Anda di halaman 1dari 20

No. 90/12/Th.

XXIV, 1 Desember 2021

Perkembangan Nilai Tukar Petani


dan Harga Produsen Gabah
November 2021
„„Nilai Tukar Petani (NTP) November 2021 sebesar 107,18 atau naik 0,49
persen
„„Harga Gabah Kering Panen di Tingkat Petani naik 0,91 persen dan Harga
Beras Premium di Penggilingan naik 0,95 persen
A. Perkembangan Nilai Tukar Petani
„„Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani
(It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).
„„NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli
petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk
pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
„„NTP nasional November 2021 sebesar 107,18 atau naik 0,49 persen dibanding
NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima
Petani (It) naik sebesar 0,84 persen lebih tinggi dibandingkan kenaikan Indeks
Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,35 persen.
„„Secara nasional, NTP Januari–November 2021 sebesar 104,30 dengan nilai It
sebesar 112,46 sedangkan Ib sebesar 107,83.
„„Pada November 2021, NTP Provinsi Jambi mengalami kenaikan tertinggi (2,72
persen) dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya. Sebaliknya, NTP Provinsi
Papua Barat mengalami penurunan terbesar (0,81 persen) dibandingkan penurunan
NTP provinsi lainnya.
„„Pada November 2021 terjadi kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di
Indonesia sebesar 0,39 persen yang disebabkan oleh kenaikan indeks pada hampir
seluruh kelompok pengeluaran.
„„Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional November 2021
sebesar 107,03 atau naik 0,51 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.

2 Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah November 2021
BRS No. 90/12/Th. XXIV, 1 Desember 2021
1. Nilai Tukar Petani (NTP)

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di 34 provinsi di Indonesia pada


November 2021, NTP secara nasional naik 0,49 persen dibandingkan NTP Oktober 2021,
yaitu dari 106,67 menjadi 107,18. Kenaikan NTP pada November 2021 disebabkan oleh
kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks
harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun biaya produksi dan
penambahan barang modal.

Kenaikan NTP November 2021 dipengaruhi oleh naiknya NTP di tiga subsektor pertanian,
yaitu Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,13 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan
Rakyat sebesar 2,05 persen dan Subsektor Peternakan sebesar 0,56 persen. Sementara itu,
NTP pada dua subsektor lainnya mengalami penurunan yaitu Subsektor Tanaman Hortikultura
sebesar 2,92 persen dan Subsektor Perikanan sebesar 0,16 persen.

Tabel 1 Nilai Tukar Petani Per Subsektor Serta Persentase Perubahannya (2018=100)

Subsektor Oktober November Perubahan


2021 2021 (%)
(1) (2) (3) (4)

Gabungan/Nasional
a. Nilai Tukar Petani (NTP) 106,67 107,18 0,49
b. Indeks Harga yang Diterima oleh Petani (It) 115,26 116,23 0,84
c. Indeks Harga yang Dibayar oleh Petani (Ib) 108,06 108,44 0,35
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 107,82 108,23 0,39
- Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) 108,24 108,60 0,33
Gabungan/Nasional tanpa Perikanan
a. Nilai Tukar Petani (NTP) 106,72 107,26 0,51
b. Indeks Harga yang Diterima oleh Petani (It) 115,36 116,36 0,87
c. Indeks Harga yang Dibayar oleh Petani (Ib) 108,10 108,49 0,36
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 107,82 108,24 0,39
- Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) 108,33 108,70 0,34
1. Tanaman Pangan
a. Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) 99,35 99,48 0,13
b. Indeks Harga yang Diterima oleh Petani (It) 107,44 107,98 0,50
- Padi 106,01 106,65 0,61
- Palawija 113,14 113,33 0,16
c. Indeks Harga yang Dibayar oleh Petani (Ib) 108,13 108,53 0,37
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 108,08 108,50 0,39
- Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) 108,28 108,63 0,32
2. Hortikultura
a. Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) 99,45 96,54 -2,92
b. Indeks Harga yang Diterima oleh Petani (It) 107,22 104,38 -2,65
- Sayur-sayuran 107,38 104,32 -2,85
- Buah-buahan 107,06 105,47 -1,48
- Tanaman Obat 102,08 101,11 -0,95
c. Indeks Harga yang Dibayar oleh Petani (Ib) 107,80 108,12 0,29
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 107,65 108,07 0,39
- Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) 107,84 108,00 0,15

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah November 2021
BRS No. 90/12/Th. XXIV, 1 Desember 2021 3
Subsektor Oktober November Perubahan
2021 2021 (%)
(1) (2) (3) (4)

3. Tanaman Perkebunan Rakyat


a. Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTPR) 127,66 130,28 2,05
b. Indeks Harga yang Diterima oleh Petani (It) 137,37 140,82 2,52
- Tanaman Perkebunan Rakyat 137,37 140,82 2,52
c. Indeks Harga yang Dibayar oleh Petani (Ib) 107,65 108,12 0,43
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 107,52 107,96 0,41
- Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) 107,71 108,30 0,55
4. Peternakan
a. Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) 99,01 99,56 0,56
b. Indeks Harga yang Diterima oleh Petani (It) 107,93 108,78 0,79
- Ternak Besar 111,36 111,57 0,19
- Ternak Kecil 112,13 111,77 -0,32
- Unggas 103,99 104,35 0,35
- Hasil Ternak 103,04 106,07 2,95
c. Indeks Harga yang Dibayar oleh Petani (Ib) 109,05 109,30 0,23
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 107,61 108,00 0,36
- Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) 109,99 110,16 0,15
5. Perikanan
a. Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (NTNP) 105,28 105,11 -0,16
b. Indeks Harga yang Diterima oleh Nelayan dan Pembudidaya Ikan (It) 112,54 112,58 0,04
c. Indeks Harga yang Dibayar oleh Nelayan dan Pembudidaya Ikan (Ib) 106,91 107,13 0,20
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 107,75 108,04 0,27
- Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) 105,80 105,94 0,14
5.1. Perikanan Tangkap
a. Nilai Tukar Nelayan (NTN) 105,70 105,90 0,19
b. Indeks Harga yang Diterima oleh Nelayan (It) 112,62 113,02 0,36
- Penangkapan Perairan Umum 109,00 109,27 0,25
- Penangkapan Laut 112,62 113,05 0,38
c. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan (Ib) 106,55 106,73 0,17
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 107,88 108,12 0,23
- Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) 104,80 104,92 0,11
5.2. Perikanan Budidaya
a. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) 104,59 103,82 -0,73
b. Indeks Harga yang Diterima oleh Pembudidaya Ikan (It) 112,41 111,88 -0,47
- Budidaya Air Tawar 105,48 105,12 -0,34
- Budidaya Laut 112,27 112,32 0,04
- Budidaya Air Payau 114,89 113,83 -0,92
c. Indeks Harga yang Dibayar oleh Pembudidaya Ikan (Ib) 107,48 107,76 0,26
- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 107,54 107,91 0,34
- Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) 107,38 107,57 0,17

