iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
PERSEMBAHAN
kasih sayangnya.
inspirasi.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
Laporan ini dapat terselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak, untuk itu
kepada :
1. Bapak Drs. Agus Purwanto, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
Teknik yang telah membantu dalam melakukan uji coba dan mengoreksi
kekuranganya
3. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir
ini.
kekurangan dan kelemahan serta jauh dari kesempurnaan oleh karena itu penulis
mengharap saran dan kritik demi kesempurnaan Laporan Tugas Akhir ini .
v
Akhir kata semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi
Penulis
vi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
vii
3. Spesifikasi dan karakteristik PLC................................... ... 13
BAB V. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran – lampiran
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
x
BAB. I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan IPTEK dewasa ini sangat pesat dan maju di segala bidang salah satunya adalah
di bidang kelistrikan. Hal ini sangat membantu dan mendorong manusia untuk menciptakan suatu hal
yang baru yang sesuai dengan kebutuhan. Tuntutan tersebut sesuai dengan aktifitas manusia sehari –
hari. Dengan demikian manusia berusaha merancang, membuat peralatan yang serba praktis, nyaman
dan aman.
Banyaknya aktifitas yang harus dilakukan diluar rumah bahkan kadang sampai harus
meninggalkan rumah hingga berhari – hari. Keadaan rumah yang ditinggalkan biasanya statis tidak
tampak adanya aktifitas didalam rumah. Kondisi seperti inilah yang dapat menimbulkan kerawanan
pencurian berupa rumah kosong seperti, sering terjadi di perumahan perkotaan. Untuk mencegah
terjadinya hal tersebut, salah satu solusinya adalah dengan menciptakan sistem pengendali instalasi
PLC merupakan salah satu alat kontrol otomatis yang biasanya digunakan pada pengontrolan
mesin – mesin produksi. Di sini akan dimanfaatkan pada sistem pengendali instalasi listrik rumah
tinggal. Hal ini merupakan hal yang relatif baru di Indonesia. Pengendali menggunakan PLC berfungsi
untuk memanipulasi keadaan sehingga jika penghuni rumah meninggalkan rumah lebih dari 24 jam
maka instalasi rumah akan bekerja seperti rumah saat berpenghuni. Dengan demikian kerawanan
B. Permasalahan
xi
D. Tujuan
Adapaun tujuan yang ingin dicapai pada laporan tugas akhir ini adalah penulis ingin
mengaplikasikan PLC dalam simulasi kendali instalasi rumah tinggal dan memberikan alternatif pada
masyarakat tentang sistem pengendali instalasi menggunakan PLC pada rumah tinggal.
E. Manfaat
2.memberikan pengalaman nyata penulis tentang sistem pengendalai instalasi listrik menggunakan
PLC.
Metode ini mengumpulkan data dari berbagai buku- buku tentang teori –teori PLC yang ada
2. Metode interview
Metode interview merupakan pengumpulan data dengan cara berkomunikasi dengan dengan nara
sumber
1. Bagian awal
Bagian awal ini terdiri dari halaman judul , halaman pengesahaan , halaman abstrak , moto dan
persembahan , kata pengantar , daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran.
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini menerangkan tentang latar belakang permasalahan, batasan masalah, tujuan,
Bab ini berisi tentang dasar teori yang digunakan dalam perancangan sistem kendali
xii
BAB III. PEMBUATAN ALAT
Bab ini berisi tentang cara pembuatan alat meliputi: perincian alat dan bahan, langkah
Bab ini berisi tentang diskripsi kerja alat, cara pengoperasian, dan pembahasan.
BAB V. PENUTUP
3. Bagian Akhir
xiii
BAB II
LADASAN TEORI
Pengertian PLC
yang beroperasi secara digital dengan menggunakan memori yang dapat diprogram
untuk menyimpan intruksi. PLC sebagai alat kontrol otomatis juga mempunyai
1. Modifikasi mudah.
software.
1. Bagian PLC
CPU merupakan otak dari PLC, yaitu tempat mengolah program sehingga
sistem kontrol yang telah dirancang akan bekerja sesuai program yang telah
dibuat.
sumber AC.
xiv
Sebuah CPM I 20 CDR dengan tegangan AC dan dilengkapi dengan output 24
f. Terminal Keluaran
g. Indikator PC
dari PC
listrik.
k. Peripheral Port
l. Exspansion I/O
xv
Indi Sta Keterangan
kato tus
beroperasi )
peripheral
a. LCD Display
xvi
b. Metode Pilihan (Selector Mode)
Memilih mode operasi pada PLC yaitu mode RUN, mode PROGRAM dan
mode MONITOR.
MONITOR : digunakan ketika mengubah nilai setting dari counter dan timer
1) LOUD
xvii
2) AND
perintah sebelumnya.
