Anda di halaman 1dari 19

BAB 2

LANDASAN PERANCANGAN

2.1 Tinjauan Umum


2.1.1 Sumber Data
Dalam mendukung perancangan tugas akhir ini, dibawah ini merupakan
sumber data yang digunakan penulis:
a. Buku
Penulis mengumpulkan data literatur dari beberapa sumber. Berikut adalah
media buku dan internet yang digunakan oleh penulis:
• The Little Book of Skincare oleh Charlotte Cho membahas Korean
skincare secara terperinci.
• 101++ Beauty Secret: Anti Aging! oleh Kara Kim membahas cara alami
untuk mencegah kerutan wajah.
• The Little Book of Life Hacks oleh Yumi Sakugawa yang memaparkan
beberapa life hacks untuk wanita.
• The Fundementals of Illustration oleh Lawrence Zeegan. Buku ini
menjelaskan elemen-elemen penting dalam ilustrasi.
• The Funfamentals of Creative Design oleh Gavin Ambrose dan Paul
Harris. Buku ini berisi teori-teori penting yang perlu diperhatikan dalam
mendesain.
• Design Elements Typography Fundamentals oleh Kristin Cullen
menjelaskan elemen-elemen penting dalam tipografi.
• Making and Breaking the Grid oleh Timothy Samara menyediakan
panduan mengenai grid.
• Perpustakaan & Buku: Wacana Penulisan & Penjilidan oleh Wiji
Suwarno berisi tentang elemen penting dalam pembukuan.
• How Picturebooks Work oleh Maria Nikolajeva dan Carole Scott,
membahas bagaimana buku bergambar bekerja.
• Picturing the World oleh Kathleen T. Isaacs membahas elemen-elemen
penting dalam buku bergambar.
• Pantone: Guide to Communicationg with Color oleh Leatrice Eiseman.
Buku ini membahas sifat psikologi setiap warna.

3
4

• Type Rules: the Designer’s Guide to Professional Typography oleh Ilene


Strizver membahas mengenai hal-hal penting dalam tipografi.
• Basic Design 03: Typografi oleh Gavin Ambrose dan Paul Harris
membahas mengenai elemen penting dalam tipografi.
b. Artikel Elektronik
• http://bareessentialswaxing.com/care-for-your-skin/ memaparkan
beberapa hal yang akan terjadi apabila kulit wajah tidak dirawat.
• https://lifestyle.okezone.com/read/2017/04/25/194/1675945/apa-saja-
yang-membuat-kulit-kotor-dan-tidak-sehat menjelaskan faktor apa yang
membuat kulit kotor dan tidak sehat.
• https://salonskincareblog.wordpress.com/2015/09/01/10-inspiration-
skincare-quotes/ memaparkan quotes mengenai pentingnya perawatan
wajah.
• https://www.goodreads.com/quotes/tag/true-beauty memaparkan quote
mengenai pentingnya keindahan hati.
• https://www.artistsnetwork.com/artist-life/naive-art-the-best-art-genre-
you-dont-know-about/ menjelaskan mengenai gaya ilustrasi naive art.
c. Wawancara dengan Narasumber
Wawancara dilaksanakan pada tanggal 9 Oktober 2017 dengan dr. Sugianto
yang merupakan ahli dermatologis di Classic Professional Beauty Clinic
dengan tujuan untuk menggali informasi dan lebih mengerti topik yang
penulis angkat.
d. Kuesioner
Penyebaran kuesioner dilakukan untuk mempermudah penulis memperoleh
data yang dapat digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik
mengenai topik yang penulis angkat.

Berdasarkan hasil kuesioner yang telah disebar oleh penulis, dapat


disimpulakan hampir semua responden pernah mendengar istilah skincare,
namun banyak dari mereka pengguna skincare yang tidak mengetahui manfaat
dari setiap produk yang digunakan. Hanya setengah dari mereka yang benar-
benar mengetahui manfaat dari setiap produk. Selain itu, hampir seluruh
responden tidak pernah menemukan buku lokal yang membahas mengenai topik
5

ini dan tertarik apabila ada buku lokal yang membahas mengenai tips
penggunaan skincare.

