Bersamaan dengan itu, proyek layanan jasa akses internet kecamatan atau universal
service obligation (USO) internet kecamatan juga telah digarap. Dengan adanya USO
Kebutuhan dana yang besar untuk membangun infrastruktur SIAK telah menyentak
identitas ganda melalui penerapan kartu tanda penduduk elektronik yang berbasis
meriam. Penerapan teknologi untuk penerbitan NIK nasional yang unik dan
penggunaan teknologi biometrik plus blangko keamanan bisa jadi kurang optimal
Semestinya dalam era konvergensi teknologi sekarang ini arsitektur SIAK nasional
kepentingan berbagai sektor. Dengan begitu, tercipta konsolidasi basis data yang
relevan untuk mendorong faktor inteligensi yang diterapkan dari tingkat nasional,
provinsi, sampai kabupaten. Jadi, hasil layanan pendaftaran penduduk dan catatan
sipil di tempat perekaman data penduduk (TPDK) setiap kecamatan yang langsung
terhubung melalui virtual private network (VPN) bisa dikelola dan diolah secara
berupa varian data kependudukan yang sudah diolah. Sebagai contoh, seorang kepala
pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja. Hal itu diperlukan agar tidak terjadi
SIAK. Namun, hampir semua dalam kondisi belum optimal. Bahkan SIAK DKI
Jakarta hingga saat ini belum bisa menerapkan penggunaan cip pada KTP dengan
NIK nasional. Kendala pengoperasian SIAK, antara lain, masih lemahnya sumber
perpindahan. Akibatnya, basis data kependudukan kurang valid. Selain itu, untuk
dengan pendapatan asli daerah yang kecil sangat terbebani. Hingga saat ini belum
terkonsolidasi secara nasional dengan rancang bangun dan aplikasi lebih ekonomis.
Hal itu dapat dipergunakan sesuai dengan semangat otonomi daerah serta demi
pertumbuhan industri teknologi informasi dan komunikasi lokal. Apalagi, saat ini di
negeri ini paling sedikit ada 33 instansi yang mengeluarkan nomor identitas secara
Sistem informasi yang dibangun setiap instansi tidak terkait satu sama lain.
Akibatnya, replikasi dan redundansi data dan informasi tidak bisa terhindarkan
tunggal (SIN) seharusnya diintegrasikan dalam satu kartu identitas seorang warga
negara. Pada gilirannya, SIN dan kartu identitas akan membentuk basis data
pelayanan publik.
sistem informasi atau aplikasi yang ditujukan untuk memfasilitasi pelayanan bidang
terpusat yang akan diakses dari TPDK yang berbasis di setiap kecamatan.
Adapun server basis data yang digunakan adalah Oracle Server 9i dan server
aplikasinya adalah Bea Web Logic Server 8.2. Sayang, teknologi tersebut sangat
berorientasi pada vendor dan masih tergolong mahal. SIAK online berbasis web dan
menggunakan VPN dial yang melakukan koneksi secara sinkron dari TPDK ke pusat
jenis koneksi seperti itu, biaya operasional menjadi tinggi karena selalu
mempertahankan koneksi antara TPDK dan pusat. Kondisinya bisa lebih buruk jika
koneksi terputus sehingga proses harus dimulai dari awal lagi. Selain itu, dedikasi
Perlu dievaluasi Hingga saat ini secara umum SIAK di daerah masih lemah
dari aspek unjuk kerja aplikasi, sumber daya manusia, pemeliharaan, pengembangan
lanjutan, dan scalability. Untuk itu, kondisi SIAK online dan offline perlu dievaluasi
dan dibenahi sehingga biaya operasionalnya lebih murah dan cepat. Strategi
pembenahan itu memakai prinsip penggunaan teknologi dengan platform yang umum
yang memungkinkan terjadinya pertukaran data antara platform aplikasi dan basis
data yang berbeda-beda. Selain itu, masalah SIAK offline di tingkat kabupaten/ kota
dan provinsi. Sifat off-line pada kabupaten/kota hanya berfungsi sebagai perekam
data, baik pendaftaran penduduk maupun pencatatan sipil. Sementara sifat offline di
kabupaten/kota dan provinsi, komunikasi yang dilakukan cukup dengan saling tukar
media penyimpan data secara fisik, seperti flash disk, CD, atau media penyimpan
lain. Pertukaran data dapat dilakukan setiap minggu atau bulan, tergantung dari
kebutuhan.
keputusan dan landasan pembangunan daerah yang lebih bermutu. Tren global yang
Dwi
http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/04/01/11062846/faktor.inteligensi.dalam.siak