4 Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah November 2021
BRS No. 90/12/Th. XXIV, 1 Desember 2021
2. Indeks Harga yang Diterima oleh Petani (It)

Pada November 2021, secara nasional It naik sebesar 0,84 persen dibanding It Oktober
2021, yaitu dari 115,26 menjadi 116,23. Kenaikan It pada November 2021 disebabkan oleh
naiknya It di empat subsektor pertanian, yaitu Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,50
persen; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 2,52 persen; Subsektor Peternakan
sebesar 0,79 persen; dan Subsektor Perikanan sebesar 0,04 persen. Sementara itu, It pada
satu subsektor lainnya mengalami penurunan, yaitu Subsektor Tanaman Hortikultura sebesar
2,65 persen.

3. Indeks Harga yang Dibayar oleh Petani (Ib)

Melalui Ib dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat
perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan,
serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.
Pada November 2021, secara nasional Ib naik sebesar 0,35 persen bila dibanding Ib Oktober
2021, yaitu dari 108,06 menjadi 108,44. Hal ini disebabkan oleh kenaikan nilai Ib di seluruh
subsektor pertanian, yaitu Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,37 persen; Subsektor
Tanaman Hortikultura sebesar 0,29 persen; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar
0,43 persen; Subsektor Peternakan sebesar 0,23 persen; dan Subsektor Perikanan sebesar
0,20 persen.

4. NTP Menurut Subsektor


4.1. NTP Tanaman Pangan (NTPP)
Pada November 2021 terjadi kenaikan NTPP sebesar 0,13 persen. Hal ini terjadi karena It
mengalami kenaikan sebesar 0,50 persen, lebih tinggi dibandingkan kenaikan Ib sebesar 0,37
persen.
Peningkatan It pada November 2021 disebabkan oleh naiknya indeks pada kelompok
penyusun NTPP yaitu kelompok padi sebesar 0,61 persen; dan kelompok palawija (khususnya
komoditas ketela pohon dan ketela rambat) sebesar 0,16 persen.
Kenaikan Ib sebesar 0,37 persen disebabkan oleh kenaikan Indeks Kelompok Konsumsi Rumah
Tangga (IKRT) sebesar 0,39 persen dan Indeks Kelompok Biaya Produksi dan Penambahan
Barang Modal (BPPBM) sebesar 0,32 persen.

4.2. NTP Tanaman Hortikultura (NTPH)


Pada November 2021 terjadi penurunan NTPH sebesar 2,92 persen. Hal ini terjadi karena It
turun sebesar 2,65 persen sedangkan Ib mengalami kenaikan sebesar 0,29 persen.
Penurunan It pada November 2021 disebabkan oleh turunnya It pada seluruh kelompok
penyusun NTPH yaitu kelompok sayur-sayuran (khususnya komoditas bawang merah dan
cabai rawit) sebesar 2,85 persen; kelompok buah-buahan (khususnya komoditas salak dan
mangga) sebesar 1,48 persen; dan kelompok tanaman obat (khususnya komoditas jahe)
sebesar 0,95 persen.
Kenaikan Ib sebesar 0,29 persen yaitu dari 107,80 menjadi 108,12 disebabkan oleh kenaikan
indeks kelompok KRT sebesar 0,39 persen dan indeks kelompok BPPBM sebesar 0,15 persen.
Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah November 2021
BRS No. 90/12/Th. XXIV, 1 Desember 2021 5
4.3. NTP Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR)
Pada November 2021 terjadi kenaikan NTPR sebesar 2,05 persen. Hal ini terjadi karena It
mengalami kenaikan sebesar 2,52 persen, lebih tinggi dari peningkatan Ib sebesar 0,43 persen.
Peningkatan It November 2021 disebabkan oleh naiknya indeks kelompok tanaman
perkebunan rakyat khususnya komoditas kelapa sawit dan kopi.
Kenaikan Ib sebesar 0,43 persen disebabkan oleh kenaikan Indeks Kelompok KRT sebesar
0,41 persen dan Indeks Kelompok BPPBM sebesar 0,55 persen.

4.4. NTP Peternakan (NTPT)


Pada November 2021 terjadi kenaikan NTPT sebesar 0,56 persen. Hal ini terjadi karena It
naik sebesar 0,79 persen, lebih tinggi dari peningkatan Ib sebesar 0,23 persen.
Peningkatan It November 2021 disebabkan oleh naiknya harga berbagai komoditas pada
tiga kelompok penyusun Subsektor Peternakan, yaitu kelompok ternak besar sebesar 0,19
persen; kelompok unggas sebesar 0,35 persen; dan kelompok hasil ternak sebesar 2,95
persen. Sementara itu, satu kelompok lainnya mengalami penurunan, yaitu kelompok ternak
kecil sebesar 0,32 persen. Komoditas yang menyebabkan kenaikan It terbesar pada Subsektor
Peternakan adalah telur ayam ras dan ayam ras pedaging.
Kenaikan Ib sebesar 0,23 persen disebabkan oleh kenaikan Indeks Kelompok KRT sebesar
0,36 persen dan Indeks Kelompok BPPBM sebesar 0,15 persen.

4.5. NTP Perikanan (NTNP)


Pada November 2021 terjadi penurunan NTNP sebesar 0,16 persen. Hal ini terjadi karena
kenaikan It sebesar 0,04 persen, lebih rendah dari peningkatan Ib sebesar 0,20 persen.
Kenaikan It disebabkan oleh naiknya harga berbagai komoditas perikanan tangkap (khususnya
komoditas rajungan, udang laut, dan ikan tenggiri) secara rata-rata sebesar 0,36 persen.
Kenaikan Ib sebesar 0,20 persen disebabkan oleh kenaikan Indeks Kelompok KRT sebesar
0,27 persen dan Indeks Kelompok BPPBM sebesar 0,14 persen.
1. Nilai Tukar Nelayan (NTN)
Pada November 2021, NTN naik sebesar 0,19 persen. Hal ini terjadi karena It naik sebesar
0,36 persen, lebih tinggi dari peningkatan Ib sebesar 0,17 persen. Kenaikan It disebabkan
oleh naiknya It pada kelompok penangkapan di perairan umum (khususnya komoditas udang
dan ikan baong) dan kelompok penangkapan di laut (khususnya komoditas rajungan, udang
laut, dan ikan tenggiri), masing-masing sebesar 0,25 persen dan 0,38 persen. Kenaikan Ib
sebesar 0,17 persen disebabkan oleh kenaikan Indeks Kelompok KRT sebesar 0,23 persen
dan Indeks Kelompok BPPBM sebesar 0,11 persen.
2. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi)
Pada November 2021, NTPi mengalami penurunan sebesar 0,73 persen. Hal ini terjadi karena It
turun sebesar 0,47 persen sedangkan Ib mengalami kenaikan sebesar 0,26 persen. Penurunan
It disebabkan oleh turunnya harga beberapa jenis komoditas, khususnya ikan bandeng payau
dan ikan mas. Kenaikan Ib sebesar 0,26 persen disebabkan oleh kenaikan Indeks Kelompok
KRT sebesar 0,34 persen dan Indeks Kelompok BPPBM sebesar 0,17 persen.

