PSIKOLOGI EKSPERIMEN
Nama Eksperimenter :
Nama Subjek :
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 21
Pendidikan : Mahasiswa
Nama Eksperimen : Memori
Nomor Eksperimen : 01/Eks
Tanggal Eksperimen : 4 Mei 2011
Waktu Eksperimen : 13.00-15.00 WIB
Tempat Eksperimen : Lab. Psikologi Eksperimen Fakultas Psikologi UIR
I. PERMASALAHAN
Apakah daya ingat seseorang dipengaruhi oleh jenis materi yang harus diingatnya ?
Apakah urutan penyajian stimulus mempengaruhi materi yang diingat ?
1. Definisi Memori
Memori atau disebut juga ingatan ialah suatu daya yang dapat menerima,
menyimpan, dan memproduksi kembali informasi yang telah lampau. Definisi
dari Schlessinger dan Groves (1976) adalah suatu sistem yang sangat
berstruktur, yamg menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang
dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya.
Setiap saat stimulasi mengenai indera kita, setiap saat pula stimulasi itu
direkam secara sadar atau tidak sadar . berapa kemampuan rata-rata memori
manusia untuk menyimpan informasi? John Griffith, ahli matematika,
menyebutkan angka 10¹¹ (seratus triliun) bit. John von Neumann, ahli teori
informasi, menghitungnya sampai 2.8 x 10º² (280 kuintriliun) bit. Asimov
menerangkan bahwa otak manusia selama hidupnya sanggup menyimpan
sampai satu kuidriliun bit informasi.
Agak sukar bagi kita yang awam untuk memeriksa angka mana yang
paling tepat. Lagi pula, tidak pertlu. Kita sudah cukup mengetahui bahwa
manusia memiliki memori yang sangat luar biasa. Wilden Penfield, ahli bedah
syaraf, pernah melaporkan bagaimana rangsangan dengan jarum elektris pada
bagian-bagian otak tertentu dapat menghadirkan kembali rekaman ini, persis
seperti memainkan rekaman video (penfield, 1956).
2. Tahapan Memori
Secara singkat, memori memiliki tiga tahap proses : perekaman,
penyimpanan, dan pemanggilan kembali.
1
a. Perekaman (disebut encoding) adalah pencatatan informasi melalui reseptor
indera dan sirkit syaraf internal. Dimana dalam tahap ini pesan yang diperoleh
dari gejala fisik mengalami transformasi menjadi semacam kode yang dapat
diterima.
b. Memori jangka panjang, yaitu memori yang berada dalam jangka waktu
yamg lebih lama. Kelemahan ingatan sering terjadi pada ingatan jangka
panjang ini dan biasanya terjadi karena kegagalan pengingatan kembali.
Sedangkan proses ingatan jangka panjag dimulai ketika chungking atau
pengelompokan informasi menjadi unit-unit, lalu informasi itu dikonding
ulang (recode) menjadi unit-unit yang besar dan bermakna sehingga informasi
itu disimpan dalam ingatan jangka pendek untuk kemudian diolah dan disusun
maknanya menjadi informasi ada dalam ingatan jangka panjang. Makin
banyak seseorang merinci makna sebuah informasi, maka makin banyak
ingatan yang ia miliki.
2
b). Teori interferensi (Interference theory)
Menurut teori ini, memori merupakan meja lilin atau kanvas. Pengalaman
adalah lukisan pad meja lilin atau kanvas itu. Katakanlah, pad kanvas itu
sudah terlukis hukum relativitas. Segara setelah itu, anda mencoba merekam
hukum medan gabungan. Yang kedua akan menyebabkan terhapusnya
rekaman yang pertama atau mengaburkannya. Ini disebut interferensi.
III. HIPOTESIS
a. Jika seseorang diberi stimulus yang jenisnya berbeda (berupa pasangan
kata tidak bermakna, pasangan kata bermakna namun tidak saling
berhubungan, pasangan kata bermakna saling berhubungan), maka daya
ingat akan berbeda.
b. Jika seseorang diberi stimulus berupa sejumlah pasangan kata-kata, maka
pasangan kata-kata yang dapat diingat subjek dipengaruhi oleh urutan
penyajiannya.
V. VARIABEL DEPENDEN
Daya ingat, yang ditunjukkan melalui persentasi menjawab dengan benar pasangan kata
yang mampu diingat.
3
asing-niat siap-watak
gemar-maksud sore-negara
pohon-makan maksud-bangsa
4
e. Subjek diminta duduk kembali berhadapan dengan eksperimenter, dan
eksperimenter membacakan intruksi berikut :
“Sekarang saya akan membacakan pada anda satu kata, dan tugas anda
adalah mengatakan pasangannya”. Apabila subjek menjawab benar, maka
eksperimenter langsung meneruskan dengan pertanyaan berikutnya.
Namun apabila jawaban subjek salah, maka tunggulah kira-kira 4 detik
untuk memberi kesempatan mengoreksi jawaban sebelumnya.