2.1.2 Profil Buku


Buku yang akan dihasilkan dari tugas akhir ini berupa buku bergambar
yang membahas mengenai skincare, mulai dari jenis kulit, tahapan, dan manfaat
setiap produk skincare, hingga tips-tips kecantikan lainnya.
Pembahasan yang akan ada di dalam buku ini antara lain:
1. Pengenalan skincare dan alasan pentingnya penggunaan skincare
2. Jenis kulit dan ciri-cirinya
3. Tahapan penggunaan korean skincare
4. Manfaat masing-masing produk
5. Hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli skincare
6. Pola hidup yang dapat mempengaruhi kesehatan kulit
7. Tips menyembuhkan kulit terbakar
8. Tips mengobati jerawat
9. Resep masker alami

2.1.3 Target Market


a. Demografi
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Usia : 17-23 Tahun
• Pekerjaan : Mahasiswa, Wirausaha, Pegawai
• Kelas Sosial : SES A-B
• Kewarganegaraan : WNI
b. Geografi
• Berkegiatan di wilayah Jakarta
c. Psikografi
• Personalitas
1. Mudah bergaul dan bersosialisasi
• Hobi
1. Antusias dalam bidang kecantikan
2. Senang bertukar cerita
6

d. Gaya Hidup
1. Senang berpergian
2. Aktif di social media
3. Peduli dengan penampilan
4. Sering berkunjung ke mall, cafe, dan salon.

2.1.4 Data Kompetitor / Data Pembanding


Penulis tidak menemukan buku lokal yang benar-benar membahas
skincare secara terperinci. Namun, terdapat buku pembanding dari luar yang
membahas mengenai skincare. Buku tersebut adalah sebagai berikut:
a. The Little Book of Skincare: Korean Beauty Secrets for Healthy,
Glowing Skin

Gambar 2.1 Cover Buku “The Little Book of Skincare”


Sumber: www.sadiyahearts.com

Judul : The Little Book of Skincare: Korean Beauty Secrets


for Healthy, Glowing Skin
Penulis : Charlotte Cho
Ukuran : 178x203x22mm
Halaman : 224 halaman
Jenis Cover : Hardcover
Harga : Rp. 359.000
7

Buku ini berisikan tentang semua informasi mengenai korean beauty,


mulai dari tahapan penggunaan skincare dan hingga tips pemakaian make
up ala Korea.

b. Rahasia Perawatan Kulit Wajah

Gambar 2.2 Cover Buku “Rahasia Perawatan Kulit Wajah”


Sumber: www.ebooks.gramedia.com/id

Judul : Rahasia Perawatan Kulit Wajah


Penulis : Alyza Martha D.
Halaman : 96 halaman
Jenis Cover : Softcover
Harga : Rp. 30.000

Buku ini membahas mengenai perawatan wajah serta dilengkapi dengan


informasi mengenari daftar zat berbahaya versi BPOM.

2.2 Tinjauan Khusus


Penulis menggunakan literatur serta artikel online yang terdapat di internet
sebagai informasi mengenai teori-teori yang tercantum dibawah ini.

2.2.1 Pengertian Skincare


Skincare merupakah rangkaian produk yang digunakan untuk merawat
kebersihan dan kesehatan kulit yang dapat memberikan efek ke depan. Berbeda
8

dengan kosmetik yang memberikan efek instan atau langsung dapat terlihat,
skincare akan terlihat hasilnya setelah pemakaian yang rutin, tidak langsung,
dapat dikatakan skincare merupakan investasi kesehatan kulit untuk masa depan.

2.2.2 Jenis Kulit


Penggunaan skincare tergantung dengan jenis kulit setiap orang,
penggunaan produk skincare yang tidak tepat dapat menimbulkan efek yang
bertolak belakang dengan apa yang dibutuhkan. Menurut Cho (2015: 113) setiap
orang memiliki jenis kulit yang berbeda, jenis-jenis kulit tersebut adalah:
a. Kulit Normal
Kulit normal adalah tipe kulit yang tidak terlalu sensitif, tidak memiliki
banyak pori-pori di sekitar hidung dan dahi, tidak memiliki banyak flek dan
jerawat di wajah serta kulit wajah tidak terlalu kering dan tidak terlalu
berminyak.
b. Kulit Kering
Kulit kering adalah tipe kulit yang kurang akan kelembaban alami. Tidak
memiliki banyak minyak yang dapat melindungi dan mempertahakan
kelembaban di permukaan kulit. Tipe kulit ini memiliki ciri permukaan kulit
yang terlihat kasar, umumnya tidak terlihat pori-pori wajah, memiliki
bercak merah, kurang elastis dan terlihat banyak garis pada kulit.
c. Kulit Berminyak
Kulit berminyak adalah kulit yang memilki kadar minyak yang berlebihan.
Tipe kulit ini mudah berminyak bahkan hanya beberapa jam setelah mandi
atau setelah membersihkan wajah. Kulit berminyak bisa bersifat genetik,
namun bisa juga disebabkan oleh pubertas, yang mengakibatkan kelenjar
minyak memproduksi minyak secara berlebih. Tipe kulit ini biasanya
memiliki pori-pori yang besar, kulit yang kusam dan mengkilar serta
memiliki komedo dan jerawat.
d. Kulit Sensitif
Kulit sensitif bisa disebabkan oleh beberapa alasan, namun lebih seringnya
hal tersebut terjadi sebagai respon penggunaan produk perawatan kulit
tertentu. Ciri dari kulit sensitif dapat tampak berupa kulit yang kemerahan,
gatal, tampak terbakar, hingga kering dan kusam.
9

