186601075
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu
saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………......1
1. Latar Belakang ………………………………………………………………………..1
2. Rumusan Masalah…………………………………………………………………......2
3. Tujuan Penulisan ……………………………………………………………………...2
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………3
2.1 Direktorat Jenderal Pajak (DJP)……………………………………………………....3
2.2 Tugas dan Fungsi DJP…………………………………………………………………4
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pajak adalah pungutan wajib yang
biasanya berupa uang. Uang tersebut dibayar oleh penduduk sebagai sumbangan wajib
kepada negara atau pemerintah. Pajak merupakan penghubung dengan pendapatan, pemilik,
harga beli barang, dan sebagainya.
Setiap sen uang pajak yang dibayarkan rakyat akan masuk dalam pos pendapatan
negara dari sektor pajak. Penggunaannya untuk membiayai belanja pemerintah pusat maupun
daerah demi kesejahteraan masyarakat. Pajak merupakan salah satu sumber dana pemerintah
untuk mendanai pembangunan di pusat dan daerah, seperti membangun fasilitas umum,
membiayai anggaran kesehatan dan pendidikan, dan kegiatan produktif lain. Pemungutan
pajak dapat dipaksakan karena dilaksanakan berdasarkan undang-undang.
Menurut Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro .SH Pengertian pajak adalah iuran rakyat
kepada Kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada
mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan
1
untuk membayar pengeluaran umum. Definisi tersebut kemudian dikoreksinya yang berbunyi
sebagai berikut: Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada Kas Negara untuk
membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk public saving yang merupakan
sumber utama untuk membiayai public investment.
2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan penulis terapkan yaitu “Apa itu Direktorat
Jenderal Pajak beserta tugas dan fungsinya ?”.
3. Tujuan Penulisan
Makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para pembaca dalam hal
“Apa itu Direktorat Jenderal Pajak beserta tugas dan fungsinya.”.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Organisasi DJP terbagi atas unit kantor pusat dan unit kantor operasional. Kantor
pusat terdiri atas Sekretariat Direktorat Jenderal, direktorat, dan jabatan tenaga pengkaji. Unit
kantor operasional terdiri atas Kantor Wilayah DJP (Kanwil DJP), Kantor Pelayanan Pajak
(KPP), Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP), Pusat
Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan (PPDDP), dan Kantor Pengolahan Data dan
Dokumen Perpajakan (KPDDP).
Organisasi DJP, dengan jumlah kantor operasional lebih dari 500 unit dan jumlah
pegawai lebih dari 32.000 orang yang tersebar di seluruh penjuru nusantara, merupakan salah
satu organisasi besar yang ada dalam lingkungan Kementerian Keuangan. Segenap sumber
daya yang ada tersebut diberdayakan untuk melaksanakan pengamanan penerimaan pajak
yang beban setiap tahunnya semakin berat.
3
pemangku kepentingan dalam pemerintahan serta melalui penetapan kebijakan fiskal yang
efektif. Menekankan abad ke-21 sebagai periode waktu menunjukkan bahwa Kementerian
Keuangan menyadari peran yang dapat dan harus dijalankan di dunia modern, dengan
menghadirkan teknologi informasi serta proses-proses yang modern guna mewujudkan
peningkatan yang berkelanjutan.
Tugas Direktorat Jenderal Pajak sesuai amanat Peraturan Menteri Keuangan Nomor
217/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 87/PMK.01/2019 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.01/2018 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Keuangan dan diubah terakhir dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 229/PMK.01/2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 217/PMK.01/2018 adalah menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4
Dalam mengemban tugas tersebut, DJP menyelenggarakan fungsi: