Anda di halaman 1dari 11

AKTIVA/ ASET

• PENGERTIAN ASSET
Asset adalah manfaat ekonomi yang mungkin terjasi dimasa depan yang diperoleh atau
dikendalikan oleh sebuah entitas sebagai hasil dari transaksi atau kejadian masa lalu.
Manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam asset adalah potensi dari asset tersebut
untuk memberikan sumbangan baik secara langsung atau tidak langsung., arus kas dan setara
arus kas perusahaan.
Perusahaan biasanya menggunakan asset untuk memproduksi barang dan jasa yang dapat
memuaskan kebutuhan pelanggan, sehingga bersedia memberikan kas kepada perusahaan.
Manfaat masa depan yang terwujud dalam asset dapat mengalir keperusahaan dengan
berbagai cara:
 Asset digunakan dalam kegiatan produksi baran/jasa yang dijual oleh perusahaan
 Dipertukarkan dengan asset lain
 Digunakan untuk menyelesaikan kewajiban
 Bibagikan kepada para pemilik perusahaan
Banyak asset seperti aktiva tetap yang mempunyai bentuk fisik, tetapi bentuk fisik tidak
dapat digunakan sebagai indicator untuk menilai eksistensi asset karena terdapat asset
seperti goodwill dan paten yang tidak memiliki bentuk fisik.
Ada hubungan yang erat antara pengeluaran perusahaan dengan asset tetapi kedua peristiwa
ini tidak perlu harus terjadi secara bersama-sama. Pengeluran perusahaan memang selalu
dimaksudkan untuk mendapat manfaat ekonomi masa depan tapi belum merupakan bukti
konklusif bahwa barang/jasa tersebut memenuhi criteria asset. Hal ini sma halnya dengan
penerimaan asset dari sumbangan yang didonasikan kepda perusahaan, dan perolehan asset
dalam hal ini tidak membutuhkan pengeluan oleh perusahaan.

• PENGGOLONGAN ASSET
Asset digolongkan menjadi:
1. AKTIVA LANCAR (CURRENT ASSET)
Suatu asset diklasifikasikan sebagai asset lancar jika:
 Diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan dalam
jangka waktu siklus operasi normal perusahaan (biasanya 1 th atau kurang)
 Dimiliki untuk diperdagangkan atau tujuan jangka pendek dan diharapkan akan
direalisasi dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal neraca.
 Berupa kas atau setara kas.
Jenis-jenis Aset lancar adalah:
 Kas dan setara kas
Kas adalah aktiva yang paling liquid merupakan media pertukaran standard dan dasar
pengukuran serta akuntansi untuk semua pos-pos lainnya. Agar dapat dilaporkan
sebagai kas suatu pos harusa dapat dengan segera digunakan untuk membayar
kewajiban lancar, dan harus bebas dari setian restriksi kontraktual yang membatasi
pemakaiannnya dalam melunasi hutang.
Kas dapat berupa uang kertas, uang logam, dana yang tersedia di bank juga termasuk
instrument yang dapat dinegosiasikan sepeti pos wesel, cek yang disahkan, cek kasir
dan cek pribadi ataupun wesel yang ada di bank.

 Investasi jangka pendek


Surat berharga yang jatuh temponya kurang dari 3bulan, umumnya digabungkan
dengan kas atau disebut equivalen kas.
 Piutang
Klaim barang atau jasa kepada pelanggan atau pihak-pihak lainnya. Piutang
diklasifikasikan sebagai piutang lancar dan tidak lancar. Pitang lancar adalah piutang
yang dihrapkan dapat ditagih dalam kurun waktu 1th atau kurang, sedangkan piutang
tidak lancar adalah yang dapat ditagih dalam jangka waktu lebih dari 1th. Piutang
yang termasuk dalam aktiva lancar disini adalah piutang lancar atau jangka pendek.
Piutang juga dapat d klasifikasikan menjadi piutang dagang dan non dagang. Piutang
dagang adalah piutang yang terjadi akibat operasi bisnis normal perusahaan. Selain
itu dapat dikategorikan sebagai piutang non dagang seperti uang muka kepada
karyawan da staff, dll.
 Biaya dibayar dimuka (prepaid expence)
Biaya dibayar dimuka adalah bagian dari asset perusahaan dalam kelompok aktiva
lancar, yang merupakan klaim kepada pihak tertentu yang pelunasannya dalam
bentuk selain kas, karena itu tidak dikelompokan kedalam kelompok piutang.
 Pesediaan
Persediaan adalah pos-pos akiva yang dimiliki untuk dijual dalam operasi bisnis
normal atau barang yang akan digunakan atau dikonsumsi dalam memproduksi
barang yang akan dijual.

