Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya, sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga saya mengucapkan banyak terima
kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontibusi dengan memberikan sumbangan baik
materi maupun pemikirannya.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca terlebih pada materi tentang “Kerja Sama Regional Asia Tenggara
(ASEAN)”, untuk kedepannya dapat meperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbataasan pengetahuan mapun pengalaman saya tentang materi ini, namun
saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
a. Sejarah Berdirinya ASEAN
b. Tujuan ASEAN
c. Bentuk Kerja Sama Negara ASEAN
d. Prinsip Dasar Negara ASEAN
e. Model Aktor Rasional
BAB III PENUTUP
Simpulan
Bab I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Perkembangan kerjasama regional telah meningkat secara signifikandalam berbagai
kawasan. Salah satunya dapat dilihat dari dibentuknya Assosiation of Southeast Asian
Nations (ASEAN) sebagai salah satu organisasi regional pada tahun 1967 di Bangkok,
Thailand yang diinisiasi oleh negara-negara di Asia Tenggara. Negara-negara anggota
ASEAN telah menjadikan kerjasama ekonomi sebagai salah satu pilar utama yang
perlu dikembangkan. Hal tersebut dimulai pada dekade 80-an sampai dengan 90-an,
ketika negara-negara di berbagai belahan dunia mulai melakukan upaya-upaya untuk
menghilangkan hambatan-hambatan ekonomi. Negara-negara anggota ASEAN juga
semakin menyadari bahwa cara terbaik untuk bekerjasama adalah dengan saling
membuka perekonomian mereka guna menciptakan integrasi ekonomi kawasan. Hal
ini ditandai dengan diadakannya pertemuan antara negara-negara ASEAN yang
melahirkan kesepakatan yang dikenal dengan Bali Concord II dalam KTT ke-9
ASEAN tahun 2003. Kerja sama ini menyepakati pembentukan komunitas ASEAN.
Salah satu pilar komunitas ASEAN adalah ASEAN Economic Community (AEC).
Terdapat sebelas sektor yang menjadi usulan untuk diintegrasikan dalam ASEAN
Economic Community, salah satunya adalah dalam sektor liberalisasi jalur
penerbangan atau transportasi udara.
Transportasi udara telah berkembang sangat pesat dalam beberapa dekade terakhir ini.
Industri penerbangan dunia telah diramaikan oleh banyaknya aktivitas kerjasama jasa
transportasi udara yang dilakukan oleh berbagai negara. Berdasarkan data dari World
Bank dijelaskan bentuk kerjasama tersebut dapat dilihat dalam kesepakatan negara-
negara Uni Eropa dalam bidang penerbangan seperti The Single European Sky Air
Traffic Management Research Program (SESAR) yaitu sebuah kerjasama penelitian
mengenai jalur transportasi udara yang menghabiskan dana sekitar 30 milyar
Eurodengan tujuan untuk mengembangkan program manajemen modernisasi jalur
transportasi udara diantara negara-negara Uni Eropa. Hal ini dilakukan untuk
mengantisipasi perubahan lingkungan yang terjadi di dalam industri penerbangan
tersebut, menyusul banyaknya maskapai baru baik domestik maupun non domestik
yang bermunculan. Negara-negara ASEAN telah menginisiasi sebuah kebijakan Open
Sky Policy sebagai bentuk kebijakan liberalisasi udara di wilayah ASEAN yang
merupakan bagian penting dari rencana besar untuk membentuk ASEAN Single
Aviation Market (ASAM) dengan tujuan untuk memperluas dan memperdalam
integrasi di semua aspek sektor penerbangan, termasuk liberalisasi jasa transportasi
udara, keselamatan penerbangan dan keamanan, dan manajemen lalu lintas udara
yang mulai diberlakukan pada tahun 2015. Open Sky Policy awalnya merupakan salah
satu bentuk perjanjian mengenai penerbangan yang digagas oleh negaranegara
anggota ASEAN yaitu Brunei Darusalam, Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar,
Philipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. Tujuan dari digagasnya Open Sky Policy
adalah untuk meliberalisasi jasa transportasi udara secara penuh. Dalam kerja sama
Open Sky ini terdapat sekumpulan aspek kebijakan yang dilakukan secara berbeda,
misalnya deregulasi kapasitas dan penghapusan kendali pemerintah atas harga yang
ditetapkan, sehingga akan berdampak pada melonggarnya peraturan-peraturan dalam
industri jasa transportasi udara. Secara khusus, Open Sky Policy mendorong terjadinya
kompetisi yang makin ketat antara maskapai-maskapai penerbangan, hal ini akan
memungkinkan maskapai-maskapai dari negara-negara di Asia Tenggara dapat
melayani rute-rute yang ada di sesama negara-negara ASEAN. Selain itu, adanya
persetujuan Open Sky Policy dapat memberi keleluasaan bagi para maskapai untuk
melakukan aktivitas penerbangan sesuai dengan rute yang diatur dalam perjanjian
tersebut.
