Anda di halaman 1dari 30

TUGAS AKHIR SEMESTER BAHASA INDONESIA

KISAH PRIBADI

NAMA : VIOLA FATHIKA SARI

KELAS : XII RPL 2

SMKN 1 MUARA ENIM

TAHUN 2021
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... i

KATA PEGANTAR.......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii

PENGALAMAN PRIBADI.......................................................................... iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan atas kehadiran tuhan yang maha esa Yang telah
melimpahkan rahmat-nya berupa kesempatan dan pengetahuan Sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontrebusi Dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca .Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari Kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Allahuakbar.... Allahuakbar

Suara azan menggema ke seluruh penjuru kampung. Mesjid dan surau-surau di Muara
Enimkemudian ikut mengumandangkan azan. Matahari telah terbenam di balik gunung. Hari
perlahan mulai gelap dan udara terasa makin dingin. Menandakan waktu salat magrib
telahtiba.Suara azan itu juga yang menjadi tanda bagi violabahwa waktu bermain telah usai.
Di telinganya suara andin magrib sama seperti bunyi peluit panjang yang ditiup wasit ketika
sebuah pertandingan bulu tangkis berakhir.

“Oi azan,” teriak viola.

Memang begitu, anak-anak di kampung ini selalu senang bermain bulu tangkis. Oleh karena
begitu senangnya, mereka menjadi sering lupa waktu. Saya memungut bola yang dioper
kepadanya. Anak-anak lain berlarian memungut sandal mereka yang dijadikan tiang
gawang. Setelah itu mereka berjejer di tepi kolam yang letaknya tidak jauh dari lapangan.Di
kolam ini viola dan kawan-kawannya mencuci kaki mereka yang kotor karena bermain bulu
tangkis tanpa sendal. Pulang dengan kaki kotor berarti memberi alasan pada ibu untuk
marah. Kalau ibu marah, bisa-bisa tidak dikasih uang jajan. Mereka tidak ingin hal itu
terjadi.Setelah itu, mereka pulang ke rumah masingmasing. Letak rumah mereka tidak jauh
dari lapangan di pinggir kampung.

Sampai di rumah, viola langsung menuju bak mandi kecil di samping rumah utama. Dia
kemudian mengambil wudhu dan,bergegas masuk ke rumah. Mengambil kain sarung dan
membentangkan sajadah.“Terlambat lagi salat magribnya viola?” kata ibunya yang sedang
menyiapkan makan di ruang tengah. Viola tidak dapat menjawab pertanyaan ibunya. Dia
sedang sujud pada rakaat kedua. Melihat viola yang sedang salat, ibunya tersenyum. Lalu
memperbesar api lampu minyak yang menempel di dinding. Waktu itu belum ada listrik.
Orang-orang di kampung Viola menggunakan lampu minyak untuk penerangan di malam
hari.

Selesai salat, viola langsung duduk di depan hidangan makan malam. Mangambil nasi dan
lauk. Di depannya duduk kakek dan nenek yang baru saja pulang dari salat berjamaah di
mesjid.
CERITA KESERUAN KELUARGA KAMI

Viola tinggal di kampung kopel Tangsi, sebuah kampung di tepi Kota muara enim , lahir
pada12januari 2005. Nama lahirnya adalah viola Fathika sari. Kerap dipanggil viola. Kopel
Tangsii berada di sebuah kecamatan muara Enim yg letaknya didekat SMPN 1 Muara Enim,
disana dulu banyak sekali hutan yg membuat cuacanya menjadi segar dan sejuk, dulu
semasa kecil saya belum ada rumahrumah, masih terdapat hutan semua, tetapi sekarang
sudah menjadi permukiman warga yang penuh dengan rumah-rumah. Kata nenekku, dulu
didepan rumah kita banyak sekali hewan-hewan langkah yg hinggap didepan rumah ada
orang hutan, ular ,dan banyak binatang yg lain. Dulu didepan rumah saya banyak sekali
pohon ubi kayu sehingga ibuku, pamanku, kakekku,nenekku,bibikku dan keluarga yang lain
memanggang ubi kayu dan mereka

befoto-foto untuk menjadikannya kenangan dimasa kecil. Nanti dibawah ini saya akan
memperlihatkan foto” nya jaman dahulu.Seru sekali kata nenekku, dan dia menceritakan
kepada saya dengan tertawa terhaha-hihi menceritakan nya kepada cucu-cucunya.Nenekku
cerita pula orang-orang jaman dahulu dimasa penjajahan dahulu banyak sekali yg
besembunyi untuk perang disini, ketika ia berbahasa nenekku sampai tertawa soalnya
enggak ngerti bahasa orang luar, dan ada yang badannya dicoret-soret sampai-sampai saat
kami masih kecil kami memperatekkan orang-orang jaman dahulu.

Lucu-lucu sekali keponakan keponakan ku ada yg menjadi tentara jaman dulu, ada yg
menjadi polisi dan maish banyak yg lain, aku juga memperaktikan sebagai orang yg telah
dijajah dan aku cekakacekikikan dengan keponakan saya
hahahhhahahhahahahahahajahhahahahahahahahahahahahha Ibuku sampai tertawa lepas
melihat kami memperagakannya wkwkwk...........”LUCU SEKALI VIOLA KAMU INI” ujar
ibuku hehehe..........

Lucu sekali pokoknya seru riang dan senang hheheh ......

Setiap kehidupan seseorang pasti punya sebuah kenang-kenangan terutama kenangan


dimasa lampau. Nah, pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagi pengalaman tentang
masa keciku dikala lampau itu.

Walau sederhana dan tidak seperti masa kecil orang lain. Masa kecil adalah dimana masa
yang dapat tertawa dengan lepas. Menari-nari. Merentangkan tangan. Tertawa bebas tanpa
memikirkan beban sedikitpun.
Kita semua pasti jelasnya memiliki cerita masa kecil yang berbeda-beda. Tapi yang pasti
masa kecil adalah masa-masa dimana kita dapat bermain sesuka hati kita, tanpa memiliki
beban, jikapun ada palingan ya hanya tidak memiliki mainan impian saja, iya kan. Hehehehe

Dulu masa dimana saya, kamu, dan kita semua belum mengenal rasa malu. Masa dimana
masih menjadi seorang yang polos, lugu dan tak banyak malu juga tidak banyak tahu dan
kalau berkata apa adanya. Nah, itulah masa kecil kita semua.

Ketika kecil hari-hari hanya di isi dengan tidur, bangun tidur, sarapan, sekolah, pulang
sekolah, main, mandi, lalu belajar saat malam. Yang ada saat itu hanya belajar, dan
bermain- main saja, betapa rindunya disaat itu.

kalian juga rindu bukan. Apalagi bagi kalian yang masih ingat momentum masa-masa kecil
yang penuh kebahagiaan itu. Pastinya dong rasanya ingin kembali ke masa kecil lagi.
Hehehehe

Masa Kecil Disaat Bermain Petak Umpet

Permainan yang jadul ini memang sangat menyenangkan dikala itu. Satu orang yang
menjadi penjaga, menutup matanya atau menghadap ke tembok. Menunggu teman yang
lain untuk bersembunyi sambil berhitung muali dari angka satu sampai dengan sepuluh.
Setelah selesai menghitung, baru si penjaga itu mencari kawannya yang bersembunyi .

Dikala itu ada hal yang gak bisa saya lupakan pada saat bermain, waktu itu delapan orang
yang bermain, saya menjadi penjaganya, pada saat permainan berlangsung ada satu teman
yang gak bisa ditemukan, entah dimna dia bersembunyi, yang pasti dia tidak ditemukan.

Beberapa lama kemudian saya dan teman-teman yang lainnya mencoba mengunjungi
rumah teman saya yang gak ditemukan itu. Pas didepan rumahnya kebetulan ibunya keluar,
saya langsung menanyakannya.

