Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tenteng “reaksi
redok dan reaksi elektrolikimia” sesuai dengan waktu yang telah di tetapkan.

Dengan Menyusun makalah ini, kami mengucapkan terimakasih kepada dosen mata
kuliah Kimia dasar yang telah membimbing kami, dan semua teman teman yang turut
membantu dalam Menyusun makalah ini.

Dalam Menyusun makalah ini mungkin jauh dari kata sempurnah, oleh karena itu kritik
dan saran sangan kami harapkan dalam perbaikan dan penyempurnaan makalah ini dan
untuk menyempurnakan makalah ini dan untuk pelajaran bagi kami semua dalam
penyusunan makalah makalah selanjutnya

Januari, 2022
BAB I

A. LATAR BELAKANG

Reaksi redoks adalah reaksi yang di dalamnya terjadi perpindahan electron


secara berurutan dari satu spesies kimia lainnya, yang sesungguhnya terdiri dari
atas dua reaksi yang berbeda, yaitu oksidasi (kehilangan electron) dan reduksi
(memperoleh elektron). Reaksi ini merupakan pasangan, sebab electron yang hilang
pada reaksi oksidasi sama dengan electron yang diperoleh pada reaksi reduksi.
Masing masing reaksi (atau oksidasi dan reduksi) disebut reaksi penuh (setengan
reaksi), sebab diperlukan dua setengah reaksi ini untuk membentuk sebuah reaksi
dan reaksi keseluruhannya di sebut reaksi redoks.

Ada tiga definisi yang bisa diginakan untuk oksidasi, yaitu kehilangan electron,
memperoleh
oksigen atau kehilangan hydrogen.

Oksidasi adalah reaksi dimana suatu senyawa kimia kehilangan electron selama
perubahan dari reaktan menjadi produk. Sebagai contoh, Ketika logam kalium
bereaksi dengan gas klorin membentuk garam kalium klorida (KCL), logam kalium
kehilangan satu electron yang kemudian akan di gunakan oleh klorin. Reaksi yang
akan terjadi adalah sebagai berikut :

K ------ > K + + e-

Ketika kalium kehilang kehilangan electron, para kimiawan


mangatakan bahwa logam kalium itu telah teroksidasi menjadi
kation kalium.

Reduksi sering dilihat sebagai proses memperoleh electron.

Sebagai contoh :

pada proses penyepuhan perak pada perabot rumah tangga, katium perak di
reduksi menjadi logam perak dengan cara memperoleh electron. Reaksi yang
terjadi adalah sebagai berikut :

Ag+ + e- ------ > Ag


Ketika mendapatkan electron, para kimiawan mengatakan
bahwa logam kalium itu telah tereduksi menjadi logam perak

Baik oksidasi maupun reduksi tidak dapat terjadi sendiri, harus keduannya Ketika
electron tersebut hilang, sebagai contoh reaksi yang akang terjadi antara logam sen
dan logam tembaga (II) sulfat dapat dinyatakan dalam persamaan reaksi berikut :

Zn(s) + CuSO4(aq) ----- > ZnSO4(aq) + Cu(s)

Zn(s) + Cu2+(aq) ----- > Zn2+(aq)+Cu(s) (persamaan ion


bersih)

Sebenarnya, reaksi keseluruhannya terdiri atas dua reaksi peruh :

Zn(s) ---- > Zn2+(aq) + 2e-


Cu2+(aq) + 2e- ----> Cu(s)

B. RUMUSAN MASALAH

1. Pengertian reaksi redoks


2. Penyetaraan reaksi redoks
3. Aturan bilangan oksidasi
4. Oksidasi dan reduksi

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk dapat memahami konsep dasar dari persamaan reaksi redok


2. Untuk dapat mengetahui pengertian reaksi redoks
3. Untuk menyetarakan suatu persamaan reaksi redoks

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN REAKSI REDOKS

Redoks adalah sebuah istilah yang menjelaskan adanya suatu perubahan


bilangan oksidasi (keadaan oksidasi) atom-atom dalam sebuah reaksi kimia.
Redoks merupakan singkatan dari reduksi dan oksidasi.

Oksidasi adalah pelepasan lectron oleh sebuah molekul, atom dan ion, reaksi
kenaikan bilangan oksidasi (biloks) dan reaksi pengikatan oksigen.
Sedangkan reaksi reduksi adalah reaksi penangkapan lectron, reaksi penurunan
bilangan oksidasi (biloks) serta reaksi pelepasan oksigen.