2. AKTIVA TETAP (NON CURRENT ASSET)


aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang
dan jasa, untuk sewa kepada orang lain, atau untuk tujuan administrative, diharapkan
untuk digunakan selama lebih dari satu periode. Karakteristik dari aktiva tetap aset
tersebut diperoleh untuk digunakan dalam operasi dan bukan untuk dijual kembali
aset tersebut bersifat jangka panjang dan merupakan subyek penyusutan.
Jenis-jenis Aset tetap adalah:
 Long term investment
Investasi jangka panjang adalah investasi yang jatuh temponya lebih dari 1th.
Investasi sendiri adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan
kekayaan (accreation of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga,
royalti, deviden, dan uang sewa), untuk apresiasi nilai investasi atau untuk manfaat
lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui
hubungan perdagangan.
 Property plant and equity
Bangunan dan peralatan didefinisikan sebagai aset berwujud yang dimiliki
untukdigunakan dalam produksi atau penyediaan barang dan jasa, untuk sewa kepada
orang lain, atau untuk tujuan administrative, mereka diharapkan untuk
digunakan selama lebih dari satu periode.
Karakteristiknya:
- Digunakan dalam operasi dan bukan untuk dijual kembali
- Jangka panjang dan biasanya disusutkan
- Memiliki bentuk fisik
 Aktiva tidak berwujud (Intangible assets)
Aset nonmoneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta
dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa,
disewakan kepada pihak lain atau untuk tujuan administratif.

• PENGAKUAN ASET
Asset diakui dalam neraca jika kemungkinan besar bahwa manfaat ekonominya dimasa
depan diperoleh perusahaan dan asset tersebut memiliki nilai atau biaya yang dapat
diukur secara andal. Pengakuan asset-aset lancar maupun tetap dijelaskan sebagai
berikut:
1. Kas
Kas diakui sebanyak kas yang dimiliki oleh perusahaan. Karena pengakuannya dapat
dilihat dari wujud kas terebut
2. Piutang
Dalam sebagian besar transaksi piutang, jumlah yang harus diakui adalah jumlah
pertukaran antara kedua belah pihak. Harga pertukaran adalah jumlah yang terutang
dari debitur dan umumnya dibuktikan dengan beberapa jenis dokumen bisnis
biasanya berupa invoice. Faktor yang dapat memperumit pengakuan piutang adalah:
 Diskon
Karena adanya diskon metode pencatatan piutang denga diskon dapat dibagi
menjadi metode netto/bersih yaitu mencatat piutang setelah dikurangi diskon,
sehingga diskon penjualan diakui di awal transaksi atau metode bruto mencatat
piutang senilai harga normal, diskon baru diakui pada saat pembayaran piutang.
 Adanya unsur bunga
Tidak ada pengakuan atas unsure bunga.
Untuk pengakuan piutang wesel untuk pioutang wesel jangka pendek diakui senilai
face value dari piutang tersebut.
3. Investasi jangka pendek
Diakui senilai harga perolehannya.
4. Prepaid expence
Sebesar biaya bibayar dimuka perusahaan yang belum menjadi beban perusahaan atau
belum diperoleh manfaatnya.
5. Persediaan
Persdiaan dakui berdasar nilai wajar yang dimiliki oleh perusahaan termasuk
persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi.
6. Long term investment
Diakui sebesar harga perolehan yaitu harga beli dibambah biaya-biaya lain sehingga
asset siap digunakan.
7. Property, plant and equipment
Harga perolehan mengukur harga tunai atau setara kas memperoleh aktiva dan biaya
untuk membawanya ke lokasi dan hal-hal yang diperlukan sehingga aktiva siap
untuk digunakan.