Ternyata ibunya bilang sedang tidur, tadi pas pulang katanya ngantuk, lalu langsung tidur.
Teman saya menceritakan semuanya pada ibunya dengan sedik kesal, karna semua teman
saya ikut mencarinya juga, lalu ibunya tertawa pelan dan meminta maaf atas kelakuan
anaknya yang lucu. Ya namanya juga anak kecil.
Bermain Bola Plastik Yang Seru Dan Ramai

Nah, ini dia momen di masa kecil yang paling seru kalau di ingat-ingat rasanya ingin
tertawa-tawa sendiri sewaktu mengingat hal-hal lucu dikala itu. Hehehehe

Enaknya pada waktu kecil itu punya banyak waktu dan banyak teman, bisa melakukan
permainan apapun termasuk salah satunya main bola. Kadang kalo main gak peduli soal
cuaca, bahkan kalo ujan malah lebih asyik lagi.

Dan ada beberapa aturan yang membedakan dalam permainan bola yang dibuat. Yah wajar
aja sih bakal ada perbedaan peraturan dengan pemain sepak bola yang resmi, soalnya luas
lapangan aja udah beda. Yang paling penting ada 7 aturan yang kalau di ingat bikin
senyum-senyum sendiri.

Waktu Bermain

Bisa kurang atau lebih dari 90 menit waktu normal pertandingan sepak bola. Kalau main
bola tidak mengenal waktu bisa pagi, siang, sore, kalau bermain sore waktu abis biasanya
pas adzan maghrib, Atau pas semua pemain udah kelelahan, kalau nggak biasa sampai
yang punya bola udah mau pulang, atau mungkin saat bolanya pecah. Hehehehe

Sebelum Pulang Ngaji Bersama

Asyiknya bermain dimasa kecil, hingga tidak mengenal batas waktu bermain tidak siang,
tidak sore, tidak malem asalkan ada yang mengadakan pasti jadi. Meski itu malam hari,
setelah ngaji selesai biasnya kami sebelum pulang pasti menyempatkan bermain sejenak

Bermain kejar-kejaran hingga bermain petak umpet memanglah dikala itu tetaplah asyik dan
nggak ada bosan-bosanya, meski siangnya sudah bermain hal yang sama. Namun tidak
membuat kami bosan.
Tanda tawa dengan lantang. Yang menjadikan suasana malam menjadi ramai, sampai-
sampai tetangga musholah pun ikut keluar rumah, sambil marah-marah dan nyuruh kami
untuk pulang dan barulah dikala itu kami pulang. Hehehehe

Nah, itu dia cerita singkat saya mengenai masa kecil yang bahagia. Demikianlah yang dapat
saya paparkan mengenai tentang pengalaman masa kecilku ini.

Aslinya masih banyak lagi cerita masa kecilku ini. Namun berhubung saya sedikit banyak
yang lupa jadi saya ceritakan yang masa bahagianya saja. Hehehehe

CERITA SD

Sebelumnya aku telah bercerita tentang kelahiranku dan masa kecilku. Untuk menyambung
kisah kemarin, kali ini aku akan menceritakan tentang pengalaman masuk SD yang baru.
Awalnya aku sedikit canggung, karena hari itu adalah hari pertama aku sekolah di kampung
yang baru aku tinggali. Masuk SD pun aku langsung masuk kelas 2 sementara abangku
duduk di kelas 6. Biasanya aku pergi ke sekolah bersama abangku pakai sepeda.

Teman Baru

Setelah beberapa lama sekolah akupun mendapat teman baru yang rumahnya selalu aku
lewati setiap hari, jadi biasanya aku pulang bersama mereka karena abangku yang sudah
kelas 6 pulang lebih lama. Kegiatan sekolah sudah mulai ku lalui sendiri saat aku naik ke
kelas 3 dan abangku melanjutkan SMP. Di kelas 3 pergaulanku jadi lebih luas, yang tadinya
lebih sering bermain dekat kelas 1-2, kini seluruh lingkungan sekolah sering aku jelajahi.
Sampai akhirnya aku bertemu dengan anak-anak nakal yang aku sendiri tidak tahu mau
mereka apa, tidak jarang mereka menggangguku, mengejek, dan mencoba menakutiku.
Namanya juga di sekolah ya, pasti adalah kejadian seperti itu. Apalagi tubuhku terbilang
kecil dan terbilang muda dari yang lain.
Keseruan di sekolah

Keseruan sekolah mulai terasa dengan bertambahnya teman dan mulai menuju masa
remaja. Jam istirahat adalah jam full bermain, begitu pula jam olahraga. Dulu kami lebih
suka main kasti dibanding main yang lain karena siswa cewek dan cowok bisa ikut. Kalau
main sepak bola atau voly susah. Main sepak bola orangnya kurang, kalau main voly
banyak yang takut ngambil bola :v

Setelah olah raga biasnya kami pergi jajan di kantin sambil nongkrong dan cerita. O,ya baju
saat olah raga dulu tidak seperti sekarang yang udah seragam. Dulu bajunya bebas, yang
penting bukan baju sekolah, ya pakai baju kaos begitu lah. Jadi warna warni :v

Guruku

Setelah naik ke kelas 4 dan 5 aku mulai mengenal sosok guru yang rada aneh. Ada guru
yang sangat baik, ada yang suka tidur di kelas, dan ada yang sangat garang. Pelajaran IPA
dan Seni adalah pelajaran yang menyenangkan, selain karena mata pelajarannya mudah
dan ada prakteknya gurunya juga asyik. Sementara pelajaran IPS sangat membosankan,
udahlah membahas sejarah di tambah gurunya suka ngantuk di kelas. Kadang kami di kasih
tugas untuk di kerjakan di kelas. Sementara gurunya duduk sambil tidur :v Kalau pelajaran
Matematika beda lagi, bawaanya tegang, soalnya gurunya pemarah. Pernah ada kejadian
saat temanku disuruh maju ke depan mengerjakan soal di papan tulis dan dia tidak bisa
menghitungnya, guru itu langsung marah-marah dan menghantamkan kepala temanku ke
papan tulis. Apa gak diam semua satu kelas. Hmm.. Udah gitu aku paling takut kalau lewat
di depan rumah beliau. Sebab temanku sering di suruh belikan rokok atau gak disuruh
garukkan belakangnya, katanya sih. Jadi aku biasa pergi dan pulang sekolah lewat jalan
pintas. Pernah sesekali aku lewat depan rumahnya, dan benar saja aku disuruh ke warung
belikan rokok. Padahal itukan masih SD, nanti kalau anaknya terbiasa beli rokok bisa-bisa
jadi merokok juga. Selain karena penasaran, bisa juga karena sudah tidak asing lagi beli
rokok. Kalau pemilik toko bertanya untuk siapa, kan mereka tinggal bilang untuk guru yang
biasa mereka belikan. Bisa berdampak negatif. Hmm.
Kejadian Memalukan

O,ya mengenai buku kecil tadi, entah bagaimana aku bawa di dalam tasku. Temanku yang
curiga tentang hubunganku dan cewek itu mulai mencari tahu tentang itu. Sampai suatu
ketika mereka melihat isi dalam tasku. Aku terkejut, kok barang itu ada di dalam. Dengan
cepat aku rampas dan berlari menjauh sambil menyobek kertanya agar tidak ada yang tau
isinya. Aku pikir aku sudah aman, tapi ternyata merka mendapatkan kertas yang aku sobek
dan menyatukannya kembali. Aku saja heran, kok bisa kertas yang sudah di sobek kecil-
kecil jadi satu. Akhirnya mereka tahu aku menyukai cewek itu. Aku di kata-katain sampai
aku nangis wkwkwk :v sampai tidak mau masuk kelas. Begitu bel masuk berbunyi, guru
kelasku heran kok tidak ada aku. Teman-teman lalu menjelaskan apa yang terjadi. Guru pun
membujukku masuk kelas, begitu juga cewek itu. Aku masih ingat wajah guru saat
membujukku. Kayak ada nahan ketawa giman gitu wkwkwk.. Sungguh memalukan :v Anak
SD yang sedang jatuh cinta Bhahahah.