 Suatu reaksi serah terima lectron dan reaksi yang disertai perubahan bilangan
oksidasidisebut reaksi redoks

Contoh :

HNO3+ H2S  —— >  NO + S + H2O

+5  -2  +2  0  oksidasi(2)

Reduksi(3)

Ciri ciri reaksi redoks

Dibawah ini terdapat beberapa ciri-ciri reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari
yang diantaranya adalah sebagai berikut :

1) Ada unsur bebas misalnya CI2 (klorin), Cu (Cuprum), O2 (oksigen).


2) Terjadi perubahan biloks (bilangan oksidasi).
3) Ada reduktor (pereduksi) adalah suatu zat yang mengalami oksidasi.
4) Ada oksidator (pengoksidasi) adalah suatu zat yang mengalami reduksi.
Fungsi redoks

Fungsi reaksi redoks didalam kehidupan sehari-hari akan dijelaskan secara rinci
yang diantaranya adalah sebagai berikut :

1) Penggunaan lumpur aktif untuk mengolah limbah.


2) Reaksi fotosintetis.
3) Oksidasi makanan dalam sel.
4) Mur dan baut diberi lapisan zinc yang mana di dalam lapisan itu terdapat
proses oksidasi logam zinc dan reduksi pada bagian kation.
5) Alat-alat dapur yang terbuat dari stainless steel tidak berkarat karena
permukaannya selalu dilapisi oksida akibat proses oksidasi yang continue.
6) Memahami fenomena korosi logam dan cara pencegahannya.
7) Pembuatan asam sulfat untuk keperluan industri.
8) Pengolahan bijih-bijih logam di industri pertambangan.
9) Metabolisme semua organ-organ tubuh menggunakan reaksi redoks.

B. OKSIDASI DAN REDUKSI

oksidasi adalah pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom dan ion, reaksi
kenaikan bilangan oksidasi (biloks) dan reaksi pengikatan oksigen.
Sedangkan reaksi reduksi adalah reaksi penangkapan elektron, reaksi penurunan
bilangan oksidasi (biloks) serta reaksi pelepasan oksigen.

Reaksi oksidasi

Reaksi pengikatan oksigen

H2 + ½ O2  —— > H2O

Reaksi pelepasan electron

HNO3+3H++3e  —— > NO+H2O


Mengalami pertambahan BILOKS

H2S —— > S-2 0

Reaksi reduksi

Reaksi pelepasan oksigen

H2O  —— > H2 + O2

Reaksi penangkapan electron

H2S —— > S+ 2H++2e

Mengalami pengurangan BILOKS

HNO3 —— > NO+5 +2

C. ATURAN BILANGAN OKSIDASI

Pengertian Bilangan Oksidasi didalam ilmu Kimia adalah suatu bilangan yg


menunjukkan suatu ukuran kemampuan atas suatu Atom yang nantinya akan
melepas dan menangkap suatu Elektron didalam pembentukkan suatu senyawa.
Namun Definisi Bilangan Oksidasi yang lainnya mempunyai artian suatu jumlah
muatan yg mempunyai Atom didalam Suatu Unsur jika telah bergabung dg Unsur
Atom yang lainnya.

Untuk menentukan biloks suatu atom, ada beberapa aturan yang bisa kamu
pahami, beberapa diantaranya adalah:

a) Bilangan oksidasi unsur bebas (atom atau molekul unsur) adalah 0


(nol).

Contoh: Ne, H2, O2, Cl2, P4, C, Cu, Fe dan Na.

b) Bilangan oksidasi ion monoatom dan poliatom sama dengan muatan


ionnya.

Contoh : ion monoatom Na+, Ca2+, dan Cl– memiliki bilangan oksidasi


berturut-turut +1, +2 dan -1.
Contoh : ion poliatom NH4+, SO42-, dan PO43- memiliki bilangan oksidasi
berturut-turut +1, -2, dan -3.

c) Bilangan oksidasi unsur dari golongan IA adalah +1 dan unsur dari


golongan IIA adalah +2, dan golongan IIIA adalah +3

Contoh: Misalnya, bilangan oksidasi unsur Na (unsur golongan IA) pada


senyawa NaCl, Na2SO4, dan Na2O adalah +1. Bilangan oksidasi unsur Ca
(unsur golongan IIA) pada senyawa CaCl2, CaSO4, dan CaO adalah
+2. Bilangan oksidasi Al (Unsur golongan IIIA) dalam senyawa
Al2O3 adalah +3.

d) Bilangan oksidasi unsur golongan VIA pada senyawa biner adalah -2


dan unsur golongan VIIA  pada senyawa biner adalah -1. 

