PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalam plasma (hiperusemia : >7 mg/dl). Adanya penurunan ekskresi asam urat.
maupun wanita, hanya saja gout memang lebih sering mengenai laki-laki.
3 per 1.000 laki-laki sedangkan pada wanita adalah 1 per 5.000 wanita. Arthritis
gout dapat menyebabkan sakit kepala dan nyeri khususnya pada sendi. Nyeri
nyamanan secara verbal maupun non verbal. Respon seseorang terhadap nyeri
masa lalu tentang nyeri dan pengertian nyeri. Nyeri mengganggu kemampuan
(Suratun, 2008).
morbiditas dan mortalitas, untuk itu perlu penanganan yang lebih efektif
untuk meminimalkan nyeri yang dialami oleh pasien. Secara garis besar ada
manajemen non farmakologi. Salah satu cara untuk menurunkan nyeri pada
1
pasien gout secara non farmakologi adalah diberikan kompres hangat pada
area nyeri. Sehingga Perawat harus yakin bahwa tindakan mengatasi nyeri
dengan kompres hangat dilakukan dengan cara yang aman (Brunner, 2002).
berhubungan langsung dengan klien dan keluarganya dalam hal ini penderita
(gout) di Amerika Serikat sekitar 13,6 kasus per 1000 laki-laki dan 6,4 kasus
dikaitkan dengan peruubahan pola diet dan gaya hidup, peningkatan kasus
terjadi pada suku Minahasa dan Tapanuli, karena mereka banyak yang
2
penderita gout hiperurisemia kira-kira 2,6-47,2% yang bervariasi pada
23% pada bulan Maret-April 2015 mencapai 48 kasus. Yang di bagi dalam
kasus lama sebanyak 3 kasus lama dan 45 kasus baru. Penderita yang
(Depkes, 2011).
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
khususnya Tn.H
3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Gout adalah peradangan akibat adanya endapan kristal asam urat pada
sendi dan jari (depkes, 1992). Penyakit metabolik ini sudah dibahas oleh
Hippocrates pada zaman Yunani kuno. Pada waktu itu gout dianggap sebagai
penyakit kalangan sosial elite yang disebabkan karena terlalu banyak makan,
anggur dan seks. sejak saat itu banyak teori etiologis dan terapeutik yang telah
diusulkan. Sekarang ini, gout mungkin merupakan salah satu jenis penyakit
reumatik yang paling banyak dimengerti dan usaha-usaha terapinya paling besar
kemungkinan berhasil.
Artiritis pirai ( gout ) merupakan suatu sindrom klinik sebagai deposit kristalasam urat di
daerah persendian yang menyebabkan terjadinya serangan inflamasi akut. Jadi, Gout atau
sering disebut ³asam urat´ adalah suatu penyakit metabolik dimana tubuh tidak
dapat mengontrol asam urat sehingga terjadi penumpukan asam urat yang
menyebabkan rasa nyeri pada tulang dan sendi.
4
gangguan ekresi asam urat urin karena sebab genetik. Salah satu sebabnya
karena kelainan genetik yang dapat diidentifikasi, adanya kekurangan enzim
HGPRT (hypoxantin guanine phosphoribosyle tranferase) atau kenaikan
aktifitas enzim PRPP (phosphoribosyle pyrophosphate ), kasus ini yang dapat
diidentifikasi hanya 1 % saja
- Faktor genetik seperti gangguan metabolisme purin yang menyebab kan asam
urat berlebihan (hiperuricemia), retensi asam urat, atau keduanya.
- Penyebab sekunder yaitu akibat obesitas, diabetes mellitus,
hipertensi,gangguan ginjal yang akan menyebabkan :
- Pemecahan asam yang dapat menyebabkan hiperuricemia.
- Karena penggunaan obat-obatan yang menurunkan ekskresi asamurat seperti :
aspirin, diuretic, levodopa, diazoksid, asam nikotinat,aseta zolamid dan
etambutol.
- Pembentukan asam urat yang berlebih
- Gout primer metabolik disebabkan sistensi langsung yang bertambah.