Sepulang sekolah masih ada teman yang ngatain aku, rasanya tidak ingin sekolah lagi
karena malu. Tapi aku juga takut nanti orang tuaku marah. Ya setelah itu aku lalui begitu
saja sampai aku lulus dari SD.

Percintaan

Aku lupa ini terjadi sejak kapan, seingatku sejak aku kelas 5 aku sudah mulai menyukai
lawan jenis. Orang bilang cinta monyet. Bagaimana tidak, aku menyukai cowok lebih dari 1
orang waktu itu. Kecuali saat kelas 6. Aku sudah mulai fokus pada 1 orang. Haha.. Tapi
hubungan itu sangat rumit, karena aku menyukai tanpa pernah bisa mengungkapkan.
Bisanya hanya bisa menulis namanya dalam sebuah buku kecil dan membuat puisi-puisi
indah tentang perasaanku. Setiap hari aku dekat dengannya, biasa ngobrol, dan pergi ke
kantin bersama. Awalnya aku sekedar ngasih dia jajanan, karena yang namanya sayang
pasti ingin selalu memberi. Tapi lama-lama malah aku yang terbodohi. :v Cewek itu jadi suka
minta belikan sesuatu, dan bodohnya aku mau saja ngasih dia uang. Dasar bocah pertama
kali jatuh cinta haha.. Ya ceritanya aku jadi sering traktir dia. Mungkin 5 ribu satu hari bisa
habis, sedangkan pada zaman itu uang 5 ribu itu sudah termasuk banyak. Barang jajanan
saja rata-rata masih 500 rupiah. Buta karena cinta ini lah jadi begini, uang tabunganku pun
aku korek sampai habis

Cerita SMP

Masa studi yang paling indah yaitu masa-masa seragam putih biru. Masa ini menginatkan
kembali arsip atau kenagan yang telah hampir hilang di pikiranku.

Aku dulu sekolah di SMP NEGRI 4 MUARA ENIM. Ya, aku menempuh studi disini selama 3
tahun, sama halnya dengan teman lainnya.

Di masa ini sungguh banyak cerita dan kisah yang patut ku ceritakan ke teman sekalian.
Dimana masa ini masa yang sedang tumbuhnya benih-benih cinta dan emosi yang tidak
stabil.

Setelah lulus sekolah dasar, aku pun melanjutkan studi ke sekolah menengah pertama.
Awalnya orangtuaku sangat menginginkan aku sekolah di SMP Negri 4 MUARA ENIM,

ya bisa dibilang sekolah ini adalah sekolah favorit pada masa itu.

Karena pada saat itu aku pun masih lugu dan tidak tahu mengenai deskripsi dari berbagai
macam sekolah negeri. Ya aku mengikuti keinginan orangtua. Mendaftarlah aku di sekolah
tersebut, besar harapan orangtua agar kiranya aku bisa masuk di sekolah favorit tersebut.

Perjalanan kisah hidupku pun dimulai. Sewaktu SMP aku tidaklah segemuk sekarang ini.
Masa SMP ini banyak ku temukan orang-orang hebat dan menginspirasi. Serta juga aku
menemukan sahabat pertama dan cinta pertama (cinta monyet). Hehe.

Aku duduk di kelas 7.8pada saat itu wali kelasku adalah buk Jamilah. Ibu ini sangat baik dan
perhatian. Sangat Jarang aku mendengar perkataan yang jelek dari ibu ini.
Dan begitu juga materi pelajaran Bahasa Indonesia yang diberikan beliau kepada kami. Tak
satupun dari kami yang tidak paham dengan penjelasan yang diberikan. Dibangku ini juga
aku mulailah tumbuh benih cinta, ya bisa dikatan emosi aku pada saat itu belum stabil dan
itu sejenis cinta monyet lah, haha.

Ada satu teman ku yang kami selalu memperebbutkan posisi peringkat di kelas. Kalau aku
mendapatkan peringkat dua ya di peringkat satu. Hingga akhirnya kompetisi prestasi ini
bernagkit sampai kami duduk di kelas dua. Masa-masa kelas VII ini aku tidaklah sekatif
kelas dua, aku sering berada di kelas dan sangat jarang ke kantin.

Aku mulai banyak mengenal lingkungan sekitar sekolah sejak duduk di bangku kelas 7.8

Di kelas ini pertumbuhan sosial aku terbentuk, selain aku dapati sahabat sejati. Baca
selengkapnya disini Sahabat, Jangan Letih Menasehatiku .

Aku sangat aktif di ekskul pramuka. Dari pramuka ini pelajaran banyak didapat,
persahabatan, kekompakan, kedisplinan, tanggungjawab dan percaya diri dalam segala hal.

Persahabatan

Orang-orang biasa memanggilku viola,Disekolah ku saat ini aku terkenal dengan wanita
pendiam dan jutek. Tapi sebenarnya tidak, mungkin karna orang tersebut belum
mengenalku lebih jauh jadi wajar saja jika orang tersebut memanggilku seperti itu.

Pada waktu aku berumur 11 tahun, aku mempunyai sahabat yang dulu mungkin merekalah
yang hanya dapat mengertikanku. Tetapi ternyata sebaliknya, mereka yang kupercaya dapat
menjadi teman sekaligus sahabat atau mungkin keluarga malah berubah menjadi sebuah
pertemanan biasa. Setelah aku masuk ke smp yang aku inginkan, di sinilah cerita ku di
mulai..

Hari ini adalah hari di mana aku akan di tentukan naik atau tidaknya ke kelas 9, saat itu
aku sedang menunggu ayahku datang agar bisa mengambil hasil raport ku bersama
temanku Rita dan chaca, Rita adalah teman sebangku ku di kelas 8 smp, rita mempunyai
sifat licik namun asik apabila di ajak berbicara. Selain asik, rita pun pintar dalam merangkai
kata maupun kalimat menjadi sebuah paragraf. Makanya jika aku sedang mencari kata –
kata aku selalu meminta kepadanya untuk membuatkan sebuah kata – kata yang menjadi
sebuah kalimat indah.

Chaca itu adalah teman sebangku nya rita pada saat kelas 7 smp, aku kenal dekat dengan
chaca karna rita. Chaca mempunyai sifat egois dan penyabar namun perkataannya mungkin
menurut teman – temanku mirip seperti orang tua.

Setelah bebberapa lama aku menunggu akhirnya ayahku datang dan aku pun kembali ke
kelas bersama rita dan chaca, chaca melihat rita berjalan seperti tak bersemangat dan
kemudian chaca bertanya kepadanya “ Rita kamu kenapa? Kelihatannya kamu sedang tak
bersemangat hari ini?”, lalu aku pun juga bertanya kepadanya “ Ya rita kamu kenapa?” rita
menjawab dengan muka tak bersemangatnya “ hmm.. Ayah yang lain sudah datang tapi
mengapa ayahku belum datang juga?,” setelah itu rita langsung berhenti berjalan “rita ayah
mu mungkin masih di jalan atau mungkin ayahmu terkena macet di jalan, jadi sabarlah
sedikit.” Ucap chaca dengan perkataan ciri khasnya. Setelah beberapa lama, ayahnya rita
pun datang dan acara pengambilan raport pun di mulai . Satu demi satu namaku dan
temanku di panggil lalu pada akhirnya semua siwa/i kelas 8h naik ke kelas 9h. Tahun ini
berlalu begitu cepat, tidak terasa, aku melewati bebagai rintangan, berbagai acara, berbagai
pelajaran juga berbagai masa suka maupun duka.