Contoh: Bilangan oksidasi unsur S (unsur golongan VIIA) pada Na 2S dan


MgS adalah -2. Sedangkan bilangan oksidasi unsur Cl pada NaCl, KCl,
MgCl2, dan FeCl3 adalah -1.

e) Bilangan oksidasi unsur H yang berkaitan pada senyawa logam adalah


+1, apabila berkaitan dengan senyawa non-logam -1.

Contoh: Bilangan oksidasi unsur H pada H2O, HCl, H2S, dan NH3 adalah
+1. Bilangan oksidasi unsur H pada senyawa hidrida adalah -1.
Misalnya, bilangan oksidasi unsur H pada NaH, CaH2, dan AlH3 adalah
-1.

f) Bilangan oksidasi oksigen (O) dalam senyawa peroksida = -1. Bilangan


oksidasi O dalam senyawa non-peroksida = -2. 

Contoh: Bilangan oksidasi unsur O pada senyawa peroksida, seperti


H2O2 dan BaO2 adalah -1.

Contoh soal

Tentukan bilangan oksidasi atom unsur N pada senyawa dibawah ini:

N2O5

Jawab:

Biloks akan ditandai dengan X

Muatan N2O5 yaitu (2 x biloks N) + (5 x biloks O)


0 = (2 x (x)) + (5 x (-2))

0 = 2x – 10

x = +5

jadi, bilangan oksidasi atom N pada Jadi senyawa N2O5 yaitu +5.

D. TEORI PENYETARAAN REAKSI REDOKS


Untuk dapat melaksanakan penyetaraan dalam reaksi redoks, ada di acara yang
dapat kamu lakukan, di antaranya adalah:

1. Menggunakan metode perubahan biloks

Ada beberapa Langkah yang harus kamu lakukan yaitu:

 Menentukan bilangan oksidasi (biloks) yang dimiliki oleh spesi


kemudian melakukan identifikasi terhadap ion atau atom yang
mengalami perubahan pada biloks
 Menulis atau mencatat jumlah elektron yang diterima pada oksidator
dan juga jumlah elektron yang dilepas oleh reduktor
 Menghitung koefisien reaksi pada senyawa reaktan menggunakan
bilangan bulat paling kecil untuk menyetarakan jumlah elektron yang
ditransfer selama terjadinya reduksi dan oksidasi kemudian
menyetarakan koefisien reaktan dan koefisien produk
 Melakukan penyetaraan atom O dengan air (H2O) kemudian
melakukan penyetaraan atom H dengan ion H+pada reaksi
redoks dengan suasana asam
 Menambahkan ion OH–(aq)baik pada sisi reaktan dan sisi produk
sesuai dengan jumlah ion H+(aq) apabila suasana reaksi adalah basa.
 Melakukan kombinasi antara ion H+(aq) dan ion OH–(aq) sehingga akan
membentuk senyawa H2O(l)kemudian menghilangkan jumlah
senyawa H2O(l) yang sama pada kedua sisi
2. Menggunakan metode setengah reaksi

 Mengidentifikasi persamaan reaksi menjadi dua jenis setengah-reaksi


yaitu reduksi dan oksidasi
 Melakukan penyetaraan pada atom selain O dan H di dalam kedua
setengah-reaksi tersebut
 Melakukan penyetaraan antara atom O dengan senyawa
H2O(l)kemudian melakukan penyetaraan antara atom H dengan ion
H+(aq)
 Menyetarakan muatan pada kedua setengah-reaksi menggunakan
elektron (e–)
 Mengalikan koefisien milik kedua setengah-reaksi dengan bilangan
bulat tertentu agar kemudian nilai e–menjadi sama pada kedua
setengah-reaksi
 Menggabungkan kedua setengah-reaksi tersebut kembali menjadi
satu reaksi dan menghilangkan spesi dan senyawa yang sama pada
sisi kanan dan kiri reaksi
 Menambahkan ion OH–(aq)baik pada senyawa reaktan dan senyawa
produk sesuai jumlahnya dengan ion H+(aq) untuk suasana basa
 Melakukan kombinasi antara ion H+(aq) dan ion OH–(aq) sehingga akan
membentuk senyawa H2O(l)kemudian menghilangkan jumlah
senyawa H2O(l) yang sama pada kedua sisi

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
1. Persamaan reaksi redoks adalah reaksi serah terima electron dan di
sertai perubahan bilangan oksidasi.
2. Rediksi adalah reaksi penurunan BILOKS dan mengalami
peningkatan electron. Sedangkan , oksidasi adalah reaksi kenaikan
BILOKS dan di sertai dengan pelepasan electron.

DAFTAR PUSTAKA

https://kumpulanartikel91.blokspot.com/2012/09/makalah-reaksi-redoks.html

https://blog.edukasystem.com/reaksi-redoks/#

Anda mungkin juga menyukai