- Gout sekunder metabolik disebabkan pembentukan asam urat berlebih karana
penyakit lain, seperti leukimia.
- Kurang asam urat melalui ginjal
5
- Gout primer renal terjadi karena ekresi asam urat di tubulus distalginjal yang
sehat. Penyabab tidak diketahui. Gout sekunder renal disebabkan oleh karena
kerusakan ginjal,misalnya glumeronefritis kronik atau gagal ginjal kronik.
D. Patofisiologi Asam Urat
Sintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu jalur de novo dan jalur penghematan
(salvage pathway).
1. Jalur de novo melibatkan sintesis purin dan kemudian asam urat melalui
prekursor nonpurin. Substrat awalnya adalah ribosa-5-fosfat, yang diubah
melalui serangkaian zat antara menjadi nukleotida purin (asam inosinat, asam
guanilat, asam adenilat). Jalur ini dikendalikan oleh serangkaian mekanisme
yang kompleks, dan terdapat beberapa enzim yang mempercepat reaksi yaitu:
5-fosforibosilpirofosfat (PRPP) sintetase dan amidofosforibosiltransferase
(amido-PRT). Terdapat suatu mekanisme inhibisi umpan balik oleh nukleotida
purin yang terbentuk, yang fungsinya untuk mencegah pembentukan yang
berlebihan.
Asam urat yang terbentuk dari hasil metabolisme purin akan difiltrasi
secara bebas oleh glomerulus dan diresorpsi di tubulus proksimal ginjal.
Sebagian kecil asam urat yang diresorpsi kemudian diekskresikan di nefron
distal dan dikeluarkan melalui urin
6
Manisfestasi sindrom gout mencakup artiritis gout yang akut (serangan rekuren
inflamasi artikuler dan periartikuler yang berat), tofus (endapan kristal yang
menumpuk dalam jaringan aritukuler,jaringan oseus,jaringan lunak,serta
kartilago),nefropati gout (gangguan ginjal) dan pembentukan assam urat dalam
traktus urunarus. Ada empat stadium penyakit gout yang di kenali :
1. Hiperutisemia asimtomatik
3. Gout interkritikal
Gout akut biasanya terjadi pada pria sesudah lewat masa pubertas dan
sesudah menopause pada wanita, sedangkan kasus yang paling banyak
diternui pada usia 50-60. Gout lebih banyak dijumpai pada pria, sekitar 95
persen penderita gout adalah pria. Urat serum wanita normal jumahnya
sekitar 1 mg per 100 mI, lebih sedikit jika dibandingkn dengan pria. Tetapi
sesudah menopause perubahan tersebut kurang nyata. Pada
priahiperurisemia biasanya tidak timbul sebelurn mereka mencapai usia
remaja.
7
serangan gout sering merupakan kelanjutan trauma lokal atau ruptura tofi
(endapan natrium urat) yang merupakan penyebab peningkatan konsentrasi
asam urat yang cepat. Tubuh mungkin tidak dapat menanggulangi
peningkatan ini dengan memadai, sehingga mempercepat proses
pengeluaran asam urat dari serum. Kristalisasi dan endapan asam urat
merangsang serangan gout. Kristal-kristal asam urat ini merangsang respon
fagositosis oleh leukosit dan waktu leukosit memakan kristal-kristal urat
tersebut maka respon mekanisme peradangan lain terangsang. Respon
peradangan mungkin dipengaruhi oleh letak dan besar endapan kristal asam
urat. Reaksi peradangan mungkin merupakan proses yang berkembang dan
memperbesar diri sendiri akibat endapan tambahan kristal-kristal dari
serum.