3 3 6 10 0 1 0 1 2 2 2 4 1
4 5 3 9 2 0 1 2 1 0 3 2 3
Keterangan :
A : Pasangan kata tidak bermakna
B : Pasangan kata bermakna namun tidak saling berhubungan
C : Pasangan kata bermakna yang saling berhubungan
1-3 : Urutan Awal
4-7 : Urutan Tengah
8-10 : Urutan Akhir
X. PENGOLAHAN HASIL
A:B
t-Test: Paired Two Sample for Means
Variabl Variabl
e1 e2
Mean 5.25 6.25
5.5833
Variance 4.25 33
Observations 4 4
0.3934
Pearson Correlation 64
Hypothesized Mean
Difference 0
df 3
-
t Stat 0.8165
5
0.2370
P(T<=t) one-tail 11
2.3533
t Critical one-tail 63
0.4740
P(T<=t) two-tail 21
3.1824
t Critical two-tail 46
Kesimpulan :
T hitung > t table
T stat > t critical one tail
0.8165 > 2.353363
Jadi hasilnya tidak signifikan
A:C
t-Test: Paired Two Sample for Means
Variabl Variabl
e1 e2
Mean 5.25 9.5
0.3333
Variance 4.25 33
Observations 4 4
0.1400
Pearson Correlation 28
Hypothesized Mean
Difference 0
df 3
-
4.1231
t Stat 1
0.0129
P(T<=t) one-tail 32
2.3533
t Critical one-tail 63
0.0258
P(T<=t) two-tail 65
3.1824
t Critical two-tail 46
Kesimpulan :
T hitung > t table
T stat > t critical one tail
4.12311> 2.353363
Jadi hasilnya tidak signifikan
B:C
6
t-Test: Paired Two Sample for Means
Variabl Variabl
e1 e2
Mean 6.25 9.5
5.5833 0.3333
Variance 33 33
Observations 4 4
0.3665
Pearson Correlation 08
Hypothesized Mean
Difference 0
df 3
-
2.9314
t Stat 2
0.0304
P(T<=t) one-tail 65
2.3533
t Critical one-tail 63
0.0609
P(T<=t) two-tail 31
3.1824
t Critical two-tail 46
Kesimpulan :
T hitung > t table
T stat > t critical one tail
2.93142 > 2.353363
Jadi hasilnya tidak signifikan
XI. KESIMPULAN
1. Jika stimulus yang jenisnya berbeda berupa pasangan kata tidak bermakna, maka
tidak berhubungan. Bermakna saling berhubungan, maka daya ingatnya akan
berbeda dengan sangat signifikan. Hipotesis diterima.
a. Jika seseorang diberi stimulus berupa pasangan kata tidak bermakna dan
pasangan kata bermakana tidak berhubungan, maka ada perbedaan daya
ingat yang tidak signifikan. Hipotesis ditolak
b. Jika seseorang diberi stimulus berupa pasangan kata tidak bermakna dan
tidak saling berhubungan, maka terdapat perbedaan daya ingat yang
sangat signifikan. Hipotesis diterima.
c. Jika seseorang diberi stimulus berupa pasangan kata bermakna tidak
berhubungan dan pasangan kata bermakna saling berhubungan, maka
tidak terdapat perbedaan daya ingat yang signifikan. Hipotesis diterima.
2. Jika seseorang diberi stimulus berupa sejumlah pasangan kata-kata, maka
pasangan kata-kata yang dapat diingat dipengaruhi oleh urutan penyajian.
Hipotesis diterima.
7
a. Jika seseorang diberi stimulus berupa sejumlah pasangan kata-kata, maka
urutan penyajian awal dan tengah mempengaruhi pasangan kata-kata
yang dapat diingat. Hipotesis diterima.
b. Jika seseorang diberi stimulus berupa sejumlah pasangan kata-kata, maka
urutan penyajian awal dan akhir tidak mempengaruhi pasangan kata-kata
yang dapat diingat. Hipotesis diterima.
c. Jika seseorang diberi stimulus berupa sejumlah pasangan kata-kata, maka
urutan penyajian tengah dan akhir secara signifikan tidak mempengaruhi
pasangan kata-kata yang dapat diingat. Hipotesis diterima.
XII. DISKUSI
Dalam dasar teori disebutkan bahwa memori merupakan suatu daya yang
dapat menerima, menyimpan, dan memproduksi kembali informasi yang telah
lampau. Pada eksperimen ini, dapat dilihat subjek diberikan pasangan kata-kata
yang tidak bermakna, pasangan kata bermakna namun tidak saling berhubungan,
pasangan kata bermakna saling berhubungan. Kata-kata tersebut diberikan untuk
diingat kembali setelah 15 menit, tanpa adanya kesempatan untuk mengulang-
ulang dalam mengingat.
8
Pekanbaru, 04 Mei 2011
Penyusun,
Asisten :
Lampiran : Lembar pencatatan hasil