Abstract
Modern medicine has been known by people in East Kalimantan including Dayak Tunjung tribe, but
until now they still maintain their tradition in utilizing plants in the forest and the surrounding area for
curing various diseases.The empirical experience and knowledge from them are very valuable
information for developing new drugs. Field study recorded 47 plant species were being used as
medicinal plants by Dayak Tunjung people in East Kalimantan. Further research need to be done to
analyze the chemical compounds of these medicinal plants and also the safe dosage of its use.
Keywords: Medicinal plant, traditional medicine, Dayak Tunjung Tribe, East Kalimantan
* Bidang Botani, Puslit. Biologi – LIPI, Jl. Raya Jakarta-Bogor Km. 46 Cibinong-Bogor (16016)
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Grafik 1. Frekuensi Suku Tanaman Utama yang digunakan Masyarakat Dayak Tunjung, Kaltim
Grafik 2. Presentase Bagian Tanaman yang digunakan Masyarakat Dayak Tunjung, Kaltim
Jika dilihat dari bagian tumbuhan yang rahim, luka berdarah dan mimisan, diare, disentri
dimanfaatkan untuk bahan pengobatan tradisional, mulas (kolik), muntah, perut kembung, keseleo,
ternyata bagian daun adalah yang terbanyak. Hal pegal linu, mencegah kehamilan, badan lelah
ini dapat dimengerti bahwa bagian daun sehabis bekerja berat, produksi air seni sedikit,
merupakan bagian tanaman yang paling mudah tumor rahim dan perawatan rambut.7
didapat dibandingkan bagian lain dari tanaman. Aleurites mollucana (nama Indonesia:
Dilihat dari segi konservasi, hal ini juga tidak kemiri), oleh masyarakat Dayak digunakan
mengkhawatirkan. Selanjutnya disusul oleh sebagai penyubur rambut dengan membakar
bagian akar, kulit batang, buah dan biji, bunga, buahnya kemudian dioleskan ke rambut. Daging
umbi dan seluruh bagian tanaman (Grafik 2). biji, daun dan akarnya mengandung saponin,
Di bawah ini akan diuraikan mengenai cara flavonoida dan polifenol, disamping itu daging
penggunaan, kegunaan dan juga kandungan bijinya juga mengandung minyak lemak.8
kimianya dari beberapa jenis tumbuhan obat Areca catechu (nama Indonesia: pinang),
tersebut adalah sebagai berikut: oleh masyarakat Dayak Tunjung air buahnya
Ageratum conyzoides (nama dari bahasa digunakan untuk mengobati hidung berdarah atau
Dayak: rumput bulu) oleh masyarakat Dayak mimisan. Sedangkan bijinya dimanfaatkan untuk
Tunjung, seduhan akarnya dan daunnya yang mengobati cacingan, taeniasis, fasciolopsiasis,
diremas-remas kemudian dibalurkan di sekitar perut kembung akibat gangguan pencernaan,
pusar dapat sebagai obat sakit perut. Sedangkan bengkak karena retensi cairan (edema), rasa penuh
oleh masyarakat Sunda di Jawa Barat, seluruh di dada, luka, batuk berdahak, diare, terlambat
bagian tanaman ditumbuk dan dicampur dengan haid, keputihan, beri-beri, edema, malaria,
sedikit kapur sirih dapat sebagai obat luka dan memperkecil pupil mata (miosis) pada glaucoma.
bisul.5 Kandungan kimia dari tanaman ini adalah Sedangkan daunnya dimanfaatkan untuk
asam amino, organacid, minyak terbang mengobati kurang nafsu makan dan sakit
coumarin, ageratochromene, friedelin, beta- pinggang (lumbago). Dan bagian sabutnya juga
sitosterol, stigmasterol, potassium chlorida.6 dimanfaatkan untuk mengobati gangguan
Herba Ageratum conyzoides juga berkhasiat untuk pencernaan (dyspepsia), sembelit, edema dan beri-
pengobatan demam, malaria, sakit tenggorokan, beri. Cara pemakaiannya adalah sebagai berikut:
radang paru (pneumonia), radang telinga tengah yang untuk diminum yaitu 5-10 g biji kering atau
(otitis media), perdarahan, seperti perdarahan 5-10 g sabut, direbus dan airnya diminum. Dan