8. Intangible asset
Dalam mengakui asset tidak berwujud perusahaan merlu menunjukkan bahwa asset
tersebut memenuhi criteria dari intangible asset, criteria pengakuannya adalah sebagai
berikut:
 Dapat memberi manfaat masa depan
 Biaya perolehan dapat diukur secara andal
 Estimasi yang digunakan haruslah masuk akal dan merupakan estimasi terbaik
manajemen
Diakui sebesar biaya perolehan, biaya perolehan intangible asset adalah sebagai
berikut pengeluaran bahan baku untuk mengahasilkan asset, seluruh gaji dan biaya
kepegawaian yang terlibat dalam pengadaan asset, biaya biaya seperti biya hukum
dan lisensi yang berhubungan dengan pengadaan asset, biaya overhead dalam
pengadaan asset.

• PENGUKURAN DAN PENILAIAN


Berdasarkan IFRS aktiva harus diukur dan dinilai berdasar fair value dari aktiva tersebut.
Penilaian asset adalah sebagai berikut:
1. Kas
Kas diukur dan dinilai berdasar fair value yaitu nilai riil dari kas tersebut.
2. Investasi jangka pendek
Dinilai dan diukur berdasarkan fair value yaitu nilai riil dari investasi jangka pendek
tersebut.
3. Piutang
Dalam penilaian dan pengukuran terjadi permasalahan dalam penilaian dan
pengukuran yaitu klasifikasi dan penilaian dalam neraca. Perusahaan biasanya
menilai piutang pada nilai realisasi bersih yaitu nilai yang diharapkan akan diterima
dalam bentuk kas. Penentuan dalam masalah penilaian ini dibutuhkan estimasi atas
piutang tak tertagih dan return ataupun garansi.
Untuk masalah piutang tak tertagih perlakuannya dapat dibedakan menjadi;
 Penghapusan piutang tak tertagih secara langsung
 Metode pencadangan kerugian piutang.
Perusahaan dapat membuat estimasi untuk piutanag tak tertagih pada suatu
peride dengan berbagai pendekatan.
Impairment dan Evaluation prosess dalam Piutang
Perusahaan menganggap adnya penurunan nilai (impairment) terjadi kondisi-kondisi
berikut:
 Terjadi masalah financial yang signifikan pada pelanggan
 Kegagalan pembayaran
 Negosiasi ulang dari kondisi dari syarat-syarat piutang sehubungan dengan
kesulitan keuangan dari pelanggan
 Penurunan yang dapat diukur dalam estimasi arus kas masa depan dari
kelompok piutang sejak pengakuan, meskipun nilai penurunannya belum dapat
diindentifikasi pada masing-masing asset dalam sebuah kelompok piutang.
Suatu piutang dipertimbangkan mengalami penurunan nilai ketika terjadi indikasi
kerugian yang berdapak negative pada perkiraan arus kas masa depan yang akan
diterima dari customers. IASB meminta agar taksiran dari suatu impairment
haruslah dilakukan sebagai berikut:
 Piutang yang secara individu berpengaruh signifikan harus dipertimbangkan
untuk di impairment secara terpisah.
 Piutang yang tidak dipertimbangkan untuk diimpairment secara individu harus
dimasukkan pada kelompok dan diimpaiment secra kelompok
Penilaian piutang dalam bentuk wesel adaalh sebagai berikut:

4. Prepaid expence
Prepaid expence dinilai sebesak kas yang dikeluarkan perusahaan untuk membayar
biaya dibayar dimuka tersebut.
5. Persediaan
rangkuman
6. Investasi jangka panjang
Apabila investasi jangka panjang diperoleh dari pertukaran aset pemerintah, maka
nilai investasi yang diperoleh adalah sebesar biaya perolehan, atau nilai wajar
investasi tersebut jika harga perolehannya tidak ada.
Harga perolehan investasi dalam valuta asing harus dinyatakan dalam rupiah dengan
menggunakan nilai tukar (kurs tengah bank sentral) yang berlaku pada tanggal
transaksi.
biasanya karena adanya transaksi pertukaran atau pembelian yang didukung dengan
bukti yang menyatakan/mengidentifikasikan biaya perolehannya. Dalam hal tertentu,
suatu investasi mungkin diperoleh bukan berdasarkan biaya perolehannya atau
berdasarkan nilai wajar pada tanggal perolehan. Dalam kasus yang demikian,
menggunaan nilai estimasi yang layak dapat digunakan
Metode yang dapat digunakan dalam penilaian investasi:
- Metode biaya
- Metode ekuitas
- Metode nilai bersih yang dapat direalisasi