3) OR
4) OUT
diberikan. Perintah OUT akan dapat dilihat hasilnya dengan cara memberi
kode pada bit output, yang nantinya pada terminal output dapat
xviii
5) FUN
dapat ditampilkan dengan menekan tombol FUN ini agar perintah yang
diikuti dua digit angka dari kode perintah yang diinginkan (misalnya
DIFU adalah FUN 13, DIFUP adalah FUN 14, dan sebagainya).
6) TIM
TIM N
SV
mengendalikan kontak lain atau output. Waktu yang dapat diatur pada
7) CNT
CNT N
SV
menjadi input dalam PLC. Perintah CNT juga sebagai penunda kerja
kontak CNT yang mengendalikan kontak lain atau output. Pada CNT
bukan waktu yang dihitung melainkan jumlah sinyal yang menjadi input
xix
dari CNT itu sendiri. Input yang dihitung CNT dalam PLC antara 0000
sampai 999,9 kali hitungan sinyal input. CNT dapat di reset bila akan
dihentikan kerjanya dan akan bekerja menghitung dari awal bila reset
Catatan : Pada PLC type CPM 1A mempunyai TIM dan CNT sebanyak
128 (000 s/d 127) bila menggunakan TIM dan CNT dalam satu CPU, tidak
boleh memilih kode yang sama, misal TIM 001, maka CNT harus berkode
8) NOT
Fungsi NOT digunakan bersamaan dengan perintah LD, AND dan OR,
9) HR / IR
Yang membedakan HR dan IR yaitu jika listrik mati lampu nyala sistem
10) TR
xx
Pada pemprograman yang relatif kompleks, banyak dijumpai ladder
11) SFT
Shift Register difungsikan untuk menggeser data dari bit yang paling
rendah ke bit yang paling tinggi (dalam data terdapat 16 bit), perintah shift
12) SHIFT
Tombol ini digunakan untuk fungsi lebih dari tombol tekan kontak,
channel, play dan record, selain itu juga menampilkan fungsi angka heksa
13) SRCH
Tombol SRCH (Search) ini berfungsi untuk mencari atau melacak yang
14) INS
Tombol INS (insert) ini digunakan untuk menyimpan suatu perintah pada
program yang lebih dibuat karena ada perintah yang belum dibuat atau
program
15) DEL
xxi
d. Tombol-tombol operasi (Operation Keys)
yang digunakan adalah PLC dengan spesifikasi dan karateristik sebagai berikut :
Spesifikasi
Model : 20 CDR A
Frekwensi : 50 – 60 HZ
Daya : 30 VA
Arus input : 5 m A / 12 mA
Karateristik
xxii
Output :8 buah
Input : 12 buah
4. Masukan PLC
Keadaan saklar pada diagram ladder terpengaruh pada dua hal yaitu saklar
eksternal dan saklar internal. Pada saklar internal kontak-kontak dipengaruhi oleh
relay internal yang terdapat pada PLC dan kontak tersebut menjadi saklar NO dan NC
dari relay tersebut. Sedangkan pada saklar eksternal dipengaruhi oleh saklar-saklar
eksternal yang dipasang melalui modul PLC. Berbagai macam saklar eksternal,
5. Keluaran PLC
eksternal. Untuk keluaran internal dapat berwujud relay internal, timer (pewaktu),
counter (penghitung) dan sebagainya. Untuk keluaran eksternal dapat berupa keluran
Catu Daya
Catu daya adalah pesawat atau alat yang mampu mengubah tegangan arus
bolak balik menjadi tegangan arus searah (DC). Rangkaian kontrol elektronika atau
PLC merupakan alat bantu didalam sistem pengontrolan. Ia tidak dapat bekerja dan
berfungsi sebagaimana mestinya tanpa adanya catu daya sebagai pemberi tegangan
arus searah, komponen utamanaya adalah trafo penyearah dan penyaring . Skema
xxiii
Gambar 8. Skema blok catu daya
Power 3A
- Lamp
Regulatorr
u
220 v 220 µf/16v
Com
+
Regulator
- +
+
Motor
- DC
C.Rele
Rele adalah sebuah saklar elektromagnetik yang dapat mengubah kontak –
kontak saklar sewaktu kumparan mendapatkan arus listrik. Rele yang merupakan
aplikasi dari elektromagnetik ini tersusun dari sebuah kumparan kawat beserta
sebuah inti besi lunak. Dua komponen utama relai ini dilengkapi dengan armatur
Pada waktu arus kontrol kecil melewati kumparan, inti besi lunak akan
dimangnetisasi. Besar induksi magnet ini akan ditentukan oleh bahan zat yang dilalui
oleh garis – garis medan magnet. Medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik,
besarnya juga dipengaruhi oleh kuat lemahnya arus listrik, pada jarak yang dilalui
arus listrik, dan jarak kawat yang dilalui arus listrik itu sendiri.
