Anda di halaman 1dari 6

JUDUL MAKALAH

SUMBER DAYA ALAM DAN PERTANIAN

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
 Suci Wahyuni
 Abdul Rahman
 Afdal Syaputra
 Alpian Pratama
 Dimas Setiawan
 Fitra Wandi
 Fitraudin
 Gufran Firmansyah

GEOGRAFI
JURUSAN IPS
SMA 1 BUNGKU TENGAH
TAHUN AJARAN 2022
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai
kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar
alam lingkungan hidup kita. Sumber daya alam bisa terdapat di mana saja seperti di dalam
tanah, air, permukaan tanah, udara, dan lain sebagainya. Contoh dasar sumber daya alam
seperti barang tambang, sinar matahari, tumbuhan, hewan dan banyak lagi lainnya.
Pertanian adalah suatu kegiatan manusia dalam memanfaatkan sumber daya hayati
untuk dapat menghasilkan bahan pangan, sumber energi, bahan baku industri dan untuk
mengelola lingkungannya.
B. Pengelolaan Sumber Daya Alam di Bidang Pertanian
Negara Indonesia dikenal sebagai negara agraris, dimana mata pencaharian utama
penduduk dibidang pertanian. Sehingga penduduk pada umumnya sangat tergantung pada
ketersediaan sumber daya alam, seperti tanah, air dan semua yang menunjang kelangsungan
hidup dan mata pencarian msayarakat. Untuk itu, diharapkan adanya teknologi yang ramah
lingkungan dalam penerapannya sehingga ketersediaan sumber daya alam yang dibutuhkan
tetap terjamin keberadaannya.
1. Hubungan sumber daya alam dengan bidang pertanian
Faktor alam mempunyai peranan yang sangat penting dalam pertanian. Pengaruh
alam atas pertanian meliputi iklim, topografi, pengairan, angin, dan jenis tanah.
a) Iklim sangat menentukan corak dan jenis tanaman.
b) Pemakaian mesin-mesin modern bergantung pada bentuk topografinya.
c) Daerah yang banyak airnya dapat digunakan sebagai areal persawahan.
d) Angin yang kencang dapat merusaka areal persawahan.
e) Jenis tanah sangat berpengaruh terhadap jenis tanaman,waktu bertanam dan cara
bertanam.
2. Teknik pengelolaan sumber daya alam di bidang pertanian.
Berdasarkan hal tersebut diatas, telah dikembangkan berbagai teknologi terapan
dibidang pertanian dengan tujuan untuk menjaga kelestarian alam dan meningkatkan
hasil pertanian itu sendiri. Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk meningkatkan
hasil pertanian, antara lain :
a) Intensifikasi pertanian. Merupakan usaha peningkatan hasil pertanian dengan cara
menerapkan teknik pengolahan yang baik, penggunaan bibit unggul, pengairan yang
teratur, pemupukan yang tepat dan pemberantasan hama. Lima usaha tersebut dikenal
dengan Panca Usaha Tani.
b) Ekstensifikasi pertanian adalah usaha meningkatkan hasil pertanian yang dilakukan
dengan cara memperluas areal pertanian (membuka lahan baru). Cara ini lebih cepat
dilakukan di daerah yang jarang penduduknya dan tanahnya kurang subur.
c) Mekanisasi pertanian adalah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan cara
menggunakan alat-alat dan mesin pertanian modern. Kendala yang dihadapi adalah
perlunya dana yang cukup besar untuk mekanisasi.
d) Diversifikasi pertanian adalah usaha meningkatkan hasil pertanian yang dilakukan
dengan cara penganekaragaman jenis tanaman pada sebidang tanah. Jadi, pada
sebidang tanah lahan pertanian terdapat keanekaragaman tanaman.
Selain itu, cara lain yang lebih sederhana dapat dilakukan sebagai usaha pelestarian
sumber daya alam pertanian antara lain :
a) Pembuatan sengkedan atau terasering untuk mencegah erosi.
b) Merehabilitasi lahan kritis melalui pengolahan tanah yang baik, pengiaran yang
teratur dan permupukan yang tepat guna dan tepat dosis.
c) Tanaman yang ditanaman sebaiknya tidak satu jenis saja, melainkan berjenis-jenis
agar tanah tidak kehilangan humusnya.
d) Menggunakan pupuk organik.
e) Bercocok tanam dengan pola terlajur / bergilir.
C. Jenis-jenis Sumberdaya dalam Pertanian
1. Lahan (sawah, tegal, kebun, hutan, tambak dan lain-lain)
Lahan sebagai penyedia untuk mengolah tanaman pertanian. Namun permasalahnya
banyaknya konversi lahan, kepemilikan lahan yang kurang luas atau terdapat di beberapa
daerah dalam satu orang kepemilikan sehingga mengurangi efesiensi dalam penggarapan
lahan pertanian, dan degradasi lahan banyak lahan yang sudah menurun unsur hara dan
bahan organiknya sehingga akan menurunkan produksi pertanian.
2. Teknologi dan alat produksi ( alat-alat produksi, sistem budidaya, dan pengelolaan hasil
pertanian)
Teknologi dan alat produksi ( alat-alat produksi, sistem budidaya, dan pengelolaan