Matahari pagi terlihat malu – malu bersembunyi di balik gelembung awan yang tebal. Hari
ini adalah hari pertamaku masuk ke kelas 9, aku dan temanku sudah mengatur akan
sebangku dengan siapa siapanya. Rita sebangku dengan niranti, dan aku dengan chaca.
Oh iya niranti adalah teman sekelasku juga namun waktu aku kelas 8 niranti belum terlalu
dekat dengan aku rita dan chaca. Niranti mempunyai sifat polos dan keras kepala. Dalam
usiaku yang ke 14 ini, aku sudah mulai mengerti apa gunanya keluarga dan sahabat. Jadi
dari sinilah aku rita niranti dan chaca mulai bersahabat.

Hari pertamaku masuk aku belum memulai belajar, seperti biasa saja saat jamkos kelas
akan terasa ramai seperti di pasar, aku dan temanku pun tak mau kalah ramai nya dengan
yang lain, aku dan temanku bermain tantangan maupun rintangan, bercerita dengan penuh
tawa dan canda hingga tak terasa matahari bersinar sangat terik memanggang bumi di titik
tertinggi, bel sekolah pun berbunyi menandakan waktu pembelajaran telah habis dan
saatnya aku dan temanku pulang “teng...teng...tengg...tengg...” suara bel yang berubah
menjadi suara lonceng. Niranti merasa heran “ loh ko belum bel juga? Padahalkan sudah
waktunya pulang?” niranti terus bertanya tanya dengan dirinya sendiri “ Ada bel ko nir tadi
aku mendengarnya tapi yang keluar itu suara lonceng karena mati lampu mungkin jadi harus
pake lonceng “ jawab rita dengan lantang. “ heii ayo pulang!” ucap ku mengajak, “ ayo!!”
ucap chaca dan niranti. Aku rita niranti dan chaca berpisah di depan gerbang namun aku
dan rita tidak karena kebetulan rumahku dan rumah rita itu searah. Siang kini berubah
menjadi senja, dan malam pun begitu cepat berakrhir.

Pagi ini cuaca sangat tak mendukung, Hari rabu ini adalah hari pertamaku belajar,
walaupun

hanya belajar 1 mata pelajaran tapi aku tetap tidak bersemangat. “Hari ini sangat
membosankan sekali!” ucap liani dengan wajah jutek, “ya, benar liani aku pun sangat bosan
hari ini.” Rita pun membalas ucapan liani. “Dari pada kita bosan diam di dalam kelas ga jelas
begini, lebih baik kita keliling saja” ajakan niranti dengan seru, “Kita keliling kemana niranti?
“ tanya chaca kepada niranti. “ya kita keliling ke tiap kelas lah, masa keliling dunia“ niranti
menjawab dengan sedikit bercanda. “ya sudah kalau begitu, ayok!!” Ucap chaca kepada
mereka bertiga. Kebetulan sekali pembelajaran terakhir ini gurunya tak akan masuk,
Akhirnya mereka bertiga langsung berjalan keluar untuk berkeliling-keliling ke tiap kelas.

“Tenggg.. Tonggg.. Tenggg.. Tonggg” suara bel pulang berbunyi menandakan waktu
pembelajaran hari ini telah selesai. Seperti biasa aku pulang bersama mereka bertiga, “Heii,
ayok pulang bel sudah berbunyi nih” ucap rita yang ingin segera pulang. “Santai kali rit, kita
juga pasti pulang ko!” niranti menjawab dengan tegas. “ya benar, ga mungkin kita nginep di
sinikan?” tanya liani dengan serius. “ sudah sudah, yu kita pulang sekarang” jawab chaca
yang ceritanya ingin menghentikan perdebatan mereka bertiga.

Siang yang cerah berganti senja kemerahan. Lantas senja yang khidmat berubah kelam
dan gelap. Petang pun membayang menghadirkan malam. Ketika aku membuka handpone,
ada beberapa pesan dari niranti yang berisikan pertanyaan tentang tugas b. Indonesia. “
liani tugas b. Indonesia sudah selesai belum?” tanya niranti di dalam sebuah pesan, “sudah,
tapi adabeberapa yang belum di kerjakan” liani pun membalas pesan dari niranti. Tidak
terasa hari demi hari di lewati bersama dengan ketiga sahabatku dan tidak terasa besok
sudah bulan november kembali.

Upacara bendara hari senin di mulai, hari ini kepala sekolah akan mengumumkan bahwa
siwa/siswi minggu depan akan mengadakan Penilaian Akhir semester (PAS). Beberapa
siswa merasa senang karena mungkin minggu depan akan cepat pulang. “Yeay, minggu
depan PAS bisa pulang cepat nih hahaa..” ucap rita sambil tertawa. “Hmm.. seru si seru bisa
pulang cepat, tapi aku belum siap buat melawati semua ini” ucap niranti sedih. “Maksud
kamu, kamu belum siap PAS nir?” chaca bertanya kebingungan. “Sepertinya bukan gitu deh
maksudnya cha” jawab liani heran. “Terus gimana maksudnya?” chaca kembali bertanya.
“Maksud niranti itu, dia belum siap kalau nanti UN (Ujian Nasional), biasanya kalau kita
sudah kelas 9 habis PAS ya tentu pasti akan ada ujian ujian yang sangat menantang ya
seperti yang tadi aku bilang Ujian Nasional” jawab rita. “Nah itu maksudku chaca” ucap
niranti sambil sedikit tersenyum. “ ohh itu maksud kamu nir” ucap chaca dan liani sambil
tersenyum-senyum.

PAS pada hari senin di mulai, kelasku di gabung dengan kelas 7 karena jika tidak di
gabung, siswa/i kelas 9 akan saling bekerja sama. Pelajaran pertama pun di mulai, ketika
pengawas sedang tak berada di dalam ruangan ujian, kelas pun ramai ada yang bertanya
kepada teman yang di belakangnya, ada yang melihat ke buku, ada juga yang serching ke
internet, dan ada juga yang bekerja sama di dalam sebuah grup pesan. Aku dan niranti 1
ruangan sedangkan rita dan chaca tak seruangan dengan ku dan niranti. . “susah banget ini
pelajaran matematika” ucapku dalam hati. Niranti melihat ku kebingungan “liani kamu sudah
selesai belum? “ tanya niranti kepada liani. “Hm..belum nir ada beberapa soal yang kurang
aku pahami” jawabku kebingungan. “Coba dulu saja sebisa mu, sisa yang belum kamu isi
nanti aku kasih tau hehe” niranti melanjutkan pembicaraannya dengan agak ragu. Beberapa
jam kemudian bel istirahat berbunyi “tenggg.. Tonggg..”. Niranti dan aku pun keluar ruangan
dan peegi menuju ruangan rita dan chaca, setelah itu aku niranti rita dan chaca saling
bertanya-tanya soal tadi pelajaran yang sulit. Dan kemuadian aku dan mereka bertiga pergi
ke kantin untuk membeli makanan. “kalian pada mau beli apa?” tanya niranti, “roti aja deh
aku mah” jawab liani, “aku mah bawa nasi jadi beli minum doang aja hehe” jawab rita, “aku
pun sama kaya rita hehe” jawab chaca dengan sedikit tertawa. Dan setalah lama beristirahat
bel pun berbunyi kembali, dan beberapa jam kemudian pelajaran kedua pun selesai.