e. Kulit Kombinasi
Kulit kombinasi merupakan gabungan dari jenis kulit kering dan berminyak.
Ciri dari kulit kombinasi adalah memiliki minyak di bagian hidung dan
dahi, serta kulit kering di bagian pipi.

2.2.3 Tahapan Skincare dan Manfaatnya


Menurut Cho (2015: 97), mereka yang memiliki jadwal yang padat
seringkali melupakan kebersihan wajahnya hingga menyebabkan masalah-
masalah pada wajah, hal ini mungkin terjadi karena mereka berpikiran jerawat,
komedo atau hal semacamnya dapat ditutupi dengan kosmetik. Padahal hal-hal
tersebut sangat dapat dihindari, berikut ini merupakan tahapan Korean skincare
dan manfaatnya:
1. Makeup remover & oil based cleanser berfungsi untuk menghilangkan make
up, sunscreen, dan polusi.
2. Water based cleanser berfungsi untuk membersihkan sisa-sisa kotoran serta
sisa oil cleanser di wajah.
3. Exfoliator berfungsi untuk mengangkat sel mati dan mencerahkan wajah,
namun hanya boleh digunakan 1-3 kali seminggu.
4. Toner akan menghilangkan residu yang tertinggal oleh pembersih wajah dan
membantu memulihkan keseimbangan pH kulit wajah serta mempersiapkan
kulit utnuk menyerap lebih baik produk setelahnya.
5. Essence merupakan produk yang mengandung konsentrat cairan yang tinggi
yang menyerap dengan cepat sehingga akan menambahkan nutrisi penting
yang dibutuhkan kulit. Essence biasanya mengandung bahan yang
ditargetkan untuk setiap kebutuhan.
6. Ampoles, boosters, serums dapat bervariasi tergantung setiap kebutuhan kulit,
biasanya hanya fokus pada 1 masalah seperti jerawat, flek hitam, dan lain-
lain. Selain itu bisa juga digunakan vit c yang berfungsi untuk mencerahkan
wajah.
7. Sheet Mask biasanya mengandung hampir semua skincare yang dikemas
menjadi masker sehingga mudah digunakan dengan manfaat yang banyak.
8. Eye Cream berfungsi untuk menjaga kelembaban bawah mata agar
menghindari keriput bawah mata.
10

9. Mosturizer digunakan untuk memberikan kelembaban sehingga wajah


terhidrasi dengan baik.
10. Sunscreen merupakan step paling penting di tahapan skincare, mengurangi
resiko kangker kulit dan penuaan dini.

2.2.4 Definisi Buku


Menurut Tesaurus Bahasa Indonesia (Endarmoko E., 2006: 100) buku
mempunyai pengertian pustaka, bacaan, dan lektur, buku merupakan lembar
kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong.

2.2.5 Teori Desain Buku


Menurut Suwarno (2011: 77) ada beberapa bagian-bagian penyusun buku
secara umum. Stuktur atau bagian-bagian buku tersebut adalah:
a. Cover
Cover atau sampul buku adalah bagian pelindung buku bagian luar, yang
berguna untuk penyajian judul, nama penulis dan penerbit yang disertai
gambar grafis untuk menarik perhatian pembaca. Berikut merupakan cover
buku berdasarkan posisinya:
1. Cover depan, merupakan muka buku yang terletak depan buku.
2. Cover belakang, merupakan cover yang terletak paling belakang yang
menjadi penutup buku.
3. Punggung buku, biasanya ada pada buku-buku yang tebal, terletak
diantara cover depan dan belakang.
4. Lidah cover, dibuat untuk kepentingan estetika, biasanya berisi foto
serta riwayat hidup penulis. Sering disebut telinga buku atau jaket buku.

