Anda di halaman 1dari 7

BAB 2

FAKTOR PENENTU MUTU PRODUK

TUJUAN KHUSUS/KOMPETENSI DASAR:


Mahasiswa dapat menyebut faktor penentu mutu produk berdasar desain proses
produksi beserta unsur-unsur yang mempengaruhi hasil input berdasar jalur dalam
proses produksi.

MATERI PERKULIAHAN
A. DESAIN PROSES PRODUKSI
Mutu produk merupakan tanggung jawab dari seluruh lini organisasi
(organizational wide). Organisasi ini yang membuat nilai tambah (value added)
dan input melalui proses pengolahan sehingga menjadi output. Bila hal itu
digambarkan akan berbentuk seperti Gambar 2.1 berikut ini.

Gambar 2.1 Proses kerja dan metode pengawasan

B. UNSUR DASAR YANG MEMPENGARUHI HASIL


Terdapat 6 unsur dasar yang mempengaruhi hasil (output), yakni:
1. Manusia
Sumber daya manusia adalah unsur utama yang memungkinkan terjadinya
proses penambahan nilai (value added). Kemampuan untuk melakukan suatu
tugas (task) adalah kemampuan (ability), pengalaman, pelatihan (training),dan
potensi kreativitas yang beragam, sehingga diperoleh suatu hasil (output).
2. Metode (Method)
Hal ini meliputi prosedur kerja di mana setiap orang harus melaksanakan kerja
sesuai dengan tugas yang dibebankan pada masing-masing individu. Metode
ini harus merupakan prosedur kerja terbaik agar setiap orang dapat
melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien..
3. Mesin (Machines)
Mesin atau peralatan yang digunakan dalam proses penambahan nilai menjadi
output. Pememakaian mesin sebagai alat pendukung pembuatan suatu produk
memungkinkan berbagai variasi dalam bentuk, jumlah, dan kecepatan proses
penyelesaian kerja.
4. Bahan (Materials)
Bahan baku yang dikenai proses produksi agar menghasilkan nilai tambah
menjadi output, jenisnya sangat beragam. Keragaman bahan baku yang
digunakan akan mempengaruhi nilai output yang beragam pula. Bahkan
perbedaan bahan baku (jenisnya) mungkin dapat pula menyebabkan proses
pengerjaannya. Agar output yang dihasilkan sangat baik menurut atau sesuai
bahan baku yang digunakan.
5. Ukuran (Measurement)
Setiap tahap proses produksi harus ada ukuran sebagai standar penilaian, agar
setiap tahap proses produksi dapat dinilai kinerjanya. Kemampuan dari standar
ukuran tersebut merupakan faktor penting untuk mengukur kinerja seluruh
tahapan proses produksi, dengan tujuan agar hasil (output) yang diperoh sesuai
dengan rencana.
6. Lingkungan (Environment)
Lingkungan di mana proses produksi berada sangat mempengaruhi hasil atau
kinerja proses produksi. Bila lingkungan kerja berubah, maka kinerja pun akan
berubah pula. Bahkan faktor lingkungan eksternal pun dapat mempengaruhi
kelima unsur tersebut di atas sehingga dapat menimbulkan variasi tugas
pekerjaan. Hal tersebut di atas dapat digambarkan pada Gambar 2.2..

Gambar 2.2 Kombinasi unsur-unsur yang membentuk suatu proses kerja.

C. INPUT/MASUKAN DALAM PROSES PRODUKSI


Pada prinsipnya masukan (input) yang masuk dalam sistem proses produksi
harus diidentifikasikan terlebih dahulu, karena kualitas input akan mempengaruhi
kualitas output. Input tersebut dapat merupakan bahan baku, bahan pembantu,
suku cadang untuk dirakit (subassemblies), juga informasi yang diperlukan untuk
membangun suatu tugas kerja (work task).

D. JALUR PADA PROSES PRODUKSI


Tahapan proses produksi dapat digambarkan dalam bentuk aliran (flow)
bahan untuk diproses dalam rangka nilai tambah (value added). Aliran bahan atau
informasi selama proses pengerjaan didefinisikan sebagai sistem di mana
pekerjaan dibentuk atau dilaksanakan. Berdasarkan aliran (flow) proses produksi
dapat dikelompokkan menjadi:
1. Aliran Jalur Tunggal (Single Path Flow)
Sesuai dengan namanya "jalur tunggal" (single path) berartri proses produk
mempunyai jalur tunggal untuk mengalirnya bahan baku dari mesin satu ke
mesin berikutnya (material handlings).