7. Property, plant and equipment


dirangkuman
8. Intangible assets
Pembelian aktiva tak berwujud:
• Tercatat di biaya.
• Termasuk semua biaya yang diperlukan untuk membuat aktiva tidak
berwujud siap untuk digunakan.
biaya umum meliputi:
- Beli harga.
- biaya pelegalan
- Biaya insidentil lain
Aset Tidak Berwujud Diciptakan Secara internal :
• Perusahaan beban semua biaya tahap penelitian dan biaya
pengembanganbeberapa tahap.
• biaya pengembangan tertentu dikapitalisasi sekali kriteria kelayakan ekon
omiterpenuhi.
IFRS mengidentifikasi beberapa kriteria khusus yang harus dipenuhi sebelumbiaya pe
ngembangan dikapitalisasi..

• PENYAJIAN ASSET
Berdasarkan IFRS penyajian asset haruslah berdasar nilai fair value dari asset tersebut,
oleh karena itu sebelumya haruslah diukur dan dinilai fair value dari asset tersebut.
Penyajian asset dalam neraca menurut IFRS dari asset tetap menuju asset lancar.
1. Kas
Kas disajikan dalam dua laporan yaitu neraca dan arus kas. Dalam neraca kas
disajikan berdasar fair value dari kas dan termasuk dalam aktiva paling lancar
sehingga menempati posisi paling bawah. Sedangkan penyajian kas dalam arus kas
adalah arus/pergerakan dari posisi kas perusahaan yang merupakan penjelasan dari
penyajian kas dalam neraca.
2. Investasi jangka pendek
Investasi jangka pendek atau biasa di sebut setara kas untuk penyajiannya mendapat
perlakuan sama seperti kas, terkadang juga digabungkan dalam unsure kas
perusahaan karena dianggap sama liuidnya dengan kas.
3. Piutang
Penyajian piutang ada pada laporan neraca dia task as karena nilai kelancarannya
dibawah kas dan disajikan menurut nilai wajarnya (fair value) yang sebelumnya
sudah dihitung. Biasanya perusahaan menyajikan nilai piutang beserta dengan
estimasi pencadangan kerugian piutangnya.
4. Prepaid expence
Disajikan dalam neraca yaitu nilai yang diharap akan member manfaat masa depan
diatas piutang kareka tingkat likuidnya dan disajikan menurut fair valuenya.
Sedangkan penyajian dalam laporan laba rugi yaitu prepaid expence yang sudah
menjadi beban atau yang sudah didapat manfaatnya.
5. Inventory
Persediaan disajikan dalam neraca diatas prepaid expend dan disajikan menurut fair
valunya termasuk persedian bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi.
Persediaan juga disajikan dalam laporan laba rugi yaitu nilai persediaan yang sudah
menjadi beban atau yang telah didapatkan manfaatnya yaitu dalam bentuk harga
pokok persediaan.
6. Long term investment
Investasi jangka panjang disajikan dalam laporan neraca perusahaan. Jika ada
penurunan nilai dari investasi jangka panjang maka biayanya akan tersaji pada
laporan laba rugi perusahaan.
7. Property, plant and equipment
Penyajiannya terdapat dalam neraca sesuai harga perolehan dikurangi penyusutannya.
Penyusutan aktiva, menggunakan Akumulasi Penyusutan tersaji dalan laporan laba
rugi perusahaan.
Deplesi aset bisa termasuk penggunaan rekening Akumulasi Deplesi, atau reduksi
langsung dari asset.
8. Intangible assets
Dalam neraca:
► Aktiva tidak berwujud disajikan secara terpisah.
► Pelaporan mirip dengan pelaporan aset, dan peralatan.
► Kontra account mungkin tidak ditampilkan untuk berwujud.
► Perusahaan harus melaporkan secara terpisah semua aset tidak
berwujud lainnyaselain goodwill.
Laporan Laba Rugi
► Beban amortisasi.
► Penurunan kerugian dan pembalikan selain goodwill secara
terpisah (biasanya dibagian operasional).

