Puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kepada Tuhan YME atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan modul yang telah diintergrasikan
dengan teknologi Augumented Reality ini.
Tak lupa, kami juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Afadil
S.Pd.,M.si yang telah membimbing dan membantu kami dalam proses pengembangan
modul yang telah diintergrasikan dengan teknologi Augumented Reality ini. Ucapan
terima kasih juga kami sampaikan kepada:
1. Bapak Topan Setiawan, S.Pd.,M.P.Kim sebagai validator ahli media
2. Ibu Dr,Sitti Rahmawati,S.Pd.,M.P.Kim sebagai validator ahli materi
3. Ibu Asrianti,S.Pd.,M.Pd sebagai validator ahli bahasa
4. Kepada teman-teman yang telah membantu baik secara moril maupun secara
materil sehingga pengembangan modul yang telah diintergrasikan dengan
teknologi Augumented Reality ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dan kesalahan dalam karya tulis
yang kami susun, oleh karena itu penulis mohon maaf atas kesalahan tersebut. Kriktik
dan saran dari pembaca seniantiasa ditunggu oleh penulis guna meningkatkan kualitas
modul yang telah diintergrasikan dengan teknologi Augumented Reality kami
kedepannya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
PETUNJUK PENGUNAAN MODUL........................................................................iii
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Identitas..............................................................................................................1
B. Kompetensi Dasar...............................................................................................1
C. Deskripsi.............................................................................................................1
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1...............................................................................1
A. Tujuan Pembelajaran..........................................................................................1
B. Urain materi........................................................................................................1
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2.............................................................................13
A. Tujuan Pembelajaran........................................................................................13
B. Uraian materi....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................18
ii
PETUNJUK PENGUNAAN MODUL
1. Untuk mengunduh Aplikasi ARmolekul silahkan buka pada link dibawah ini:
https://drive.google.com/file/d/19J7bXBsKGJfZHJ7KzwQ6hHs79TXVbh
dY/view?usp=drivesdk
2. Silahkan instal dan buka Aplikasi Armolekul
3. Klik scan AR untuk memulai menampilkan objek 3D
iii
5. Jika ingin membaca modul dalam aplikasi ARmolekul silahkan klik tombol
button seperti dibawah ini
6. Jika tombol button seperti dibawah ini tidak muncul pada saat anda mengklik
scan AR, silahkan halangi kamera handphone anda kemudian lepaskan
pengahalang kamera handphone anda, maka tombol button akan muncul
kembali
iv
PENDAHULUAN
A. Identitas
B. Kompetensi Dasar
3.6 Menerapkan Teori Pasangan Elektron Kulit Valensi (VSEPR) dan Teori Domain
elektron dalam menentukan bentuk molekul.
4.6 Membuat model bentuk molekul dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di
lingkungan sekitar atau perangkat lunak computer
C. Deskripsi.
Dalam kehidupan sehari-hari kita menemukan senyawa berupa gas, seperti gas
metana (CH4), gas karbondioksida (CO2), dan gas oksigen (O2), sementara ada zat
kimia yang berupa zat cair seperti air (H2O) dan alkohol (C2H5OH). Lalu apa yang
mempengaruhi suatu senyawa ada yang berbentuk gas ada senyawa yang berwujud
cair bahkan padat. Hal ini erat kaitannya dengan kepolaran suatu senyawa, kepolaran
berkaitan dengan bentuk molekul, apakah bentuk molekulnya simetris atau non
simetris. Senyawa-senyawa yang bentuk molekulnya simetris cenderung bersifat non
polar dan titik didihnya rendah sehingga berwujud gas, sedangkan senyawa yang
bentuk moekulnya non simetris cenderung bersifat polar dan memiliki titik didih
tinggi sehingga wujudnya cair. Lalu bagaimana kita mengetahui bentuk molekul
suatu senyawa?
Nah, apakah kamu tahu, kenapa bentuk molekul itu bisa bermacam-macam?
Bentuk molekul bisa beragam karena unsur-unsur yang telah berikatan dan
membentuk senyawa atau molekul akan memiliki bentuk molekul yang berbeda-beda
agar menjadi lebih stabil. Untuk memprediksi bentuk molekul suatu senyawa dapat
1
menggunakan teori domain elektron Pada modul ini akan dipelajari bagaimana
memperkiran bentuk molekul suatu senyawa dengan menggunakan teori Valence
Shell Electron Pair of Repulsion (VSEPR) dan Teori Domain Elektron dan
mengaitkan dengan sifat fisik suatu senyawa terutama titik didih/titik leleh.
2
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
A. Tujuan Pembelajaran
3
pasangan elektron menjadi minimal. Tolakan antar pasangan elektron terjadi antara
pasangan elektron bebas yang terlokalisasi pada atom pusat dan elektron ikat secara
ikatan koordinasi. Teori VSEPR mengasumsikan bahwa masing- masing molekul
akan mencapai geometri tertentu sehingga tolakan pasangan antarelektron di kulit
valensi menjadi minimal.
2. Teori Domain Elektron
Menurut Ralph H. Petrucci (1985), teori Domain Elektron merupakan
penyempurnaan dari teori VSEPR. Teori ini adalah suatu cara meramalkan
bentuk molekul berdasarkan tolak menolak elektron-elektron pada kulit luar atom
pusat. Domain elektron berarti kedudukan elektron atau daerah keberadaan elektron.
Jumlah domain elektron ditentukan sebagai berikut:
a. Setiap elektron ikatan (apakah ikatan tunggal, rangkap atau rangkap tiga)
merupakan 1 domain.
b. Setiap pasangan elektron bebas merupakan 1 domain.