Periode antara serangan gout akut dikenal dengan nama gout inter
kritikal. Pada masa ini pasien bebas dari gejala-gejala klinik. Gout kronik
timbul dalarn jangka waktu beberapa tahun dan ditandai dengan rasa nyeri,
kaku dan pegal. Akibat adanya kristal-kristal urat maka terjadi peradangan
kronik, sendi yang bengkak akibat gout kronik sering besar dan
berbentuk nodular. Serangan gout Aut dapat terjadi secara simultan diserta
gejala-gejala gout kronik. Tofi timbul pada gout kronik karena urat tersebut
relatif tidak larut. Awitan dan ukuran tofi sebanding dengan kadar urat
serum. Yang sering terjadi tempat pembentukan tofi adalah: bursa
olekranon, tendon Achilles, permukaan ekstensor dari lengan bawah, bursa
infrapatella dan helix telinga.
1. Pemeriksaan Laboratorium
1) Didapatkan kadar asam urat yang tinggi dalam darah yaitu = > 6 mg %
normalnya pada pria 8 mg% dan pada wanita 7 mg%.
8
2) Pemeriksaan cairan tofi sangat penting untuk pemeriksaan diagnosa yaitu
cairan berwarna putih seperti susu dan sangat kental sekali.
G. Diagnosa
9
H. Penalaktasanaan Medis dan Keperawatan
2. Pengobatan hiperurisemia
10
4. Penderita dnegan tofus yang besar, yang memerlukan perawatan
kombinasi alopurinol dengan urikosurik.
Dosis rata-rata 300mg/hari, tetapi pada orang tua dan penderita dengan GFR
di bawah 50m/menit, dapat dimulai dnegan dosis 100mg/hari.
I. Komplikasi
11
J. Asuhan Keperwatan Pada Klien Asam Urat
c. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
- Didapatkan kadar asam urat yang tinggi dalam darah yaitu = > 6 mg %
normalnya pada pria 8 mg% dan pada wanita 7 mg%.
d. Diagnosa Keperawatan
12
Nyeri berkurang 1. Pantau kadar asam 1.untuk mengevaluasi
urat serum
keekfetifan terapi
13
2. Kurang pengetahuan tentang pengobatan dan perawatan dirumah.
14
3. Gangguan mobilitas fisik burhungan dengan nyeri persendian
15
BAB III
A. PENGKAJIAN UMUM
1. IDENTITAS KLIEN :
Nama : Harilah
Jenis kel. : Laki-laki
Umur : 90 tahun
Suku : Kaili
Pendidikan : SR (Sekolah Rakyat)
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Tgl pengkajian : 2 Februari 2020
Alamat : Dusun II Desa Wombo Induk ,Kec.
Tanantovea, Kab. Donggala
Status kesehatan saat ini : Asam urat
16
Keluarga klien tidak memiliki riwayat penyakit ataupun dirawat dirumah
sakit
17
- Dengar :Pendengaran klien sudah mengalami
penurunan dan perlu berkali-kali pengucapan untuk dapat
didengar dengan baik
- Bau : Penciuman klien dalam keadaan baik
- Rasa : Pengecapan klien dalam keadaan baik
- Sentuh :Tidak mengalami gangguan
rangsang sentuh
d. Ketajaman pendengaran :
Pendengaran klien sudah mengalami penurunan dan perlu berkali-
kali pengucapan untuk dapat didengar dengan baik
e. Adanya rasa sakit atau nyeri yang dirasakan :
Klien merasakan nyeri tekan pada pergelangan kaki kiri dan lutut
3. Sistem Kardiovaskuler
a. Tekanan darah : 120/80 mmHg
b. Sakit : Tidak sakit
c. Edema : Tidak ada
4. Sistem Gastrointestinal
a. Anoreksia, mual, muntah : Klien tidak mengalami anoreksia, mual,
maupun muntah
b. Mengunyah, menelan : Klien tidak mengalami gangguan
mengunyah dan menelan
c. Keadaan gigi, rahang,rongga mulut : Gigi klien tinggal 2, rahang
dan rongga mulut bersih
d. Perut kembung ada pelebaran kolon : Perut klien tidak kembung
e. Apakah ada konstipasi(sembeli), diare : klien tidak mengalami
konstipasi
5. Sistem Genitouronaria
a. BAK : Klien BAK 2 Kali sehari dan tidak merasa nyeri saat
BAK, klien tidak mengkonsumsi obat untuk melancarkan BAK.
