Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : UPTD SDN Batoporo Timur 1


Kelas /Semester : V/2 (dua )
Tema : 7. Peristiwa dalam Kehidupan
Sub tema : 1. Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajahan
Pembelajaran ke- : 3 (Bahasa Indonesia, PPKn. IPS)
Alokasi Waktu : 6 x 35 menit (6 JP)

A. KOMPETENSI INTI (KI)


1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman,guru, dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5 Menggali informasi penting dari teks 3.5.1 Menganalisis teks sejarah secara tertulis
narasi sejarah yang disajikan secara dengan aspek: apa, di mana, kapan, siapa,
lisan dan tulis menggunakan aspek: mengapa,dan bagaimana dengan benar
apa, di mana, kapan, siapa,
mengapa,dan bagaimana.
.
4.5 Memaparkan informasi penting dari 4.5.1 memaparkan informasi penting dari teks
teks narasi sejarah menggunakan narasi sejarah menggunakan aspek: apa, di mana,
aspek: apa, di mana, kapan, siapa, kapan, siapa, mengapa, dan bagai mana dengan
mengapa, dan bagaimana serta kosa menggunakan kalimat efektif
kata baku dan kalimat efektif

PPKn
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1.3 Menghayati keberagaman sosial budaya
masyarakat sebagai anugerah Tuhan yang
Maha Esa dalam konteks Bhinneka Tunggal
Ika
2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman sosial
budaya masyarakat dalam konteks
Bhinneka Tunggal Ika
3.3 Menelaah keberagaman sosial budaya 3.3.1 Memerinci keragaman suku yang ada di
masyarakat Indonesia secara tepat.
4.3 Menyelenggarakan kegiatan yang 4.3.1Menyelenggarakan berbagai keragaman
mendukung keberagaman sosial yang ada di sekitarnya secara tepat
IPS
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Mengidentifikasi faktor-faktor penting 3.4.1 Memerinci factor-faktor penjajahan
penyebab penjajahan bangsa Indonesia bangsa Indonesia dan upaya bangsa Indonesia
dan upaya bangsa Indonesia dalam dalam mempertahankan kedaulatannya dengan tepat
mempertahankan kedaulatannya.
4.4 Menyajikan hasil identifikasi mengenai 4.4.1 Menyajikan hasil identifikasi faktor-faktor
faktor-faktor penting penyebab penting penyebab penjajahan bangsa Indonesia
penjajahan bangsa Indonesia dan upaya dan upaya bangsa Indonesia dalam
bangsa Indonesia dalam mempertahankan kedaulatannya dengan tepat
mempertahankan kedaulatannya.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Bahasa Indonesia(CIRC (Cooperative, Integrated, Reading, and Composition)


3.5.1 .1 Dengan membaca, siswa dapat menganalisis teks sejarah secara tertulis dengan aspek: apa,
di mana, kapan, siapa, mengapa,dan bagaimana dengan benar

4.5.1.1 Dengan diskusi dan penugasan, siswa dapat memaparkan informasi penting dari teks narasi
sejarah sistem tanam paksa menggunakan aspek: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan
bagai mana dengan menggunakan kalimat efektif

IPS (CIRC (Cooperative, Integrated, Reading, and Composition)


3.4.1.1 Dengan membaca dan diskusi, siswa dapat memerinci factor-faktor penjajahan bangsa
Indonesia dan upaya bangsa Indonesia dalam mempertahankan kedaulatannya..

4.4.1.1 Dengan penugasan , siswa dapat menyajikan hasil identifikasi faktor-faktor penyebab
penjajahan bangsa Indonesia dan upaya bangsa Indonesia dalam mempertahankan
kedaulatannya.

PPKn (bermain peran)


3.3.1.1 Dengan membuat memberikan identitas suku pada peta, siswa dapat memerinci keragaman
suku yang ada di Indonesia secara tepat.

