Anda di halaman 1dari 2

ADAB – ADAB BERPERGIAN

Adab-Adab Ketika Safar


1. Berdoa ketika keluar rumah dan keluar rumah dengan kaki kanan
Doa ketika keluar rumah

ُ ‫بِس ِْم هَّللا ِ تَ َو َّك ْل‬


ِ ‫ت َعلَى هَّللا ِ الَ َح ْو َل َوالَ قُ َّوةَ إِالَّ بِاهَّلل‬
Artinya: Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada-Nya; tidak ada daya dan
kekuatan kecuali dengan-Nya.
2. Menaiki kendaraan dan mengucapkan do’a safar (bepergian). Apabila Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam menaiki kendaraannya, beliau mengucapkan takbir
sebanyak tiga kali:
“ُ‫ هللاُ أَ ْكبَر‬,ُ‫ هللاُ أَ ْكبَر‬,ُ‫هللاُ أَ ْكبَر‬,” kemudian berdo’a:
“‫ الَلَّهُ َّم‬،‫ َوإِنَّا إِلَى َربِّنَا لَ ُم ْنقَلِب ُْو َن‬،‫ان الَّ ِذيْ َس َّخ َر لَنَا هَ َذا َو َما ُكنَّا لَهُ ُم ْق ِرنِي َْن‬ َ ‫ُسب َْح‬
‫ الَلَّهُ َّم هَ ِّو ْن‬،‫ضى‬ َ ْ‫ َو ِم َن ْال َع َم ِل َما تَر‬،‫ك فِي َسفَ ِرنَا هَ َذا ْالبِ َّر َوالتَّ ْق َوى‬ َ ُ‫إِنَّا نَسْأَل‬
‫ت الصَّا ِحبُ فِي ال َّسفَ ِر َو ْال َخلِ ْيفَةُ فِ ْي‬ َ ‫ الَلَّهُ َّم أَ ْن‬،ُ‫اط ِو َعنَّا بُ ْع َده‬ ْ ‫َعلَ ْينَا َسفَ َرنَا هَ َذا َو‬
‫ب فِي‬ ِ َ‫ك ِم ْن َو ْعثَا ِء ال َّسفَ ِر َو َكآبَ ِة ْال َم ْنظَ ِر َوس ُْو ِء ْال ُم ْنقَل‬ َ ِ‫ الَلَّهُ َّم إِنِّ ْي أَ ُع ْو ُذب‬،‫ْاألَ ْه ِل‬
‫ال َو ْاألَ ْه ِل‬ ْ
ِ ‫ال َم‬.”
“Mahasuci Rabb yang menundukkan kendaraan ini untuk kami, sedangkan
sebelumnya kami tidak mampu. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Rabb
kami (di hari Kiamat). Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kebaikan dan taqwa
dalam perjalanan ini, kami memohon perbuatan yang membuat-Mu ridha. Ya Allah,
mudahkanlah perjalanan kami ini, dan dekatkanlah jaraknya bagi kami. Ya Allah,
Engkaulah teman dalam perjalanan dan yang mengurus keluarga(ku). Ya Allah,
sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan dalam bepergian,
pemandangan yang menyedihkan dan perubahan yang jelek dalam harta dan
keluarga.”

3. Bertakbir (mengucapkan ‫ ُر‬xَ‫( هللاُ أَ ْكب‬Allahu Akbar)) ketika sedang jalan mendaki dan
bertasbih (mengucapakan ‫( ُس ْب َحانَ هللا‬Subhanallaah) ketika jalan menurun.
Sebagaimana hadits Jabir bin ‘Abdillah Radhiyallahu anhu, ia berkata:
‫ص ِع ْدنَا َكبَّرْ نَا َو إِ َذا نَ َز ْلنَا َسبَّحْ نَا‬
َ ‫ ُكنا َّ إِ َذا‬.
“Kami apabila berjalan menanjak mengucapkan takbir (Allahu Akbar) dan apabila
jalan menurun membaca tasbih (Subhanallaah).” [HR. Al-Bukhari no. 2993-2994,
Ahmad III/333, ad-Da-rimi no. 2677, an-Nasa-i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no.
541 dan Ibnu Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 516]
4. Memperbanyak mengucapkan do’a, berdasarkan hadits:

‫ت‬
ٍ ‫ث َد َع َوا‬ ُ َ‫ ثَال‬:‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬َ ‫هللا‬ ِ ‫ال َرس ُْو ُل‬ َ َ‫ ق‬:‫ال‬ َ َ‫َع ْن أَبِ ْي هُ َري َْرةَ ق‬
ْ ‫ك فِ ْي ِه َّن َد ْع َوةُ ْال َم‬
‫ َو َد ْع َوةُ ْال َوالِ ِد َعلَى‬،‫ َو َد ْع َوةُ ْال ُم َسافِ ِر‬،‫ظلُ ْو ِم‬ َّ ‫ات الَ َش‬ ٌ َ‫ُم ْستَ َجاب‬
‫ َولَ ِد ِه‬.
Dari Abu Hurairah Radhyallahu anhu, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda: ‘Tiga do’a yang pasti dikabulkan (mustajab) dan tidak ada
keraguan lagi tentang-nya, do’anya seorang yang dizhalimi, do’anya musafir (orang
yang melakukan perjalanan), do’a buruk orang tua terhadap anaknya.’” [HR. Ah-mad
II/434, Abu Dawud no. 1536, At-Tirmidzi no. 2741. Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-
Shahiihah oleh Imam al-Albani no. 596]

Anda mungkin juga menyukai