Ebook Sumber Daya Manusia Ike
Ebook Sumber Daya Manusia Ike
TUGAS KELOMPOK-1
E-BOOK MSDM
OLEH :
Dalam organisasi terdapat posisi yang harus diisi melalui pekerjaan yang
ada. Posisi pekerjaan yang ada bisa diketahui lewat lowongan-lowongan
perusahaan. Departemen sumber daya manusia harus memahami bahwa untuk
memelihara koordinasi pekerjaan maka pengetahuan tentang analisis jabatan dan
desain pekerjaan tidak boleh dilewatkan.
Untuk meraih kualitas kerja yang tinggi, organisasi harus memahami dan
menyerasikan permintaan kerja dan individu. Hal ini disebut analisis jabatan atau
analisis pengetahuan pada susunan kepegawaian, pelatihan, penilaian kinerja, dan
kegiatan sumber daya manusia lainnya. Sebagai contoh, evaluasi penyelia pada
pekerjaan karyawan harus didasarkan pada kinerja dan tuntutan kerja. Pada
perusahaan kecil, manajer garis mungkin melaksanakan analisis jabatan, tapi
biasanya pekerjaan selesai oleh seorang profesional sumber daya manusia.
Beberapa organisasi besar mungkin mempunyai departemen manajemen
kompensasi yang didalamnnya termasuk analisis jabatan.
“Analisis jabatan adalah prosedur untuk menetepkan tugas dan tuntutan
keterampian dari suatu jabatan dan orang macam apa yang akan dipekerjakan
untuk itu.”1 “The process of getting detailed information about jobs”2
- How much time is taken to complete basic tasks?3
- How are task grouped together into a job?
- How can a job be designed so that employee performance can be
improved?
- What kind of skill are needed to perform a given job?
- What kind of person is best suited for a certain type of job?
- What group of task can be handled be a team or small group?
Proses yang berisi tentang informasi pekerjaan :
- Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan-pekerjaan dasar?
- Bagaimana tugas dapat dikerjakan secara berkelompok?
- Bagaimana mendesain pekerjaan sehingga karyawan dapat
meningkatkan kinerja?
- Jenis keterampilan yang bagaimana yang dibutuhkan dalam pekerjaan
tertentu?
- Orang macam apa yang cocok ditempatkan pada pekerjaan tertentu?
- Kelompok mana yang dapat menyelesaikan tugas, apakah sebuah tim
atau kelompok kecil?
Pengertian analisis jabatan, Dale Yoder :4
“Job analysis is the prosedur by which the facts with respect to each job are
systematically discover and noted. It is sometimes called job study,
suggesting the care with which task, process, responsibilities and personel
requirement are investigated. Job analysis, which focuses attention on the
characteristic of employees, using physical examinations test, interviews,
and other procedures for this purpose.”
(Analisis jabatan adalah prosedur melalui fakta-fakta yang berhubungan
dengan setiap jabatan yang diperoleh dan dicatat secara sistematis. Hal ini
kadang-kadang disebut studi jabatan yang memengaruhi tugas-tugas,
proses-proses, tanggung jawab, dan kebutuhan pegawai.)
Fungsi
Dibawah supervisi umum direktur personalia, mengembangkan,
menyelenggarakan, dan mengevaluasi program-program latihan on-the-job
dan of-the-job. Bertindak sebagai penasihat bagi manajemen operasional
dan pelaksana latihan.
Tugas-tugas
1. Bekerja sama dengan para anggota manajemen lainnya dalam
menetukan kebutuhan-kebutuhan latihan karyawan.
2. Dengan persetujuan direktur, mengembangkan struktur program latihan
3. Melakukan riset tentang metode latihan yang paling efektif
4. Mempersiapkan bahan-bahan latihan yang diperlukan
5. Mengembankan berbagai prosedur evaluasi latihan.
6. Menjelaskan kepada para anggota manajemen lainnya tentang teknik-
teknik pengajaran yang efektif.
7. Bila perlu dan memenuhi syarat, bertindak sebagai instruktur dalam
kursus-kursus latihan karyawan.
Wewenang
1. Menentukan instruktur dan para pelaksana program pelatihan
2. Mengusulkan program-program latihan yang diperlukan
3. Meminta fasilitan yang diperlukan untuk penyelenggaraan latihan
4. Dengan persetujuan direktur, menentukan jadwal program latihan
Tanggung jawab
1. Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan program latihan
2. Bertanggung jawab atas biaya-biaya latihan yang dikeluarkan
Hubungan lini
Atasan langsung : Direktur
Bawahan langsung : Para pelatih, kepala bagian administrasi latihan
Kondisi kerja
Bekerja di kantor yang nyaman. Waktu kerja mulai pukul 08.00 sampai
16.00, kecuali bila mengadakan pelatihan dan melakukan perjalanan.