3. Rumus/Tipe Molekul
pasangan electron), pasangan elektron ikatan (PEI) dan pasangan elektron bebas
(PEB)
Keterangan:
A: atom pusat
4
E: pasangan elektron bebas (PEB)
1. Linear
Dalam molekul linear, atom-atom tertera pada suatu garis lurus sudut yang
dibentuk oleh dua ikatan kearah atom pusat akan saling membentuk sudut 1800.
Derajat dimana diproyeksikan oleh atom pusat dengan dua ikatannya. Sudut yang
terbentuk ini disebut dengan sudut ikatan. Contoh molekul yang memiliki bentuk
linear adalah BeCl2
(Sorot kamera)
Gambar 1. molekul BeCl2
2. Segitiga datar
5
Atom-atom dalam molekul berbentuk segitiga tertera dalam bidang datar, di
mana akan berbeda dalam titik sudut segitiga sama sisi dan di pusat segitiga terdapat
atom pusat. Dalam molekul yang bentuknya segitiga datar, keempat atomnya terletak
pada bidang yang sama daan sudut sudut ikatan yang mengelilingi atom pusat
membentuk sudut 120˚. Contoh geometri molekul yang mempunyai bentuk segitiga
(Sorot Kamera)
Gambar 2. molekul BCl3
3. Tetrahedral
6
Bentuk tetrahedral terjadi disekitar atom yang mempunyai empat buah atom
terikat atau pasangan elektron bebas yang terikat pada atom tersebut. kelompok atom
atau pasangan elektron bebas tersebut menempatkan diri dalam geometri tetrahedral
minimum diantara pasangan pasangan electron. sudut sudut ini terdiri dari enam buah
sudut yang masing masing mempunyai besar 109,5˚ . contoh geometri molekul yang
(Sorot kamera)
Gambar 3. molekul CH4
4. Trigonal bipiramida
atom untuk mempertahankan lima buah atom terikat atau pasangan elektron bebas.
bentuk tersebut terdiri dari tiga buah posisi ekuatorial dan dua buah posisi aksial.
sementara itu, dalam strukturnya terdapat dua buah sudut ikatan dengan ukuran yang
7
berbeda yaitu sudut sebesar 120˚, dan sudut sebesar 90˚. Contoh molekul yang
(Sorot kamera)
Gambar 4. molekul PCl5
5. Oktahedral
Oktahedral adalah bentuk yang terjadi dari dua buah limas alas segiempat yang
bidang alasnya saling berimpit, sehingga membentuk delapan bidang segitiga. bentuk
oktahedral adalah suatu bentuk geometri yang digunakan oleh suatu atom untuk
menjaga enam pasangan elektron. struktur ini dicirikan sebagai bentuk yang sangat
simetris dan bentuk geometri ini mempunyai sudut ikatan sebesar 90˚. Contoh
geometri molekul yang mempunyai bentuk oktahedral adalah SF6.
8
(Sorot kamera)
Dari pola dasar bentuk molekul tersebut akan terdapat beberapa varian bentuk
molekul yang lain karena adanya gaya pasangan electron bebas. Pasangan elektron
bebas mempunyai gaya tolakan yang lebih kuat dan mempunyai sudut yang lebih
lebar sehingga dapat menekan pasangan electron ikatan agar mempunyai sudut yang
sempit. Contohnya molekul ammonia (NH3). Di sekitar atom nitrogen sebagai atom
pusat terdapat empat pasangan electron yaitu tiga pasang electron ikatan (digunakan
untuk berikatan dengan atom hidrogen) dan sepasang electron bebas (yang tidak
memberi bentuk). Akibatnya, bentuk molekul NH3 tidak tetrahedral, tetapi segitiga
piramida dengan sudut 107,30 yang lebih kecil daripada sudut tetrahedron yang besar
109,50.
(Sorot ka
(Sorot kamera)
(Sorot kamera)
10
Kelompok Jumlah pasangan Bentuk molekul Susunan pasangan electron Contoh
molekul electron bebas moleku
l
(Sorot kamera)
(Sorot kamera)
11
(Sorot kamera) (Sorot kamera)
12
AB4E2 5 3 2 Bentuk T P.E.B CIF3
(Sorot kamera)
(Sorot kamera)
(Sorot kamera)
(Sorot kamera)
13
(Sorot kamera)
(Sorot kamera)
14
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
molekulnya.
2. Tentukanlah:
a. Jumlah electron valensi atom pusat (atom pusat yang dikelilingi oleh dua
b. Jumlah electron yang berasal dari atom-atom disekitar atom pusat yang
membenuk ikatan
4. Jumlah pasangan electron di sekitar atom pusat menentukan bentuk dasar (pola
15
5. Pasangan electron terikat menentukan bentuk sesungguhnya dari molekul
tersebut
6. Pasangan electron bebas mempunyai gaya tolak-menolak lebih kuat, maka akan
Contoh !
Karena atom C mengikat atom 4 H, maka semua pasangan electron digunakan untuk
ikatan. Jadi, pasangan electron ikatan ada 4 dan tidak memiliki pasangan electron
bebas, atau kelompok AB4. Bentuk molekulnya tetrahedral sempurna dengan sudut
ikatan 109,50.
16
(Sorot kamera)
17
(Sorot kamera)
Gambar 9. NH3
18
(Sorot kamera)
Gambar 10. IF3
19
DAFTAR PUSTAKA
Nana sutresna (2007). Cerdas belajar kimia untuk kelas X sekolah menengah
atas/Madrasah Aliyah. Bandung: Grafindo media pratama
20