Hari demi hari PAS pun selesai. Dan semua siswa/i pun senang karena rasa tegang dalam
mengerjakan soal-soalnya telah tuntas. Dan hari libur tahun baru pun datang, 2 minggu libur
sekolah tak terasa cepat berlalu. Lalu hari pertamaku masuk pada tahun 2018 telah datang
dimana pada tahun ini aku akan sangat sibuk sekali dengan sekolah ku, “pagi teman teman”
sapaan pagi dari niranti “ pagi juga nir” sahut chaca kepada niranti. “eh ga kerasa ya bentar
lagi kita ujian nasional” ucap liani dengan muka tak bersemangat, “iya ya benar, dan habis
ujian nasional kita perpisahan hm” jawab rita sedih, “bismillah dulu aja semoga kita lulus
semua” ucap chaca kepada liani niranti dan rita, “amiiinnn..” sahut mereka bertiga. Hari demi
hari terlewati acara demi acara di laksanai dengan sesempurna mungkin dan ujian demi
ujian kita semua hadapi. Bulan depan adalah bulan dimana aku dan teman temanku semua
akan mengikuti ujian terakhir yaitu Ujian Nasional, “Bismillah semoga bulan depan aku bisa
mengerjakan soal UN dengan lancar dan tanpa hambatan, amiinn” doa chaca yg sedang
memohan kelancaran. “amiinn..”jawab aku rita dan niranti. Kini senja berubah menjadi
malam, dan waktu pun berjalan begitu cepat sampai akhirnya minggu depan adalah
pelaksanaan Ujian Nasional nya.
Hari ini cuaca begitu cerah, matahari yg bersinar tidak terlalu terang. “aaa.. Aku blm siap
ujian “ ucap niranti cemas, “bismillah..bismillah “ ucap chaca tegang, “ya allah semoga aku
bisa mengerjakan soal soalnya amiin” sahut liani sambil memohon kemudahan. Sedangkan
rita hanya pokus belajar saja tak mengatakan apapun . bel masuk berbunyi “Tenggg...
Tonggg...”, kita berempat berpisah ruangan, aku dengan niranti dan rita dengan chaca.Ujian
di mulai, dan beberapa lama kemudian Ujian pertama pun selasai. Begitu pun waktu yang
berjalan begitu cepat hingga akhirnya Ujian Nasional pun telah selesai samapai akhir
pelajaran.

Hari sekolah pun sudah mulai bebas bagi kelas 9 dan kini aku dan teman temanku akan
berpisah. Rasanya berat banget buat berpisah dengan mereka bertiga, walaupun dulu aku
dan teman temanku sering bertengkar karna hal sepele. Tp sebuah pertengkaran bukan
akhir dari sebuah persahabatan, karena aku tau jika sebuah persahabatan tidak ada
pertengkaran maka persahabatan ku ga akan sampai sejauh ini. Jadi hargai dan peliharalah
persahabatan kalian dengan baik karena mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari
pada seribu teman yang hanya mementingkan dirinya sendiri.

Saat musim hujan, tidak jarang jalan yang kerap kami lalui itu becek atau bahkan tergenang
oleh air, sehingga kami harus berangkattidak pakai sepatu alias” nyeker “ menurut kata
orang disekitar lingkungan saya. Namun saat musim hujan itu pula saya dan teman-teman
memiliki kesempatan untuk mencari ikan-ikan kecil di selokan sekitar sekolah. Dengan
asyiknya kami sering melakukan hal tersebut saat istirahat atau sepulang sekolah (padahal
kalau sekarang lihat selokan itu rasanya jijik/jorok banget :D hehe… )

SMP

Waktu SMP kelas satu ,saya bisa di bilang ,masih pemalu dalam segalanya, dari mulai
kenalan sama anak-anak lain maupun nanya sama guru. Tapi gak lama setelah itu ada
salah satu anak yg ngajak saya kenalan ceritanya, dia nanya siapa nama saya ,dari mana
sekolah asal saya,dan gak lama kita juga saling kenal. Bisa di bilang anak yg ngajak
kenalan itu cantik dan sepertinya dia pintar.

Dan setelah saya melewati masa orientasi siswa ,saya pun mulai belajar di SMP itu, yang
saya bangga kan. Dari sekian banyak mata pelajaran saya tuh paling kurang di pelajaran
Fisika ,juga bahasa inggris. walaupun ada yangg saya bisa sedikit demi sedikit sih. Tapi di
kekurangan saya dalam mata pelajaran itu ,ada satu mata pelajaran yang jadi favorit saya,
apa lagi kalau bukan TIK :) aku banyak belajar hal yang saya gak ngerti sama sekali . karna
awalnya jujur ya saya ini gaptek ,belajar komputer awalnya saya sampe kesetrum segala .
maklum hehe

Nah di kelas dua, sayapun udah saling berbaur dengan teman yang lain ,bahkan di kelas
delapan ini saya punya temen temen yang bisa di bilang asikk banget.

emang sih temen saya di kelas delapan ini gak semuanya ada yang dari kelas tujuh saya
dulu,tapi saya seneng karna saya jadi bisa saling kenal lagi sama anak anak yangg lain nya.

Tak lama kemudian, diSaat-saat terakhir semua terasa semakin indah. Canda, tawa, dan
kesal dengan teman-teman sekelas semakin saya rindukan. Tiada dendam dengan kalian
karena yang ada hanya canda tawa dan kekesalan semata. Akankah semuanya tidak dapat
saya rasakan ketika lulus atau tidak bersama lagi nanti? (Ya, pasti.!!!)

Tak kan pernah terulang masa-masa itu. Pertanyaan-pertanyaan pun selalu muncul di saat
merenungkan masa kenangan sekolah yang sudah kita lewati.

"berapa bulan sekali atau bahkan berapa tahun sekali kah bisa kumpul bersama teman-
teman sekolah di tengah kesibukan masing-masing?". Nanti tiada lagi sebutan teman
sekelas atau teman satu sekolah, tetapi yang ada hanyalah "Teman Waktu SD,
SMP,SMK" :'(

Tak kan pernah ku lupakan kalian yang akan menjadi "teman lama ku". Karena kalian yang
mengisi dan mewarnai masa-masa Sekolah ku.

Putih Merah, Putih Biru dan Putih abu-abu punya cerita tentang cinta, tentang tawa, tentang
segalanya.!!
Masa sekolah itu adalah masa yang paling menyenangkan. Masa di mana kita harus belajar
bersama teman-teman, tanpa ada perbedaan. Kita bersama teman belajar bersama. Baik itu
belajar mengenai pelajaran sekolah maupun belajar mengenai hidup.

Maka dari itu ada beberapa kata kenangan masa sekolah. Di antara banyak kenangan
tersebut, mungkin 20 kenangan masa sekolah ini pasti paling kamu ingat. Cek satu per satu
ya.

1. Telat masuk sekolah.

dulu sama Bu Guru sebelum diperbolehkan masuk

2. Sensasi ngerjain PR pelajaran jam pertama di kelas.

Untuk ada yang baik mau ngasih contekan.

3. Bangga jadi petugas upacara.

Siaaaaaap grak!

4. Serunya kegiatan Paskibra.

Suatu kebanggaan sendiri bisa gabung dengan anggota paskibra lainnya.

5. Guru nggak masuk:

pelajaran kosong!

6. Jajan di kantin.

Enaknya dan ramah kantong!

7. Mencontek saat ulangan.

Siapa yang pernah begini, hayo ngaku?

8. Dia!

Apa kabar cinta? ahhhh jadi kangeeen. Ah, seandainya waktu bisa diulang kembali.

9. Ruang kelas.

Kamu nggak akan pernah kembali duduk di bangku itu.


10. Berdoa sebelum pelajaran dimulai.

Sekarang berdoa nggak sebelum bekerja?

11. Dicukur rambutnya di depan banyak orang.

Pak ampuun paaak...!!!

12.Lulus Sekolah.

Penampilan beda saat lulus sekolah, terlihat semakin berbeda. Di sini untuk ceweknya
berpakaian kebaya dan cowonya pake jas.