Gambar 2.1 Uraian Jabatan
Sumber: T. Tani Handoko, 1998 Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia,
Yogyakarta: BPFE, hal. 49.
Persyaratan pekerjaan
Pendidikan : Sarjana teknik kimia; mengusai kimia organik, fisika dan kimia
murni; mempunyai keterampilan dalam menggunakan komputer dan analisis
statistik matematis.
Kondisi kerja : Baik, 80% duduk di kursi yang nyaman, tenang dan dalam
ruangan yang ber-AC.
1
Raymond A. Noe, John R. Hollenbeck, Barry Gerhart dan Patrick M. Wright, Fundamentals of
Human Resources Management, McGraw-Hill, Boston, 2004
2
Raymond A. Noe, John R. Hollenbeck, Barry Gerhart dan Patrick M. Wright, Fundamentals of
Human Resources Management, McGraw-Hill, Boston, 2004
3
Harvey, Don & Robert Bruce Bowin, Human Resource Management: An Experienial Approach,
Prentice Hall, New Jersey, 1996
4
Dale Yonder, Personnel Admnistration and Human Resources Management, Kent Publishing
Company, California, 1981, p.54
5
Dale Yonder, Personnel Admnistration and Human Resources Management, Kent Publishing
Company, California, 1981, p.221
6
Dessler, Gary, Human Resources Management, Prentice Hall, New Jersey, 1997. Alih Bahasa:
Benyamin Molan, hlm.90
7
Noe, Raymond A, John R. Hollenbeck, Barry Gerhart & Patrick M. Wright, Fundamentals
Human Resources Management, McGraw-Hill Company Inc., 2004. p.106
8
Dessler, Gary, Human Resources Management, Prentice Hall, New Jersey, 1997. Alih Bahasa:
Benyamin Molan, hlm.90
9
Noe, Raymond A, John R. Hollenbeck, Barry Gerhart & Patrick M. Wright, Fundamentals
Human Resources Management, McGraw-Hill Company Inc., 2004. p.109
10
At acxiom corporation, job specification are based on an analysis of employee’s roles &
competences, stated in term of behaviors. To reach these definitions, group studied what the
company’s good performance were doing and looked for the underlying abilities. Selengkapnya
baca Noe, Raymond A. John R. Hollenback, Barry Gerhart & Patrick M. Wright, Fumdamental
Human Resources Management, McGraw-Hill Company, Inc. 2004. P. 110.
11
Simamora, Henry, Manajemen Sumber Daya Manusia, STIE YKPN, Cetakan pertama,
Yogyakarta, 1995, hlm. 16.
12
Miles menyatakan, yang disebut dengan organisasi selular bahwa sel dalma organisme kehidupan
memiliki fungsi mendasar dalam kehidupan dan dapat melakukan tindakan secara mandiri untuk
mencapai kebutuhan tersebut. Identik dengan pengertian sel maka organisasi selular diciptakan
dari berbagai sel dengan prinsip self managing teams dan outonomus business unit yang masing-
masing dapat beroperasi secara mandiri. Baca: Budhi Cahyadi, Antisipasi Karir Manajerial Abad
21 dalam “ Cellular Organization”, Usahawan, No 5. Thn. XXIX/Mei 2000, hal. 17.
13
“Corporate Governance is the complex set of constraint that shape the ex-post bargaining over
the quasi-rents generated by firm,”Dick, Alexander: Ownership Structure, Legal Protection dan
Corporate Governance. Annual Bank Conference On Development Economic, April 18 – 20 ᵗᵸ,
2000.
14
Dalam integrasi terdapat beberapa alternatif integrasi, melalui atasan langsung (hierarki) seperti
general manajer pemasaran, general manajer penjualan, general manajer account dan general
manajer layanan penjualan.Yang lain bisa melalui tatap muka rutin, alternatif ini bisa dipakai oleh
general manajer SDM, general manajer sekretariat dan general manajer audit. Yang ketiga,
integrasi bisa dengan menbentuk kelompok kerja atau komite. Fungsinya mengintegrasi posisi
lintas fungsi seperti general manajer perencanaan, general manajer operasi dan general manajer
SDM. Baca Budi W. Soetjipto, Struktur Organisasi dan lingkungan Usaha Masa Depan,
Usahawan, No 8/Thn XXXIII/Agustus, 2004.
