Anda di halaman 1dari 17

1

K3 PENDAHULUAN
Mengapa K3 Penting ?
1
3 Merupakan kebutuhan dan hak tenaga
kerja dalam perlindungan K3 untuk
mewujudkan kesejahteraan
Untuk mengurangi kerugian akibat
kecelakaan kerja oleh manajemen

Merupakan persyaratan perdagangan


3
global
4 Menciptakan tempat kerja yang sehat,
aman dan produktif
5 Telah menjadi komitmen global
Number of Occupational Accident “Avarage 5 years “ ;
Get Accident in working area > The traffic > outside from working area
Note:
120.000

100.000

80.000

60.000

40.000

20.000

-
2015 2016 2017 2018 2019
Occupational Accident Based On Location
From 2015 Until December 2019
Accident in working are
Traffic Accident
Penurunan Kasus di Tempat Kerja sebesar 33%
Outside from working area
TOTAL KASUS JKK 2019 : 166.012
K3
• UU No. 1 Tahun 1970 ttg keselamatan kerja
• Undang-Undang Uap 1930
• UU. No. 23 Tahun 2014 ttg Pemerintah Daerah
• UU. No. 13 Tahun 2003 ttg Ketenagakerjaan
• UU. No. 21 Tahun 2003 ttg Pengesahan Konvensi Ilo No. 81
Mengenai Pengawasan Ketenagakerjaan Dalam Industri Dan
Perdagangan
• Peraturan Uap 1930
• PP No. 50 Thn 2012 ttg Penerapan SMK3
• Perpres 21 Tahun 2010 ttg Pengawasan
Ketenagakerjaan
• Perpres 34 Tahun 2014 ttg Konvensi Mengenai
Kerangka Kerja Peningkatan Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja/Konvensi 187, 2006
• Peraturan-peraturan pelaksananya.
JUMLAH PERUSAHAAN = 252.880

Tenaga Kerja :
Besar : 22.690 Sedang : 42.757 Kecil : 187.433 [13.138.048 orang ]

Sumber data : Laporan Permenaker No. 5 Tahun 2009


PENGAWAS KETENAGAKERJAAN
Jumlah : [ 1.574 orang ]

Spesialis Uap & Spesialis Tenaga Spesialis


Bejana Tekan Produksi Kesehatan Kerja
[ 77 orang ] [ 10 orang ] [ 26 orang ] Pengawas
Umum
[1.384 Orang]
Spesialis Spesialis Spesialis
Angkat Angkut Kebakaran Lingkungan Kerja
[ 58 orang ] [ 13 orang ] [ 46 orang ]

Spesialis
Spesialis
Konstruksi PPNS
Listrik & Lift
[ 13 orang ] [ 364 orang ] 20
[ 46 orang ]
Rasio Perbandingan Jumlah
Pengawas Ketenagakerjaan dengan Kebutuhan Ideal Pengawas
Jumlah Pekerja Ketenagakerjaan di Indonesia
dengan Rasio 1 : 20.000
OBYEK PENGAWASAN K3
Pesawat Uap
16.468 37.962 14.226
12.668
5.856 Bejana Tekan
271.611
62.324
Pesawat Angkat
Angkut
Pesawat Tenaga
Produksi

85.633 Instalasi Listrik 100 77


90
Inst. Penyalur Petir 80
70.089
70
66.603
60 58
Penanggulangan 50 46
Kebakaran 40 13 26
30 46
13
20 10
10 2 1 3
0

PENGAWAS SPESIALIS
26.547

2.193
Ahli K3
Umum 383
Penanggul Ahli K3 Bidang
angan Pesawat Uap dan
Bejana Tekanan
Kebakaran

63
4.716
Ahli K3
Pesawat Ahli K3
Tenaga dan Bidang Listrik
Produksi TENAGA PEDAMPING
PENGAWAS
DIPERUSAHAN
3.413
(AHLI K3) 62
Ahli K3 Ahli K3
Bidang Bidang
Konstruksi Elevator dan
Eskalator

193
1.050
Ahli K3
Dokter
Bidang
Pemeriksa
Kesehatan 469 Pesawat
Tenaga Kerja Angkat dan
Ahli K3 Angkut
Bidang
Kimia
Ahli K3 adalah Tenaga teknis berkeahlian khusus di luar Kementerian Ketenagakerjaan yang ditunjuk oleh
Menteri untuk melakukan pengawasan terhadap UU No. 1 Tahun 1970 dan peraturan pelaksanaannya
9
ARAH KEBIJAKAN
MENCIPTAKAN BUDAYA K3
K3 UNGGUL INDONESIA MAJU

10
Keselamatan dan Upaya keselamatan dan
Kesehatan Kerja kesehatan kerja
dimaksudkan untuk
yang selanjutnya memberikan jaminan
disingkat K3 adalah keselamatan dan
segala kegiatan meningkatkan derajat
untuk menjamin kesehatan para
dan melindungi pekerja/buruh dengan
keselamatan dan cara pencegahan
kesehatan tenaga kecelakaan dan
kerja melalui upaya penyakit akibat kerja,
pengendalian bahaya di
pencegahan
tempat kerja, promosi
kecelakaan kerja kesehatan, pengobatan,
dan penyakit akibat dan rehabilitasi. UU
kerja NO. 13 TAHUN 20

11
Mayoritas atau hampir masyarakat tsb melakukan
kegiatan yang dianggap mempunyai makna tertentu atau
CIRI juga sering disebut dengan kebiasaan yang dilakukan
terus menerus.
BUDAYA Ada yang dinamakan Nilai yang dianut dalam Budaya
atau Nilai dari kegiatan atau kebiasaan tsb.
Sikap dan perilaku masyarakat tsb akan selalu sejalan
dengan nilai yang dianut atau dimiliki, serta sarana yang
dimiliki untuk menunjang nilai-nilai budaya tsb.
Konsisten melakukan nilai-nilai budaya itu terus-
menerus, bukan pada saat tertentu (musiman).