6 Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah November 2021
BRS No. 90/12/Th. XXIV, 1 Desember 2021
5. NTP Januari–November 2021
NTP Januari–November 2021 menggambarkan NTP yang terjadi selama tahun berjalan.
Secara nasional, NTP Januari–November 2021 lebih tinggi 2,76 persen dibandingkan NTP
Tahun 2020 pada periode yang sama. Perubahan tertinggi terjadi pada Subsektor Tanaman
Perkebunan Rakyat sebesar 15,80 persen.
NTP Januari–November 2021 tertinggi terjadi pada Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat
yakni sebesar 120,01 dan terendah terjadi pada Subsektor Tanaman Pangan yakni sebesar
98,05.

Tabel 2 Nilai Tukar Petani Januari–November 2021 per Subsektor dan Gabungan
(2018=100)

NTP Januari–November 2020 Januari–November 2021


Perubahan
Subsektor Jan–Des
It Ib NTP It Ib NTP (%)
2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Tanaman Pangan 101,43 107,33 105,72 101,53 105,89 107,99 98,05 -3,42
2. Tanaman Hortikultura 101,28 106,95 105,70 101,19 109,22 107,62 101,49 0,30
3. Tanaman Perkebunan Rakyat 104,32 109,08 105,25 103,64 128,89 107,40 120,01 15,80
4. Peternakan 98,08 104,08 106,17 98,03 107,59 108,53 99,14 1,13
5. Perikanan 100,35 105,23 104,99 100,22 110,70 106,65 103,79 3,56
a. Tangkap 100,22 104,93 104,87 100,06 111,11 106,33 104,50 4,43
b. Budidaya 100,55 105,70 105,19 100,49 110,04 107,16 102,68 2,18
Gabungan 101,65 107,22 105,64 101,50 112,46 107,83 104,30 2,76

6. NTP Provinsi

Dari 34 provinsi, sebanyak 23 provinsi mengalami kenaikan NTP, sedangkan 11 provinsi


lainnya mengalami penurunan NTP. Kenaikan NTP tertinggi pada November 2021 terjadi
di Provinsi Jambi, yaitu sebesar 2,72 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di
Provinsi Papua Barat yaitu sebesar 0,81 persen.

Kenaikan tertinggi NTP di Provinsi Jambi disebabkan oleh kenaikan pada Subsektor Tanaman
Perkebunan Rakyat khususnya komoditas kelapa sawit yang naik sebesar 8,15 persen.
Penurunan terbesar NTP di Provinsi Papua Barat disebabkan oleh penurunan pada Subsektor
Tanaman Hortikultura khususnya pada komoditas cabai rawit yang turun sebesar 9,26 persen.

7. Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT)


Konsumsi Rumah Tangga Petani merupakan salah satu komponen Nilai yang Dibayar oleh
Petani. Secara nasional, pada November 2021 terjadi kenaikan IKRT sebesar 0,39 persen
yang disebabkan oleh kenaikan indeks pada hampir seluruh kelompok pengeluaran. Dari
34 provinsi yang dihitung IKRT-nya pada November 2021, ada sebanyak 28 provinsi yang
mengalami kenaikan, sedangkan 6 provinsi lainnya mengalami penurunan IKRT. Kenaikan
IKRT tertinggi terjadi di Provinsi DKI Jakarta sebesar 1,49 persen sedangkan penurunan IKRT
terbesar terjadi di Provinsi Gorontalo dan Provinsi Sulawesi Utara yaitu sebesar 1,06 persen.

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah November 2021
BRS No. 90/12/Th. XXIV, 1 Desember 2021 7
Tabel 3 Nilai Tukar Petani Provinsi dan Persentase Perubahannya, November 2021
(2018=100)

It Ib NTP
Provinsi Indeks Perubahan Indeks Perubahan Rasio Perubahan
(%) (%) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Aceh 111,88 1,60 107,68 0,71 103,90 0,89
Sumatera Utara 135,09 2,59 107,43 0,52 125,75 2,06
Sumatera Barat 121,80 0,64 109,93 0,89 110,80 -0,25
Riau 161,11 3,14 108,58 0,72 148,38 2,40
Kepulauan Riau 112,00 1,35 105,57 0,53 106,09 0,82
Jambi 148,25 3,39 107,67 0,65 137,69 2,72
Sumatera Selatan 121,26 0,88 107,88 0,48 112,40 0,40
Kepulauan Bangka 145,19 3,30 107,62 0,69 134,91 2,59
Belitung
Bengkulu 156,83 3,70 109,06 0,99 143,80 2,69
Lampung 113,86 1,04 108,18 0,37 105,25 0,67
DKI Jakarta 106,74 0,17 104,02 0,97 102,61 -0,79
Jawa Barat 105,43 0,09 107,80 0,23 97,80 -0,14
Banten 108,24 0,68 110,20 0,35 98,22 0,33
Jawa Tengah 111,06 0,15 109,59 0,48 101,34 -0,32
DI Yogyakarta 106,59 0,78 109,49 0,87 97,36 -0,08
Jawa Timur 110,19 -0,03 109,23 0,27 100,88 -0,29
Bali 101,59 1,02 108,04 0,35 94,03 0,68
Nusa Tenggara Barat 113,17 -0,55 107,04 -0,12 105,73 -0,43
Nusa Tenggara Timur 101,95 -0,05 106,85 0,04 95,42 -0,09
Kalimantan Barat 151,08 2,84 107,14 0,37 141,01 2,46
Kalimantan Tengah 141,06 2,94 110,01 0,44 128,22 2,49
Kalimantan Selatan 118,05 1,76 107,78 0,28 109,52 1,48
Kalimantan Timur 134,94 2,01 106,55 0,16 126,65 1,85
Kalimantan Utara 114,02 0,84 105,69 0,08 107,88 0,76
Sulawesi Utara 119,95 0,62 108,25 -0,76 110,80 1,39
Gorontalo 111,60 0,45 106,91 -0,62 104,39 1,08
Sulawesi Tengah 113,45 0,45 110,28 0,37 102,88 0,08
Sulawesi Selatan 107,34 0,22 107,48 0,12 99,87 0,09
Sulawesi Barat 142,04 2,28 108,98 0,34 130,33 1,93
Sulawesi Tenggara 108,11 -0,02 107,23 0,00 100,82 -0,02
Maluku 112,47 0,64 108,39 -0,16 103,77 0,80
Maluku Utara 114,22 1,08 107,78 0,16 105,98 0,92
Papua 105,82 -0,39 104,85 0,08 100,92 -0,46
Papua Barat 107,52 -0,75 107,07 0,06 100,43 -0,81
Nasional 116,23 0,84 108,44 0,35 107,18 0,49

