Anda di halaman 1dari 12

Soal Ujian Tulis Obsgin XXIX-K

28 April 2021

1. Wanita usia 39 tahun G5P4A0. Usia kehamilan 8 bulan dirujuk oleh bidan.
ANC yang berkualitas adalah...
Jawaban
B. Asuhan yang berfokus pada deteksi penyakit, perencanaan kehamilan, persiapan
persalinan, dan optimalisasi sistem rujukan

2. Kehamilan Risiko Tinggi


Jawaban
Terlalu tua
 4T yaitu terlalu muda (hamil usia < 20 tahun, terlalu tua (hamil usia > 35
tahun), terlalu sering/rapat (jarak kehamilan < 2 tahun), terlalu banyak/grandemulti (Anak
> 4)

3. Sistem rujukan pelayanan kesehatan adalah...


A. Sistem rujukan pelayanan kesehatan di mana terjadi pelimpahan tanggung jawab
baik pada vertikal maupun horizontal
Pokoknya cari yang ada vertikal dan horizontal karna pilihan sisanya cuman horizontal aja
atau vertikal aja

4. Faktor yang bukan nonmedik yang memperlambat rujukan...


A. Komplikasi yang muncul mendadak
B. Penolong lambat...
C. Geografis
D. Penolong sistem estafet
E. Kondisi ibu yang tidak stabil
Jawaban : ini sesuai iman aja, di soalnya “bukan nonmedis” berarti medis lo, antara A atau E
berarti

5. Seorang ibu hamil datang ke praktek dokter kandungan untuk memeriksakan


kehamilannya. Ibu ini hamil anak kedua namun belum pernah melahirkan karena keguguran.
Ibu ini rutin memeriksakan kehamilannya ke dokter karena takut kehamilan saat ini sama
seperti sebelumnya.
Diagnosis yang tepat untuk kasus diatas adalah….
a. G1P0A0
b. G2P0A1
c. G1P1A0
d. G2P1A0
e. G2P1A1

6. Jika kehamilan ibu tersebut setinggi pertengahan pusat dan processus xiphoideus, maka
berapa usia kehamilannya saat ini…
a. 28 mgg
b. 30 mgg
c. 26 mgg
d. 36 mgg
e. 32 mgg

7. Apa yang harus dilakukan dokter untuk ibu dengan usia kehamilan tersebut …
a. Persiapan persalinan (wulan)
b. KIE dan awasi tanda-tanda bahaya (mita, galuh, atrik, zia)
c. Edukasi ibu untuk pemenuhan gizi yang cukup

8. Seorang wanita usia 28 tahun datang ke poliklinik kandungan dengan keluhan sulit
berkemih. Pasien Riwayat melahirkan 3 hari yang lalu dengan Riwayat persalinan lama.
Tindakan definitif untuk menegakkan diagnosis pada pasien tersebut adalah…
a. Pengosongan kandung kemih
b. Kultur urin
c. urinalisis

9. Pasien berusia 67 tahun datang dengan keluhan benjolan pada alat kelamin. Pasien P7A0
anak terakhir berusia 20 tahun dan sudah menopause sejak 15 tahun yang lalu. Faktor resiko
penyebab penyakit pasien tersebut adalah
A. Usia
B. Menoupase
C. Paritas 7
10. Berdasarkan pemerikasaan di dapatkan POPQ

