan, ketentuan hukum serta putusan pengadilan. Sewaktu-
waiktu persekutuan dapat bubar karena masuknya sekutu baru, pengunduran sekutu
dan sebagainya.
3. Unlimited Liability
Tanggung jawab masing-masing sekutu ( kecuali sekutu pasif ) tidak terbatas pada
modal yang telah disetor saja.
4. Ownership of an Interset in a Partnership
Kekayaan yang telah disetor ke dalam persekutuan sudah bukan lagi milik sekutu
penyetor, melainkan milik semua sekutu.
5. Participation on Partnership Profit
Masing-masing sekutu mempunyai hak di dalam pembagian laba atau rugi
persekutuan.
6. Right to Dispose of a Partnership Interest
Masing-masing sekutu mempunyai hak untuk menjual atau memindahkan haknya atas
modal dan hak atas laba kepada orang lain, baik kepada anggota sekutu maupun
bukan.
7. Mutual Liabiliy
Semua sekutu bertanggung jawab terhadap utang persekutuan. Jadi utang persekutuan
adalah juga utang seluruh sekutu.
Referensi

Principles of Financial Accounting 21st edition John J. Wild; Ken W. Shaw and Barbara
Chiapetta

E. Baker, Richard, dkk. Akuntansi Keungan Lanjutan. Buku 2. 2010. Jakarta: Salemba
Empat.

http://www.matadunia.id/2016/01/akuntansi-keuangan-lanjutan-i.html

Anda mungkin juga menyukai