4.3.1.1 Dengan bermain peran, siswa dapat menyelenggarakan berbagai keragaman yang ada di
sekitarnya secara tepat

D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Kosa kata baku, kosa kata serapan, dan kalimat efektif
2. Faktor penyebab penjajahan dan upaya perlawanan terhadap kolonial
3. Keragaman suku yang ada di Indonesia

E. METODE PEMBELAJARAN
Model : Interaksi Sosial
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik.
Metode Pembelajaran : Diskusi, tanya jawab, penugasan, ceramah, CIRC (Cooperative,
Integrated, Reading, and Composition)

F. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Gambar : gambar suku, gambar pulau-pulau besar di Indonesia, gambar-gambar pahlawan
yang melakukan perlawanan terhadap pemerintah kolonial Belanda.
2. Teks : Perlawanan terhadap pemerintah kolonial Belanda
3. Alat : Kalender bekas, spidol warna

G. SUMBER PEMBELAJARAN
1. Buku Guru Kelas V, Tema 7: Peristiwa di sekitar Kita Buku Tematik Terpadu Kurikulum
2013 (Revisi 2017). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Buku Siswa Kelas V, Tema 7: Peristiwa di sekitar Kita Buku Tematik Terpadu Kurikulum
2013 (Revisi 2017). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa dan mengkondisikan kelas agar siap untuk 15 menit
belajar.
2. Seorang siswa diminta untuk memimpin doa.
3. Guru mengucap salam
4. Guru menanyakan kabar siswa
5. Siswa menjawab
Alhamdulillah
Baik akhlakku
Tertib kelasku
Gemilang pretasiku
Sukses sukses iiiyyyyesss
6. Guru mengingatkan siswa tentang pelajaran sebelumnya dan
mengaitkan dengan pelajaran yang akan disampaikan.
7. Guru mengajak siswa bernyanyi “Dari sabang sampai merauke”

Kegiatan inti 1. Siswa dibentuk kelompok secara heterogen 4 orang 180


2. Setiap kelompok diberikan teks perlawanan rakyat yang menit
bersifat kedaerahan terhadap pemerintah colonial
3. Secara berkelompok, siswa membaca bergantian,
menemukan kata kunci, dan memberikan tanggapan
terhadap wacana kemudian menuliskan hasil
kolaboratifnya
4. Kelompok terpilih mempresentasikan hasil kerjanya
5. Siswa mengerjakan LKPD (IPS KD 3)
6. Guru mengapresiasi dan mengonfirmasi setiap jawaban siswa
7. Siswa secara mandiri menceritakan mengenai identitas suku
bangsanya sendiri dengan cara mengisi identitas pada awan
pada buku siswa. LKPD PPKn KD 3
8. Siswa membuat kelompok dimana satu kelompoknya berisi
siswa yang berbeda suku (jika ada)
9. Siswa diberikan teks bacaan keberagaman social budaya
10. Setiap kelompok diberi tugas untuk mengidentifikasi suku di
berbagai pulau di Indonesia dengan cara menuliskan nama-
nama suku pada gambar pulau. LKPD PPKn KD 4
11. Siswa mengemukakan hasil identifikasinya
12. Jawaban siswa dikonfirmasi oleh guru
Penutup 13. Dengan diarahkan oleh guru, siswa menyimpulkan 15 menit
pembelajaran hari ini
14. Siswa mengerjakan soal
15. Siswa bersama guru melakukan refleksi atas pembelajaran
yang telah berlangsung:
 Apa saja yang telah dipelajari dari kegiatan hari ini?
 Apa yang akan dilakukan untuk menghargai perbedaan
di sekitar?
16. Guru memberikan pesan moral bahwa kita diciptakan
bersuku-suku untuk saling mengenal dan mensyukuri
keberagaman suku di sekitar kita dengan cara saling
menghargai
17. Guru memberikan reward berupa tepuk gemuruh
18. Siswa menyimak penjelasan guru tentang aktivitas
pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. Termasuk
menyampaikan kegiatan bersama orangtua yaitu: meminta
orang tua untuk menceritakan pengalamannya menghargai
perbedaan di lingkungan sekitar rumah lalu menceritakan
hasilnya kepada guru.
19. Siswa melakukan operasi semut untuk menjaga kebersihan
kelas.
20. Kelas ditutup dengan doa bersama dipimpin salah seorang
siswa.

I. PENILAIAN
1. Lingkup Penilaian : Sikap, Pengetahuan, Keterampilan
2. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap : Non tes
b. Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Kinerja

3. Bentuk Instrumen Penilaian


a. Penilaian Sikap : Rubrik pengamatan (terlampir)
b. Penilaian Pengetahuan : Ulangan berbentuk Pilihan Ganda (terlampir)
c. Penilaian Keterampilan : Rubrik pengamatan (terlampir)
Refleksi Guru:

Mengetahui Sampang, 03 Februari 2020


Kepala Sekolah Guru Kelas V

H. MODHAR. S.Ag AGUS SALIM , S.Pd.SD.


NIP. 19701230 199410 1 002 NIP. 19850820 201903 1 001
LAMPIRAN 1
BAHAN AJAR
TEKS 1
Sistem Tanam Paksa
Pemerintah Kolonial Belanda

Pada masa kepemimpinan Johanes Van Den Bosch, Belanda memperkenalkan


sistem tanam paksa. Sistem tanam paksa pertama kali diperkenalkan di Jawa dan dikembangkan
di daerah-daerah lain di luar Jawa. Di Sumatra Barat, sistem tanam paksa dimulai sejak tahun
1847.
Saat itu, penduduk yang telah lama menanam kopi secara bebas dipaksa menanam kopi
untuk diserahkan kepada pemerintah kolonial. Sistem yang hampir sama juga dilaksanakan di
tempat lain seperti Minahasa, Lampung, dan Palembang. Kopi merupa kan tanaman utama di
Sumatra Barat dan Minahasa. Adapun lada merupakan tanaman utama di Lampung dan
Palembang. Di Minahasa, kebijakan yang sama kemudian juga berlaku pada tanaman kelapa.
Pelaksanaan tanam paksa banyak terjadi penyimpangan, di antaranya sebagai berikut.
1. Jatah tanah untuk tanaman ekspor melebihi seperlima tanah garapan, apalagi jika
tanahnya subur.
2. Rakyat lebih banyak mencurahkan perhatian, tenaga, dan waktunya untuk tanaman
ekspor sehingga banyak yang tidak sempat mengerjakan sawah dan ladang sendiri.
3. Rakyat yang tidak memiliki tanah harus bekerja melebihi 1/5 tahun.
4. Waktu pelaksanaan tanam paksa ternyata melebihi waktu tanam padi (tiga bulan)
sebab tanaman-tanaman perkebunan memerlukan perawatan terus-menerus.
5. Setiap kelebihan hasil panen dari jumlah pajak yang harus dibayarkan kembali
kepada rakyat ternyata tidak dikembalikan kepada rakyat.
6. Kegagalan panen tanaman wajib menjadi tanggung jawab rakyat/ petani.
Adanya penyimpangan-penyimpangan pelaksanaan tanam paksa membawa
akibat yang memberatkan rakyat Indonesia. Akibat penyimpangan pelaksanaan tanam paksa
tersebut antara lain: banyak tanah terbengkalai sehingga panen gagal, rakyat makin menderita,
wabah penyakit merajalela, bahaya kelaparan melanda Cirebon dan memaksa rakyat mengungsi
ke daerah lain untuk menyelamatkan diri. Kelaparan hebat juga terjadi di Grobogan yang
mengakibatkan banyak kematian sehingga jumlah
penduduk menurun tajam.
Tanam paksa yang diterapkan Belanda di Indonesia ternyata mengakibatkan aksi
penentangan. Berkat adanya kecaman dari berbagai pihak,akhirnya pemerintahBelanda
menghapus tanam paksa secara bertahap. Salah satu tokoh Belanda yang menentang sistem
tanam paksa adalah Douwes Dekker dengan nama samaran Multatuli. Dia menentang tanam
paksa dengan mengarang buku berjudul Max Havelaar. Edward Douwes Dekker mengajukan
tuntutan kepada pemerintah kolonial Belanda untuk lebih memperhatikan kehidupan bangsa
Indonesia karena kejayaan negeri Belanda itu merupakan hasil tetesan keringat rakyat Indonesia.
Dia mengusulkan langkah-langkah untuk membalas budi baik bangsa Indonesia. Langkah-
langkah tersebut adalah sebagai berikut.
a. Pendidikan (edukasi).
b. Membangun saluran pengairan (irigasi).
c. Memindahkan penduduk dari daerah yang padat ke daerah yang jarang penduduk
nya (transmigrasi).
LAMPIRAN 2

TEKS 2
SOAL EVALUASI

NAMA : ………………………………..

Jawabah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!