+3Aa +4Ba +5C

6gh 3Pb 7tvl

0AP 1BP 3
Kelainan pada kompatemen tengah adalah...
A. Systocele grade 3
B. Prolaps uteri grade 3
C. Rectocele grade 3
D. Prolaps uteri grade 1
E. Systocele grade 2
1) Stadium 0: tidak ada prolaps. Titik Aa, Ap, Ba dan Bp terletak pada -3 cm dan titik C
atau D berada ≤ - (tvl – 2) cm.
2) Stadium I: kriteria pada stadium 0 tidak terpenuhi, tetapi bagian paling distal dari
prolaps berada > 1 cm di atas bidang himen (< -1 cm).
3) Stadium II: bagian paling distal dari prolaps berada ≤ 1 cm proksimal atau distal dari
bidang himen (≥ -1 tetapi≤ +1 cm).
4) Stadium III: bagian paling distal dari prolaps berada > 1 cm di bawah bidang himen
tetapi protrusi tidak lebih 2 cm kurangnya dari panjang total vagina dalam sentimeter (>
+1 cm tetapi < +[tvl-2] cm).
5) Stadium IV: tampak jelas eversi total panjang total dari traktus genitaliabagian bawah
dan bagian distal keluar paling tidak sepanjang tvl -2 cm(≥ +[tvl-2] cm).
11. Penyebab penyakit pasien tersebut adalah
A. Kelemahan otot panggul dari ligamentum kardinal dan uterosakral

12. Pada pemeriksaan pasien di dapatkan dimpling sign merupakan diagnosa


A. Fistula vesiko-vagina
B. Fistula utero-vaginal
C. Fistula uthro-vaginal
D. Fistula recto-vaginal

Tanda khas Fistula Rektovagina -> dimpling (cekungan) dan dove tail sign (tanda ekor
merpati)

13. Ny prilly 24 th, P1A0 post partum sptbk 6 minggu yang lalu, ingin konsultasi kb, pilihan
kb apa yang tepat .....
A. Pil kombinasi
B. Suntik cyclofem
C. Tidak menyebabkan berkurangnya produksi asi
D. A dan c benar
E semua benar
Pil KB kombinasi tidak cocok untuk ibu menyusui. Sebab kandungan hormon estrogennya
dapat mengganggu produksi ASI. Alih-alih menggunakan pil KB kombinasi, ibu menyusui
sebaiknya menggunakan pil KB progestin yang hanya mengandung hormon progesteron.

14. Pilihan yang paling baik pada ibu?


A. Suntik dmpa
B. Pil mini
C. Akdr
D. A dan c benar
E. Semua benar
Suntik KB progestin
Jenis kontrasepsi ini bisa digunakan 6 minggu setelah persalinan dan penggunaannya harus
diulangi setiap 12 minggu. Jika akan memutuskan untuk berhenti menggunakan suntik KB
progestin, maka pasien harus menunggu selama setahun atau lebih untuk bisa hamil kembali.
Pil KB mini yang hanya mengandung hormon progesteron atau progestin justru dapat
membantu melancarkan atau memperbanyak produksi ASI. Biasanya, ibu menyusui bisa
mulai menggunakan pil KB mini setelah sekitar 6-8 minggu usai melahirkan. Pil KB mini
umumnya bisa diperoleh atas resep dokter.
Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR atau IUD) atau yang sering disebut spiral
merupakan metode KB yang dapat digunakan langsung sesaat setelah melahirkan ataupun 6
minggu setelahnya. Terdapat dua jenis AKDR, yaitu yang tidak mengandung hormon dan
yang mengandung hormon progestin. Kedua jenis AKDR tersebut tidak ada yang
menyebabkan gangguan pada produksi ASI. Di Indonesia sendiri jenis AKDR yang sering
digunakan ialah AKDR yang mengandung tembaga (copper T) atau tanpa hormon. Cara kerja
AKDR tanpa hormon ialah dengan menciptakan lingkungan rahim yang sulit ditembus
sperma, sehingga mencegah pertemuan antara sperma dan sel telur.

15. Pada ibu di soal lebih baik yang mana?


A. Pil mini
B. Pil bifasik
C. Pil trifasik
D. Pil kombinasi
E. Pil sekuensial
Karena pil mini yang hanya mengandung hormon progesteron atau progestin yang dapat
membantu melancarkan atau memperbanyak produksi ASI, serta bisa mulai digunakan
setelah sekitar 6-8 minggu usai melahirkan (Di soal ibu datang 6 minggu post partum)

16. Penggunaan alat kontrasepsi yang tepat pada ibu diatas adalah ( pada ibu yang menyusui )
a. LH
b. Progesteron
c. Estrogen
d. Prolaktin
e. FSH

