Anda di halaman 1dari 7

TUGAS BIOLOGI

“ Informasi Penyakit Covid-19 Pada System Respirasi Manusia”

Di susun oleh :

1. Maria Machdalena L. (19)


2. Muhamad Rizal Wahyu H. (20)
3. Muhammad Faiz (21)
4. Nadya Agustina Tiara S. (22)
5. Nanda Intan B. (23)
6. Nesya Maharani (24)

XI MIPA 3

SMA NEGERI 4 PURWOREJO

TAHUN PELAJARAN 2021/2022


DAFTAR ISI

Judul.................................................................................................................. 1
Daftar Isi............................................................................................................ 2
Bagaimana Proses Virus Corona Menginfeksi Manusia................................... 3
Dampak Infeksi Virus Corona pada Paru-paru................................................. 5
Pencegahan Virus Corona (COVID-19)............................................................ 6
 Bagaimana Proses Virus Corona Menginfeksi Manusia?

Covid-19 memiliki genetik yang mirip dengan SARS. Oleh karena itu, para
peneliti mempelajari SARS dan MERS untuk mengetahui jawaban dari virus
corona Wuhan.

Paru-paru sebagai permulaan.

Bagi sebagian besar pasien, Covid-19 dimulai dan berakhir di paru-paru


mereka. Virus ini menyebabkan gejala seperti flu, sehingga dikatakan penyakit
pernapasan.

Mereka menyebar dengan khas ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin,
menyemprotkan tetesan yang dapat menularkan virus kepada siapa pun yang
berada dalam kontak dekat. Setelah itu, pasien mungkin memulai penyakit
dengan demam dan batuk, kemudian berkembang menjadi pneumonia atau
semakin memburuk.

Setelah wabah SARS, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa


penyakit ini biasanya menyerang paru-paru dalam tiga fase. Yaitu fase replikasi
virus, hiper-reaktivitas imun, dan perusakan paru-paru. Namun, tidak semua
pasien menjalani ketiga fase ini.
Pada hari-hari awal infeksi, virus corona Wuhan dengan cepat menyerang sel-
sel paru-paru manusia. Sel-sel paru itu datang dalam dua kelas, sel yang
membuat lendir dan sel dengan tongkat seperti rambut atau disebut silia.

Meskipun kotor ketika berada di luar tubuh, lendir membantu melindungi


jaringan paru-paru dari patogen dan memastikan organ pernapasan Anda tidak
mengering. Sel-sel silia berdetak di sekitar lendir, membersihkan puing-puing
seperti serbuk sari atau virus.

Frieman menjelaskan bahwa SARS menginfeksi dan membunuh sel silia, yang
kemudian mengelupas dan mengisi saluran udara pasien dengan puing-puing
dan cairan.
Selain itu, Frieman berhipotesis bahwa hal yang sama terjadi dengan virus
corona Wuhan. Itu karena studi paling awal pada Covid-19 telah menunjukkan
bahwa banyak pasien mengembangkan pneumonia di kedua paru-paru, disertai
dengan gejala seperti sesak napas.

Saat itulah fase dua dan sistem kekebalan tubuh masuk. Karena dihadapkan
dengan kehadiran penyerang virus, tubuh kita melangkah untuk melawan
penyakit dengan membanjiri paru-paru dengan sel-sel kekebalan untuk
membersihkan kerusakan dan memperbaiki jaringan paru-paru.
Ketika bekerja dengan benar, proses inflamasi ini diatur dengan ketat dan
hanya terbatas pada area yang terinfeksi. Tetapi kadang-kadang sistem
kekebalan tubuh Anda rusak dan sel-sel itu membunuh apa pun di jalan mereka,
termasuk jaringan sehat Anda.
Selama fase ketiga, kerusakan paru-paru terus meningkat. Hal ini yang dapat
menyebabkan kegagalan pernapasan. Bahkan jika kematian tidak terjadi,
beberapa pasien bertahan dengan kerusakan paru-paru permanen.
Menurut WHO, SARS membuat lubang di paru-paru seperti sarang lebah. Lesi
ini juga terjadi pada pasien penderita Covid-19. Lubang-lubang ini
kemungkinan diciptakan oleh respons hiperaktif sistem kekebalan tubuh yang
menciptakan bekas luka yang melindungi dan menegangkan paru-paru.