b. Halaman Preliminaries
Halaman ini merupakan halaman pendahuluan yang disertakan sebelum isi
utama dari buku, peletakannya tepat diantara cover dan isi buku. Halaman
ini terdiri dari:
1. Halaman judul, berisi judul, sub-judul, nama penulis, nama penerjemah,
hingga penerbit.
11

2. Halaman kosong, tidak memuat informasi apapun, beberapa


memanfaatkan halaman ini untuk menampilkan undang-undang hak
cipta.
3. Catatan hak cipta, halaman ini memuat judul buku, nama
penulis/pengarang/penerjemah, pemilik hak cipta hingga tim publikasi.
4. Daftar isi.

c. Bagian Utama (Isi)


Bagian ini memuat dan membahas informasi atau materi dari buku tersebut.
Bagian yang menyusul bagian inti ini adalah:
1. Pendahuluan, awalan sebelum pembaca membaca pokok permasalahan.
2. Judul bab, sebuah buku biasanya terdiri dari beberapa bab dimana
setiap bab membahas mengenai topic tertentu.
3. Alinea, bagian dimana penulis menuangkan isi.
4. Perincian, deskripsi mengenai objek agar pembaca tidak bingung
terhadap objek yang sedang dibahas.
5. Kutipan.
6. Ilustrasi.

d. Bagian Postminary
Bagian ini merupakan bagian akhir untuk menutup isi buku. Diletakan
antara bagian utama dengan cover belakang buku. Bagian ini terdiri dari:
1. Daftar pustaka.
2. Biografi penulis.

2.2.6 Teori Buku Bergambar


Buku bergambar adalah buku yang disajikan dengan menggunakan teks
dan gambar atau ilustrasi. Menurut Isaacs (2013: 16), ilustrasi harus cocok dan
selaras dengan subjek, cerita dan informasi yang diberikan. Ilustrasi yang bagus
adalah ilustrasi yang dapat menyampaikan informasi lebih dari teks.
Menurut Nikolajeva dan Scott (2006: 6), buku bergambar dibagi menjadi
4 kategori, yaitu:
a. The exhibit book, kamus bergambar yang tidak menggunakan teks sama
sekali.
12

b. The picture narrative, tidak menggunakan teks atau hanya menggunakan teks
yang minimal.
c. The picture book, teks dan gambar atau ilustrasi memiliki kepentingan yang
seimbang.
d. The illustrated book, teks dapat hadir secara independen atau sendiri.

Buku “Bits of Skincare” dapat dikategorikan sebagai picture book,


karena teks dan ilustrasi memiliki kepentingan yang sama, yaitu digunakan
untuk saling melengkapi dan menyeimbangkan satu sama lain.

2.2.7 Pengertian Publikasi


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, publikasi merupakan suatu
penerbitan. Publikasi merupakan kumpulan makalah dengan subjek yang sama
dan diperuntukan untuk publik atau umum. Publikasi difungsikan untuk
menyatakan ide-ide atau gagasan didepan umum. Agar buku publikasi semakin
mudah untuk diketahui dan diingat oleh umum, penulis merancang tampilan
dengan visual yang mendukung dan menarik.

2.2.8 Teori Layout


Menurut Ambrose dan Harris (2003: 32), layout merupakan penyusunan
dari beberapa elemen desain sehingga membentuk suatu kesatuan. Layout suatu
halaman akan sangat berpengaruh terhadap kemudahan pembaca untuk
menerima informasi yang disajikan secara komunikatif. Layout dipengaruhi oleh
materi yang akan di presentasikan, sesuai dengan tema dan target pembaca, serta
sesuai kreatifitas desainer.
Ambrose dan Paul Harris (2003: 31) berpendapat bahwa, fungsi layout
adalah untuk menampilkan visual dan elemen desain yang dapat
dikomunikasikan secara baik sehingga pembaca dapat menerima pesan tersebut
secara langsung, tidak memerlukan upaya yang berlebih.
Layout menyinggung tentang pertimbangan praktis dan estetika dan
materi desain yang sedang dikerjakan, seperti dimana dan bagaimana konten
akan diperlihatkan. Tidak ada peraturan yang pasti dalam menciptakan layout,
dengan satu pengecualian bahwa konten harus tetap diutamakan.
13

Untuk buku “Bits of Skincare”, perancangan layout akan di tata secara


simple namun tetap menarik sehingga konten dan informasi yang disajikan dapat
diterima lebih baik dan tidak membosankan.