8 Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah November 2021
BRS No. 90/12/Th. XXIV, 1 Desember 2021
Tabel 4 Persentase Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga, November 2021
(2018=100)

Perumahan,
Perlengkapan,
Makanan, Air, Listrik,
Peralatan, dan
Minuman, Pakaian dan Gas, dan
Provinsi Pemeliharaan Kesehatan Transportasi
dan Alas Kaki Bahan Bakar
Rutin Rumah
Tembakau Rumah
Tangga
Tangga

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


Aceh 1,18 0,11 0,15 0,29 0,04 0,02
Sumatera Utara 0,68 0,13 0,09 0,07 0,00 0,06
Sumatera Barat 1,62 0,09 0,23 0,18 0,07 0,07
Riau 0,86 0,08 0,19 0,18 0,33 -0,06
Kepulauan Riau 0,98 0,09 0,07 0,12 0,12 0,07
Jambi 1,11 0,17 0,13 0,09 0,09 0,08
Sumatera Selatan 0,79 0,31 0,01 0,14 0,15 -0,16
Kepulauan Bangka 0,94 0,27 0,23 0,12 0,00 -0,09
Belitung
Bengkulu 1,69 0,07 0,17 0,17 0,21 0,43
Lampung 0,50 0,02 0,11 0,72 0,02 0,04
DKI Jakarta 2,24 -2,37 -0,04 -0,56 2,17 1,22
Jawa Barat 0,53 0,26 0,06 0,12 0,11 0,04
Banten 0,59 0,30 0,05 0,14 0,17 0,06
Jawa Tengah 0,93 0,25 0,21 0,19 0,19 0,01
DI Yogyakarta 1,99 0,22 0,33 0,38 0,03 0,03
Jawa Timur 0,55 0,15 0,14 0,19 0,07 0,06
Bali 0,62 0,18 0,07 0,09 0,09 0,04
Nusa Tenggara Barat -0,74 -0,02 0,12 0,30 0,01 0,13
Nusa Tenggara Timur -0,04 0,36 0,22 0,08 0,04 0,11
Kalimantan Barat 0,52 0,12 0,29 -0,10 0,00 0,18
Kalimantan Tengah 0,45 0,04 0,26 0,30 0,25 0,54
Kalimantan Selatan 0,30 0,11 0,31 0,08 0,26 0,18
Kalimantan Timur 0,21 0,08 0,01 0,03 0,07 0,00
Kalimantan Utara 0,16 0,02 -0,04 0,02 0,07 0,00
Sulawesi Utara -1,69 0,01 0,20 0,28 0,01 0,15
Gorontalo -1,85 0,10 0,18 0,38 0,00 0,51
Sulawesi Tengah 0,17 0,27 0,34 0,13 0,28 1,12
Sulawesi Selatan 0,03 0,14 0,20 0,16 0,00 0,24
Sulawesi Barat 0,52 0,38 0,23 0,00 0,00 0,06
Sulawesi Tenggara -0,20 0,00 0,04 0,11 0,03 0,05
Maluku -0,26 0,07 -0,02 0,07 0,01 -0,12
Maluku Utara -0,03 0,33 0,28 0,07 0,30 1,39
Papua 0,12 0,11 0,15 0,08 0,00 -0,06
Papua Barat -0,08 0,34 -0,05 0,14 0,13 0,11
Nasional 0,58 0,18 0,15 0,19 0,10 0,08

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah November 2021
BRS No. 90/12/Th. XXIV, 1 Desember 2021 9
Lanjutan Tabel 4

Informasi, Penyediaan
Rekreasi, Perawatan
Komunikasi, Makanan dan
Provinsi Olahraga, dan Pendidikan Pribadi dan Umum
dan Jasa Minuman/
Budaya Jasa Lainnya
Keuangan Restoran

(1) (8) (9) (10) (11) (12) (13)


Aceh 0,06 0,00 0,00 0,00 0,99 0,78
Sumatera Utara 0,00 0,00 0,00 0,00 0,11 0,45
Sumatera Barat 0,00 0,00 0,00 0,06 0,36 1,00
Riau -0,05 0,08 0,00 0,12 0,25 0,51
Kepulauan Riau 0,00 0,00 0,00 0,05 0,62 0,69
Jambi -0,01 0,15 0,00 0,07 0,37 0,50
Sumatera Selatan 0,00 0,00 0,00 0,11 0,11 1,09
Kepulauan Bangka
0,05 0,08 0,00 0,00 0,05 0,35
Belitung
Bengkulu 0,04 0,32 0,00 0,42 0,52 0,58
Lampung 0,12 0,37 0,00 0,35 0,09 0,65
DKI Jakarta 0,00 0,64 0,00 4,37 -2,29 1,49
Jawa Barat -0,01 0,14 0,00 0,07 0,08 0,35
Banten 0,00 0,04 0,00 0,04 0,21 0,58
Jawa Tengah 0,00 0,01 0,00 0,25 0,21 1,11
DI Yogyakarta 0,00 0,00 0,00 0,05 0,47 0,36
Jawa Timur -0,01 0,07 0,00 0,17 0,26 0,42
Bali 0,00 0,23 0,00 0,00 0,25 0,39
Nusa Tenggara Barat 0,00 0,00 0,00 0,00 0,02 -0,42
Nusa Tenggara Timur 0,03 0,00 0,00 0,00 0,01 0,02
Kalimantan Barat 0,00 0,13 0,00 0,01 0,17 0,37
Kalimantan Tengah 0,03 0,18 0,00 0,08 0,44 0,40
Kalimantan Selatan 0,00 0,25 0,00 0,00 0,53 0,24
Kalimantan Timur -0,01 0,00 0,00 0,00 0,03 0,14
Kalimantan Utara 0,00 0,27 0,00 0,00 -0,14 0,09
Sulawesi Utara 0,00 0,00 0,00 0,00 0,03 -1,06
Gorontalo 0,02 0,12 0,00 0,00 0,15 0,29
Sulawesi Tengah 0,00 0,43 0,00 0,03 0,42 0,10
Sulawesi Selatan 0,07 0,10 0,00 0,29 0,36 -0,11
Sulawesi Barat 0,00 0,00 0,00 0,00 0,29 -1,06
Sulawesi Tenggara 0,01 0,00 0,00 0,00 0,02 0,37
Maluku 0,00 0,13 0,00 0,00 -0,02 -0,18
Maluku Utara 0,04 0,42 0,00 0,03 0,46 0,14
Papua 0,00 0,00 0,00 0,00 0,07 -0,02
Papua Barat -0,03 0,01 0,00 0,01 0,17 0,09
Nasional 0,01 0,09 0,00 0,12 0,23 0,39