b. Klien tidak mengalami gangguan BAK
18
6. Sistem Kulit :
a. Kulit
- Tidak ada jaringan parut, tidak ada memar maupun laserasi
- Tidak ada perdarahan, tidak ada luka bakar, tidak ada dekubitus
- Turgor(kekenyalan kulit) : Kulit tidak kenyal karena faktor
usia
b. Keadaan kuku : Bersih
c. Keadaan rambut : Kulit kepala bersih, rambut beruban
7. Sistem Muskuloskeletal :
a. Kontraktur
- Ketidak edekuatnya gerakan sendi : gerakan sendi pada
pergelangan kaki dan lutut terbatas
b. Tingkat mobilitas
- Ambulasi dengan alat atau tanpa bantuaan : Tanpa bantuan
- Kekuatan otot : Otot kaki lemah
- Kemampuan melangkah atau berjalan : Terbatas karena
terasa nyeri ketika berjalan
c. Paralisis (Kelumpuhan) : Klien tidak mengalami kelumpuhan
d. Kifosis : Tidak bongkok
19
C. PENGKAJIAN FUNGSIONAL KLIEN
No. Kriteria Dengan Mandiri Keterangan
Bantuan
1 Makan 10 Frekuensi : 3 kali/hari
Jumlah :
3 porsi/hari
Jenis :
nasi,lauk,sayur
2 Minum 10 Frekuensi : sering
Jumlah : 3
gelas/hari
Jenis : air putih
3 Berpindah dari kursi roda - - Klien tidak
ketempat tidur atau menggunakan kursi
sebaliknya roda
4 Personal Toilet (cuci muka, 10 Klien cuci muka,
menyisir lambut, gosok gigi) menyisir rambut, gosok
gigi sendiri
5 Keluar masuk toilet (mencuci 10 Klien ke toilet tidak
pakaian,menyeka menggunakan alat
tubuh, menyiram) bantu jalan, klien
mencuci pakaian
dibantu keluarga
6 Mandi 10 Frekuensi : 2 kali/hari
7 Jalan dipermukaan rata 10 Klien berjalan tidak
begitu jauh
8 Mengenakan pakaian 10 Klien dapat
mengenakan pakaian
sendiri
9 Kontrol Bowel (BAB ) 10 Frekuensi : 1
kali/minggu
10 Kontrol bladder (BAK) 10 Frekuensi : 2
20
kali/hari
11 Naik turun tangga 5 Klien naik turun tangga
di bantuan keluarga
12 Olahraga / latihan 5 Klien hanya tinggal
dalam rumah
13 Rekreasi / pemanfaatan 5 Klien hanya duduk
waktu luang dalam rumah
Score Total =
Benar = 5
Salah = 5
Intrepretasi hasil :
Klien memperoleh hasil benar 5 dan salah 5, ini berarti klien mengalami
Kerusakan Intelektual Ringan
21
E. PENGKAJIAN ASPEK KOGNITIF (PENGETAHUAN)
22
j.Desa (benar (+)/Wombo)
2 Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 objek(oleh pemeriksa) 1
detik untuk mengatakan masing-masing
obyek(benda).Kemudian tanyakan kepada
klien ke-3 obyek tadi untuk disebutkan :
a. 93 ( (+)/benar )
b. 86 ( (+)/benar )
c. 79 ( (-)/salah)
d. 72 ( (-)/salah)
e. 65 ( (-)/salah)
4 Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga
objek pada no.2(Registrasi) tadi. Bila
benar, 1 poin untuk masing-masing objek
23
Klien dapat mengulangi kata-kata
tersebut
e.Lipat dua
f.Taruh di lantai
i.Menyalin gambar
Mis :
24
Klien tidak mampu menggambar
Total Nilai 30 18
Interpretasi Nilai : Klien memperoleh nilai 18, ini berarti klien mengalami
gangguan kognitif
Ya Tidak
1 Apakah Anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda ? √
2 Apakah Anda telah meninggalkan banyak kegiatan dan √
minat/kesenangan Anda ?