2.2.9 Teori Grid


Menurut Samara (2002: 22), sebagian besar desain dibuat untuk
menyelesaikan masalah dalam bentuk visual dan juga level organisasi. Gambar,
simbol, teks, judul, dan juga data-data harus disusun sehingga dapat
mengkomunikasikan pesan tersebut. Grid merupakan salah satu cara untuk
menyatukan semua hal tersebut. Grid dapat dibentuk secara bebas dan organik,
dapat juga tertata dan terstruktur. Keuntungan membuat layout dengan
menggunakan grid adalah kejelasan, efisiensi, dan konsisten.
Ambrose dan Harris (2003: 50) grid merupakan fondasi yang membuat
desain menjadi terstruktur. Hal ini memiliki fungsi yang sama seperti fondasi
bangunan yang menjadi tumpuan dan panduan dalam memposisikan suatu
elemen dalam halaman dengan akurat. Grid terbentuk dari susunan kerangka
yang dibentuk atas garis dengan posisi vertikal dan horizontal. Grid digunakan
sebagai alat bantu untuk menyusun atau mengatur objek.
Grid menjadi sebuah pilihan alat untuk desainer, sebagian merasa grid
adalah sesuatu yang sangat membantu dan sebagian lainnya dapat merasa grid
bersifat membatasi. Fleksibilitas merupakan hal yang penting dalam membuat
desain menjadi menarik, dan terkadang susuan grid yang kompleks membuat
hal tersebut dapat terlihat. (Ambrose dan Harris, 2003: 51).
Dengan adanya sistem grid, penulis akan menggunakan sistem modular
grid. Menurut Samara (2002: 28), modular grid pada dasarnya adalah column
grid dengan garis horizontal yang lebih banyak, yang kemudian membagi kolom
tersebut menjadi beberapa baris dan menciptakan modul. Modular grid dapat
membantu menggabungkan struktur dari teks dan gambar ataupun ilustrasi.
Dengan banyaknya column dan garis horizonta di modular grid, penulis
dapat lebih fleksibel dalam membuat layout, sehingga desain yang dihasilkan
dapat terlihat lebih menarik dan tidak terkesan kaku.
14

Gambar 2.3 Modular Grid System


Sumber: www. designshack.net

2.2.10 Teori Tipografi


Cullen (2012: 12) menyatakan bahwa tipografi adalah proses yang
membuat suatu bahasa menjadi nyata. Desainer membentuk suatu bahasa dengan
menggunakan teks dan membuat pesan tersebut menjadi hidup.
Menurut Cullen (2012: 55), estetik dari tipografi dapat mengekspresikan
kepribadian, seperti profesional, ramah, youthful, maskulin, dan lainnya.
Typeface akan secara langsung melibatkan para pembanca dan memberikan
pesan yang meyakinkan. Typeface merupakan kunci dari komunikasi visual.
Ambrose dan Harris (2003: 57), menyatakan bahwa setiap typeface memiliki
kepribadian masing-masing, maka dari itu kita harus memperhatikan perbedaan
karakter yang mereka punya.
Dalam buku “Bits of Skincare”, penulis menggunakan script typeface.
Ambrose dan Harris (2006:56) mengatakan bahwa script merupakan typeface
yang dibuat untuk menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena,
kuas ataupun pensil. Strizver (2013) mengatakan typeface ini dapat memberikan
kesan santai dan akrab. Karena itu untuk buku ini, script cocok untuk digunakan
karena dapat menyampaikan kesan yang friendly, simple, dan playful.
15

2.2.11 Teori Warna


Menurut Ambrose dan Harris (2010:130) warna adalah alat komunikasi
yang sangat penting karena warna dapat mencuri perhatian dan membuat sesuatu
terlihat mencolok dan terlihat lebih menarik. Warna digunakan di dalam desain
untuk menarik perhatian, mengelompokan elemen, menunjukan pesan serta
meningkatkan estetika. (Lidwell et al., 2003: 48)
Untuk buku “Bits of Skincare” penulis akan menggunakan warna pastel
yang didominasi dengan warna pink. Menurut Leatrice Eiseman (2000: 23),
penggunaan warna pink akan memberikan kesan manis dan feminim, sehingga
akan cocok dengan target buku ini yaitu wanita. Selain warna pink, penulis juga
akan menggunakan warna kuning yang dapat memberikan kesan cheerful dan
fun, warna biru dan tosca digunakan untuk memberikan kesan dapat diandalkan
dan terpercaya. Hijau digunakan untuk memberikan tenang sehingga dapat
menjadi penyeimbang warna lainnya, selain itu warna ungu juga digunakan
untuk memberikan kesan manis tetapi elegan.