10 Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah November 2021
BRS No. 90/12/Th. XXIV, 1 Desember 2021
8. NTUP Menurut Subsektor
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) merupakan perbandingan antara Indeks
Harga yang Diterima oleh Petani (It) dengan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang
Modal (BPPBM). Secara nasional, NTUP Januari–November 2021 lebih tinggi 2,56 persen
dibandingkan NTUP Tahun 2020 pada periode yang sama.
Pada November 2021, NTUP naik sebesar 0,51 persen. Hal ini terjadi karena kenaikan It
sebesar 0,84 persen lebih tinggi daripada kenaikan indeks BPPBM sebesar 0,33 persen.
Seperti yang terlihat pada Tabel 5, terdapat tiga subsektor yang mengalami kenaikan NTUP
yaitu Subsektor Tanaman Pangan, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat, dan Subsektor
Peternakan. Sementara itu, dua subsektor lainnya mengalami penurunan NTUP yaitu
Subsektor Tanaman Hortikultura dan Subsektor Perikanan.

Tabel 5 Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian per Subsektor dan Persentase
Perubahannya (2018=100)

Januari–November 2021
Subsektor Perubahan Perubahan
2020 2021 Oktober November
(%) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Tanaman Pangan 102,12 98,36 -3,68 99,20 99,38 0,18
2. Tanaman Hortikultura 101,30 101,69 0,39 99,41 96,65 -2,77
3. Tanaman Perkebunan Rakyat 104,50 120,79 15,58 127,60 130,05 1,92
4. Peternakan 97,81 98,66 0,87 98,21 98,83 0,63
5. Perikanan 101,17 105,05 3,84 106,39 106,29 -0,09
a. Tangkap 101,37 106,34 4,90 107,46 107,72 0,25
b. Budidaya 100,85 103,04 2,18 104,69 104,01 -0,65
Nasional 102,01 104,62 2,56 106,49 107,03 0,51

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah November 2021
BRS No. 90/12/Th. XXIV, 1 Desember 2021 11
PERKEMBANGAN
NILAI TUKAR PETANI
NOVEMBER 2021
Berita Resmi Statistik No. 90/12/Th. XXIV, 1 Desember 2021

NTP = 107,18 NTUP Nilai Tukar Usaha


Rumah Tangga Pertanian

Naik 0,49% NAIK 0,51%


It Indeks Harga
yang Diterima Petani Ib Indeks Harga
yang Dibayar Petani

NAIK 0,84% NAIK 0,35%

NTP NTP
Jambi Papua Barat
NAIK TURUN
2,72% 0,81%

106,67 107,18
105,68
104,68
103,25 103,26 103,1 103,29 103,39 103,59 103,48
102,93

Des '20 Jan '21 Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov

Gambar 1 Infografis Perkembangan Nilai Tukar Petani, November 2021

12 Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah November 2021
BRS No. 90/12/Th. XXIV, 1 Desember 2021
B. Perkembangan Harga Gabah dan Beras di
Penggilingan
„„Dari 1.522 transaksi penjualan gabah di 27 provinsi selama November 2021,
tercatat transaksi gabah kering panen (GKP) 63,47 persen; gabah kering giling
(GKG) 23,65 persen; dan gabah luar kualitas 12,88 persen.
„„Selama November 2021, rata-rata harga GKP di tingkat petani Rp4.650,00 per
kg atau naik 0,91 persen dan di tingkat penggilingan Rp4.753,00 per kg atau naik
0,59 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada bulan sebelumnya.
Rata-rata harga GKG di tingkat petani Rp5.060,00 per kg atau naik 0,89 persen
dan di tingkat penggilingan Rp5.172,00 per kg atau naik 0,94 persen. Harga gabah
luar kualitas di tingkat petani Rp4.406,00 per kg atau naik 2,23 persen dan di
tingkat penggilingan Rp4.491,00 per kg atau naik 1,51 persen.
„„Dibandingkan November 2020, rata-rata harga gabah pada November 2021 di
tingkat petani untuk kualitas GKP, GKG, dan gabah luar kualitas masing-masing
turun sebesar 1,52 persen; 4,73 persen; dan 1,07 persen. Di tingkat penggilingan,
rata-rata harga gabah pada November 2021 dibandingkan dengan November 2020
untuk kualitas GKP, GKG, dan gabah luar kualitas masing-masing turun sebesar
1,30 persen; 4,92 persen; dan 1,62 persen.
„„Selama November 2021, survei harga produsen beras di penggilingan dilakukan
terhadap 1.175 observasi beras di penggilingan pada 888 perusahaan penggilingan
di 31 provinsi.
„„Pada November 2021, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan
sebesar Rp9.539,00 per kg, naik sebesar 0,95 persen dibandingkan bulan
sebelumnya, sedangkan beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp9.072,00
per kg atau naik sebesar 0,68 persen, dan rata-rata harga beras luar kualitas di
penggilingan sebesar Rp8.711,00 per kg atau naik sebesar 0,93 persen.
„„Dibandingkan dengan November 2020, rata-rata harga beras di penggilingan pada
November 2021 untuk kualitas premium, medium, dan luar kualitas masing-masing
turun sebesar 1,80 persen; 3,34 persen; dan 4,22 persen.