Berikut teks untuk soal no. 1-2

Sistem Tanam Paksa


Pemerintah Kolonial Belanda

Pada masa kepemimpinan Johanes Van Den Bosch, Belanda memperkenalkan


sistem tanam paksa. Sistem tanam paksa pertama kali diperkenalkan di Jawa dan
dikembangkan di daerah-daerah lain di luar Jawa. Di Sumatra Barat, sistem tanam paksa
dimulai sejak tahun 1847.
Saat itu, penduduk yang telah lama menanam kopi secara bebas dipaksa menanam kopi
untuk diserahkan kepada pemerintah kolonial. Sistem yang hampir sama juga dilaksanakan
di tempat lain seperti Minahasa, Lampung, dan Palembang. Kopi merupa kan tanaman
utama di Sumatra Barat dan Minahasa. Adapun lada merupakan tanaman utama di Lampung
dan Palembang. Di Minahasa, kebijakan yang sama kemudian juga berlaku pada tanaman
kelapa.
Pelaksanaan tanam paksa banyak terjadi penyimpangan, di antaranya sebagai berikut.
1. Jatah tanah untuk tanaman ekspor melebihi seperlima tanah garapan, apalagi jika
tanahnya subur.
2. Rakyat lebih banyak mencurahkan perhatian, tenaga, dan waktunya untuk tanaman
ekspor sehingga banyak yang tidak sempat mengerjakan sawah dan ladang sendiri.
3. Rakyat yang tidak memiliki tanah harus bekerja melebihi 1/5 tahun.
4. Waktu pelaksanaan tanam paksa ternyata melebihi waktu tanam padi (tiga bulan)
sebab tanaman-tanaman perkebunan memerlukan perawatan terus-menerus.
5. Setiap kelebihan hasil panen dari jumlah pajak yang harus dibayarkan kembali
kepada rakyat ternyata tidak dikembalikan kepada rakyat.
6. Kegagalan panen tanaman wajib menjadi tanggung jawab rakyat/ petani.
Adanya penyimpangan-penyimpangan pelaksanaan tanam paksa membawa
akibat yang memberatkan rakyat Indonesia. Akibat penyimpangan pelaksanaan tanam paksa
tersebut antara lain: banyak tanah terbengkalai sehingga panen gagal, rakyat makin
menderita, wabah penyakit merajalela, bahaya kelaparan melanda Cirebon dan memaksa
rakyat mengungsi ke daerah lain untuk menyelamatkan diri. Kelaparan hebat juga terjadi di
Grobogan yang mengakibatkan banyak kematian sehingga jumlah
penduduk menurun tajam.
Tanam paksa yang diterapkan Belanda di Indonesia ternyata mengakibatkan aksi
penentangan. Berkat adanya kecaman dari berbagai pihak,akhirnya pemerintahBelanda
menghapus tanam paksa secara bertahap. Salah satu tokoh Belanda yang menentang sistem
tanam paksa adalah Douwes Dekker dengan nama samaran Multatuli. Dia menentang tanam
paksa dengan mengarang buku berjudul Max Havelaar. Edward Douwes Dekker
mengajukan tuntutan kepada pemerintah kolonial Belanda untuk lebih memperhatikan
kehidupan bangsa Indonesia karena kejayaan negeri Belanda itu merupakan hasil tetesan
keringat rakyat Indonesia. Dia mengusulkan langkah-langkah untuk membalas budi baik
bangsa Indonesia. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut.
a. Pendidikan (edukasi).
b. Membangun saluran pengairan (irigasi).
c. Memindahkan penduduk dari daerah yang padat ke daerah yang jarang penduduk
nya (transmigrasi).
1. Tuliskan informasi penting pada paragraph kedua!
2. Siapakah orang belanda yang menentang system tanam paksa?
3. Jelaskan factor penyebab terjadinya penjajahan di Aceh oleh Portugis!
4. Jelaskan upaya perlawanan yang dilakukan oleh rakyat Aceh terhadap penjajahan di Aceh oleh
Portugis!
5. Tuliskan 3 suku yang ada di Pulau Jawa dan Kalimantan!
6. Jelaskan hal-hal yang menyebabkan keberagaman social budaya di Indonesia!

Kunci Jawaban

1. …..
2. …..
3. 1) Portugis menjadi saingan kuat Aceh dalam perdagangan di kawasan Selat Malaka
2) Portugis menyebarkan agama Nasrani, sedang Aceh menyebarkan agama Islam
4. Upaya perlawanan yang dilakukan oleh rakyat Aceh terhadap penjajahan di Aceh oleh Portugis
adalah ….
5. a) Nama-nama suku di Pulau Jawa : Suku Jawa, Suku Osing, Suku Tengger, Suku Sunda, Suku
betawi
b) Nama-nama suku di Pulau Kalimantan : Suku dayak
6. Hal-hal yang menyebabkan keberagaman social budaya di Indonesia:
1) Faktor keturunan
2) Perbedaan kondisi geografis
3) Pengaruh kebudayaan luar
KISI-KISI PENULISAN SOAL EVALUASI AKHIR PEMBELAJARAN

