Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PERPAJAKAN

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK BESERTA

TUGAS DAN FUNGSINYA

MUHAMMAD IRFAN ASMORO

186601075
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.

Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu
saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Kendari, 12 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………......1
1. Latar Belakang ………………………………………………………………………..1
2. Rumusan Masalah…………………………………………………………………......2
3. Tujuan Penulisan ……………………………………………………………………...2

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………3
2.1 Direktorat Jenderal Pajak (DJP)……………………………………………………....3
2.2 Tugas dan Fungsi DJP…………………………………………………………………4

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pajak adalah pungutan wajib yang
biasanya berupa uang. Uang tersebut dibayar oleh penduduk sebagai sumbangan wajib
kepada negara atau pemerintah. Pajak merupakan penghubung dengan pendapatan, pemilik,
harga beli barang, dan sebagainya.

Pajak merupakan komponen penting bagi pembangunan negara. Pajak digunakan


untuk membiayai berbagai macam pengeluaran publik. Pajak dibayarkan oleh rakyat kepada
negara berdasarkan undang-undang. Pajak menurut Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009
dalah "kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan Undang Undang, dengan tidak mendapat timbal balik secara
langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat."

Meskipun penting dalam pembangunan negara, namun sayangnya masih banyak


orang yang melalaikan kewajiban membayar pajak. Bahkan hingga saat ini masih banyak
penyelewengan terjadi dalam dunia perpajakan yang mana hal tersebut sangat merugikan
negara. Setiap negara membutuhkan pembayaran pajak dari rakyatnya. Pajak adalah salah
satu sumber pendapatan negara yang nantinya akan digunakan untuk kepentingan umum dan
negara. Maka dari itu, pajak bersifat wajib bagi setiap orang yang ada di dalam negara, baik
itu warga negara Indonesia atau warga negara asing.

Setiap sen uang pajak yang dibayarkan rakyat akan masuk dalam pos pendapatan
negara dari sektor pajak. Penggunaannya untuk membiayai belanja pemerintah pusat maupun
daerah demi kesejahteraan masyarakat. Pajak merupakan salah satu sumber dana pemerintah
untuk mendanai pembangunan di pusat dan daerah, seperti membangun fasilitas umum,
membiayai anggaran kesehatan dan pendidikan, dan kegiatan produktif lain. Pemungutan
pajak dapat dipaksakan karena dilaksanakan berdasarkan undang-undang.

Menurut Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro .SH Pengertian pajak adalah iuran rakyat
kepada Kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada
mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan

1
untuk membayar pengeluaran umum. Definisi tersebut kemudian dikoreksinya yang berbunyi
sebagai berikut: Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada Kas Negara untuk
membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk public saving yang merupakan
sumber utama untuk membiayai public investment.

Lembaga yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan


standardisasi teknis di bidang perpajakan yaitu Direktorat Jenderal Pajak yang merupakan
unit kerja di bawah koordinasi Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Dalam makalah
kali ini penulis akan mencoba menjelaskan mengenai Direktorat Jenderal Pajak beserta tugas
dan fungsinya.

2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan penulis terapkan yaitu “Apa itu Direktorat
Jenderal Pajak beserta tugas dan fungsinya ?”.

3. Tujuan Penulisan

Makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para pembaca dalam hal
“Apa itu Direktorat Jenderal Pajak beserta tugas dan fungsinya.”.

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Direktorat Jenderal Pajak (DJP)

Direktorat Jenderal Pajak merupakan unit kerja di bawah koordinasi Kementerian


Keuangan Republik Indonesia yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan
kebijakan dan standardisasi teknis di bidang perpajakan. Direktorat Jenderal Pajak memiliki
posisi krusial dalam pemerintahan Republik Indonesia karena memiliki tugas dalam
menghimpun penerimaan negara melalui pajak. Dalam satu dasawarsa ini, kurang lebih 75%
penerimaan negara berasal dari pajak. Dalam perspektif anggaran, penerimaan pajak
merupakan faktor penentu besarnya APBN. Mayoritas pembiayaan APBN berasal dari
penerimaan pajak.

Hampir seluruh aspek pembangunan infrastruktur negara berhubungan langsung


dengan kemampuan Direktorat Jenderal Pajak dalam menghimpun penerimaan pajak
sehingga Presiden dan Wakil Presiden dan rakyat pada umumnya menaruh harapan besar
agar Direktorat Jenderal Pajak menjadi Institusi perpajakan yang mampu dan memiliki
kapasitas untuk mendanai pembangunan secara mandiri.

Organisasi DJP terbagi atas unit kantor pusat dan unit kantor operasional. Kantor
pusat terdiri atas Sekretariat Direktorat Jenderal, direktorat, dan jabatan tenaga pengkaji. Unit
kantor operasional terdiri atas Kantor Wilayah DJP (Kanwil DJP), Kantor Pelayanan Pajak
(KPP), Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP), Pusat
Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan (PPDDP), dan Kantor Pengolahan Data dan
Dokumen Perpajakan (KPDDP).

Organisasi DJP, dengan jumlah kantor operasional lebih dari 500 unit dan jumlah
pegawai lebih dari 32.000 orang yang tersebar di seluruh penjuru nusantara, merupakan salah
satu organisasi besar yang ada dalam lingkungan Kementerian Keuangan. Segenap sumber
daya yang ada tersebut diberdayakan untuk melaksanakan pengamanan penerimaan pajak
yang beban setiap tahunnya semakin berat.

Pertumbuhan ekonomi yang inklusif mengindikasikan bahwa pertumbuhan dan


pembangunan yang diarahkan oleh Kementerian Keuangan akan menghasilkan dampak yang
merata di seluruh Indonesia. Hal ini akan tercapai melalui koordinasi yang solid antar

3
pemangku kepentingan dalam pemerintahan serta melalui penetapan kebijakan fiskal yang
efektif. Menekankan abad ke-21 sebagai periode waktu menunjukkan bahwa Kementerian
Keuangan menyadari peran yang dapat dan harus dijalankan di dunia modern, dengan
menghadirkan teknologi informasi serta proses-proses yang modern guna mewujudkan
peningkatan yang berkelanjutan.

Susunan organisasi dari Direktorat Jenderal Pajak terdiri atas:

 Sekretariat Direktorat Jenderal


 Direktorat Peraturan Perpajakan I
 Direktorat Peraturan Perpajakan II
 Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan
 Direktorat Intelijen dan Penyidikan
 Direktorat Ekstensifikasi dan Penilaian
 Direktorat Keberatan dan Banding
 Direktorat Potensi, Kepatuhan, dan Penerimaan
 Direktorat Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat
 Direktorat Teknologi Informasi Perpajakan
 Direktorat Kepatuhan Internal dan Transformasi Sumber Daya Aparatur
 Direktorat Transformasi Teknologi Komunikasi dan Informasi
 Direktorat Transformasi Proses Bisnis.

2. Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Pajak

Tugas Direktorat Jenderal Pajak sesuai amanat Peraturan Menteri Keuangan Nomor
217/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 87/PMK.01/2019 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.01/2018 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Keuangan dan diubah terakhir dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 229/PMK.01/2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 217/PMK.01/2018 adalah menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

4
Dalam mengemban tugas tersebut, DJP menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan kebijakan di bidang perpajakan


b. Pelaksanaan kebijakan di bidang perpajakan
c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang perpajakan
d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perpajakan
e. Pelaksanaan administrasi DJP.

Anda mungkin juga menyukai