3 Apakah anda merasa kehidupan anda kosong ? √
4 Apakah anda sering merasa bosan ? √
5 Apakah anda mempunyai semangat yg baik setiap saat ? √
6 Apakah anda merasa takut sesuatu yg buruk akan terjadi pada √
anda ?
7 Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup anda ? √
8 Apakah anda merasa sering tidak berdaya ? √
9 Apakah anda lebih sering di Rumah dari pada pergi keluar dan √
mengerjakan sesuatu hal yg baru ?
10 Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya √
ingat anda dibandingkan kebanyakan orang ?
11 Apakah anda pikir bahwa kehidupan anda sekarang menyenang √
kan ?
12 Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat √
ini ?
13 Apakah anda merasa penuh semangat ? √
14 Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan ? √
15 Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaanya dari √
pada anda ?
25
G. SKOR NORTON ( UNTUK MENILAI POTENSI DEKUBITUS )
No ITEM SKOR
1 Kondisi fisik umum :
Lumayan 3
2 Kesadaran :
Kompos mentis 4
3 Aktifitas :
Ambulan 4
4 Mobilitas :
Sedikit terbatas 3
5 Inkontinens :
Tidak 1
SKOR TOTAL 15
Dari hasil penilaian Skor Norton diperoleh hasil klien mendapat skor 15, ini
berarti kemungkinan terjadi decubitus Kecil sekali/Tidak terjadi
26
H. APGAR KELUARGA (UNTUK MENGETAHUI SEBERAPA BESAR
TINGKAT HUBUNGAN KLIEN DENGAN KELUARGA ATAU TEMAN-
TEMANNYA )
N ITEM PENILAIN SELALU KADANG- TIDAK
O KADANG PERNAH
(2)
(1) (0)
1. A : Adaptasi
Saya
3. G : Growth
27
mengekpresikan afek dan berespon √
terhadap emosi-emosi saya seperti
marah, sedih atau mencintai
5. R : Resolve
Penilaian :
Dari hasil penilaian APGAR, klien memperoleh nilai 10, ini berarti tingkat
hubungan klien dengan keluarga atau teman-temannya UTUH
Hasil : Klien tidak mampu mengikuti semua intruksi dengan baik, dan usia
90 tahun ini menandakan ada resiko roboh pada klien
28
PENGUMPULAN DATA
1. Tn.H mengatakan merasa nyeri pada pergelangan kaki kiri dan lutut ketika
ditekan
2. Tn.H mengatakan nyeri seperti ditusuk dan merasakan keram serta
kesemutan ketika berjalan
3. Keluarga mengatakan nyeri pada kaki klien sudah sekitar 1 tahun yang lalu
4. Keluarga mengatakan Tn. H menderita asam urat
5. Kekuatan otot ektremitas bawah pada Ny.I mengalami kelemahan
6. Tn. H nampak meringis ketika pergelangan kaki dan lutut ditekan
7. Tn.H nampak tidak mampu berdiri lama karena nyeri pada kaki
8. Tn.H mengatakan nyeri dirasakan disaat kelamaan duduk
9. Hasil tes asam urat pada kamis, 3 februari 2020 : 7,9 mg/dL
10. Tn.H mampu menulis nama dan menggabar walau tidak begitu sama
seperti gambar aslinya
11. Tn. H memakai alat bantu melihat yaitu kacamata
12. Keluarga mengatakan tidak mengetahui cara pengobatan
penyakit/mengatasi yang diderita Tn.H
13. Keluarga klien tidak mengetahui penyebab penyakit yang diderita Tn.H
14. Keluarga Nampak bingung saat ditanya tentang penyebab penyakit yang
diderita oleh Tn.H
15. Skala nyeri 6
16. TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 88 kali/menit
R : 22 kali/menit
29
S : 36OC
17. Dari hasil pengkajian fungsional klien, nilai yang didapat adalah 120, ini
berarti klien masih tergolong ketergantungan
18. Pada pengkajian status mental, klien memperoleh hasil benar 8 dan salah
2, ini berarti klien mengalami fungsi intelektual utuh