2. Rumusan Masalah
1. Sejarah Berdirinya ASEAN
2. Tujuan ASEAN
3. Bentuk Kerja Sama antar Negara di ASEAN
4. Prinsip Dasar ASEAN
5. Model Aktor Rasional
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui Sejarah Berdirinya ASEAN
2. Untuk mengetahui Tujuan dari dibentuknya ASEAN
3. Untuk mengetahui Bentuk kerja sama antar Negara di ASEAN
4. Untuk mengetahui Prinsip Dasar ASEAN
5. Untuk mengetahui Model Aktor Rasional
Bab II
Pembahasan
TAC atau Traktat Persahabatan dan Kerjasama merupakan sebuah Traktat (perjanjian
persahabatan) yang bertujuan untuk menciptakan keseimbangan politik dan keamanan di
kawasan Asia Tenggara. TAC mengatur cara kerja penyelesaian konflik di antara negara-
negara pihak secara damai. TAC ditandatangani pada tahun 1979 oleh 5 Kepala Negara
pendiri ASEAN. TAC diamandemen pada tahun 1987 untuk membuka akses negara-negara
di kawasan lain. Sampai tahun 2014, ada 32 negara, termasuk 10 negara ASEAN, yang telah
mengikuti TAC.
Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara atau Southeast Asia Nuclear-Weapon-Free
Zone adalah sebuah traktat yang bertujuan untuk mewujudkan Kawasan Asia Tenggara yang
bebas dari nuklir. Traktat ini ditandatangani pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN di
Bangkok, 15 Desember 1995. Penandatangan Traktat itu juga merupakan kontribusi terhadap
upaya menuju perlucutan senjata nuklir secara menyeluruh dan mendorong perdamaian serta
keamanan internasional. Selain itu, Traktat itu juga bertujuan untuk melindungi Kawasan
Asia Tenggara dari pencemaran lingkungan dan bahaya yang disebabkan oleh sampah radio
aktif dan bahan-bahan berbahaya lainnya.
Kerja Sama ASEAN di Bidang Pendidikan: Bertujuan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan di Asia Tenggara dan meningkatkan daya saing
internasional.
Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,
beberapa kerja sama ASEAN di bidang pendidikan, di antaranya:
Kawasan perdagangan Bebas ASEAN atau yang biasa disebut dengan AFTA
(ASEAN Free Trade Area) adalah bentuk kerja sama negara-negara ASEAN di
bidang ekonomi. Hal itu merupakan suatu persetujuan dalam pengelolaan
sektor produksi-produksi lokal yang ada di seluruh negara-negara ASEAN
tanpa terkecuali. Keberadaan AFTA berguna untuk meningkatkan daya saing
negara-negara ASEAN dalam melakukan produksi untuk pasar dunia dengan
adanya penghapusan bea dalam ASEAN itu sendiri. Selain itu, dengan adanya
AFTA dapat meningkatkan investasi oleh pihak asing secara langung untuk
negara-negara ASEAN.
5. Koperasi ASEAN
ASEAN merupakan singkatan dari Association of Southeast Asian Nations yang mana berarti
merupakan nama untuk negara-negara yang berada di Asia Tenggara. Semua kata atau frasa
ASEAN adalah Bahasa Inggris dan memiliki maknanya masing-masing. Bila diartikan secara
umum, ASEAN adalah suatu perserikatan atau organisasi antar bangsa yang wilayahnya
berada di kawasan Asia Tenggara.