Pada masa menyusui (laktasi) hormon prolaktin dan oksitosin meningkat. Hormon prolaktin
berfungsi memproduksi ASI sehingga mengisi alveoli sedangkan hormon oksitosin bekerja
memeras ASI dari alveoli sehingga ASI disekresi. Dalam keadaan fisiologis setelah
menstruasi hari ke- 5 hormon FSH akan meningkat sehingga folikel matang. Namun pada
masa laktasi, tingginya hormon prolaktin dan oksitosin akan memberikan umpan balik negatif
terhadap hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone)
sehingga proses pematangan sel telur tidak terjadi. Apabila pada masa laktasi ibu
menggunakan kontrasepsi hormonal, maka hormon laktasi yaitu hormon prolaktin dan
oksitosin akan ditekan sehingga proses pematangan sel telur segera terjadi, ibu segera masuk
pada masa subur dan produksi ASI terganggu

17. Akdr tepat di gunakan pada ibu dengan


a. Dengan infeksi kandung kemih atau infeksi lainnya
b. Obesitas
c Anemia
d a dan c benar
e semua benar
18. Ibu datang dengan keluhan nyeri perut mendadak, mengaku telat haid 2 bulan, belum
pernah periksa kehamilan, konjungtiva pucat, diagnosis yg tepat ...
a. Abortus iminens
b. Abortus Insipiens
c. Abortus inkomplet
d. KET
e. Mola hidatidosa
Khas trias KET 3A : Akut abdomen, Anemia, Amenore

19. Hamil muda, perdarahan pervaginam, nyeri perut mendadak, telat haid (+), tes kehamilan
(-). Diagnosa yg mungkin?
Jawaban : KET
Khas trias KET 3A : Akut abdomen, Anemia, Amenore

20. Pasien telat haid 2 bulan, TFU 20 mgg. Diagnosisnya?


Jawaban : Mola hidatidosa
Khas Mola, tfu lebih besar dibanding usia gestasi/ tfu tidak sesuai

21. Pasien mengeluh perdarahan pervaginam darah segar lumayan, hamil muda 7 mgg telat
haid, tidak keluar hasil konsepsi, saat inspekulo oue menutup, perdarahan sudah tidak ada.
Diagnosis?
Jawaban : A. Abortus iminens
22. kehamilan ektopik merupakan kehamilan yang berbahaya karena dapat menyebabkan?
Jawaban: perdarahan intraabdomen

23. kehamilan ektopik terganggu dapat terjadi perdarahan hebat hingga menyebabkan
anemia. Jika terjadi kondisi?
Jawaban: robeknya tuba

24. Kelainan trophoblast dapat menyebabkan?


Jawaban: molahidatidosa
25. Pasien Wanita umur 55 tahun datang Dengan Keluhan Perdarahan Pervaginam disertai
Perut membesar sejak 1 bulan yang lalu, Riwayat menopause 5 tahun yang lalu. pada
pemeriksaan fisik didapatkan benjolan pada perut. Pemeriksaan Inspekulo dbn. Diagnosa
yang paling mungkin untuk pasien tersebut adalah....
a. Kanker Endometrium
b. Kanker Cervix
c. Kanker Ovarium
D. Mioma
Menurut PDT OG, Ca Cervix tanda dan gejala :perdarahan pervaginam, yang kemudian
bertambah menjadi metroragia dan selanjutnya menjadi menoragia. Dapat disertai nyeri
pelvis atau hipogastrium.

26. Pemeriksaan yang tepat untuk mendiagnosis kasus diatas adalah...


a. Biopsi Cervix
b. Pap Smear
c. Lupa
d. Lupa
Menurut PDT OG , Diagnosis ditegakan dengan melakukan pemeriksaan antara lain :
1. Px Inspekulo, VT
2. RT
3. Pap smear
4. Kolposkopi
5. Biopsi
6. Dilatasi dan Kuretase
7. Konisasi
8. Px penunjang lain (Lab, Radiologi, USG, Endoskopi)

27. Faktor Resiko yang dapat terjadi antara lain, kecuali


a. Multipara
b. Merokok
c. Riwayat Menarche < 12 thn
D. Usia tua
E. Usia tua, banyak anak, menikah muda
Pilih yang paling lengkap jawabannya.

