Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ANALIS KONSTANTA FISIKA

BERAT JENIS

Disusun Oleh :

1. Andi Nabila salsabila


2. M ridho
3. Saifulloh

Guru Pembimbing :
Yuliati, S.Si

SMK KIMIA PGRI KOTA SERANG


TAHUN AJARAN 2021-2022
DARTAR ISI
Bab I : Pendahuluan
1.1 Latar belakang
1.2 Tujuan praktikum
Bab II : Tinjauan pustaka
2.1 Pengertian berat jenis
2.2 Macam piknometer
2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi berat jenis
Bab III : Metodologi percobaan
3.1 Alat dan bahan
3.1.1 Alat-alat
3.1.2 Bahan
3.2 Prosedur percobaan
Bab VI : Hasil percobaan
4.1 Data pengamatan
4.2 Hail perhitungan
Bab V : Pembahasan
Bab VI : Penutup
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
Daftar pustaka

BAB 1 :
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata pelajaran Analisis
Konstanta Fisika dengan judul : “ Berat Jenis “.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan kritik, saran dan do’a
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami
miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukah
bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca serta semoga Allah
SWT memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan
bantuan. Amiin Yaa Robbal’Alamiin.

Serang,07 Januari 2022

Kelompok 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Massa jenis merupakan nilai yang menunjukkan besarnya perbandingan antara massa
benda dengan volume benda tersebut. massa jenis suatu benda bersifat tetap artinya jika ukura
benda diubah, massa jenis benda tidak akan berubah. misalnya ukuranya diperbesar sehingga
baik massa benda maupun volume benda semakin besartetapi massa jenisnya tetap. hal ini
disebabkan oleh kenaikan massa benda atau sebaliknya kenaikan volume benda diikuti secara
linear dengan kenaikan volumme benda.
Untuk menentukan massa benda dapat dilakukan dengan menimbang benda tersebut
dengan timbangan yang sesuai, seperti neraca ohaus atau yang lainnya. massa jenis adalah
perbandingan antara massa benda denagn volume benda, secara matematis dirumuskan : P
= m/v
dimana P : massa jenis zat ( kg/m^3 )
m : massa zat ( kg )
v : volume zat ( m^3 )
satuan massa jenis berdasarkan sistem internasional ( SI ) adalah kg/m^3 1000kg/m^3
= 1gr /cm^3

1.2 Tujuan praktikum

1. Menentukan berat jenis zat cair dengan piknometer

2. Menentukan berat jenis zat padat dengan piknometer

3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi berat jenis zat

BAB 2 :
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penegertian berat jenis


Berat jenis adalah rasio bobot suatu zat terhadap bobot yang baku yang volumenya
sama pada suhu yang sama an dinyatakan dalam desimal. semakin tinggi massa jenis suatu
benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. setiap zat memiliki massa jenis yang
berbeda. berat jenis juga dapat diartikan sebagai konstanta atau tetapan bahan tergantung pada
suhu untuk zat cair, padat, ataupun gas.
Bobot jenis dinyatakan dalam desimal dengan beberapa angka dibelakang koma
sebanyak akurasi yang diperlukan pada penentuannya. pada umumnya, dua angka dibelakang
koma sudah mencukupi. berat jenis dapat dihitung atau untuk senyawa khusus dapat
ditemukan dalam United States Pharmacopeia ( USP ) atau buku acuan lain . berat jenis suatu
zat apat dihiyung dengan mengetahui berat dan volumenya. berat jenis dapat ditentukan
dengan menggunakan beberapa type piknometer, neraca Mohr, Westpal, hidrometer dan alat
penentu berat jenis lainnya.
Pengujian berat jenis dilakukan untuk menentukan 3 macam berat jenis yaitu :
1. berat jenis sejati massa partikel dibagi volume partikel tidak termasuk rongga
yang terbuka dan tertutup.
2. berat jenis nyata massa partikel dibagi volume partikel tidak termasuk lubang
terbuka, tetapi termasuk pori yang tertutup.
3. berat jenis efektif massa pertikel dibagi volume partikel termasuk pori yang
terbuka dan tertutup. seperti titik lebur, titik didih, dan indeks bias.

2.2 Macam piknometer


1. piknometer 10ml piknometer yang tidak
dilengkapi dengan termometer
2. piknometer 25ml piknometer yang dilengkapi
dengan termometer
3. piknometer gas piknometer yang
menggunakan hukum gas ideal untuk menentukan volume
sampel.

2.3 Fakyor yang mempengarhi berat jenis


1. temperatur
Dimana pada suhu yang tinggi senyawa yang diukur berat jenisnya dapat memnguap
sehingga dapat mempengaruhi berat jenisnya, demikian pula halnya pada suhu yang sangat
rendah dapat menyebabkan senyawa membeku sehingga sulit untuk menghitung berat
jenisny.oleh karena itu, digunakan suhu dimana biasanya senyawa stabil.
2. massa zat
Jika zat mempunyai masa yang besar maka kemungkinan berat jenisnya juga menjadi
lebih besar. 3. volume zat
Jika volume zat besar maka berat jenisnya akan berpengaruh tergantung pula dari massa
zat itu sendiri. dimana ukuran partikel dari zat dapat mempengaruhi berat jenisnya.
BAB III :

METODOLOGI PERCOBAN

3.1 Alat dan bahan


3.1.1 Alat-alat
1. botol aquadest
2. piknometer 10ml
3. tissu
4. spatula
5. pippet ukur 5ml
6. bola sedot
7. neraca
3.1.2 Bahan
1. aquadest
2. etanol
3. minyak goreng
4. parafin