• PENGUNGKAPAN ASSET
Pengungkan asset biasanya mengenai metode yang digunan dan perlakuan perlakuan
lainnya yang biasanya disajikan dalam catatan atas laporan keuangan. Berikuta adalah
pengungkan asset tersebut:
1. Kas
Hal yang perlu diungkapkan mengenai kas adalah kebijaka perusahaan mengenai
metode yang digunakan untuk perlakuan kas kecil/petty cash.
2. Piutang
3. Mengungkapkan nilai wajar piutang sedemikian rupa yang memungkinkan hal itu
terjadi dibandingkan dengan jumlah tercatatnya.
Mengungkapkan informasi untuk menilai risiko kredit yang
melekat pada piutangdengan memberikan informasi mengenai:
Mengungkapkan piutang yang digunakan sebagai jaminan.
Mengungkapkan semua konsentrasi risiko kredit yang signifikan yang
timbul daripiutang. Serta mengungkapkan metode yang digunakan dalam
penacadangan kerugian piutang.
4. Persediaan
IAS 2 menetapkan persyaratan pengungkapan tertentu dibandingkan
dengan metodeakuntansi persediaan
dipekerjakan oleh perusahaan
pelapor. Menurut standar ini, berikut ini harusdiungkapkan:
• Kebijakan akuntansi yang digunakan
dalam pengukuran persediaan, termasukbiaya
metode (misalnya, FIFO atau rata-rata tertimbang) dipekerjakan
• Nilai tercatat persediaan dan nilai tercatat dalam klasifikasi
tepat untuk entitas
• Nilai tercatat persediaan yang dicatat sebesar nilai
wajar dikurangi biaya untukmenjual
• Jumlah persediaan yang diakui sebagai beban selama periode
• Jumlah-down setiap penurunan persediaan yang
diakui sebagai beban dalamperiode
• Jumlah dari setiap pembalikan dari sebelumnya write-
down yang diakui dalam laporan laba atau rugi periode
• Keadaan atau peristiwa yang menyebabkan pembalikan write-down daripe
rsediaan menjadi nilai realisasi bersih
• Nilai tercatat persediaan yang dijaminkan untuk kewajiban
Jenis informasi yang akan diberikan mengenai persediaan diselenggarakan
diklasifikasi yang berbeda agak fleksibel, tetapi klasifikasi tradisional, seperti
bahan baku, barang dalam kemajuan, barang jadi, dan persediaan, biasanya
harus digunakan. Dalam hal pelayanan penyedia, persediaan (yang benar-
benar mirip dengan piutang yang belum ditagihkan) dapat digambarkan sebagai
work in progress. Selain hal tersebut, laporan keuangan harus mengungkapkan
baik biaya persediaan yang diakui sebagai beban selama periode berjalan
(misalnya,dilaporkan sebagai biaya penjualan atau termasuk dalam kategori
biaya lainnya), atau biaya operasi, yang berlaku untuk pendapatan,diakui
sebagai beban selama periode tersebut, dikategorikan dengan sifat masing-masing.
Biaya persediaan yang diakui sebagai biaya meliputi, di samping biaya
diinventarisasi sebelumnya dan melampirkan barang-barang yang dijual saat
ini, biaya overheadkelebihan dibebankan untuk periode karena, di bawah standar,
mereka tidak dapat ditangguhkan untukperiode yang akan datang.
5. Long term investment
Pengungkapan investasi jangka panjang meliputi nilai wajarnya, dan apabila investasi
jangka panjang dijaminkan harus diungkapakan syarat dan kondisi yang berdampak
signifikan bagi perusahaan dan juga jumlah serta nama pihak penerima jaminan.
Jika ada penurunan harus dilakukan pengungkapan tentang kondisi yang
penyebabkan terjadinya penurunan serta jumlah dari penurunan tersebut.