Setelah inti besi lunak termagnetisasi, maka inti besi ini akan menarik armatur
xxiv
ini banyak rele yang diproduksi dengan berbagai variasi kontak – kontak. Biasanya
kontak akan berhubung pada saat rele bekerja sering disebut normally open (NO),
sedangkan kontak yang membuka saat rele bekerja disebut normally close (NC).
Saat arus listrik tidak mengalir dalam kumparan maka inti besi lunak tidak
bersifat magnet lagi sehingga armatur terlepas diikuti juga lepas atau terhubungnya
kontak – kontak seperti keadaan semula. Berikut ini adalah simbol yang sering
C. Limit Switch
Saklar batas atau limit switch (LS) merupakan saklar yang dapat dioperasikan
baik secara otomatis maupun manual. Limit switch yang bekerja secara otomatis
adalah jenis limit switch yang tidak mempertahankan kontak, sedangkan limit switch
yang bekerja manual adalah limit switch yang mempertahankan kontak. Kontak –
kontak pada limit switch sama seperti kontak – kontak yang terdapat pada tombol
tekan yaitu mempunyai kontak normally open (NO) dan kontak normally close (NC).
xxv
Kedudukan kontak dan bentuk dari limit switch dapat diperlihatkan seperti
pada gambar. Limit switch yang tidak mempertahankan kontak akan bekerja apabila
ada benda yang menekan rollernya, sehingga kedudukan kontak akan NO menjadi
NC dan kontak NC menjadi NO. Jenis limit switch ini banyak dipergunakan untuk
D.MOTOR DC
Motor arus searah adalah suatu mesin yang berfungsi untuk mengubah tenaga
listrik arus searah menjadi tenaga gerak atau tenaga mekanik dimana tenaga gerak
tersebut merupakan putaran rotor. Prinsip dasar motor arus searah adalah, apabila
sebuah kawat berarus diletakkan diantara kutub magnet (U -S), maka pada kawat itu
akan bekerja suatu gaya yang menggerakkan kawat tersebut. Bila arus listrik yang
mengalir dalam kawat arahnya menjauhi kita (maju ), maka medan - medan yang
terbentuk disekitar kawat arahnya searah dengan putaran jarum jam. Sebaliknya jika
arus listrik yang mengalir dalam kawat arahnya mendekati kita (mundur ) maka
medan –medan mangnet yang terbentuk disekitar kawat arahnya akan berlawanan
dengan putaran jarum jam. Pada setiap konduktor yang mengalirkan arus mempunyai
tangan kanan, dimana kuat medan tergantung pada besarnya arus yang mengalir
xxvi
dalam konduktor. Bahwa konduktor yang mengalirkan arus dalam medan mangnet
xxvii
BAB III
PEMBUATAN ALAT
rumah tinggal adalah suatu sistem pengendali terprogram dalam mengatur untuk menghidupkan
dan mematikan seluruh instalasi rumah. Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan hanya
Alat
Solder
Gergaji
Pisau carter
Gunting
Pengaris
Bahan
- Kayu 5m 1 buah
- Fiting 8 buah
- Kabel serabut 15 m
- Tenol secukupnya
- Soket 15 buah
xxviii
- Tusuk gigi 3 bungkus
- Pensil 2 buah
- Penghapus 2 buah
- Benang 17cm
- pegas 1 buah
Langkah pembuatan miniatur secara garis besar terbagi menjadi 3 bagian, yaitu
pembuatan boks tempat miniatur, pembuatan miniatur rumah dan pemasangan komponen ke
miniatur.
1. Pembuatan boks
dengan tinggi 2,5 cm. Alasan pemilihan bahan ini karena mempunyai sifat yang
ringan dan untuk sisi – sisi bok dilapisi dengan kayu sesuai dengan panjang kertas
karton. Kegunanan dari kayu ini sebagai penyangga agar boks ini kuat untuk
menahan beban dari miniatur rumah. Alat dan bahan yang digunakan dalam
Penggaris
Pensil
Pisau carter
Gergaji
Kertas karton
Lem kayu
Kayu
Bahan – bahan yang sudah siap kemudian dilem dengan mengunakan lem
xxix
50 cm Panel bok
4,5 cm
40 cm
Pembuatan miniatur ini harus sesuai dengan denah rumah yang ingin dibuat.