Gambar 2.3 Proses produksi jalur tunggal

2. Aliran Jalur Ganda (Multiple Path Flow)


Aliran jalur ganda (atau lebih dari satu jalur) adalah aliran proses produk yang
sejak awalnya menggunakan jalur proses dalam jumlah lebih dari
satu.Walaupun pada akhir proses produk berada dalam 1 muara. Gambar 2.4
adalah contoh aliran jalur ganda dalam proses produksi yang mengolah input
menjadi output.

Gambar 2.4 Proses produksi jalur ganda


Penggunaan Warna (Using Color)
Mengingat pentingnya setiap jalur proses produksi untuk dimonitor, maka
untuk memudahkan digunakan warna sebagai "kode" masing-masing jalur.
Misalnya "barang setengah jadi" dari mesin 1 dan 2 dibubuhi tanda cat kecil
wama kuning, sedangkan yang dari mesin 3 dan 4 dengan warna biru. Sekali lagi
pemberian kode (warna) tersebut untuk memudahkan pemantauan. Memang tidak
semua "barang setengah jadi" diberi kode warna, sehingga perlu diberi kode
dengan hal lain, misalnya nomor X-l atau Z-3 dan seterusnya.

Gambar 2.5 Warna sebagai alat bantu monitoring

Simulasi Kerusakan (Simulate Defect)


Mengingat jalur proses produksi dapat menimbulkan berbagai variasi,
sehingga mungkin saja terjadi bahwa barang setengah jadi dari mesin 1 dan 2
mempunyai cacat (defect) yang berarti kerusakan. Dalam hal ini pihak manajemen
harus telah merancang suatu tindakan bila hal tersebut terjadi.

E. BEBERAPA FAKTOR PENENTU MUTU PRODUK


1. Mutu dan Bentuk Barang (Designing)
Dalam kehidupan kita ternyata terdapat berbagai jenis barang yang mutunya
dipengaruhi oleh bentuknya. Walaupun memang untuk barang-barang tertentu
bentuknya tidak pernah berbeda dan tidak pernah berubah serta tidak ada
hubungannya dengan mutu barang tersebut, misalnya mobil. Mengapa
demikian? Konon bentuk "muka mobil" yang datar akan mendapat "halangan
yang besar" dari udara atau angin, sehingga lajunya kurang baikan boros
bensin. Akan tetapi, bila bentuk body mobil tersebut "lancip", maka kurang
mendapat hambatan udara atau angin, sehingga lajunya pun lancar dan tidak
boros bensin. Hal itu berarti bahwa mobil yang lancip (streamline) lebih baik
dibandingkan mobil yang tidak lancip. Hal serupa berlaku untuk bentuk
rancangan pesawat terbang.
Bentuk: Mobil banyak hambatan udara (tidak strim lam/nonstreamline)

Bentuk: Mobil strim lain (Stream line)


Gambar 2.6 Bentuk dan mutu mobil streamline dan non streamline

2. Mutu dan Jenis Bahan Baku yang Digunakan


Di atas telah dijelaskan bahwa mutu suatu barang banyak dipengaruhi oleh
bahan baku yang digunakan untuk membuat barang bersangkutan. Di dunia
bisnis, memang terdapat ragam bahan baku yang dibedakan satu sama lain
dari jenis dan mutunya, misalnya tempe yang baik bila 100% bahannya dari
kacang kedelai nomor satu. Artinya kacang kedelai yang mempakan bahan
baku tempe tersebut telah dipilih agar mutunya baik. Sedangkan tempe yang
mutunya kurang baik, bila bahan bakunya tidak semuanya kedelai tetapi
dicampur kacang lain.