6. PPE
Pengungkapan persyaratan. Untuk setiap kelas aset berumur panjang, jumlah dari
penurunan nilai kerugian yang diakui dalam laporan laba rugi untuk setiap periode
yang dilaporkan atas harus dinyatakan, dengan indikasi di mana dalam laporan laba
rugi komprehensif telah disajikan (yaitu, sebagai bagian dari depresiasi atau dengan
biaya lainnya). Untuk setiap kelas aset, jumlah dari setiap pembalikan penurunan
nilai sebelumnya diakui juga harus ditetapkan, lagi dengan identifikasi di mana
dalam laporan laba rugi yang komprehensif yang ini telah disajikan. Jika kerugian
penurunan nilai yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan dalam
penilaian kembali surplus ekuitas (misalnya, sebagai pemulihan dari penilaian
kembali ke atas sebelumnya diakui),
ini harus diungkapkan. Akhirnya, setiap penyesuaian kembali dari kerugian
penurunan nilai yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan dalam ekuitas
harus dinyatakan.
Penghentian Operasi
Penyajian dan pengungkapan. IFRS mengharuskan suatu entitas untuk menyajikan
dan mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan
untuk mengevaluasi dampak keuangan dari dihentikan operasi. Operasi dihentikan
merupakan bagian dari suatu entitas yang baik telah dijual atau diklasifikasikan
sebagai dimiliki untuk dijual dan memenuhi persyaratan sebagai berikut:
• Merupakan garis besar terpisah bisnis atau wilayah geografis operasi
• Merupakan bagian dari rencana terkoordinasi tunggal untuk membuang garis
besar terpisah bisnis atau geografis daerah operasi,
• Apakah anak perusahaan yang diakuisisi secara eksklusif dengan tujuan untuk
dijual kembali
Entitas harus menyajikan dalam laporan pendapatan komprehensif jumlah tunggal
terdiri dari total:
• setelah pajak laba atau rugi dari operasi dalam penghentian,
• Keuntungan setelah pajak atau kerugian yang diakui pada pengukuran ke
nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual (atau pada pelepasan) dari aktiva atau
kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dihentikan operasi.
IAS 36 mensyaratkanpengungkapan luas ketika aset tersebut terjadi penurunan
nilai atau ketika dahulu gangguan diakui sedangterbalik. Persyaratan yang
berkaitan dengan aset, dan tetap adalah sebagai berikut:
Untuk setiap kelas aset berwujud, pengungkapan dibutuhkan
• Dasar pengukuran yang digunakan (biaya perolehan diamortisasi atau
pendekatan revaluasi)
• Metode penyusutan yang digunakan
• Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan
• Nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan di
akhir periode
• Rekonsiliasi antara nilai tercatat dari awal sampai akhir periode,
menunjukkan penambahan, disposisi, akuisisi melalui penggabungan usaha,
meningkat atau menurun akibat revaluasi, penurunan untuk mengenali gangguan,
jumlah ditulis kembali untuk mengakui pemulihan kerusakan sebelumnya, penyus
utan, efek bersih dari penjabaran laporan keuangan entitas asing, dan setiap
lain bahan item
7. Intangible assets
Untuk setiap kelas aset tidak berwujud (membedakan antara internal dan lainnya
aktiva tidak berwujud), pengungkapan dibutuhkan:
• Apakah umur
manfaat terbatas atau terbatas dan jika terbatas, masa manfaat atau
tarif amortisasi yang digunakan;
• Metode amortisasi (s) yang digunakan;
• Nilai tercatat bruto dan akumulasi amortisasi (termasuk akumulasi
penurunan nilai) baik pada awal dan akhir periode
• Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode
menunjukkan penambahan (dianalisis antara mereka yang diperoleh secara
terpisahdan mereka yang diperoleh
dalam penggabungan usaha), aktiva diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual,
pensiun, pelepasan, akuisisi dengan cara bisnis, peningkatan atau penurunan yang
dihasilkan kombinasi dari revaluasi, penurunan untuk mengenali gangguan,
jumlah ditulis kembali mengakui pemulihan kerusakan yang sebelumnya,
amortisasi selama periode berjalan, bersih Pengaruh penjabaran laporan keuangan
entitas asing
• Objek sesuai dalam laporan pendapatan komprehensif (atau laporan laba
rugi, jika
disajikan secara terpisah) di mana biaya amortisasi aktiva tidak berwujud
disertakan.
Didalam Standar ini menjelaskan konsep "kelas aset tidak berwujud" sebagai
"pengelompokan aktiva alam yang sama dan digunakan dalam operasi entitas.
"Contoh asset tidak berwujud yang dapat dilaporkan sebagai kelas terpisah
(dari aset tidak berwujud)adalah:
1. Nama merek;
2. Lisensi dan waralaba;
3. Mastheads dan penerbitan judul;
4. Perangkat lunak komputer;
5. Hak cipta, paten dan hak kekayaan industri, jasa dan hak operasi;
6. Resep, rumus, model, desain dan prototipe, dan
7. Aktiva tidak berwujud dalam pengembangan.

Anda mungkin juga menyukai