15
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan: Sebuah Opini, Teuku Mirza & Imbuh Sulistyani, Usahawan,
No. 07/Thn. XXVI/Juli 1997, hal. 42.
16
Baca juga, Sedarmayanti, “ Good Governance”, Mandar Maju, Jakarta, 2004.
17
Pfeffer, Jeffrey, Producing Sustainable Competitive ADVANTAGE Through The Effective
Management of People, Academy Management of Executive, Vol. 9, No 1, 1995, p. 55 – 72.
18
Beberapa kasus alami oleh Starsbuck Coffee, Adidas, Hyundai Corp, Boeing Corp. Baca
Business Week.
BAB III
PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA
4. Indeksasi
Melakukan estimasi kebutuhan karyawan di waktu mendatang dengan
melihat ciri atau karaker perkembangan karyawan melalui indeks
5. New Venture Analysis
Estimasi dilakukan dengan mengetahui jumlah kebutuhan sumber daya
manusia, yaitu melihat perbandingan dengan organisasi lain yang
sejenis yang sebelumnya sudah beroperasi.
6. Analisis Markov
Model Markov adalah teknik matematis untuk menganalisis
perkembangan keadaan karyawan. Model ini dapat digunakan untuk
kebutuhan manpower dan perencanaan karir. Kegiatan ini dapat
memproyeksi kebutuhan karyawan maupun mencari kemacetan
program promosi. Model ini paling tepat digunakan dalam lingkungan
pekerjaan yang kondisinya relatif stabil.
I
Analisis Faktor Penyebab Perubahan
Eksternal organisasi perubahan tenaga kerja
II
Peramalan Kebutuhan
Perkiraan ahli analisis trend, Budget, New
venture, Komputer, dll
III
Penentuan Kebutuhan
Staffing table
IV
Analisis Ketersediaan
Replacement chart, succession planning,
Markove analysis, Vacanccy analysis
V
Analisis Ketersediaan
Penarikan pelatihan, perubahan cara kerja
pensiun, dll
Gambar 3.1 Model perencanaan sumber daya manusia
1
Dorodjatun Kuntjoro Jakti, Triple T Revolution, Jakarta, 1997.
2
Ivancevich, John M. Human Resources Management, Foundation of Personnel, 6th edition, Home
Wood, Illinois, Richard D. Irwin Inc, 1995.
3
Andrew F. Sikula, 1981, Personnel Administration and Human Resources Management, John
Wiley & Sons Inc, New York, p. 145.
4
Robert L. Mathis dan John H. Jackson, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Salemba
Empat, Jakarta, Ed. Pertama, hlm. 51.
5
William B Werther, Jr dan Keith Davis, Human Resources and Personnel Management, McGraw-
Hill, New York, 1993, hlm. 165.
6
James menyebutkan bahwa strategi itu dengan istilah “Just in-time talent” yang bisa juga dipakai
dalam proses manajemen kualitas dengan maksud bahwa tenaga terampil dapat tersedia kapan pun
organisasi membutuhkannya, Baca James J. Walker, Human Resources Strategy, Mc Graw-Hill
Book, 1992.
7Thomas H. Stone, Understanding Personnel Management, Holt Sanders Int Ed, Chicago, 1982,
hlm, 85 dikutip oleh Moekijat, Perencanaan Sumber Daya Manusia, CV Mandar Maju, Cetakan
pertama, 1989, hlm. 25.
8
Analisis SWOT (Streght, Weakness, Opportunity, dan Threat) atau kekuatan, kelemahan,
kesempatan, dan ancaman pada organisasi yang bertujuan untuk mengetahui posisi dan kontinuitas
perusahaan. Baca Manajemen, James L. Gibson, James H. Donnely, JR, & John M. Ivancevich,
Penerbit Erlangga, Jakarta, cetakan ketiga, 1997, hlm. 216.
9
Dunia kerja atau peradaban industri, baik itu di negara dunia ketiga seperti Indonesia, India, atau
Filipina ataupun di negara yang lebih maju dengan masyarakat yang lebih makmur, seperti
Malaysia dan Jepang. Dunia kerja ternyata menyisakan persoalan kebudayaan yang sama, yaitu
konflik dan penderitaan. Manusia-manusia Asia harus merelakan diri untuk memberikan
pelayanan khusus yang terpaksa bersifat “pelecehan sosial” namun tetap terpaksa dilakukan agar
seseorang mendapatkan pekerjaan.