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah November 2021
BRS No. 90/12/Th. XXIV, 1 Desember 2021 13
1. Harga Produsen Gabah
Survei Harga Produsen Gabah selama November 2021 dilakukan terhadap 1.522 observasi
transaksi penjualan gabah di 27 provinsi. Tabel 6 menunjukkan bahwa berdasarkan
komposisinya, jumlah observasi harga gabah masih didominasi transaksi penjualan GKP
sebanyak 966 observasi (63,47 persen), diikuti oleh GKG sebanyak 360 observasi (23,65
persen) dan luar kualitas sebanyak 196 observasi (12,88 persen). Dari jumlah observasi kualitas
GKP dan GKG tersebut, terdapat kasus harga di bawah HPP baik di tingkat petani sebanyak
137 kasus (10,33 persen) maupun di tingkat penggilingan sebanyak 332 kasus (25,04 persen).

Tabel 6 Jumlah Observasi Gabah, Harga Gabah Terendah dan Tertinggi, Rata-Rata
Harga Gabah di Tingkat Petani dan Penggilingan dan HPP Menurut Kelompok
Kualitas, November 2021

Harga di Petani Harga di Penggilingan Rata-Rata Harga Gabah HPP


Kelompok Jumlah (Rp/kg) (Rp/kg) (Rp/kg) (Rp/kg)
Kualitas Observasi
Terendah Tertinggi Terendah Tertinggi Petani Penggilingan Petani Penggilingan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
GKP 966 3.255 7.100 3.500 7.150 4.650 4.753 4.200 4.250
(63,47%) (Sultra) (Kalteng) (Sultra) (Kalteng)

GKG 360 3.600 7.500 3.800 7.550 5.060 5.172 ... 5.250
(23,65%) (Jabar) (Kalteng) (Jabar) (Kalteng)

Luar 196 3.315 5.667 3.500 5.917 4.406 4.491 ... ...
Kualitas (12,88%) (Jateng) (Sumbar) (Jateng) (Sumbar)
Total 1.522                
  (100,00%)               

Catatan:
• GKG : Kadar Air ≤ 14% dan Kadar Hampa ≤ 3%
• GKP : Kadar Air (14,01%–25%) dan Kadar Hampa (3,01%–10%)
• Luar Kualitas: Kadar Air > 25% atau Kadar Hampa > 10%
• Harga Pembelian Pemerintah (HPP) berdasarkan Permendag No. 24 Tahun 2020 tgl.19 Maret 2020
... : Data tidak tersedia

Selama November 2021, harga gabah tertinggi di tingkat petani Rp7.500,00 per kg dan di
tingkat penggilingan Rp7.550,00 per kg. Sementara harga terendah di tingkat petani dan
tingkat penggilingan masing-masing sebesar Rp3.255,00 per kg dan Rp3.500,00 per kg (lihat
Tabel 6). Harga tertinggi di tingkat petani dan tingkat penggilingan berasal dari kualitas GKG
varietas Mayang di Provinsi Kalimantan Tengah. Sementara itu, harga terendah di tingkat
petani berasal dari kualitas GKP varietas Mekongga di Provinsi Sulawesi Tenggara, sedangkan
di tingkat penggilingan berasal dari kualitas GKP varietas Mekongga dan Ciliwung di Provinsi
Sulawesi Tenggara, dan gabah luar kualitas varietas Inpari 32 di Provinsi Jawa Tengah.
Dibandingkan bulan lalu, rata-rata harga GKP di tingkat petani selama November 2021 naik
sebesar Rp42,00 per kg (0,91 persen) menjadi Rp4.650,00 per kg, GKG di tingkat petani naik
sebesar Rp44,00 per kg (0,89 persen) menjadi Rp5.060,00 per kg, dan rata-rata harga gabah
luar kualitas naik sebesar Rp95,00 per kg (2,23 persen) menjadi Rp4.406,00 per kg (lihat Tabel
7).

14 Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah November 2021
BRS No. 90/12/Th. XXIV, 1 Desember 2021
Tabel 7 Rata-Rata Harga Gabah di Tingkat Petani Menurut Kelompok Kualitas dan Kadar
Air serta Perubahannya, November 2020–November 2021

GKP GKG Luar Kualitas

Tahun/Bulan Kadar Rata-Rata Perubah- Kadar Rata-Rata Perubah- Rata-Rata Perubah-


Kadar Air
Air Harga an Air Harga an Harga (Rp/ an
(%)
(%) (Rp/kg) (%) (%) (Rp/kg) (%) kg) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
2020 Nov 19,35 4.722 -1,93 12,70 5.312 -1,74 24,21 4.454 -3,22
Des 18,87 4.776 1,16 12,92 5.357 0,85 24,22 4.439 -0,33
2021 Jan 18,56 4.921 3,03 13,03 5.318 -0,73 22,93 4.478 0,88
Feb 19,08 4.758 -3,31 12,94 5.320 0,03 25,84 4.340 -3,08
Mar 19,77 4.385 -7,85 12,97 5.214 -1,99 25,69 4.043 -6,84
Apr 19,79 4.275 -2,51 13,04 4.882 -6,36 25,30 3.981 -1,54
Mei 19,04 4.398 2,87 12,85 4.944 1,27 24,08 4.137 3,91
Jun 19,31 4.546 3,36 13,05 4.964 0,40 25,26 4.142 0,12
Jul 19,00 4.311 -5,17 12,98 4.874 -1,81 24,29 3.979 -3,95
Agt 18,88 4.448 3,19 12,76 5.038 3,37 24,51 4.242 6,62
Sep 19,24 4.548 2,25 12,75 5.048 0,19 23,29 4.356 2,69
Okt 19,19 4.608 1,32 12,80 5.016 -0,63 24,13 4.311 -1,04
Nov 19,19 4.650 0,91 13,02 5.060 0,89 25,08 4.406 2,23
Perubahan (%)
-1,52 -4,73 -1,07
Nov’21 thd Nov’20

5.476 5.432 5.431


5.440
5.331

4.994 5.048 5.085


5.026 5.002 5.172
4.875 5.148 5.164 5.124
4.815 4.863
4.649 4.725 4.753
4.645
4.498 4.545
4.481
4.398 4.408 4.491
4.522 4.583
4.565 4.483
4.447 4.424
4.341
4.225 4.233
4.138 4.084
4.072

Nov'20 Des Jan'21 Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov

GKP GKG Luar Kualitas HPP GKG = Rp5.250/kg HPP GKP = Rp4.250/kg

Gambar 1 Rata-Rata Harga Gabah di Tingkat Penggilingan Menurut Kelompok Kualitas


November 2020–November 2021 (Rp/Kg)