Jenis Sekolah : UPTD SDN BATOPORO TIMUR 1 Alokasi Waktu : 15 menit


Mata pelajaran : Tematik (Bahasa Indonesia, Matematika) Jumlah soal :5
Kurikulum : 2013
Kelas/ Semester : V/2
Tema / Subtema : 7/1
Pembelajaran : 3

Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

No. Kompetensi Dasar Indikator Materi Indikator Soal Bentuk tes No. Soal Kunci Skor
Pencapaian (tertulis/ Jawaban
Kompetensi praktik)

1. Bahasa Indonesia
3.5 Menggali 3.5.1 Memerinci teks Informasi penting Disajikan teks sejarah, Tertulis 1 Terlampir 3
informasi penting dari narasi sejarah secara siswa dapat menentukan (Uraian)
teks narasi sejarah tertulis dengan informasi penting pada
yang disajikan secara menggunakan aspek: paragaraf kedua
lisan dan tulis apa, di mana, kapan,
menggunakan aspek: siapa, mengapa,dan Disajikan teks sejarah,
apa, di mana, kapan, bagaimana. siswa dapat menentukan Tertulis 2 Terlampir 3
siapa, mengapa,dan informasi penting yang (Uraian)
bagaimana. terkait dengan aspek siapa

2 IPS
3.4 3.4.1 Memerinci Faktor-faktor Siswa dapat menjawab Tertulis 3 Terlampir 3
Mengidentifikasi faktor-faktor penting penting penyebab faktor penyebab (Uraian)
faktor-faktor penyebab penjajahan penjajahan bangsa terjadinya penjajahan di
penting penyebab bangsa Indonesia dan Indonesia dan Aceh
penjajahan bangsa upaya bangsa upaya bangsa
Indonesia dan Indonesia dalam Indonesia dalam Siswa dapat menjawab Tertulis 4 terlampir 3
mempertahankan mempertahankan upaya perlawanan (Uraian)
upaya bangsa
kedaulatannya kedaulatannya. terhadap Portugis
Indonesia dalam
mempertahankan
kedaulatannya.
3 PPKn
3.3 Menelaah 3.4.1 Memerinci Keragaman suku Siswa dapat menjawab Tertulis 5 Terlampir 3
keberagaman sosial keragaman suku yang sosial budaya di nama suku yang ada di (Uraian)
budaya masyarakat ada di Indonesia Indonesia pulau tertentu
secara tepat.
Siswa dapat menjelaskan Tertulis 6 Terlampir 3
sebab-sebab terjadinya (Uraian)
keberagaman sosial di
masyarakat
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap
Mencatat hal-hal menonjol (positif atau negatif) yang ditunjukkan siswa dalam sikap
disiplin.
b. Penilaian Pengetahuan
Teknik Bentuk Instumen
Muatan Indikator
Penilaian
Bahasa a. Rubrik Mengamati Gambar Tes tertulis Soal pilihan ganda
Indonesi Soal isian
a Soal uraian
IPS., b. Rubrik Membuat Peta Konsep Tes tertulis Rubrik
PPKn b. Rubrik Membuat Peta Konsep Tes tertulis Rubrik
c. Penilaian pengamatan (Unjuk Kerja)
Teknik Bentuk Instumen
Muatan Indikator
Penilaian
Bahasa a. Rubrik Mengamati Gambar Diskusi dan Rubrik penilaian
Indonesi unjuk hasil pada BG halaman 13-
a 14.
IPS., b. Rubrik Membuat Peta Konsep Unjuk kerja Rubrik penilaian
dan hasil pada BG halaman 16-
17.
PPKn b. Rubrik Membuat Peta Konsep

d. Remedial
Siswa yang belum terampil dalam menemukan gagasan pokok dan gagasan pendukung dapat
diberikan contoh-contoh tambahan teks sebagai latihan tambahan. Siswa dapat dibantu oleh
siswa lain yang telah sangat terampil dalam menemukan gagasan pokok dan gagasan
pendukung.

e. Pengayaan
Apabila memiliki waktu, siswa dapat memainkan ansambel bunyi mereka kepada kelas lain.

2. Bentuk Instrumen Penilaian


a. Jurnal Penilaian Sikap
No. Tanggal Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap Tindak Lanjut
1.
2.
3.
4.
5.

Anda mungkin juga menyukai