Menurut PDT OG , Fx Resiko antara lain:


1. Perilaku seksual wanita maupun pria
a. Aktivitas seksual <20 th
b. Pasangan seksual >1 (multipel)
c. Rentan Terhadap PMS
2. RPK Ca Cervix
3. Merokok
4. Daya tahan ibu rendah
a. HIV/AIDS
b. Penyakit menahun
5. Paritas
6. Keadaan Sos-Eko dan Pendidikan yang rendah.
28. Tatalaksana Ca Cervix Stadium 1
a. Observasi
b. Histerektomi total + salpingektomi
c. Radiasi
d. Kemoterapi
e. Terapi hormon

Soal menggantung stadiumnya, kalo berdasarkan PPK bisa konisasi atau simple histerektomi
bila free margin dan histerektomi total bisa fertilitas tidak dipertahankan
29. Pada Lesi Prakanker Serviks terjadi?
a. LSIL
b. HSIL
c. ASCUS
d. CIN II
e. Hiperplasia
Bingung karna semuanya termasuk lesi prakanker, tapi kalo dicari yang paling awal sih
jawabannya ASCUS

Terminologi dari lesi preinvasif serviks telah mengalami perubahan beberapa kali.
Terminologi CIN dibagi menjadi 3 derajat:
- CIN 1 - sesuai dengan displasia ringan (NIS 1)
- CIN 2 - sesuai dengan displasia sedang (NIS 2)
- CIN 3 - meliputi displasia berat dan ca insitu, karena acapkali patologis tidak dapat
membedakan keduanya secara tegas (NIS 3).
Terminologi NIS menegaskan kembali konsep bahwa lesi prekursor dari kanker
serviks membentuk suatu rangkaian proses yang berkelanjutan. Semua derajat dari lesi ini
mempunyai potensi untuk menjadi kanker serviks bila dibiarkan tanpa pengobatan. Karena
risiko untuk menjadi progresif dari semua tingkatan lesi prekursor ini tidak dapat diketahui
maka ditegaskan bahwa semua lesi NIS sebaiknya diobati.
Prekursor Kanker Serviks Klasifikasi WHO (1973) membagi prekursor kanker serviks
menjadi 2 kelompok, yakni:
A. Karsinoma in situ, perubahan perangai sel dengan inti yang menampakkan keganasan,
yang meliputi seluruh ketebalan epitel skuamosa serviks tanpa menembus membran
basalis.
B. Displasia, perubahan perangai sel dengan inti yang menampakkan keganasan, tetapi tidak
melibatkan keseluruhan ketebalan epitel dan juga tidak menembus membran basalis.
Displasia dibagi lagi dalam 3 derajat, yaitu ringan, sedang, dan berat.
Richart mengajukan istilah neoplasia intraepitelial serviks (NIS) dan mengategorikan
displasia ringan sebagai NIS 1, displasia sedang sebagai NIS 2, dan displasia berat sebagai
karsinoma in situ atau NIS 3. Sistem Bethesda (1989) mengategorikan NIS 1 dan infeksi
HPV sebagai Low Grade Squamous Intraepithelial Lesions (LSIL) dan NIS 2 serta NIS 3
sebagai High Grade Squamous Intraepithelial Lesions (HGSIL). Selanjutnya, sistem
Bethesda melakukan modifikasi berdasarkan penemuan ASCUS (Atypical Squamous Cells of
Uncertain Significance). Walaupun klasifikasi sistem Bethesda mencoba untuk
menyederhanakan pelaporan dan membantu penanganan klinik serta menghindari perbedaan
persepsi penilaian patologi, pemahaman perjalanan alamiah dari prekursor kanker serviks
belum begitu baik.

Anda mungkin juga menyukai