13.Tebar pesona di pertandingan ekskul.

Siapa tahu gebetan lagi liha t 'kan?

14.LDKS

Digiring masuk musium sama kaka-kaka dan guru pendamping.

15.Pensi yang sudah mirip konser.

Mana suaranya????

Masa SMA
Putih abu-abu adalah warna seragam untuk sekolah menengah atas dan sederajatnya. Dulu
ketika masih berseragam tersebut, rasanya biasa saja. Seperti biasa berangkat pagi,
bertemu teman-teman, belajar di kelas, kegiatan, dan pulang.. begitu seterusnya.

Masa itu sudah berlalu 4 tahun yang lalu. Sekarang aku sudah tidak bisa mengulang
kembali harianku dimasa itu. Kadang kalau teringat masa itu berkesan juga. 😀

Sekilas Tentang Sekolahku

Bisa dibilang, lingkungan yang baik untuk mendukung prestasi ada di sekolahku. Siswa-
siswi yang masuk menjadi murid SMANTI sudah ter-filter dulu, tentunya yang masuk
SMANTI sebagian besar adalah murid-murid yang cukup berprestasi dari sejak SMP.
Dengan begitu, daya pacu seorang siswa akan menyesuaikan dengan berbagai murid yang
kompeten.

Banyak hal yang bisa menjadikan sekolahku menjadi julukan sekolah favorit. Mulai dari
guru-guru yang kompeten, prestasi akademik karena seringnya juara olimpiade tingkat
provinsi maupun nasional, prestasi olah raga, dan fasilitas sekolah yang bagus, banyaknya
lulusan yang tembus ke PTN ternama, banyak alumni Perwira, dan terbukti banyak alumni-
alumni sukses lainnya.

Sekilas Tentang Aku

Masuk SMA ditahun 2019,aku adalah orang yang beruntung bisa bersekolah di SMANTI.
Banyak dari teman temanku SMP yang menginginkan bersekolah di SMANTI tapi tidak lolos
seleksi.

Bagaiman denganku? Apakah aku juga siswa teladan? Jawabnya siswa telatan hahaha.
Seabgus appaun sekolah kita tentu saja tidak semua murid dari sekolah favorit semuanya
pintar dan teladan. Aku cuma beruntung, kebetulan nilai kelulusan SMP ku tinggi dan aku
berhasil diterima di SMANTI. Alhamdulillah.
Aku hanya siswa biasa tidak pernah juara kelas, tidak pernah menjadi pengurus kelas, tidak
juga aktivis organisasi. Aku sering terlambat masuk kelas, pernah dihukum di jemur di
lapangan. hehe

Tapi aku tak pernah sekalipun bolos sekolah maupun alpha dalam presensi. Karena sekolah
adalah amanah dari orang tua. Bagiku membolos adalah pantangan mutlak yang harus aku
hindari. Jika aku tidak masuk sekolah, pasti ada pemberitahuan dan ijin sebelumnya.

Pengalaman Masa Putih Abu-abu

Aku pertama kali masuk di kelas sepuluh F (XF). Semasa angkatanku, penjurusan sekolah
dilakukan di kelas 11. Jadi pelajaran di sekolahku masih umum, aku dan teman-teman
mempelajari pelajaran IPA (Kimia, Fisika, Biologi) dan juga IPS (Sosiologi, Geografi,
Ekonomi), dan mata pelajaran wajib seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika,
PKN, di tambah lagi muatan lokal.

Ya seperti itu, semua mata pelajaran itu kami tempuh dan sepertinya itu belum seperapa di
bandingkan Madrasah Aliyah. 😀

Yang membekas di memori adalah perjuangan mendapatkan nilai yang bagus agar bisa
masuk ke jurusan IPA. Sepertinya bukan hanya aku saja yang menginginkan masuk Rpl.
Jurusan Rpl menjadi favorit dari hampir sebagian besar murid SMK ku.

Entah mengapa, hal tersebut sudah mengakar bahwa Rpl adalah jurusan yang bagus,
peluang lebih lebar dan mendapatkan tempat yang lebih tinggi dalam profesi tertentu. Hal
lain yang mendominasi di jurusan IPA adalah golongan siswa-siswi yang rajin dan tertib, ada
juga yang berpendapat IPA adalah tempatnya calon istri-istri idaman haha 😀
Berbeda sekali dengan selalu di isi oleh kumpulan siswa-siswi yang mbeling (susah diatur).
Suka klayapan, seragam amburadul dan tidak disiplin. Dan lagi ada yang beranggapan
kalau anak Rpl bagus

Bisa menggunakan komputer dan ini sangat bagus untuk belajar komputer.

Menjadi Tukang Install Sistem Operasi

Bermula dari percobaanku sendiri dengan laptopku, aku jadi keseringan utek-utek dengan
laptop. Awal mulanya karena virus dan masalah-masalah klasik yang sering di alami oleh
pengguna windows. Waktu itu virus adalah momok yang sangat mengganggu sekali.

Karena laptopku masih baru, rasa-rasanya aku tidak ingin laptopku tersayang mengalami
kecacatan. semuanya harus serba sempurna, mulai dari performa harus lancar, tampilan
terlihat sempurna dan fitur semunya bisa berfungsi. 😀

Karena sering menemui berbagai masalah sistem error, komputer lambat, virus, dan lainnya.
Akhirnya aku sering berkonsultasi ke beberapa teman yang cukup berpengalaman soal
komputer, dan banyak cara-cara yang aku pelajari mulai dari pemilihan anti virus, instal
ulang, instal game dan aplikasi, optimizing dan repairing.

Dari beberapa temanku yang sering kali aku berguru kepada mereka, aku mulai aktif di
lingkungan anak-anak melek informasi sewaktu itu, sering kali jadi rujukan buat konsultasi
teman-teman yang lainnya untuk dimintai bantuan soal masalah laptop error mereka.

Hampir setiap minggu aku selalu membawa dua laptop untuk aku bawa kerumah, ya
temanku minta tolong di utek-utek. Kadang temanku yang main kerumahku. Lugunya diriku,
selalu mau saja bawa-bawain laptop orang kerumah. Dan aku tidak pernah menarik bayaran
untuk bantuan yang aku berikan.
Sepertinya bukan hanya teman sekolah saja, tetangga juga banyak yang kayak gitu.
Permasalahan sepele sebenarnya, seperti file ke hidden kalau orang awam bingungnya
sudah minta ampun. Sebenernya itu simpel banget kan kalau kita tahu solusinya. Tidak
seperti koding yang hanya bisa dipahami oleh dewa IT 😀

JURUSAN RPL

Ini adalah cerita saya tentang masa-masa jaya putih abu-abu di SMK NEGRI 1 MUARA
ENIM Kami sebut kelas kami adalah RPL (Rekayasa Perangkat Lunak), karena kami adalah
satu-satunya kelas RPL angkatan pertama pada masa itu, bedanya kami dengan kelas yang
lain adalah kekompakan, solidaritas dan kecerdasan kami.

Hahaha, sebelumnya saya sudah pernah posting juga tentang siswa-siswa RPL ini di
Memorial Sekolah Kelas RPL Ankatan Pertama silahkan baca kembali.

Foto di atas diambil ketika kami masih duduk di kelas X, saat pulang sekolah. Lihatlah
betapa polos dan 4l4y nya kami, kalo ditanya sekarang, beh gimana jangan ditanya lagi,
makin 4L4ay!! Haha 😀 kami semua berasal dari sekolah manengah pertama yang berbeda-
beda dan sebagian besar berasal dari sekolah kabupaten Kubu Raya, ada juga yang dari
Singkawang dan Putusibau.