BUDAYA KESELAMATAN SUATU ORGANISASI adalah produk dari


nilai-nilai individu & kelompok, sikap, kompetensi dan pola perilaku yg
menentukan komitmen, dan gaya serta kecakapan terhadap program K3
organisasi. Organisasi dengan budaya keselamatan positif ditandai dengan
komunikasi yang didirikan dari saling percaya, oleh persepsi bersama
tentang pentingnya keselamatan, dan dengan keyakinan tentang
keberhasilan langkah-langkah pencegahan.” (ACSNI, 1993) 12
PP NO. 50 2012 : Sistem }vlanajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
selanjutnya disingkat SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen
perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang
bErkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien dan produktif.

Audit SMK3 adalah pemeriksaan secara sistematis dan independen terhadap


pemenuhan kriteria yang telah ditetapkan untuk mengukur suatu hasil
kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan dalam penerapan SMK3
di perusahaan.

Resiko di definisikan bahaya sebagai “sumber atau situasi yang berpotensi


untuk menyebabkan cedera dan sakit” merupakan sifat / ciri / karakteristik
dari proses produksi yang memiliki kemampuan untuk membahayakan
individu, International Standar Organization 45001, (ISO 2018).
13
Kementerian Ketenagakerjaan telah menetapkan Program
dan Strategi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Nasional Periode 2020 - 2024 dengan melibatkan
Kementerian / Lembaga & pemangku kepentingan,
meliputi :

Penguatan Penguatan Penguatan Sistem


Pengawasan & Pelaporan &
Koordinasi,
Gerakan Kapasitas
Penegakan Manajemen Data & Sinergi dan
Promosi K3 Sumber Daya
Informasi K3 Kolaborasi K3
K3 Hukum
Norma K3

Program Perioritas
1. Pelaksanaan Pengawasan K3 berbasis Aplikasi online (Sistem Informasi K3 menjadi
bagian Sisnaker), e-audit SMK3, e-PJK3, e-pelayanan K3 lainnya
2. Pelaporan Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja dengan Sistem Online
3. Integrasi pelaksanaan Program K3 dengan PROGRAM JKK BPJS KTK (PROMOSI,
PROVENTIF, RTW
4. Peningkatan Pembinaan K3 pada dunia pendidikan (SMU/SMK, PT) dalam mempersiapkan
calon pekerja sadar K3.
5. Meningkatkan Pembinaan Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan kesehatan kerja
Peningkatan
Peningkatan kuantitas dan Penyusunan dan
kuantitas dan kualitas pengawas penyempurnaan
K3
kualitas SDM K3 NSPK;

Peningkatan kuantitas
dan kualitas pembinaan Peningkatan kemampuan
K3 bagi pengusaha, masyarakat dalam implementasi K3
tenaga kerja dan secara mandiri melalui sosialisasi,
kampanye, promosi, penyebarluasan
masyarakat; informasi dan edukasi

Peningkatan kerja sama


Peningkatan kuantitas dengan instansi, ,institusi,
dan kualitas lembaga K3 di tingkat
perusahaan/ lembaga / nasional dan internasional
badan bidang jasa K3. dalam rangka pengembangan
pelaksanaan K3;

Peningkatan kuantitas dan


kualitas sarana dan Peningkatan kerjasama dengan
prasarana pembinaan, instansi, institusi, lembaga,
pemeriksaan dan pengujian asosiasi dan pihak-pihak
K3; terkait dalam pelaksanaan
Binwas K3;

Peningkatan Peningkatan
pembinaan dan penilaian dan
penilaian pemberian
penerapan SMK3; penghargaan K3;
15
DATA PERUSAHAAN PENERIMA PENGHARGAAN SMK3
TAHUN 2002 - 2019
DATA PERUSAHAAN PENERIMA PENGHARGAAN
9000 KECELAKAAN NIHIL TAHUN 2002 - 2019
8050
8000

7000 6584 12000 11102

10050
6000
5119 10000 9098
5000 8197
3898
4000 Amount 8000 7349
3176
3000 2541 Total 6393
2126
1820
1566 6000 5158 Amount
2000 1328
1148
14651466
1221
1017
852 4239
593710 635 722 Total
417493
1000 417 180 238 254 306
415 4000 3500
76 100 117 142 165 131 2988
0 2502
2053
1586
2000 1181 1235
746 972 739 919 956 848 901 952 1052
375 426 505 593153 226 209 405 467 449 486 512
375
51 79 88
0

2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
s.d. 2000

Data Perusahaan Penerima Penghargaan P2 HIV/AIDS di


Tempat Kerja Tahun 2011 – 2019
Terima kasih,
semoga bermanfaat ! ! !
UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA

Anda mungkin juga menyukai