19. Pada pengkajian aspek kognitif klien memperoleh nilai 26, ini berarti klien
tidak mengalami gangguan kognitif
20. Dari hasil penilaian skala depresi ( geriatric depression scale ) diperoleh
hasil jawaban yang sesuai klien memperoleh skor 9, ini menandakan klien
tidak mengalami depresi
21. Dari hasil penilaian skor Norton diperoleh hasil klien mendapat skor 16,
ini berarti kemungkinan terjadi decubitus kecil sekali/tidak terjadi
22. Dari hasil penilaian APGAR, klien memperoleh nilai 10, ini berarti tingkat
hubungan klien dengan keluarga atau teman-temannya UTUH
23. Pada pemeriksaan screnningfaal klien mampu mengikuti semua intruksi
dengan baik dan dari hasil pemeriksaan diperoleh hasil jarak tangan I dan
II adalah 23 cm (8,1 inci), hasil dari klien lebih dari 6 inci dengan usia 81
tahun ini menandakan tidak ada resiko roboh pada klien
30
KLASIFIKASI DATA
Data Subjektif :
1. Tn.H mengatakan merasa nyeri pada pergelangan kaki kiri dan lutut
ketika ditekan
2. Tn.H mengatakan nyeri seperti ditusuk dan merasakan keram serta
kesemutan ketika berjalan
3. Keluarga mengatakan nyeri pada kaki klien sudah sekitar 1 tahun yang
lalu
4. Keluarga mengatakan Tn.H menderita asam urat
5. Tn.H mengatakan nyeri dirasakan disaat kelamaan duduk
6. Keluarga mengatakan tidak mengetahui cara pengobatan/mengatasi
penyakit yang diderita Tn.H
7. Keluarga klien tidak mengetahui penyebab penyakit yang diderita
Tn.H
Data Objektif :
31
8. Skala nyeri 6
9. TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 88 kali/menit
R : 22 kali/menit
S : 36OC
10. Dari hasil pengkajian fungsional klien, nilai yang didapat adalah 120,
ini berarti klien masih tergolong ketergantungan
11. Pada pengkajian status mental, klien memperoleh hasil benar 8 dan
salah 2, ini berarti klien mengalami fungsi intelektual utuh
12. Pada pengkajian aspek kognitif klien memperoleh nilai 26, ini berarti
klien tidak mengalami gangguan kognitif
13. Dari hasil penilaian skala depresi ( geriatric depression scale )
diperoleh hasil jawaban yang sesuai klien memperoleh skor 9, ini
menandakan klien tidak mengalami depresi
14. Dari hasil penilaian skor Norton diperoleh hasil klien mendapat skor
16, ini berarti kemungkinan terjadi decubitus kecil sekali/tidak terjadi
15. Dari hasil penilaian APGAR, klien memperoleh nilai 10, ini berarti
tingkat hubungan klien dengan keluarga atau teman-temannya UTUH
16. Pada pemeriksaan screnningfaal klien mampu mengikuti semua
intruksi dengan baik dan dari hasil pemeriksaan diperoleh hasil jarak
tangan I dan II adalah 23 cm (8,1 inci), hasil dari klien lebih dari 6 inci
dengan usia 81 tahun ini menandakan tidak ada resiko roboh pada
klien
32
FORMAT ANALISA DATA
1. DS :
DO :
2. DS :
33
penyakit yang diderita Tn.H
DO :
34
PRIORITAS MASALAH BERDASARKAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut pada Tn.H berhubungan dengan agen cedera fisik ditandai dengan :
DS :
1. Tn.H mengatakan merasa nyeri pada pergelangan kaki kiri dan lutut ketika
ditekan
2. Tn.H mengatakan nyeri seperti ditusuk dan merasakan keram serta
kesemutan ketika berjalan
3. Keluarga mengatakan nyeri pada kaki klien sudah sekitar 1 tahun yang lalu
4. Keluarga mengatakan Tn.H menderita asam urat
DO :
DS :
DO :
35
1. Keluarga Nampak bingung saat ditanya tentang penyebab penyakit yang
diderita oleh Tn.H
36