Beberapa teman kadang mempertanyakan, kenapa masuk sekolah ini? emang gak ada
sekolah lain, dengan jawaban yang berbeda ada positif dan negatif tapi saya tidak menyesal
dapat bersekolah di sini, walaupun fasilitas masih sangat memadai tapi yang penting itu
adalah orang-orangnya yang ada disini.

Ketua kelas kami sejak kelas satu hingga kelas tiga berbeda-beda, pertama Danar, kedua
Restu Budy Prasetyo dan yang ketiga Muhammad Fachri. Dari ketiga ketua kelas itu
sekertarisnya hanya satu yaitu saya Siti Mustiani yah kadang2 juga masih dibantu sama
Rini, dan satu lagi bendahara Aini Fahrunissa.
Ada sejarah sedikit nih dibidang organisasi kelas Danar pernah mengundurkan diri mejadi
ketua kelas karena pada saat itu dia terpilih menjadi “Ketua Osis” dan sekertarisnya juga
masih sama saya juga.

Karena sekolah lapangan olah raga di sekolah kami tidak begitu luas, jika kegaitan lari jarak
jauh biasanya dilakukan di kompek, dan kami pun harus berterima kasih sama warga dan
minta maaf karena sudah menggunakan lingkungannya dan kadang2 kami juga sedikit
berisik, (biasalah namanya juga anak remaja masih 4lay gituh).

Karena sekolah kami adalah sekolah Teknologi Informasi siswa di sekolah ini
memperbolehkan siswanya untuk membawa handphone tapi tidak disaat jam pelajaran di
kelas, nah kalau kelapangan sih bolehh.. ada hp ada kamera, ada tempat bagus dikit yah
langsung deh foto2 sana sini…

Kekonyolan kami dapat muncul dimana saja meskipun pulang dari Dzikir bersama di Masjid
Mujahidin, jangan heran yah gais 🙂 itu sudah menjadi hal yang sangat biasa bagi kami

.Seragam biru elektrik atau biasa disebut seragam bengkel, atau seragam rumpun atau
seragam hari rabu kadang kami suka menggantinya dengan celana biru dengan atasan
putih, kalau ditanya kenapa pakai begitu bilangnya baju atasannya masih basah, padahal
baju atasan biru ini panas banget.

Kreatif!! yah itu juga kelas kami, saat hari ibu kami sekelas membuat kartu ucapan dengan
kreatifitas masing masing, dengan bahasa yang gak biasa dan lainnya, dengan
menggunakan kertas bekas dan kertas daur ulang.

Eksis everyday!! every where!! pokoknya eksis, salah satu teman kami yang bernama Joko
emang paling punya banyak gaya yang beh Justin Bieber aja lewatt… hahaha 😀

Nah itulah sedikit kisah kami yang tidak bisa saya tulis semuanya, lelah jari adek ngetik
postingan ini 😀

Tetapi ada virus Corona menyerang sehingga kami belajar daring

Semenjak wabah virus covid 19 melanda dan semakin mewabah.sekolah di ganti dengan
pembelajaran di rumah (daring) Hari ini sekolah diliburkan karena Corona, pertama libur
saya sangat senang, saya di rumah bermain, nonton TV, bersenang-senang di rumah.
Menurut saya,kondisi tersebut membuat siswa merasa lebih susah lagi karena jika ada hal
yang tidak dipahami dan ketika menanyakan hal tersebut kepada pengajar dari youtube
harus menunggu lama agar terjawab

“serta yang lebih tidak kalah pentingnya adalah hampir 20 jam setiap harinya ‘gedjet’ selalu
berada di depn mata tanpa lepas sedikitpun, dan hal itu memiliki dampak buruk dalam hal
kesehatan mata”

Banyak banget manfaat belajar di rumah (daring)

Selain bisa mencegah penularan covid-19,masih ada banyak keuntungan belajar online di
rumah, yaitu:

Biaya Lebih TerjangkauKeuntungan belajar online di rumah yang pertama adalah biayanya
lebih terjangkau Tentunya biaya yang ibu keluarkan saat belajar online di rumah adalah
membayar pulsa atau membeli kuota (peket) supaya bisa menikmati jringan internet yang
akan digunakan unuk belajar

Selain itu, biaya yang dikeluarkan adalah biaya administrasi atau biaya untuk mennyewa
guru pengajar. Tapi ibu tak perlu mengeluarkan biaya untuk transportasi dan makan karena
semua kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online

Tak hanya itu saja, biasanya akan ada diskon atau penawaran khusus untuk member dalam
e-learning yang bisa ibu manfaatkan.

Dapat diakses dengan mudah

Salah satu keuntungan belajar online di rumah adalah proses pembelajaran bisa diakses
dengan menggunakan smartphone, komputer atau leptop yang terhubung dengan jaringan
internet.

Berhubung dapat diakses dengan mudah, anak bisa melakukan proses belajar di ruang
tamu, ruang kelurga ,kamar tidur, hingga di tempat lain yang suasananya lebih nyaman.
Jadi bisa dikatakan kalau nantinya anak bisa berpindah-pindah tempat jika ingin mencari
suasana yang nyaman untuk belajar.

Waktu belajar lebih fleksibelKeuntungan belajar online di rumah adalah yang paling banyak
dirasakan adalah waktu belajar yang jauh lebih fleksibel jika dibandingkan belajar di sekolah
secara tatap muka,

Waktu belajar pada pembelajaran online bisa dilakukan kapan saja karena biasaanya akan
ada pilihan waaktu belajar yang bisa ibu pilih. Dalam satu kali pertemuan, akan dibutuhkan
waktu mulai dari 1-3 jam saja. Tentu saja dengan begitu bisa menghemat banyak waktu.

Tak hanya itu saja ketika melakukan proses belajar dengan cara tatap muka, kerap

kali anak akan berpindah tempat dari satu ruang ke ruang yang lainnya seperti pada
saatakan praktikum, belajar listening, dan lain sebagainya

Wawasan yang didapat jauh lebih luas

Ketika belajar online di rumah, wawasan yang di dapat anak bisa jauh lebih luas.

Hal ini di karenakan beberapa materi pelajaran pada e-learning masih ada yang

belum tersedia di media cetak seperti buku fisik.

Buku fiksi yang sering di gunakan dalam metode pembelajaran konvesional hanya akan di
perbaharui atau di update isinya selama beberapa tahun sekali

Lain halnya dengan modul yang dapat dari daring online, pengajar bisa lebih leluasa
mengedit dan menanbahkan informasi terbaru karena bentuk modulnya adalah Digital, jadi
tak peru proses cetak mencetak yang ribet.Lebih personal Keuntungan belajar online di
rumah adalah proses belajar jadi lebih personal. Memang tidak semua tempat yang
memberi pengajar 1:1 alias satu murid satu guru.

Tapi setidaknya murid ada di dalam satu kelas tersebut jumllahnya sangat terbatas sehinga
guru bisa lebih fokus pada siswa. Pemberian materi juga bisa lebih detail dan interaksi
antara guru dan murid juga bisa lebih terjalin dengan baik. Materi pelajaran bisa disimpan

Sebenarnya keuntungan saat melakukan belajar online di rumah adalah materi


pembelajaran yang bisa disimpan sehingga dapat diulang-ulang sesuka hati

Hal ini dikarenakan materi belajar online haruslah didownload. Setelah didownload anak
bisa menyimpan dan membukanya kembali secara leluasa pada saat mereka butuhkan.
Pembelajaran yang menerapkan metode ini adalah yang bermodal Learning manajeman
system (LMS) dan model interaktif berbasis internet. Bisa lebih menyenangkan

Ketika belajar online, suasana akan bisa menjadi lebih menyenangkan karena anak akan
merasakan sensa.

Namun dari sisi positif, menurut dia, pembelajaran daring juga menghemat ekonomi karena
kemendikbud juga sudah memberi kuota gratis internet untuk belajarsehingga uang jajannya
dapat ia tabung.

