Oleh:
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Auditor adalah akuntan publik yang memberikan jasa kepada auditan untuk
memeriksa laporan keuangan agar bebas dari salah saji (Mulyadi, 2013:1). Sedangkan
menurut Arens, Elder dan Beasley (2012:4) dalam Herman Wibowo mendefinisikan
auditor sebagai pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan
dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan kriteria yang telah
ditetapkan. Auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen.
Berdasarkan kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa auditor adalah orang
yang memiliki sifat kompeten dan independen dalam pekerjaannya untuk
memberikan jasa audit atas laporan keuangan sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan.
Auditan atau auditee adalah pihak yang sedang diaudit atau pihak yang
meminta untuk diaudit oleh auditor atas penyajian laporan keuangan yang telah
diterbitkan apakah sudah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Auditan atau
auditee merupakan pihak yang berasal dari internal perusahaan yang mmebantu
auditor dalam mencari bukti-bukti audit yang dibutuhkan untuk memberikan opini
atas laporan keuangan suatu perusahaan. Auditor dan auditee terikat kontrak untuk
melakukan audit dimana kontrak tersebut dinamakan perikatan audit.
Fee audit adalah besaran biaya yang tergantung antara lain pada risiko
penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan, tinggi keahlian yang diperlukan untuk
melaksanakan jasa tersebut, struktur biaya KAP yang bersangkutan dan pertimbangan
professional lainnya (Sukrisno Agoes, 2012:18). Sedangkan menurut Primasari dan
Sudarno (2013) dalam Fisca dan Wahyu (2013) menjelaskan Fee audit adalah
imbalan yang diterima auditor atas jasa audit yang diberikan. Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa fee audit adalah besaran biaya yang diterima oleh auditor atas
jasa yang diberikan kepada auditee terhadap laporan keuangan. Besaran fee audit
yang ditetapkan juga berbeda-beda untuk masing-masing Kantor Akuntan Publik
salah satunya bergantung pada ukuran Kantor Akuntan Publik.
Opini audit merupakan pernyataan atas suatu asersi yang dikeluarkan oleh
auditor atas kewajaran laporan keuangan auditee apakah sesuai dengan kriteria yang
telah ditetapkan. Pemberian opini dapat mengurangi terjadinya asimetri informasi
antara pihak manajemen dengan pemangku kepentingan. Menurut Johnstone,
Gramling, Rittenberg (2014), ada lima jenis opini, yaitu
Pada suatu sisi muncul fenomena dimana auditee yang merasa puas dengan
kinerja auditor dalam mengaudit laporan keuangannya akan melakukan perikatan
audit untuk waktu yang lama. Apabila auditee mendapatkan opini Wajar Tanpa
Pengecualian untuk laporan keuangannya tentu hal itu akan berdampak besar pada
operasional perusahaan, dimana para stakeholder akan semakin percaya dengan
kinerja manajemen dari suatu perusahaan. Hal lain yang tentu menjadi pertimbangan
auditee untuk kembali lagi menjalin perikatan audit adalah ukuran KAP yang
mengaudit laporan keuangan, dimana jika KAP besar / Big Four akan menjadi
kebanggan tersendiri bagi suatu perusahaan karena tentu kualitas audit yang
dihasilkan sudah tidak diragukan lagi. Selain itu, besaran fee audit juga menjadi
pertimbangan sendiri bagi auditee dalam melakukan perikatan audit untuk tahun-
tahun selanjutnya dimana fee audit yang tidak terlalu besar akan menyebabkan
auditee tertarik untuk menggunakan KAP yang sama.
1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang negatif antara fee audit dengan
audit tenure pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2014 – 2019.
2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang positif antara ukuran KAP
dengan audit tenure pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2014 – 2019.
3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang positif antara opini audit
dengan audit tenure pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2014 – 2019.
1. Bagi Perusahaan
3. Bagi Penulis
Untuk menerapkan metode dan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan dan
melatih untuk menganalisa permasalahan yang ada serta mencari solusi atau
penyelesaiannya.
4. Bagi Pembaca
Dapat digunakan sebagai bahan pengetahuan serta sebagai perbandingan dan
sumber acuan untuk bidang kajian yang sama.