Anda di halaman 1dari 5

Tugas Kelompok ke-1

(Minggu 3/ Sesi 4)

Buatlah sebuah deskripsi minimal 1 halaman Font: Times New Roman, ukuran: 12,
spasi: 1,5.

Fakta bahwa kemajuan ilmu dan teknologi, terutama di era informasi ini, memang
membawa dampak negatif disamping, dampak positifnya. Hal inilah yang disebut dengan
ambivalensi ilmu dan teknologi itu terjadi. Apalagi akhir-akhir ini.

Akhir-akhir ini hoax ‘terserak’, caci-maki dan ‘sumbu pendek’ banyak terjadi dan cukup
membuat resah. Tak mengherankan bila Keminfo mulai mengeluarkan ancaman-ancaman
tertentu berkenaan dengan hal ini.

Berdasarkan deskrispsi kasus di atas, analisal pertannyaan berirkut;

Apa pandangan anda mengenai praktik-praktik hoax dan hate speech tersebut? Pandangan
anda harus mencerminkan nilai-nilai Pancasila.

 Tugas memuat referensi bacaan.

Team 3

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


Class LYFA
1. Ari Apri Syaputra - 2402013693
2. Ch. Dea Natalia Hutagalung - 2402004631
3. George Eka Budi Dharma - 2402006952
4. Novia Adelita Uno - 2402009506
5. Suciana Putri - 2402014191

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


Di masa sekarang ini, kemajuan Ilmu pengetahuan dan Ilmu teknologi sangat pesat
sehingga memudahkan masyarakat dalam mengakses segala hal salah satunya informasi.
Seiring perkembangannya, kemajuan teknologi ini tidak hanya memberikan dampak positif
tetapi juga memberikan dampak negatif. Liarnya lalu lintas informasi yang bebas tidak hanya
digunakan untuk kemanfaatan bersama tetapi juga untuk menghasut dan menganggu
ketentraman masyarakat. Media sosial, sebagai bagian dari teknologi informasi, memberikan
ruang bagi kita untuk berargumen atas sebuah pemikiran yang sebelumnya sangat terbatas.
Melalui media sosial, pengguna diberikan kemudahan untuk memposting hal-hal yang
mereka inginkan, memberikan informasi kepada pengguna lainnya, serta diberikan kebebasan
untuk berpendapat melalui kolom komentar. Alasan kebebasan berpendapat sering dijadikan
alibi saat menyebarkan pendapat, tanpa memikirkan konsekuensi dan kebenaran yang ada
pada kenyataan.

Hoax dan hate speech belakangan ini sering terjadi melalui media sosial di kalangan
masyarakat. Istilah Hate Speech sendiri berarti "ekspresi yang menganjurkan hasutan untuk
merugikan berdasarkan target yang diidentifikasi dengan kelompok sosial atau demografis
tertentu". Hate speech dapat berupa tindak pidana yang diatur dalam KUHP dan ketentuan
pidana lainnya di luar KUHP, yang berbentuk antara lain: Penghinaan, Pencemaran nama
baik, Penistaan, Perbuatan tidak menyenangkan, Memprovokasi, Menghasut, dan Penyebaran
berita bohong (hoax). Berita palsu (hoax), penghinaan, dan caci-maki seakan-akan menjadi
sebuah budaya baru yang tumbuh di kalangan masyarakat.

Hal ini menjadi sebuah ancaman bagi Indonesia. Pada dasarnya, hal-hal tersebut
menciderai harkat dan martabat bangsa ini. Terkait masalah ini, Pemerintah mengeluarkan
sebuah peraturan bernama UU ITE yang diharapkan mampu mengurangi permasalahan
tersebut tetapi peraturan tersebut juga masih belum sempurna dan rawan disalahgunakan.

Kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur Pancasila menjadi sesuatu hal yang perlu
direfleksikan kembali. Penyebaran berita palsu (hoax) dan hate speech sudah jelas sangat
bertentangan dengan nilai-nilai pancasila. Sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa” artinya
semua warga negara memiliki keyakinan dan agama yang diakui oleh negara. Setiap agama
tidak ada satupun yang mengajarkan tentang kebencian, bahkan sangat menjunjung tinggi

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


nilai toleransi akan perbedaan. Sila kedua “Kemanusiaan yang adil dan beradab”, tentu saja
dalam bersosial kita memiliki adab atau sopan santun baik dalam berbicara maupun bertindak
dan tidak berlaku sewenang-wenang terhadap orang lain. Sila ketiga “Persatuan Indonesia”,
poin ini paling penting dengan maraknya hoax dan hate speech seperti sekarang ini dapat
memecah rasa kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia. Dalam hal ini, masyarakat tidak
bisa membedakan isu yang benar dan hoax sehingga mudah terprovokasi dengan berita yang
beredar yang memicu timbulnya konflik antar sesama, golongan maupun masyarakat.
Keterlibatan masyarakat secara aktif dalam pengambilan keputusan seharusnya menjadi
sebuah keharusan sesuai dengan sila keempat Pancasila yang menggarisbawahi demokrasi
dan musyawarah. Penyebaran informasi hoax dan ujaran kebencian kini kian masif menjelang
momentum pemilu, penyebarannya dapat menyebabkan konflik antarkelompok dan krisis
kepercayaan yang mengancam kualitas demokrasi Indonesia di masa depan. Terakhir, pada
sila kelima mengajarkan setiap warga negara Indonesia harus diperlakukan secara adil sesuai
dengan hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Sila ini mengingatkan agar dapat lebih
mengembangkan perbuatan-perbuatan terpuji terhadap pemberitaan yang kurang jelas dan
meninggalkan segala penyebaran pemberitaan palsu. Hal tersebut akan senantiasa
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan serta mencintai
kemajuan dan pembangunan bangsa.

Upaya yang dapat dilakukan dalam menyikapi beredarnya hate speech maupun hoax
adalah masyarakat dan pemerintah sebaiknya saling terbuka dan memberi kepercayaan
dengan tetap membuka ruang saran dan kritik yang membangun. Selalu mengecek kebenaran
dan sumber dari setiap berita yang beredar agar tidak mudah terpengaruh. Dimulai dari diri
sendiri dapat mengurangi tindakan-tindakan provokatif sehingga menciptakan iklim bersosial
yang damai dan tentram.

CHAR6019 – Character Building: Pancasila


Referensi
https://www1-media.acehprov.go.id/uploads/hoax_dan_konsekuensinya.pdf
https://prokomsetda.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/hate-speech-36
CNN Indonesia. (2017, February 1). Kiat Menkominfo Tangkal Penyebaran Berita Hoax.
Retrieved from CNN Indonesia:
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20170131142258-185-190284/kiat-
menkominfo-tangkal-penyebaran-berita-hoax

Mawarti, Sri. 2018. “Fenomena Hate Speech Dampak Ujaran Kebencian”, dalam Toleransi,
vol. 10, no. 1.

Safitri, Andriani dan Dinie Anggraeni Dewi. 2021. “Implementasi Nilai-Nilai Pancasila
sebagai Pedoman Generasi Milenial dalam Bersikap di Media Sosial”, dalam EduPsyCouns
Journal Volume 3 Nomor 1 (2021) ISSN Online: 2716-4446.

www.bkkbn.go.id/Pocontent/Uploads/Infogrfis_Hasil_Survey_MASTEL_Tentang_Wabah_
Hoax_Nasional.pdf

www.bantennews.co.id/tekankan-nilai-pancasila-untuk-tangkal-penyebaran-berita-hoax/
%3famp

CHAR6019 – Character Building: Pancasila

Anda mungkin juga menyukai