Ketika itu terjadi, pasien sering harus memakai ventilator untuk membantu
pernapasan mereka.
 Dampak Infeksi Virus Corona pada Paru-paru

Berdasarkan riset yang dilakukan di Wuhan, Cina, dengan meneliti 191


pasien yang meninggal karena infeksi corona juga membuktikan hal yang sama.

Dalam riset tersebut, 50 dari 54 pasien yang meninggal akibat Covid-19


mengalami sindrom gangguan saluran pernapasan akut. Hanya sembilan dari
137 pasien yang selamat dari sindrom tersebut.
Pasien yang telah mengalami sindrom gangguan pernapasan akut biasanya
mengalami gejala seperti sesak napas mendadap, napas terasa cepat, pusing,
detak jantung yang cepat, dan keringat berlebih.

Pasien ARDS juga mengalami kerusakan alvelolar difus atau kerusakan


pada dinding kantung udara di paru-paru.
Padahal, kantung udara tersebut berfungsi membantu oksigen masuk ke dalam
sel darah merah.
Pada paru-paru orang sehat, oksigen di dalam kantung udara ini bergerak
ke pembuluh darah kecil atau kapiler. Lalu, kapiler bertugas mengirimkan
oksigen ke sel darah merah.

Sementara itu, virus corona bisa merusak sel-sel dinding kantung udara
dan selaput alveolus serta kapiler. Kerusakan tersebut menyebabkan dinding
alveolus menebal.Kerusakan kapiler juga menyebabkan kebocoran protein
plasma yang menambah ketebalan dinding kantung udara.
Akibatnya, oksigen semakin sulit dialirkan ke sel darah merah, berbagai risiko
masalah kesehatan kronis pun meningkat hingga menyebabkan kematian.
 Pencegahan Virus Corona (COVID-19)

Meski gejala penyakit coronavirus menyerupai penyakit pernapasan lain


seperti pneumonia atau influenza, sejauh ini belum ada vaksin yang dapat
mencegah penularan penyakit coronavirus. Pemberian vaksin pneumonia
maupun vaksin influenza tidak dapat memberikan proteksi terhadap penyebaran
infeksi virus corona.

Cara terbaik untuk menghindari penyakit infeksi coronavirus adalah


melakukan tindakan pencegahan secara aktif. CDC menyarankan setiap orang
melakukan tindakan seperti:

 Rutin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir selama


setidaknya 20 detik.
 Apabila tidak memungkinkan atau tidak tersedia air dan sabun, bersihkan
tangan menggunakan pembersih tangan berbahan alkohol.
 Hindari menyentuh hidung, mata, atau mulut terutama bila tangan masih
kotor.
 Hindari kontak dengan orang yang sedang sakit.
 Tetaplah di rumah bila sedang sakit.
 Tutup mulut dengan tisu atau dengan menekuk siku saat Anda batuk atau
bersin.
 Hindari kontak dengan hewan ternak secara langsung.
 Hindari bepergian, terutama ke daerah dengan kasus infeksi coronavirus.
 Hindari mengonsumsi daging yang belum matang sempurna.
 Menjaga nutrisi dengan mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang,
minum air putih dalam jumlah cukup, dan istirahat cukup juga dapat
membantu menjaga kondisi tubuh agar tetap bugar dan terhindar dari
infeksi virus corona.

Setiap orang yang mengalami gejala menyerupai infeksi corona, jangan ragu
untuk segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk memastikan
penyebabnya.

Anda mungkin juga menyukai