Karya Ilmiah H2C
Karya Ilmiah H2C
Disusun Oleh :
Lilis Desi Kholisoh, S.Kom
Guru Matapelajaran :
Produktif Teknik Komputer Jaringan
Segala puji dan syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan
Rahmat Serta Hidayah nya kepada kita semua. Sholawat dan salam semoga selalu
atas ridho nya karya tulis ini yang diberi judul “BUNDAKU SAMPAI AKHIR
Ditengah melaju pesatnya teknologi serta pergaulan masa kini yang aga
sedikit tidak kontrol membuat rata – rata anak anak jaman sekarang sedikit tidak
terkendali. Tetapi tak jarang pula beberapa orangtua memprotek anak anaknya
dari pengaruh pergaulan luar, sekuat tenaga mereka berusaha untuk membuat anak
Karya Tulis ini, beserta orang orang terdekat penulis sehingga dapat
terimakasih kepada :
Salam Hormat,
Penulis
Indonesia abad ke 21 ini terlihat biasa saja. Anak – anak jaman sekarang terlihat
santai dengan tantangan. Betapa tidak, mereka terlalu sibuk dengan gamez atau
konten konten yang viral. Tak masalah jika konten tersebut mendidik,
kenyataanya konten – konten yang laku dipasaran ialah konten yang tidak jelas.
Dijaman yang serba canggih ini, canggih juga pemikiran anak – anak yang
seringkali sulit untuk diberi pemahaman oleh orangtuanya. Tetapi masih banyak
pula orangtua yang hebat yang bisa mendidik anaknya dengan baik, contohnya
orangtua dari anak didik ku, Wildan dan Mega mereka adalah dua kakak beradik
yang dilahirkan oleh seorang Ibu bernama Nani Sumarni. Beliau seorang guru SD
yang lahir pada tanggal 16 Nopember 1960 dan wafat pada 31 Maret 2018 di
sedih mendengarnya ketika seorang siswi (Mega) tetiba menangis karena teringat
ibunya yang sudah meninggal. Lalu aku mendengar kisahnya untuk menemani
Mega sedikit meluapkan rasa rindu terhadap almarhumah ibunya. Inilah kisah
hidupnya.
seorang pria bernama Enang Sugandi pada tahun 1983 beliau ditinggal oleh
suaminya karena meninggal pada 28 April 2012. Ibu Nani Sumarni telah
mengabdi sebagai guru Sekolah Dasar dari tahun 1978 sampai dengan tahun 2018,
kurang lebih 40 tahun. Beliau dikenal sebagai sosok yang tegas terhadap anak
bijak, beliau sangat sangat pekerja keras demi keluarganya. Ya, setelah suaminya
meninggal beliau sendiri lah yang membiayai ke-5 anaknya beliau bertekad untuk
mengakibatkan luka ringan, mulai dari situ beliau mulai sering sakit sakitan.
Sebelumnya beliau masih bisa berobat jalan seperti biasa. Namun ketika usianya
pada kakinya, sehingga beliau kesulitan untuk pergi mengajar, untuk berjalan saja
beliau kesulitan. Kebutuhan mulai meningkat, terlebih anak ke 3 nya harus kuliah,
kondisi kesehatannya yang kurang baik beliau masih semangat mencari biaya
untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Dengan dibantu oleh anak pertama dan
kedua.
Beliau rajin bangun shubuh, membuat kue untuk dijual dengan kondisi
kakinya yang sulit untuk berjalan. Pergi mengajar pun sangat kesulitan dan tak
jarang beliau bekerja sambil berbaring di meja kelas karena menahan rasa sakit.
Namun beliau tak ingin anak didiknya terbengkalai. Sampailah di usia 57 tahun
beliau menghembuskan nafas terakhirnya. Meninggalkan 5 anak, 3 sudah menikah
dna 2 lagi masih duduk di bangku SMK. Penulis salut dengan kekeluargaan
mereka, ketegaran mereka, terutama anak anak didik saya Wildan dan Mega,
mereka sangat tegar. Atas didikan ibu Nani, mereka tidak menyerah dan tetap
menjadi baik walaupun kedua orangtuanya sudah tiada. Mereka begitu tegar,
semangat hingga lulus SMK. Dan sekarang mereka kuliah di salahsatu Universitas
Swasta dengan jalan beasiswa. Semangat terus buat kalian, gapai cita-cita kalian,
buat orangtuamu bangga, yang sudah tenang di sisi Alloh SWT. Jangan lupa
berdoa, doa yang tidak putus untu mereka, kalian anak baik, anak anak sholeh
sholehah, anak anak dari Almh, Ibu. Nani Sumarni dan Alm, Bapak Enang
Sugandi.