Termasuk yang paling radikal, harus mengubah diri menjadi manusia pekerja “ berjenis kelamin”
baru. Sementara Indonesia menghadapi ,asalah yang meresahkan, yakni KKN. Bagaimana kue
KKN ini habis dibagi-bagi oleh mereka yang “bersaudara” atau “seketurunan”. Sementara orang
lain yang tampaknya lebih siap menghadapi dunia kerja tersebut langsung ditolak dengan
peringatan “tak ada lowongan” oleh petugas keamanan yang telah mendapat bagian kue pula.
Baca, Male Emporium, “Rebutan Kerja di Asia”, Maret 2005, hal. 140.
10
Fisher, Cynthia D., Lyle F. Schoenfeldt dan James B. Shaw, 1996, Human Resources
Management, Houghton Miffti Company, Boston. P. 104.
BAB IV
REKRUTMEN
Tes
Wawancara awal
Wawancara mendalam
Implementasi program
5 4 3 2 1
2. Checklist
Checklist adalah penilaian yang didasarkan pada suatu standar unjuk
kerja yang sudah dideskripsikan terlebih dahulu, kemudian penilai
memeriksa apakah karyawan sudah mengerjakannya. Standar-standar unjuk
kerja, misalnya pegawai hadir dan pulang tepat waktu, pegawai bersedia
bilamana diminta untuk lembur, pegawai patuh pada atasan, dan lain-lain.
Penilai di smi adalah atasan langsung atau penyelia. Hampir sama dengan
metode rating scale, setiap standar peniiaian dapat diberikan bobot sesuai
dengan tingkat kepentingan standar tersebut. Penilaian umunmya dilakukan
secara subyektif. Perhatikan contohnya pada Gambar 7.2.
Nama Karyawan ...................................................................................
Departemen ...................................................................................
Tanggal ...................................................................................
Nama Penilai ...................................................................................
... ..........................................................
... ..........................................................
Total
Pemeliharaan mesin
Pengoperasian mesin
......................................... ......................
¹ seperti terjadi pada Starsbuck Coffee yang digugat oleh Carrie Shaw dan dimenangkanya.Carrie
menuntut perusahaan kedai kopi tersebut karena telah memberikan upah kurang layak bagi
dirinya,sehingga tidak pernah ada kepuasan dalam bekerja dengan dibarengi beban kerja dan
tanggung jawab yang berat. Starbuck mungkin juga menhadapi penurunan moral dan kebosanan
pegawai di antara para manajer kedai dan pasukan barisannya yang dulu penuh kebahagian. Opsi
para pekerja
Tingkat kompensasi pada gender tertentu, khususnya di negara maju, sangat menentukan
keberadaan posisi karyawan perempuan dalam bekerja. Diskriminasi upah masih banyak
dijumpai,bahkan di negara Amerika sekalipun. Sebuah penelitian menunjukkan mayoritas lelaki
dan perempuan masih bekerja dalam bidang pekerjaan yang sebagian besar dibedakan berdasarkan
jenis kelamin sehingga membuat banyak perermpuan terjebak dalam pekerjaan berupah rendah,
seperti kasir dan pembantu. Kompensasi adalah salah satu cara organisasi untuk meningkatkan
prestasi kerja, motivasi, dan kepuasan kerja pada karyawan. Kompensasi adalah segala sesuatu
yang diterima oleh karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka.
9.1 TUJUAN PEMBERIAN KOMPENSASI
Berikut adalah tujuan organisasi memberikan kompensasi pada
karyawannya:
1. Mendapatkan karyawan yang berkualitas
Organisasi saling bersaing di pasar tenaga kerja untuk
mendapatkan karyawan yang berkualitas dan memenuhi standar yang
diminta organisasi. Oleh karena itu, untuk calon karyawan masuk
dalam organisasi, organisasi harus merangsang calon-calon pelamar
dengan tingkat kompensasi yang cukup kompetitif dengan tingkat
kompensasi organisasi lain.
Paruh waktu di bisnis kopi ini merupakan inovasi Starsbuck yang sempat menimbulkan rasa takut
dan hormat di kalangan karyawannya.Namun kini,meski karyawan masih mendapat gaji lebih baik
dari para pekerja sejenis di tempat lain sekitar $ 7 per jam,banyak yang menganggap pekerjaan ini
hanya seperti pelayan makanan cepat saji lainnya.Ketidakpuasan terhadp jam kerja yang aneh dan
bayaran yang rendah memengaruhi kualitas layanan yang biasanya bagus dan bahkan kualitas
kopinya sendiri.Para manajer kedai yang fustrasi di antara 470 kedai di California mengajukan
gugatan pada tahun 2001 terhadap Starsbuck dengan tuduhan secara sengaja menolak membayar
upah lembur.Starsbuck menyelesaikan gugatan dengan membayar 18 juta dolar.Dengan
demikian,memangkas laba per saham sebesar 0,03 dolar.Baca,Business Week, “Planet
Starsbuck”,9 September 2004,hlm. 40.