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah November 2021
BRS No. 90/12/Th. XXIV, 1 Desember 2021 15
Dibandingkan November 2020, rata-rata harga di tingkat petani pada November 2021 untuk
gabah kualitas GKP, GKG, dan gabah luar kualitas masing-masing turun sebesar 1,52 persen
atau Rp72,00 per kg; 4,73 persen atau Rp252,00 per kg; dan 1,07 persen atau Rp48,00 per
kg (lihat Tabel 7).
Selama periode November 2020–November 2021, rata-rata harga tertinggi di tingkat petani
untuk GKP dan gabah luar kualitas masing-masing sebesar Rp4.921,00 per kg dan Rp4.478,00
per kg terjadi pada Januari 2021, sedangkan GKG sebesar Rp5.357,00 per kg terjadi pada
Desember 2020. Rata-rata harga terendah di tingkat petani untuk GKP sebesar Rp4.275,00
per kg pada April 2021, sedangkan GKG dan gabah luar kualitas masing-masing sebesar
Rp4.874,00 per kg dan Rp3.979,00 per kg terjadi di Juli 2021 (lihat Tabel 7).
Dibandingkan bulan lalu, rata-rata harga GKP di tingkat penggilingan selama November 2021
naik Rp28,00 per kg (0,59 persen) menjadi Rp4.753,00 per kg, GKG naik Rp48,00 per kg
(0,94 persen) menjadi Rp5.172,00 per kg, dan gabah luar kualitas naik Rp67,00 per kg (1,51
persen) menjadi Rp4.491,00 per kg. Sementara jika dibandingkan dengan November 2020,
rata-rata harga di tingkat penggilingan pada November 2021 untuk GKP turun 1,30 persen
atau sebesar Rp62,00 per kg, kualitas GKG turun 4,92 persen atau sebesar Rp268,00 per kg,
dan gabah luar kualitas turun 1,62 persen atau sebesar Rp74,00 per kg (lihat Tabel 8).
Sementara itu, selama periode November 2020–November 2021 pada tingkat penggilingan,
rata-rata harga tertinggi untuk GKP dan gabah luar kualitas masing-masing sebesar Rp5.026,00
per kg dan Rp4.583,00 terjadi pada Januari 2021, sedangkan GKG sebesar Rp5.476,00 per
kg terjadi pada Desember 2020. Rata-rata harga terendah di tingkat penggilingan untuk GKP
dan GKG masing-masing sebesar Rp4.398,00 per kg dan Rp4.994,00 per kg terjadi pada April
2021, dan gabah luar kualitas sebesar Rp4.072,00 per kg terjadi di Juli 2021 (lihat Tabel 8).

Tabel 8 Rata-Rata Harga Gabah di Tingkat Penggilingan Menurut Kelompok Kualitas dan
Perubahannya, November 2020–November 2021

GKP GKG Luar Kualitas


Tahun/Bulan Rata-Rata Perubahan Rata-Rata Perubahan Rata-Rata Perubahan
Harga (Rp/kg) (%) Harga (Rp/kg) (%) Harga (Rp/kg) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


2020 Nov 4.815 -2,29 5.440 -1,56 4.565 -3,09
Des 4.875 1,24 5.476 0,65 4.522 -0,94
2021 Jan 5.026 3,10 5.432 -0,80 4.583 1,34
Feb 4.863 -3,24 5.431 -0,01 4.447 -2,95
Mar 4.481 -7,86 5.331 -1,85 4.138 -6,95
Apr 4.398 -1,85 4.994 -6,31 4.084 -1,32
Mei 4.498 2,27 5.048 1,06 4.225 3,45
Jun 4.645 3,28 5.085 0,73 4.233 0,19
Jul 4.408 -5,11 5.002 -1,64 4.072 -3,79
Agt 4.545 3,12 5.148 2,92 4.341 6,60
Sep 4.649 2,28 5.164 0,32 4.483 3,27
Okt 4.725 1,64 5.124 -0,78 4.424 -1,31
Nov 4.753 0,59 5.172 0,94 4.491 1,51
Perubahan (%)
-1,30 -4,92 -1,62
Nov’21 thd Nov’20

16 Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah November 2021
BRS No. 90/12/Th. XXIV, 1 Desember 2021
Observasi harga gabah berasal dari lima provinsi di Jawa sebanyak 836 observasi
(54,93 persen), diikuti tujuh provinsi di Sumatera 388 observasi (25,49 persen), lima provinsi
di Kalimantan 130 observasi (8,54 persen), empat provinsi di Sulawesi 119 observasi (7,82
persen), Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Barat 33 observasi (2,17 persen), Pulau Maluku
dan Pulau Papua 16 observasi (1,05 persen). Dari 196 observasi transaksi penjualan gabah luar
kualitas atau 12,88 persen dari keseluruhan transaksi penjualan gabah selama November 2021,
berasal dari Jawa Timur 80 observasi (5,26 persen), Sumatera Utara 33 observasi (2,17 persen), Jawa
Barat 20 observasi (1,31 persen), dan Jawa Tengah 18 observasi (1,18 persen). Sementara itu, gabah
luar kualitas dari provinsi lainnya dengan jumlah observasi di bawah 1 persen sebanyak 45 observasi
(lihat Gambar 2).

80 80

70

60

50 45
40 33
30
20 18
20

10

0
Jawa Timur Sumatera Utara Jawa Barat Jawa Tengah Lainnya (<1%)
Gambar 2 Transaksi Penjualan Gabah Luar Kualitas, November 2021 (Observasi)

2. Harga Produsen Beras di Penggilingan


Survei harga produsen beras di penggilingan dilakukan terhadap 1.175 observasi beras di
penggilingan pada 888 perusahaan di 31 provinsi. Tabel 9 menunjukkan jumlah observasi
beras di penggilingan didominasi kualitas premium sebanyak 554 observasi (47,15 persen),
kemudian kualitas medium sebanyak 476 observasi (40,51 persen), dan luar kualitas sebanyak
145 observasi (12,34 persen).
Tabel 10 menunjukkan bahwa pada November 2021, rata-rata harga beras di penggilingan
kualitas premium sebesar Rp9.539,00 per kg, naik sebesar 0,95 persen dibandingkan bulan
sebelumnya. Sementara itu, rata-rata harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar
Rp9.072,00 per kg, naik sebesar 0,68 persen dan rata-rata harga beras di penggilingan luar
kualitas sebesar Rp8.711,00 per kg, naik sebesar 0,93 persen.
Dibandingkan dengan November 2020, rata-rata harga beras di penggilingan pada November
2021 untuk kualitas premium, medium, dan luar kualitas masing-masing turun sebesar 1,80
persen; 3,34 persen; dan 4,22 persen (lihat Tabel 10).
Selama periode November 2020–November 2021, rata-rata harga beras di penggilingan
tertinggi untuk kualitas premium sebesar Rp9.788,00 per kg terjadi pada Desember 2020,

