KLIMAKTERIUM
HAMBALI
NIM. J.0105.20.106
TAHAP PROFESI
2020/2021
2
A. DEFINISI
Klimakterium adalah :
1. Penuaan atau penuaan indung telur wanita > 48 tahun, sehingga tidak
terjadi penurunan hormonal seluruh tubuh (Manuaba, 1998).
2. Tahapan kehidupan wanita dimana terjadi penurunan realitas serta siklus
menstruasi menjadi irregular bahkan kadang-kadang berhenti (Bobak,
1989).
3. Masa yang bermula dari akhir tahapan reproduksi, berakhir pada senium
dan terjadi pada wanita 40 tahun, masa ini ditandai dengan keluhan
endokriologis dan vegetatif (Sarwono, 1999).
Jadi klimakterium adalah fase perkembangan yang dialami oleh seorang wanita
yang melewati tahapan reproduksif menjadi non produktif akibat regresi fungsi
ovarium dan biasanya terjadi antara 12-18 tahun.
B. PENYEBAB
Klimakterium terjadi karena perubahan atau regresi fungsi ovarium. Beberapa
faktor yang mempengaruhi menopause dini, yaitu :
Terpapar radiasi yang berlebihan
Proses persalinan yang sulit
Status kesehatan yang jelek
Tidak akuratnya jarak kehamilan
Sering mengalami keguguran (aborsi)
Breast feeding
Hipotiroid dan obesitas
C. FASE KLIMAKTERIUM
a. Pre Menopause
Fase pertama dari klimakterium ini ditandai dengan menstruasi masih
terjadi tetapi menjadi tidak beraturan, serta diiringi keluhan instabilitas
vasomotor, lelah, nyeri kepala dan gangguan emosi. Pada tahapan ini
3
G. ASUHAN KEPERAWATAN
a. Wawancara
- Data demografi, nama, usia, pekerjaan, status perkawinan
- Riwayat periode klimakterium
Apakah klien mengalami hot flushes (panas di kulit). Jika ya
seberapa berat mengganggu.
Apakah klien mengalami siklus menstruasi yang tak teratur/
teratur?
Apakah keluhan yang menyertai saat menstruasi?
Apakah klien menggunakan alat kontrasepsi?
Apakah klien mengalami masalah dan mengenali tanda dan gejala
menopause? Apakah klien dapat membedakan antara tanda dan
gejala akibat menopause dengan stress?
Bagaimana perasaan klien jika mengalami menopause ?
Jika klien sudah mengalami menopause, apakah klien pernah
mengalami perdarahan vagina?
Apakah intake nutrisi klien sesuai dengan diit yang seimbang?
Apakah klien merokok?
Adakah riwayat keluarga yang mengalami osteoporosis atau
kanker?
Apakah klien pernah mengalami fraktur/jatuh?
b. Pemeriksaan fisik
1) TTV : TD, N, RR, S
2) Genetalia
a. Posisi supine : mengkaji jumlah dan pola rambut pubis
b. Labia mayora dan minora : pink, lembab, lesi (-) pengeluaran dari
serviks dimana sebelum ovulasi berwarna jernih, sedangkan setelah
ovulasi berwarna putih dan apek berbau (-), iritasi mukosa (-), pada
usia lanjut, atropi labia mayora dan minora menjadi kecil.
c. Payudara menjadi atropi
8
b. ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah
DS : Gg. rasa
Produksi estrogen menurun
Klien mengeluh rasa nyaman
panas di kulit Instabilitas vasomotor peningkatan
suhu tubuh
DO : Hot flushes
Kulit kemerahan
suhu + 370C
9
DS : Gg. Pemenuhan
Produksi Estrogen menurun
- kebutuhan
saat senggama seksual
- Tidak terjadi pe + Epitelisasi
- FSh dan LH
Kulit kering dan tipis
DO : Ovulasi tidak
- terjadi
-
Sekret Vagina
menurun
Matrik
DO : Deposit Ca & p <
tulang ber<
-
membungkuk
- Tulang menjadi - Nyeri sendi
menurun lemah dan rapuh - Klifosis
Mudah fraktur
10
c. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan rasa nyaman peningkatan suhu tubuh b.d instabilitas vasomotor
Gangguan pemenuhan kebutuhan seksual b.d nyeri saat sangama
Resiko terjadi injuny : fraktur bd osteoporosis
Harga diri rendah bd ketidakmampuan berfungsi normal
Resti terjadi aterosklerosis
DAFTAR PUSTAKA
Bobak. I.M.e+. all, 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Jakarta : EGC.
Manuaba, LBB, 1998, Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita Jakarta : Asean
Sarwono : P. 1999. Ilmu Kandungan, Jakarta Yayasan Bina Pustaka