3. Selanjutnya Anda Perlu Ingat dan Mengetahui, Bahwa Proses


Pembuatannya pun Mempengaruhi Mutu Barang yang Dihasilkan
Proses pengolahan dipengaruhi pula oleh teknologi yang digunakan, misalnya
walaupun biji kopi pilihan digunakan untuk membuat kopi serbuk, namun bila
mesin penggilingnya kurang baik (suhu tidak bisa diatur dan gilingannya
tumpul), maka serbuk kopi yang dihasilkan pun bukan kopi yang baik, tapi
kopi dengan mutu yang jelek. Bila bahan baku yang digunakan bermutu baik,
disertai dengan proses produksi yang baik, hasilnya adalah barang bermutu
baik pula. Walaupun demikian, bahan baku bermutu baik tidak akan selalu
menghasilkan barang jadi yang baik. Sebab proses pembuatan pun akan
mempengaruhi mutu barang yang dihasilkan. Hal itu dapat diterangkan pada
Tabel 2.1
.Tabel 2.1 Hubungan Bahan Baku-Proses Produksi-Mutu Barang Jadi
Proses Produksi
Bahan Baku Mutu Barang Jadi
(Teknologi)
 Bermutu baik baik baik
 Bermutu tidak baik baik tidak baik
 Bermutu baik tidak baik tidak baik
 ermutu tidak baik tidak baik tidak baik

4. Mutu Berkaitan dengan Cara Pengangkutan dan Pembungkusan


Pengangkutan atau cara distribusi yang kurang baik atau terdapat pembungkus
yang rusak, sehingga barang yang diterima di tingkat pengecer, kondisi fisik
atau sifat dari produknya telah berubah. Jadi, cara pengangkutan barang
mempunyai pengaruh terhadap mutu barang. Untuk menjaga mutu produk
tetap baik harus digunakan pembungkus (packaging) yang cocok dan baik.
Bila pembungkusnya "tahan banting", biasanya kecil kemungkinan terjadi
kerusakan barang.
5. Mutu dengan Perkembangan Teknologi dan Cara Pelayanan
Kembali kepada tujuan membuat barang dengan mutu yang baik adalah agar
barang tersebut laku di pasar. Namun demikian bisa saja terjadi, walaupun
mutu barang baik, tetapi tidak laku di pasar. Apakah sebabnya? Nah, sebabnya
bisa berbagai hal antara lain sebagai berikut.
a) Barang tersebut tidak sesuai lagi dengan perkembangan teknologi.
b) Pelayanan menjual yang jelek.
c) After sales service (jasa pelayanan purnajual) juga mempengaruhi mutu
keseluruhan barang, artinya produk-produk tanpa pelayanan purna jual
dapat dianggap produk yang tidak bermutu secara umum dan dihindari
konsumen.

F. STUDI KASUS HUBUNGAN MUTU DENGAN BIAYA


PRODUKSI
Terdapat hubungan antara bahan baku dan teknologi yang digunakan dengan
tingkat mutu barang akhir. Bahan baku yang baik tentunya harga per unitnya pun
lebih mahal dibandingkan bahan baku sejenis dengan mutu yang lebih rendah.
Dari segi bahan baku saja, dengan harga yang lebih mahal dapat menghasilkan
mutu barang akhir yang lebih baik. Namun, akibatnya biaya bahannya pun lebih
mahal pula sehingga harga jualnya pun akan lebih mahal pula.
Hubungan Mutu dengan Teknologi yang Digunakan
Mutu suatu produk bukan saja dipengaruhi oleh mutu "bahan baku yang
digunakan, tetapi juga. dipengaruhi oleh proses pembuatannya. Artinya mesin
untuk proses bahan baku menjadi barang jadi akan mempengaruhi mutu barang.
Tentu saja teknologi (atau mesin) yang lebih mutakhir atau canggih selalu
menghasilkan mutu barang yang lebih baik, dimana mesin baru selalu harganya
lebih mahal. Ini berarti bahwa biaya produksi pembuatan barang bersangkutan
menjadi lebih mahal pula. Namun demikian, penggunaan teknologi (mesin) baru
mempunyai kapasitas (daya) produksi yang lebih besar.

TUGAS DAN PERTANYAAN


Tugas:
Lakukan studi kasusu tentang hubungan antara kualutas produk dengan biaya
produksi pada suatu industri yang saudara kehendaki, untuk kemudian adakan
kepelaporan tentang hasil observasi saudara dengan dikemas sebagai paper dan
merupakan tugas kuliah saudara. Waktu yang diperlukan 3 minggu sampai dengan
laporan dikumpulkan.

Soal-soal:
1. Apakah yang dimaksud dengan mutu suatu produk ? Jelaskan jawaban
saudara beserta dengan ilustrasi yang ada.
2. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi mutu dari suatu produksi
industri ? Jelaskan .
3. Apakah yang dimaksud dengan desain proses produksi ? Buatlah suatu
desain proses produksi suatu industri yang dilengkapi dengan penjelasan
sistem yang digunakan

Anda mungkin juga menyukai