Sumber Daya Manusia Kesehatan adalah seseorang yang bekerja secara aktif dibidang
kesehatan, baik yang memiliki pendidikan formal kesehatan maupun tidak untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan. Kebutuhan SDMK menurut
jenisnya yang dibutuhkan untuk melaksanakan sejumlah beban kerja yang ada.1
Menurut UUD nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit pasal 12 Sumber Daya
Manusia, persyaratan sumber daya manusia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1)
yaitu Rumah Sakit harus memiliki tenaga tetap yang meliputi tenaga medis dan
penunjang medis, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga manajemen Rumah
Sakit, dan tenaga non kesehatan2.
A. Pelaku Pelayanan Medis
Pelaku pelayanan medis terdiri dari staf medik fungsional, yaitu dokter gigi
spesialis, dokter gigi, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, dan tenaga keteknisan
medis.3
Staf medis fungsional adalah kelompok dokter yang bekerja dibidang medis
dalam jabatan fungsional.
Dokter gigi spesialis adalah dokter gigi yang memiliki latar belakang pendidikan
dokter spesialis gigi, antara lain:
a. Spesialis Bedah Mulut
b. Spesialis Penyakit Mulut
c. Spesialis Kedokteran Gigi Anak (Pedodontia)
d. Spesialis Konservasi Gigi
e. Spesialis Orthodontia
f. Spesialis Prosthodontia
g. Spesialis Periodontia
h. Spesialis Radiologi
Tenaga Keperawatan (Perawat Gigi)
Perawat adalah seseorang yang memfokuskan diri pada perawatan individual,
keluarga, dan masyarakat sehingga mereka dapat mencapai,
mempertahankan, atau memulihkan kesehatan yang optimal dan kualitas dari
kahir sampai mati.
Tenaga Kefarmasian
a. Apoteker adalah seorang tenaga kesehatan yang mempunnyai keahlian dan
kewenangan di bidang kefarmasian baik diapotek, rumah sakit, industri,
pendidikan dan bidang lain yang masih berkaitan dengan bidang kefarmasian.
b. Analisis Farmasi adalah seorang yang memiliki peran sebagai pelaksana
dilaboratorium pengawasan dan penelitian bidang farmasi.
c. Asisten Apoteker adalah seorang tenaga kesehatan yang bekerja membantu
apoteker dalam kerja prosfesi farmasi.
Tenaga Teknisi Medis
a. Radiografer adalah tenaga kesehatan yang diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak secara penuh untuk melakukan kegiatan radiologi
diagnostik, imejing, intervensional, kedokteran nuklir dan radioterapi pada
fasilitas pelayanan kesehatan.
b. Teknisi Gigi adalah individu yang mengabdikan diri dalam bidang pembuatan
gigi tiruan, alat orthodontie dan maxillo facial, memiliki pengetahuan dan
keterampilan sesuai dengan kompetensi yang diperoleh melalui jenjang
pendidikan formal dan berguna untuk kesejahteraan manusia sesuai dengan
kode etik serta bermitra dengan dokter gigi dan dokter gigi spesialis.
c. Analis kesehatan adalah tenaga kesehatan dan ilmuan berketerampilan
tinggi yang melaksanakan dan mengevaluasi prosedur laboratorium dengan
memanfaatkannya berbagai sumber daya.
d. Perekam medis adalah orang yang membuat keterangan baik yang
tertulis maupun terekam tentang identitas, anamnesa, penentuan fisik,
laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan medik yang diberikan
kepada pasien dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan,
maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat.
Jumlah dan jenis sumber daya manusia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
sesuai dengan jenis dan klasifikasi Rumah Sakit.4
Tabel 1. Sumber Daya Manusia berdasarkan klasifikasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut4
Rumah Sakit harus memiliki data ketenagaan yang melakukan praktik atau pekerjaan
dalam penyelenggaraan Rumah Sakit. Rumah Sakit dapat mempekerjakan tenaga tidak tetap
dan konsultan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan.2
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan suatu ilmu dan seni tentang bagaimana
mengatur hubungan dari tenaga kerja agar efektif dan efisien dalam membantu tercapainnya
tujuan karyawan dan masyarakat.5
Amanat Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan pada pasal 21
ditetapkan bahwa pemerintah mengatur perencanaan, pengadaan, pendayagunaan serta
pemberdayaan (pembinaan dan pengawasan mutu) tenaga kesehatan dalam rangka
penyelenggaraan pelayanan kesehatan, untuk meningkatkan SDM Kesehatan, dalam SKN
yang ditetapkan pada tahun 2009 pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan
diselenggarakan melalui 4 (empat) upaya pokok, yaitu : (1) Perencanaan SDM Kesehatan; (2)
Pengadaan SDM Kesehatan; (3) Pendayagunaan SDM Kesehatan; (4) Pemberdayaan
(Pembinaan dan Pengawasan Mutu) SDM Kesehatan.6
Perencanaan SDM kesehatan adalah upaya penetapan jenis, jumlah, kualifikasi, dan
distribusi tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan pembangunan kesehatan.
Pengadaan SDM kesehatan adalah upaya yang meliputi pendidikan tenaga kesehatan
dan pelatihan sumber daya manusia kesehatan untuk memenuhi kebutuhan
pembangunan kesehatan.
Pengadaan SDM kesehatan adalah upaya yang meliputi pendidikan tenaga kesehatan
dan pelatihanan SDM kesehatan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan
kesehatan.
Pendayagunaan SDM kesehatan adalah upaya pemerataan dan pemanfaatan serta
pengembangan sumber daya manusia kesehatan.
Pembinaan dan Pengawasan SDM kesehatan adalah upaya untuk mengarahkan,
memberikan dukungan, serta mengawasi pengembangan dan pemberdayaan SDM
kesehatan.6