3.2 Prosedur percobaan


Mementukan berat jenis zat cair ( aquadest ) dengan piknometer
1. menimbang piknometer kososng, bersih, dan kering
2. mengisi piknometer dengan zat cair ( aquadest ) pada suhu 27*C
3. menimbang piknometer yang berisi aquadest pada suhu 29*C
4. menentukan berat aquadest
5. dimasukkan dalam rumus

Menentukan berat jenis zat cair ( etanol ) dengan piknometer


1. menimbang piknometer kosong, bersih, dan kering
2. mengisi piknometer dengan zat cair ( etanol ) pada suhu 27*C
3. menimbang piknometer yang berisi etanol pada suhu 29*C
4. menentukan berat etanol
5. dimasukkan dalam rumus

Menentukan berat jenis zat cair ( minyak goreng ) dengan piknometer


1. menimbang piknometer kososng, bersih, dan kering
2. mengisi piknometer dengan zat cair ( minyak goreng ) pada suhu 27*C
3. menimbang piknometer yang berisi minyak goreng pada suhu 29*C
4. menentukan berat minyak goreng
5. dimasukkan dalam rumus
Menenukan berat jenis zat padat dengan piknometer
1. menimbang piknometer kosong, bersih, dan kering
2. mengisi pikonometer dengan parafin sampai separuh dari piknometer
3. menimbang piknometer yang berisi parafin
4. mengisi piknometer yang berisi parafin dengan aquadest pada suhu 27*C
5. menimbang piknometer tersebut pada suhu 29*C
6. menentukan berat parafin
7. dimasukkan dalam rumus
BAB IV :

HASIL PERCOBAAN 4.1 Data pengamatan

ZAT PIKNOMETER

KOSONG BERISI

aquadest 9,86gr 20,54gr

etanol 9,86gr 18,55gr

Minyak gorreng 9,86gr 19,57gr

parafin 9,86gr 12,20gr


4.2 Hasil perhitungan

1. aquadest berat aquadest = ( berat pikno + aquadest ) - berat piknometer kosong

= 20,54 - 9,86

= 10,68 gr

volume aquadest = berat aquadest / berat jenis zat cair

= 10,68 / 1gr/ml

= 10,68

volume piknometer = volume aquadest

= 10,68

2. etanol
berat etanol = ( berat piknometer + etanol ) - berat piknometer kosong

18,55 - 9,86

= 8,69 gr

berat jenis etanol = berat etanol / volume piknometer

= 8,69 / 10,68

= 0,813 gr/ml

3. minyak goreng berat minyak goreng = ( berat piknometer + minyak goreng ) - berat

piknometer kosong

= 19,57 - 9,86

= 9,71 gr

berat jenis minyak goreng = berat minyak goreng / volume piknometer

= 9,71 / 10,68

= 0,909 gr/ml

4. parafin

berat parafin = ( berat piknometer + parafin ) - berat piknometer kosong


= 12,20 - 9,86

= 2,34 gr

berat zat cair = ( berat piknometer + parafin + zat cair ) - ( berat piknometer + parafin )

= 16,03 - 12,20

= 3,83 gr

volume zat cair = berat zat cair / berat jenis zat cair

= 3,83 / 1

= 3,83

volume zat padat = volume piknometer - volume zat cair

= 10,68 - 3,83
= 6,85

berat jenis zat padat = berat zat padat / volume zat padat

= 2,34 / 6,85 = 0,341 gr/ml

BAB V :

PEMBAHASAN

- berat jenis etanol berdasarkan pengujian = 0,813 gr/ml

- berat jenis minyak goreng berdasarkan pengujian = 0,909 gr/ml

- berat jenis parafin berdasarkan pengujian = 0,341 gr/ml

- berat jenis etanol SNI = 0,79 gr/ml

- berat jenis minyak goreng SNI = 0,900 gr/ml

- berat jenis parafin SNI = 2,60 gr/ml

dalam hal ini terjadi penyampingan antara berat jenis dalam pengujian dan berat jrnis
dalam SNI. hal ini sangat sering terjadi dan diakibatkan oleh beberapa sebab, yakni:

1. kesalahan pada waktu pengukuran

2. kesalahan pada waktu mengatur suhu


3. bahan tidak murni, sehingga mempengaruhi berat jenis

4. piknometer tidak terisi penuh

5. bayak caoran yang meluber keluar dari pikometer dan tidak dilap (dibersihkan) sehingga
mempengaruhi berat jenis

dalam proses percobaan pengukuran berat jenis menggunakan piknometer, langkah-


langkah yang dilakukan harus berurutan dan tidak boleh ada satupun langkah yang terlewatkan
baik dalam penimbangan piknometer kosong maupun piknometer yang berisi

dalam proses pengujian berat jenis dengan piknometer, piknometer yang digunakan harus
dibersihkan terlebih dahulu dengan air bersih, lalu dilap himgga kering sampai benar-benar
kering dari sisa-sisa zat meupun sisa-sisa bilasan. karena hal itu dapat mempengaruhi berat
jenisnya.

BAB VI :

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. berat jenis etanol dalam pengujian ialah = 0,813 gr/ml berat jenis minyak goreng pada

pengujian ialah = 0,909 gr/ml

2. berat jenis parafin ialah 0,341 gr/ml

3. faktor-faktor yang mempengaruhi berat jenis zat adalah tempeatur, massa zat, dan volume zat

5.2 Saran

1. seharusnya kebersihan alat harus terjamin, karena mempengaruhi hasil percobaan

2. ketersediaan alat harus lengkap

3. jarak waktu antara pengisian piknometer dan penimbangan piknometer berisi harus ditentukan
karena juga dapat mempengaruhi hasil percobaan
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Berat-jenis.

https://winonalappy.wordpress.com

LaporanPraktikumBeratJenis.https://www.scribd.com piknometer.http://www.infolaborat.com

Anda mungkin juga menyukai