Anda di halaman 1dari 2

SERBA-SERBI PANDEMI COVID - 19

Oleh ROIKHAN FIRDAUS

Kasus Covid – 19 di Indonesia masih terus meningkat bahkan sampai tembus angka 4,28 juta
kasus dengan angka kematian mencapai 144 ribu . Angka yang sangat tinggi ini merupakan
cermin dari abainya masyarakat Indonesia terhadap aturan-aturan yang telah dibuat oleh
pemerintah. Tidak sedikit dari rakyat Indonesia yang tidak mendukung program-program
pemerintahan seperti vaksinasi. Program vaksinasi pemerintah sedikit terhambat karena ada
sebagian masyarakat yang termakan isu – isu hoax sehingga tidak mau untuk di vaksin.

Masyarakat seperti inilah yang membuat angka positif covid-19 di Indonesia terus meningkat.
Padahal vaksinasi dapat mencegah penularan covid-19 serta membentuk antibody yang kuat
untuk melawan virus. Tingkat ke-tidakpercayaan masyarakat terhadap vaksin yang disediakan
pemerintah juga merupakan salah satu penyebab mengapa mereka tidak mau di vaksin.
Masyarakat seakan takut dengan dampak atau efek samping yang ditimbulkan oleh vaksin
tersebut. Jika ditinjau dari jumlah vaksin yang telah di distribusikan oleh pemerintah, maka
efek samping yang ditimbulkkan oleh vaksin sangatlah sedikit.

Pemerintah juga telah mengimpor berbagai vaksin dari beberapa Negara guna mengurangi
atau mencegah penyebaran covid-19, diantaranya adalah vaksin sinovac, astrazeneca, zifivax,
sinopharm, Pfizer, dll. Indonesia sendiri juga tengah mengembangkan vaksin covid-19 yaitu
vaksin merah putih. Vaksin ini digadang-gadang lebih ampuh untuk melawan covid-19
dibandingkan dengan vaksin laninya. Hal ini patut kita banggakan karena Negara kita dapat
membuat vaksin covid-19 dengan angka keberhasilan yang tinggi. Tetapi walaupun kita sudah
disuntik vaksin, kita harus tetap menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh
pemerintah. Vaksin hanya bersifat meringankan gejala covid-19, bukan bersifat mencegah
virus tersebut menular. Yang berarti kita masih bisa terpapar covid-19 walaupun sudah di
vaksin tetapi dengan gejala yang ringan dan tingkat kesembuhan yang tinggi.
SERBA-SERBI PANDEMI COVID - 19
DATA
PASIEN
Walaupun demikian, semakin lama virus akan terus bermutasi dan COVID-19
menjadi lebih kuat. Seperti covid-19 yang mempunyai 10 jenis varian
INDONESIA
mutasi mulai dari varian alpha hingga omicron yang di sebut kebal
vaksin. “Sepertinya Omicron masih relatif terdesentralisasi dengan Total pasien positif:
berbagai vaksin unik yang sudah ada, baik mRNA maupun perawatan
vaksin lainnya yang sudah diimunisasi,” kata Ceva seperti dikutip 4.286.378 orang
detikcom, Minggu (16/1/2022).

Dia juga mengatakan bahwa ketika dia pertama kali memodelkan


varian Omicron, dia dapat menemukan bahwa infektivitas atau
infektivitas untuk varian ini 13 kali lebih tinggi dari sebelumnya. Total pasien sembuh:

"Model pertama Omicron dapat memprediksi bahwa infektivitas virus 4.123.267 orang
ini 13 kali lebih tinggi dari sebelumnya. Setidaknya 2,8 hingga 5 kali
lebih tinggi dari Delta," kata Ceva.

Selain itu, varian Omicron ini juga mengalami 30 perubahan atau


Total pasien
mutasi pada protein lonjakan . Perubahan ini meningkatkan transmisi
Omikron dan cenderung menurunkan efektivitas pengobatan dan meninggal:
vaksin. Juga diyakini bahwa salah satu mutasi Omicron, khususnya
K417N, adalah alasan mengapa seseorang masih dapat terinfeksi 144.220 orang
bahkan setelah divaksinasi.

Biasanya, varian yang menjadi perhatian (VoC), seperti Alpha, Beta,


Gamma dan Delta, memiliki mutasi D614G pada protein mutan. Mutasi
inilah yang membuat varian 34 kali lebih resisten atau kebal terhadap
netralisasi vaksin.

Namun, varian Omicron tidak memiliki mutasi D614G. Namun,


peningkatan resistensi vaksin bisa ratusan kali lipat.

“Jadi sepertinya varian VoC yang berbeda (Alpha, Beta, Gamma dan
Delta) menunjukkan peningkatan resistensi 34 kali lipat terhadap
netralisasi vaksin. Dan bisa dikatakan varian omicron resisten terhadap
vaksin. tolong tingkatkan ratusan kali lipat ," pungkas Ceva.

Walaupun kita sudah divaksin, ingat!!! Tetap terapkan protokol


kesehatan yang ketat guna menghentikan penyebaran covid-19.
1

Anda mungkin juga menyukai