Kemudian lebih teratur dalam mengatur waktu seperti jadwal akademik, organisasi,
termasuk waktu bersama keluarga, dan waktu luang tentu lebih banyak sehingga ada
banyak kreatifitas dan ide juga waktu untuk diri sendiri.

Ia sangat menginginkan mengikuti proses belajar mengajar tatap muka, karena selain dari
sisi akademik, ada beberapa hal yang memotivasi ke sekolah seperti mempelajari sifat
teman-temannya.Tatap muka wajib dilakukan karenaI nteraksi dan komunikasi lebih mudah

Selama KBM daring diakui komunikasi dan interaksi antara guru dengan murid maupun
antara sesama murid menjadi terhebat dan tidak berjalan dengan optimal.

ini tentu karena saat KBM daring berlangsung proses komunikasi hanya terjalin memalui
video call atau chat saja. Tentu saja ini dapat menghilangkan kedekatan dan proses
komunikasi alami antara guru dan murid, terutama berkaitan dengan proses penyampaian
materi.

Proses komunikasi jarak jauh diungkap belum sepenuhnya efektif karena renta dengan
kekeliruan dalam menerima dan mencerna informasi. Artinya informasi. Artinya informasi
yang di sampaikan.Interaksi dan komunikasi lebih mudah Selama KBM daring diakui
komunikasi dan interaksi antara guru dengan murid maupun antara sesama murid menjadi
terhebat dan tidak berjalan dengan optimal.

Hal ini tentu karena saat KBM daring berlangsung proses komunikasi hanya terjalin memalui
video call atau chat saja. Tentu saja ini dapat menghilangkan kedekatan dan proses
komunikasi alami antara guru dan murid, terutama berkaitan dengan proses penyampaian
materi.

Guru belum tentu akan dicerna sama oleh peserta. Hal ini mungkin karena suara yang
kurang jelas atau intruksi yang kurang lengkap, serta faktor-faktor lainnya.Oleh sebeb itu.
KBM tatap muka masih di anggap paling ideal, karena proses komunikasi dan sosialisasi
akan terjalin secara langsung, sehingga informasi dan materi yang diberikan juga akan lebih
muda di cerna dan dipahami oleh murid.Sumber data pembelajaran lebih familiar

Salah satu utama yang dihadapi guru maupun murid selama menjalani PJJ adalah
berkaitan dengan pemanfaatan dan pengelolahan sumber maupun media pembelajaran
daring. Sumber belajar daring sejauh ini belum begitu familiar dn mudah dipahami oleh para
guru juga para murid terutama yang berada di wilayah 3T.

Meskipun sebenarnya sumber belajar dan portal daring sudah banyak disediakan oleh
kemedikbud dan lembaga pendidikan lainnya secara gratis. Seperti adanya rumah belajar,
guru berbagai, sumber belajar seamolec, dan lainnya.

Akan tetapi dengan proses adaptasi yang begitu cepat dan tanpa adanya proses persipan
dan pelatihan sebelumnya sehingga para guru masih banyak mengalami kesulitan dalam
memanfaatkan dan mengelola berbagai sumber dan media pembelajaran online, begitupun
yang dialami murid dan para orangtua.

Sehingga dari beberapa survei terakhir dilakukan mendikbud sebagaian besar guru, murid,
dan orang tua lebih menghendaki kembali diadakan KBM tatap muka.

Tidak harus terhubung dengan internet

Salah satu keuntungan dari KBM tatap muka adalah tidak membutuhkan koneksi internet
dan gawai. Guru maupun murid bisa secara langsung melakukan interaksi dan komunikasi
dalam aktivitas pembelajaran.

Hal ini tentu sangat membantu bagi para guru dan murid yang akan beradadi wilayah 3T
atau belum terjankau jaringan internet. Kendala gawai juga bisa teratasi dengan
memanfaatkan sumber belajar konvensional seperti buku, LKPD dan APE yang lebih mudah
dan terjangkau untuk dimanfaatkan.

Meskipun saat ini proses pembelajaran ideal harusnya sudah mengoptimalkan blended
learning dengan mengkombinasikan antara daring dan konvensional, tetapi dengan
keterbatasan infrastruktur dan kemampuan dalam mengelola KBM daring tentu saja
pembelajaran tetap muka masih dianggap paling baik dan ideal.
Mudah dalam penilaian karakter

Salah satu aspek yang sulit diajarkan dan diidentifikasi ketika pelaksanaan KBM daring
adalah berkaitan dengan pendidikan karakter dan moral. Tentu saja idealnya untuk
mengukur karakter siswa haruslah dengan berinteraksi dan menganalisis secara langsung.

Selain itu hal penting dari pendidikan karakter adalah berkaitan dengan keteladanan
sehingga itu perlu adanya praktik baik dan analisa secara langsung dari guru agar benar-
benar memahami karakter dan sikap setiap siswa. Maka dari itu model pembelajaran yang
paling

memungkinkan adanya penerapan nilai-nilai karakter secara optimal adalah dengan jalur
tatap muka (konvensial).

Tidak gampang stres dan lebih fokus

KBM daring yang sudah berjalan babarapa bulan ini semakin dikeluhkan oleh para siswa
orangtua, maupun para guru. Pasalnya KBM daring yang dilakukan dari rumah ternyata
membuat siswa dan orangtua cepat menjadi stress.

Ini terjadi karena para siswa tidak bisa berinteraksi dengan teman-temannya dan bermain di
lingkungan sekolah. Aktivitas tiap hari dilakukan dari rumah sehingga membuat kondisi
psikologis setiap anak menjadi tertekan dan bosan yang berujung pada kondisi stres.

Hal yang sama juga dialami guru dan orangtua yang mana adanya PJJ yang berlangsung
saat ini perlu pintar dalam membagi waktu dan prioritas antara mengajar dan mengurusi
rumah tangga.

Selain itu KBM daring akan selalu menggunakan gawai dan koneksi internet yang tentu saja
akan sangat rentan membuat para siswa menjadi tidak fokus. Misalnya jika tidak ada yang
mengawasi si anak akan bermain game, menonton youtube dan aktivitas lain yang tidak
berkaitan dengan pembelajaran.

Jika apabila nilai-nilai kemandirian dan tanggung jawab belum dimiliki oleh anak, maka akan
sulit untuk bisa berfokuspada pembelajaran saja, yng cenderung membosankan.Selain itu
belajar dari rumah juga akan memecah konsentrasi karena rentan mengalami gangguan dari
anggota keluarga lain. Sehingga sejauh ini tempat dan kondisi yang paling ideal untuk
pelaksanaan KBM masih tetap di sekolah, yang memang dikhususkan untuk tempat
belajarLebih terkontrol Seperti sudah dipaparkan pada poin sebelumnya bahwa KBM daring
banyak sekali membuat siswa menjadi sters dan sulit fokus. Selain itu ketika anak tidak
sepenuhnya diawasi oleh orangtua akan rentan untuk tidak benar-benar belajar dengan
serius Apabila KBM daring akan selalu menggunakan gawai dan koneksi internet yang
membuat anak dengan mudahnya mengakses fitur lainnya di luar topik pembelajaran,
seperti bermain game misalnya. Hal ini akan berbeda dengan KBM tatap muka yang mana
guru memiliki akses untuk mengawasi para siswa secara langsung sehingga ketika proses
KBM berjalan para siswa lebih mudah dipantau dan dikontrol.Meskipun pada akhirnya
semua tergantung juga dari peran orangtua benar-benar mendampingi dan mengawasi
anaknya saat BDR tentu saja kemungkinan anak untuk melakukan aktivitas lain dapat
diminimalisir.Praktimum lebih gampang dan efektif....

Anda mungkin juga menyukai