hasil pertanian). Berfungsi sebagai alat untuk memudahkan pekerjaan dalam mengolah
dan budidaya pertanian, menghemat waktu dan menghasilkan produksi pertanian yang
melimpah daripada menggunakan tenaga kerja manusia. Kendalanya alat produksi yang
relatif mahal, dan tidak semua petani dapat membeli alat tersebut. Selain itu faktor
budaya dimana banyak petani yang lebih  memilih tetap menggunakan buruh tani karena
sudah membudaya dan kekeluargaan dengan buruh tani tersebut.
3. Sumber daya manusia (pelaku produksi pertanian)
Sumber daya manusia (pelaku produksi pertanian). Dalam berbagai bidang,
sumberdaya manusia menjadi pelaku utama yang menggerakkan tata laksana sebuah
institusi, maupun negara. Pemerintahan yang berjalan saat ini juga diisi oleh sumberdaya
manusia yang tentunya adalah orang-orang yang terpilih. Dengan kata lain, mereka yang
dapat duduk menjalankan tugas negara itu adalah orang yang memiliki kapabilitas lebih
dari pada yang lain. Sumberdaya manusia sebagai pengolah dan budidaya lahan
pertanian. Kendalanya banyak tenaga manusia yang diganti ke mesin pertanian. Sehingga
banyak pengangguran di pedesaan, mengakibatkan terjadinya urbanisasi dan meledaknya
pengangguran di kota besar.
4. Sumberdaya biotik ( flora dan fauna yang menunjang siklus produksi pertanian)
Sumberdaya biotik ( flora dan fauna yang menunjang siklus produksi pertanian).
Flora dan fauna menunjang aktivitas lingkungan pertanian dalam pertukaran siklus
energi. Namun banyak flora dan fauna yang punah. Plasma nuthfah yang hilang sehingga
mengurangi bahan keanekaragaman produksi pertanian.
5. Sumberdaya abiotik ( air, tanah, udara, cahaya, matahari )
Sumberdaya abiotik ( air, tanah, udara, cahaya, matahari ) merupakan kebutuhan
fital dalam menunjang produksi pertanian. Permasalahannya banyak air, tanah, udara
yang tercemar sehingga menurunkan sterilitas dan berpengaruh pada hasil produksi
pertanian.
6. Modal
Modal, keterbatasan modal petani dalam mengolah lahan pertanian, dikarenakan
harga produksi pertanian tidak sebanding atau lebih kecil dari biaya produksi pertanian
yang dikeluarkan. Produksi pertanian Indonesia bersaing dengan produk import pertanian
dari negara lain yang masuk di Indonesia.
7. Manajemen.
Manajemen (pengelolaan) usahatani adalah kemampuan petani dalam
merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengawasi faktor
produksi yang dikuasai/dimiliknya sehingga mampu menghasilkan output (produksi)
seperti yang diharapkan. Karakteristik sosial ekonomi petani juga mempengaruhi proses
produksi pertanian, terutama berkaitan dengan proses pengambilan keputusan dalam
pengelolaan usahatani, diantaranya adalah Pendidikan petani (formal & non formal),
Pengalaman petani, Keanggotaan dalam organisasi misalnya kelompok tani, dan lain-lain.
Secara umum, sumberdaya alam (SDA) berdasarkan jenisnya dibagi menjadi:
a) SDA yang dapat diperbaharui (renewable resources)
b) SDA yang tidak dapat diperbaharui (non renewable or exhaustible resources)
D. Perbedaan Pertanian dan Perkebunan
Perbedaan Pertanian dan Perkebunan merupakan istilah yang berjalan beriringan dan
seringkali cukup membingungkan untuk membedakan, pertanian mengacu pada budidaya
bidang sedangkan perkebunan dilakukan di plot skala kecil.
Perbedaan pertanian dan perkebunan adalah pertanian tidak melibatkan segala bentuk
eksperimen ilmiah, penelitian atau metode.
Perkebunan tumbuh subur di sistem ini dan sering melakukan lebih dan penelitian
lebih lanjut tentang bidang – bidang dengan tujuan memberikan solusi yang lebih baik untuk
masalah yang dihadapi dalam budidaya.
Faktor lain dari perbedaan pertanian dan perkebunan yaitu, pertanian melibatkan tidak
hanya makanan, tetapi bahan baku, bahan bakar dan serat juga.
Tetapi, Perkebunan, berkonsentrasi terutama dalam budidaya tanaman pangan dan
mengembangkan sarana di mana kualitas tanaman dapat ditingkatkan.
Pertanian hanya memfokuskan perhatian pada penyediaan untuk kebutuhan
pertumbuhan populasi dan karena itu cenderung mono tanaman dan mengurangi
keanekaragaman hayati,
Sedangkan perkebunan mempromosikan keanekaragaman hayati dan suksesi ekologi.
Oleh karena itu, sementara pertanian tetap menjadi salah satu metode atau sistem tertua dan
tanda awal peradaban.
Perkebunan merupakan metode budidaya baru diperkenalkan yang mencakup ilmu
dalam misinya juga.

Anda mungkin juga menyukai