1. KLASIFIKASI DATA
A. Identifikasi Klien
1. Nama : Tn.AB
2. Usia : 57 Tahun
3. Jenis Kelamin : Laki - laki
4. Status Kawin : Sudah menikah
5. Diagnosa Medis : CKD dengan Anemi + Ulkus Diabetikum
B. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
A. Keluhan Utama Saat Dikaji
Pengkajian dilakukan Seorang pria an.Tn.AB, dengan keluhan
utama didapatkan dari sumber data sekunder yaitu istri yang
mengatakan bahwa pasien demam sudah 2 hari sebelum masuk ke
RS, Bengkak pada tangan dan kaki, pasien sempat mengeluh
perut berasa begah dan sesak nafas sebelum di bawa ke RS. Pada
pemeriksaan fisik pasien tampak muntah hijau, bau nafas bau
ureum, hygiene mulut buruk.
C. Pemeriksaan Fisik
1. Tingkat Kesadaran : Delirium
2. TTV
Tekanan Darah : 160/90 mmHg
Nadi : 90 x/i
Suhu : 38,70C
Pernafasan : 26 x/i
3. Palpasi
Abdomen : Ascites
Lingkar abdomen : 96cm
Peristaltik : 12 x/ menit
4. Ekstermitas :
Atas : akral hangat, CRT 3 Detik, dan terdapat piting oedema
grade 3.
Bawah : akral hangat, terdapat piting oedema grade 3 , kulit kering
bersisik terdapat luka diabetik pada ujung telapak kaki kanan
dengan dimensi 4cm x 6cm x 1-2cm. Balutan terdapat rembes
berwarna merah dan kuning.
D. Data Penunjang
Hasil pemeriksaan Hematologi
3. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada CKD Dengan Anemia
+ Ulkus Diabetikum menurut Huda dan Hardhi dalam NANDA NIC-NOC
(2015).
a. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan Ketidakmampuan
ginjal mengsekresi air dan natrium.
b. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
pembatasan diit dan ketidak mampuan untuk mengabsorbsi nutrien.
c. Perubahan pola napas berhubungan dengan hiperventilasi paru dan
kelebihan cairan pada perut akibat Asites. .
d. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan suplai
O2 dan nutrisi ke jaringan sekunder.
e. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan anemia, retensi
produk sampah dan prosedur dialysis.
f.Resiko Kerusakan intregritas kulit berhubungan dengan efek uremia.
4. Rencana Asuhan Keperawatan
Rencana asuhan keperawatan menurut Huda dan Hardhi dalam NANDA NIC-NOC (2015).
27
Berat badan 20 % atau lebih di Nursing outcomes classification 3. Monitor albumin, total protein, hemoglobin,
bawah ideal (NOC) : Nutritional Status dan hematocrit level yang menindikasikan
Dilaporkan adanya intake Nafsu makan meningkat status nutrisi dan untuk perencanaan treatment
makanan yang kurang dari RDA Tidak terjadi penurunan BB selanjutnya.
(Recomended Daily Allowance) Masukan nutrisi adekuat 4. Monitor intake nutrisi dan kalori klien.
Membran mukosa dan Menghabiskan porsi makan 5. Berikan makanan sedikit tapi sering.
konjungtiva pucat Hasil lab normal (albumin, 6. Berikan perawatan mulut sering.
Kelemahan otot yang digunakan kalium) 7. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian
untuk menelan/mengunyah diet sesuai terapi.
Luka, inflamasi pada rongga
mulut
Mudah merasa kenyang, sesaat
setelah mengunyah makanan
Dilaporkan atau fakta adanya
kekurangan makanan
Dilaporkan adanya perubahan
sensasi rasa
Perasaan ketidakmampuan untuk
mengunyah makanan
Miskonsepsi
Kehilangan BB dengan makanan
cukup
Keengganan untuk makan
Kram pada abdomen
Tonus otot jelek
Nyeri abdominal dengan atau
tanpa patologi
Kurang berminat terhadap
makanan
Pembuluh darah kapiler mulai
rapuh
Diare dan atau steatorrhea
Kehilangan rambut yang cukup
banyak (rontok)
Suara usus hiperaktif
Kurangnya informasi,
misinformasi
31
Sirkulasi status baik.
6 Resiko Kerusakan intregritas kulit Tujuan: Nursing intervensi classification (NIC)
berhubungan dengan efek uremia dan Setelah dilakukan asuhan Skin surveilance :
neuropati perifer. keperawatan selama 3x24 jam 1. Monitor adanya tanda – tanda kerusakan integritas
Resiko Kerusakan intregritas kulit kulit.
tidak terjadi. 2. Monitor warna kulit.
Kriteria Hasil: 3. Monitor temperatur
4. Catat adanya perubahan kulit dan membran
Nursing outcomes classification mukosa.
(NOC) : Circulation Status 5. Ganti posisi dengan sering.
Temperatur jaringan dalam 6. Anjurkan intake dengan kalori dan protein yang
rentang normal. adekuat
Elastisitas dan kelembaban
dalam rentang rentang normaal.
Pigmentasi dalam rentang
normal.
PATHWAY
Glomerulonefritis kronis
Gula darah
Terbentuk agregat molekul
Beberapa terperangkap di
Ginjal tidak dapat Zat-zat toksik
glomerolus
menyerap
Kerusakan glomerolus
parah
GFR
Sel apparatus
Juxtaglomerulus Ginjal kehilangan fungsi
terangsang untuk
mensekresikan renin
Angiotensin I diubah
menjadi angiotensin II Eritrosit
oleh angiotensin
converting enzym Syndrome uremia
Produksi Hb
Gangguan
keseimbangan Perpospatemia
asam basa
Angiotensin II Anemia
Oksihemoglobin
menimbulkan
vasokontriksi pembuluh
darah tepi Timbul rasa gatal
PK ANEMIA Produksi pada kulit
Penurunan asam
suplai O2 ke lambung
Tekanan darah perifer Memicu saraf GANGGUAN RASA
motorik untuk NYAMAN
Pasien mual, menggaruk
Sianosis perifer, tidak nafsu
PK HIPERTENSI perubahan makan
karakteristik kulit
Kerusakan kulit
BB > 20 % (erosi, ekskoriasi)
Volume
CKD
interstisiil
vol. interstisial
Produksi Hb naik
PENURUNAN
edema CURAH JANTUNG
Suplai O2 dan nutrisi
ke jaringan
preload naik
suplai O2 ke
otak turun KERUSAKAN
KELELAHAN PERTUKARAN GAS
kehilangan
kesadaran
RESIKO CEDERA