2.2.12 Teori Ilustrasi


Menurut Zeegen (2005: 13), ilustrasi merupakan gambar atau bentuk
visual lain yang menyertai suatu teks. Tujuan utama dari ilustrasi adalah
memperjelas naskah atau tulisan dimana ilustrasi itu dikumpulkan. Dengen
demikian, gambar ilustrasi adalah gambar yang bercerita dan memiliki tema
sesuai dengan isi teks tersebut.
Menurut Male (2007: 186), ilustrasi dibagi menjadi 5, antara lain:
a. Information
Ilustrasi sebagai bentuk untuk menjelaskan suatu informasi.
b. Commentary
Ilustrasi sebagai bentuk untuk mengkritisi sesuatu.
c. Narrative Fiction
Ilustrasi sebagai bentuk dari cerita yang dipaparkan berdasarkan
sebuah alur.
d. Persuasion
Ilustrasi sebagai bentuk ajakan yang dapat mempengaruhi perasaan,
pendapat dan tindakan seseorang.
16

e. Identity
Ilustrasi sebagai bentuk pengenal atau identitas.

Dalam buku “Bits of Skincare”, ilustrasi yang digunakan penulis


berfungsi untuk sebagai bentuk untuk memperjelas informasi dari naskah atau
teks. Selain itu, ilustrasi dalam buku ini juga berperan sebagai bentuk ajakah
agar pembaca dapat terpengaruh untuk mulai rutin menjaga kebersihan dan
kesehatankulit wajah.

2.2.13 Gaya Ilustrasi


Menurut Nirel Matsil dalam situsnya
https://www.artistsnetwork.com/artist-life/naive-art-the-best-art-genre-you-dont-
know-about/ menyatakan bahwa ada beberapa gaya ilustrasi yang populer di
dunia, yaitu fine art, abstract art, expressionism, folk art, contemporary art, dan
naive art. Naive art merupakan gaya ilustrasi yang terlihat seperti gambar anak-
anak. Gaya ini terlihat sederhana dan terkesan menyenangkan seperti dunia
anak.
Menurutnya, ada 4 karakteristik dalam gaya naive art:
1. Bright colors, naive art tidak menggunakan warna-warna realistis
melainkan menggunakan warna-warna yang cerah.
2. Childlike perspective, naive art terkadang memberikan ilusi bahwa
suatu objek sedang melayang atau di posisikan tanpa sesuatu yang
solid.
3. Live Creatures, people, and flora, fokus gaya naive art hampir selalu
pada karakter animasi, dan tidak pada benda mati.
4. Presicion of detail, gaya ini terkadang tidak menggunakan outline,
sehingga terlihat lembut, latar belakang yang intens dan garis yang
halus.
Dalam buku “Bits of Skincare”, gaya ilustrasi yang digunakan penulis
adalah naive art. Ilustrasi yang terkesan simple, tanpa outline, warna pastel yang
cerah dan seperti anak-anak digunakan agar buku tidak terkesan berat dan
menyenangkan.
17

2.2.14 Analisis S.W.O.T


Strength (Kekuatan/Faktor Pendukung)
1. Memiliki konten yang edukatif dan informatif.
2. Memiliki visual yang menarik berupa ilustrasi, sehingga buku akan
terlihat menonjol.
3. Banyaknya peminat skincare khususnya wanita di Indonesia.
Weakness (Kelemahan/Faktor Penghambat)
1. Kurangnya minat baca masyarakat Indonesia.
2. Banyaknya informasi di internet mengenai hal serupa sehingga
mengurangi minat masyarakat untuk membeli buku.
3. Buku yang dilengkapi ilustrasi penuh warna disetiap halamannya
membutuhkan biaya produksi yang tidak sedikit.
Opportunity (Peluang/Kesempatan)
1. Belum ada buku lokal yang membahas skincare secara rinci.
2. Banyaknya pengguna skincare yang belum tau betul masing-masing
manfaat setiap produk.
3. Belum banyak buku dengan tema serupa yang dikemas dengan visual
yang menarik.
Threat (Ancaman)
1. Harga buku bergambar penuh warna belum tentu terjangkau semua
kalangan.
2. Kurangnya minat baca masyarakat.
3. Kurangnya waktu untuk membaca buku.
18
19
1

Anda mungkin juga menyukai