30 cm
K. Tidur 2 R. keluarga 30
Teras
xxx
berikut :
b. Pasang kabel didalam sedotan minuman sesuai dengan gambar pada pengawatan.
no nc c no nc c
Power
O O O O
O O O O OLED
xxxi
BAB IV
PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN
A. Prinsip Kerja
Sistem pengendali instalasi listrik menggunakan PLC pada rumah tinggal terdapat 4
pengkondisian masing - masing prakondisi terdapat saklar, untuk prakondisi I menggunakan
saklar 02, prakondisi II menggunakan saklar 03, prakondisi III menggunakan saklar 04, prakondisi
IV menggunakan saklar 05. Masing – masing prakondisi terdapat 4 saklar yang mempunyai timer
yang berbeda – beda. Tekan saklar 00 untuk mulai program dan saklar 01 untuk mengakhirti
program.
Jika pengendali pada prakondisi dikehendaki pada jam 21.00 maka yang diperlukan
adalah prakondisi I masukan kondisi I .1 ( saklar 02 dan 08 ditutup ) dengan demikian T1 akan
bekerja mengendalikan kondisi I dengan waktu 10 detik yaitu tirai menutup, lampu teras, lampu
tamu menyala. Sedangkan pengendali menghendaki bekerja pada pukul 20.00 maka yang
diperlukan adalah prakondisi I.2 ( saklar 02 dan 09 ditutup ) dengan demikian T2 akan
mengendalikan kondisi I. Kondisi I selesai baik itu dimulai dari I.1 I.2, timer T1 atau T2 maka
dengan sendirinya memasuki prakondisi II. 4 ( T8 hidup mengendalikan kondisi II )pada jam
22.00 – 04.3 ( waktu simulasi 60 detik ) yaitu lampu tengah hidup.Dari prakondisi II.4 atau timer
T8 dengan sendirinya akan memasuki prakondisi III.2 (T10 hidup mengendalikan kondisi III )
pada jam 04.00 – 06.00 (waktu simulasi 60 detik) yaitu lampu kamar tidur 1 dan , lampu kamar
mandi, dan lampu dapur.
Dari prakondisi III.2 atau timer T10 dengan sendirinya memasuki prakondisi IV.4 ( T14
hidup mengendalikan kondisi IV ) pada jam 06.00 – 18.00 ( waktu simulasi 60 detik ) yaitu tirai
membuka. Dari prakondisi IV.4 atau T14 akan kembali kekondisi I.4 pada jam 18.00 – 22.00 (
waktu simulasi 60 detik ) yaitu tirai menutup, lampu teras, lampu tamu menyala. Dengan demikian
pengendali ini bisa bekerja pada masing – masing bagian prakondisi.
Tabel 2. Pengkondisian
Pengkondisian Keterangan
Kondisi I Tirai menutup, lampu ruang tamu dan lampu teras
menyala.
Kondisi II Lampu tengah menyala.
Kondisi III Lampu kamar tidur 1 dan 2 , lampu kamar mandi
dan dapur menyala.
Kondisi IV Tirai membuka
xxxii
II 03 08 04.00 – 04.30 T5 1.800 Lampu teras 10 (detik)
09 02.00 – 04.30 T6 9.000 menyala 20 (detik)
10 00.00 – 04.30 T7 16.200 30(detik )
11 22.00 – 04.30 T8 23.400 60 (detik)
Tabel 4. Input
Input Keterangan
00 Saklar start
01 Stop
02 Saklar prakondisi I
03 Saklar prakondisi II
05 Saklat prakondisi IV
Tabel 5. Output
Output Keterangan
xxxiii
1003 Lampu tengah
C. Pembahasan
Pengendali instalasi listrik menggunakan Programmeable logic control dalam pengaturan
timer antara 000 sampai dengan 9999 scan time nomor timer yang dapat dipakai antara 00 sampai
dengan 127. Seting waktu yang digunakan dalam Programmeable logic control adalah scan.
1
1 detik = scan time
10
Contoh
1. Jika pada kondisi I terdapat waktu seting pada saklar 02 dan 10 dengan waktu 300 scan = 30
detik.
2. Jika pada kondisi II terdapat seting waktu program pada saklar 03 dan 11 dengan seting program
600 scan = 60 detik.
xxxiv
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari keseluruhan data yang telah diuraikan diatas maka kesimpulkan akhir yang dapat
ditarik oleh penulis adalah
Progrmmeable logic control adalah suatu alat yang dapat direalisasikan pada sistem kendali lampu
dan tirai pada jendela rumah tinggal.
B. Saran
2. Karena keterbatasan arus, kontak output PLC maka untuk beban yang besar harus dipakai rele.
3. Untuk memenuhi kontinuitas sumber daya PLC gunakan sumber tegangan cadangan.
4. Besar kemungkinan untuk dikembangkan, yang dikendalikan bukan hanya lampu dan tirai
DAFTAR PUSTAKA
xxxv
xxxvi