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah November 2021
BRS No. 90/12/Th. XXIV, 1 Desember 2021 17
kualitas medium sebesar Rp9.405,00 per kg terjadi pada Januari 2021, dan luar kualitas
sebesar Rp9.146,00 per kg terjadi pada Februari 2021 (lihat Tabel 10). Sebaliknya, rata-rata
harga beras di penggilingan terendah untuk kualitas premium, medium, dan luar kualitas,
masing-masing sebesar Rp9.402,00 per kg, Rp8.887,00 per kg dan Rp8.481,00 per kg terjadi
pada Juli 2021.
Tabel 9 Jumlah Observasi, Harga Beras di Penggilingan Terendah dan Tertinggi,
dan Rata-Rata Harga Beras di Penggilingan Menurut Kelompok Kualitas
November 2021

Kelompok Jumlah Harga Beras di Penggilingan (Rp/kg) Rata-Rata Harga Beras


Kualitas Observasi Terendah Tertinggi di Penggilingan (Rp/kg)
(1) (2) (3) (4) (5)
Premium 554 7.200 14.923
9.539
(47,15%) (Jabar) (Kalsel)
Medium 476 7.000 13.400
9.072
(40,51%) (Sulsel) (Jabar)
Luar Kualitas 145 6.800 12.200
8.711
(12,34%) (Sulsel) (Kalbar)
1.175    
Total
(100,00%)    

Tabel 10 Rata-Rata Harga Beras di Penggilingan Menurut Kelompok Kualitas dan Kadar
Beras Patah (Broken), November 2020–November 2021

Premium Medium Luar Kualitas

Kadar Beras Kadar Beras Kadar Beras


Bulan Rata-Rata Rata-Rata Rata-Rata
Perubah- Patah Perubah- Patah Perubah- Patah
Harga Harga Harga
an (%) (Broken) an (%) (Broken) an (%) (Broken)
(Rp/kg) (Rp/kg) (Rp/kg)
(%) (%) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
2020 Nov 9.715 -1,00 10,09 9.385 -0,82 19,44 9.095 -0,57 31,77
Des 9.788 0,76 10,39 9.383 -0,02 19,15 9.056 -0,43 31,24
2021 Jan 9.780 -0,08 10,57 9.405 0,24 19,16 9.036 -0,21 31,31
Feb 9.772 -0,08 10,39 9.386 -0,20 19,47 9.146 1,21 32,68
Mar 9.607 -1,69 10,46 9.154 -2,48 19,41 8.742 -4,42 31,63
Apr 9.550 -0,60 10,15 8.979 -1,91 19,11 8.675 -0,76 31,75
Mei 9.627 0,81 10,39 8.910 -0,77 19,38 8.710 0,41 31,38
Jun 9.537 -0,93 10,39 8.907 -0,03 19,17 8.695 -0,18 30,91
Jul 9.402 -1,42 9,98 8.887 -0,22 19,28 8.481 -2,46 31,81
Agt 9.499 1,04 10,20 8.916 0,32 19,32 8.689 2,44 32,13
Sep 9.456 -0,46 10,25 8.962 0,52 19,07 8.589 -1,15 32,41
Okt 9.449 -0,06 10,08 9.011 0,54 19,08 8.631 0,49 31,56
Nov 9.539 0,95 10,04 9.072 0,68 19,23 8.711 0,93 31,08
Perubahan (%)
-1,80 -3,34 -4,22
Nov’21 thd Nov’20

Catatan: * Permentan No. 31 Tahun 2017 :


- Premium : Maksimum beras patah (broken) s.d 15%
- Medium : Beras patah (broken) 15,01%–25%
- Luar Kualitas : Beras patah (broken) di atas 25%

18 Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah November 2021
BRS No. 90/12/Th. XXIV, 1 Desember 2021
PERKEMBANGAN
HARGA PRODUSEN GABAH
& BERAS DI PENGGILINGAN
NOVEMBER 2021
Berita Resmi Statistik No. 90/12/Th. XXIV, 1 Desember 2021

HARGA GABAH HARGA BERAS


GABAH KERING PANEN (GKP) KUALITAS PREMIUM
TINGKAT TINGKAT DI PENGGILINGAN
PETANI PENGGILINGAN
NAIK NAIK NAIK
0,91% Rp 4.650 0,59% Rp 4.753 0,95% Rp 9.539

GABAH KERING GILING (GKG) KUALITAS MEDIUM


TINGKAT TINGKAT DI PENGGILINGAN
PETANI PENGGILINGAN
NAIK NAIK NAIK
0,89% Rp 5.060 0,94% Rp 5.172 0,68% Rp 9.072
GABAH LUAR KUALITAS LUAR KUALITAS
TINGKAT TINGKAT DI PENGGILINGAN
PETANI PENGGILINGAN
NAIK NAIK NAIK
2,23% Rp 4.406 1,51% Rp 4.491 0,93% Rp 8.711

Rata-rata Harga Gabah Tingkat Petani (rupiah/kg) Rata-rata Harga Gabah Tingkat Penggilingan (rupiah/kg)

6000 6000

5375 5375

4750 4750

4125 4125

3500 3500
Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov
20 21 20 21

GKG GKP Luar HPP GKP GKG GKP Luar HPP HPP
Kualitas Kualitas GKP GKG

Gambar 3 Infografis Perkembangan Harga Gabah dan Beras di Penggilingan, November


2021

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah November 2021
BRS No. 90/12/Th. XXIV, 1 Desember 2021 19
Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi: Konten Berita Resmi Statistik
dilindungi oleh Undang-Undang,
hak cipta melekat pada Badan
Pusat Statistik. Dilarang
Nurul Hasanudin, S.S.T., M.Stat. mengumumkan, mendistribusikan,
Direktur Statistik Harga mengomunikasikan, dan/atau
menggandakan sebagian atau
(021) 3810291-5, Ext. 6200
seluruh isi tulisan ini untuk tujuan
nurulh@bps.go.id komersial tanpa izin tertulis dari
Badan Pusat Statistik.
Untuk layanan perpustakaan, penjualan data mikro, publikasi
elektronik, publikasi cetakan, dan peta digital wilayah kerja statistik
sesuai peraturan yang berlaku maupun konsultasi statistik dapat
menghubungi Pelayanan Statistik Terpadu (PST) di pst.bps.go.id

Jl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710


Telp : (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax : (021) 3857046
Homepage : http://www.bps.go.id E-mail : bpshq@bps.go.id

Anda mungkin juga menyukai