Anda di halaman 1dari 4

About flavonoid

Struktur Flavonoid
Flavonoid termasuk dalam golongan senyawa fenolik yang punya cincin aromatic dan
minimal 1 OH. Struktur kimia C6-C3-C6 berupa polifenol atau terkadang polihidroksi dalam
waktu bersamaan. Sifatnya agak asam dan dapat larut dalam basa (efek sebagai senyawa
polihidroksi), maka sifatnya polar. Larut dalam pelarut polar.. Dimana kerangkanya terdiri atas
cincin aromatic, A,B, dan tengah berupa heterosiklik yang punya oksigen, bentuk teroksidasinya
dijadikan dasar komponen pembanding flavonoid dalam sub-sub kelompok.

A (kiri), C (tengah), B(kanan)


Peran Flavonoid
Flavonoid punya aktivitas biologi, salah satunya yaitu sebagai antioksidan dengan cara
mendonasikan atom hydrogen atau kemampuannya dalam mengkelat logam (dalm bentuk
glukosida atau aglikon). Antioksidan berperan dalam memerangi rekasi radikal bebas penyebab
penyakit kronis akibat rusaknya DNA dan sel yang membuat keseimbangan dalam tubuh
terganggu. Selain antioksidan, peran flavonoid juga sebagai antibakteri, antidiabetes,
antiinflamasi dll, Manfaat flavonoid:
 Membantu tubuh menyerap vitamin C dengan lebih baik
 Membantu mencegah dan/atau mengobati alergi, infeksi virus, arthritis, dan kondisi
peradangan tertentu.
 Dapat memperbaiki sel yang rusak akibat radikal bebas.
 Mampu meningkatkan gejolak suasana hati yang diakibatkan oleh gangguan
mood hingga depresi.
 Menurunkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular, namun hal ini masih
membutuhkan penelitian lebih lanjut.
 Inhibitor beberapa enzim dalam tubuh seperti xantin oksidase,COX, lipogenase dll.
Senyawa flavonoid dan turunannya banyak ditemukan pada tumbuhan sebagai metabolit
sekunder untuk pertahanan tanaman. Berada pada seluruh bagian tumbuhan dengan konsentrasi
yang berbeda. Konsumsinya baiknya dalam bentuk alami dan perlu kehatihatian ketika sedang
mengkonsumsi obat -obatan tertentu
Klasifikasi Flavonoid
Flavonoid dibagi menjadi beberapa sub kelas, namun secara garis besar terdapat 2 sub kelas yang
tergolong flavonoid mayor dan flavonoid minor. Dasar klasifikasi flavonoid yaitu bergantung
pada karbon pada ring C yang diserang/berikatan oleh cincin B. Selain itu based on derajad
ketidakjenuhan dan oksidasi dari cincin C.
Flavonoid Mayor Flavonoid Minor
Flavones: seledri,parsley, cabe berah, the
kamomil, daun min, dan ginko biloa.
Flavonols

a. Flavone
Flavonoid yang paling banyak dalam tanaman (mayor). Biasanya sering dijumpai dalam
bentuk glukosida (aglikon berikatan dengan gula). Mempunyai ikatan rangkap diantara
C2‘dan C3’, keton di C4 pada cincin C. Kebanyakan flavon mempnyai gugus hidroksil
(OH) pada C5 ring A. Sedangkan pada bagian lain terkadang terhidroksilasi ( subtitusi OH
dalam senyawa oleh perkursor), pada C7 ring A atau C3’ dan C4 pada ring B. un, buah dan
bunga dalam bentuk glukosida. Beberapa contoh senyawa flavon adalah : apigenin, luteolin,
luteolin-7- glukosida, akatekin, dan baicalin (Cushnie and Lamb, 2005).

b. Flavonols
Flavonoid dengan gugus keton. Flavonols itu merupakan building block untuk
proanthocyanins. Bedanya dengan flavon, pada C3 cincin C terdapat OH yang
memungkinkan terjadinya glikosilasi. Pola metilasi dan hidroksilasi cukup beragam.
Terdapat ikatan rangkap terkonjugasi pada C2’ dan C3’ pada cincin B yang menyebakan
electron dapat berpindah (resonansi).Sub kelas Senyawa flavonol diantaranya adalah kuersetin,
mirisetin, fisetin, galangin, morin, rutin, dan robinetin (Cushnie and Lamb, 2005). Onions, kale,
lettuce, tomatoes, apples, grapes and berries are rich sources of flavonols.
c. Flavans

Anda mungkin juga menyukai