²penelitian Rose dan Hartmann mengatakan bahwa lebih dari setengah perempuan menghabiskan
waktu setidaknya setahun penuh tanpa pekerjaan dan mereka memperoleh penghasilan rata-rata
$21.363 per tahun penuh tanpa pekerjaan mereka bekerja.Setelah disesuaikan dengan inflasi
sementara,perempuan yang bertahan dalam pekerjaannya selama 15 tahun penuh memperoleh
penghasilan rata-rata $30.000 pertahun.Malah siapapun yang sempat tidak bekerja berisiko
mengalami gangguan karier dan pengurangan upah secara permanen.Setahun saja tidak
bekerja,total pendapatan seorang perempuan selama 15 tahun berkurang 32%,sementara masa
tidak aktif selama dua tahun menimbulkan pengurangan 56%.Sistem ekonomi masih dijadikan
alasan pengurangan upah wanita pekerja seperti pembagian kerja keluarga.Baca:Business Week,
“Dunia Kerja – Upah Perempuan:Jurang Lebar di AS”,23 Juni 2004, hlm. 54.
Tabel 9.6 Level dan poin dari setiap faktor yang dikompensasi
Faktor yang dikompensasi Level 1 Level 2 Level 3 Level 4
Tanggung jawab terhadap:
1. Konsumen 25 50 75 100
2. Peralatan/bahan 20 40 60 80
3. Perbaikan 5 20 35 50
4. Keamanan 20 40 60 80
Skill
5. Pendidikan 45 90 135 180
6. Pengalaman 25 50 75 100
Tingkat usaha
7. Usaha fisik 25 50 75 100
8. Usaha mental 35 70 105 105
Kondisi kerja
9. Tidak menyenangkan 20 40 60 80
10. Risiko bahaya 20 40 60 80
Dessler, Gary. 1997. Human Resources Management. New Jersey: Prentice Hall
Inc.
Dessler, Gary. 1988. Personel Management, 4th. New Jersey: Prentice Hall Inc.
Fisher, Cynthia D. Et.all. 1996. Human Resource Management. Boston: Houghton
Mifflin Company.
Flippo, Edwin B, 1987. Personel Management. Mc-Graw Hill Inc.
French, Wendell L. 1986. Human Resources Management. Boston: Houghton
Miffin Company.
Gomes, Faustino Cardoso. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia.Yogyakarta:
Penerbit ANDI.
Gomez-Meija. Luis R., Dalkin, David B. & Cardy, Robert L. 2001. Managing
Human Resources. New Jersey: Prentice Hall Int, Inc.
Harvey, Don and Robert Bruce Bowin. 1996. Human Resource Management – An
Experiental Approach. New Jersey: Prentice Hall Int, Inc.
Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Grasindo
Land, Mathis Robert and Jackson, John H. 2000. Human Resource Management.
Singapore: Thomson Learning Asia.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Miner, John B and Donald P. Crane. 1997. Human Resources Management-The
Strategic Perspective. New York: Harpers Collins College Publisher.
Moekijat. 1989. Perencanaan Sumber Daya Manusia. Bandung: Mandar Maju.
R, Wayne Mondy., Noe, Robert M. & Shane R. Premeaux. 2002. Human
Resource Management, 8th Edition. New Jersey: Prentice Hall Inc.
Ranupandojo, Heidjrachman dan Husnan, Suad. 1988. Manajemen Personalia.
Yogyakarta: BPFE.
Robbin, Stephen P. 1988. Management-Concept and Application, Second Edition.
New Jersey: Prentice Hall International Inc.
Schermerhorn, John R. Terjemahan. 1997. Manajemen, Edisi ke-5. Yogyakarya:
Penerbit ANDI.
Schuler, Randall S. Dan Susan E. Jackson. 1999. Manajemen Sumer Daya
Manusia-Menghadapi Abad ke-21. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Simamora, Henry. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE
YKPN.
Sparrow, Paul R and Pettigrew, Andrew M. 1988. Strategic Human Resources
Management, Journal or Occupational Psychology.
Swasono, Yudo dan Sulistyaningsih, Endang. 1990. Metode Perencanaan Tenaga
Kerja- Tingkat Nasional, Regional, dan Perusahaan, Yogyakarta: BPFE.
Umar, Husein. 1998. Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gramedia.